Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No.

1, Maret 2017

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DI RUMAH


(STUDI FENOMENOLOGI)
(Family Experience in Caring For Eldery At Home (Phenomenological Study))

Ninda Ayu Prabasari P; Linda juwita ; Ira Ayu Maryuti


Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Jl. Raya Kalisari Selatan no. 1 Pakuwon City Surabaya
nindaayu@ukwms.ac.id

ABSTRAK
Lansia dalam perawatan di rumah terkadang memerlukan bantuan
keluarga sebagai caregiver. Pengalaman keluarga dalam merawat membutuhkan
perhatian dan waktu yang lebih seperti kebutuhan pemenuhan makan, mandi,
berganti pakaian. Keluarga mengungkapkan lansia kadang sikapnya seperti anak
kecil sehingga tidak jarang keluarga bertengkar dengan lansia karena salah paham.
Hal inilah yang membuat keluarga sering salah dalam merespon keadaan karena
perubahan pada lansia.
Desain penelitian yang digunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologis. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data dengan
mengeksplorasi dan menggambarkan pengalaman keluarga (caregiver) dalam
merawat lansia. Populasi penelitian ini adalah keluarga (caregiver) yang merawat
lansia di rumah di Wilayah RW II Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo
Surabaya. Partisipan adalah subyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah total
responden. Pengumpulan data dilakukan dengan interview kemudian dianalisis
menggunakan metode Collaizi.
Hasil menunjukkan terdapat dua belas tema dalam pengalaman keluarga
merawat lansia yaitu konsep lansia yang dipahami oleh keluarga, kebutuhan dasar
dalam merawat lansia, tujuan merawat lansia oleh keluarga, metode merawat
lansia, dukungan social dalam perawatan lansia, tuntutan perawatan lansia, beban
yang dirasakan caregiver, modifikasi dalam perawata lansia, mekanisme koping
keluarga, sumber dukungan keluarga, kualitas hidup lansia dan keluarga dengan
lansia.
Perawatan lansia memerlukan pemahaman yang benar oleh keluarga
yang merawat dan dengan penetapan tujuan yang benar menggunakan metode
serta modifikasi perawatan dan disertai dukungan yang cukup maka lansia akan
dapat mencapai kualitas hidupnya. Hal tersebut sesuai dengan harapan caregiver
untuk perawatan lansia yang berkualitas.
Kata kunci: keluarga, dukungan, caregiver, lansia

ABSTRACT
Elderly care in home sometimes need family assistance as a caregiver.
Family experience in caring elderly requires more time and attention such as
feeding needs, bathing, and changing clothes. Family said sometimes elderly
attitudes reveals as like a child so rarely they have a quarrel due to
misunderstanding. This makes the family often wrong in responding to the
situation because of changes in the elderly.

56
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

The design study is a qualitative research with a phenomenological


approach. The objective is to get the data to explore and to describe the
experiences of family (caregiver) in treating the elderly. The population was a
family (caregiver) who care for the elderly at home in RW II Gebang Putih
Surabaya Sukolilo District. Participants are the subject studied and considered to
represent the entire population. This study used purposive sampling with the total
number of respondents. Data was collected by interview and analyzed used
Collaizi methods.
The results showed that there were twelve themes in the family
experience caring for the elderly are the family concept of elderly understandings,
the basic requirement in the care of the elderly, the family purpose of elderly
caring, methods of caring for the elderly, social support in elderly care, the
demands of elderly care, the caregivers burden felts, care modifications in the
elderly, family coping mechanisms, family support resources, quality of life for the
elderly and families with elderly.
Elderly care requires a correct understanding by the caregiver and with
the correct goal setting and modification treatment method and accompanied by
sufficient support then the elderly will be able to achieve the quality of life. This is
in line with expectations caregiver for elderly care quality.
Keywords: family, support, caregiver, elderly

