BAB 5 Marketing Entrepreneurial
BAB 5 Marketing Entrepreneurial
Pendekatan top-down;
Strategy segmentasi, targeting dan Pendekatan bottom-up:
positioning penetapan sasaran pada
basis customer yang
terbatas, ekspansi lebih
jauh.
Marketing intelligence
Penerapan marketing entrepreneurial yang menonjol adalah dari sisi promotion yang
selama ini dikenal dengan praktik marketing gerilya (guerrilla marketing), buzz marketing
dan viral marketing. Hal yang sama juga diterapkan pada product, place and price, yang
diterapkan secara entrepreneurial, yang tidak biasa ditemukan pada traditional
marketing.
1. Guerilla Marketing
Marketing melibatkan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas win and
defend customer yang loyal. Marketing merupakan proses penciptaan dan penyampaian
barang serta jasa yang diinginkan kepada customer sasaran. Aktivitas marketing dalam
konteks UMKM, yang sesuai untuk diaplikasikan adalah marketing gerilya. Istilah
marketing gerilva pertama kali diperkenalkan oleh Jay Conrad Levinson. Marketing gerilya
merupakan teknik marketing yang tidak konvensional, sporadis, berbiaya rendah,
menarik, dan kreatif yang membuat UMKM memiliki kemampuan yang lebih berdampak
daripada aktivitas marketing dilakukan oleh larger company.
Aktivitas marketing berdasarkan prinsip marketing gerilya adalah aktivitas marketing yang
effective and does not always consume large funds. Promosi dilakukan di media-media yang
menjangkau banyak orang, misalnya berpromosi di tempat-tempat pusat keramaian seperti
stasiun kereta, terminal bis, pusat perbelanjaan, bandara dan sebagainya. Aktivitas marketing
gerilya dalam perkembangannya telah merambah ke ranah online dan dikenal dengan istilah
guerilla digital marketing. Aktivitas marketing gerilya digital juga dapat memanfaatkan you
tube atau media sosial lainnya.
2. Target Market
Tahap awal dalam menyusun guerrilla marketing plan adalah mengidentifikasi dan
selanjutnya menentukan pasar sasaran. Target market merupakan sekelompok konsumen
potensial yang akan dilayani oleh perusahaan. Faktor utama yang menyebabkan kegagalan
UMKM adalah tidak berhasil menentukan dengan tepat pasar sasaran yang akan dilayani.
UMKM menjual produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Mereka juga berpromosi menggunakan media untuk menjangkau pasar seluas-luasnya
dengan biaya besar, namun hanya menghabiskan energi, waktu dan uang, selanjutnya
tidak memperoleh apa-apa. Wirausaha menggunakan pendekatan yang digerakkan oleh
penjualan (sales-driven approach) dan bukan yang digerakkan oleh pelanggan (customer-
driven approach).
Larger company yang menggunakan pendekatan yang digerakkan oleh customer, akan
menemukan bahwa customer akan memengaruhi setiap bagian dari usaha. Gambaran yang
jelas mengenai pasar sasaran merupakan awal kesuksesan sebuah usaha, terutama pada
UMKM.
3. Buzz marketing
Aktivitas buzz marketing berupa peristiwa (event) yang dapat membangun publisitas,
antusiasme dan informasi untuk customer dan membangun merek. Buzz marketing merupakan
babak baru dari komunikasi word-of-mouth yang muncul sebagai reaksi atas fakta bahwa
semakin banyak konsumen yang kritis terhadap iklan-iklan klasik (Kraus, Harms dan Fink,
2009). Buzz marketing menggunakan internet, e-mail atau jaringan telepon seluler untuk
mendorong munculnya "gating" di sekitar produk atau merek. Contoh keberhasilan buzz
marketing adalah penjualan buku Harry Porter. Sebelum buku diluncurkan, banyak orang
telah membicarakan dan memesan jauh-jauh hari. Di Indonesia hal serupa terjadi pada
novel Laskar Pelangi yang laris manis.
4. Viral marketing
Rosenbloom, 2000 dalam Kraus, Harms dan Fink, (2009) mengemukakan viral
marketing adalah penyebaran pesan dan rumor tentang produk melalui komunikasi yang
jujur dan sukarela oleh customer sendiri dengan tujuan untuk memperoleh customer baru,
Penggunaan media internet dalam viral marketing misalnya dengan pemanfaatan Twitter. Misal
aktivitas viral marketing yang pernah menjadi di Indonesia adalah keberhasilan keripik Maicih di
Bandung. Merek ini dikenal luas berkat pemanfaatan twitter di mana konsumen membuat
testimoni di media sosial tersebut dan menarik calon konsumen lain untuk mencicipi keripik itu.
Rangkuman
Marketing entrepreneurial adalah sebuah fungsi organisasi dan sekelompok proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada customer dan untuk mangemen hubungan
dengan customer dalam cara yang menguntungkan organisasi dan pihak-pihak yang
berkepentingan serta berkarakter inovatif, pengambilan risiko, proaktif dan berkinerja tanpa
sumber daya yang kini dikendalikan.
Marketing merupakan proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan
kepada customer.
Buzz marketing merupakan babak baru dari komunikasi word-of-mouth
yang muncul sebagai reaksi atas fakta bahwa semakin banyak konsumen
yang kritis terhadap iklan-iklan klasik.
Viral marketing adalah penyebaran massage dan rumor tentang produk melalui
komunikasi yang honest and voluntary oleh customer sendiri dengan tujuan untuk
memperoleh customer baru. Identifikasi pasar sasaran dilakukan melalui marketing research.
Melalui riset, wirausaha dapat mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan customer.
Marketing melalui website memberikan banyak peluang bagi wirausaha
dan memberikan kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar.
Keberadaan website sangat efektif untuk menjangkau pasar customer muda yang high
income dan terdidik.
Marketing gerilya merupakan teknik marketing yang tidak konvensional,
berbiaya rendah, kreatif. Prinsip marketing gerilya adalah aktivitas marketing yang efektif
dan tidak selalu menghabiskan dana besar.
Langkah pertama dalam menyusun rencana marketing gerilya adalah mengidentifikasi
dan menentukan pasar sasaran.
Pertanyaan
1. Jelaskan, mengapa umumnya UKM tidak menerapkan perencanaan pemasaran secara
formal?
2. Jelaskan perbedaan marketing entrepreneuriall dan marketing tradisional?
3. Berikanlah contoh aktual tentang keberhasilan praktik marketing gerilya di Indonesia!
Jelaskan apa yang dimaksud dengan marketing gerilya?
4. Apa dan jelaskan apa yang dimaksud dengan buzz marketing dan viral marketing?
Berikanlah sampel aktual tentang aktivitas yang pernah dilakukan perusahaan di
Indonesia!
5. Jelaskan keunggulan marketing di website diban-dingkan dengan marketing secara
offline di toko konvensional?
6. Jelaskan yang dimaksud dengan mitos dalam e-commerce? Apakah yang sebaiknya dilakukan
wirausaha dalam menanggapi mitos-mitos tersebut?
7. Jika Saudara wirausaha apakah yang sebaiknya dilakukan ketika menjalankan e-
commerce untuk meyakinkan calon konsumennya bahwa website memberikan jaminan
keamanan transaksi dan privasi?
8. UKM dengan memanfaatkan fasilitas yang diluncurkan oleh operator seluler Tri dalam liputan
di atas! Jelaskan bagaimana praktik marketing entrepreneurial dapat dijalankan.
9. Jika mereka memutuskan untukmelakukan promosi menggunakan Boomer Marketing
tersebut! Jelaskan bagaimana UKM dapat mengukur kinerja marketing
entrepreneurial yang mereka jalankan.