Disusun oleh :
Silvi Oktariana
Npm : F0H018024
Tingkat/Semester : 3/V
Hiperplasmasel
Resiko perubahan
Menekan saraf Perubahan Bendungan Distruksi Penegangan
nutrisi dr kebutuhan
bentuk & limfe jaringan
fungsi Op. Radiasi Kemoterapi
Keterbatasan mammae Edema Jaringan Mastektomi
rentan gerak Terputusnya terputus Kulit kering Rambut
reseptor nyeri Tidak punya rontok
mammae Kerusakan
Gangguan kulit Kulit kering
mobilitas Gangguan Perubahan
fisik rasa aman fungsi & bentuk Menekan Mual
nyeri mammae Bonmorow
Resiko injuri
perdarahan
E. Pathofisiologi
Proses terjadinya kanker mamae dan masing- masing etiologi antra
lain obesitas, radiasi, hyperplasia, optik, riwayat keluarga dengan konsumsi
zat-zat karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan epitel mamae dan dapat
menyebabkan kabnker mamae. Kanker mamae berasal dari jaringan epitelial,
dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula - mula terjadi hiperplasia
sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi
carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun
untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup
besar untuk dapat diraba (kira - kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu, kira-
kira seperempat dari kanker mamae telah bermetastasis. Kebanyakan dari
kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala
kedua yang tersering adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu mamae,
dan mungkin berdarah. Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat terjadi
pecahnya benjolan-benjolan pada kulit ulserasi. Penyakit paget adalah
keganasan sepanjang duktus pada puting, yang berasal dari kanker intraduktal
bagian dalam yang bergerak menuju ke atas. Sel-sel ganas (sel paget)
menginvasi epidermis puting, menimbulkan krusta, dan tampak seperti eksim.
Karsinoma Inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi pada
kira-kira 1-2 % wanita dengan kanker mamae. Gejala-gejalanya mirip dengan
infeksi payudara akut. Kulit menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri.
Karsinoma ini menginvasi kulit danjaringan limfe. Karsinoma mamae
bermetastase dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya, dan juga
melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat yang paling sering untuk
metastasejauh adalah paru, pleura dan tulang (Price, 1997).
Salah satu tindakan untuk mengobati kanker mamae adalah dengan
mastektomi. Mastektomi adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat
payudara. Bedah merupakan salah satu bentuk -terapi medis. Bedah dapat
mendatangkan stress karena terdapat ancaman terhadap tubuh, integritas dan
terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri sering menyertai upaya tersebut.
Pengalaman operatif dibagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif, intra operatif
dan post operatif. Operasi merupakan stressor kepada tubuh dan memicu
respon neuron docrine. Respon terdiri dari sistem saraf simpati dan respon
honfional yang bertugas melindungi tubuh dari ancaman cidera. Bila stress
terhadap system cukup gawat atau kehilangan banyak darah, maka mekanisme
kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi. Anestesi
tertentu yang dipakai dapat menimbulkan terjadinya shock. Respon
metabolisme juga terjadi. Karbohidrat dan lemak dimetabolisme untuk
memproduksi energi. Protein tubuh dipecah untuk menyajikan suplai asam
amino yang dipakai untuk membangunjaringan baru. Intake protein yang
diperlukan guna mengisi kebutuhan protein untuk keperluan penyembuhan
dan mengisi kebutuhan untuk fungsi yang optimal. Dari kanker payudara
tersebut menimbulkan metastase berbagai organ, metastase dapat ke organ
yang dekat maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar
limfe aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting menjadi invasi
timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan ekspansi paru tidak optimal
(Brunner and Suddart, 2002).
F. Manifestasi Klinik
Pada stadium awal tidak ada keluhan sama sekali hanya seperti
fribroadenoma atau penyakit fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur,
batas tidak tegas, permukaan tidak rata, konsistensi padat keras. Kanker
payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas
terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara
terdapat kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya
lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur,
keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat
menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun
nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker
payudara pada kasus yang lebih lanjut.
Dengan meningkatnya penggunaan mammografi lebih banyak wanita
yang mencari bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita-wanita ini bias
saja tidak mempunyai gejala dengan tidak mempunyai benjolan yang dapat
diraba, tetapi lesi abnormal dapat terdeteksi pada pemeriksaan mammografi.
