Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari bunyi. Karen kita
memiliki alat indera yaitu telinga yang berfungsi untuk mendengar bunyi. Bunyi
adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Gelombanag Longitudinal
adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya.
Salah satu sifat gelombang bunyi adalah pemantulan. Dengan adalahnya sifat
tersebut banyak kejadian yang kita alami sehari-hari terjadi. Oleh karena itu, penulis
bermaksud membuat makalah mengenai aplikasi pemantulan pada gelombang bunyi,
agar kita lebih memahami.

2. Rumusan masalah
Apa aplikasi pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari?

3. Tujuan
Mengetahui aplikasi sifat pemantulan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari

1
4. Dasar Teori
4.1 Pengertian gelombang
Gelombang adalah osilasi (getaran) yang merambat pada suatu medium atau tanpa
medium dengan tidak disertai perambatan bagian-bagian medium itu sendiri. Dalam
perambatannya gelombang memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Sedangkan getaran sendiri, artinya gerakan yang arahnya bolak - balik melalui
titik setimbang.
4.2 Jenis-jenis Gelombang
Jenis gelombang dibedakan berdasarkan medium perambatannya dan
berdasarkan arah rambatnya.
Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.
a. Gelombang mekanik.
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang merambat pada suatu
medium sebagai media perambatannya. Gelombang jenis ini tidak dapat
merambat jika tidak ada medium sebagai perantara gelombang. Contoh
gelombang mekanik diantaranya gelombang pada tali, gelombang pada
permukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang pada tali merambat dengan
tali sebagai media perambatannya. Gelombang pada permukaan air merambat
dengan air sebagai media perambatannya. Gelombang bunyi dapat merambat
melalui udara, zat padat, atau zat cair sebagai media perambatannya.
Ada beberapa sifat gelombang mekanik, diantaranya:
 Perambatan getaran di suatu medium mempunyai kelajuan tertentu yang
dinamakan cepat rambat gelombang. Kelajuan atau cepat rambat gelombang
ini sangat ditentukan oleh sifat mekanik medium.
 Partikel dari medium tidak merambat melalui ruang-ruang di medium, tetapi
partikel medium bergerak bolak-balik atau turun naik terhadap posisi
kesetimbangan partikel tersebut.
 Gelombang menyalurkan energi dari satu ruang ke ruang lain di dalam
medium. Gelombang memindahkan energi, bukan memindahkan partikel.
b. Gelombang elektromagnetik.

2
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang merambat tanpa
memerlukan suatu medium sebagai media perambatannya. Oleh karena
gelombang elektromagnetik dapat merambat tanpa memerlukan adanya media
perambatan, gelombang ini dapat merambat melalui ruang hampa. Contoh
gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang radio, radiasi
infra merah, radiasi ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma. Itulah sebabnya
cahaya matahari mampu sampai ke permukaan bumi, meskipun melewati ruang
hampa.
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang
gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar
spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang
(diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan
panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai
ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi
tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.

Berdasarkan arah rambatnya gelombang dibedakan menjadi 2, yaitu gelombang


transversal dan gelombang longitudinal.
a. Gelombang transversal, adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatannya. Contoh dari gelombang transversal adalah
gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, dan semua gelombang
elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun
gelombang radar. Sumber getaran untuk gelombang air berada pada tempat batu
jatuh sehingga gelombang menyebar ke segala arah. Dari gambar tersebut
tampak bahwa semakin jauh dari sumber, gelombang semakin kecil. Hal tersebut
disebabkan energi yang dirambatkan semakin berkurang.

3
b. Gelombang longitudinal, adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah perambatnya, misalnya gelombang bunyi, gelombang pada slinki yang
ditarik atau ditekan.

4.3 Sifat-sifat Gelombang


a. Pemantulan gelombang, adalah pembelokan arah rambat gelombang karena
mengenai bisang batas medium yang berbeda. Gelombang pantul memiliki arah
yang berlawanan dengan gelombang datang namun mesih berada pada medium
yang sama.

b. Pembiasan gelombang, adalah pembelokan arah rambat gelombang dari daerah


dakam ke daerah dangkal. Pada peristiwa pembiasan frekuensi gelombang selalu
tetap, tapi panjang gelombang dan cepat rambatnya mengalami perubahan.

