Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. K DENGAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (GANGGUAN RASA
NYAMAN NYERI) LEUKOSITOSIS,GASTROEOPHAGEAL REFLUX
DISEASE,ISK DI RUANG CAMAR RSD IDAMAN BANJARBARU
TANGGAL 04 NOVEMBER S/D 09 NOVEMBER 2019

I I

S T I K E S
A
E

OLEH :

IRA PUSPITA LISTIARINI


NIM 19.31.1367

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.K DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (GANGGUAN RASA
NYAMAN NYERI) LEUKOSITOSIS,GASTROEOPHAGEAL REFLUX
DISEASE,ISK DI RUANG CAMAR RSD IDAMAN BANJARBARU
TANGGAL 04 NOVEMBER S/D 09 NOVEMBER 2019

I I

S T I K E S

A
E

OLEH :

IRA PUSPITA LISTIARINI


NIM 19.31.1367

Banjarmasin, 08 November 2019


Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny. K
I. Pengkajian
1.1 Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 72 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Katolik
Alamat :Jl. Lada RT 009 RW 002, Hatungun, Hatungun,
Kec Tapin Kalimantan Selatan
No. Medical Record : 32.07.98
Tanggal Masuk : 04 November 2019
Tanggal Pengkajian : 04 November 2019
Diagnosa Medis :
1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Jl. Lada RT 009 RW 002, Hatungun,
Hatungun, Kec Tapin Kalimantan Selatan
1.3 Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama:
Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada bagian ulu hati
P = Saat bergerak atau tidak bergerak Q = nyeri seperti di tusuk R =
nyeri pada ulu hati S = skala 5 T = nyeri hilang timbul

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien mengatakan pada hari sabtu tanggal 2 November 2019 pasien
mengeluh perut kembung dan pasien muntah lebih dari 6 kali. Setiap
pasien minum dan makan merasa mual dan muntah. Pasien
ditemukan keluarga pingsan di kamar mandi. Pada pukul 15.00
WITA pasien lagsung dibawa keluarga ke RS Banjarbaru kemudian
pasien di rujuk ke RSUD Idaman Banjarbaru dan mendapatkan
perawatan di IGD. Di ruang IGD pasien di observasi dan mendapat
terapi Infus RL 20 tpm, injeksi OMZ 1x1 vial, injeksi santagesik 3x1
ampul, injeksi mecobalamin 3x1 ampul, injeksi ondansentron 1
ampul,injeksi ceftriaxon 1x1 gr. Dari IGD pasien dipindahkan ke
ruang Kasuari. Di ruang kasuari pasien di berikan terapi drip
ceftriaxon 2 gr dalam NS 100 CC, injeksi buscopan 2x1 ampul,dan
obat oral sucralfat 3x1. Pada tanggal 4 november 2019 pasien
dipindahkan ke ruang camar untuk mendapatkan perawatan lebih.
Pasien di rawat di ruang II C.1. Di ruang camar pasien mendapatkan
terapi injeksi OMZ 1x1 vial, injeksi santagesik 3x1 ampul, injeksi
mecobalamin 3x1 ampul, drip ceftriaxon 1x2 gr dalam NS 100 cc,
injeksi buscopan 2x1 ampul, obat oral sucralfat syr 3x1 sehari.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan “pasien mempunyai penyakit maag sejak
3 tahun yang lalu dan asma.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan “Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti
hipertensi, diabetes mellitus dan lain-lain.”

5. Genogram
Genogram Keluarga
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Hubungan keluarga
: Tinggal satu rumah
: Klien

1.4 Riwayat Aktivitas Sehari-hari


No Kebutuhan Sebelum sakit Setelah sakit
1. Nutrisi
a. BB dan TB Baik Menurun
b. Diet Tidak ada Ada diet
c. Kemampuan
 Mengunyah Baik Baik
 Menelan Baik Baik

 Bantuan total / sebagian Tidak ada Tidak ada

c. Frekuensi 3x sehari 3x sehari

d. Porsi makan 1 Porsi ½ Porsi

e. Makanan yang menimbulkan Tidak ada Tidak ada

alergi Tidak ada Tidak ada

f. Makanan yang tidak di suka Tidak ada Tidak ada


2 Cairan
a. Intake
 Oral Air putih Air putih
 Jumlah 1500 liter/hari 1500 liter/hari 1000liter/hari
b. Output
 Urine 1000ml 700ml