PENDAHULUAN et al, 2012). Pengaruh yang muncul


Dampak kemajuan ilmu akibat berbagai perubahan pada
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), lansia tersebut jika tidak teratasi
terutama di bidang kedokteran, dengan baik, cenderung akan
berdampak pada kualitas hidup memengaruhi kesehatan secara
meningkat, akibatnya jumlah menyeluruh. Kesehatan dan
penduduk lanjut usia semakin permasalahan fisik yang terjadi pada
bertambah banyak, bahkan lansia erat kaitannya dengan
cenderung lebih cepat dan pesat perubahan psikososialnya (Yuliati,
(Nugroho, 2008). Usia harapan hidup dkk , 2014).
penduduk Indonesia semakin Proses penuaan menyebabkan
meningkat dan diperkirakan akan lansia sulit untuk melakukan Activity
mengalami aged population boom Daily Life (ADL) secara mandiri dan
pada dua dekade permulaan abad 21 menjadi tergantung pada orang lain.
ini (Kementrian Koordinator Bidang Banyak lansia yang sulit beradaptasi
Pembangunan Manusia dan dengan proses penuaan, merasa
kebudayaan, 2009). sendirian, frustasi, depresi dan
Ketika manusia memasuki kehilangan kepercayaan diri
masa tua, mereka mulai mengalami sehingga mempengaruhi kualitas
perubahan fisik, mental sosial dan hidup mereka (Osman et al, 2012).
kesehatan, banyak lansia yang Studi pendahuluan yang
merasa sendirian, frustasi, dan dilakukan oleh peneliti di RW II
kehilangan kepercayaan diri (Osman Kelurahan Gebang Putih Kecamatan

57
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Sukolilo Surabaya yang memiliki muncul berupa perubahan emosi dan


lansia sebanyak 50 orang. Interview juga perilaku pada lansia. Kelelahan
yang dilakukan pada 3 orang selama masa perawatan memberikan
keluarga (caregiver) yang merawat pengaruh munculnya respon negatif
lansia di rumah/keluarga yang selama perawatan lansia. Perubahan
tinggal serumah dengan lansia yang perilaku keluarga (caregiver) yang
dirawat, keluarga (caregiver) merawat akan memberikan dampak
mempunyai pengalaman yang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
berbeda. Pengalaman keluarga Beban Caregiver merupakan
selama merawat lansia membutuhkan respon multidimensi terhadap stresor
perhatian dan waktu yang lebih fisik, psikologis, sosial, dan financial
seperti kebutuhan dalam pemenuhan yang dihubungkan dengan
makan, mandi, berganti pakaian. pengalaman caregiver dalam
Keluarga mengungkapkan lansia merawat klien (Maryam, et al 2012).
kadang sikapnya seperti anak kecil. Didukung oleh penelitian Michon, et
Tidak jarang juga keluarga akan al (2005) yang menyampaikan
bertengkar dengan lansia karena bahwa beban merawat terkait
salah paham. Hal inilah yang masalah fisik (kelelahan, gangguan
membuat keluarga (caregiver) sering tidur), masalah psikologis seperti
salah dalam merespon keadaan cemas, khawatir, pesimis, depresi,
karena tidak mengetahui bahwa ada masalah sosial oleh karena
perubahan pada lansia. keterbatasan berhubungan dengan
Keluarga memiliki peran masyarakat sosial dan masalah
yang sangat penting dalam financial.
perawatan lansia yang tinggal di Melihat dampak yang terjadi
rumah. Penelitian yang dilakukan pada keluarga (caregiver) maka
oleh Putra, Hidayat dan Aisyah perlu dilakukan tindakan pencegahan
(2010, dalam Danang, 2013) yang bermanfaat bagi caregiver
menyatakan peran keluarga sangat khususnya dalam memberikan
memengaruhi terhadap status respon terhadap lansia yang dirawat.
kesehatan lansia, jika peran keluarga Model teori yang dapat digunakan
itu baik maka diharapkan status dalam mengeksplorasi pengalaman
kesehatan lansia juga baik dan keluarga (caregiver) dalam
sebaliknya jika peran keluarga perawatan lansia oleh caregiver
kurang, maka status kesehatan pada adalah konsep teori McCubbin.
lansia juga buruk. Model ini digunakan karena teori ini
Setiap respon perubahan menjelaskan tentang stres dan
emosi dan perilaku yang ditunjukkan persepsi yang di hadapi oleh
keluarga (caregiver) dalam merawat keluarga saat pre krisis sampai
lansia akan memengaruhi perlakuan dengan post krisis di mana keluarga
keluarga yang merawat terhadap menemukan adaptasi mekanisme
lansia yang dirawat. Respon ini koping yang dialami/ dihadapi

