Humas Rumah Sakit
Humas Rumah Sakit
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang sangat kompleks karena bersifat padat
modal, padat tenaga kerja, padat teknologi dan juga padat masalah (Widayat, 2009).
Peran rumah sakit semakin luas karena memiliki fungsi sosial sebagai penyedia layanan
kesehatan, sekaligus fungsi komersial sebagai industri jasa kesehatan. Kondisi ini
memaksa rumah sakit untuk menerapkan konsep dan strategi bisnis yang profesional di
segala bidang, termasuk pada bidang public relations.
White dan Wisdom (1985) dikutip oleh Brooks (1994) dalam buku “Manajemen
Sumber Daya Manusia Rumah Sakit, menyatakan bahwa rumah sakit adalah salah satu
organisasi yang memiliki manajemen paling kompleks karena di dalamnya harus
dikelola hubungan interpersonal yang terkait layanan yang diberikan di satu fihak dan
teknologi yang selalu berkembang di fihak lain. Hubungan interpersonal perlu dibangun
guna keberhasilan manajemen atau tujuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Tentu saja hal ini diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik dari
manajemen rumah sakit. Secara intern keberhasilan membangun hubungan
interpersonal (berkomunikasi yang baik) dapat menjadi salah satu tahap atau cara
penyelesaian konflik yang mungkin timbul akibat kompleksitas manajemen rumah sakit,
secara ektern kemampuan membangun hubungan interpersonal mampu membangun
citra sebagai rumah sakit yang mempunyai kualitas pelayanan kesehatan yang handal
dan bermutu.
1
Didalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses
organisasi, sehingga pentingnya komunikasi dalam pencapaian tujuan organisasi sangat
dirasakan termasuk Rumah Sakit sebagai suatu organisasi. Komunikasi efektif sangat
menentukan kelangsungan hidup dan kesehatan setiap organisasi, Chester Benard,
presiden direktur Bell Telephone Company, New Jersey (1983:91) sebagaimana dikutip
oleh Andre Hardjana dalam Audit Komunikasi menyimpulkan pemikirannya tentang
peri kehidupan organisasi : dalam teori organisasi yang tuntas lagi menyeluruh,
komunikasi pasti menduduki tempat sentral, karena struktur, keluasan jangkauan, dan
ruang lingkupnya hampir sepenuhnya ditentukan oleh teknik-teknik komunikasi.
Bahkan sesungguhnya spesialisasi dalam organisasi muncul dan terpelihara karena
tuntutan komunikasi. Dalam manajemen organisasi, komunikasi diletakkan dalam
bagian yang diberi nama Public Relation atau Hubungan Masyarakat (Humas). Humas
merupakan bagian integral dari suatu organisasi. Meski keberadaan Humas atau Public
Relation di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia masih relatif baru, namun bagian
humas sangat memegang peranan penting dari keberadaan organisasi rumah –sakit.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui peran humas rumah sakit
2
BAB II
3
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan
masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah
situasi.
4
Tidak Menguntungkan OMNI justru balik melaporkan bukan memberikan
klarifikasi yang benar.
Dalam hal ini peran humas rumah sakit kurang baik dan tidak mendukung dalam
layanan masyarakat di anggap tidak peduli antar sesama. Sebaliknya, citra rumah sakit
di luar negeri lebih baik. Seperti dalam memeberikan diagnosa dokter lebih akurat,
suasana rumah sakit nyaman, modern, bersih, indah, penataan ruang rapi dan tidak
berkesan rumah sakit. Hal ini Dokter dinilai lebih komunikatif dan para perawatnya
ramah dan sopan dalam melayani pasien. Untuk itu dalam menangani perbaikan dan
meningkatkan citra rumah sakit lebih bagus lagi, peran humas disarankan melakukan
fungsi strategi yang lebih mengedepankan pelayanan dari fungsi rumah sakit yang
sebenarnya, yaitu menilai sikap dan persepsi dari setiap kelompok masyarakat terhadap
rumah sakit untuk memahami aspirasi dan harapan mereka selama mendapatkan
pelayanan. Selanjutnya Humas merencanakan dan melaksanakan suatu progra dan
komunikasikan kepada masyarakat untuk mendapatkan pengertian, penerimaan, minat
dan dukungan dari seluruh kelompok masyarakat.
5
Advertorial merupakan bentuk periklanan yang disajikan dengan bahasa
jurnalistik. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa inggris
advertising dan editorial. Periklanan (Editorial) adalah penyajian materi
secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk
mempromosikan barang atau jasa. Editorial adalah pernyataan tentang opini
yang merupakan sikap resmi dari redaksi.