 Jumlah cc/hari

3 Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi 2x sehari 1x sehari
 Konsistensi Padat lembek

 Warna Kuning Kuning


kecoklatan kecoklatan
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagian
b. BAK 6x sehari 5x sehari
 Frekuensi Cair Cair
 Konsistensi Kuning Kuning
 Warna Tidak ada Tidak ada
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagian

4 Istirahat Dan Tidur


a. Tidur siang 1-2 Jam 1-2 Jam
b. Tidur malam 8 jam 8 jam
c. Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada
d. Ganguan tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada

5 Personal hygiene
a. Mandi (frekuensi,bantuan 2x sehari Tidak ada
total/sebagian) (mandiri)
b. Gosok gigi (frekuensi) 3x sehari Tidak ada
c. Gunting kuku Semingu sekali ada
d. Ganti pakaian (frekuensi perhari) 2x sehari 2x sehari

Aktivitas
a. Mobilitas fisik Baik Dibantu
b. Olahraga Tidak pernah Tidak pernah
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak pernah

1.5 Data Psikologis


Data psikologis pada saat pengkajian 04 November 2019 keadaan
umum klien compos mentis, pasien tampak lemah, terpasang infus RL 20
tpm di tangan kanan dan klien tidak menunjukkan tanda-tanda
kecemasan.
1.6 Data Sosial
Dukungan orang-orang disekitar klien cukup kuat. Klien mengatakan
ia memiliki hubungan yang baik dengan keluarga maupun tetangga
disekitar rumahnya. Komunikasi klien dengan perawat dan dokter pun
cukup aktif.
1.7 Data Spiritual
Keluarga klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit dan diberi
pengobatan tidak ada tindakan dari tenaga kesehatan yang bertentangan
dengan keyakinan klien.
1.8 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Keadaan umum compos mentis GCS : 15 (E4V5M6)
Vital Sign (tanda-tanda vital) :
TD : 120/80 mmHg N : 78x/menit
RR : 20x/menit T : 36,6 0C
SpO2 : 98
2. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kualitatif : GCS 15

Eye (Respon Membuka Mata) :4

Verbal (Respon Verbal) :5


Motorik (Respon Motorik ) :6
3. Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala bulat, rambut beruban, pendek, dan tampak kurang
bersih, tidak terdapat odem dan lesi pada bagian kepala. Tidak
ada lesi pada kulit kepala, tampak bersih, tidak ada trauma, tidak
ada terdapat ketombe dan kutu di kulit kepala, warna rambut
pasien tampak putih/beruban, distribusi rambut tidak merata, dan
bentuk kepala lonjong serta rambut tampak pendek kondisi baik.
Palpasi:
Tidak ada terdapat benjolan pada kepala, nyeri tekan (-), tidak
adanya perubahan kontur tengkorak, atau diskontinuitas
tengkorak.
4. Muka
Muka simetris kiri dan kanan, tidak tampak ada lesi pada pipi
sebelah kanan.
5. Mata
Inspeksi:
Mata simetris kanan dan kiri, penglihatan agak kabur, tidak ada
odem dan perdarahan. pergerakan bola mata simetris,tidak ada
benjolan/odema, distribusi bulu alis merata. Di sekitar kelopak
mata terdapat kantung mata. Konjungtiva anemis (-), sklera
berwarna putih, pupil mata berdiameter 4-7 mm, bertepi rata dan
simetris. Refleks pupil mata terhadap cahaya mengecil (miosis)
jika terkena cahaya/sinar
6. Hidung
Inspeksi:
Posisi hidung simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat
perdaraha, cuping hidung tidak ada, tidak terdapat kelainan pada
indera penciuman.
7. Mulut
Inspeksi:
Keadaan mulut bersih, Warna bibir tampak kecoklatan merah
muda, lembab, tidak tampak kering (pecah-pecah), tidak tampak
sianosis, tidak ada stomatitis, posisi lidah tepat ada di tengah,
fungsi mengunyah klien baik, kemampuan menelan pasien dapat
membedakan rasa makanan yaitu asin, manis, pahit dan asam,
lidah berwarna merah muda.

