Laporan Pratikum Pengujian Mutu Fisik Ta
Laporan Pratikum Pengujian Mutu Fisik Ta
Oleh Kelompok 2
FAKULTAS FARMASI
KEDIRI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
Mutu Fisik Tablet”. Penulisan laporan merupakan salah satu tugas dan
Analisa Obat II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
penyusunan laporan ini, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Pelaksanaan Penulisan laporan ini
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau
tablet cetak dan tablet kempa. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan
tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat
dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam
lubang cetakan.
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga
usia. Hal ini umumnya digunakan untuk menghilangkan sakit kepala, sakit
ringan lainnya dan nyeri, dan merupakan bahan utama dalam berbagai obat flu.
aspirin, sementara yang efek anti-inflamasi yang lemah. Ini lebih baik ditoleransi
daripada aspirin pada pasien yang berlebihan sekresi asam lambung atau
resep, itu telah dalam beberapa tahun terakhir semakin menjadi umum obat
rumah tangga.
2
Salah satu parameter uji yang dilakukan untuk pengujian sediaan tablet
adalah dilakukan uji disolusi. Uji ini dilakukan untuk menentukan kesesuaian
sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus
dikunyah. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali
Obat yang telah memenuhi persyaratan baik dari waktu hancur, keregasan,
keseragaman bobot, dan penetapan kadar, belum dapat menjamin bahwa suatu
obat memenuhi efek terapi. Karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap
Laju disolusi atau kecepatan melarut obat-obat yang relatif tidak larut
dalam air telah lama menjadi masalah pada industri farmasi. Obat-obat tersebut
absorpsinya. Dalam hal ini partikel obat terlarut akan diabsorpsi pada laju
rendah atau bahkan tidak diabsorpsi seluruhnya. Dengan demikian absorpsi obat
mengetahui seberapa banyak persentase zat aktif dalam obat yang terlarut dan
menggambarkan efek obat terhadap tubuh, jika disolusi memenuhi syarat maka
diharapkan obat akan memberikan khasiat pada tubuh. Oleh karena itu, pada
percobaan ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kecepatan atau laju
disolusi.
terdisolusi dalam media air suling dengan menggunakan alat disolusi dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hancurnya dan aspek lain tergantung dengan pemakaian tablet dan cara
Kebanyakan tablet dibuat dengan penambahan zat warna dan zat pemberi
rasa. Tablet lain yang penggunaannya dapat dengan cara sublingual, bukal
sifat yang baik yaitu : cukup kuat dan resisten terhadap gesekan, zat aktif
secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot
Analgesik pilihan untuk ibu hamil maupun menyusui. Tapi bukan berarti
aman, tanpa memberikan efek samping, juga aman bagi anak kecil dan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
dan ini diperoleh dengan alat penguat seperti prisma ataupun celah optis
(Rohman, 2007).
ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik dengan
1. Sumber
2. Monokromator
3. Sel Absorpsi
daerah ini. Umumnya tebal kuvetnya adalah 10 mm, tetapi yang lebih
kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang biasa
pelarut organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan
4. Detektor
adalah proses zat padat melarut. Secara prinsip, proses ini dikendalikan
sediaan padat kapsul atau tablet terdiri dari (1) motor pengaduk dengan
kecepata yang dapat diubah, (2) keranjang baja stainless berbentuk silinder
atau dayung untuk ditempelkan ke ujung batang pengaduk, (3) bejana dari
gelas, atau bahan lain yang inert dan transparan dengan volume 1000 ml,
menempelkan pengaduk, dan ada lubang tempat masuk pada 3 tempat, dua
(4) penangas air yang sesuai untuk menjaga temperatur pada media
Kemudian satu tablet atau satu kapsul yang diuji dicelupkan ke dalam
tertentu contoh dari mesia diambil untuk analisis kimia dari bagian obat
yang terlarut. Tablet atau kapsul harus memenuhi persyaratan seperti yang
limiting step) sebelum obat berada dalam darah. Apabila suatu sediaan
padat berada dalam saluran cerna, ada dua kemungkinan yang akan
padat tersebut pertama-tama harus terlarut, sesudah itu barulah obat yang
berada dalam larutan melewati membran saluran cerna. Obat yang larut
baik dalam air akan melarut cepat, obat akan berdifusi secara pasif atau
kelarutannya kecil akan dibatasi, karena kecepatan disolusi dari obat tidak
zat aktif. Apabila kecepatan absorpsi tidak dapat ditentukan oleh salah satu
10
dari tahap, maka tidak satupun dari kedua tahap merupakan pembatas
dalam cairan pada tempat absorpsi. Dalam hal ini dimana kelarutan suatu
obat tergantung dari apakah medium asam atau medium basa, obat tersebut
padat yang dikenal lapisan difusi. Dari lapisan difusi ini, molekul-molekul
Jika proses disolusi untuk suatu partikel obat tertentu adalah cepat,
atau jika obat diberikan sebagai suatu larutan dan tetap ada dalam tubuh
seperti itu, laju obat yang terabsorpsi terutama akan tergantung pada
2000).