Sayangnya, banyak wanita dengan penyakit lanjut mencari bantuan medis
setelah mengabaikan gejala yang dirasakan, sebagai contoh mereka barui
mencari bantuan medis setelah tampak dimpling atau peau d’orange pada kulit
payudaranya yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfotik
pada dinding dada dapat juga merupakan bukti. Metastasis ke kulit dapat
dimanifestasikan oleh lesi yang mengalami ulserasi dan berjamur. Tanda-
tanda dan gejala klasik ini jelas mencirikan adanya kanker payudara pada
tahap lanjut. Namun indeks kecurigaan yang tinggi harus dipertahankan pada
setiap abnormalitas payudara dan evaluasi segera harus dilakukan (Brunner &
Suddarth, 2001)
G. Penatalaksanaan
Menurut Doenges (1999 ) penatalaksanaan kanker payudara adalah :
1. Pengobatan local kanker payudara
Tujuan utama terapi lokal adalah menyingkirkan adanya kanker local
Mastektomi radiasi yang di modifikasi
Bedah dengan menyelamatkan payudara, ex : mastektomi, limfektomi
(pengangkatan jaringan kanker dan sejumlah kecil jaringan sekitar nya
dengan kulit lapisan atas tetap ditempatnya)
2. Mastektomi
Pengangkatan ke seluruh tubuh payudara dan beberapa nodus limfe
Tujuan : untuk menghilangkan tumor payudara dengan menghilangkan
atau membuang payudara dan jaringan yang mendasarinya Indikasinya
yaitu
a. Stadium 1 : tumor terbatas pada payudara dengan ukuran kurang dari 2
cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan
metastasis aksila
b. Stadium 2 : tumor dengan diameter kurang dari 2 cm dengan
metastasis aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan atau
tanpa metastasis aksila
c. Stadium 3 a : tumor dengan diameter lebih dari 5 cm tapi masih bebas
dari jaringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila yang
masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan metastasis yang
melekat
d. Stadium 3b : tumor dengan metastasis infra atau supraklafikula atau
tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks
e. Stadium 4 : tumor yang telah mengadakan metastasis jauh
3. Terapi radiasi
Biasanya dilakukan sel infuse massa tumor untuk mengurangi
kecenderungan kambuh dan menyingkirkan kanker resodual.
4. Rekontruksi / pembedahan
Tindakan pembedahan tergantung pada stadium kanker yaitu : Pada
stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modifikasi mastektomi
radikal setelah itu periksa KGB, bila ada metastasis dilanjutkan dengan
radiasi regional dan kemoterapi ajuvan. Dapat juga dilakukan mastektomi
simpleks yang harus diikuti radiasi tumor bed dan daerah KGB regional.
Untuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral atau medial
payudara harus dilakukan radiasi pada rantai KGB regional.
5. Terapi normal
Tujuan dari therapy hormonal ini adalah untuk menekan sekresi hormon
6. Kemoterapi : example extoxan (c), methetrexale (m), fucroucacil (f)
7. Transplantasi sumsum tulang
Pada tahap ini prosedur yang dilakukan adalah pengangkatan sumsum
tulang dan memberikan kemotherapi dosis tinggi, sumsum tulang pasien
yang dipisahkan dari efek samping kemoterapi, kemudian infuskan ke IV
H. Komplikasi
Menurut Carpenito (1999) dan R. Sjamsuhidayat(2004), komplikasi kanker
payudara adalah :
1. Gangguan Neurovaskular Metastasis: otak, pleura, paru, hati, tulang
tengkorak, vertebra, iga, tulang panjang
2. Fraktur patologi
3. Fibrosis payudara
4. Kematian
I. Pengkajian Fokus
Data fokus yang perlu dikaji menurut Doenges , (1999) adalah
1. Demografi
a. Biodata
Umur : biasanya terjadi pada usia > 35 tahun
Jenis kelamin : wanita > laki-laki
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Nyeri pada payudara, terdapat benjolan dan kesulitan untuk
bernafas
2) Riwayat kesehatan sekarang
Sejak pasien mengeluh nyeri dan ada benjolan pada payudara
sampai ke rumah sakit
3) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat menarche, menopause
4) Riwayat kesehatan keluarga
Adanya anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
2. Aktivitas/Istirahat
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kerja, aktivitas yang melibatkan banyak gerakan
tangan/pengulangan. Pola tidur (contoh, tidur tengkurap).
b. Sirkulasi
Tanda: Kongestif unilateral pada lengan yang lerkena (sistem limfe).
c. Makanan/Cairan
Gejala: Kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
d. Integritas Ego
Gejala: Stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres akut
tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang.
e. Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Nyeri pada penyakit yang luas/metastatik. (nyeri lokal jarang
terjadi pada keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan
atau perasaan "lucu" pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri
sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.
f. Keamanan
Tanda: Massa nodul aksila.