4
c. Polarisasi gelombang, adalah perubahan arah rambat gelombang setelah
melewati medium polaroid. Polarisasi hanya dapat terjadi pada gelombang
transversal. Cahaya tak terpolarisasi adalah cahaya murni yang getarannya ke
segala arah. Cahaya mengalami polarisasi linear ketika cahaya melewati
polaroid menyebabkan arah perambatan selalu sama.

d. Dispersi gelombang, adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang


merambat melalui suatu medium. Contoh yaitu terurainya gelombang cahaya
putih (polikromatis) menjadi warna-warna pelangi ketika melalui prisma kaca.
Gelombang yang dapat mempertahankan bentuknya dalam medium non dispersi
disebut gelombang nondispersi. Contoh medium nondispersi adalah udara.

e. Difraksi gelombang, adalah penyebaran arah rambat gelombang ketika melewati


celah yang sempit. Ketika gelombang masuk ke celah yang sempit, maka tiap
titik pada celah berperan sebagai sumber gelombang baru dengan arah rambat
radial.

5
f. Interferensi gelombang, adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang hasil
superposisi. Jika kedua gelombang yang dipadu memiliki fase yang sama, maka
akan dihasilkan gelombang yang saling memperkuat (interferensi konstruktif).
Jika gelombang yang dipadu memiliki fase yang berlawanan, maka akan
dihasilkan gelombang yang saling melemahkan (interferensi destruktif).

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal. Termasuk gelombang mekanik
karena memerlukan media untuk merambat. Gelombang longitudinal adalah gelombang
yang arah rambatnya sejajar atau berimpit dengan arah getarnya. Gelombang mekanik
adalah gelombang gelombang yang merambat pada suatu medium sebagai media
perambatannya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada slinki dan
gelombang bunyi di udara. Contoh gelombang mekanik adalah gelombang pada tali,
gelombang pada permukaan air, dan gelombang bunyi. Dalam perambatannya
gelombang bunyi berbentuk rapatan dan renggangan yang dibentuk oleh partikel-
partikel perantara bunyi. Apabila gelombang bunyi merambat di udara, perantaranya
adalah partikel-partikel udara. Gelombang bunyi tidak dapat merambat di dalam ruang
hampa udara karena dalam ruang udara tidak ada partikel-partikel udara.

2. Sifat-sifat gelomabang bunyi


Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari gelombang
yaitu :
a. Dapat dipantulkan (refleksi)
Bunyi dapat dipantulkan apabila bunyi mengenai permukaan benda yang keras,
seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Contoh :
- Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari pemantulan bunyi
yang mengenai dinding gua.
- Suara kita di dalam gedung atau studio musik yang tidak menggunakan peredam
suara.

7
b. Dapat dibiaskan (refiaksi)
Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan gelombang setelah melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda.
Contoh :
Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari karena
pembiasan gelombang bunyi.

c. Dapat dipadukan (interferensi)


Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua sumber
bunyi yang koheren.
Contoh : Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat
pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang
koheren.
d. Dapat dilenturkan (difraksi)
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah
sempit.
Contoh : Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup, karena
bunyi melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi.

8
3. Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara merambat
melalui medium atau zat perantara sampai ketelinga. Bunyi dihasilkan oleh benda yang
bergetar.
Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar adalah :
a. Ujung penggaris yang digetarkan menimbulkan bunyi.
b. Pada saat berteriak, jika leher kita dipegangi akan terasa bergetar.
c. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.
d. Kulit pada bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.

4. Syarat terjadinya bunyi


a. Sumber Bunyi
Benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh
sumber bunyi adalah berbagai alat musik, seperti gitar, biola, piano, drum, terompet
dan seruling.
b. Zat Perantara (Medium)
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang tidak tampak. Bunyi
hanya dapat merambat melalui medium perantara. Contohnya udara, air, dan kayu.
Tanpa medium perantara bunyi tidak dapat merambat sehingga tidak akan terdengar.
Berdasarkan penelitian, zat padat merupakan medium perambatan bunyi yang
paling baik dibandingkan zat cair dan gas.
c. Pendengar
Bunyi dapat didengar apabila ada pendengar. Manusia dilengkapi indra pendengar,
yaitu telinga sebagai alat pendengar.
Getaran yang berasal dari benda-benda yang bergetar, sampai ke telinga kita pada
umumnya melalui udara dalam bentuk gelombang. Karena gelombang yang dapat

9
berada di udara hanya gelombang longitudinal, maka bunyi merambat melalui udara
selalu dalam bentuk gelombang longitudinal. Kita perlu ingat bahwa gelombang
longitudinal adalah perapatan dan perenggangan yang dapat merambat melalui ketiga
wujud zat yaitu : wujud padat, cair dan gas.
Ada tiga aspek dari bunyi sebagai berikut :
 Bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain, sumber bunyi
adalah benda yang bergetar.
 Energi dipindahkan dan sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal.
 Bunyi dideteksi (dikenal) oleh telinga atau suatu instrumen cepat rambat
gelombang bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu dan massa jenis zat.

