Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA SAMBUNG

DASAR BUDIDAYA TANAMAN

Okky Ihzan Satria P.

19024010109

Agribisnis C

Golongan U2

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembiakan dan penggandaan tanaman dapat kita kenal salah satu metodenya yaitu
penyambungan. Penyambungan dapat mempunyai arti lain dari pada pembiakan vegetatif
lainnya, di karenakan ketika tanaman yang tidak dapat dibiakan secara cangkok, stek,
merunduk atau lainnya dapat di lakukan metode penyambungan, karena hanya dengan
metode penyambungan inilah tanaman tesebut dapat di biakkan. Seperti pada berbagai
tanaman buah-buahan yang tidak dapat diperbanyak dengan cara stek, runduk, anakan
dan cangkok, tetapi mudah di lakukan penyambungan.
Pembiakan tanpa kawin adalah cara pembiakan yang akan menghasilkan tanaman
yang sama persis secara genetik dengan induknya. Pembiakan dengan cara tersebut, biasa
dilakukan orang untuk memperbanyak suatu varietas secara mudah dan cepat. Setek dan
cangkok adalah perbanyakan untuk secepatnya mendapatkan tanaman dengan tajuk yang
lebat, tetapi cara ini tidak cepat menghasilkan caudex atau bonggol yang besar dan indah.
Untuk menghasilkan tanaman adenium dengan caudex atau bonggol yang besar dan
indah, serta menghasilkan tajuk yang identik dengan induknya, maka ditempuh dua cara
perbanyakan, yaitu perbanyakan dari biji untuk menghasilkan tanaman dengan bonggol
yang indah, dan selanjutnya dilakukan cara grafting untuk mendapatkan tajuk tanaman
yang identik sifat atau karakteristiknya dengan induk yang dikehendaki.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan
mempraktikkan bagaimana cara menyambung yang baik dan memenuhi syarat.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembiakan vegetatif dengan grafting memiliki beberapa keuntungan dibandingkan


dengan pembiakan generatif. Salah satu keuntungan dari grafting ialah banyak digunakan
untuk produksi bibit yang akan ditanam di kebun benih dan bermanfaat untuk
penyelamatan kandungan genetik tanaman (Sukendro, 2010).
Menyambung atau enten, yang telah di kenal dan dipraktikan sejak beberapa abad,
adalah suatu cara menyambung potongan suatu tanaman pada batang yang telah berakar
dari suatu tanaman lain. Beberapa cara pembiakan aseksual lain, pada potongan yang
disambungkan tidak terjadi regenerasi organ-organ baru tetapi merupakan suatu kesatuan
dengan batang yang berakar tadi. Batang berakar tempat potongan di sambungkan di sebut
tanaman bawah. Akar kadang-kadang juga digunakan sebagai tanaman bawah. Potongan-
potongan yang disambungkan disebut tanaman atas, atau tunas okulasi. Seluruh bagian atas
dari tanaman bawah dibuang dan digantikan dengan tunas okulasi atau tanaman bawah.
Banyak jenis tanaman buah-buahan yang sukar di perbanyak dengan setek, runduk, anakan
dan cangkok, tetapi mudah di perbanyak dengan penyambungan dan penyusunan, misalnya
pada manggis, belimbing dan sebagainya (Rahardja, 2003 ).
Panjang entris berkaitan dengan kecukupan cadangan makanan/3amily untuk
pemulihan sel-sel yang rusak akibat pelukaan, makin panjang entris diharafkan makin
banyak pula cadangan energinya. Sedang kondisi cuaca atau waktu pelaksanaan grafting
berkaitan dengan tingginya laju 297 (Tambing, 2008).
Menyambung yang paling berhasil diperoleh jika dilakukan antara dua tanaman yang
berkerabat dekat, biasata antar satu spesies. Bagaimanapun juga, bahkan yang hubungan
kekeluargaannya dekat, sering kali tidak berhasil menyatu dan sambungan tidak
berlangsung. Sekalipun demikian, menyambunga antar spesies yang berbeda dalam satu
3amily tidak jarang dilakukan, seperti pada tanaman tomat yang disambung pada takokak.
Sebagai contoh, tomat pada kentang, salada dan kol; menyambung antar 3amily yang
berbeda juga pernah berhasil (Rahardja, 2003).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Dasar Budidaya Tanaman tentang materi Perkembangan Tanaman,
dilaksanakan pada Kamis 19 November 2020 pukul 07.30-09.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
a. Piso okulasi dan pisau tajam
b. Kamera HP
3.2.2 Bahan
a. Pohon induk yang dipakai sebagai batang bawah.
b. Mata tunas yang berasal dari pohon induk yang sudah dipilih dan diseleksi
c. Plastik
d. Tali

