Manajemen Organisasi
Semester: V
Oleh:
Kelompok 6
Muhammad Jainir
MEDAN
T.A 2020/2021
DAFTAR ISI
Daftar isi......................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................1
C. TUJUAN PENULISAN..............................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................3
A. Pengertian motivasi....................................................3
B. Teori kebutuhan..........................................................5
C. Teori harapan..............................................................7
D. Teori tujuan...............................................................11
E. Model-model motivasi............................................12
A. KESIMPULAN.........................................................14
Daftar Pustaka.............................................................17
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk itu motivasi kerja dalam sebuah lembaga pendidikan islam itu
sangat penting dan merupakan kebutuhan untuk bisa mencapai tujuan yang
diharapkan dan ditetapkan oleh lembaga pendidikan islam.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
3. Untuk mengetahui teori harapan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
(Hasibuan, 2000:141) Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan pada khususnya.
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara menggerakkan dan mengerahkan daya
dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai
dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
(Saefullah: 2012) sebagaimana mengutip para ahli antara lain sebagai berikut:
3
a. Sebagai hasil dari kebutuhan
c. Menopang perilaku
Dalam lembaga pendidikan islam, motivasi kerja para guru dapat diartikan
sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan
memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja di bidang
pendidikan berbasis islami. Untuk meningkatkan motivasi kerja para guru
diperlukan pengondisian dari lembaga (pimpinan) dalam bentuk pengerahan dan
pemeliharaan kondisi kerja yangdapat menstimulasi kualitas kinerja.
4
Motivasi kompetensi (competence motivation) adalah dorongan untuk mencapai
keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan berusaha
keras untuk inovatif.
B. Teori kebutuhan
Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material
dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula. Manajer mengetahui
bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan
kepuasaan baginya Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan
atau sosial ekonominya.
5
Secara umum diketahui Frederick Herbertg berteori dua situasi yang
mempengaruhi tenaga kerja saat bekerja. Situasi pertama, yaitu, pemuasan yang
berarti sumber kepuasan kerja seperti:prestasi, pengukuhan hasil kerja, daya tarik
pekerjaan, dan tanggung jawab serta kemajuan.
Situasi kedua tidak lain ketidak puasan yang bersumber dari: kebijakan, supervisi,
uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia, dan kondisi kerja. Dalam hal
ini, jika situasi pertama tidak ada tidak menimbulkan ketidak puasan berlebihan.
Karena ketidakpuasan muncul dari tidak memperhatikan situasi kedua. Perhatian
terhadap indikator situasi pertama menjadi motivasi tenaga kerja dalam
bekerja.Tampak berbasis teori ini jika ingin tenaga kerja termotivasi maka mesti
memberikan situasi pertama.
1. Psikilogis
Antara lain rasa lapar, haus, perlindungan, (pakaian dan perumahan), kebutuhan
jasmani dan lain sebagainya.
2. Keamanan
Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Sosial
4. Penghargaan
Mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri, otonomi dan prestasi serta
faktor penghormatan dari luar seperti status, pengakuan dan perhatian.
5. Aktualisasi diri
6
Dorongan untuk menjadi seseorang/ sesuatu sesuai ambisinya; yang mencakup
pertumbuhan, pencapaian potensidan pemenuhan kebutuhan diri.
C. Teori Harapan
(Sondang P Siagan: 2014) Salah satu hasil para usaha ilmuan yang mendalami
teori motivasi ialah dikembangkannya apa yang dikenal dengan teori harapan.
Dewasa ini, dapat dikatakan bahwa teori harapan adalah teori dipandang paling
baik menjelaskan motivasi seseorang dalam kehidupan organisasionalnya.
Inti teori ini terletak pada pendapat yang mengatakan bahwa kuatnya
cenderungnya seseorang bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan
harapan bahawa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada
daya tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan.
Teori ini mengandung tiga variable, yaitu daya tarik, hubungan antara prestasi
kerja dengan imbalan serta hubungan ( kaitan) antara usaha dan prestasi kerja.
Yang dimaksud dengan daya tarik ialah sampai sejauh mana seseorang merasa
pentingnya hasil atau imbalan yang diperoleh dalam penyelesaian
tugasnya.Artinya, sampai sejauh mana yang diperoleh dalam bentuk imbalan
memainkan peranan dalam pemuasan kebutuhan-kebutuhan yang belum
terpuaskan.
Yang dimaksud dengan kaitan antara prestasi kerja dan imbalan ialah tingkat
keyakinan seseorang tentang hubungan antara tingkat prestasi kerjanya dengan
pencapaian hasil tertentu.
Yang dimaksud dengan kaitan antara usaha dan prestasi kerja ialah persepsi
seseorang tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu akan menjurus kepada
prestasi kerja.
Dinyatakan dengan cara lain teori harapan berkata bahwa apakah seseorang
mempunyai keinginan untuk menghasilkan sesuatu karya pada waktu tertentu
tergantung pada tujuan-tujuan khusus orang yang bersangkutan dan pada persepsi
7
orang tersebut tentang nilai suatu prestasi kerja sebagai wahana untuk mencapai
tujuan tersebut.
2. Jika tujuan ini tercapai (prestasi kerja), timbul pertanyaan apakah ia akan
memperoleh imbalan yang memadai dan, apabila imbalan itu diberikan oleh
organisasi, apakah imbalan itu akan memuaskan tujuannya atau kepentingannya?
Penganjur teori ini mengatakan bahwa terdapat empat pertanyaan yang harus
terjawab dalam memahami dan menerapkan teori ini.