5. Frekuensi Bunyi
Sebagai bentuk gelombang, bunyi memiliki frekuensi. Berdasarkan frekuensinya,
gelombang bunyi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik.
a. Gelombang audiosonik (audible wave). Gelombang audiosonik merupakan
gelombang bunyi yang berada pada rentang frekuensi pendengaran kita, yakni berada
pada kisaran frekuensi antara 16 Hz hingga 20.000 Hz.
b. Gelombang infrasonik (infrasonic wave). Gelombang infrasonik merupakan
gelombang bunyi yang frekuensi berada di bawah frekuensi gelombang audiosonik,
yaitu frekuensi lebih kecil dari 16 Hz.
c. Gelombang ultrasonik (ultrasonic wave). Gelombang ultrasonik merupakan
gelombang bunyi yang frekuensi berada di atas frekuensi gelombang audiosonik,
yaitu frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz.

6. Pemantulan bunyi
Selain mengalami perambatan, bunyi mengalami pemantulan. Proses pemantulan bunyi
mirip dengan proses pemantulan cahaya.

Hukum pemantulan bunyi menyatakan bahwa :

 Sudut datang = sudut pantul ( i = r )


 Bunyi datang, bunyi pantul, garis normal berada dalam satu bidang ketiganya
berpotongan di satu titik .

10
Sudut datng adalah sudut yang di bentuk oleh arah datang dan garis normal.

Sudut pantul adalah sudut yang du bentuk oleh arah pantul dan garis normal

Jika bunyi yang datang berimpit dengan garis normal ( sudut datang = 0 ) ,bunyi
pantulnya juga berhimpit dengan garis normal ( sudut pantul = 0 ), dengan kata lain
bunyi pantul akan berbalik ke arah datangnya bunyi. Jika sudut datangnya lebih dari 0,
bunyi pantulnya tidak akan berbalik arah kearah datangnya bunyi itu lagi.

Pemantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai dinding atau permukaan yang keras.
Permukaan yang keras itu, misalnya batu, besi, seng, dan kaca.

7. Macam-macam bunyi pantul


a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli terjadi apabila bunyi pantul terdengar hampir
bersamaan, sehingga bunyi asli menjadi lebih keras. Bunyi ini akan terjadi apabila
jarak dinding terhadap sumber bunyi kurang dari 10 meter. Contohnya suara kita
akan terdengar lebih keras di dalam kamar atau amar mandi dna bunyi kereta api
bertambah keras di dalam terowongan.
b. Gaung atau kerdam
Gaung atau kerdam terjadi jika jarak dinding terhadpa sumber bunyi agak jauh (10
m – 25 m). Gaung adalah bunyi yang terdengar kurang jelas akibat sebagian bunyi
pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli sehingga mengganggu bunyi asli.
Gaung terjadi pada gedung besar yang tertutup, seperti gedung pertemuan dan
gedung pertunjukkan. Untuk menghindari terjadinya gaung, pada dinding bagian
dalam gedung bioskop, studio radio atau televisi, dan studio rekaman dilapisi bahan
peredam. Bahan peredam yang sering digunakan antara lain kain wol, kapas, kertas
karton, karet, dan gelas.

11
c. Gema
Jika jarak dinding pemantul cukup jauh, maka akan terjadi bunyi pantul yang
terdengar sesudah bunyi asli ducapkan (dipancarkan). Bunyi pantul yang terdengar
setelah bunyi asli disebut gema. Gema terdengar jelas seperti bunyi asli. Gema dapat
terjadi di lereng gunung yang terjal, jurang dan tempat-tempat lain.

8. Mengukur cepat rambat bunyi


Cara mengukur cepat rambat bunyi dalam prinsip ini cukup mudah yaitu dengan
cara mengukur waktu yang diperlukan bunyi sejak keluar dari sumberbunyi sampai
kembali ke tempat semula . kemudian kita mengukur jarak sumber bunyi ke tempat
pemantul . dengan melakukan pengukuran ini kitadapat mengetahui cepat rambat bunyi
di udara.

v = cepat rambat bunyi (m/s )


s = jarak (m)
t = waktu ( s )
Jika cepat rambat bunyi sudah di ketahui, pemantulan bunyi dapat digunakan untuk
mengukur jarak

Dengan mengukur waktu yg di perlukan bunyi sejak dipancarkan sampai ditangkap


kembali, jarak pemantul dari sumber bunyi dapat dihitung.

9. Aplikasi sifat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari


a. Mengukur Kedalaman Laut
Cepat rambat bunyi dalam air laut sudah diketahui. Untuk mengukur kedalaman
laut, kapal memancarkan bunyi ke dasar laut. Pada dasar kapal terdapat pendeteksi
bunyi (detektor), detektor ini menghasilkan gelombang listrik jika mendapat bunyi
pantul. Dengan mengukur waktu yang diperlukan sejak bunyi dipancarkan sampai
ditangkap kembali oleh detektor, kedalamanlaut di bawah posisi kapal dapat
ditentukan dengan demikian kedalaman laut suatu wilayah dapat dipetakan dengan
teliti .