58
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

selama merawat lansia di rumah, Caregiver yang bersedia untuk


koping yang digunakan keluarga dijadikan partisipan penelitian
adaptif maupun maladaptif. Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan hal tersebut teknik sampling yaitu purposive
maka peneliti melakukan penelitian sampling. Pada penelitian ini di
tentang pengalaman keluarga dapatkan populasi partisipan
(caregiver) dalam merawat lansia di sebanyak 50 orang. partisipan pada
rumah. penelitian ini berjumlah 6 orang.
Karena pada partisipan ke 6 telah
BAHAN DAN METODE terjadi saturasi data atau data sudah
Desain penelitian ini adalah jenuh yaitu sudah tidak didapatkan
penelitian kualitatif. Pendekatan informasi atau data yang baru/
fenomenologis digunakan dalam berbeda. Proses analisis data
penelitian ini dengan tujuan untuk menggunakan metode interpretasi
mendapatkan data dengan data menurut (Collaizi 1987,
mengeksplorasi dan menggambarkan Speziale & Carpenter, 2003).
pengalaman keluarga (caregiver)
dalam merawat lansia di rumah (Polit HASIL
& Beck, 2012). Pengalaman merawat Penelitian ini memiliki lima
lansia yang dimiliki oleh setiap tujuan khusus dan menghasilkan 12
keluarga (caregiver) bersifat unik tema yang akan dijabarkan sebagai
sesuai dengan karakteristik keluarga berikut:
(caregiver) masing- masing sehingga 1) Mengidentifikasi pemahaman
fenomena ini tidak dapat keluarga (caregiver) tentang
digambarkan secara kuantitatif. lansia mendapatkan Tema 1:
Populasi pada penelitian ini Konsep Demensia
adalah keluarga (caregiver) yang 2) Mengidentifikasi cara keluarga
merawat lansia di rumah di Wilayah (caregiver) dalam merawat lansia
RW II Kelurahan Gebang Putih demensia mendapatkan Tema 2:
Kecamatan Sukolilo Surabaya. Kebutuhan Dasar Merawat
Partisipan penelitian adalah subyek Lansia; Tema 3: Tujuan Merawat
yang diteliti dan dianggap mewakili Lansia; Tema 4: Metode Merawat
seluruh populasi dengan kriteria Lansia; Tema 5: Dukungan Sosial
inklusi. Dalam Merawat Lansia
Kriteria inklusi dalam penelitian 3) Mengidentifikasi hambatan yang
ini adalah sebagai berikut: Caregiver dialami keluarga (caregiver)
yang merawat lansia di rumah; selama merawat lansia
Caregiver yang tinggal satu rumah; mendapakan Tema 6: Tuntutan
Caregiver yang telah merawat lansia Perawatan Lansia; Tema 7: Beban
di rumah lebih dari 3 bulan; Yang Dirasakan Caregiver Dalam
Caregiver yang bisa berkomunikasi; Merawat

59
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

4) Mengidentifikasi cara keluarga dan lansia non potensial. Hasil


(caregiver) mengatasi hambatan penelitian menjelaskan lansia
selama merawat lansia potensial dikatakan sebagai lansia
mendapakan Tema 8: Modifikasi yang masih dapat memenuhi
Cara Merawat Lansia; Tema 9: kebutuhan hidup sendiri dengan
Mekanisme Koping; Tema 10: melakukan aktivitas dan bermanfaat
Sumber Dukungan untuk mencukupi kebutuhan
5) Mengidentifikasi harapan hidupnya, sedangkan lansia yang non
keluarga (caregiver) dalam potensial dijelaskan semua
merawat lansia mendapatkan kebutuhan tergantung dari orang lain.
Tema 11: Kualitas Hidup Lansia; Hasil penelitian sudah sesuai
Tema 12 : Keluarga dengan konsep, tetapi konsep belum
memaparkan klasifikasi lansia resiko
PEMBAHASAN tinggi atau tidak. Hal ini dikarenakan
Pemahaman Keluarga (Caregiver) banyak lansia yang tinggal bersama
tentang Lansia dengan anggota keluarganya selain
Tema 1 : Konsep Lansia mengalami penurunan fungsi
Seseorang dikatakan usia fisiologis, sosial dan psikologis tetapi
lanjut bila seseorang telah mencapai juga rentan terhadap penyakit
usia 60 tahun keatas dan memiliki sehingga perlu diidentifikasi adakah
tanda-tanda terjadinya penurunan lansia beresiko terhadap penyakit
fungsi biologis, psikologis, dan atau tidak.
sosial. Hasil penelitian memberikan Karakteristik lansia dalam
penjelasan definisi lansia bahwa penelitian ini teridentifikasi dalam
seseorang dikatakan lansia bukan tiga hal yaitu dari segi usia, rentang
hanya dari kronologis usianya tetapi sehat sakit dan kebutuhan dasar pada
menunjukkan tugasnya sebagai orang lansia. Maryam (2008) memaparkan
tua itu juga sudah terpenuhi. karakteristik lansia meliputi berusia
Penurunan tidak hanya dilihat lebih dari dari 60 tahun, kebutuhan
dari kemampuan fisiknya tetapi juga dan masalah bervariasi dari rentang
kemampuan sosial dan psikologis, sehat sampai sakit dari kebutuhan
didukung oleh Mubarak (2010) biopsikososial sampai spiritual, serta
menjelaskan pertambahan usia akan dari kondisi adaptif hingga
terjadi perubahan struktur dan maladaptive dan lingkungan tempat
fisiologis dari berbagai sel, jaringan, tinggal yang bervariasi.
organ dan sistem pada manusia itu di Tipe lansia yang
mana akan terjadi kemunduran fisik teridentifikasi pada penelitian
dan psikis. meliputi tipe arif bijaksana, tipe
Klasifikasi lansia pada mandiri, tipe ketergantungan dan tipe
penelitian teridentifikasi lansia pasrah. Nugroho (2000) dalam
dibagi menjadi prasenilis, senilis, Maryam (2008) menjelaskan tipe
lansia resiko tinggi, lansia potensial, lansia yang ada dapat dibagi menjadi

