Anda di halaman 1dari 21

SINDIKAT NILAI NILAI DASAR PERJUANGAN HMI (NDP)

Diajukan guna memenuhi persyaratan

Senior Course (SC)

HMI CABANG PANDEGLANG

Disusun Oleh :

Sufyan Saifulloh

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG PEKALONGAN
2020

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
Testimoni Perkaderan.................................................................................................................4
Sindikat Nilai-Nilai Dasar Perjuangan.......................................................................................5
A. Nilai Nilai Dasar Perjuangan..............................................................................................6
B. Dasar-Dasar Kemanusiaan..................................................................................................7
C. Kemerdekaan Manusia dan Keharusan Universal..............................................................8
D. Ketuhanan Yang Maha Esa dan Perikemanusiaan.............................................................9
E. Individu dan Masyarakat..................................................................................................11
F. Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi...........................................................................13
G. Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan................................................................................14
H. Kesimpulan dan Penutup..................................................................................................15
REFRENSI...............................................................................................................................17

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menelurkan sebuah metodologi
pembelajaran tentang materi NDP Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada dasarnya,
rancangan konsep pembelajaran ini dibuat untuk menjadi panduan dala menyampaikan isi
materi NDP HMI secara praktis.

Selama pembuatan metodologi penyampaian materi NDP HMI ini, penulis mencoba
membuat cara yang lebih mudah di pahami dalam memahami NDP HMI sehingga dapat
menciptakan kesadaran akan pentingya memahami NDP sebagai landasan berfikir dan
beraktifitas oleh para peserta Latihan Kader I. karena NDP biasa di juluki dengan jantungnya
HMI penulis juga berharap bisa di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Rancangan ini
juga mengaju dari berbagai refrensi yang dapat digunakan sebagai acuan yang dalam
memahami NDP. Oleh karena itu, penulis berharap rancangan metodologi penyampaian
materi NDP ini menjadi sesuatu yang baik untuk meningkatkan kualitas kader HMI.

Pekalongan, 3 Desember 2020

Penulis,

Sufyan Saifulloh

3
Testimoni Perkaderan

“Dengan iman kita yakin, Dengan Ilmu kita Usaha dan Dengan Amal kita Sampai.
Yakinkan dengan Iman, Usahakan dengan ilmu, dan sampaikan dengan amal.”

4
Sindikat Nilai-Nilai Dasar Perjuangan

Sejarah Perumusan dan Pengertian NDP


Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI yang biasa di sebut oleh kader HMI dengan nama
NDP adalah dokumen resmi organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), memegang
peranan penting sebagai pedoman kader dan penjelasan tentang peran HMI sebagai
organisasi perjuangan. NDP merupakan perumusan ajaran ajaran pokok agama islam, yaitu
nilai-nilai dasarnya yang tercantum dalam Al-Qur’an dan As sunah. Islam sebagai jalan HMI,
telah menjadi sumber motivasi, pembenaran dan ukuran gerak, bagi langkah perjuangan
organisasi ini dalam mengamalkan misi untuk umat dan bangsa.

Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI (NDP HMI) yang awalnya di rumuskan oleh tokoh
yakni, Nurcholis Madjid, Endang Saifudin Anshori, dan Syakib Mahmud., berpikir untuk
kemudian diberi nama Nilai Dasar Islam (NDI), akan tetapi berdasarkan pertimbangan bahwa
pemberian nama tersebut akan menjadi klaim HMI lebih besar dengan kemudian
menyebutnya dengan nilai dasar islam. Sehingga penamaan dengan Nilai-nilai Dasar
Perjuangan itu di sesuaikan oleh kehidupan aktivitas sehari hari kita sebagai mahasiswa, dan
berdasarkan peran HMI sebagai organisasi perjuangan. Penamaan NDP pun mendapat
refrensi dari Willy Eicher, seorang ideology partai social democrat jerman dalam bukunya
berjudul The fundamental Values and Basic Deman of Democratic Socialism serta kata
“perjuangan” di ambil dari karya Sutan Syahrir mengenai ideology sosialisme Indonesia yang
termuat dalam perjuangan kita. Dimana Sutan Syahrir juga terinspirasi dari buku hitler, mein
kampf.

