Anda di halaman 1dari 4

Tes Jalan 6 Menit (6MWT)

Kebugaran merupakan istilah umum yang menunjukkan fungsi kardiovaskuler, jantung, dan
pembuluh darah dengan cadangan energi yang tinggi untuk tetap tampil sehat. Ukuran
kebugaran yang digunakan adalah kapasitas aerobik atau lebih dikenal dengan VO2 max yang
didapat dari uji latih. Kapasitas aerobik maksimal didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang
digunakan per menit per kilogram berat badan.Suatu tes kebugaran yang mudah, murah, serta
akurat adalah dengan menggunakan uji latih kebugaran ‘Six Minutes Walk Test’. Uji jalan 6
menit merupakan salah satu modalitas uji latih yang sangat popular karena mudah dilakukan ,
tidak memerlukan alat canggih dan hasilnya mampu memberikan evaluasi obyektif kapasitas
fungsional penderita jantung ..Pada akhirnya Butland dkk pada tahun 1982  meleliti
perbandingan uji latih  jalan 2, 6, 12 menit dan menyatakan bahwa uji jalan selama 6 menit
mempunyai nilai jarak tempuh terbaik dan berkorelasi dengan kemampuan fungsional
optimal pasien .Mengukur pertukaran gas respirasi selama uji latih maksimal merupakan
metode yang disarankan untuk menilai kapasitas fungsional. Pengukuran ini diperlukan untuk
mengatur intensitas latihan dan menilai efek latihan selama program rehabilitasi jantung.
Teknik ini tidak digunakan secara luas karena peralatan mahal, prosedur rumit dan
membutuhkan waktu.Beberapa penelitian telah membuktikan secara bermakna bahwa uji
jalan 6 menit (6 MWT) merupakan uji latih submaksimal yang menyerupai aktivitas sehari-
hari dan dapat ditoleransi penderita gagal jantung. Disamping hal tersebut  kapasitas berjalan
merupakan faktor yang penting dalam menilai kualitas hidup penderita jantung. Uji jalan 6
menit memberikan suatu indikasi objektif kapasitas fungsional dan toleransi latihan karena
jarak ambulasi diperlihatkan dalam hubungannya dengan maksimal gejala yang muncul
akibat konsumsi oksigen yang terbatas. Dan uji jalan 6 menit juga dapat menunjukkan hasil
perbaikan klinis pada penderita  gagal jantung kronik yang telah melakukan program
rehabilitasi secara teratur dan terukur sesuai dosis latihan yang dilakukan, tes ini  merupakan
uji jalan yang mudah dilakukan, lebih dapat ditoleransi dan lebih menggambarkan aktivitas
kehidupan sehari-hari dibandingkan uji jalan yang lain.

Syarat-syarat yang minimal harus dipenuhi dalam melakukan Uji jalan 6 menit :
1. Uji latih harus dilakukan pada lintasan datar dengan  lokasi yang mudah dijangkau,
jika terjadi keadaan darurat maka penanganan cepat dilakukan. Pemilihan lokasi harus
ditentukan oleh dokter yang mengawasi.
2. Oksigen dan nitrogliserin sublingual sebaiknya dapat disediakan, dan tersedia telepon
untuk panggilan darurat.
 
Dokter dan paramedis yang membantu harus dapat mengenali gejala efek yang kurang baik
dari uji latih, jika uji latih harus dihentikan karena alasan tertentu , maka pasien boleh duduk
atau berbaring, kemudian diikuti pengukuran tekanan darah, frekuensi nadi, saturasi oksigen
dan pemeriksaan fisik.
Uji jalan 6 menit  ini dapat dihentikan segera bila timbul gejala:
1.      Nyeri dada.
2.      Sesak yang tidak dapat  ditoleransi.
3.      Kram pada tungkai
4.      Sempoyongan
5.      Terlihat pucat

Lokasi pelaksanaan Uji jalan 6 menit :


1. Harus dilakukan didalam ruangan (indoor) atau diluar ruang (outdoor).
2. Lintasan berjalan harus pada permukaan yang panjang, datar dan  keras, lurus, dalam
koridor yang tertutup, dan bukan jalan umum .
3. Panjang lintasan sebaiknya 100 feet ( kurang lebih 30 m ).
      Jika lintasan kurang dari 30 m, maka pasien akan lebih sering melakukan putaran balik,
hal ini akan mengurangi jarak yang ditempuh dalam 6 menit. Aspek ini kemudian dibuktikan
oleh Weiss dkk. pada penelitiannya, subyek dapat berjalan lebih jauh pada lintasan oval
(continous).
4. Panjang dari koridor harus diberi tanda setiap 5 meter.
5. Saat putaran lintasan diberi tanda dengan segitiga kuning/ bentuk conus.
6. Garis start, merupakan batas mulai dan akhir 1 putaran (60 meter), diberi tanda (pita
perekat) dengan warna cerah dilantai.