60
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

lima bagian yaitu tipe arif bijaksana, Cara Keluarga (Caregiver) Dalam
tipe mandiri, tipe tidak puas, tipe Merawat Lansia
pasrah dan tipe binggung. Dari hal Tema 2 : Kebutuhan Dasar
tersebut dapat dikatakan bahwa Merawat lansia
terdapat persamaan antara hasil Kebutuhan dasar merawat
penelitian dengan teori yang ada di lansia pada penelitian ini
mana yang sama pada tipe lansia arif teridentifikasi kebersihan diri
bijaksana, tipe mandiri dan tipe (mandi, ganti baju, kebersihan mulut,
pasrah. dan eliminasi), nutrisi, istirahat,
Tipe lansia ketergantungan mobilisasi, sosial dan pemberian
ditemukan pada penelitian obat. Lueckenotte (2000) perawatan
berdasarkan pada lansia yang dasar pada lansia berhubungan
langsung mengalami dan keluarga dengan aktivitas dasar sehari – hari
rasakan, keluarga merasa lansia yang bagi lansia yang sebenarnya meliputi
dilakukan perawatan, semua tugas perawatan pribadi setiap
kebutuhannya harus dibantu dan harinya yang berkaitan dengan
harus dicukupi oleh anggota kebersihan diri, nutrisi, aktivitas lain
keluarga. seperti latihan fisik yang bertujuan
Tugas perkembangan lansia untuk mempertahankan kualitas
pada penelitian teridentifikasi hidupnya.
melalui bagaimana lansia dapat Hasil penelitian memaparkan
beradaptasi terhadap penurunan lansia selain memerlukan aktivitas
fisiknya, beradaptasi terhadap keseharian juga memerlukan istirahat
penurunan kesehatan, beradaptasi yang cukup dalam mendukung
terhadap masa pensiun dan kualitas hidupnya agar tetap dalam
penurunan pendapatan dan keadaan sehat. Lansia membutuhkan
beradaptasi terhadap kehilangan aktivitas untuk bersosialisasi dengan
pasangan hidup. Potter and Perry orang lain. Lansia yang mengalami
(2009) memaparkan tugas masalah kesehatan juga memerlukan
perkembangan lansia meliputi perawatan dasar lain yang berguna
beradaptasi terhadap penurunan untuk meningkatkan kesehatannya
kesehatan dan kekuatan fisik, yaitu pemberian obat.
beradaptasi terhadap masa pensiun Didukung penelitian Stanley
dan penurunan pendapatan, (2005) mengungkapkan pemberi
beradaptasi terhadap kematian perawatan perlu memenuhi sebagian
pasangan, menerima diri sebagai besar AKS (Aktivitas Kebutuhan
individu yang menua, Sehari – hari) pada lansia. Hal
mempertahankan kehidupan yang tersebut menjelaskan pemberi
memuaskan, menetapkan kembali perawatan harus mengetahui benar
hubungan dengan anak yang telah tentang kebutuhan dasar pada lansia
dewasa, menemukan cara yang dirawat sehingga lansia dapat
mempertahankan kualitas hidup. mencapai kualitas hidup di usia

