Laporan Hasil Kegiatan On The Job Learni PDF
Laporan Hasil Kegiatan On The Job Learni PDF
Disusun Oleh :
SUMARSO, M.Pd
NIP. 196912131997021001
Pengawas SMP
Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang
Laporan Kegiatan On The Job Learning (OJL) Diklat Supervisi Akademik Bagi
Pengawas sekolah ini, telah disahkan dan disetujui untuk dilaporkan pada
kegiatan In Service Learning 2 di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Penjas dan BK
Disahkan
Di : Pandeglang
ABDUL AZIS, SH
NIP. 196001051982111001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan On The Job Learning (OJL)
Diklat Supervisi Akademik Bagi Pengawas Pengawas, yang dilaksanakan oleh
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Penjas dan BK.
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses
meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat serta memenuhi hak tiap warga negara mendapat
pendidikan yang bermutu. Pelaksanaannya diatur secara bertahap dan
berkelanjutan melalui terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam proses
pemenuhan standar diperlukan indikator dan target, baik dalam
keterlaksanaan prosedur peningkatan dan produk mutu yang dapat
diwujudkan.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah
menetapkan delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di
atas merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam menetapkan keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dalam pelaksanaan
pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang
memegang peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan
mutu pendidikan di sekolah.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat
dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik
dan tenaga kependidikan (PTK) tanpa menafikan faktor-faktor lainnya seperti
sarana dan prasarana dan pembiayaan. Pengawas sekolah merupakan
salah satu pendidik dan tenaga kependidikan yang posisinya
memegang peran yang signifikan dan strategis dalam meningkatkan
1
profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun
program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil
pelaksanaan program, dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru
pada pasal 15 ayat 4 dijelaskan bahwa pengawas sekolah harus
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial.
Dengan demikian pengawas sekolah dituntut mempunyai kuailifikasi dan
kompetensi yang memadai untuk dapat menjalankan tugas
kepengawasannya.
Pengawas profesional adalah pengawas sekolah yang melaksanakan
kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial serta kegiatan
pembimbingan dan pelatihan profesional guru dengan optimal. Selain itu untuk
meningkatkan profesionalisme pengawas sekolah maka perlu dilaksanakan
pengembangan profesi secara berkelanjutan dengan tujuan untuk menjawab
tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks dan untuk lebih
mengarahkan sekolah ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
efektif, efisien dan produktif.
Begitu pentingnya peran pengawas sekolah dalam memajukan mutu
pendidikan nasional hingga tak terasa tuntutan dan tanggungjawab yang
harus dipikul pengawas sekolah juga menjadi besar pula.
Peraturan Pemerintah no 74 tahun 2008 tentang Guru pada pasal 15 ayat 4
menyatakan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan
pendidikan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dan tugas pengawasan. Tugas pengawasan yang dimaksud adalah
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial.
Untuk implementasi tugas tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun
2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah, menyebutkan bahwa seorang pengawas
sekolah wajib mempunyai enam dimensi kompetensi minimal yaitu
2
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi
pendidikan, penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial.
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 Tentang Guru dan
Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas
Sekolah/Madrasah, perlu didukung oleh program penguatan kompetensi
pengawas sekolah melalui kegiatan diklat supervisi pengawas sekolah yang
diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan melalui
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK), khususnya di PPPPTK Penjas dan BK, Parung,
Bogor.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru pasal 15 ayat (4)
huruf (d) menyatakan bahwa kewajiban guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas satuan pendidikan adalah melakukan tugas pembimbingan dan
diklat profesional guru dan tugas pengawasan. Oleh sebab itu tugas
pengawas satuan pendidikan adalah (1) melakukan pengawasan akademik
dan pengawasan manajerial dan (2) melakukan pembimbingan dan diklat
profesional guru dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu merencanakan,
melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran/pembimbingan. Dengan kata
lain pengawas sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kemampuan
profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kompetensi pengawas dilakukan diklat supervisi pengawas
sekolah.
Hasil akhir dari kegiatan diklat ini adalah terwujudnya pengawas sekolah yang
berkarakter, memiliki kemampuan membimbing guru agar lebih profesional
dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga
3
dapat menumbuh kembangkan peserta didik untuk berpikir kreatif, inovatif,
mampu memecahkan masalah, berpikir kritis.
