AKREDITASI FAKULTAS
BUKU III B
BORANG INSTITUSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Halaman
Borang
Institusi III B
Page 2
DATA DAN INFORMASI FAKULTAS
IDENTITAS
Borang
Institusi III B
Page 3
Nomor dan Tanggal
SK Pendirian Fakultas : Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2015
tentang organisasi Tata Kerja IAIN Langsa
Borang
Institusi III B
Page 4
IDENTITAS PENGISI BORANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Borang
Institusi III B
Page 5
Tanggal Pengisian : 20-02-2020
Tanda Tangan :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Pimpinan Fakultas dan seluruh tim berhasil dalam menyelesaikan
penyusunan Borang III B Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa.
Terima kasih disampaikan kepada segenap sivitas akademika FEBI yang telah bekerja
dengan sepenuh hati dalam memberikan informasi, kritik dan saran mulai dari
perencanaan, pelaksanakan, mereview dan merevisi borang ini.
Borang
Institusi III B
Page 6
Borang III B Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa ini
mendeskripsikan program kegiatan yang dilakukan selama tiga tahun terakhir. Isi
borang disusun berdasarkan data dan hasil analisis capaian kinerja rencana strategis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa. Semuanya dituangkan dalam
bentuk narasi dan dilengkapi dengan data yang informatif. Informasi yang disajikan
dapat dimanfaatkan untuk menilai perkembangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) IAIN Langsa dari tahun ke tahun.
Tim Penyusun Borang III B telah berupaya seoptimal mungkin dalam mendeskripsikan
pemenuhan standar yang diprasyaratkan oleh BAN-PT. Isi borang ini diharapkan dapat
menjadi informasi yang berguna dalam proses akreditasi program studi yang dikelola
oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa.
Borang
Institusi III B
Page 7
Langsa, 20 Februari 2020
Tim Penyusun
Borang
Institusi III B
Page 8
STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI
PENCAPAIAN
1.1 Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian FEBI IAIN Langsa
1.1.1 Visi
Visi FEBI IAIN Langsa disusun dengan memperhatikan sumberdaya yang dimiliki,
baik secara internal (misalnya SDM) maupun eksternal (Kebutuhan Pasar) dan
konteks lingkungan (perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan ekonomi
global, dan posisi FEBI IAIN Langsa diantara Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam di
Indonesia). Visi FEBI IAIN Langsa ini sudah sejalan dengan visi IAIN Langsa, yaitu
“Menjadi Pusat Kajian Islam yang Berkarakter Rahmatan lil ‘alamin”.
Gambar :1.1 Proses Pembentukan Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Gambar 1.2 Rapat Penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran FEBI IAIN Langsa
dengan Stackholder
1.1.2 Misi
Adapun misi yang ingin dicapai oleh FEBI IAIN Langsa:
Berikut ini adalah sasaran dan strategi pencapaian yang dilakukan oleh FEBI IAIN
Langsa dalam mencapai visi dan melaksanakan misinya. Strategi pencapaian visi
tertuang dalam Buku Rencana Induk Pengembangan (RIP) 2015-2031 dan Renstra
Fakultas 2015-2019 (Gambar 1.2).
Gambar 1.3 Buku Rancangan induk Pengembangan 2015-2019 dan renstra FEBI
IAIN Langsa 2015-2031
Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai tersebut maka sasaran FEBI adalah
sebagai berikut:
Adapun strategi pencapaian visi dibagi kedalam tiga tahapan, yaitu:
Sementara itu, kebijakan dan sasaran strategis dalam pencapaian visi pada periode I
adalah sebagai berikut:
KEBIJAKAN
1. Perluasan akses
pendidikan yang 25%
bermutu
S1 Manajemen
Keuangan 25%
Syariah (2016)
S1 Manajemen Zakat
dan Wakaf (2017) 25%
b.Meningkatnya proporsi
mahasiswa kurang
mampu
c. Meningkatnya jumlah
calon mahasiswa dari
luar Aceh
5% 5% 7% 8% 10%
2015-2019
d. Meningkatnya
Mahasiswa Penerima
Baesiswa
2015-2019 5% 5% 5% 5% 10%
e. Meningkatnya daya
saing lulusan
- - - 10% 20%
2018-2020
f. Penguatan sumber
daya manusia dosen
- - 2% 10% 20%
>95%
berkualifikasi S2
dan S3 target
80%
a. Meningkatnya Rasio
Ruang Kelas
2. Pemenuhan sarana
prasarana dasar 1,0 m2/mhs - - - 95% 100%
minimum untuk
Pembelajaran
Meningkatnya Rasio
Ruang Kelas
3. Penguatan sistem
Penjaminan Mutu B - - - 25% 50%
Meningkatnya angka
Efisiensi edukasi (AEE)
>25% jumlah
mahasiswa lulus - - - 15% 25%
tepat waktu
b. Peningkatan proporsi
dosen yang
mendapatkan hibah 25% - - 5% 10% 25%
penelitian
c. Peningkatan jumlah
hibah penelitian 10% - - - 5% 5%
d. Peningkatan jumlah
publikasi pada jurnal Rasio Publikasi - - - 5% 8%
internasional Dosen 14%
g. Peningkatan jumlah
publikasi pada jurnal Rasio Publikasi - - - 5% 8%
nasional terakreditasi Dosen 15%
5% 5%
a.Meningkatnya kapasitas
5.Peningkatan 9,5 Kbps 5% 100% 100%
internet
pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran
dan administrasi
5% 5%
b. Meninglkatnya modul
kuliah e-learning 9,5 Kbps 5% 100% 100%
5% 5%
c.Meningkatanya jumlah
aplikasi pendukung 5% 100% 100%
yang dapat diakses 9,5 Kbps
secara global
- -
- -
c.Meningkatnya kemitraan
dengan pemerintah - -
pusat dan daerah
>6
- 3% 5%
- -
d.Meningkatkan 20%
kemitraan dengan - 10% 10%
dunia usaha
a. Sosialisasi Internal
b. Sosialisasi Eksternal
Civitas Akademika
Alumni Pengguna
Kurang Paham - - 3% 3% 5%
Tidak Paham - - - -
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, bahwa 95% dosen sangat paham dengan
visi, misi dan tujuan FEBI, tenaga kependidikan sebanyak 92% sangat paham,
dikalangan mahasiswa 92% sangat paham dan Alumni 87% sangat paham serta
Pengguna 82% sangat paham dengan visi misi dan tujuan FEBI. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman civitas akademika terhadap visi, misi,
tujuan dan sasaran PS sangat baik. Dokumen dapat dicek pada saat visitasi.
Para calon Dekan dan wakil Dekan diangkat oleh Rektor, setelah mendapatkan
pertimbangan Rektor dan wakil Rektor. Sementara itu Ketua PS, Sekretaris/PS, Kepala
Laboratorium diajukan oleh Dekan setelah melalui rapat dengan wakil Dekan dan
Kabag di FEBI Sebelum ditetapkan oleh Rektor.
Peningkatan akses informasi berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) ini akan
memungkinkan peningkatan transparansi pengelolaan FEBI.
Sementara itu, evaluasi secara eksternal dilakukan oleh BAN PT melalui pengusulan
borang akreditasi PS.
Secara lengkap tanggungjawab dan wewenang jabatan pimpinan FEBI dapat dapat
dilihat pada lampiran Standar Uraian Organisasi Tatakerja IAIN Langsa No 10 Tahun
2015 dan PMA Nomor 14 Tahun 2017 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri
Langsa.
E. Adil. FEBI menerapkan prinsip keadilan melalui pemberian kesempatan yang sama
bagi seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa untuk berkarya dan
mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Untuk itu, prinsip keadilan yang
dilaksanakan didasarkan kepada mekanisme yang seimbang antara pemberian
penghargaan dan sanksi. Prestasi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa akan
mendapatkan apresiasi, sementara pelanggaran akan diberikan sanksi.
Penerapan penghargaan dan sanksi berpedoman pada (1) PP Nomor 99 Tahun 2000
dan PP Nomor 12 Tahun 2002 tentang kenaikan Pangkat PNS, (2) Keputusan Kepala
BKN Nomor 12 Tahun 2002 tentang ketentuan pelaksanaan PP No 99 Tahun 2000
tentang kenaikan pangkat PNS, (3) PP Nomor 32 Tahun 1979 tentang pemberian
sanksi kepada PNS, (4) PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang disiplin PNS. (5) PP Nomor
42 Tahun 2004 tentang pembinaan jiwa corp dan kode etik PNS.
Penjelasan uraian tugas dan fungsi dari setiap unit dan jabatan serta hubungan antar
unit dan jabatan dapat dilihat pada lampiran Standar Opresional Prosudur 2015.
