Anda di halaman 1dari 3

ALEX, SI BURUNG NURI TERPINTAR DI DUNIA

Alex adalah burung beo berwarna abu-abu. Alex lahir pada tahun 1977 dan
selama 23 tahun ia dalam perawatan hewan psikolog Dr Irene Pepperberg. Pepperberg
membeli Alex di suatu petshop ketika alex berumur 1 tahun. Nama Alex sendiri
sebenarnya adalah singkatan dari Avian Learning Experiment. Sebelum Pepperberg
bekerja dengan Alex, dunia meyakini bahwa burung bukan lah makhluk yg cerdas.
Tetapi Alex berhasil menunjukkan pada dunia bahwa burung dapat memahami
komunikasi dengan manusia dan memahami pesan dasar nya.

Dr Irene Pepperberg melakukan berbagai tes dan pelatihan dengan dia dalam
rangka menguji seberapa pintar dia sebenarnya. Pengujian telah menunjukkan bahwa
ia adalah hewan jenius matematika untuk dapat menambahkan nomor dengan benar
atau membedakan tekstur dan material terpisah. Alex mampu mengenali jumlah
sampai enam, ia bisa membedakan tujuh warna dan bahkan membedakan 5 bentuk
benda dan mampu menunjukkan ekspresi2 frustasi layak nya orang. Pepperberg
menyatakan bahwa tingkat kepintaran Alex setingkat dengan lumba-lumba ataupun
kera. Pepperberg juga menyatakan bahwa Alex memiliki kepintaran yg setara dengan
manusia berumur 5 tahun.

Dr Irene Pepperberg tidak pernah mengklaim bahwa Alex bisa menggunakan


pidato seperti manusia lakukan, tapi ia sangat yakin bahwa burung beo di dunia paling
cerdas menggunakan kode komunikasi dua arah. Alex juga mampu memahami konsep
“lebih besar”, “lebih kecil”, “sama”, dan “berbeda” dan juga arti dari “bawah” dan
“atas”. Alex terkenal karena kepintarannya menghafal 100 kata. Dalam hal ia tidak
menyukai apa yang terjadi, Alex hanya mengatakan: “wanna go back!”. Dia memiliki
beberapa kemampuan pidato yang sangat luar biasa.

Alex meninggal pada tahun 2007 dan kini menjadi nama sebuah yayasan
pengembangan paruh bengkok Alex Foundation. Kematian Alex menjadi misterius
karena setelah dilakukan otopsi tetap tak diketahui penyebab kematian burung
tersebut. Ketika dia meninggal, kata terakhir untuk pemiliknya adalah, “You be good,
I love you.”
MIKE, AYAM YANG HIDUP TANPA KEPALA SELAMA 18 BULAN

Ayam ini hidup pada tahun 1945, di Fruita, Colorado, Amerika. Sang pemilik,
Llyod Olsen berencana untuk menyembelih ayamnya pada tanggal 10 September 1945
untuk makan malam acara keluarganya. Namun, tak disangka, si ayam yang telah
dipenggal kepalanya, itu bukannya mati, justru hidup seperti layaknya ayam normal
yang berkepala.

Karena ayamnya tidak mati, Olsen kemudian merawat ayam tersebut yang baru
berusia 5 bulan. Ayam tersebut kemudian diberi nama Mike. Olsen memberinya
makan dan minum setiap hari agar Mike tetap hidup. Caranya Mike makan yaitu
dengan cara Olsen memberinya makan dan minum menggunakan jarum suntik melalui
lehernya. Begitulah cara Mike makan.

Olsen pun bertanya-tanya mengapa bisa seekor ayam tanpa kepala hidup, lantas
dia membawa Mike ke Universitas Utah untuk diteliti. Ternyata penyebab Mike tetap
hidup meskipun tanpa kepala karena Olsen melewatkan titik krusial saat
menyembelihnya. Mike tidak mengalami pendarahan hingga mati karena pisau Olsen
tak mengenai jugularis (pembuluh darah dari otak menuju jantung). Sebagian besar
batang otaknya masih utuh sehingga Mike bisa tetap hidup normal, bahkan bulu baru
pun dapat tumbuh seperti tak terjadi apa-apa pada kepalanya. Rupanya refleks ayam
terletak pada batang otak mereka sehingga Mike masih berusaha untuk mematuk dan
bahkan berkokok meskipun suara yang keluar hanya berupa geraman dari sisa
tenggorokannya yang tertinggal.

Keunikan Mike ini sangat menguntungkan bagi Olsen karena ayam ini mampu
menghasilkan uang hingga USD 4.500 atau sekitar 49 juta rupiah dalam sebulan
dengan melakukan tur keliling negri. Mike kemudian mendapat julukan  “Headless
Wonder Chicken”. Setelah 18 bulan hidup tanpa kepala, Mike ditemukan tewas di
kamar hotel di Arizona. Kematiannya disebabkan karena Olsen tidak bisa menemukan
pipet untuk membersihkan kerongkongan Mike yang terbuka. Olsen mengaku menjual
bangkai Mike dan ceritanya semakin laris ditayangkan di berbagai acara.

Anda mungkin juga menyukai