12
b. Mengetahui kandungan ikan di bawah laut
Dengan mengarahkan gelombang bunyi ke dalam laut kita dapat mengetahui
kandungan ikan di bawah laut. Sebagian gelombang akan dipantulkan oleh ikan-
ikan yang berenang di bawah permukaan laut. Kita dapat membedakan gelombang
pantul benda yang diam dan benda yang bergerak.

c. Mengukur panjang lorong gua


Pemantulan gelombang bunyi juga digunakan manusia untuk mengukur panjang
gua dan kedalaman lautan atau danau. Dengan cara mengirimkan bunyi datang dan
mengukur waktu perjalanan bunyi datang dan bunyi pantul, panjang suatu gua atau
kedalaman suatu tempat di bawah permukaan air dapat ditentukan.
Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu dari sumber
bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima atau pendengar. Waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke pemantul adalah 1/2 t .
Oleh karena itu, jarak yang ditempuh oleh bunyi yang dipantulkan dapat ditulis
sebagai berikut.

d. Menyelidiki lapisan bumi


Gelombang sebenarnya tidak harus dipantulkan oleh benda yang keras, pantulan
pada benda yang lunak itu sebenarnya terjadi yaitu pemantulan, dan penerusan.
Kulit bumi terdiri dari berbagai lapisan bahan. Jika gelombang bunyi dihasilkan
dipermukaan (contoh : meledakan dinamit), gelombang tersebut merambat masuk
ke kulit bumi sebelah dalam. Setelah menjumpai lapisan kulit bumi yang berbeda
sebagian dari gelombang tersebut akan di pantulkan. Dengan mengukur waktu yang
diperlukan gelombang pantul kembali kepermukaan bumi kedalaman suatu lapisan
dapat ditentukan. Manfaatnya menyelidiki kandungan barang tambang, dengan
demikian dapat diketahuibarang dan jumlah barang tersebut.

e. Saat bernyanyi di kamar mandi


Pada saat kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih keras dan enak
didengar daripada kamu bernyanyi di ruangan yang luas dan terbuka. Suara musik
di ruangan tertutup terdengar lebih keras daripada suara musik di ruangan terbuka.
13
Hal ini terjadi karena pada ruangan kecil, bunyi yang datang pada dinding dengan
bunyi yang dipantulkan sampai ke telingamu hampir bersamaan sehingga bunyi
pantul akan memperkuat bunyi aslinya yang menyebabkan suaramu terdengar lebih
keras.

f. Kelelawar
Sifat pemantulan bunyi sangat penting bagi beberapa hewan, seperti kelelawar.
Kelelawar dapat memancarkan gelombang bunyi sehingga dengan memanfaatkan
peristiwa pemantulan bunyi, kelelawar dapat menghindari dinding penghalang
ketika terbang di malam hari. Selain itu, kelelawar dapat mengetahui mangsa yang
akan disantapnya, seperti terlihar pada gambar.

g. Mendeteksi kerusakan logam


Selain dimanfaatkan untuk mengetahui kedalaman laut dan gua, gelombang
ultrasonik juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kerusakan logam yang berada
di dalam tanah, misalnya pipa air dan lain-lain.
Ketika pulsa-pulsa gelombang bunyi menumbuk sebuah logam yang rusak, maka
pulsa-pulsa itu sebagian dipantulkan dan sebagian lagi diteruskan. Pulsan-pulsa
yang dipantulkan itu terjadi karena mengenai suatu pembatas yang memiliki massa
jenis yang berbeda. Pantulan-pantulan pulsa tersbeut diterima alat pendeteksi,
sehingga kerusakan pada logam dapat diketahui.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal. Termasuk gelombang
mekanik karena memerlukan media untuk merambat. Gelombang bunyi memiliki sifat
pemantulan (refleksi). Aplikasi sifat pemantulan gelombang bunyi dalam kehidupan
sehari-hari adalah mengukur kedalaman laut, mengetahui kandungan ikan di bawah
laut, mengukur panjang lorong gua, menyelidiki lapisan bumi, saat bernyanyi di kamar
mandi, hewan kelelawar, dan mendeteksi kerusakan logam.

15
Daftar pustaka

http://ellyebintangsenja.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

http://vickygelombangbunyi.blogspot.com/

http://www.scribd.com/doc/19356056/Bunyi

http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/TugasAhshonat/BukuSekolah
%20Elekronik/SD/IPAIV-Rosita/09%20Bab%208.pdf

http://ainmaigina.blogspot.com/2012/07/makalah-gelombang.html

16

Anda mungkin juga menyukai