Dari latar belakang tersebut, para pengawas yang telah mendapatkan materi
dalam In Service 1, harus melaksanakan On The Job Learning (OJL), serta
melaporkan hasil kegiatan OJL tersebut.
B. Tujuan
Tujuan dari OJL ini adalah :
Mempraktekkan materi yang diterima pada kegiatan In Servis Learning I di
sekolah binaan pengawas yang meliputi :
1. Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa
2. Melaksanakan Supervisi manajerial serta melaporkan hasil pembinaan
penyusunan program sekolah,
3. Melaksanakan supervisi akademik (melakukan dan melaporkan hasil
pembinaan berkenaan dengan permasalah proses pembelajaran),
4. Menyusun rencana implementasi program induksi guru pemula di
sekolah,
5. Melaksanakan Evaluasi Pendidikan (Menilai dan membuat laporan
penilaian kinerja Kepala Sekolah dan Guru, penilaian hasil belajar),
6. Merencanakan PKB Kepala Sekolah dan Guru,
7. Membuat Proposal PTS minimal 2 siklus.
8. Pembuatan Power Point
4
5. Melaksanakan Evaluasi Pendidikan (Menilai dan membuat laporan
penilaian kinerja Kepala Sekolah dan Guru, penilaian hasil belajar),
6. Merencanakan PKB Kepala Sekolah dan Guru,
7. Membuat Proposal PTS minimal 2 siklus.
8. Pembuatan Power Point
5
BAB II
PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING (OJL)
6
C. Supervisi akademik (laporan hasil pembinaan berkenaan dengan permasalah
proses pembelajaran)
Kegiatan supervisi akademik merupakan pelaksanaan dari Rencana
Kepengawasan Akademik yang telah disusun sebelumnya.
Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan dengan memberi
bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 Minggu dan dilaksanakan dalam 2 kali
pertemuan.
Kegiatan supervisi akademik dalam kegiatan OJL ini dilaksanakan di SMP
Negeri 4 Saketi.
Guru yang menjadi sasaran kegiatan supervisi akademik ini sebanyak 2 orang
guru.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk wawancara serta kunjungan kelas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 Bulan September 2012.
Hasil kegiatan supervisi akademik dapat dilihat dalam lampiran.
7
dirancang secara sistematis dan terencana berdasarkan konsep kerjasama
dan kesejawatan antara guru pemula, guru pembimbing, kepala
sekolah/madrasah, dan pengawas sekolah/madrasah dengan pendekatan
pembelajaran profesional. Program induksi bagi guru pemula dilaksanakan
dengan prinsip :
1. keprofesionalan: penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode
etik profesi, sesuai bidang tugas;
2. kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
3. akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik;
4. berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan
perbaikan atas hasil sebelumnya
Kegiatan pembimbingan program induksi bagi guru pemula dalam
pelaksanaan OJL ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bojong dan SMP Negeri 4
Saketi karena di sekolah tersebut masing-masing terdapat satu orang guru
PNS yang manjadi sasaran PIGP. Hal ini dilaksanakan karena diwilayah
binaan, tidak terdapat guru yang masih berstatus CPNS, sehingga diambil
guru PNS yang masa pengangkatannya masih relatif baru, yaitu TMT 2010
(FC SK CPNS Terlampir)
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 bulan September 2012.
Hasil pelaksanaan PIGP dalam OJL ini dapat dilihat dalam lampiran.
8
setiap tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
2. Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas
sekolah/madrasah.
3. Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung
dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri
dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan
komite sekolah/madrasah dimana yang bersangkutan bertugas.
4. Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama
menjabat kepala sekolah/madrasah;
b. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang
bersangkutan;
c. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala
sekolah/madrasah;
d. Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik,
baik, cukup, sedang atau kurang.
e. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai
pedoman penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan
Direktorat Jenderal.
Implementasi dari peraturan tersebut maka disusunlah sistem penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah yang dirancang untuk mengidentifikasi kinerja
kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil
penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diharapkan dapat bermanfaat
untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan
mutu sekolah/madrasah.
Kegiatan Penilaian Kinerja bagi Kepala Sekolah berkaitan dengan kegiatan
OJL dilaksanakan di SMP Negeri 2 Picung dengan Bapak Drs. Suryana,
M.Pd. sebagai kepala sekolah yang menjadi sasaran PK Kepala sekolah.