Gambar 2.1 Organisasi FEBI Tahun 2019 – 2023
Adapun rumusan tugas struktur organisasi FEBI IAIN Langsa sesuai dengan PMA No
10 Tahun 2015 setiap personil untuk setiap jabatan secara ringkas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Wakil Dekan III Bidang Menyusun rencana, memberi tugas dan arahan,
Kemahasiswaan dan mengkoordinasikan, dan mengevaluasi kegiatan
kerjasama bidang kemahasiswaan serta merumuskan kebijakan
teknis pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan serta
melakukan kerjasama dengan lembaga terkait pada
tingkat Fakultas
Kasubbag administrasi umum Menyiapkan konsep rencana dan program kerja dan
dan keuangan mengelola tata persuratan, administrasi umum,
kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengkapan,
keuangan dan kepegawaian, penilaian prestasi
pelaksanaan tugas dan menyusun laporan.
2.3. KEPEMIMPINAN
A. Kepemimpinan Operasional
FEBI telah memiliki berbagai pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, seperti
Kurikulum, Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis (Renstra),
Panduan Akademik, Panduan Mutu Akademik, berbagai Standar Operasional
Prosedur, dan berbagai peraturan lainnya. Dengan demikian, Pimpinan Fakultas lebih
berperan sebagai penjamin mutu pelaksanaan kegiatan dan pengarah pencapaian
tujuan organisasi. Untuk melaksanakan peran tersebut, Dekan dibantu oleh beberapa
Wakil Dekan yang memiliki tugas spesifik dan para ketua PS. Selain itu, beberapa unit
pelaksana teknis juga dibentuk di tingkat Fakultas, misalnya Unit Penjaminan Mutu
Fakultas (UPMF) untuk membantu pelaksanaan penjaminan mutu akademik dan Tim
Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) untuk
membantu penyusunan perencanaan.
Pola pengambilan keputusan yang dikembangkan di FEBI dilakukan dengan
mengedepankan musyawarah. Hal ini diharapkan akan dapat memunculkan rasa
memiliki terhadap keputusan yang diambil. Pelaksanaan musyawarah secara formal
dilakukan dalam berbagai rapat, yaitu:
B. Kepemimpinan Organisasi
Sebagai sub-sistem di IAIN Langsa, visi FEBI harus sejalan dengan visi Institut.
Rencana Strategis FEBI juga harus disusun mengacu pada Rencana Strategis IAIN
Langsa. Pada akhirnya, program kerja yang dibuat di FEBI bertujuan tidak saja untuk
mencapai visi Fakultas, namun juga visi Institut.
Tata kerja yang berlaku di FEBI tidak terlepas dari tata kerja yang berlaku di tingkat
Institut. Tata kerja di Institut Agama Islam Negeri diatur melalui Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia No 10 Tahun 2015 tentang tata kelola IAIN Langsa.
Untuk menjalankan berbagai urusan tersebut, struktur organisasi FEBI dipimpin oleh
Dekan, dibantu oleh tiga Wakil Dekan, dan didukung oleh dua sub bagian di bawah
koordinasi Kepala Bagian Tata Usaha (Gambar 2.1). Uraian tugas pelaksana telah
dirincikan dalam Dokumen Organisasi tata Kerja FEBI Institut Agama Islam Langsa
tahun 2015. Implementasi tata kerja dilaksanakan berjenjang secara vertikal dan
berjejaring secara horizontal. Struktur ini terbukti mampu untuk menggerakan roda
organisasi sebuah lembaga akademik secara efektif.
C. Kepemimpinan Publik
Selain melaksanakan tugas dan fungsi secara internal, Pimpinan FEBI juga telah
membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Selain itu, FEBI, baik lembaga
maupun personal, juga telah dijadikan rujukan dalam berbagai hal, diantaranya:
10. Dr. Early Ridho Kismawadi, 1. Pengurus KNPI Langsa 2018- 2023
2. Pengurus IAEI Aceh 2018-2022
MA
3. Sekretaris MES Kota Langsa 2019-2022
Gambar 2.2 Kegiatan keterlibatan dalam kepemimpinan publik FEBI IAIN Langsa
A. Planning. Dengan telah adanya Rencana Induk Pengembangan (RIP) 2015 - 2031 dan
Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 FEBI, maka pimpinan fakultas sudah memiliki
kerangka kerja yang baku dalam menentukan program-program untuk mencapai target
yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Renstra menjadi
dokumen yang menjadi acuan penyusunan rencana operasional (Renop) tahunan.
Perencanaan yang disusun secara kolegial dan bersifat bottom-up. Usulan diterima dari
masing-masing PS. Peran Pimpinan Fakultas adalah memastikan bahwa perencanaan
yang dibuat berada dalam kerangka Renstra dan memiliki output yang terukur sesuai
dengan indikator kinerja pada Renstra. Adapun model sistem perencanaan (sp4) yang
diterapkan di FEBI dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini.
RENSTRA
RENSTRA
FEBI
FEBI
IMPLEMEN
Rencana IMPLEMEN
Evaluasi Evaluasi Rencana -
Evaluasi Evaluasi kerja FEBI -
diri ketersediaan kerja FEBI TASI
diri ketersediaan TASI
&penggunaan
&penggunaan
anggaran
anggaran Evaluasi
Input Evaluasi
Input
sumber implement
sumber implement
asi
daya asi
daya
Raker
Prodi & Rapim Raker prodi Raker&
Prodi Fakultas Rapim
SP4 & Rapim &Raker prodi
unit kerja Fakultas
SP4 & unit kerja SP4 & Rapim
SP4
C. Staffing. FEBI menyadari bahwa untuk memilih SDM yang tepat sangat penting
dilakukan agar pelaksanaan program dapat berlangsung baik dan efektif. Untuk itu
Pimpinan Fakultas memperhatikan masukan dari Pimpinan PS sebelum menetapkan
penugasan dengan mengacu pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Pada pasal 69 khusus menjelaskan tentang ketenagaan yang
meliputi dosen dan tenaga kependidikan. http: //lpm.iainlangsa.ac.id/download/uu-
no12-tahun2012-pendidikan-tinggi/. Dan Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 10 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama
Islam Negeri Langsa. http://lpm.iainlangsa.ac.id/download/pma-no-10-tahun-2015/
Sebagai contoh, pengusulan Kepala Laboratorium dilakukan oleh PS terkait.
Pimpinan Fakultas selanjutnya membahas usulan tersebut bersama wakil Dekan dan
Kabag sebelum diusulkan kepada Rektor untuk ditetapkan.
Penugasan dosen dalam mengajar diserahkan sepenuhnya kepada PS. Penugasan
dosen dalam menjalankan tugas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan melalui Fakultas dan Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat
(LP2M), berdasarkan DIPA yang didapatkan secara kompetitif.
Penugasan dalam kegiatan-kegiatan ad-hoc didasarkan atas kompetensi,
pengalaman dan kinerja pada penugasan sebelumnya. Selain itu beban kerja yang
bersangkutan juga dijadikan pertimbangan. Dalam hal ini, Pimpinan Fakultas juga
meminta masukan dari para Pimpinan PS.
Penugasan Tenaga Kependidikan (administrasi) didasarkan atas kepangkatan,
pengalaman dan pendidikan yang bersangkutan. Penempatan tenaga kependidikan
sebagai kepala bagian dan sub-bagian ditentukan melalui mekanisme uji kepatutan
dan kelayakan, serta hasil pembahasan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan (Baperjakat) yang ada di tingkat Institut.
FEBI Memberi masukan kepada rektor untuk merekrut tenaga kontrak sesuai
kebutuhan, yang pembayarannya bersumber dari dana PNBP. Tenaga kontrak yang
direkrut biasanya menempati posisi sebagai staf administrasi di Fakultas.
Proses penjaminan mutu akademik (LPM) di IAIN Langsa telah mulai dibentuk oleh
Rektor Nomor 238 tahun 2016, ini dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Agama
(PMA) Nomor 10 tahun 2013 tentang Organisasi dan tata Kerja IAIN Langsa dengan
tugas untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai, dan
mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik. Sistem penjaminan mutu
dimaknai sebagai “kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi di perguruan
tinggi oleh perguruan tinggi (internally driven), untuk mengawasi penyelenggaraan
pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi secara berkelanjutan (continous improvement).
Dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa
Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan yang
dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan
standar Pendidikan Tinggi. IAIN Langsa yang awalnya merupakan badan pengawasan
internal yang mengevaluasi pencapaian standar mutu di IAIN Langsa. Fungsi
monitoring dan evaluasi diperkuat dengan pemberian kewenangan yang lebih luas
termasuk mempersiapkan standar mutu dan memberikan rekomendasi atau aksi
korektif yang mengikat.