Bersumber dari pengantar yang diberikan Nurcholis Majid tentang latar belakang
lahirnya NDP, bahwa pelawatan Nurcholis Majid ke Timur Tengah telah menjadi tonggak
awal bagaimana latar belakang lahirnya NDP. Amerika pun sudah lama melihat potensi HMI.
Bahwa amerika sudah mengetahui kondisi dan situasi politik di Indonesia pada saat orde
lama, ketika bung karno mempermainkan dan melakukan poilitik devide et impera antara
komunis dan ABRI terutama AD. Sedikit banyak kerja AD dengan HMI telah menarik
perhatian Amerika, dan membuat mereka melakukan berbagai pendekatan dengan PB HMI.

5
Membahas tentang NDP, berarti berusaha untuk membicarakan islam dengan kepala
dingin. Yaitu dengan argumentasi atau gagasan secara rasional dan empiris dengan
menggunakan dalil-dalil naqli yang dapat di rasionalkan oleh akal dan yang terlebih utama
adalah berargumentasi tidak hanya dengan nash Al-Qur’an semata. Karena NDP merupakan
intisari yang seharusnya ada pada karakteristik setiap kader Hmi, dan NDP merupakan nilai
dasar moral yang menggerakkan perjuangan.

A. Nilai Nilai Dasar Perjuangan

Kepercayaan adalah sebuah kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Di samping


kepercayaan merupakan fitrah manusia untuk tunduk dan patuh kepada sesuatu yang
mutlak dan absolut (hanifan musliman), kepercayaan juga merupakan sandaran nilai.

Rudolf Otto, seorang yang berkebangsaan Jerman yang ahli dalam bidang sejarah
agama-agama yang menulis buku The Id of the Holy (1971), meyakini bahwa
manusia memiliki apa yang disebutnya dengan nominus adalah perasaan dan keyainan
seseorang terhadap adanya yang maha kuasa yang lebih besar dan tinggi yang tidak
bisa di jangkau dan dikuasai oleh manusia. Kekuatan nominus ini kemudian diyakini
oleh umat manusia dengan berbagai cara yang berbeda beda kadang kadang ia di
inspirasikan dengan suatu kebiasaan yang menyeramkan dan menakutkan, dan
terkadang juga dengan sesuatu kekuatan yang misterius.

Faktanya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang beraneka ragam tumbuh


dengan perbedaan yang akhirnya menimbulkan banyak sekali bentuk-bentuk
kepercayaan yang tercipta. Karena sebuah bentuk percayaan Antara orang satu
dengan yang lainnya ialah berbeda. Maka sudah hal yang lazim ketika adanya
perbedaan memunculkan dua kemungkinan: kesemuanya itu salah atau salah satu
dari pernyataan tersebut benar. Perumusan kalimat persaksian (Syahadat) Islam yang
kesatu : Tiada tuhan selain allah mengandung peniadaan dan pengecualian. Perkataan
“tidak ada tuhan” meniadakan segala bentuk kepercayaan, sedangkan perkataan
“selain allah” memperkecualikan satu kepercayaan kepada kebenaran. Dengan
peniadaan itu dimaksudkan agar manusia membebaskan dirinya dari belenggu
segenap kepercayaan yang ada dengan segala akibatnya, dan dengan pengecualian itu
dimaksudkan agar manusia hanya tunduk pada ukuran kebenaran dalam menetapkan
dan memilih nilai-nilai, itu berarti tunduk pada Allah, Tuhan Yang Maha Esa,

6
Pencipta segala sesuatu yang ada termasuk manusia. Taat dan pasrah itu disebut
Islam.

B. Dasar-Dasar Kemanusiaan

Manusia adalah puncak ciptaan, merupakan mahluk yang tertinggi adalah wakil
dari tuhan di muka bumi. Sesuatu yang membuat manusia yang menjadi manusia
bukan hanya karena beberapa sifat atau aktivitas dalam sehari-hari yang ada padanya,
melainkan suatu keseluruhan susunan sebagai sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan yang
khusus dimiliki manusia saja yaitu Fitrah. Fitrah membuat manusia berkeinginan suci
dan secara kodrati cenderung kepada kebenaran (hanief).