61
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

senjanya. Kebutuhan yang mendasar Tema 4 : Metode Merawat Lansia


yang dibutuhkan lansia yang harus Metode merawat lansia
dipenuhi adalah kebutuhan dilakukan dengan upaya peningkatan
kebersihan diri, nutrisi, istirahat, kenyamanan lansia (menawari hal
mobilisasi atau aktifitas fisik, yang disukai dan penuh perhatian),
kebutuhan dukungan sosial dan juga melibatkan keluarga sebagai
jika lansia mengalami masalah caregiver yang lain selama
kesehatan dukungan pengobatan perawatan, dan membawa ke
harus diberikan oleh keluarga atau pelayanan kesehatan baik itu ke
pemberi perawatan. rumah sakit ataupun puskesmas/
Tema 3 : Tujuan Merawat Lansia klinik kesehatan terdekat. Videbeck
Teridentifikasi dua tujuan (2008) memaparkan metode yang
yaitu membantu lansia dan menjaga dapat digunakan untuk memberikan
keamanan pada lansia. Tujuan perawatan pada lansia melalui
merawat lansia yang dilakukan oleh pengobatan selain melalui
caregiver menurut Maryam (2008) pendekatan individu yang dapat
untuk menghindari kecelakaan dilakukan dengan intervensi
dengan perbaikan lingkungan meningkatkan keamanan klien
disekitar lansia, membantu lansia melalui kerjasama dengan anggota
dalam pemenuhan kebutuhan. keluarga yang ada sebagai caregiver.
Terdapat persamaan antara konsep Metode pemberian perawatan
dengan hasil penelitian. Tujuan lansia dapat dilakukan dengan
dalam perawatan lansia adalah pengobatan lansia dibawa ke tempat
membantu lansia dalam memenuhi pelayanan kesehatan untuk
kebutuhannya dan menjaga lansia mendapatkan pengobatan yang
agar tidak mengalami masalah sesuai dengan masalah yang
karena sakit atau kecelakaan. dialaminya. Mengikut sertakan
Hal ini didukung Sukmarini anggota keluarga lainnya sebagai
(2009) dalam Sarwendah (2013) caregiver dapat dilakukan dalam
yang menjelasakan bahwa caregiver mengurangi beban bagi caregiver
adalah seseorang yang memberikan yang selama ini merawat lansia
bantuan kepada orang yang dalam kurun waktu yang cukup
mengalami ketidakmampuan dan lama, selain itu akan semakin
memerlukan bantuan karena penyakit meningkatkan rasa kekeluargaan
dan keterbatasannya. Hal tersebut diantara anggota keluarga yang ada.
memaparkan tujuan perawatan lansia Tema 5 : Dukungan Sosial Dalam
yang dilakukan oleh caregiver Merawat Lansia
adalah untuk membantu lansia yang Keluarga yang berperan
mengalami keterbatasan dan sebagai caregiver mendapatkan
ketidakmampuan untuk melakukan dukungan dari internal yaitu suami/
sesuatu hal. istri dan juga dari eksternal yang
berasal dari kakak/ adik ipar, kakak/