adalah pelarutan zat aktif yang terjadi secara progresif, yaitu pembentukan
dispersi molekuler dalam air. Tahap kedua ini merupakan keharusan agar
11
yang dibuat dalam bentuk larutan zat aktif dalam minyak tetapi yang
sediaan larutan, secara in vitro timbul endapan zat aktif yang biasanya
Dayung diikat secara vertikal ke suatu motor yang berputar dengan suatu
turbulensi dari media pelarutan. Alat ditempatkan dalam suatu bak air
2008).
12
Paracetamol
Sinonim : Paracetamol
BAB III
METODOLOGI
tester, spektrofotometer UV-Vis, kuvet, pipet tetes, pipet ukur, labu ukur,
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air dan sampel
tablet parasetamol.
homogen
1) Dipipet 0,1 mL; 0,15 mL; 0,2 mL; 0,25 mL; 0,3 mL dari baku seri 1000 ppm
homogen
1) Dipipet larutan baku seri 10; 15; 20; 25; dan 30 ppm ke dalam kuvet
14
1) Bak mantel (tempat labu disolusi) dimasukkan, diisi dengan air, atur pada
2) Isi labu disolusi dengan media disolusi. Volume larutan disolusi yaitu
900 mL
5; 10; dan 15. Media disolusi dicukupkan kembali hingga volumenya 900
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Absorbansi
Menit Ke-
Vessel Kiri Vessel Tengah Vessel Kanan
10 1,886 1,882 1,86
20 1,882 1,882 1,890
30 1,884 1,886 1,84
16
1.2
1
0.8 Linear ()
0.6
0.4
0.2
0
5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi (ppm)
b Analisa data
Y = bx + a
Y = 0,0623 x – 0,11
Contoh perhitungan
Kadar (%)
Menit Ke-
Vessel Kiri Vessel Tengah Vessel Kanan
10 57,66 % 57,56 % 57,66 %
20 57,56 % 57,56 % 57,78 %
30 57,61 % 57,66 % 57,61 %
BAB V
PEMBAHASAN
18
mengetahui kadar dari parasetamol, serta jumlah zat aktif yang terlarut
dalam media air dengan volume, wakti dan alat tertentu apakah memenuhi
tablet tidak bersalut dengan persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut
larutan baku induk 1000 ppm dilarutkan menjadi beberapa larutan baku
linear regresi dari kiri bawah menuju ke kanan atas menunjukkan bahwa
semakin besar konsentrasi larutan baku seri maka semakin besar pula
perlakuan pengambilan cuplikan media disolusi pada menit ke 10; 20; dan
uji. Hasil kadar tablet parasetamol diperoleh sebesar 57,66; 57,56; 57,61;
57,56; 57,56; 57,66; 57,66; 57,78; dan 57,61 %. Kadar zat aktif yang
(Q = 80%). Hal ini menunjukkan bahwa zat aktif tablet parasetamol tidak
tablet terlalu keras sehingga sulit untuk melarut. Media yang digunakan
yaitu air. Hal ini tidak sesuai dengan monografi yang seharusnya
digunakan kurang sensitif terhadap sampel yang diuji dan perlu dikalibrasi
hasil analisa.
20
BAB VI
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Empat, dimana persyaratan kadar uji disolusi tiap unit sediaan adalah tidak kurang
dari Q + 5% (Q = 80%).
5.2. Saran
tablet dengan bahan dan konsentrasi yang baik, tepat dan ketelitian penimbangan
tablet karena hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah tablet yang telah
DAFTAR PUSTAKA
http://robiatuladawiah123.blogspot.co.id/2013/07/makalah-tentang-
Ansel, HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Ke -4. Farida
Lombeng, Fifiliane., Ulaen, Selfie P.J., Banne, Yos. 2010. Uji Kekerasan,
http://wahyurelly.blogspot.co.id/2013/02/evaluasi-sediaan-tablet.html.