RMK Teori Akuntansi A Conceptual Framework
RMK Teori Akuntansi A Conceptual Framework
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan
bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian,
1. Pada tingkatan teori tinggi : kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan
pelaporan keuangan
keuangan.
3. Pada tingkatan operasional yang lebih rendah : kerangka konseptual berkaitan dengan
laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar
1
2. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada
akan dipilih salah satu dasar kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
3. tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya dan perubahan di
dalamnya.
Kerangka IASB dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar AS, FASB, pada
periode 1987-2000 FASB menerbitkan laporan konsep tujuh mencakup topik-topik berikut:
1. Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit
5. penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.
IASB memiliki konsep laporan hanya satu, kerangka atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Itu dikeluarkan oleh IASC, organisasi pendahulu ke IASB, pada tahun
1989 dan kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001. IASB menyatakan bahwa
kerangka:
2
b. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna
c. Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan
IAS 1 penyajian laporan keuangan dan IAS 8 kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi dan menangani kesalahan dengan penyajian laporan keuangan dan membuat
reverance untuk framework. IAS 8 mengatur bahwa dalam ketiadaan standar IASB atau
interpretasi yang secara khusus berlaku untuk transaksi, bahkan atau kondisi lain, manajemen
2. Handal, dalam laporan keuangan: 1) setia merupakan posisi keuangan, kinerja keuangan
dan arus kas entitas. 2) mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, acara lainnya
dan kondisi, dan bukan hanya bentuk hokum . 3) netral, yaitu. bebas dari bias. 4) tepat.
IAS 8 (ayat 11) menyediakan hirarki pernyataan akuntansi. Hal ini membutuhkan
bahwa dalam membuat penilaian yang diperlukan dalam ayat 10 manajemen akan merujuk
3
Perkembangan dari rerangka konseptual dipengaruhi oleh dua isu seperti yang akan di
bahas berikut.
aturan (Rule-Based). Pengaturan standar ada yang dipengaruhi prinsip dan ada yang
Principles-Based
4. Dampaknya harus membuat estimasi misalnya : Jika terjadi banjir maka rumahnya
Rule-Based
3. Konsisten
6. Dipengaruhi politik ( pihak yang dominan seperti pada teori Private Interst )
Kerangka konseptual dikritik karena masih ditemukan masalah pada pendefinisian dan
pengukuran. Di dalam pengukuran masih ada hal yang tidak jelas seperti persediaan yang
diukur berdasarkan beberapa metode, atau IFRS yang menyarankan pengukuran berdasarkan
4
2. Hanya tergantung pada pengamatan yang terjadi /tidak disusun secara terstruktur
Deskripsi : dari hasil pengamatan lalu dijelaskan sampai pada kondisi tersebut.
lebih dulu
Salah satu pemakai laporan keuangan adalah auditor.Hal yang perlu dilakukan auditor
adalah memeriksa laporan keuangan dan memberi pendapat. Tujuannya untuk meyakinkan
Karena ada kritikan maka ada masalah yang ditimbulkan yaitu: karena standarnya
banyak terdapat kelemahan (padahal tugas auditor adalah memberi pendapat tentang
kesesuaian laporan keuangan dengan standar) maka dengan pendapat wajar pun tidak dapat
dijadikan pedoman utama. Pekerja auditor tidak cukup hanya memberi pendapat kewajaran
sehingga akuntan publik harus melakukan hal–hal berikut agar laporan audit masih dapat
digunakan:
keabsahan