Penanggung jawab
Satuan Kerja
Akademik
Fakultas Kebijakan akademik fakultas Unit Penaminan WDI/Ketua UPMF Manajer program
Standar akademik fakultas Mutu Fakultas Audit Internal Mutu
Peraturan akademik Fakultas (UPMF) Akademik Fakutas
Manual mutu akademik
FEBI mendefinisikan bahwa mutu pendidikan tinggi harus memiliki kesesuaian antara
capaian tujuan pendidikan dengan standar yang telah ditetapkan, kesesuaian dengan
kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan sesuai dengan visi dan misi
perguruan tinggi. Tabel 2.2. berikut ini menunjukkan standar mutu yang digunakan
oleh FEBI dalam ruang lingkup pendidikan.
Tabel 2.2. Standar pendidikan FEBI IAIN Langsa dan perbandingannya dengan
beberapa framework mutu
2. Kemahasiswaan
2. Kurikulum, proses 2. Kurikulum,
pembelajaran dan proses
4. Pendidik dan 2. Tata pamong, evaluasi hasil studi pembelajaran
Tenaga kepemimpinan, dan evaluasi
Kependidikan sistem hasil studi
pengelolaan, dan
3. Kurikulum penjaminan mutu
6. Pengelolaan
7. Pembiayaan
Prasarana 5. Kurikulum, 6. Sarana, prasarana 5. Sarana,
pembelajaran, dan fasilitas prasarana dan
dan suasana pembelajaran fasilitas
akademik pembelajaran
8. Penilaian
pendidikan 6. Pendanaan
7. Tata Pamong
7. Penelitian dan
6. Pembiayaan, pengabdian kepada 6. Penelitian dan
sarana dan masyarakat pengabdian
prasarana, kepada
serta sistem masyarakat
informasi
8. Pengelolaan
Program
8. Etika
7. Etika
7. Penelitian, 8. Organisasi,
pelayanan/pen
gabdian kepada
9. Proses
masyarakat, dan
Pembelajaran kerjasama Organisasi,
manajemen dan
layanan
administrasi manajemen
dan layanan
administrasi
10. Suasana
9. Kegiatan ekstra
kurikuler
9. Peningkatan mutu
Akademik berkelanjutan
10. Peningkatan
mutu berkelanjutan
11. Sistem
Informasi
12. Sistem
Penjaminan
Mutu
13. Lulusan
Pada tahun 2015, FEBI juga telah membentuk Pengendalian Mutu Akademik (PMF)
di tingkat Prodi diharapkan membantu Pimpinan Fakultas dalam menyusun Standar
Kompetensi (SK) Lulusan, Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (LK) Fakultas,
yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu, dan Manual Prosedur tingkat
Fakultas. Selain itu PMF diharapkan juga untuk membantu Pimpinan Fakultas untuk
terlaksananya:
1. Proses pembelajaran yang bermutu sesuai dengan SK, MP dan IK.
2. Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil proses pembelajaran.
4. Tindakan terhadap proses pembelajaran.
5. Penyempurnaan SK, MP dan LK secara berkelanjutan.
Adapun indikator kinerja kunci (Key Performance Indicator) yang digunakan untuk
mengukur efektivitas penjaminan mutu di FEBI disajikan dalam tabel berikut ini.
Kurikulum, Proses Pembelajaran, Tingkat kehadiran mahasiswa Absensi dua kali per semester
dan Evaluasi Hasil Studi Mahasiswa
Rata-rata waktu tunggu kerja lulusan Tracer studi per dua tahun
Pengembangan staf akademik dan Rasio Dosen : Mahasiswa Rasio per tahun
staf non akademik
Sarana, Prasarana dan Fasilitas Rasio kecukupan ruang kuliah dan Rasio per tahun
Belajar Mengajar laboratorium : mahasiswa
Penelitian dan pengabdian pada Banyaknya publikasi ilmiah pada Jumlah per tahun akademik
masyarakat jurnal nasional terakreditasi
Etika Kepatuhan pada kode etik akademik Jumlah pelanggaran per tahun
3.1. MAHASISWA
3.1.1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa Baru dan Efektivitasnya
Kualitas lulusan Institut Agama Islam Negeri, termasuk di FEBI, sangat ditentukan oleh
kualitas input calon mahasiswa. Karena itu, calon mahasiswa harus diseleksi melalui
sistem seleksi yang kredibel, valid dan handal. Sistem penerimaan mahasiswa baru di
IAIN Langsa untuk merekrut input mahasiswa yang berkualitas telah mengalami
proses perjalanan yang panjang, sejak diberlakukan Sistem Penerimaan Mahasiswa
Baru dengan tiga jalur yaitu:1. SPAN- PTKIN. 2. UM-PTKAIN dan 3. Jalur Mandiri.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pola
Penerimaan Mahasiswa Baru pada Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) yang diselenggarakan oleh Pemerintah, sistem penerimaan
mahasiswa baru program sarjana pada Perguruan Tinggi dilakukan melalui seleksi
secara nasional dan bentuk lain. Karena itu, Institut Agama Islam Negeri Langsa
sebagai bagian dari perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah, ikut
melaksanakan kebijakan ini. Sejak tahun 2014 UM-PTKIN dikembangkan menjadi dua
pola, yaitu pola penerimaan melalui penelusuran kemampuan dan prestasi akademik
yang tetap menggunakan nama SPAN-PTKIN http://www.span-ptkin.ac.id sebagai
sistem seleksi nasional dan pola seleksi melalui ujian tertulis yaitu UM-PTKIN
https://www.um-ptkin.ac.id/.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pola Penerimaan
Mahasiswa Baru pada Institut Agama Islam Negeri Langsa yang diselenggarakan
oleh IAIN dilakukan melalui tiga pola, yaitu:
(1) Pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional, disebut Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SPAN-PTKIN), yang diselenggarakan secara
nasional dan seleksi dilakukan oleh PTN berdasarkan hasil penelusuran
prestasi akademik calon mahasiswa.
(2) Pola penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan bersama,
disebut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UM-PTKIN), dimana
seleksinya ditetapkan berdasarkan hasil ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian
tertulis dan ujian keterampilan.
(3) Pola penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan oleh
masing- masing PTN, dimana seleksinya diatur dan ditetapkan oleh masing-
masing PTN.
Berbagai peraturan yang disebutkan di atas juga menetapkan jumlah daya tampung
mahasiswa baru harus menjaga keseimbangan antara jumlah maksimum mahasiswa
dalam setiap PS dan kapasitas sarana dan prasarana, dosen dan tenaga
kependidikan, serta layanan dan sumber daya pendidikan lainnya
Kriteria, prosedur dan instrumen penerimaan mahasiswa baru di IAIN Langsa telah
secara konsisten mengikuti berbagai peraturan menteri. Dengan demikian IAIN
Langsa dapat menerapkan berbagai prinsip yang berhubungan dengan penerimaan
mahasiswa baru ini, yaitu:
1. Adil dan tidak diskriminatif, yang tidak membedakan agama, suku, ras, jenis
kelamin, umur, kedudukan sosial, kondisi fisik, dan tingkat kemampuan
ekonomi calon mahasiswa, dengan tetap memperhatikan potensi dan prestasi
akademik calon mahasiswa dan kekhususan program studi di Perguruan Tinggi
yang bersangkutan.
2. Akuntabel, yaitu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas,
dan transparan, dimana pelaksanaan penerimaan dilakukan secara terbuka
dan hasil pelaksanaan dapat diakses oleh semua pihak secara mudah.
Untuk semua jalur masuk, prosedur penerimaan mahasiswa baru mengikuti tahap-
tahap sebagai berikut:
Penentuan
Penentuan Penetapan
Penetapan Penerimaan
Penerimaan
alokasi Seleksi calon
alokasi setiap
setiap alokasi
alokasi setiap
setiap pendaftaran
pendaftaran
jalur
jalur masuk
masuk per
per jalur
jalur masuk
masuk calon
calon mahasiswa
mahasiswa mahasiswa
prodi
prodi
Gambar 3.1. Gambaran Umum Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru IAIN Langsa
Penerimaan mahasiswa baru melalui berbagai jalur yang telah dijelaskan sebelumnya,
khususnya yang dilakukan secara nasional, dianggap mampu mencari dan menjaring
calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi
dengan baik serta memberi peluang bagi calon mahasiswa untuk memilih lebih dari
satu PTN lintas wilayah.
Sebagai contoh, secara rata-rata rasio peminat dan daya tampung untuk jalur masuk
SPAN-PTKIN, Ujian Masuk (UM PTKIN) dan Jalur Mandiri seluruh PS di FEBI pada
tahun 2016 cukup tinggi, yaitu 1:4. Artinya untuk setiap kursi yang ditawarkan ada
empat calon mahasiswa yang memperebutkan, pada tahun 2017 PS Di FEBI rata-
rata rasio peminat dan daya tampung melalui jalur UM-PTKIN, Ujian Masuk (UM
PTKIN) dan Jalur Mandiri rata-rata rasio peminat dan daya tampung untuk seluruh
PS adalah 1:5 Artinya untuk setiap kursi yang ditawarkan ada lima calon mahasiswa
yang memperebutkan. Dan pada tahun 2018 PS Di FEBI rata-rata rasio peminat dan
daya tampung melalui jalur UM-PTKIN, Ujian Masuk (UM PTKIN) dan Jalur Mandiri
rata-rata rasio peminat dan daya tampung untuk seluruh PS adalah 1:6 Artinya untuk
setiap kursi yang ditawarkan ada enam calon mahasiswa yang memperebutkan
(Gambar 3.2).
