Anda di halaman 1dari 51

APLIKASI TEORI MODEL BETTY

NEUMAN PADA ASKEP KOMUNITAS

Ns. Tantut Susanto, M.Kep., Sp.Kep.Kom


Community Health Nursing Department
School of Nursing, University of Jember
Email: susanto_unej@yahoo.com
Betty Neuman: System Model

▪ Model sistem Neuman memberikan warisan baru


tentang cara pandang terhadap manusia sebagai
makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variable):
 fisiologis,
 psikologis,
 sosiokultural,
 perkembangan
 spiritual
▪ Kelima variabel tersebut berhubungan secara dinamis
seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal
Model Neuman
▪ Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress.
▪ Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis.
▪ Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi
individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan
dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
▪ Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal.
▪ Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem
terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam
maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
▪ Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang
memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial
atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
Konseptual Model Neuman
▪ Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam
suatu diagram lingkaran konsentris, yang meliputi variabel
fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual, basic structure dan energy resources, line of
resistance, normal line of defense, fixible line of defense,
stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier,
faktor intra, inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi.
▪ Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan
manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini
yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas
sistem.
▪ Gambar sistem Neuman ada pada gambar berikut ini.
Neuman Model
▪ Neuman meyakini bahwa klien adalah suatu system yang
memiliki 5 variabel yang membentuk system klien, yaitu fisik,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
▪ Neuman juga menjelaskan bahwa klien merupakan cerminan
secara holistic dan multidimensional (Fawcett,2005).
▪ Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang
memiliki keunikan masing-masing dalam menanggapi suatu
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
▪ Sistem klien didefinisikan dalam istilah struktur dasar dan
lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan.
▪ Struktur dasar meliputi pertahanan yang bersifat umum, garis
pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel.
Lines of Resistance:

▪ Adalah serangkaian lingkaran putus-putus yang


mengelilingi struktur dasar yang berarti garis ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stessor lingkungan melalui
garis normal pertahanan ( Normal Line Of
Defense) misalnya mekanisme system immune
tubuh.
▪ Jika Lines of resistance efektif dalam merespon
stersor tersebut maka system dapat
berkontribusi, jika tidak efektif maka energy
berkurang dan bisa menimbulkan kematian.
Normal Lines of Defense
▪ Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan
stabil untuk individu, system atau kondisi yang menyertai
pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk
system klien.
▪ Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika
fleksibel lines of defense tidak dapat melindungi secara
adekuat.
▪ Jika itu terjadi maka system klien akan ereaksiyang akan
tampak adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan system untuk mengatasi stessor
tambahan.
▪ Normal lines of defense terbentuk dari bebrapa variable dan
perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan.
Prevention atau Pencegahan
sebagai intervensi
▪ Merupakan tindakan-tindakan yang
membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem
keseimbangan,
▪ Terdiri dari pencgeahan primer,sekunder dan
tersier.
Pencegahan primer :

▪ Terjadi sebelum system bereaksi terhadap


stressor, meliputi promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan.
▪ Pencegahan primer mengutamakan pada
penguatan fleksibel lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi factor-faktor
resiko.
▪ Intervensi dilakukan jika resiko atau sudah
diidentifikasi tetapi sebelum reaksi terjadi.
▪ Strategi nya mencakup imunisasi pendidikan,
kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidup.
Pencegahan sekunder :
▪ Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala
dari stressor.
▪ Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resisten, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor-faktor reisten sehingga melindungi
struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai
gejala.
▪ Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan system
secara optimal dan memelihara energy.
▪ Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi
tidak terjadi maka srtuktur dasar tidak dapat mendukung
system dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
Pencegahan Tersier

▪ Dilakukan setelah system ditangani dengan


stategi-strategi pecegahan sekueder.
▪ Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
resistensi terhadap stressor untuk mencegah
reaksi timbul kembali atau regresi sehingga
dapat mempertahankan energi.
▪ Pencegahan tersier cenderunguntuk kembali
pada pencegahan primer.
Aplikasi Unit Esesnsial dalam
Model Komunitas sebagai Klien
▪ Tujuan: Keseimbangan klien
▪ Target: Totalitas sistem komunitas
▪ Peran pelaku (actor): Membantu mencapai,
mempertahankan dan menjaga kesehatan
▪ Sumber masalah: Stresor
▪ Fokus intervensi: Ketidakmampuan masyarakat untuk
berfungsi
▪ Model/cara intervensi: Pencegahan atau prevensi primer,
sekunder, dan tersier
▪ Konsekuensi (hasil yang diharapkan): Menguatnya garis
pertahanan normal, meningkatkan resistensi terhadap
stresor