Advertorial merupakan salah satu bentuk periklanan yang ada di media
massa dengan menggunakan gaya bahasa jurnalistik. Tujuan utama dari
advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan kegiatan,
produk, atau jasa dari perusahaan kepada khalayaknya. Fungsi utama dari
advertorial adalah untuk pendamping, penerjemah, sekaligus penafsir iklan
yang terdapat di media massa.
4. Laporan bulanan
Humas setiap bulan berkewajiban membuat laporan bulanan yang berisi
mengenai kegiatan Public Relations, media promosi, dan publikasi media.
5. Mengalisis dan mengkliping berita
Kegiatan analisis atau resume berita adalah suatu kegiatan memeriksa
kembali pemberitaan media mengenai kegiatan atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan rumah sakit dan para competitornya. Kegiatan ini
masih berkaitan dengan kegiatan kliping berita dan dilakukan dengan urutan
prosedur mengecek isi atau inti berita yang dimuat di surat kabar, kemudian
melakukan input hasil pengecekan tersebut dalam bentuk data/ resume ke
dalam komputer.
Mengkliping berita adalah salah satu tugas yang cukup penting bagi seorang
humas. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Humas setiap hari
terutama pagi hari. Semua pemberitaan di media tentang rumah sakit selalu
dirangkum untuk dianalisis. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk
monitoring media dan bertujuan untuk mengevaluasi informasi atau berita
apa saja yang beredar di masyarakat sehingga rumah sakit bisa mengontrol
pemberitaan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai untuk
mempertahankan atau bahkan memperbaiki citra baik di mata publik.
7
psikologis menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan. Ia juga
harus mampu menjalin komunikasi kepada semua pegawai di instansinya agar tercapai
iklim organisasi yang mendukung peningkatan kompetensi organisasi.
2.6 Harapan pasien terhadap humas rumah sakit
Harapan pasien terhadap humas rumah sakit adalah memperoleh pelayanan
kesehatan yangberkualitas dan terjangkau merupakan hak dasar warganegara. Dalam
kenyataan, pasien cenderung pasrah dan mempercayakan diri dan kesembuhannya pada
dokter. Saat ini kesenjangan pengetahuan antara dokter dan pasien masih sangat
lebar. Ketidaktahuan pasien akan standar pelayanan, standar prosedur operasional,
standar profesi, etika profesi membuat posisi pasien menjadi lemah. Dalam hal ini
humas berperan mengkomunikasikan kebijakan manajemen rumah sakit pada pasien,
sebaliknya juga keinginan atau pendapat pasien pada manajemen rumah sakit. Salah
satu peran humas rumah sakit yang terpenting di mata pasien adalah dalam upaya
menyelesaikan keluhan pasien. Dalam menindaklanjuti ketidakpuasan dan keluhan
pasien, sebaiknya tidak dengan cara defensif, melainkan menunjukkan
upaya memperbaiki pelayanan. Kepuasan pasien terhadap respons yang diberikan
rumah sakit akan sangat menentukan persepsi pasien terhadap rumah sakit serta citra
rumah sakit di mata masyarakat.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program dan aktivitas kehumasan dari organisasi Instalasi Rumah Sakit meliputi
strategi, struktur, system, gaya kepemimpinan dan pendekatan organisasi, staf,
keterampilan, dan budaya organisasi masih belum sesuai dengan kaidah public relations
yang ada dan masih dalam proses pengembangan. Strategi penanganan krisis yang
diterapkan berhasil untuk meredam potensi krisis agar tidak berkembang lebih lanjut
menjadi krisis meski ada kelemahan dalam rancangan strategi dalam menghadapi krisis.
Peran humas rumah sakit yang terpenting di mata pasien adalah dalam upaya
menyelesaikan dan menangani keluhan pasien. Dalam menindak lanjuti kekecewaan
yang di buat rumah sakit dan ketidak puasan atau keluhan pasien, sebaiknya tidak
dengan cara defensif, melainkan menunjukkan upaya dan berusaha memperbaiki
pelayanan. Kepuasan pasien terhadap respons yang diberikan rumah sakit akan sangat
menentukan persepsi pasien terhadap rumah sakit serta citra rumah sakit di mata
masyarakat akan menjadi baik. Semoga dengan adanya beberapa kasus di rumah sakit
tidak menjadikan momok menekutkan pada setiap orang untuk sekedar analisa
kesehatan karena harapan untuk masa depan adalah kesehatan yang lebih panjang
patutlah kita juga harus berhati-hati dan mawas diri.