Meskipun tingkat persaingan relatif baik, namun jumlah mahasiswa yang mendaftar
ulang di FEBI pada tahun 2017 sekitar 95% (total registrasi/daya tampung) dari total
mahasiswa yang lulus seleksi (Gambar 3.3). Hal ini akan memberikan dampak pada
pelaksanaan proses pendidikan dan berkurangnya penerimaan dana pendidikan dari
mahasiswa.
Gambar 3.3. Jumlah mahasiswa S1 yang lulus seleksi dan yang mendaftar kembali di
FEBI TA 2016-2018
Walaupun tidak ada kebijakan yang membatasi asal mahasiswa, namun mahasiswa
yang masuk FEBI dalam tiga tahun terakhir sebagian besar (90%) berasal dari
Provinsi Aceh, dan hanya 10% berasal dari luar Aceh. Meskipun proporsi mahasiswa
dari luar Aceh terus meningkat, FEBI IAIN Langsa perlu melakukan upaya yang
sistematis untuk meningkat proporsi mahasiswa yang berasal dari luar Aceh di masa
yang akan datang. Terlalu homogennya asal mahasiswa akan menyebabkan
mahasiswa kurang dapat mengembangkan pemahaman lintas budaya yang sangat
dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja nantinya. Selain itu, mahasiswa yang berasal
dari kabupaten di bagian Barat dan Tenggara Aceh juga sedikit yang masuk ke FEBI
3.1.2 Data mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer untuk masing-masing program
studi S1 pada TS (tahun akademik penuh yang terakhir) di FEBI
Mahasiswa baru -
Program bukan transfer - - - -
non- regular Mahasiswa baru
-
- - - -
transfer
2
Total mahasiswa -
non-reguler - - - -
Catatan:
● Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan secara penuh waktu (baik
kelas pagi, siang, sore, malam, dan di seluruh kampus).
● Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke PS dengan mentransfer mata kuliah yang telah
diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT.
● Mahasiswa baru untuk Tahun Akademik 2017/2018
● Total mahasiswa reguler dan non reguler sampai dengan awal TA 2017/2018
3.2.2 Pandangan unit pengelola PS tentang rata-rata masa studi dan IPK lulusan,
mencakup aspek kewajaran, upaya pengembangan, dan upaya peningkatan
mutu, serta kendala-kendala yang dihadapi
A. Aspek Kewajaran
FEBI IAIN Langsa terus melakukan aspek kewajaran terhadap mahasiswa baik
diantaranya:
1. Masa sudi yang ditempuh oleh mahasiwa FEBI 4 tahun dengan beban kuliah 144
sks dan memiliki IPK 3,54
2. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kepada mahasiswa buku saku
3. Cepatnya masa penyelesian Tugas Akhir/Proyek Akhir ini dilakukan karena sks
yang dibebankan kepada mahasiswa 144 SKS.
4. Seminar proposal dapat dilakukan oleh mahasiswa yang telah mengambil
matakuliah metode penelitian
B. Upaya Pengembangan
FEBI berusaha untuk terus melakukan upaya pengembangan sesuai dengan target
yang direncanakan :
1. Mahasiswa dapat melakukan pelayanan akademik secara online
2. Sarana dan prasara yang dimiliki oleh FEBI untuk proses belajar mengajar sangat
memadai
3. Mutu lulusan akan selalu ditingkatkan melalui pelatihan kewirausahaan.
FEBI berusaha untuk terus melakukan meningkatkan hasil lulusan sesuai dengan
target yang direncanakan :
1. Bagi Mahasiwa yang sudah memiliki sertifikat Wakil Perantara Perdagangan Efek
(WPPE) dari TICMI segera menyelesaikan perkuliahannya untuk dapat bekerja
di scuritas bursa efek Indonesia.
2. Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan bank dan non bank supaya
para praktisi dapat mengajar di FEBI IAIN Langsa.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan PKL di lembaga keuangan seperti perbankan,
Baitul mal dan pegadaian
Dosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan
ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan. Seorang dosen
hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu Perguruan Tinggi, dan mempunyai
penugasan kerja minimum 20 jam/minggu.
Dosen tetap dipilah dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS;
2. Dosen tetap yang bidang keahliannya di luar PS.
4.1.1 Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan masing-masing PS
di lingkungan FEBI, berdasarkan jabatan fungsional dan pendidikan tertinggi
4.1.3 Pandangan FEBI Tinggi tentang data pada butir 4.1.1 dan 4.1.2, yang mencakup
aspek: kecukupan, kualifikasi, dan pengembangan karir. Jelaskan kendala yang
ada dalam pengembangan tenaga dosen tetap
A. Aspek kecukupan
Jumlah dosen tetap yang dimiliki oleh FEBI IAIN Langsa 36 orang dan jumlah
mahasiswa 1211 orang, maka besar rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen tetap
adalah (1211 orang : 35 orang) atau sebesar 35 orang. Hal ini berarti 1 orang
dosen akan melayani sekitar 35 orang mahasiswa dalam melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
jumlah dosen tetap dilihat dari rasio jumlah mahasiswa maupun jenjang pendidikan
sudah baik, namun FEBI IAIN Langsa merasa perlu peningkatan, baik dari segi
jumlah, kepangkatan, maupun jenjang pendidikan. Khusus berkaitan dengan
jenjang pendidikan, kedepan jumlah dosen yang gelar doktor akan bertambah
karena jumlah dosen yang menempuh pendidikan ke jenjang doktor terus
meningkat.
B. Aspek kualifikasi
Jumlah dan kualifikasi dosen di FEBI IAIN Langsa saat ini sudah memadai. Dari
35 dosen yang ada, 74% berkualifikasi S2 dan 8,57% berkualifikasi S3. Saat ini 6
(enam) orang dosen sedang melanjutkan studi S3 (17,14%). Dilihat dari data
dosen yang sesuai dengan sebaran usia, 60% usia dosen antara 25-35 tahun,
25,71% antara 35-45 tahun, dan 14% antara 45-55 tahun. Jika dilihat dari sebaran
usia, FEBI memiliki sebaran usia kerja yang sangat produktif, sehingga
diharapkan semuanya dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk
kemajuan FEBI. Seluruh dosen yang ada merupakan dosen tetap yang memiliki
keahlian sesuai dengan jurusan yang bersangkutan. Untuk mengajarkan mata
kuliah-mata kuliah umum, seperti Bahasa Arab, Kewarganegaraan, Metodologi
studi Islam, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, FEBI menggunakan tenaga
dosen dari prodi lain yang sesuai bidang di IAIN Langsa. Dosen-dosen ini
dikoordinasikan dengan fakultas Tarbiyah dan ilmu Kependidikan IAIN Langsa
untuk Mata Kuliah Umum (MKU).
Dalam tiga tahun terakhir ini, FEBI telah membuka 2 PS baru, yaitu pada Tahun
Akademik 2016/2017 FEBI telah membuka dan menerima mahasiswa PS S1
Manajemen Keuangan Syariah dan Manajemen Zakat Wakaf. Pembukaan
beberapa PS baru ini membutuhkan realokasi dosen dari PS induknya, sehingga
rasio di PS induk menjadi kurang ideal. Karena itu, FEBI terus mendorong
penambahan formasi dosen, baik PNS maupun yang dibiayai sebagai dosen tetap
non PNS melalui PNBP.
Total - 7 21 - 5 - - 1 -
* Hanya yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaan
Data yang disajikan pada tabel 4.2 merujuk pada SK pengangkatan tenaga
kependidikan di FEBI IAIN Langsa. Dilihat dari kecukupan dan kualifikasinya, Jumlah
dan kualifikasi tenaga kependidikan bidang administrasi memadai (rasio 1:38 terhadap
jumlah mahasiswa). dan penempatannya di fakultas. Namun pengangkatan tenaga
kependidikan bidang administrasi semakin terbatas, sementara unit kerja di FEBI terus
meningkat Walaupun ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Teknologi Informasi
dan Pangkalan Data (TIPD) saat ini, FEBI tidak memiliki tenaga TIPD yang khusus
berstatus pegawai tetap ditugaskan menangani fasilitas TIPD yang ada, baik dari sisi
perawatan software maupun hardware. Secara umum, permasalahan ini muncul
karena Terbatasnya penerimaan tenaga kependidikan bidang TIPD setiap tahunnya.