PK Kepala Sekolah ini menggunakan Format yang sudah disiapkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menggunakan format excel.
9
Selain kegiatan PK Kepala sekolah, kegiatan OJL ini juga melaksanakan
pembimbingan kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk melakukan
PK Guru di sekolah tersebut dan mempraktekan melaksanakan PK Guru
terhadap 2 orang guru. Guru yang menjadi sasaran PK Guru dalam kegiatan
OJL ini adalah Ibu Eti Ruhaeti, S.Pd. Guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan
Ibu Imas Suryati, S.Pd.I guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan PK Kepala Sekolah oleh pengawas dilaksanakan pada minggu ke-1
bulan September 2012.
Sedangkan pembimbingan PK Guru bagi Kepala Sekolah oleh Pengawas
dolaksanakan pada minggu ke-3 bulan Juli 2012.
Kegiatan PK Guru oleh Kepala Sekolah dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan
September 2012.
Hasil pelaksanaan PK Kepala sekolah dan PK Guru dapat dilihat dalam
lampiran.
10
1. Bagi Siswa
Siswa memperoleh jaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan
pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara
optimal melalui penguasaan iImu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai
pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai kelurhuran bangsa.
2. Bagi Guru
PKB memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan
profesinya yang bermartabat, terlindungi, sejahtera, dan profesional agar
mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan
abad 21 selama karirnya.
3. Bagi Sekolah/Madrasah
PKB memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah sebagai sebuah
organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan
kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru
dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta
didik.
4. Bagi Orang Tua/Masyarakat
PKB memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing anak mereka di
sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara
profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan
pembelajaran secara efektif, efisien, dan berkualitas sesuai dengan
kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global.
5. Bagi Pemerintah
Dengan kegiatan PKB, pemerintah mampu memetakan kualitas layanan
pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan
kinerja guru serta dalam rangka mewujudkan dalam pemberian pelayanan
pendidikan yang berkualitas antarsekolah sejenis dan setingkat.
11
Kepala Sekolah dan PK Guru. Sehingga hasil dari PK Kepala Sekolah dan PK
Guru dijadikan dasar untuk perencanaan PKB terhadap Kepala Sekolah dan
Guru yang bersangkutan.
Kegiatan ini dilaksanakan minggu ke-3 Bulan Juli 2012.
Hasil kegiatan ini dapat dilihat dalam lampiran.
12
Proposal PTS yang akan dilaksanakan mengambil Judul : ”UPAYA
MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU DALAM PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MELALUI METODE CLOCK DI
SMP NEGERI 1 SAKETI, SMP NEGERI 2 SAKETI DAN SMP NEGERI 4
SAKETI, KABUPATEN PANDEGLANG.”
Proposal PTS yang akan dilaksanakan dapat dilihat dalam lampiran dan
Proposal PTS dalam jilid tersendiri.
Microsoft Power Point merupakan paket dari Microsoft office yang dikeluarkan
oleh perusahaan software terbesar, yaitu Microsoft Corporation. Aplikasi
software ini menyajikan program presentasi yang sangat membantu kegiatan
dalam penyajian atau presentasi makalah, media pembelajaran, dan lain-lain.
Presentasi yang dibuat dapat berupa tampilan teks dan grafis yang terbagi
dalam lembar kerja yang disebut Slide.
Aplikasi Microsoft Power Point sangat popular dan banyak digunakan dalam
dunia teknologi informasi dan komunikasi. Microsoft Power Point bermanfaat
untuk menyajikan atau mempresentasikan suatu informasi secara lebih
professional dan menarik, baik melalui layar monitor, proyektor multimedia
(infocus), ataupun melalui halaman web serta media cetak lainnya.
13
barang tentu penguasaan Power Point ini bisa dikatakan menjadi keharusan
agar materi yang disampaikan menarik dan mudah bagi guru.
Selain itu pengawas juga harus mampu membimbing guru dalam penggunaan
serta pembuatan powerpoint untuk kepentingan membuat bahan ajar yang
menarik bagi siswa.
Dalam kegiatan OJL ini pengawas membuat bahan presentasi dengan power
point sebagai bahan mempresentasikan hasil OJL dalam kegiatan In Service
Learning 2.