8. Telinga

Inspeksi:
Kebersihan cukup, kedua daun telinga pasien tampak simetris,
tidak ada terdapat lesi atau bekas luka pada telinga dan sekitarnya,
tidak ada terdapat darah atau sekret yang keluar di daun telinga
pasien, tidak ada terdapat serumen di kedua daun telinga. Fungsi
pendengaran baik, klien mampu diajak bicara dan menjawab
pertanyaan apabila ditanya oleh perawat.
9. Leher

Inspeksi:
Leher tampak simetris, tidak ada terdapat bekas luka pada leher,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat pembesaran
pada kelenjar tiroid.
Palpasi:
Kelenjar limfe tidak teraba dan saat di palpasi tidak terasa nyeri,
dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada lesi dan
benjolan, serta tidak ada pembesaran vena jugularis.

10. Dada
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, suara napas normal tidak ada
suara napas tambahan. Hasil perkusi pada daerah paru sonor, dan
hasil perkusi pada jantung pekak.
11. Abdomen
Distensi abdomen tidak ada, tidak ada lesi, pembengkakan dan
perdarahan tidak ada, terdengar suara peristaltik usus 6x/m, hasil
perkusi timpani.
12. Ekstremitas
Jumlah jari-jari tangan lengkap kuku pendek dan tampak kurang
bersih. Jumlah jari-jari kaki lengkap, ekstrimitas yang tampak
lemah.
Keterangan :

0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : di bantu orang lain
3 : di bantu orang lain dan alat
4 : tergantung secara total

Skala otot :

5555 5555

4444 4444
Keterangan :
1 : lumpuh total
2 : ada kontraksi
3 : dapat menggerakan dengan bantuan
4 : dapat melawan gravitasi
5 : dapat melawan tahanan ringan
6 : dapat menahan tahanan total / berkekuatan otot normal

13. Genitalian
Tidak ada lesi dan juga pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.

3. Data Penunjang

1.9.1 Laboratorium

Hari/ Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

LaboratoriumKlinik:

Sabtu, HB 10,2 g/dl 12-18 gr/dl


02/11/2019 Leukosit 18.000 /mm2 4000-10.000 /mm3
Trombosit 176.000 /mm2 100.000-400.000 /mm3
Hematokrit 31,6 % 36-55%
Basofil 0% 0-1%
Eosinofil 0% 1-4%
Staf/ Batang 2% 2-6%
Segmen 89 % 35-80%
Limfosit 6% 15-50%
Monosit 3% 2-8%
Minggu, Urine Lengkap :
03/11/2019 Warna Kuning muda Tidak berwarna kuning muda
Kejenihan Keruh Jernih
Bj 1.030 Do3 - 1.00
Ph 6.0 5.0 – 7.0
Protein 1 Positif Negatif

Sedimen
Epitel : squarnou 20 – 40 IPK 0 – 2 / IPK
Lukosit 5 – 10 IPB 0 – 2 / IPB
Eritrosit 4 – 6 IPB 0 – 2 / IPB

1.9.2 Pemeriksaan (Rontgen, USG, MRI, CT Scan)


Pemeriksaan USG: Hidronefrosis sedang kanan yang dapat di
sebabkan karena obstruksi multiple batu di pelvis renalis dan pole
bawah.

1.9.3 Therapy

No. Jenis Obat

1 Obat injeksi

1. Inf RL 20 tpm
2. Drip ceftriaxon 1x2 gr dalam NS 100 cc
3. Inj OMZ 1 x 1 Vial
4. Inj Santagesik 3 x 1 ampul
5. Inj mecobalamin 3 x 1 ampul
6. Inj buscopan 2x1 ampul

2. Obat oral
1) Sucralfat syr 3x1 sehari
II. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. Ds : Agen injuri Nyeri Akut
- Klien mengatakan “nyeri biologi
pada ulu hati, nyeri hilang (gastritis)
timbul saat bergerak
ataupun tidak bergerak,
nyeri seperti ditusuk-tusuk,
nyeri hilang timbul , skala
nyeri 5 = nyeri sedang (1-
10).