Di IAIN Langsa, kebijakan penerimaan pegawai merupakan wewenang Institut. FEBI
hanya dapat mengusulkan setiap tahunnya walaupun terkadang tidak terealisasi.
Selain itu, kebijakan pihak Institut untuk mengusulkan PNS pindahan menyebabkan
pola rekruitmen yang tidak selektif. FEBI IAIN Langsa tidak memiliki tenaga
pustakawan fungsional karena kebijakan pengelolaan pustaka di IAIN Langsa
dilakukan secara terpusat. Jumlah dan kualifikasi tenaga pustakawan di tingkat Institut
sudah sangat memadai untuk melayani kebutuhan mahasiswa dan dosen.
Gambar 3.5. Kegiatan akademik dan Visitasi prodi baru untuk FEBI IAIN Langsa
5.1 KURIKULUM
Kurikulum yang berlaku di seluruh PS pada FEBI saat ini dinamakan dengan
Kurikulum Garis-garis Besar program pembelajaran (GBPP), karena diberlakukan
mulai Tahun Akademik 2014/2015. Kurikulum ini merupakan hasil penyempurnaan
dari Kurikulum 2010. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya
saing, maka kurikulum harus terus disempurnakan secara berkala. Ada dua faktor
yang selalu diperhatikan oleh FEBI dalam memutuskan untuk melakukan
penyempurnaan kurikulum, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, seperti yang
tercantum pada tabel di bawah ini.
Kurikulum GBP yang berlaku saat ini juga disusun dengan memperhatikan berbagai
faktor di atas. Keputusan untuk merevisi kurikulum diambil setelah memperhatikan
hasil tracer study dan focus group discussion dengan pengguna lulusan. Selain itu
kajian terhadap perkembangan iptek juga dijadikan dasar revisi kurikulum tersebut.
Selanjutnya, masukan terhadap revisi kurikulum dilakukan dengan mengundang
beberapa technical assistant, baik nasional maupun lokal. Setelah melalui
berbagai diskusi panjang, kurikulum revisi ini mulai diterapkan pada Tahun
Akademik 2014/2015, sehingga dinamakan dengan Kurikulum GBP yang masih
digunakan sampai sekarang untuk semester tiga ke atas sedangkan semester 1 TA
2017/2018 sudah menggunakan kurikulum KKNI
Tabel 5.1. Daftar kegiatan perubahan kurikulum di seluruh PS FEBI Tahun 2015 –
2019
No Aktivitas Jadwal
TA/Narasumber
1 Tracer study Tim PS Juli 2014
Dr, Hafas Furqani, M.Ec
Workshop curriculum Agustus 2014
Uin AR-Raniry Banda Aceh
Dr. Mardianto M.Pd Unit
a. Prodi S1 PBS Pengembangan dan Pendidikan November 2014
2 Universitas Sumatera Utara
Reni Asmara Ariga,SKp,MARS
Unit Pengembangan dan
b. Prodi S1 PBS November 2014
Pendidikan Universitas Sumatera
Utara
November s/d Desember
3 Pembuatan GBP/SAP Tim PS
2014
Pembuatan Draft Buku
4 Tim PS Januari s/d Februari 2015
kurikulum
Kurikulum GBP saat ini sudah dilakukan perubahan menjadi Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) diadopsi dalam kurikulum.
Peran FEBI, selain memfasilitasi pendanaan, juga membentuk tim sinkronisasi
kurikulum, melalui Keputusan Rektor Nomor 439 tahun 2015 oleh Wakil Dekan
Bidang Akademik dan anggotanya terdiri dari wakil dari setiap PS yang ditunjuk oleh
Ketua PS. Tim ini dikoordinir oleh Wakil Dekan Bidang Akademik.
Struktur kurikulum di semua PS di Fakultas secara umum harus memuat kompetensi
dan MK yang dipersyaratkan oleh Institut dan Fakultas. Karena itu, tugas tim
sinkronisasi adalah:
a. Mendefinisikan kompetensi bersama FEBI.
b. Menyusun materi-materi untuk mencapai kompetensi FEBI dalam bentuk
mata kuliah bersama.
c. Mensinkronkan kompetensi level Fakultas dan PS.
d. Menyepakati tahapan penyusunan kurikulum.
e. Menyepakati tentang cara mengidentifikasi kompetensi dan pemetaan
kurikulum.
Kurikulum yang sedang direvisi ini direncanakan akan diterapkan serentak untuk
seluruh PS mulai semester ganjil TA 2017/2018. Saat ini, kurikulum sedang dalam
tahap sinkronisasi akhir sebelum difinalisasi. Ketika final, maka masih diperlukan
waktu untuk menginput kurikulum dalam sistem online melaui
(http://siakad.iainlangsa.ac.id).
Gambar 5.1. Workshop Kurikulum berbasis KKNI dengan narasumber Dr. Suhaili
Sufyan., LC. MA. di FEBI tanggal 8-9 November 2016
5.2 PEMBELAJARAN
Gambar 5.2 Laporan hasil evaluasi dosen pada semester genap TA 2018
Melakukan kegiatan temu alumni sebagai wadah silaturrahmi antara antara sivitas
akademika dan alumni.
Kebijakan suasana kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi
Keilmuan di FEBI secara normatif mengacu pada Statuta Institut Agama Islam Negeri
Langsa Bab III Penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi Paragraf kesatu pasal 12
yang menyebutkan bahwa:
Ayat 1.
Ayat 2
Ayat 3
Kebebasan mimbar akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
wewenang Profesor dan/atau Dosen untuk menyatakan secara terbuka
danbertanggung jawab mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan
cabang ilmunya.
Ayat 4
Otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan otonomi sivitas
akademika pada suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menemukan,
mengembangkan, mengungkapkan, dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah
menurut kaidah, metode keilmuan, dan budaya akademik.
Ayat 5
Pimpinan Institut wajib mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota sivitas
akademika melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan
otonomi keilmuan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, serta dilandasi oleh etika dan norma/kaidah keilmuan.
Usaha melaksanakan kebijakan sarana dan prasarana mengacu kepada KMA RI No.
23 Tahun 2014 tentang Pedoman Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian Agama, SIMAK-
Penggunaan Barang: http//www.djkn.kemenkeu.go.id /webSIMAK/download/SIMAK-
pengguna-barang yang sudah dilakukan diantaranya :
a. Peningkatan fasilitas dan kenyamanan ruang kuliah. Sejumlah besar ruang kelas
di FEBI dilengkapi dengan pendingin ruangan. Selain itu, LCD projector juga
disediakan untuk setiap jurusan.
b. Penyediaan fasilitas hotspot, agar civitas akademika dan tenaga kependidikan
dapat mengakses informasi akademik yang tersedia di internet.
c. Agar aktivitas kampus lebih hidup, maka disediakan beberapa fasilitas olah raga
di fakultas FEBI, misalnya hall badminton, dan lapangan sepak bola.
d. FEBI juga berusaha untuk menyediakan informasi terbaru kepada dosen dan
tenaga kependidikan serta mahasiswa terkait dengan proses akademik dan
lainnya melalui layanan yang terdapat pada website FEBI
(http://febi.iainlangsa.ac.id/).
d. Fasilitas pendukung lain, seperti kantin, mesjid, ruang rapat, toilet, papan
pengumuman, asrama mahasiswa, aula, galeri investasi, pusat kesehatan
mahasiswa (bekerjasama dengan klinik) dan kantor organisasi mahasiswa.
e. Fasilitas laboratorium secara terus menerus ditingkatkan dengan menambah
jumlah peralatan dan sarana fisik lainnya.
Gambar 5.3. Kegiatan di laboratorium FEBI IAIN Langsa
(https://www.youtube.com/watch?v=V2h8dT0TpwI)
C. Dukungan Dana
Selain dana yang didapat dari PNBP untuk peningkatan sarana dan prasarana. Dana
tersebut digunakan sebagai bantuan untuk mengikuti kegiatan seminar nasional, hibah
penulisan buku ajar, hibah pembuatan modul dan insentif publikasi internasional.
Sejak tahun 2015 sampai dengan saat ini FEBI telah memperoleh dana Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Dana ini digunakan untuk mendukung
proses belajar mengajar. Sejak tahun anggaran 2015.
Dukungan dana lain untuk pengembangan FEBI, juga diperoleh dari berbagai sumber
pendanaan beasiswa penuh studi lanjutan yang ditawarkan oleh Diktis. Sejauh ini
FEBI adalah salah satu fakultas di IAIN Langsa yang kerap memperoleh beasiswa
studi lanjutan doktor (S3) yang dimaksud. Beberapa tahun terakhir terdapat tiga (2)
orang dosen yang memperoleh pendanaan beasiswa penuh S3 dari Diktis.