62
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

adik kandung, kader lansia, dan pemenuhan istirahat (tidak mau tidur
tenaga kesehatan yang ada. Bentuk dan pola tidur yang tidak teratur),
dukungan yang didapat berupa pemenuhan eliminasi (pemakaian
dukungan informal yang berasal dari pampers, BAK dan BAB
kader posyandu, tenaga kesehatan sembarangan), serta pemenuhan
baik itu perawat maupun dokter. kebersihan diri (mandi). Menurut
Friedman (1998) menjelaskan Maslow dan Suhartini (2004) dalam
keluarga sebagai caregiver mendapat memenuhi tuntutan dari lansia,
dukungan internal seperti dukungan keluarga (caregiver) harus
istri/suami, atau dukungan saudara mengetahui tentang apa saja
kandung dan dukungan eksternal kebutuhan yang diperlukan oleh
yang berasal dari luar keluarga. lansia yang dirawatnya.
Bentuk dukungan teridentifikasi Konsep teori memberikan
dukungan informal didapatkan oleh gambaran bahwa dalam perawatan
keluarga sebagai caregiver. lansia dibutuhkan kebutuhan fisik
Menurut Suparyanto (2011) juga kebutuhan rohani berupa rasa
dukungan informasional keluarga tenang akan tempat tinggalnya dan
didapatkan melalui ketersediaan lansia dapat merasakan kesehatan
nasehat atau masukan dari petugas melalui pelayanan medis yang ada.
pelayanan kesehatan terdekat. Dalam penelitian teridentifikasi
Dukungan informal yang telah kebutuhan akan istirahat, kebutuhan
didapatkan oleh caregiver yang eliminasi dan kebersihan diri
sejalan dengan konsep teori adalah Tema 7 : Beban Yang Dirasakan
yang berasal dari tenaga kesehatan. Caregiver Dalam Merawat Lansia
Hal tersebut tergambar pentingnya Beban caregiver dalam
informasi tentang perawatan lansia perawatan lansia dapat berasal dari
kepada keluarga pemberi perawatan internal dan eksternal. Beban internal
lansia tidak hanya informasi lisan dapat berupa beban fisik (capek dan
tetapi juga informasi tulisan demi pegal) dan beban psikologis (marah)
meningkatkan kualitas perawatan . sedangkan beban eksternal berasal
dari perilaku lansia dan pekerjaan
Hambatan Yang Dialami Keluarga ganda yang harus dilakukan
(Caregiver) Selama Merawat caregiver.
Lansia Menurut Mace dan Rabins
Tema 6 : Tuntutan Perawatan (2006) menjelaskan bahwa caregiver
Lansia burden karena merawat lansia dapat
Tuntutan yang dirasakan oleh menimbulkan dampak fisik,
caregiver dalam perawatan lansia psikologi, emosional, sosial dan
berupa pemenuhan nutrisi (klien financial pada keluarga yang
tidak suka makan, sulit makan, merawatnya. Keluarga mengalami
melanggar pantangan makan dan kelelahan sehingga dapat muncul
lupa aktivitas makannya), stres dan marah, akibat perubahan

63
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

perilaku pada lansia maka keluarga dengan cara berolahraga setiap pagi
menjadi stres emosional. hari.
Berdasarkan hal tersebut tergambar Tema 9 : Mekanisme Koping
antara teori dan hasil penelitian Mekanisme koping yang
menunjukkan sedikit perbedaan digunakan teridentifikasi 2 yaitu
Konsep menjelaskan mekanisme koping adaptif dan
disebabkan karena karakteristik dari maladaptif. Mekanisme koping
pemberi perawatan itu sendiri tetapi adaptif dilakukan caregiver melalui
belum menyinggung tentang peran penerapan cara mengontrol emosi,
ganda dari pemberi perawatan yang menggunakan pendekatan perluasan
mungkin pada saat itu juga memiliki persepsi terutama tentang lansia
anak yang memerlukan perawatan dengan karakteristiknya, menerima
khusus dari orang tuanya atau dukungan dari orang lain khususnya
bahkan memiliki suami yang kurang dari keluarga besar. Mekanisme
mendukung dalam perawatan lansia koping maladaptif yang digunakan
yang di rawat. caregiver adalah dengan menghindar
dari lansia dan marah.
Cara Keluarga (Caregiver) Stuart (2005) membagi
Mengatasi Hambatan Selama koping menjadi adaptif respon
Merawat Lansia. koping dan maladaptif respon
Tema 8 : Modifikasi Cara koping. Adaptif koping termasuk
Merawat Lansia penggunaan intelektual, rasionalisasi
Modifikasi cara merawat dan berifat konstruktif dengan
lansia pada penelitian ini yang kategori berbicara dengan orang lain,
dilakukan oleh caregiver melalui memecahkan masalah secara efektif,
aktifitas sosial dan aktivitas fisik. teknik relaksasi, latihan seimbang
Suparyanto (2011) menjelaskan dan aktivitas konstruktif yang
bahwa mengatasi hambatan dalam memberikan respon berupa mampu
perawatan lansia yang memicu mengambil keputusan, kemampuan
terhindarnya caregiver dari beban penuh mengingat, orientasi penuh,
perawatan maka keluarga sebagai persepsi akurat, fokus dengan
caregiver dapat menggunakan perhatian dan menggunakan
sumber dukungan penilaian. pemikiran logis. Maladaptive koping
Konsep memaparkan dalam termasuk menolak dan menghindar
gambaran yang lebih luas tetapi hasil yang cenderung destruktif atau
penelitian memberikan penjelasan menghancurkan, makan berlebihan
yang lebih sederhana di mana cara atau tidak makan, bekerja berlebihan.
mengatasi hambatan dalam Respon maladaftif koping berupa
perawatan lansia keluarga dapat ketidakmampuan untuk membuat
mengikutsertakan lansia dalam keputusan dan menghindar,
aktivitas sosial berupa kegiatan kerusakan memori dan penilaian,
penggajian dan aktivitas fisik harian disorientasi, mispersepsi serius,