Do :
- Klien tampak
meringis
- Klien tampak lemah
- Klien tampak
kesakitan
- Sesekali tampak
memegangi perutnya
- Tanda Vital Pasien
 T : 36,6o C
 N : 78x/menit
 R : 20 x/menit
 TD : 120/80 mmHg
 SpO2 : 98
2. Ds : Kelemahan otot Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan
“kondisi saat ini
lemah tidak mampu
melakukan aktivitas
sendiri”

Do :
- Klien tampak lemah
- Ketidak mampuan
klien dalam
melakukan aktivitas
- Sebagian aktivitas
ADL di bantu oleh
keluarga
- Klien tampak
meringis kesakitan
- Aktifitas dilakukan di
tempat tidur
- Skala otot :

5555 5555

4444 4444
3. DS : Anoreksia Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan nutrisi kurang dari
“nafsu makan saat ini kebutuhan tubuh
berkurang karna
masih merasa mual”
Do :
- Klien hanya
menghabiskan ½ porsi
makanan
- Klien tampak lemah
- BB sekarang : 43 kg
- Klien tidak selera
makan
- Klien masih mual

III. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas Masalah)


1. Nyeri akut berhubungan agen injuri biologi (gastristis)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
IV. Intervensi Keperawatan

No DX NOC NIC
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dillakukan tindakan keperawatan selama 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperensif
dengan agen injuri 2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi. termasuklokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,ku
biologis ( Gastritis) kriteria Hasil : alitas dan faktor presipitasi
Indikator IR ER 2. Kaji TTV klien
 Melaporkan adanya nyeri 3 5 3. Ajarkan teknik relaksasi kepada klien
 Frekuensi nyeri 3 5 4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Ekspresi nyeri pada wajah 3 5 5. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan
 Perubahan tekanan darah 4 5 tindakan nyeri tidak berhasil
3 5
 Tingkah laku ekspresif
(gelisah,merintih,nafas
panjang,berkeluh kesah)

Keterangan :
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan
berhubungan dengan 2x24 jam diharapkan aktivitas pasien meningkat terhadap keterbatasan
Kelemahan otot Kriteria Hasil 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
Indikator IR ER 3. Kaji nutrisi dan sumber energi yang ade kuat
1. Langkah berjalan 3 5 4. Kaji klien akan adanya kelelahan fisik dan
2. Jarak berjalan 3 5 emosi secara berlebihan
3. Saat menaiki tangga toleran 3 5
4. Laporan ADL 3 5

Ket :
1. Kebutuhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
3. Ketidakseimbangan Setelah dillakukan tindakan keperawatan selama 1. Observasi intake makanan dan cairan
nutrisi kurang dari 2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi. 2. Kaji berat badan tiap hari
kebutuhan tubuh kriteria Hasil : 3. Berikan makan dalam porsi kecil namun sering
berhubungan dengan Indikator IR ER 4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
anoreksia - Intake makanan dan 4 5 kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
cairan
- Energi 3 5
- Berat badan 4 5

Ket:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komperensif S :
- Klien mengatakan perut masih terasa nyeri,
berhubungan dengan termasuklokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kuali
nyeri kadang hilang timbul, nyeri timbul saat
agen injuri biologi tas dan faktor presipitasi bergerak ataupun tidak bergerak, nyeri seperti
di tusuk-tusuk, nyeri tidak menyebar
2. Mengkaji TTV klien
kebagian yang lain, skala nyeri 4.
3. Mengajarkan teknik relaksasi pada klien
O:
4. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri - Klien tampak lemah berbaring ditempat tidur
5. Mengolaborasi dengan dokter jika ada keluhan - Klien tampak meringis
- Tanda-tanda vital klien
dan tindakan nyeri tidak berhasil - T : 36,6o C
- N : 78x/menit
- R : 20 x/menit
- TD : 120/80 mmHg
- SpO2 : 98

A:
Masalah belum teratasi

Indikator IR ER
 Melaporkan adanya nyeri 3 5
 Frekuensi nyeri 3 5

 Ekspresi nyeri pada wajah 3 5

 Perubahan tekanan darah 4 5


4 5
 Tingkah laku ekspresif
(gelisah,merintih,nafas
panjang,berkeluh kesah)

P : Intervensi dilanjutkan
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komperensif
termasuklokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,ku
alitas dan faktor presipitasi
2. Mengkaji TTV klien
3. Mengajarkan teknik relaksasi kepada klien
4. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
5. Mengolaborasi dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil

2 Intoleransi aktivitas 1. Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan S :


berhubungan dengan terhadap keterbatasan Klien mengatakan kondisi sekarang masih lemah
kelemahan otot 2. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri
O:
kelelahan - Klien tampak lemah berbaring ditempat tidur
3. Mengkaji nutrisi dan sumber energi yang ade kuat - Aktivitas klien dibantu oleh keluarga

4. Mengkaji klien akan adanya kelelahan fisik dan Skala otot :


emosi secara berlebihan
5555 5555
4444 4444

A : Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
1. Langkah berjalan 4 5
2. Jarak berjalan 4 5
3. Saat menaiki tangga toleran 3 5
4. Laporan ADL 3 5

Ket :
1. Tidak Mandiri
2. Dibantu Orang Dan Alat
3. Dibantu Orang
4. Dibantu Alat
5. Mandiri Penuh
P :Lanjutkan intervensi
1. Mendorong klien untuk mengungkapkan
perasaan terhadap keterbatasan
2. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan
3. Mengkaji nutrisi dan sumber energi yang ade
kuat
4. Mengkaji klien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan

3. Ketidakseimbangan 1. Mengobservasi intake makanan dan cairan S:


- Klien mengatakan nafsu makan masih
nutrisi kurang dari 2. Mengkaji berat badan tiap hari
berkurang
kebutuhan tubuh 3. Memberikan makan dalam porsi kecil namun
O:
berhubungan dengan sering. - Klien hanya menghabiskan ½ porsi makanan
anoreksia 4. Mengolaborasi dengan ahli gizi untuk - Klien tampak lemah
- BB sekarang : 43 kg
menentukan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan - Klien tidak selera makan
pasien - Klien masih mual
A : Masalah belum teratasi

Indikator IR ER
- Intake makanan dan 4 5
cairan
- Energi 3 5
- Berat badan 4 5

P : Intervensi dilanjutkan
1. Mengobservasi intake makanan dan cairan
2. Mengkaji berat badan tiap hari
3. Memberikan makan dalam porsi kecil namun
sering.
4. Mengolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien

VI. Catatan Perkembangan


No Hari,tanggal,jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Selasa, 05 1. Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri S : klien mengatakan“nyeri bagian perut mulai
November 2019 berhubungan dengan secara komperensif berkurang”
agen injuri biologi termasuklokasi,karakteristik,dura O:
si,frekuensi,kualitas dan faktor
- Klien mulai bisa tersenyum
presipitasi
- Klien tidak mengeluh sakit
2. Mengkaji TTV klien
- Tanda-tanda vital klien
3. Mengajarkan teknik relaksasi - T : 36,6o C
pada klien - N : 79x/menit
4. Memberikan analgetik untuk - R : 20 x/menit
mengurangi nyeri (injeksi OMZ - TD : 110/80 mmHg
1x1 vial, injeksi santagesik 3x1 - SpO2 : 98
ampul, injeksi buscopan 2x1
ampul, obat oral sucralfat syr 3x1 A:
sehari). Kriteria Hasil
5. Mengolaborasi dengan dokter jika Indikator IR ER
ada keluhan dan tindakan nyeri  Melaporkan adanya nyeri 4 5
tidak berhasil  Frekuensi nyeri 4 5

 Ekspresi nyeri pada wajah 4 5

 Perubahan tekanan darah 4 5


4 5
 Tingkah laku ekspresif
(gelisah,merintih,nafas
panjang,berkeluh kesah)

P : L/ Intervensi
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komperensif
termasuklokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kuali
tas dan faktor presipitasi
2. Mengkaji TTV klien
3. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
(injeksi OMZ 1x1 vial, injeksi santagesik 3x1
ampul, injeksi buscopan 2x1 ampul, obat oral
sucralfat syr 3x1 sehari.