Gambar 5.4. Beberapa kegiatan akademik untuk meningkatkan suasana akademik di
FEBI (www,globaltv.co.id)
D. Kegiatan Akademik di Dalam dan di Luar Kelas
a. Penyambutan doktor baru, yang dilakukan jika ada dosen yang baru
menyelesaikan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan yudisium
dalam suatu kegiatan di Aula Fakultas.
b. Kuliah tamu untuk mahasiswa dan dosen, dilakukan dengan mengundang
pembicara dari luar institusi dengan tema yang beragam, termasuk
kewirausahaan, motivasi, penelitian dsb.
4 Yupin Kirana
Mengikuti Perlombaan
Scrable pada tingkat Lokal
Gambar 5.5. Berbagai kegiatan non-akademik yang diikuti mahasiswa FEBI IAIN
Langsa.
6.1 Pembiayaan
6.1.1 Jumlah dana termasuk gaji dan upah yang diterima di FEBI IAIN Langsa selama
tiga tahun terakhir
Total
18.437 20.717 31.598
Penggunaan dana:
6.1.2 Pendapat pimpinan FEBI IAIN Langsa tentang perolehan dana pada butir 6.1.1,
yang mencakup aspek kecukupan dan upaya pengembangannya, serta
kendala-kendala yang dihadapi
Sebagian besar penerimaan FEBI berasal dari dana BOPTN, dimana komponen
terbesar pengeluaran adalah untuk biaya sarana dan prasarana (sekitar 26% per
tahun dalam tiga tahun terakhir). Dana yang tersedia sudah memadai untuk keperluan
Sarana dan prasarana Pendidikan.
Kendala yang sebelumnya terjadi dalam pengembangan FEBI IAIN Langsa adalah
keterbatasan tenaga kependidikan untuk mengelola TIK. Namun hal ini secara
perlahan sudah mulai dibenahi, dimana ketika FEBI memerlukan tenaga teknisi
segera mengajukan permohonan ke biro IAIN Langsa. Menyangkut kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana selalu mendapatkan bantuan dana dari pihak Institut
dengan sangat terbatas. Dekan akan berusaha memberikan solusi menyangkut
rencana pengembangan fakultas dan prodi di masa yang akan datang.
6.2 SARANA
6.2.1 Penilaian FEBI IAIN Langsa tentang sarana untuk menjamin penyelenggaraan
program Tridarma PT yang bermutu tinggi mencakup aspek
kecukupan/ketersediaan/akses dan kewajaran serta rencana pengembangan
dalam lima tahun mendatang, serta kendala yang dihadapi dalam penambahan
sarana
Pendanaan dari SBSN (Dana Sukuk) akan dialokasi pada tiga hal utama, yaitu (1)
pembangunan prasarana fisik gedung FEBI seluas hampir 20 ribu m 2, (2) melengkapi
sarana pendidikan termasuk furniture dan peralatan laboratorium.
Tabel 6.2.1 Sarana Penyelenggaraaan Tridarma Pendidikan serta Rencana Pengembangan Lima
Tahun Mendatang
No.
Tahun Sumber
Jenis Prasarana Tambahan Dana
A Bidang Akademik
120 120 120 120 120 APBN
55 55 55 55 55 APBN
- - 75 - - APBN
- 200 - - -
- - - 200 -
B Bidang Pengabdian
35 35 35 35 APBN
30 30 30 30 APBN
10 10 10 10 APBN
B Bidang Pengabdian
75 75 75 75 APBN
40 40 40 40 APBN
Dari nilai tabel di atas memberikan bukti nyata bahwa FEBI IAIN Langsa akan
berkembang baik lima tahuan yang akan datang, hal ini dilakukan untuk mencapai
target yang telah di susun dalam tujuan visi dan misi dan RESTRA FEBI IAIN
Langsa.
6.2.2 Sarana tambahan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan program Tridarma
PT pada semua PS yang dikelola dalam tiga tahun terakhir, serta rencana
investasi untuk sarana dalam lima tahun mendatang
Tabel 6.2.2 Sarana Tambahan untuk meingkatkan mutu Penyelenggaraaan program Tridarma PT serta
Rencana investasi untuk sarana dalam Lima Tahun Mendatang
Rencana Investasi Sarana Dalam Lima Tahun Mendatang
Investasi sarana selama tiga
Jenis Sarana tahun terakhir (Juta Rp)
No.
Tambahan Nilai investasi (Juta Rp) Sumber dana
Tahun 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pengadaan
1 2.72 3.28 5.28 5.28 6.28 7.28 9.28 10.28 PNBP/BOPTN
meubiler
3 0 0 0 0 0 0 0
pendidikan
Pengadaan
1.64 1.60 2.68 2.68 2.68 2.68 2.68 2.68
2 meubiler PNBP/BOPTN
2 2 3 3 3 3 3 3
perkantoran
Pengadaan
57 69 82 82 82 82 82 82
3 sarana PNBP/BOPTN
9 2 0 0 0 0 0 0
laboratorium
Pengadaan
2.57 4.67 6.73 6.77 6.83 6.84 6.85 6.90
4 sarana PNBP/BOPTN
6 6 5 5 5 5 0 2
perkantoran
Pengadaan
79 79
5 sarana 2.863 2.863 2.863 2.863 2.863 2.863 PNBP/BOPTN
8 8
perkuliahan
Pengadaan
32 32 32 32 32 32 32 32
6 sarana Olah PNBP/BOPTN
9 9 9 9 9 9 9 9
raga
Pengadaan
87 31 62 62 62 64 60 52
7 laboratorium PNBP/BOPTN
0 2 7 3 2 5 0 3
Kewirausahaan
Total
11.532 13.705 21.354 21.391 22.451 23.485 25.446 26.422
Meskipun pendanaan dari SBSN (Dana Sukuk) sudah mencakup pengadaan sarana
pendidikan, namun dalam masa sekarang FEBI akan tetap mengalokasi pendanaan
untuk investasi sarana dan prasarana sebagai akibat relokasi gedung. Investasi
sarana dan prasarana perlu dilakukan karena pembangunan gedung baru FEBI akan
menempati lokasi yang dimana gedung sekarang berada. Sumber pendanaan untuk
investasi sarana dan prasara ketika relokasi ini bersumber dari PNBP dan BOPTN,
dimana komponen terbesar dialokasikan untuk pengadaan sarana laboratorium dan
meubiler pendidikan. Rencana investasi ini sudah tertuang dalam RKAKL 2019 dan
perencanaan tahun 2020
6.3 PRASARANA
6.3.1 Penilaian FEBI IAIN Langsa tentang prasarana yang telah dimiliki, khususnya
yang digunakan untuk PS mencakup aspek kecukupan dan kewajaran, rencana
pengembangan dalam lima tahun mendatang, serta kendala yang dihadapi
dalam penambahan prasarana
Investasi prasarana antara tahun 2017-2019 adalah 4.180 milyar Investasi dalam
jumlah yang besar ini disebabkan prasarana yang dimiliki FEBI sudah sangat
memadai untuk penyelenggaraan fungsi tridharma perguruan tinggi dengan baik
(prasarana yang digunakan FEBI tertera pada tabel di bawah ini). Seperti halnya
penjelasan sebelumnya, investasi prasarana FEBI dalam 5 tahun kedepan juga akan
dilakukan melalui pendanaan PNBP dan BOPTN
Karena itu investasi sarana dan prasarana sampai dengan tahun 2019 difokuskan
pada laboratorium dan perkantoran dosen.
No. Tidak
SD SW Terawat
Terawat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I Laboratorium
II Ruang
Ruang
1 4 270 √ √ FEBI
Adminstrasi
PS
Ruang
2 1 300 √ √ FEBI
perkantoran
dosen
IV Prasarana Umum
FEBI
2 Aula 1 356 √ √
FEBI
3 Sekretariat PEMA 1 30 √ √
FEBI
4 Sekretariat DPM 1 16 √ √
FEBI
7 Mushalla 3 111 √ √
FEBI
8 Gudang 2 30 √ √
FEBI
FEBI
FEBI
Institut
Institut
6.3.4 Prasarana tambahan untuk semua program studi yang dikelola dalam tiga
tahun terakhir dan rencana investasi prasarana dalam lima tahun mendatang.
Nilai investasi
No.
(Juta Rp)
Sumber dana
1 2 3 4 5
BOPTN
BOPTN
BOPTN
Seperti halnya investasi sarana, meskipun pendanaan dari SBSN (Dana Sukuk)juga
sudah mencakup pengadaan prasarana, namun dalam waktu sampai 2019 prasarana
diperlukan untuk ditingkatkan.