Dalam fakta secara historis, perjuangan memperoleh dan memperjuangkan harkat


dan martabat kemanusiaan merupakan ciri dominan deretan pengalaman hidup
manusia sebagai makhluk sosial. Sebab dalam kenyataannya manusia lebih banyak
mengalami kehilangan fitrah dan kebahagiaan daripada sebaliknya. Dan dari sudut
penglihatan inilah kita juga dapat menafsirkan kedatangan rasul-rasul dan nabi-nabi,
yaitu untuk memimpin umat manusia melawan kejatuhannya sendiri dan
mengemansipasi harkat dan martabat dari kejatuhan itu.

Kejatuhan manusia tersebut dilambangkan dalam terusirnya Adam dan Hawa dari
surge yang di turunkan ke bumi karena melanggar larangan Tuhan. Adam dan Hawa
terangkat hanya setelah menerima pengajaran Tuhan dan bertaubat, yaitu pengajaran
tentang beriman dan beramal sholeh.

Menurut Dr. M. Ratib an-Nabulsi (2010 : 75)mengatakan bahwa di dalam ruang


pikiran dan ke dalam nurani, Allah menciptakan sesuatu yang dengannya maka anda
bisa mengetahui akhlak terpuji dan akhlak tercela. Sesuatu inilah yang menjadikan
manusia menganggap buruk perbuatan buruk lalu menghindarinya, dan menganggap
baik perbuatan baik sehingga akan terasa nyaman dengannya. Pada gilirannya, ia
memuji pelaku kebaikan dan mencela pelaku keburukan.

Dengan memenuhi hati nurani, seseorang berada dalam fitrahnya dan menjadi
manusia sejati (insan kamil). Berada dalam posisi ahsani taqwim manusia bahkan

7
lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan malaikat bahwa Adam tidak pernah
diperintahkan untuk sujud hormat kepada malaikat yang disuruh sujud kepada Adam.
(QS.2:33). Hidup fitrah adalah bekerja secara ikhlas yang memancar dari hati nurani
yang hanif atau suci. Hal tersebut terjadi ketika manusia diberi akal dan hawa nafsu
sebagai penguji mana yang paling baik perbuatannya. Karena sejatinya manusia sudah
bisa mengerti mana benar dan mana yang salah.

C. Kemerdekaan Manusia dan Keharusan Universal

Apakah saat ini manusia sudah benar mencapai kebebasan atau yang biasa disebut
dengan kemerdekaan dalam mewujudkan keinginan dan perbuatannya atau tidak,
sebagai bentuk upaya menjemput takdirnya. Dr.M.Ratib mengatakan bahwa hal
terpenting didalam agama adalah akidah. Bila akidah benar maka benar juga amal
perbuatannya, dan bila amal perbuatannya benar maka akan sampai pada cita-citanya.
Tidak ada satupun akidah yang rusak kecuali ia melumpuhkan gerak manusia secara
total dan menjadikannya duduk berpangku tangan, pasrah terhadap masa depan kelam
yang menantinya. Akidah adalah modal dan pondasi dasar manusia untuk berjuang
dan berkeyakinan agar kehidupan manusia lebih terarah.

Berbincang mengenai takdir, Azhari Akmal Tarigan menjelaskan makna kata


takdir (taqdir), yang berasal dari kata qaddara yang berarti mengukur, member,kadar
atau ukuran. Jika dikatakan bahwa Allah telah menakdirkan sesuatu, harus di pahami
dalam makna Allah telah menetapkan ukuran,kadar,batas tertentu terhadap sesuatu
itu.