S : Klien mengatakan “saya mulai bisa beraktivitas


2. Intoleransi aktivitas sendiri dengan sedikit bantuan”
berhubungan dengan
kelemahan otot 1. Mendorong klien untuk O :
mengungkapkan perasaan - Klien dapat berjalan sesuai yang di harapkan
- Klien dapat melakukan aktivitas sendiri
terhadap keterbatasan
kadang-kadang di bantu
2. Mengkaji adanya faktor yang - Klien dapat naik turun tangga sendiri dengan
menyebabkan kelelahan sedikit bantuan
3. Mengkaji nutrisi dan sumber A :
Kriteria Hasil
energi yang ade kuat Indikator IR ER
4. Mengkaji klien akan adanya 1. Langkah berjalan 4 5

kelelahan fisik dan emosi secara 2. Jarak berjalan 4 5

berlebihan 3. Saat menaiki tangga toleran 4 5


4. Laporan ADL 4 5

P : L/ Intervensi
1. Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan.
2. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan
3. Mengkaji nutrisi dan sumber energi yang ade kuat

3. ketidakseimbangan S : Klien mengatakan “porsi makan mulai


nutrisi kurang dari bertambah”
kebutuhan tubuh O : - porsi makan klien bertambah menjadi 1 porsi
- Berat badan klien mulai bertambah
berhubungan dengan - Mual klien berkurang
anoreksia 1. Mengobservasi intake makanan A :
dan cairan Kriteria Hasil
Indikator IR ER
2. Mengkaji berat badan tiap hari
- Intake makanan dan 4 5
3. Memberikan makan dalam porsi
cairan
kecil namun sering.
- Energi 4 5
4. Mengolaborasi dengan ahli gizi
- Berat badan 4 5
untuk menentukan kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

P : L/ Intervensi
1. Mengkaji berat badan tiap hari
2. Memberikan makan dalam porsi kecil namun
sering.

S : klien mengatakan“nyeri bagian perut hilang”


Rabu, 06 1. Nyeri akut O:
November 2019 berhubungan dengan - Klien mulai bisa tersenyum
agen injuri biologi - Klien tidak mengeluh kesakitan
- Klien tampak tenang
- Tanda-tanda vital klien dlam batas normal
- T : 36,0o C
1. Melakukan pengkajian nyeri - N : 80x/menit
secara komperensif- R : 20 x/menit
termasuklokasi,karakteristik,dura- TD : 110/80 mmHg
si,frekuensi,kualitas dan faktor - SpO2 : 99
presipitasi
2. Mengkaji TTV klien A:
3. Mengajarkan teknik relaksasi Kriteria Hasil
pada klien Indikator IR ER
4. Memberikan analgetik untuk  Melaporkan adanya nyeri 5 5
mengurangi nyeri (injeksi OMZ 5 5
 Frekuensi nyeri
1x1 vial, injeksi santagesik 3x1
ampul, injeksi buscopan 2x1  Ekspresi nyeri pada wajah 5 5
ampul, obat oral sucralfat syr 3x1  Perubahan tekanan darah 5 5
sehari). 5 5
 Tingkah laku ekspresif
(gelisah,merintih,nafas
panjang,berkeluh kesah)

P : Intervensi dihentikan klien pulang


S : Klien mengatakan “saya mulai bisa beraktivitas
2. Intoleransi aktivitas sendiri tanpa dibantu”
berhubungan dengan
kelemahan otot O:
- Klien dapat berjalan sesuai yang di harapkan
- Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri
- Klien dapat naik turun tangga sendiri
1. Mendorong klienuntuk A :
mengungkapkan perasaan Kriteria Hasil
Indikator IR ER
terhadap keterbatasan
1. Langkah berjalan 5 5
2. Mengkaji adanya faktor yang
2. Jarak berjalan 5 5
menyebabkan kelelahan
3. Saat menaiki tangga toleran 5 5
3. Mengkaji nutrisi dan sumber
4. Laporan ADL 5 5
energi yang ade kuat
4. Mengkaji klien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara P : Intervensi dihentikan klien pulang
berlebihan

S : Klien mengatakan “nafsu makan klien sudah


3. ketidakseimbangan normal”
nutrisi kurang dari O : - porsi makan klien bertambah menjadi 1 porsi
kebutuhan tubuh - Berat badan klien bertambah
- Klien tidak merasakan mual
berhubungan dengan - Perut klien sudah enakan
anoreksia A:
Kriteria Hasil
1. Mengobservasi intake makanan
Indikator IR ER
dan cairan - Intake makanan dan 5 5
2. Mengkaji berat badan tiap hari cairan
3. Memberikan makan dalam porsi - Energi 5 5
kecil namun sering. - Berat badan 5 5
4. Mengolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien
P : Intervensi dihentikan klien pulang

Anda mungkin juga menyukai