Edema, eritema pada kulit sekitar.
g. Seksualitas
Gejala : Adanya henjolan payudara; peruhahan pada ukuran dan
kesimetrisan payudara. Perubahan pada warna kulit payudara
ataumsuhu; rabas puting yang tak biasanya; gatal, rasa terbakar atau
puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12
lahun): menopause lambat (seielah 50 lahun); kehamilan pcrtama
lambat (selclah usia 35 Tahun). Masalah tentang seksualilas/keintiman.
Tanda: Perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulil
cekung. berkerut; perubahan pada warna tekslur kulit, pembengkakan,
kemerahan atau panas pada payudara. Puting retraksi; rabas dari
putting (serosa. Serosangiosa, sangiosa. rabas berair meningkatkan
kemungkinan kanker, khususnya bila discrtai benjolan).
h. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat kanker dalam keluarga (ibu, saudara wanita, bibi dari
ibu. alau nenek). Kanker unilateral sebelumnya, kanker endometrial
atau ovarium. Pertimbangan DRC menunjukkan rerata lama dirawat:
4,0 hari 1 Rencana pemulangan: membutuhkan bantuan dalam
pengobatan/rehabililasi, keputusan, aktivitas perawatan diri.,
pemeliharaan rumah.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Biopsi payudara(jarum atau eksisi): Memberikan diagnoa definitive
terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histology pentahapan,
dan seleksi terapi yang tepat.
b. Foto thoraks: Dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.
c. PU THM (untuk mengevaluasi ukuran tumor)
d. CT scan dan MRI: Teknik skan yang dapat mendeteksi penyakit
payudara, khususnya massa yang lebih besar, atau tumor kecil,
payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi.
e. Ultrasonografi (USG): Dapat membantu dalam membedakan antara
massa padat dan kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya
keras; hasil komplemen dari mammografi.
f. Mammografi : Memperlihatkan struktur intrernal payudara, dapat
untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada
tahap awal.
J. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan,
trauma jaringan
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan ruang gerak
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan karena destruksi jaringan oleh massa tumor
2. Resti injuri berhubungan dengan trombositopeni
3. Resiko infeksi berhubungan dengan lekopeni, penurunan pertahanan tubuh
karena kerusakan jaringan
4. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan bentuk dan fungsi
mamae
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang terpajan / mengingat dan salah interpretasi
informasi.
6. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
nutrisi yang masuk ke tubuh tidak bisa digunakan optimal oleh tubuh,
intake tidak adekuat dan mual (kemoterapi).
7. Cemas berhubunagan dengan krisis situasi.
K. Fokus Intervensi
Diagnosa Tujian/kriteria Intervensi Rational
hasil
Gangguan rasa Tujuan : Nyeri 1. Kaji keluhan Membantu dalam
nyaman nyeri menjadi nyeri, mengidentifikasi
berhubungan berkurang atau perhatikan derajat
dengan hilang. lokasi, ketidaknyamanan
prosedur Kriteria hasil : lamanya dan dan ebutuhan
pembedahan, Mengekpresikan intensitas untuk/ keefektifan
trauma jaringan, penurunan nyeri/ (skala 0-10), analgesik.
penekanan ketidaknyamanan; perhatikan
syaraf, diseksi petunjuk
otot ditandai verbal dan non
dengan keluhan verbal.
otot, keluhan 2. Diskusikan Memberikan
kekakuan, sensasi masih keyakinan bahwa
bebas pada area adanya sensasi bukan
dada, nyeri payudara imajinasi
bahu/ lengan, normal dan
perubahan penghilangannya
tonus otot, dapat dilakukan
fokus pada diri peninggian
sendiri dan lengan, ukuran
distraksi/ baju, dan adanya
melindungi drain
bagian yang 3. Bantu pasien Mempengaruhi
nyeri menemukan kemampuan
posisi yang pasien untuk
nyaman. rileks dan
tidur / istirahat
secara efektif
meningkatkan
relaksasi
4. Berikan pasien Mempertahankan
menemukan tingkat
posisi nyaman kenyamanan dan
Disusun oleh :
Silvi Oktariana
Npm : F0H018024
Tingkat/Semester : 3/V