Kehidupan manusia mengenal dua aspek, yaitu yang temporer berupa kehidupan
sekarang di dunia, dan yang abadi adalah ketika di akhirat setelah mati di dunia.
Masuk dalam hal ini manusia mempunyai kebebasan dalam memilih termasuk beban
yang di telah amanahkan. Hal ini berkaitan erat dengan manusia yang dilahirkan
sebagai individu yang memang mempunyai hak kemerdekaannya. Tetapi manusia
hidup sebagai makhluk social dalam suatu bentuk hubungan tertentu baik dengan
alam ataupun dengan manusia lainnya. Dari segi ini manusia ialah bagian dari
keseluruhan alam yang merupakan satu kesatuan.

Meskipun kemerdekaan adalah esensi daripada kemanusiaan sebagai individu


dalam konteks hidup ditengah alam raya dan masyarakatnya tidak berarti bahwa
manusia selalu dan dimana saja merdeka. Adanya batas-batas tertentu itu di karenakan

8
adanya hukum-hukum yang pasti dan tetap menguasai alam hukum yang tidak
tunduk. Dan tidak pula bergantung pada kemauan manusia. Hukum-hukum itu
mengakibatkan adanya “keharusan universal” atau biasa disebut dengan “takdir”.

D. Ketuhanan Yang Maha Esa dan Perikemanusiaan

Ketentuan kepada Tuhan YME, mengandung konsekuensi harus mengabdi kepada


Allah dengan memenuhi ketetapan Allah SWT. Telah jelas bahwa hubungan yang
benar Antara individu manusia dengan dunia sekitarnya bukan hubungan penyerahan.
Sebab penyerrahan meniadakan kemerdekaan dan keihkhlasan dan kemanusiaan.
Akan tetapi jelas pula bahwa tujuan manusia hidup merdeka dengan segala
kegiatannya ialah kebenaran. Oleh karena itu sekalipun tidak tunduk pada sesuatu
apapun dari dunia sekelilingnya, namun manusia merdeka masih dan mesti tunduk
kepada kebenaran. Karena menjadikan sesuatu sebagai tujuan adalah berarti
pengabdian kepadanya.

Dari segi kajian agama yang bersifat historis-kritis kebenaran yang hak itu
“Tuhan”, sebagaimana yang telah diuraikan dalam Bab 1. Tuhan itu menyatakan diri
kepada mansuia sebagai Allah (27:9) Maka dia adalah Yang Maha Benar. Setiap
pencarian yang maha benar adalah pada hakikatnya Tuhan Yang Maha Esa. Maka
dari itu seseorang manusia merdeka adalah seseorang yang Berketuhanan Yang Maha
Esa. Keikhlasan tiada lain adalah kegiatan yang dilakukan semata-mata bertujuan
kepada tuhan YME, yaitu kebenaran yang mutlak, guna untuk memperoleh
persetujuan atau biasa dikatakan “ridho” daripadanya. Sebagaimana kemanusiaan
terjadi karena adanya kemerdekaan dan kemerdekaan ada karena berawal dari tujuan
kepada sang tuhan yang maha esa semata. Hal ini dapat di artikan segala bentuk
kegiatan hidup dilakukan hanyalah karena nilai kebenaran itu yang terkandung
didalamnya guna mendapat ridho kebenaran mutlak. Dan hanya pekerjaan “karena
allah” itulah yang bakal memberikan keuntungan bagi manusia (92:19-21).

Iman menurut Bahasa yunani adalah pisti secara makna istilah adalah rasa
kepercayaan kepada Tuhan. Iman sering di artikan sebagai “percaya” (kata sifat) dan
tidak jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda). Menurut dari Alkitab
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat” (ibrani 11:1). Dalam maknanya yang lengkap kata iman
berasal dari akar kata yang sama dengan perkataan aman. Jika ditinjau dari segi

9
Bahasa arab yakni kesejahteraan dan kesentosaan, Dan amanat juga ditunjau dari segi
Bahasa arab yaitu keadaan bisa dipercaya atau diandalkan. Dalam Bahasa inggris
trust-worthiness, lawan dari kata khianat. Karena itu iman yang membawa rasa aman
dan membuat orang mempunyai amanat itu sendiri tentu lebih dari hanya sekedar
percaya.