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 13
Implikasi model adaptasi dari Betty
Neuman’s dalam keperawatan
▪ komunitas
Menunjang stabilitas sistem klien dalam lingkungan;
▪ Mengkaji stresor dari klien dan perawat;
▪ mengorganisasikan pengkajian ke dalam hubungan
psikososial, status fisik, karakteristik perkembangan,
maupun pengaruh spiritual;
▪ Menjaga tujuan keperawatan dengan melindungi struktur
misi dalam model Newman’s; dan
▪ Selama pencegahan primer melakukan pencegahan
dampak stresor, pencegahan sekunder serta pencegahan
tersier adalah mempertahankan klien untuk berfungsi
kembali.

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 14
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Pengkajian komunitas adalah sebuah proses;


mengenal sebuah komunitas. Orang-orang
dalam komunitas adalah para partner dan
memberi kontribusi sepanjang proses.
Tujuan mengkaji komunitas: adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif
dan negatif) yang berlawanan dengan
kesehatan , untuk mengembangkan strategi
untuk promosi kesehatan
Pengkajian komunitas
▪ Pengkajian komunitas harus didasarkan
pada kosep model / teori
▪ Untuk melihat keadaan dan masalah yang
ada dalam suatu komunitas maka harus
mengetahui profil suatu komunitas baik
dilihat dari status maupun fungsi dari suatu
komunitas secara keseluruhan .
PENGKAJIAN

Tipe data:
❖Direct data collection
❖Secundary data analysis
Metoda pengumpulan data :
➢Wawancara
➢Observasi windshield survey
➢measurement
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 17
ANALISIS DATA

Tujuan analisis komunitas:


a. Menetapkan kebutuhan komunitas
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
d. Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 18
ANALISA DATA DAN IDENTIFIKASI MASALAH

Analisis masalah berdasarkan kelompok data /data


focus
Contoh :
- Insiden penyakit terbanyak
- Keluhan yang paling banyak dirasakan
- Pola/ perilaku yang tidak sehat
- Lingkungan yang tidak sehat
- Pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang
efektif
- Peran serta masyarakat yang kurangmendukung
- Target/cakupan program kesehatan yang kurang
tercapai
Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan masalah / etiologi.
Dapat menggunakan beberapa pilihan di bawah
ini :
 Faktor budaya masyarakat
 Pengetahuan yang kurang
 Sikap masyarakat yang kurang mendukung
 Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau
informal
 Kurangnya kader kesehatan di masyarakat
 Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
 Kurang efektifnya pengorganisasian
Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan masalah / etiologi.

 Kondisi lingkungan dan geografis yang kurang


kondusif
 Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
 Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
pencegahan penyakit
 Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
perawatan kesehatan
 Faktor financial
 Komunikasi/ koordinasi dengan sumber pelayanan
kesehatan kurang efektif
 Dll.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Merup. respon masyarakat terhadap masalah


kes. (aktual/potensial) yang dpt diantisipasi
perawat

Dx dalam komunitas:
$ Mengidentifikasi faktor etiologi
$ Karakteristik populasi
$ Menggambarkan masalah, respon, kondisi
$Karakteristik lingkungan (epidemiological triangle)

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 22
PERUMUSAN MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

b. Formulasi penulisan diagnosa


keperawatan
- Problem
- Etiologi
- Data yang menyokong
c. Tipe Diagnosa keperawatan Komunitas:
Diagnosa Aktual, Resiko dan Resiko
tinggi, Diagnosa Sehat/Sejahtera /
Wellness
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Rumusan diagnosa keperawatan:

Resiko ……….. (masalah) diantara/di ……..


(menggambarkan komunitas) , berhubungan
dengan ………….(karakteristik kom &
lingkungan) yang dimanifestasikan dengan
………. (indikator kesehatan & data yang
menunjang)
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 24
CONTOH KASUS : ANALISA DATA
Nama masalah : Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat pada
balitan gizi kurang/buruk di RW 04 Kelurahan Sukadadi

Faktor-faktor yang Rasional (Korelasi faktor Data Fokus


berhubungan yang berhubungan dengan
masalah)
1. Pengetahuan •Kebiasaan memberikan susu 1. Jumlah bayi dan balita 50
yang kurang botol yang belum terjamin orang, 50 % ( 25 anak)
tentang gizi kwalitasnya, dapat pernah dirujuk ke
balita menyebabkan kekurangan Puskesmas karena
gizi pada anak kurang gizi
2. 90 % ibu balita tidak tahu
ASI exclusive mengandung cara pemberian makanan
semua kebutuhan gizi pada yang benar pada anak
bayi 0-6 bulan. Bila bayi tdk 3. 85 % ibu balita tidak
mendapatkannya dapat pernah memberikan ASI
menyebabkan terjadinya gizi 4. 90 % anak usia 0 -2 th
kurang diberikan susu botol
CONTOH KASUS : ANALISA DATA
Nama masalah : Pola Nutrisi (Gizi buruk) pada balita
di RW 04 Kelurahan Sukadadi

Faktor-faktor yang Rasional (Korelasi faktor Data Fokus


berhubungan yang berhubungan
dengan masalah)
2. Sosial ekonomi Penghasilan yang kurang 5. 75 % ibu-ibu di RW 04
yang kurang dapat menyebabkan bekerja sebagai buruh
kurangnya kemampuan pabrik rokok dengan
membeli susu/makanan jam kerja mulai 07.00
berkualitas – 16.00 WIB
6. 60 % keluarga di RW
04 mendapatkan
kartu Gakin
7. 70 % KK termasuk
dalam keluarga Pra-
sejahtera
3. Kehamilan Usia ibu yang belum cukup 8. 80 % kelahiran bayi di
dibawah umur umur dapat menyebabkan RW 04 pada lima
yang ideal kurangnya kesiapan mental tahun terakhir terjadi
dan kemampuan dalam pada wanita dibawah
merawat bayi usia 20 th.
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ( pada
contoh kasus diatas ):

Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat


pada bayi dan balita gizi kurang di
Komunitas RW 4 Kelurahan Sukodadi yang
berhubungan dengan pengetahuan yang
kurang tentang gizi , sosial ekonomi yang
kurang dan riwayat kehamilan dibawah
umur yang ideal ditunjukkan, dengan 50 %
bayi dan balita menderita kurang gizi
PRIORITAS MASALAH

Diagosa Sesuai Resiko Resiko Potensi Minat Sesuai Kemung Tersedianya sumber Total
peran terjadi parah untuk masyara program kinan nilai
CHN pend.kes kat pemerint diatasi Tempat Dana Waktu Fasilitas Petugas
ah
A

Score: 0 – 5

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 28
MENYUSUN RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
Prioritas masalah, dengan mempertimbangkan
skala prioritas:
 masalah spesifik yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat
 kebijaksanaan nasional dan daerah setempat
 kemampuan dan sumber daya masyarakat
 keterlibatan partisipasi dan peran serta
masyarakat.
MENYUSUN RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
Prioritas masalah, kriteria skala prioritas
▪ Perhatian masyarakat, yang meliputi
pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi dan urgensinya untuk segera
ditanggulangi.
▪ Prevalensi, yang menunjukan jumlah kasus
(masalah) yang ditentukan pada saat tertentu
▪ Beratnya masalah, adalah seberapa jauh
masalah tersebut dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat
▪ Kemungkinan masalah untuk dikelola
Contoh penghitungan dalam menentukan skala
prioritas masalah komunitas di suatu daerah binaan:

Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan Nilai


Masalah
masyarakat prevalensi bahaya untuk dikelola Total

1. Gizi kurang
+++(3) +++(3) ++++(4) +++(3) 108

2. ANC yang
kurang
baik
+++(3) ++(2) ++++(4) ++(2) 48

3. Imunisasi
++(2) +++(3) ++++(4) ++(2) 48

Cara penghitungan:
Nilai total didapatkan dengan mengalikan semua nilai dari masing-masing kriteria.
Contohnya: Gizi kurang =3X3X4x3= 108
Nilai yang tertinggi yang menjadi prioritas pertama dalam mengatasi masalah.
RENCANA KEPERAWATAN