14
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan OJL ini adalah pengawas sekolah yang
mampu mempraktikan hasil dari In Service 1 dalam mengelola, memimpin,
dan mensupervisi guru dalam mengembangkan Penilaian Kinerja (Kepala
Sekolah, dan Guru), memiliki pemahaman tentang penilaian kinerja
Pengawas, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Kepala sekolah
dan Guru), program induksi bagi guru pemula, Penelitian Tindakan Sekolah
(PTS), supervisi manajerial, sehingga menghasilkan pengawas yang
profesional. Melalui hasil OJL ini maka pengawas sekolah akan dapat
melaksanakan tugas sebagai supervisor pendidikan khususnya dalam
melaksanakan supervisi dan diklat/pembimbingan kemampuan profesional
guru. Selanjutnya hasil OJL ini akan menjadi bahan dalam kegiatan In Service
2.
B. Rekomendasi
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mengamanatkan
bahwa guru wajib memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi profesional
merupakan kemampuan guru dalam menguasai bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni dan yang diampunya, yang sekurang-kurangnya
meliputi penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau
kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
15
enam dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah, yaitu kompetensi
kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan,
penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial.
16
LAMPIRAN- LAMPIRAN :
Biodata Peserta Pelatihan
Jadwal Kegiatan On the Job Learning
Rencana supervisi pengawas sekolah/Action Plan.
Rekaman Pelaksanaan supervisi pengawas sekolah
Proposal PTS
Surat Keterangan Pelaksanaan KegitanOn The Job Learning dari Guru/Kepala
Sekolah Binaan.
Seluruh LKPS
LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN OJL
Kesimpulan:
Sekolah memiliki kemampuan dalam penyusunan RKS/RKAS yang didasari dari hasil
EDS, dan harus terus dilakukan supervisi serta monitoring dan evaluasi untuk melihat
tingkat ketercapaian kegiatan yang telah direncanakan dalam RKS.
Penyusunan RKS/RKAS harus melibatkan semua warga sekolah/stakeholder.
Pencapaian Hambatan/Kendala/
No Kegiatan Sasaran Target Tindak Lanjut
(%) Hal-hal yang harus diperhatikan
Penyusunan Belum semua guru mampu menyusun Pembinaan Guru Tentang
1 Perangkat Guru 100 % 60% sendiri perangkat pembelajarannya sesuai Penyusunan Perangkat
Pembelajaran dengan kondisi dilapangan (sekolah) Pembelajaran
Belum semua guru mampu menetapakan
Penyusunan/Penetapan KKM
2 Penetapan KKM Guru 100 % 75% KKM didasarkan kepada Intake, daya
mata pelajaran
dukung dan kompleksitas
Masih banyak guru belum mampu
Pemanfaatan
memanfaatkan ICT dalam pembelajaran Workshop Pemanfaatan ICT
3 ICT dalam Guru 75% 45%
karena belum mampu mengoperasikan dalam Pembelajaran
pembelajaran
perangkat ICT
Penyusunan Belum semua guru mampu merencanakan Workshop Penyusunan
4 Guru 75% 50%
Rencana PTK PTK untuk perbaikan pembelajarannya Rencana PTK (Proposal)
PROGRAM PEMBINAAN GURU
Materi
No Tujuan Strategi/Metode/Teknik Target yang diharapkan Keterangan
Pembinaan
Guru Mampu Menyusun Perencanaan Pembelajaran Diskusi Semua Guru Mampu
Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Karakter Bangsa Tugas Menyusun Perencanaan
1 Berdasarkan Standar Proses dan Pembelajaran Berdasarkan
Mengintegrasikan Pendidikan Standar Proses
Karakter Bangsa Didalamnya
Guru Mampu Menetapkan Kriteria KKM Diskusi Semua guru mampu
Ketuntasan Minimal untuk Mata Tugas menetapkan KKM untuk mata
2 Pelajaran yang diampunya. pelajaran yang diampunya
berdasar Intake, Daya Dukung
dan Kompleksitas.
