PADA LANSIA
Disusun oleh:
Sri Rahayu
(C1714201029)
Status ekonomi yang kurang ini juga yang menyebabkan mereka tidak memiliki kemampuan
untuk membuat rumah yang sehat atau memenuhi syarat, kurangnya pengetahuan untuk
mendapatkan informasi kesehatan, kurangnya mendapat jangkauan pelayanan kesehatan dan
kurangnya pemenuhan gizi yang berakibat pada daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah
untuk terkena infeksi.
3. Analisa Data
4. Diagnosa Keperawatan
1) Pola Napas Tidak Efektif bd penurunan energi
a. Definisi
Inspirasi/ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat
b. Gejala dan tanda mayor
a) Subyektif:
1. Dispnea
b) Obyektif
1. Penggunaan otot bantu pernafasan
2. Takipnea, hiverventilasi (pola nafas abnormal)
3. Fase ekspirasi memanjang
c. Gejala dan tanda minor
a) Subyektif
1. Ortopnea
b) Obyektif
1. Pernafasan pursed-lip
2. Pernafasan cuping hidung
3. Ventilasi semenit menurun
4. Kapasitas vital menurun
5. Tekanan ekspirasi menurun
6. Tekanan inspirasi menurun
7. Ekskursi dada berubah
d. Kondisi klinis terkait:
1. Depresi system saraf pusat
2. Cerdera kepala
3. Trauma thorax
4. Stroke
2) Defisit Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan factor psikologis
a. Definisi
Beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi jkebutuhan
metabolisme
b. Gejala dan tanda mayor
a) Subyektif :-
b) Obyektif:
1. Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
c. Gejala dan tanda minor
a) Subyektif:
1. Nafsu makan menurun
b) Obyektif
1. Bising usus hiperaktif
2. Membran mukosa pucat
3. Otot pengunyah lemah
4. Otot menelan lemah
d. Kondisi klinis terkait:
1. Stroke
2. Parkinson
3. Cerebral palsy
4. Kerusakan neuromuskular
3) Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan dd sputum berlebihan
a. Definisi
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahanka jalan napas tetap paten
b. Gejala dan tanda mayor
a) Subjektif: -
b) Objektif
1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebih
4. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering
c. Gejala dan tanda minor
a) Subjektif
1. Dispnea
2. Sulit bicara
3. Ortopnea
b) Objektif
1. Bunyi napas menurun
2. Frekuensi napas berubah
3. Pola napas berubah
4. Gelisah
5. Sianosis
d. Kondisi Klinis terkait : Infeksi saluran napas
5 Intervensi
6. Implementasi
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan
Formatif
Evaluasi Formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan. Pada
tahap ini perawat membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil
yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah Teratasi seluruhnya,
hanya sebagian, atau bahkan belum teratasi semuanya. Evaluasi adalah proses berkelanjutan
yaitu proses yang digunakan untuk mengukur dan memonitor kondisi klien untuk mengetahui
(1) kesesuaian tindakan keperawatan, (2) perbaikan tindakan keperawatan, (3) kebutuhan
klien saat ini, (4) perlunya dirujuk pada tempat kesehatan lain, dan (5) apakah perlu
menyusun ulang priorotas diagnose supaya kebutuhan klien bisa terpenuhi. Selain digunakan
untuk mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan, evaluasi juga digunakan
untuk memeriksa sumua proses keperawatan (Debora, 2017).
Sumatif
Evaluasi Sumatif adalah evaluasi akhir (Dermawan, 2013). Evaluasi keperawatan terhadap
pasien tuberculosis dengan masalah ketidak patuhan program pengobatan diantaranya :