Langkah Perencanaan:
1. Perumusan tujuan
2. Perumusan rencana evaluasi
3. Perumusan rencana
tindakan (intervensi)

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 32
Pedoman Menetapkan Tujuan

▪ Tujuan dirumuskan terfokus pada klien


▪ Tujpan:berorientasi pada penyelesaian satu
diagnosa keperawatan
▪ Tujpan : biasanya berorientasi pada perubahan
perilaku ( keterampilan, sikap & penget)
▪ Tujpan: terdiri dari indikator performance yg luas
& abstrak
▪ Tujpend: disesuaikan dg penjabaran tujpan
▪ Tujpend: adl hasil yg diharapkan dari setiap akhir
kegiatan yg dilakukan pd waktu ttt.
▪ Tujpend: terdiri dari indikator performance yg
spesifik
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 33
Menetapkan Rencana Tindakan

1. Merencanakan:
 Apa yg akan dilakukan
 Kapan akan dilakukan
 Bgm akan dilakukan
 Siapa yg melakukan
 Berapa banyak akan dilakukan

2. Menetapkan aktifitas untuk setiap tujuan berupa:


tindakan mandiri, H.E.,observasi, kolaborasi

3. Memperhatikan : program, situasi, sumber daya,


program yg lalu

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 34
MENYUSUN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Merumuskan Tujuan
 Berorientasi pada masyarakat
 Berorientasi pada masalah dan faktor-faktor
penyebabnya
 Jangka waktu pencapaian (jangka panjang-jangka
pendek )
Merumuskan kriteria hasil
 Menuliskan ukuran/standar pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai tujuan
MENYUSUN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Menyusun Aktifitas/ Intervensi


 Pendekatan 3 tingkat pencegahan
 Kerjasama lintas program dan sector
Menetapkan :
 Penanggung jawab
 Menetapkan waktu pelaksanaan
 Menetapkan tempat pelaksanaan
 Menetapkan metode dan media yang
digunakan
Tabel :
Intervensi keperawatan menggunakan model sistem
Neuman
Bentuk Primer
pencegahan
Tingkat Sebelum stressor terjadi, sebagian besar tersembunyi.
pencegahan Hipotesis
stressor dan
derajat reaksi.

Tujuan intervensi -Mengurangi kemungkinan bertemu stressor.


-Menjaga stabilitas klien
Tindakan
Keperawatan -Pendidikan kesehatan
-Memberikan informasi untuk memelihara atau meningkatkan
kekuatan klien.
-Motivasi terhadap kebaikan.
-Meningkatkan kepekaan yang ada atau potensi bahaya stressor,
misal memberikan kekebalan dan modifikasi lingkungan.
-Membantu kemampuan koping yang positif.
-Menggunakan stressor sebagai strategi intervensi yang positif,
misal : antisipasi konseling seperti premarital atau pra pensiun.
-Saran mengenai hal-hal yang berbahaya
Tabel :
Intervensi keperawatan menggunakan model sistem Neuman

Bentuk Tertier
pencegahan
Tingkat Sesudah ditangani atau adaptasi kembali.
pencegahan Sebagian besar jelas atau ketinggalan.
stressor dan Hipotesis atau mengetahui gejala sisa atau faktor-faktor.
derajat reaksi.

Tujuan Mencapai/memelihara tingkat maksimum dari


intervensi kebaikan dan kemampuan

Pendidikan kesehatan dan orientasikan kembali kebutuhan untuk


Tindakan
Keperawatan mencegah kejadian yang akan datang atau keburukan lebih lanjut.
Mendukung klien/system klien dalam mencapai tujuan.
Koordinasi dan intervensi sumber kesehatan, misal : mengarahkan
kelompok untuk menolong sendiri atau konseling terapi dan
rehabilitas, membantu dalam mendapatkan bantuan finansial.
Menggunakan terapi modalitas seperti modifikasi perilaku,
orientasi realita.
Advokasi klien
TAHAP PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI

