NIM : B1A019084
“Junction”
PURWOKERTO
2020
PENDAHULUAN
Sel memiliki interaksi satu sama lain. Oleh karena itu, ada pertautan antar sel
untuk menjaga konsentrasi antar sel lainnya maupun melakukan fungsi organel sel yang berbeda.
PEMBAHASAN
1. Desmosom
Desmosom (bahasa Inggris: desmosome), disebut juga sambungan
penambat atau anchoring junction, berfungsi sebagai sekrup yang
menyambungkan sel-sel menjadi lembaran-lembaran kuat. Filamen
intermediate yang terbuat dari protein keratin yang kokoh menambatkan
desmosom dalam sitoplasma. Desmosom melekatkan sel-sel otot ke satu
sama lain dalam otot. Desmosom bisa ditemukan pada sel otot jantung, sel
epitel leher rahim dan epidermis kulit. Hubungan ini melibatkan filamen
aktin (mikrofilamen) yang berada pada sitoskeleton. Desmosom terbagi
menjadi dua, yaitu: desmosome spot dan desmosome belt. Desmosome
spot adalah hubungan sel yang berdekatan seperti titik . Desmosom belt
adalah hubungan sel yang berdekatan berfungsi sebagai pengikat sel yang
berdekatan dan mengandung aktin.
2. Tight Junction.
Persimpangan ketat yang terdiri dari jaringan percabangan dari
sealing strand, masing-masing strand bertindak secara independen dari
yang lain. Oleh karena itu, efisiensi persimpangan dalam mencegah
lintasan ion meningkat secara eksponensial dengan jumlah untaian. Setiap
untai terbentuk dari sederet protein transmembran yang tertanam di kedua
membran plasma, dengan domain ekstraseluler bergabung satu sama lain
secara langsung. Setidaknya ada 40 protein berbeda yang menyusun
persimpangan ketat. [2] Protein ini terdiri dari protein transmembran dan
sitoplasma. Tiga protein transmembran utama adalah
protein okludin , claudin , dan junction adhesi ( JAM ).
3. Adherent Junction
Persimpangan Adherens melakukan beberapa fungsi termasuk
inisiasi dan stabilisasi adhesi sel-sel, regulasi sitoskeleton aktin,
pensinyalan intraseluler dan regulasi transkripsi. Inti dari persimpangan
Adherens termasuk interaksi antara glikoprotein transmembran dari
superfamili cadherin klasik, seperti E-cadherin, dan anggota keluarga
catenin termasuk p120-catenin, β-catenin, dan α-catenin. Bersama-sama,
protein ini mengontrol pembentukan, pemeliharaan, dan fungsi
persimpangan adherens.