Untuk menengahi antara iman dan amal perbuatan yang benar konkrit itu adalah
ibadah-ibadah. Dalam ibadah, seorang hamba Tuhan merasakan kehampiran spiritual
kepada khaliqnya. Kecendrungan bahwa rasa keagamaan harus selalu berdimensi
esoteric, dengan penegasan bahwa setiap lelaku manusia yang eksoteris (lahiriah)
absah hanya jika menghantar seseorang kepada pengalaman eksoteris (batiniah) ini,
pendekatan secara keruhanian ini dapat disebut sebagai inti rasa keagamaan.

Akan tetapi, disamping makna intrinsiknya, ibadat juga mengandung makna


instrumental, karena ia bisa dilihat sebagai usaha pendidikan pribadi dan kelompok
kearah komitmen atau pengikatan batin kepada lelaku yang bermoral. Asumsinya,
melalui ibadah, seseorang yang beriman memupuk dan menumbuhkan kesadaran
kesadaran individual dan kolektifnya untuk tugas pribadi dan sosialnya untuk
mewujudkan kehidupan bersama yang sebaik-baiknya di dunia ini. Akar kesadaran itu
ialah keinsafan yang mendalam akan pertanggung jawaban semua pekerjaan kelak di
hadapan tuhan dalam pengadilan ilahi yang tak ter-elakkan, yang disitu seseorang
tampil mutlak hanya sebagai pribadi. Karena sifatnya yang amat pribadi dalam
hubungan Antara seorang hamba dengan tuhan , ibadah dapat menjadi instrument
pendidikan moral dan etika yang amat sekali dalam untuk konstinuitas yang lebih
efektif. Di dalam Al-Qur’an dengan jelas dikatakan harapan bahwa salah satu efek
terpenting ibadah adalah tumbuhnya semacam solidaritas social. Bahkan ditegaskan
juga, ibadah bukan saja sia-sia dan tidak akan membawa kepada keselamatan,
malahan terkutuk oleh tuhan, sekiranya tak melahirkan solidaritas social.

Berketuhanan yang maha Esa dan Berperikemanusiaan adalah sikap yang amat
adil, yaitu sikap menempatkan sesuatu terhadap tempatnya yang wajar. Tidak
melebihkan yang lainnya sehingga dapat menghambakan dirinya kepada sang tuhan.
Dia selalu menyimpan itikad baik dan lebih baik. Maka ketuhanan menimbulkan
sikap yang adil kepada sesama manusia.

E. Individu dan Masyarakat

10
Manusia sebagai pribadi itu dikatakan unik, Karena hamper bisa dipastikan tidak
ada manusia sebagai individu yang sama Antara satu dengan yang lainnya. Manusia
tidak diciptakan untuk sendiri. Dan manusia di ciptakan tidak sama dalam hal
kecendrugan dan kecakapan. Kurang lebih manusia diciptakan seperti itu.

Individu berasal dari kata latin, individium yang artinya yang tak terbagi. Jadi,
merupakan suatu sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social, individu menyangkut tabiatnya
dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memgang peranan dalam pergaulan hidup
manusia. Lebih lanjut disebutkan: untuk dapat mengerti tata kehidupan masyarakat
yang berkelompok perlu dibahas tata kehidupan individu yang menjadi pembentuk
masyarakat itu (Ahmadi,2004:26). Maka dapat dikatakan tata kehidupan masyarakat
di pengaruhi oleh tata kehidupan sendiri atau individu.

Masyarakat menurut Ralp linton dalam bukunya “the study of man” hal 91
mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batasan-batasan.
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai suatu kesatuan social dengan batas-batas yang telah dirumuskan
dengan jelas. Jadi, dalam masyarakat bukan hanya sekelompok orang, melainkan
hidup juga berintegrasi dan terorganisasi dan juga mempunyai pola hidup tertentu.