64
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

ketidakmampuan untuk fokus Harapan Caregiver Dalam


perhatian dan kesulitan untuk Merawat Lansia
berfikir rasional. Tema 11 : Kualitas hidup lansia
Hal ini didukung penelitian Harapan caregiver dalam
Fauth (2013) menyatakan perawatan lansia khususnya dalam
penggunaan gaya koping yang jelas kualitas hidup lansia yang dirawat
berhubungan erat dengan baik atau teridentifikasi dalam penelitian ini
buruknya kondisi caregiver. berupa aspek kesehatan fisik, aspek
Penggunaan efektif koping psikologis lansia di mana lansia
cenderung kepada penggunaan dapat meninggal dengan tenang dan
mekanisme koping adaptif. Hal ini juga aspek lingkungan di mana lansia
mengarah pada problem focus coping dapat ikut berperan dalam aktivitas
yang berusaha untuk menyelesaikan yang berguna dalam lingkungan
permasalan yang ada. Koping ini tempat tinggalnya. Maslow dalam
tidak hanya memberikan dampak Suhartini (2004) menyatakan agar
positif pada caregiver tetapi juga lansia dapat hidup mandiri maka
dapat mengatasi masalah yang saat lansia harus terpenuhi kebutuhannya
ini dihadapi oleh caregiver yang yaitu kebutuhan fisik (physiological
secara tidak langsung memberikan needs), kebutuhan ketentraman
efek sehat pada kesehatan mental dan (safety needs), kebutuhan sosial
fisik caregiver. (social needs), kebutuhan harga diri
Tema 10 : Sumber Dukungan (esteem needs), kebutuhan
Sumber dukungan yang aktualisasi diri (self actualization
diterima caregiver teridentifikasi dari needs).
dua sumber yaitu sumber internal Harapan mengenai lansia
dan sumber eksternal. Sumber berperan dalam kegiatan sosial di
internal caregiver berasal dari suami lingkungannya termasuk dalam
atau istri sedangkan sumber eksternal konsep yaitu kebutuhan sosial di
berasal dari adik/kakak ipar dan juga mana kebutuhan sosial akan
kakak/adik kandung. Friedman terpenuhi juga kebutuhan akan harga
(2010) sumber dukungan yang diri karena melalui aktivitas sosial
didapatkan keluarga sebagai lansia dapat bertemu dengan teman
caregiver dapat berasal dukungan dan berbincang dengan mereka dan
internal yang berasal dari suami/ istri juga lansia akan mendapatkan
dan sumber dukungan eksternal yang kebahagian karena dapat
berasal dari keluarga besar. Dari hal beraktualisasi diri melalui kegiatan
tersebut dapat dikatakan bahwa yang ada. Harapan caregiver
antara konsep dan hasil penelitian memiliki hubungan dengan
menunjukkan kesamaan. kebutuhan lansia yang harus
dipenuhi sehingga apabila kebutuhan
lansia terpenuhi maka harapan
caregiver akan dapat tercapai.

65
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Tema 12 : Keluarga melalui perawatan yang baik dan