Guru mampu melaksanakan Pembelajaran yang PAIKEM Diskusi Semua Guru mampu Supervisi
pembelajaran yang aktif, inovatif, Tugas melaksanakan pembelajaran
kreatif, efektif, dan menyenangkan Praktek yang aktif, inovatif, kreatif,
dengan mengacu kepada standar efektif, dan menyenangkan
3
proses dan mengintegrasikan dengan mengacu kepada
pendidikan karakter didalamnya standar proses dan
mengintegrasikan pendidikan
karakter didalamnya
Guru mampu memanfaatkan media Pengembangan Media Diskusi Semua guru mampu
4 pembelajaran sebagai sarana Tugas memanfaatkan media
penunjang dalam pembelajaran Praktek pembelajaran
Guru mampu memanfaatkan ICT ICT dalam pembelajaran Diskusi Semua guru mampu
5 dalam pembelajaran Tugas memanfaatkan ICT dalam
Praktek pembelajaran
Guru mampu menyusun program Remedial Diskusi Semua guru mampu
6 remedial Tugas menyusun program remedial
Praktek
Guru mampu menyusun alat Alat Penilaian Diskusi Semua guru mampu
7 penilaian yang sesuai dengan Tugas menyusun alat penilaian
standar penilaian pendidikan Praktek
Materi
No Tujuan Strategi/Metode/Teknik Target yang diharapkan Keterangan
Pembinaan
Guru mampu membuat media Media Pembelajaran Praktek Semua guru mampu membuat
pembelajaran sederhana sebagai media pembelajaran
8
penunjang pembelajaran sederhana sebagai penunjang
pembelajaran
Guru mampu menyusun proposal Proposal PTK Praktek Semua guru mampu
PTK menyusun proposal PTK
9. sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi dalam
pembelajaran
Guru Mampu melakukan analisis Analisis Hasil Belajar Diskusi Semua guru mampu
hasil belajar siswa, dan analisis Analisis Butir Soal Praktek melakukan analisis hasil
10 butir soal. belajar dan analisis butir soal
untuk kemajuan belajar anak
didiknya
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
JADWAL PEMBINAAN GURU
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Semester : 1
Bulan / Minggu
No. Kegiatan Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Guru Mampu Menyusun
Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan Standar Proses
1 dan Mengintegrasikan
Pendidikan Karakter Bangsa
Didalamnya
Guru Mampu Menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal
2 untuk Mata Pelajaran yang
diampunya.
Guru mampu melaksanakan
pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan dengan
3 mengacu kepada standar
proses dan
mengintegrasikan pendidikan
karakter didalamnya
Guru mampu memanfaatkan
media pembelajaran sebagai
4 sarana penunjang dalam
pembelajaran
Bulan / Minggu
No. Kegiatan Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Guru mampu memanfaatkan
5 ICT dalam pembelajaran
Guru mampu menyusun
6 program remedial
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
JADWAL PEMBINAAN GURU
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Semester : 2
Pembimbingan guru dalam proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pemanfaatan media yang menarik
5. Kesimpulan
Guru sudah berupaya melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang dibuat, akan tetapi harus ditingkatkan lagi dengan
pendekatan PAIKEM, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pembelajarannya.
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Saketi
Nama Guru : Muhamad Yazid
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Mengajar di kelas : VII
Teknik Supervisi : Supervisi Individual (Kunjungan Kelas)
Pembimbingan guru dalam proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pemanfaatan media yang menarik
5. Kesimpulan
Guru sudah berupaya melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang dibuat, akan tetapi harus ditingkatkan lagi dengan
pendekatan PAIKEM, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pembelajarannya.
Hasil Analisis dan Evaluasi serta Tindak Lanjut Supervisi Akademik
2. Inti 75% Guru harus melaksanakan Guru sudah berupaya Pembinaan guru tentang
pembelajaran yang melakukan kegiatan pengelolaan
PAIKEM dengan measukan pembelajaran dengan baik pembelajaran PAIKEM
nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan perencanaan sesuai dengan standar
didalam pembelajarannya, yang dibuat. Namun harus terus proses.
dan sesuai dengan standar ditingkatkan lagi.
proses (Eksplorasi,
Elaborasi, dan Konfirmasi)
3. Penutup 50% Guru harus melakukan Guru belum sepenuhnya Pembinaan guru tentang
kesimpulan atau refleksi melakukan tindakan refleksi pengelolaan
bersama siswa tentang pada akhir pelajaran pembelajaran yang baik,
pelajaran yang telah dari pendahuluan, inti,
dilaksanakan dan dan penutup.
memberikan tugas kepada
siswa
KEBUTUHAN SEKOLAH
Beberapa guru telah mampu menyusun kurikulum, tetapi mereka tidak berbagi
dengan teman sejawatnya. Sebaiknya guru bisa berbagi dan bekerja sama
dengan guru lain, dan akan lebih baik apabila kerjasama tersebut dilakukan
dalam forum MGMP.