• Adalah pelaksanaan kegiatan – kegiatan yang


telah direncanakan dengan melibatkan
secara aktif masyarakat, Melalui kelompok-
kelompok yang ada di masyarakat, tokoh-
tokoh masyarakat
• Bekerjasama dengan pimpinan formal dan
informal di masyarakat, Puskesmas/Dinas
Kesehatan atau sector terkait lainnya
IMPLEMENTASI
Langkah implementasi kep. Komunitas berfokus
pada upaya: meningkatkan, memperhatikan,
memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit
dan rehabilitasi dg strategi yg digunakan adl:
1. Proses Kelompok :
2. Health Promotion:
3. Partnerships (kerjasama)
4. Pemberdayaan (empowerment)

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 40
IMPLEMENTASI
• Proses Kelompok :
• Adl rangkaian kegiatan yg dilakukan oleh perawat &
masy. Sejak awal sampai akhir fase kegiatan (fase awal,
kerja dan akhir)

Health Promotion:
Adl aktifitas individu & komunitas untuk meningkatkan
gaya hidup sehat (health behaviour, health
protection/illness prevention, health education,
change
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 41
IMPLEMENTASI
Partnerships (kerjasama)
Hal ini dilakukan oleh perawat bersama unsur lain yg
terkait & bermanfaat jika perawat mampu:
➢ Mengidentifikasi & menjalin hub. dg klien
➢ Melakukan kolaborasi dg pihak terkait (masy,
pimp. Daerah, profesi dll)
➢ Memfasilitasi perluasan informasi & menyatukan
• sumber sumber untuk pembangunan kes.
➢ Menjadi advokat bagi klien.
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 42
Partnerships for progress toward client self-help:

nurse
Client Group Partner with
At risk power

Negitiation for reallocation


of health care resourses
to address needs of sub group
at greates risk

Progress toward reduced


health risk for groups
at greatest risk

susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 43
Kegiatan Promotif
▪ Pelatihan kader kesehatan
▪ Penyuluhan kesehatan/pendidikan kesehatan
▪ Standarisasi nutrisi yang baik
▪ Penyediaan perumahan
▪ Tempat – tempat rekreasi
▪ Konseling perkawinan
▪ Pendidikan seks dan masalah – masalah
genetika
▪ Pemeriksaan kesehatan secara periodic .
Kegiatan Preventif :

▪ Keselamatan dan kesehatan kerja


▪ Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
▪ Pemberian nutrisi khusus
▪ Pengamanan/penyimpanan barang, bahan yang
berbahaya
▪ Pemeriksanaan kesehatan secara berkala
▪ Imunisasi khusus pada kelompok khusus
▪ Personal Higiene dan kesehatan lingkungan
▪ Perlindungan kecelakaan kerja dan keselamatan
kerja
▪ Menghindari dari sumber alergi
Pelayanan kesehatan langsung

▪ Pelayanan kesehatan di Posyandu Balita,


lansia
▪ Home care
▪ Rujukan
▪ Pembinaan pada kelompok-kelompok di
masyarakat
TAHAP EVALUASI

1. Perkembangan masalah kesehatan yang telah


ditemukan
2. Pencapaian tujuan keperawatan ( Terutama
tujuan jangka pendek )
3. Efektifitas dan Efisien tindakan/kegiatan yang
telah di lakukan .
4. Rencana tindak lanjut
Fokus Evaluasi

a. Relevansi Apakah program diperlukan → yang ada/ yang baru


b. Perkembangan dan kemajuan
- Apakah yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
- Bagaimana peran staf , fasilitas dan jumlah peserta
c. Efisiensi biaya
- Bagaimana biaya yang sudah dikeluarkan dapat mencapai
tujuan
- Apa keuntungan program
d. Dampak
- Apakah dampak jangka panjang
- Apakah ada perubahan perilaku dalam 6 mg / 6 bulan / I
tahun
- Apakah status kesehatan meningkat ?
EVALUASI

Kegiatan evaluasi dilakukan :


q Untuk mengukur keberhasilan
q Selama evaluasi, perawat mengumpulkan
data dan menganalisanya apakah terjadi
perubahan kondisi atau tidak
q Dilakukan bersama sama masyarakat
q Menjadi advokat bagi klien (masyarakat)
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 49
EVALUASI
Apa yang dievaluasi :
1. Relevansi program dengan kebutuhan
masyarakat
2. rencana yang dibuat
3. efisiensi biaya
4. efektifitas program
5. dampak aktifitas program → untuk jangka
panjang
susanto_unej@yahoo.com 10/19/2020 50

Anda mungkin juga menyukai