Hasil yang diharapkan itu tentunya dapat bersifat positif seperti penghasilan
dalam bentuk upah atau gaji, keamanan, terpenuhi kebutuhan sosial, kepercayaan,
aneka ragam bonus dan keuntungan materil lainnya, kesempatan memanfaatkan
keterampilan yang dimiliki dan kesempatan mengembangkan bakat tertentu serta
hubungan yang bersahabat dengan orang-orang dengan siapa pekerja melakukan
interaksi.
Akan tetapi tidak boleh dilupakan bahwa “ hasil” yang mungkin diperoleh itu
dapat pula bersifat negative seperti kelelahan, frustasi keresahan, supervise yang
keras, ancaman pemutusan kerja. Menurut teori ini, kenyataan tidak penting
disini. Yang penting adalah persepsi tentang orang tentang hasil apa yang akan
diperoleh, terlepas dari apakah persepsi itu tepat atau tidak.
8
Apakah dalam pandangan para pekerja hasil tersebut mempunyai daya tarik atau
tidak?
Artinya, perlu ditanyakan bagaimana persepsi para pekerja tentang hasil tersebut:
apakah positif, negatif atau netral?
Perilaku yang bagaimana harus ditunjukan oleh seorang pekerja hasil tersebut
diperolehnya?
Hal ini penting karena hasil tersebut tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap
prestasi kerja seseorang kecuali ia mengetahui secara jelas apa yang harus
dikerjakannya untuk memperoleh hasil-hasil tersebut.
9
preferensi hasil yang dapat dilihat oleh setiap individu.Bagi seorang individu,
perilaku tertentu mempunyai nilai tertentu.Suatu hasil mempunyai valensi positif
apabila dipilih, tetapi sebaliknya mempunyai valensi negatif jika tidak dipilih.
Kunci dari harapan ialah pemahaman tujuan individual dan kaitan antara usaha
dan prestasi kerja, antara prestasi kerja dan imbalan, serta antara imbalan dan
pencapaian tujuan hidup. Teori ini didasarkan pada: model contingency “,dan
dengan demikian menekankan bahwa tidak ada prinsip yang bersifat universal
untuk menjelaskan motivasi seseorang. Tambahan pula, menurut teori ini, hanya
karena dapat dipahami kebutuhan apa yang ingin dipuaskan oleh seseorang tidak
menjamin bahwa orang yang bersangkutan mempunyai persepsi bahwa prestasi
kerja yang tiggi berakibat pada pemuasan berbagai kebutuhannya.
1. Teori ini menekankan imbalan. Artinya menurut teori ini terdapat keyakinan
bahwa imbalan yang diberikan oleh organisasi sejajar dengan apa yang diinginkan
oleh pekerja yang berarti bertitik tolak dari kepentingan pekerja dalam mana
setiap orang berusaha memaksimalkan kepuasannya.
10
apa yang diharapkan oleh organisasi dari padanya dan bahwa bahwa prestasi
kerjanya dinilai dengan menggunakan criteria yang rasioanal dan objektif
4. Teori ini menyangkut harapan. Artinya teori ini tidak menekankan apa yang
realisyik dan rasional. Yang ditekakanakan ialah bahwa haparan pekerja mengenai
prestasi kerja, imbalan dan hasil pemuasan tujuan individual akan menentukan
tingkat usahanya, bukan hasil itu sendiri.
D. Teori Tujuan
11
motivasi kerja individu bercorak proaktif dan ia akan memiliki keterikatan
(commitment) besar untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yang telah ia
tetapkan. Bila seorang tenaga kerja memiliki motivasi kerja yang lebih bercorak
reaktif, pada saat ia diberi tugas untuk menetapkan sasaran-sasaran kerjanya untuk
kurun waktu tertentu dapat terjadi bahwa keterikatan terhadap usaha mencapai
tujuan tersebut tidak terlalu besar.
E. Model-model Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
2. Model Edwards
12
d. Exhibition : kebutuhan untuk menarik perhatian orang lain berusaha menjadi
pusat perhatian.
3. Keadilan organisasi
Karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi akan berharap bahwa organisasi
tersebut memperlakukan mereka dengan adil.
4. Model Equity
13
a. Penjelasan sistematis mengenai kondisi lembaga yang diberikan oleh
manajemen level atas
c. Jika ada PHK, alasan-alasan harus dijelaskan secara detail, jika perlu
didukung data finansial yang menjustifikasi PHK sebagai jalan terbaik untuk
menghindarkan perusahaan dari kebangkrutan.
Model ini menjelaskan bahwa motivasi yang tinggi dapat diraih melalui
karakteristik dari pekerjaan.Karakteristik pekerjaan yang dianggap paling penting
untuk memotivasi karyawan adalah task identity (identitas tugas), task
significance (signifikansi tugas), skill varienty (variasi keahlian), autonomy
(otonomi), feedback (umpan balik) dan goal setting (penetapan target).
(Saefullah: 2012) Dari seluruh uraian di atas, apabila disimpulkan ada 3 model
motivasi utama yang sering diajukan, yaitu sebagai berikut:
a. Model tradisional
Model ini menyatakan bahwa motivasi pada seseorang hanya dipandang dari
sudut pemenuhan kebutuhan fisik atau biologis, khususnya untuk pekerja hanya
dapat dimotivasi dengan imbalan uang.
14
Diartikan sebagai model hubungan manusiawi dengan penekanan pada kontak
sosial merupakan kebutuhan bagi manusia yang bekerja dalam suatu organisasi.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu hasil para usaha ilmuan yang mendalami teori motivasi ialah
dikembangkannya apa yang dikenal dengan teori harapan. Dewasa ini, dapat
dikatakan bahwa teori harapan adalah teori dipandang paling baikmenjelaskan
motivasi seseorang dalam kehidupan organisasionalnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17