Peralatan yang harus disediakan:


1. Stopwatch.
2. Pita perekat untuk memberi tanda setiap 1 lap.
3.  Segitiga kuning/Cones  untuk menandai tempat putaran.
4. Kursi yang mudah dipindah-pindahkan.
5. Formulir catatan uji latih .
6. Oksigen.
7. Tensi meter dan stetoskop.
8. Pulse oksimetri
9. Telepon.

Persiapan pasien:
1. Pasien menggunakan pakaian yang nyaman untuk melakukan uji latih.
2. Menggunakan sepatu yang sesuai dan nyaman untuk berjalan..
3. Ketentuan medis yang biasa dijalankan pasien harus tetap dilakukan.
4. Pasien diperkenankan untuk makan makanan ringan 1 jam sebelum uji latih.
5. Pasien tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas atau latihan yang berlebihan
dalam 2 jam sebelum uji latih dilakukan.

Pelaksanaan Uji jalan 6 menit


  Sebelum dilakukan Uji jalan 6 menit  pasien diperiksa secara seksama termasuk tanda vital
seperti Tekanan darah, Denyut jantung, Respirasi, Suhu juga Saturasi oksigen.
  Jika diperlukan pengulangan Uji jalan 6 menit, maka uji ulang harus dilakukan pada hari yang
sama. Hal ini berguna untuk mengurangi perbedaan atau bias pada hasil karena kemungkinan
timbul perubahan seperti kondisi fisik, waktu latihan .
  Tidak dianjurkan  melakukan periode pemanasan sebelum dilakukan uji latih.
  Pasien harus beristirahat dengan duduk dikursi, dekat dengan garis start, kurang lebih 5 – 10
menit sebelum uji jalan  dimulai.
  Isilah data-data pasien  pada formulir yang digunakan.
  Penggunaan oksimetri merupakan pilihan.
Maksud pengukuran SpO2 dari oksimetri adalah mengetahui oksigen uptake paru sehingga
kita dapat memprediksi tingkat kelelahan pasien .
Disamping itu, penguji tidak diperkenankan berjalan bersama pasien selama uji latih
dilakukan hanya untuk melihat nilai SpO2.
 o   Gunakan Skala Borg untuk mengulur tingkat dispnea dan fatique awal uji latih .
  Berikan instruksi pada pasien sebelum uji latih dimulai dan informasikan yang utama adalah
berjalan sejauh mungkin  selama 6 menit, jangan lari ataupun jogging.
Posisikan pasien pada garis start.
Selama uji dilakukan, penguji harus tetap berdiri di dekat garis start. Tidak diperkenankan
berjalan bersama pasien. Hal ini guna mencegah adu balap antara pasien dengan penguji
sehingga akan mempengaruhi hasil yang sebenarnya. Pada saat pasien mulai berjalan,
nyalakan stopwatch.
  Penguji tidak diperkenankan bicara kepada siapapun selama uji latih. Pusatkan perhatian pada
pasien, jangan sampai salah menghitung jumlah putaran.
  Memberikan semangat sangat dianjurkan dalam Uji jalan 6 menit.
  Menurut American Thoracic Society, waktu yang paling baik untuk memberikan semangat
adalah setiap 1 menit dan sesuai dengan ketentuan kalimat yang telah disediakan dibawah ini.

Menit 1 selesai  :“Anda sudah benar melakukannya, teruskan, ada 5 menit lagi.”


Menit 2 selesai  :“Bagus, pertahankan seperti ini, anda masih punya 4 menit lagi.”
Menit 3 selesai  :“Anda melakukannya dengan baik, sudah setengah jalan .”
Menit 4 selesai  :“Anda sudah baik melakukannya, tinggal 2 menit lagi.”
Menit 5 selesai  :“Anda sudah baik melakukannya, tinggal 1 menit lagi.”
Menit 6 selesai  :  finish .

Anda mungkin juga menyukai