Kemudian penting untuk di perhatikan individu dan masyarakat dalam perspektif


Al-Qur’an. Bagi Fazlur Rahman, apakah individu yang lebih penting sedangkan
masyarakat sebagai instrument atau sebaliknya adalah sebuah masalah akademis,
karena nampaknya individu dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Tidak ada
individu yang hidup tanpa masyarakat. Malah menurut Fazlur Rahman, konsep-
konsep ajaran agama yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia seperti
taqwa,adil,amanah, hanya mempunyai arti dalam konteks social. Bahkan konsep
agama yang menyatakan berbuat aniaya terhadap diri sendiri (zulm al-nafs) yang
akhirnya menghancurkan individu-individu juga pada gilirannya akan menghancurkan
masyarakat.

11
Tidak hanya itu. Menempatkan teologi atau kalam di tengah kehidupan modern
saat ini tidaklah mudah. Pada abad pertengahan al-Ghozali mengeluh tentang manfaat
ilmu kalam dalam islam, sedang di era modern ini Fazlur Rahman juga menyatakan
hal yang sama. Kaum pendukung positivisme di barat menuduh teologi sebagai
wacana yang meaningless. Manusia berada di tuntut mereformulasikan konsep teologi
agar dapat menjawab tantangan real kemanusiaan dalam kehidupan kontemporer.

Sejarah dan perkembangannya bukanlah suatu yang tidak mungkin dirubah.


Hubungan yang benar Antara manusia dengan sejarah bukanlah penyerahan pasif.
Tetapi sejarah di tentukan oleh manusia sendiri. Tanpa pengertian ini adanya azab
Tuhan (akibat buruk) dan pahala (akibat baik) bagi satu amal perbuatan yang mustahil
ditanggung manusia (99:7-8). Manusia merasakan akibat amal perbuatannya sesuai
dengan ikhtiar. Dalam hidup ini (dalam sejarah) dalam hidup kemudian hingga
sesudah sejarah (9:74,16:30). Semakin seseorang bersungguh-sungguh dalam
kekuatan yang bertanggung jawab dengan kesadaran yang terus menerus akan tujuan
dalam membentuk masyarakat semakin ia mendekati tujuan (29:69)

Bentuk dari hidup bermasyarakat adalah bisa menempatkan posisi dirinya sebagai
bagian yang menyatu di dalamnya. Individu yang memberikan manfaat untuk
kehidupan social karena manusia memiliki sifat interdependensi dengan yang lain.
Islam memberikan pandangan dalam kehidupan bermasyarakat sesunggguhnya kita
ini harus senantiasa berseru kebaikan (Amar Ma’ruf) dan memerangi perbuatan buruk
(Nahi Munkar). Dalam kalimat itu terdapat seruan perjuangan, pembelaan, dan
mencegah keburukan. Inilah sederhananya makna dari Individu dan Masyarakat.

F. Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi

kebaikan dari sebuah kondisi masyarakat tergantung pada perencanaan manusia


dan usaha-usaha bersamanya. Jika kemerdekaan dicirikan dalam bentuk yang tidak
bersyarat (kemerdekaan tanpa batas) maka sudah jelas bahwa di setiap orang
diperbolehkan mengejar dengan bebas segala keinginan pribadinya. Akibatnya
pertarungan keinginan yang bermacam-macam itu satu sama lain dalam kekacauan
atau anarkis.

Walaupun begitu bagi rakyat, agama sebagaimana yang sering di khutbahkan


adalah sarana yang dapat melumpuhkan pola pikir, meruntuhkan kehendak,
menyebabkan timbulnya pesimisme. Akibatnya agama rakyat menjadi agama yang

12
hanya menguntungkan tiga golongan Fir’aun (penguasa politik), kaum Croesus
(penguasa ekonomi), dan Bal’am-e-Ba’ura (kaum cerdik-pandai religious-gadungan)
sementara satu golongan yang dikorbankan yaitu Rakyat. Akhirnya saya merujuk
pada semangat yang mewariskan kepada umat manusia suatu literatur yang berlimpah
dengan keindahan insani, dengan cita-cita keadilan, kesamaan derajat dan kesatuan
manusia dengan literature yang mencerminkan perasaan batiniah terdalam umat
manusia.