Sistem informasi pada saat ini dipandang sebagai salah satu unsur pendukung utama
dalam pelaksanaan kegiatan Fakultas. Dukungan sistem informasi dalam kegiatan
belajar mengajar maupun pelaksanaan manajemen terasa semakin kuat dari waktu ke
waktu. Pada saat ini seluruh gedung di FEBI IAIN Langsa sudah terhubung ke jaringan
intranet dan internet melalui jaringan serat optic, jaringan kabel dan jaringan nirkabel.
Bandwidth ke jaringan internet internasional keseluruhan Institut sebesar 55 Mbps di
sharing diantaranya ke FEBI IAIN Langsa dengan pola sharing dinamik menggunakan
mekanisme load-balancing.
Infrastruktur jaringan telah menjangkau ke setiap ruangan yang ada. Seluruh staf
dosen maupun tenaga kependidikan memiliki perangkat kerja komputer baik sendiri
maupun bersama untuk mendukung tugas-tugasnya. Setiap komputer yang ada
terhubungkan melalui jaringan kabel maupun nirkabel. Akses terminal komputer juga
tersedia di setiap jurusan untuk dapat dipergunakan oleh mahasiswa secara bebas
sesuai dengan peraturan masing-masing. Peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan
dan infrastruktur dasar TIK terus dijaga untuk dapat memberikan kinerja yang optimal.
Dengan memperhatikan kegiatan-kegiatan Fakultas yang ada, maka pengembangan
TI secara umum ditujukan untuk peningkatan kualitas layanan institusi (institut) untuk
stakeholders. Didalamnya mencakup layanan TI di tingkat Fakultas dan PS. TIK dalam
hal ini merupakan kebutuhan mendasar untuk dapat terselenggaranya kegiatan
yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Dalam konsep ini maka
pengembangan - pengembangan yang dilakukan di tingkat Fakultas maupun PS
disinergikan dengan pengembangan yang ada di tingkat Institut. Utilisasi berbagai
sistem yang ada di tingkat Institut dilakukan untuk mencapai keutuhan data.
B. Kapasitas Internet
Layanan intenert IAIN Langsa memakai produk ASTINET dari PT. Telkom dengan
bandwidth 65 Mbps pada tahun 2018, 65 Mbps (66,560 Kbps = 65 x 1.024 Kbps)
untuk traffic dari/ke luar negeri. Alokasi/quota bandwidth pada jaringan internet dibagi
kepada 3 kelompok besar, yaitu Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa.
Adapun rasio bandwithnya masing-masing Dosen FEBI IAIN Langsa mendapatkan:
a. Dosen: 342 Kbps/36 = 9.5Kbps
b. Tenaga: 95 Kbps/10 = 9.5 Kbps
c. serta untuk mahasiswa yaitu: 10.830 Kbps/1140= 8.94Kbps
Ini merupakan kecepatan maksimal yang akan didapat oleh masing-masing pengguna.
Kapasitas bandwith ini diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
untuk keperluan upload dan download. Penggunaan internet ini selalu dalam
pengasawan UPT TIPD, apabila ditemukan kesalahan dalam penggunaan akan
diberikan teguran baik secara lisan atau tulisan, untuk sementara waktu penggunaan
internet di IAIN Langsa Masih dalam batas yang wajar.
Setelah dibagi untuk seluruh dosen di IAIN Langsa, rasio badwith untuk dosen FEBI
IAIN Langsa adalah 9.5 Kbps/ Dosen. Apabila dijumlah secara keseluruhan berjumlah
342 Kbps.
C. Fasilitas E-learning
IAIN Langsa menyediakan dua jenis fasilitas e-learning untuk menunjang proses
pembelajarannya. Pertama adalah fasilitas e-learning untuk perkuliahan yang
diselenggarakan dalam lingkungan IAIN Langsa sendiri. Portal utama dari fasilitas ini
merupakan aplikasi e-learning IAIN Langsa yang dapat diakses melalui http://e-
learning.iainlangsa.ac.id. Aplikasi e-learning ini berbasis Moodle, di-hosting secara
lokal oleh UPT TIPD, dan dapat diakses dari mana saja lewat internet. Sampai dengan
semester genap 2015/2016, pengguna harus membuat akun terlebih dahulu dengan
mendaftarkan diri ke aplikasi ini agar dapat mengakses e-learning. Sesuai dengan
konsep Open Course Ware (OCW) yang melandasi kegiatan ini, pendaftaran akun
tidak dibatasi hanya untuk sivitas akademika IAIN Langsa, tetapi dibuka untuk umum
sehingga siapa saja dapat mengakses materi materi pelajaran pada aplikasi ini.
Gambar 6.4.4. Fasilitas e-Learning IAIN Langsa
Buku-buku yang tidak tersedia di perpustakaan IAIN Langsa dapat dicari di pustaka
digital IPUSNAS yang disediakan secara bebas oleh perpustakaan Nasional.
E. Software berlisensi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mengikuti kebijakan IAIN Langsa terkait software
berlisensi, IAIN Langsa memiliki dua policy utama. Policy pertama adalah untuk setiap
pengadaan peralatan komputasi, dalam harga pembeliannya harus sudah termasuk
biaya untuk lisensi software yang dibutuhkan. Hal ini berarti IAIN Langsa tidak
mengadopsi institutional license untuk software yang dimiliki, tetapi dilisensikan per
peralatan. Misalnya, untuk sistem operasi MS Windows, IAIN Langsa tidak lagi
memiliki lisensi tingkat institusi, tetapi mengharuskan setiap PC desktop atau laptop
yang berbasis MS. Windows dalam harganya sudah termasuk biaya untuk lisensi
resmi sistem operasi tersebut.
Policy kedua adalah untuk memprioritaskan pemakaian software open source.
Misalnya, server-server yang dikelola UPT TIPD dijalankan memakai sistem operasi
Ubuntu Server, database utama yang dipakai oleh semua sistem informasi di
lingkungan IAIN Langsa adalah MySQL, dan web server untuk situs-situs IAIN Langsa
adalah Apache.
IAIN Langsa telah membangun sejumlah sistem informasi untuk mendukung proses
pembelajaran berbasis web dan administrasi (Tabel 6.4.7). Seluruh sistem informasi
tersebut di-hosting secara internal pada UPT TIPD, serta dapat diakses baik dari
jaringan lokal kampus maupun luar kampus melalui internet. Keberadaan berbagai
sistem informasi ini sangat memudahkan pengambilan keputusan. Sebagai contoh,
aplikasi SIAKAD dengan mudah digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan studi dan
masa studi mahasiswa.
Sistem Pengelolaan
Data
Jenis Data Dengan Komputer Dengan Komputer
Secara Dengan Komputer Melalui Jaringan Melalui Jaringan
Manual Tanpa Jaringan Lokal (LAN) Luas (WAN)
1 2 3 4 5
Mahasiswa V
Kartu Rencana Studi V
(KRS)
Jadwal mata kuliah V
Nilai mata kuliah V
Transkrip akademik V
Lulusan V
Dosen V
Pegawai V
Keuangan V
Inventaris V
Pembayaran SPP V
Perpustakaan V
Lainnya: Arsip digital V
7. 1 PENELITIAN
7.1.1 Jumlah dan dana penelitian yang dilakukan oleh masing-masing PS pada FEBI
IAIN Langsa dalam tiga tahun terakhir
Sumber anggaran untuk penelitian di FEBI sebagian besar diperoleh melalui DIPA.
Dana penelitian tersebut dikelola oleh LP2M dan Fakultas dengan Jumlah judul 30
(tiga puluh) penelitian pada PSPBS, pada PSEKS 27 (dua tujuh) penelitian, pada
PSMKS terdapat 3 (tiga) dan Penelitian PSMZW terdapat 1(satu) penelitian. Dana
penelitian FEBI yang diperoleh dikategorikan baik. Dalam tiga tahun terakhir, FEBI
mengalokasikan dana dan telah direalisasikan dalam jumlah yang terus mengalami
peningkatan
Dalam tiga tahun terakhir, FEBI IAIN Langsa memperoleh dana penelitian dari BOPTN
dan DIKTIS melaui LITABDIMAS rata-rata lebih dari Rp. 151.3 Jt, dengan rata-rata
hampir 20 judul penelitian per tahun. Ini berarti, rata-rata dana penelitian per dosen per
tahun mencapai sekitar Rp. 8 juta. Selain itu, ada ketimpangan jumlah judul dan dana
penelitian yang diperoleh antar PSPBS, PSEKS dan PSMKS. Hal ini disebabkan
karena PSPBS ini sudah lama berdiri, serta memiliki dosen dengan jumlah, kualifikasi
dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan PSEKS dan PSMKS.
Upaya pengembangan dan peningkatan mutu di FEBI IAIN Langsa Sebagian besar
dilakukan melaui proses pendidikan dan pengajaran serta penelitian yang dilakukan
sudah sejalan dengan pencapaian visi dan misi FEBI seperti penelitian PSPBS
diarahkan untuk mengembangkan ekonomi umat melalui investasi lokal.
