Anda di halaman 1dari 6

Hand Sanitizer

I. Tujuan Percobaan

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :

 Memahami prinsip dasar formulasi sediaan hand sanitizer dengan bahan

aktif dari alam

 Melakukan pengujian dan mengevaluasi sifat fisik sediaan hand sanitizer

II. Dasar teori

Gel pembersih tangan merupakan gel yang memiliki sebagai antibakteri

dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan Isadiartuti 2006).

Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang dicampurkan

bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan menjadikannya

serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan menghindari

perasaan kering karena penggunaan alkohol. Contoh gel pembersih tangan (hand

sanitizer).

Gel pembersih tangan atau Hand sanitizer ini juga dikenal dengan detergen

sintetik cair pembersih tangan yang merupakan sediaan pembersih yang dibuat

dari bahan aktif detergen sintetik dengan atau tanpa penambahan zat lain yang

tidak menimbulkan iritasi pada kulit (SNI, 1992).

Efektivitas hand sanitizer ini dipengaruhi oleh faktor fisik kimia seperti waktu

kontak, suhu, konsentrasi, pH, kebersihan peralatan, kesadahan air, dan serangan

bakteri (Marriot, 1999). Sanitizer yang ideal menurut Marriot (1999), harus

memiliki beberapa hal seperti dibawah ini :

1. Memiliki sifat menghancurkan mikroba, aktivitas spektrum melawan

fase vegetatif bakteri, kapang, dan khamir.


2. Tahan terhadap lingkungan (efektif pada lingkungan yang

mengandung bahan organik, deterjen, sisa sabun, kesadahan air, dan

perbedaan pH).

3. Mampu membersihkan dengan baik.

4. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.

5. Larut dalam air dalam berbagai konsentrasi.

6. Bau dapat diterima.

7. Konsentrasi stabil.

8. Mudah digunakan.

9. Tidak mahal.

10. Mudah pengukurannya jika digunakan dalam larutan.

III. Alat dan bahan

ALAT :

 Mortir dan stamper

 Beaker glass

 Gelas ukur

 Alat untuk pengujian daya lekat

 Alat untuk pengujian daya sebar

 Batang pengaduk

BAHAN :
 Ekstrak 10%
 Carbopol 0,5%
 PG
 Propil paraben 0,06
 TEA qs
 Aquadest
IV. Cara Kerja
A. Preparasi bahan

Larutkan propil
Masukkan karbopol
Menimbang semua paraben dalam
sedikit-demi sedikit
bahan Aquadest + dengan
sampai habis
PEG aduk ad homogen

Lakukan beberapa Tambahkan ekstrak yang


Tambahkan TEA tetes
pengujian sudah dilarutkan dengan
demi tetes
aquadest

B. Pengujian
 Pengamatan organoleptis

Penampilan pada sediaan diamati bau,


warna dan kejernihan

 Uji homogenitas

Sediaan dioleskan pada


Diamati apakah
sekeping kaca atau
sediaan menunjukkan
bahan transparan yang
suasana yang homogen
cocok

 Uji daya menyebar

Timbanglah dahulu kaca Ukurlah berapa diameter


Timbang 0,5 g sediaan
yang satunya, letakkan yang menyebar(dengan
letakkan di tengah alat
kaca tersebut di atas mengambil rata-rata
(Kaca Bulat)
sediaan biarkan 1 menit diameter dari beberapa sisi)

Tambahkan 50g beban


tambahan, diamkan selama
1 menit dan catatlah
sediaan yang menyebar
seperti sebelumnya
 Uji daya lekat

Letakkan sediaan Letakkan obyek glass yang Lepaskan beban


(secukupnya) di atas obyek lain di atas sediaan seberat 80 g dan catat
glass yang telah ditentukan tersebut. Tekanlah dengan waktunya hingga kedua
luasnya beban 1kg selama 5 menit obyek glass terlepas

 Uji kemampuan proteksi

Mengambil sepotong kertas Pada kertas lain buat


Olesi kertas pada no 1 suatu areal (2,5 x 2,5)
saring (10 x10) dibasahi
dengan sediaan yang akan dengan parafin yang di
dengan fenolftalein
di coba (satu lapis) lelehkan dan keringkan
kemudian dikeringkan

Tetesi areal dengan sedikit


Tempelkan kertas
KOH 0,1 N , lihatlah sebalik
yang sudah diolesi
kertas yang di basahi
parafin di atas kertas
larutan fenoplatein apakah
sebelumnya
ada noda merah
V. Hasil
A. Pengamatan organoleptis :
 Warna : Coklat jernih
 Bau : Khas
 Bentuk : Encer
B. Uji homegenitas : Tidak Homogen
C. Uji Daya Sebar :
Berat beban (gram) Daya sebar (cm)
Tutup (44,618g) 8,5
Tutup + anak timbang 50 g 9,375
Tutup + anak timbang 100 g 96,65
D. Uji Daya Lekat : 1 detik
E. Uji kemampuan proteksi : 3 menit

VI. Pembahasan

Pada praktikum pembuatan Hand sanitizer dengan bahan dasar ekstrak

daun sirih sebagai bahan aktif kelompok kami membuat sediaan tersebut

dengan formula : ekstrak daun sirih 10 gram, carbopol 0,5 gram, PG 15 gram,

Propil paraben 0,06 gram, TEA secukupnya dan aquadest sebagai pelarut

sampai 100. Untuk pembuatannya sendiri pertama-tama menyiapkan sampel

dengan cara melarutkan propil paraben dalam aquadest dan PEG kemudian di

aduk hingga homogen setelah itu memasukkan karbopol sedikit-demi sedikit

sambil di aduk kemudian masukkan TEA tetes demi tetes, setelah itu

masukkan ekstrak dan larutkan dengan Aquadest.

Setelah sediaan jadi kemudian dilakukan pengujian diantaranya adalah

uji organoleptik, Uji homogenitas, Uji daya sebar, Uji daya lekat dan Uji

kemampuan proteksi, dari hasil pengujian didapatkan hasil yaitu pada Uji

Organoleptik sediaan Hands Sanitizer memiliki warna coklat jernih, berbau

khas daun sirih, dan berbentuk encer, bentuk encer disini bisa dikarenakan
formula pada kelompok kami pada karbopol hanya sebesar 0,5gram.

Kemudian untuk hasil uji homogenitas mendapatkan hasil tidak homogen pada

Uji daya sebar didapatkan hasil tutup+ anak timbang 50 gram dengan nilai

rata-rata yaitu 9,375 dan tutup + anak timbang 100 gram dengan nilai rata-rata

96,65, setelah itu dilakukan uji daya lekat dan didapatkan hasil waktunya

hanya 1 detik, dikarenakan pada sediaan kelompok kami encer, dan yang

terakhir dilakukan Uji daya proteksi, didapatkan hasil kemampuan proteksi

selama 3 menit. Untuk Pengujian viskositas sediaan tidak dapat dilakukan

dengan tepat karena alat viscometer yang tersedia di Lab mengalami

kerusakan sehingga tidak dapat digunakan

VII. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan praktikum yang telah dilakukan kelompok kami

dapat disimpulkan bahwa :

1. Sediaan hands sanitizer ekstrak daun sirih kelompok kami hasilnya kurang

maksimal

2. Sediaan Hands Sanitizer ekstrak daun sirih kelompok kami tidak homogeny,

memiliki daya lekat yang rendah, memerlukan waktu mongering yang lama dan

sediaan tidak stabil yang disebabkan karena Carbopol yang digunakan kelompok

kami hanya 0,5 gram, jumlah tersebut kurang efektif.

Anda mungkin juga menyukai