Kemampuan guru untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
standar proses masih rendah.
Kemampuan guru dalam penguasaan ICT sebagai penunjang pembelajaran
masih rendah.
Nama Guru : Eti Ruhaeti, S.Pd. Tahun Ajaran : 2012/2013 Tanggal : 08 September 2012
Nama Guru : Drs. Suryana, M.Pd. Tahun Ajaran : 2012/2013 Tanggal : 08 September 2012
Nama Guru : Imas Suryati, S.Pd.I Tahun Ajaran : 2012/2013 Tanggal : 08 September 2012
Sekolah
No. Aspek Sekolah Binaan
Best Practice
Sudah menerapkan nilai Belum sepenuhnya
pendikar dalam penyusunan menerapkan nilai-nilai
RKS, yaitu dengan pendikar dalam aspek
melibatkan stake holder manajemen
(Kerjasama, Kejujuran,
1 Manajemen Menghargai Pendapat
Orang Lain)
Laporan-Laporan
diserahkan sesuai dengan
jadwal (Disiplin) Laporan belum diserahkan
sesuai dengan jadwal
Pembelajaran dilakukan
dengan berkelompok dan
diskusi untuk menanamkan
nilai karakter kerjasama,
disiplin, dan menghargai
pendapat orang lain
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
LAPORAN HASIL PEMBIMBINGAN GURU DALAM MERANCANG
PENILAIAN HASIL BELAJAR BERBASIS KARAKTER
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Bojong
Kabupaten Pandeglang
2. Demonstrasikalah 3 langkah
menghidupkan komputer (cold
boot) atau memulai Windows
(lembar uji prosedur).
3. Demonstrasikanlah 2 cara
mengatasi masalah jika terjadi
hang pada komputer atau warm
boot (lembar uji prosedur).
1. Demonstrasikanlah cara
mengaktifkan windows explorer
melalui desktop icon (lembar uji
prosedur).
2. Demonstrasikanlah cara
No Aspek Penilaian Teknik Penilaian Waktu Penilaian Instrumen Penilaian Keterangan
3. Demonstrasikanlah 4 langkah
mmbuat folder baru melalui
menubar (lembar uji prosedur)
4. Demonstrasikanlah cara
menyatukan file-file dengan cara
draging (lembar uji prosedur).
Skala kuantitatif
No. Aspek yang dinilai Nilai
4 3 2 1
Jumlah Skor 8 3 2
Keterangan:
Skala Kualitatif
Aspek yang dinilai BT MT MB MK
Jumlah
Keterangan :
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
MK: Membudaya
ANALISIS KEBUTUHAN GURU PEMULA
Ceklist
Tidak/
Topik Catatan
Ya/Ada
Tidak
Ada
Apakah memungkinkan
melibatkan KKG/MGMP untuk
mendukung PIGP
Ceklist
Tidak/
Topik Catatan
Ya/Ada
Tidak
Ada
Apakah memungkinkan
melibatkan KKG/MGMP untuk
mendukung PIGP
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Bojong
Kabupaten Pandeglang
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 4 Saketi
Kabupaten Pandeglang
Isilah kolom Status dengan memberikan tanda Cek pada kolom ada/tidak ada atau Ya/Tidak
sesuai dengan kondisi yang diamati di sekolah. Selanjutnya isilah kolom tindak lanjut
sebagai langkah memperbaiki kondisi yang ada.
Status
No. Aspek Tidak Tindak Lanjut
Ada
ada
A. Ketersedian Dokumen yang Menyediakan dokumen
dibutuhka yang diperlukan
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001
ANALISIS KEBUTUHAN SEKOLAH PENYELENGGARA PIGP
Isilah kolom Status dengan memberikan tanda Cek pada kolom ada/tidak ada atau Ya/Tidak
sesuai dengan kondisi yang diamati di sekolah. Selanjutnya isilah kolom tindak lanjut
sebagai langkah memperbaiki kondisi yang ada.
Status
No. Aspek Tidak Tindak Lanjut
Ada
ada
A. Ketersedian Dokumen yang Menyediakan dokumen
dibutuhka yang diperlukan
SUMARSO, M.Pd.
NIP. 196912131997021001