Meskipun secara rata-rata semangat meneliti dosen-dosen FEBI sudah tinggi (lebih
1/2 dosen FEBI melakukan penelitian dalam 3 tahun terakhir), namun dana penelitian
sebagian besar masih berasal dari sumber dana pemerintah.
Karena itu, FEBI melakukan peningkatan jumlah dan mutu penelitian melalui berbagai
upaya, diantaranya:
Hasil dari berbagai upaya tadi dapat dilihat dari statistik pada Gambar 7.1, dimana
jumlah usulan penelitian dosen FEBI meningkat satu kali lipat antara tahun 2017 dan
2018. Secara jumlah proposal penelitian yang diajukan terlihat lebih banyak dari
beberapa fakultas lain, maka FEBI IAIN Langsa tergolong paling produktif karena
jumlah dosen di FITK, Syariah dan FUAD jauh lebih banyak dibandingkan dosen di
FEBI.
Gambar 7.1 Statistik Peningkatan Jumlah Penelitian dan Alokasi dana Penelitian
Sebagian besar penelitian yang dilakukan sudah sejalan dengan pencapaian visi FEBI
IAIN Langsa yang berorientasi pada pemanfaatan sumber manusia dan
pengembangan ekonomi dalam masyarakat Aceh. Sebagai contoh, penelitian yang
dilakukan oleh
DR. Iskandar Budiman, M.CL Penelitian ini sangat relevan dengan visi FEBI IAIN
Langsa yaitu "Menjadi pusat keunggulan dalam Pengembangan dan Pengkajian
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam yang berkarakter rahmatan lil ‘alamin di Tahun
2030”. Analisis pembiyaan modu usaha bagi pedagang kota langsa dalam perespektif
syariah (2017), Kebangkitan Perekonomian Kota Langsa Provinsi Aceh (Case Street
Vendors Potency “Low Risk Hight Result”) (2018). Strategi Pemerintah Daerah Kota
Langsa Provinsi Aceh dalam Mengembangkan Objek Wisata Halal (2019)
Abdul Hamid, MA Penelitian sangat menarik dan releven dengan FEBI IAIN Langsa
“Pengaruh Pembayaran Zakat Serta Variabel Pendukung Terhadap Kemajuan
Usaha Pedagang Kecil Pusat Pasar Kota Langsa.” (2017), Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Lota Langsa berinvestasi saham di Pasar
Modal, (2017),
Fakrizal. Lc, MA. “Penerapan Etika Bisnis dalam melakukan transaksi penjualan
dipasar tradisional kota langsa menurut perspektif etika Bisnis Islam” (2017),
Pengaruh Tingkat Pendapatan, Layanan Dan Kepercayaan Terhadap Minat
Pengusaha Warung Kopi Membayar Zakat Di Baitul Maal Kota Langsa (2017).
M.Riza, Lc,.MA, Analisis perspektif, preferensi dan sikap Tegku Dayah terhadap
prilaku menabung Bank Syriah, (2017), Analisis Peran Etika Bisnis Islam pada
Bisnis Praperti Perumahan Bersubsidi di Kota Langsa (2019)
Drs. Junaidi, M.Ed., MA “Efektifitas Penerapan Syariat Islam di Kota Langsa (Studi
Terhadap Penerapan Qanun No.6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat)” (2019)
Ade Fadillah FW Pospos, MA dengan mengangkat tema “Fenomena Pengemis di
Kota Langsa (kajian tentang faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi
Pengemis)(2015),
Zulfa Eliza, M.Si “Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi dan Etika Bisnis Islam
Terhadap Keberhasilan UMKM di Kota Langsa”.(2018)
Dari segi kendala yang dihadapi, Penelitian yang dikembangkan di FEBI IAIN Langsa
masih dalam kategori baik sebagai fakultas yang masih berusia 4.5 tahun, kendala
yang dirasakan belum begitu signifikan mengingat penelitian di fakultas terus
mengalami berbagai kemajuan dari berbagai sisi seperti pengalokasian dana,
kerjasama penelitian dan peningkatan kapasitas penulis. Seiring berjalannya waktu,
FEBI IAIN Langsa akan terus melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas
penelitian.
Publikasi hasil penelitian dosen FEBI IAIN Langsa dilakukan dalam bentuk jurnal dan
prosiding. Jumlah publikasi dosen FEBI tergolong baik dibandingkan beberapa
fakultas lain di IAIN Langsa. Sebagai contoh, publikasi jurnal dosen FEBI secara
kumulatif menempati posisi Pertama (sekitar 40 publikasi) kemudian Syariah, FUAD
dan FTIK. Sementara itu publikasi pada proseding menempati posisi kedua di IAIN
Langsa (sekitar 30 publikasi) setelah Syariah Jumlah publikasi ini meningkat signifikan
dibandingkan lima tahun sebelumnya, yang hanya sekitar sepertiga dari jumlah
sekarang.
Gambar 7.2. Statistik publikasi kumulatif dosen FEBI tahun 2015 - 2017
7.2.2 Pandangan FEBI IAIN Langsa tentang data pada butir 7.2.1 dalam perspektif:
kesesuaian dengan Visi dan Misi, kecukupan, kewajaran, upaya pengembangan
dan peningkatan mutu. serta kendala-kendala yang dihadapi.
Jumlah judul dan dana pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh
pada FEBI dikategorikan baik. Dalam tiga tahun terakhir, FEBI IAIN Langsa
memperoleh proporsi dana pengabdian yang bersumber dari Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa dan sumber lainnya rata-rata
lebih dari Rp. 90 Juta, dengan rata-rata lebih dari 15 kegiatan per tahun. Ini berarti,
rata-rata dana pengabdian per dosen per tahun lebih dari Rp. 6 juta. Sebagian besar
aktifitas pengabdian sangat terkait dengan bidang kelimuan dosen. Misalnya,
kelompok dosen bidang Fikih Perbankan Syariah di PSPBS, Ekonomi Islam Di
PSEKS, KPM (kegiatan Pengabdian Masyarakat) yang melibatkan dosen FEBI untuk
menjadi supervisor serta memiliki program PKM peningkatan ekonomi masyarakat.
Dengan kata lain, pengabdian yang dilakukan dosen sudah sejalan dengan misi
pertama FEBI IAIN Langsa untuk menerapkan wawasan keislaman kepada
masyarakat.
Jumlah dan dana penelitian kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh FEBI IAIN Langsa cukup dan wajar, sesuai dengan kondisi dosen dan
mahasiswa FEBI.
Upaya pengembangan dan peningkatan mutu program pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan FEBI melalui:
7.3.1 Daftar instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama dengan FEBI IAIN Langsa
Kurun Waktu
Jenis
No Nama Instansi Kerja Sama Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
Mulai Berakhir
1 2 3 4 5 6
Bursa Efek Pendidikan, pengabdian, 2015 2019
Indonesia, Banda Penelitian dan
Aceh Pengembangan
1 Keterampilan serta Peningkatan kapasitas mahasiswa
peningkatan pemahaman dan dosen yang akan melakukan
mahasiswa dalam bidang penelitian dalam bentuk :
investasi pasar modal
7.3.2 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama*dengan FEBI dalam tiga
tahun terakhir.
Kurun Waktu
No Jenis
Nama Instansi Kerja Sama Manfaat yang Telah Diperoleh
. Kegiatan
Mulai Berakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Universiti Sultan Zainal Kerjasama Bidang 2015 2019 Peluang kerjasama dalam
Abidin (UnisZA) Akademik bidang penelitian, pertukaran
Terengganu, Malaysia mahasiswa dan penelitian dosen
serta peluang menlanjutkan
kuliah program Magister dan
Doktoral.
2 International Islamic Letter of Intent 2016 2020 1. Kerjasama penelitian dan
University Malaysia (LoI) penggunaan fasilitas
2. Kerjasama antar lembaga
dalam kegiatan
seminar/workshop. Join
research, publikasi ilmiah,
pertukaran dosen dan
mahasiswa
3. Kegiatan akademik lainnya
3 International Institute of Letter of Intent 2016 2016 1. Kerjasama penelitian dan
Islamic Though (IIIT) (LoI) pemanfaatan fasilitas
penelitian secara bersama
dan saling menguntungkan
2. Workshop bersama dalam
pengembangan kurikulum
dan akademik
4 UPSI Perlis Malaysia 22 Oktober 22
2015 Oktober
2019
1. Pertukaran ● Terciptanya peluang
Pengajar kerjasama dalam
2. Kolaborasi Riset peningkatan kualitas
3. Program mahasiswa dan dosen
Promosi dan ● Terbukanya peluang untuk
Pertukaran mendapatkan bantuan biaya
Pelajar pendidikan
● Terbukanya peluang
pertukaran dosen dan
mahasiswa