3.3 Langkah Kerja


a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Memotong batang atas yang memiliki diameter sama dengan batang bawah,
membentuk Whip and Tounge
c. Menyambungkan potongan batang atas dengan batang bawah dengan menggunakan
tali
d. Menutup sambungan dengan menggunakan plastic, agar tidak banyak mengalami
penguapan
e. Mendokumentasikan hasil sambungan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Sambung Tanaman

No Tanaman Gambar Keterangan

1. Kamboja Batang berwarna coklat tua dan


terasa lembek serta lembab,
belum ditumbuhi tunas atau
daun.

Gambar 4.1
Tanaman Kamboja 1
Batang berwarna coklat muda
dan belum ditumbuhi tunas atau
daun.

Gambar 4.1
Tanaman Kamboja 2
Batang berwarna coklat muda
dan terdapat benjolan diujung
batang

Gambar 4.1
Tanaman Kamboja 3

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dibahas mengenai perkembangbiakan tanaman secara vegetatif
dengan teknik grafting atau sambung. Teknik sambung merupakan metode perbanyakan
vegetatif buatan yang efektif. Penyambungan merupakan teknik menyambung dua jaringan
tanaman hidup sehingga keduanya bergabung menjadi suatu individu baru.
Prosedur penyambungan yang pertama adalah memilih batang tanaman yang akan
digunakan sebagai batang bawah dan batang atas tanaman. Hal ini dapat mempengaruhi
pertumbuhan dari hasil penyambungan, dimana batang atas yang seharusnya dipakai adalah
batang atas yang berasal dari pohon induk yang kuat dan bebas dari keabnormalan tumbuh
dan hama penyakit, dan berasal dari tanaman yang berkualitas. Batang tanaman bagian bawah
yang akan disambung berasal dari tanaman yang kekuatan perakarannya cukup dan tahan
terhadap tanah yang tidak menguntungkan termasuk penyakit dalam tanah, mempunyai
adaptasi yang baik, mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas yang
digunakan, dan tidak mengurangi kualitas maupun kuantitas tanaman yang terbentuk sebagai
hasil sambungan. Oleh karena itu keberhasilan dari teknik penyambungan sangat dipengaruhi
oleh kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang disambung. Pada umunya semakin dekat
hubungan antar dua tanaman yang disambung maka akantinggi presentasi keberhasilan dari
penyambungan (Hamid,2011)
Keberhasilan penyambungan ditentukan oleh kecepatan terjadinya penambungan
antara batang atas dan batang bawah. Penyambungan ini ditentukan oleh proses pembelahan
sel dan bergabungnya kambium pada bagian yang akan bertautan. Berkembangnya sel pada
kambium sehingga kedua batang bisa menyatu dan menjadi individu sangat dipengaruhi oleh
kuatnya ikatan dan keadaan suhu. Oleh karena itu mengikat sambungan sebaiknya dari bawah
kemudian memutar keatas dan membuat ikatan batang tersebut dengan kuat. Selain itu untuk
menjaga agar suhu lingkungan sambungan tetap terjaga dengan baik maka sambungan perlu
ditutupi plastik. Tutup plastik tersebut juga dapat melindungi sambungan dari penguapan
akibat sinar matahari, tetesan air hujan yang dapat merusak sambungan dan gangguan akibat
hama penyakit tumbuhan. Salah satu penyebab penyambungan yang gagal adalah perbedaan
jenis varietas dan suhu yang tidak menentu (Jawal,2011).
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan sambung yaitu, keberhasilan dari teknik
penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang
disambung, kecepatan terjadinya penambungan antara batang atas dan batang bawah.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, N. Yusran. 2011. Keberhasilan Okulasi Varietas Jeruk Manis Pada Berbagai
Perbandingan Pupuk Kandang. Jurnal Media Litbang Sulteng.

Istamar, Syamsuri. 2003. Biologi. Erlangga. Jakarta

Yandaru, Nuranti. 2003. Biologi. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai