Anda di halaman 1dari 2

Kemosintesis didefinisikan sebagai sintesis/produksi senyawa organik

yang berasal dari senyawa karbon menggunakan energi yang dihasilkan dari
oksidasi anorganik (misalnya gas hidrogen, hidrogen sulfida, dan ammonium)
atau molekul organik C1 (Metana, metanol).

Ekosistem Hydrothermal vents menjadi bukti pengetahuan baru dalam dunia sains,
dimana terdapat kehidupan yang tidak sepenuhnya berasal dari energi matahari,
tetapi dari dalam inti bumi itu sendiri yaitu pegunungan vulkanisme di
tengah samudra (Martin dkk. 2008)

Hydrothermal vents pertama kali ditemukan tahun 1977 di zona bathyal dengan
kedalaman 2500 m di celah Galapagos oleh saintis dalam Lembaga Oseanografi
Scripp. Hydothermal vents didefinisikan sebagai pegunungan dasar laut yang
menghasilkan cairan/air dipanaskan secara geotermal. (Grassle)

Cairan hidrotermal yang mengalir dari retakan, celah, dasar laut mendukung
ekosistem dimana bakteri berperan penting dalam mereduksi senyawa kimia
seperti hidrogen sulfida dan logam berat.
Senyawa kimia tersebut terbagi dalam alkali dan trace metal yang disajikan
dalam tabel berikut.

Selanjutnya saya akan membahas tentang kelompok Organisme di ekosistem


Hydrothermal vents. Pertama adalah bakteri dan protozoa. Bakteri berfungsi
untuk mengkonversi senyawa dalam cairan hydro seperti tiosulfat, sulfida, dan
belerang bebas sehingga sebagian besar bakteri merupakan bakteri pengoksidasi
belerang yaitu bakteri genus Thiomicrospira. Bakteri lain yang terdapat
adalah Hyphomonas, Methylococcus capsulatus, Beggiatoa, Methanococcus
jannaschii dan bakteri yang merupakan endosimbion dengan bivalvia yaitu
Thiothrix dan Leucothrix.

Selanjutnya Protozoa. Protozoa paling melimpah adalah yang bersifat heterotrich


folliculinid yaitu (filum Ciliophora, kelas Spirotrichea) yang terlihat
di permukaan batuan. Adapun di laut dalam dengan sedimen lunak, protozoa
dominan adalah flagellata dan amoeba.
terbagi menjadi beberapa filum yaitu
Kingdom Animalia yang ditemukan filum Cnidaria yaitu Thermopalia
taraxaca; Filum Moluska dengan kelas Bivalvia yaitu Calyptogena magnifica,
Bathymodiolus thermopilus; kemudian kelas Gastropoda yaitu Neomphalus fretterae,
Melanodrymia aurantiaca; kelas Aplacophora yaitu Simrothiella, Neomenia, dan
Falcidens;
Filum annelida kelas Polychaeta yaitu Riftia pachyptila (cacing tabung raksasa),
Lamellibrachia barhami, Lamellibrachia luymesi, Ridgeia, Escarpia, Tevnia,
Oasisia, Alvinella pompejana, Branchipolynoe symmytilida, Paralvinella grasslei,
Amphisamytha galapagensis, Ophryotrocha akessoni, Nereis sandersi.
Subkelas Hirudinea yaitu Bathybdella sawyeri.
Filum Arhtropoda Subkelas Copepoda, Ceuthoecetes aliger. Infraclass Cirripedia
Neolepas zevinae. Kelas Malacostraca dengan Ordo Leptostraca Dahlella
caldariensis; Ordo Amphipoda Lysianassidae; Ordo Decapoda Bythograea
thermydron, Bythograea microps.
Crustacea Alvinocaris lusca, Munidopsis subsquamosa, Systellaspis braueri,
Lebbeus carinatus, Nematocarcinus,
Kelas Arachnida Copidognathus papillatus.
Ikan kelas Actinopterygii Diplacanthopoma, Thermaces cerberus.
Kingdom animalia yang ditemukan terbagi menjadi 5 filum yaitu Cnidaria, Moluska
yang terbagi bivalvia dan gastropoda, Annelida, Arthropoda, dan Chordata.

Sekarang kita akan masuk ke pembahasan inti yaitu bagaimana kemosintesis


terjadi pada ekosistem Hydrothermal Vents?
Secara umum hal ini terjadi karena adanya kemosimbiosis. Kita telah
mengetahui bahwa cairan hydrotermal mengandung banyak senyawa kimia dan logam
berat. Pada gambar kita melihat begitu banyak organisme dalam ekosistem ini.
Kita akan memecah dan membahas satu persatu bagaimana kemosimbiosis terjadi
di tiap organismenya.
Kita mulai dari organisme terbesar yaitu Riftia pachyptila yang biasa disebut
cacing tabung. Riftia pachyptila tidak memiliki mulut, organ pencernaan,
ataupun anus, lalu Bagaimana riftia dapat memperoleh nutrisi? Riftia memiliki
organ yang disebut trophosome. Di dalam trophosome terdapat banyak bakteri
simbion yang berfungsi mengkonversi sulfida menjadi energi.
Lalu bagaimana sulfida dapat masuk ke dalam trophosome? Riftia dapat menyerap
sulfida dan oksigen tereduksi dengan organ pernafasan lalu masuk ke dalam
trophosome.
Riftia juga memiliki bulu halus pada kepalanya yang menyerupai bibir, dimana
bulu halus tersebut mengandung hemoglobin yang berfungsi mengikat hidrogen
sulfida dari cairan hidrotermal dan masuk ke dalam troposome.
Bagaimana bakteri dapat masuk ke dalam trophosome? Berdasarkan penelitian,
bakteri masuk ke dalam trophosome melalui kulit cacing tabung. Hal ini juga
disebut sebagai infeksi bakteri, dan dimulai sejak cacing tabung masih kecil.
Itulah mengapa seiring perkembangan jumlah bakteri simbion semakin banyak.

Keuntungan bakteri dalam riftia adalah riftia selalu menyediakan substrat,


oksidan, dan CO2 sebagai sumber energi untuk bakteri.

Anda mungkin juga menyukai