Harapan caregiver terhadap benar.
keluarga teridentifikasi bahwa antara 3) Hambatan yang ditemui oleh
anggota keluarga ada saling gotong caregiver dalam perawatan lansia
royong dan saling tolong menolong berupa tuntutan perawatan lansia.
dalam merawat lansia. Miller (2000) Beban internal yang dirasakan
menyatakan keluarga memiliki peran caregiver berupa masalah fisik
penting dalam membantu lansia dan psikologis lansia, sedangkan
untuk memperoleh kondisi optimal beban eksternal berasal dari
karena proses degeneratif dan perilaku lansia dan juga tuntutan
masalah yang ditimbulkannya. beban pekerjaan ganda karena
Harapan caregiver untuk selain merawat lansia juga
memberikan perawatan lansia yang merawat anaknya di rumah.
berkualitas harus didukung oleh 4) Caregiver perlu cara dalam
anggota keluarga yang lain sehingga mengatasi setiap hambatan dalam
akan tercapai kesatuan dan merawat lansia tersebut melalui
kebersamaan dalam anggota modifikasi cara perawatan,
keluarga. penggunaan mekanisme koping
yang sesuai dan juga mencari
KESIMPULAN sumber dukungan dalam
1) Pemahaman caregiver tentang berespon, mengatasi setiap
lansia adalah seseorang yang masalah yang dirasakan dan
sudah berusia lanjut dengan dihadapi dalam perawatan lansia.
penurunan fungsi tubuhnya 5) Harapan caregiver terhadap
sehingga fisiologis mengalami perawatan yang dilakukan agar
penurunan dan rentan terhadap semakin berkualitas dalam
penyakit, mudah tersinggung dan perawatan lansia di mana lansia
mengalami gangguan psikologis. semakin sehat fisiknya, dan jika
Karakteristik lansia yang lansia meninggal maka lansia
dipahami caregiver yaitu lansia dapat meninggal dunia dengan
yang rentan mengalami sakit dan tenang dan damai. caregiver
memerlukan bantuan khusus. berharap dukungan dari keluarga
2) Cara keluarga merawat lansia besar untuk turut serta membantu
dan metode dalam perawatan perawatan lansia yang juga
menentukan bagaimana kualitas merupakan bagian dari keluarga
hidup lansia yang dirawat. sehingga kebersamaan akan
keluarga harus mengetahui menjadi modal utama perawatan
kebutuhan dasar merawat lansia terhadap lansia.
dan menetapkan tujuan dalam
perawatan lansia, sehingga DAFTAR PUSTAKA
tercapai kualitas hidup lansia Colaizzi, P. F. (1987). Psychological
Research As The Phenomenologist

66
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Views It In R. Valle & M. King(Eds.), Miller, C.A. (2004). Nursing for


Existential Phenomenological Wellness of Older Adult: Theory and
Alternative For Psychology.New Practice. Philadelphia: Williams and
York: Oxford University Press Wilkins
Mubarak, WI. (2010). Ilmu
Danang,R.(2013). Hubungan Peran Keperawatan Komunitas Konsep dan
Keluarga Dengan Kualitas Hidup Aplikasi buku 2. Jakarta: Salemba
Lansia Yang Mengalami Gangguan Medika
Fungsi Kognitif Di Desa
Windunegar A Kecamatan Wangon Nugroho.W. (2008). Keperawatan
Kabupaten Banyumas. Gerontik Dan Geriatri Ed 3.
http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/ Jakarta,EGC
default/files/HALAMAN%20awal%
20skripsi.pdf. Osman,A; Jane .L;Courtney.L,et
al.(2012). The Depression Unxiety
Friedman,M.M.(2010).Buku Ajar Stress Scales-21(DASS-21):Further
Keperawatan Keluarga:Riset, Teori Examnination Of Dimentions, Skill
Dan Praktek.Jakarta:EGC Reliability, And Correlates.Journal
Of Clinical Psikologi Vol 68 ISSUE
Kementrian Koordinator Bidang 12.online library.Wiley.com
Pembangunan Manusia Dan
Kebudayaan.(2009). Rapat Polit, D.F., & Beck C.T. (2012).
Koordinasi Strategi Nasional Lanjut Nursing Research: Generating and
Usia 2009-2014. Assesing Evidence for Nursing
www.kemkepmk.go.id Practice. China: Lippincott Williams
and Wilkins
Maryam,S,&,Eka.S (2008).
Mengenal Usia Lanjut Dan Sarwendah.(2013).Hubungan Beban
Perawatannya. Jakarta: Salemba Kerja Dengan Tingkat Stress Kerja
Medika Pada Petugas Social Sebagai
Caregiver Di Panti Sosial Tresna
Meiner, S.E.& Lueckenotte.A.G Werdha Budi Mulia DKI Jakarta.
(2006). Gerontologic Nursing (3th www.uinjkt.ac.id
ed). USA: Mosby Elsevier.
Michon,A.et al.(2005).Dynamic Stanley, M., Kathryn A. B., &
Process Of Family Burden In Patricia G. Beare., (2005).
Dementia Caregiving: A New Field Gerontological Nursing : Promoting
For Psychotherapeutic Successful Aging with Older Adult.
Interventions.Psycogeriatric Journal (3rd ed). Philadelphia: F.A Davis
vol 5 ISSUE 2. Company.
www.onlinelibrary.wiley.com

67
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Yuliati;Amalia;Nimal.B;Mary Dengan Di Pelayanan Sosial Lanjut


R.(2014).Perbedaan Kualitas Hidup Usia. www.jurnal.unej.ac.id
Lansia Yang Tiggal Di Komunitas

68

Anda mungkin juga menyukai