Keterkaitan iman dengan prinsip keadilan sangatlah jelas dalam berbagai


pernyataan Kitab Suci, bahwa Tuhan adalah Maha Adil, dan bagi manusia perbuatan
adil adalah tindak persaksian untuk Tuhan. Pengertian adil dalam Kitab Suci juga
terkait erat dengan sikap seimbang dan menengahi, dalam semangat moderasi dan
toleransi yang dinyatakan dengan istilah wasath (pertengahan). Muhammad Asad
menerangkan pengertian wasath itu sebagai sikap berkeseimbangan Antara dua
ekstremitas serta realistis dalam memahami tabiat dan kemungkinan manusia, dengan
menolak kemewahan maupun asketisme berlebihan.

Kualitas terpenting yang harus di punyai, adalah rasa kemanusiaan yang tinggi
sebagai pancaran kecintaan yang tak terbatas pada Tuhan. Di samping itu diperlukan
kecakapan yang cukup. Kelompok (jamaah) orang-orang tersebut adalah pimpinan
masyarakat. Mempin adalah menegakkan keadilan, menjaga agar setiap orang
memperoleh hak asasinya, dan dalam jangka waktu yang sama menghormati
kemerdekaan orang lain dan martabat kemanusiaannya sebagai manifestasi
kesadarannya akan tanggung jawab social. Hal itu semuanya merupakan kebenaran
karena pada hakikatnya seluruh harta kekayaan yang ada dimuka bumi ini adalah
milik Tuhan semata (10:55). Manusia pada keseluruhan diberi hak yang sama atas
kekayaan itu dan harus di berikan bagian yang wajar baginya, maksudnya adalah
ketika orang tersebut malas menjemput rezeki nya maka dipastikan dia tidak akan
mendapatkan hal tersebut, justru sebaliknya ketika orang tersebut semangat dalam
menjemput rezekinya maka dia akan sukses. (51:58)

G. Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan

Dari uraian keseluruhan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan dengan pasti
bahwa inti daripada kemanusiaan yang suci adalah iman dan kerja kemanusiaan atau
amal saleh (95:6).

13
Iman dalam pengertian kepercayaan akan adanya kebenaran mutlak yaitu Tuhan
yang Maha Esa. Serta menjadikannya satu-satunya tujuan hidup dan tempat
pengabdian diri yang terakhir dan mutlak. Sikap itu menimbulkan kecintaan tak
terbatas pada kebenaran, kesucian dan kebaikan yang menyatakan dirinya dalam sikap
perikemanusiaan menghasilkan amal saleh, artinya amal yang bersesuaian dengan
meningkatkan kemanusiaan. Sebaik-baiknya menusia ialah yang berguna untuk
sesamanya. Tapi bagaimana hal itu harus dilakukan manusia?.

Sebagaimana setiap perjalanan kearah suatu tujuan ialah gerakan kedepan


demikian pula perjalanan umat manusia atau sejarah adalah gerak maju kedepan.
Maka semua nilai dalam kehidupan relative adanya berlaku untuk suatu tempat dan
suatu waktu tertentu. Demikianlah segala sesuatu berubah, kecuali tujuan akhir dri
segala yang ada yaitu kebenaran mutlak (Tuhan) (28:88). Jadi semua nilai yang benar
adalah bersumber atau dijabarkan dari ketentuan hukum-hukum Tuhan (6:57). Maka
dari itu manusia berikhtiar dan merdeka, adalah yang bergerak. Gerakan tersebut tidak
lain adalah maju kedepan (progressif). Dia adalah dinamis, tidak statis. Dia hanya
menghendaki perubahan terus menerus sejalan dengan arah atau tujuan kebenaran
mutlak.

Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran-
kebenaran dalam hidupnya, sekalipun relative namun kebenaran merupakan tonggak
sejarah yang mesti dilalui dalam perjalanan sejarah menuju kebenaran mutlak.

Dari uraian tersebut dapat kita pahami bahwa era globalisasi Ilmu dan budaya saat
ini, terdapat kesulitan-kesulitan intrinsik pada ketiga jenis pendekatan agama, jika
pendekatan ini berdiri sendiri, terpisah Antara satu dengan yang lainnya. Kerja sama
Antara ketiga pendekatan tersebut teologi, filsafat, dan studi agama merupakan riset
masa depan yang potensial memberikan sumbangan berharga untuk mengatasi
tantangan kemanusiaan universal.

Dunia modern merindukan siraman spiritual yang hanya bisa diraih melalui
rumusan-rumusan teologi yang dicerahkan oleh pemahaman filsafat. Moralitas yang
tidak dicerahkan oleh filsafat belum menangkap universitas pesan-pesan agama.
Dengan menyeleksi masukan-masukan yang diperoleh dari pendekatan filsafat dan
studi empiris, umat beragama dapat membedakan mana aspek agama yang universal,
yang kategoris, yang intelektual, dan lokal, hipotesis, fisis. Keduanya tak dapat

14
dipertentangkan karena keduanya ibarat dua sisi mata uang. Meminjam istilah
Imanuel Kant: pemikiran-pemikiran keagamaan yang substansial-intelektual-
transendental-universal tanpa wadah yang material-empirikal-partikular adalahy
lamunan kosong.

Disamping mencari, menemukan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai


sebuah usaha untuk memahami ayat-ayat Allah SWT. Dalam kerangka memlihara dan
meningkatkan keimanan kita kepadanya, tuntutan untukmencari ilmu pengetahuan
adalah konsekuensi logis dari peranan kekhalifahan manusia. Manusia diberi anugrah
suci oleh Allah Swt yaitu rasa ingin tidak dimiliki oleh yang lainnya.

H. Kesimpulan dan Penutup

Hidup yang benar dimulai dengan percaya atau iman kepada Tuhan. Tuhan YME
dan keinginan mendekat serta kecintaan kepadanya yaitu takwa. Iman dan Takwa
bukanl;ah nilai statis dan abstrak. Nilai-nilai itu memancar dengan sendirinya dalam
bentuk kerja nyata bagi kemanusiaan dan amal shaleh. Iman tidak memberik arti apa-
apa bagi manusia jika tidak disertai dengan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang
sungguh-sungguh untuk menegakkan perikehidupan yang benar dalam peradaban dan
budaya.

Iman dan Takwa dipelihara dan diperkuat dengan melakukan ibadah atau
pengabdian formal kepda tuhan, ibadah mendidik individu agar tetap ingat dan taat
kepada Tuhan dan berpegang teguh kepada kebenaran sebagai mana dikehendaki oleh
hati nurani yang hanif. Segala sesuatu yang menyangkut bentukdan cara beribadah
menjadi wewenang penuh dari pada agama tanpa adanya hak manusia untuk
mencampurinya. Ibadah-ibadah yang terus menerus kepada tuhan menyadarkan
manusia akan kedudukannya di tengah alam dan masyarakat dan sesamanya. Ia telah
melebihkan sehingga kepada kedudukan Tuhan dengan merugikan orang lain, dan
tidak mengurangi kehormatan dirinya sebagai makhluk tertinggi dengan akibat
perbudakan diri kepada alam maupun orang lain.

Kerja kemanusiaan atau amal shaleh mengambil bentuknya yuang utama dalam
usaha yang sungguh-sungguh secara esensial menyangkut kepentingan manusia
secara keseluruhan, baik dalam ukuran ruang maupun waktu yang menegakkan
keadilan dalam masyarakat sehingga setiap orang memperoleh harga diri dan
martabatnya sebagai manusia. Hal itu berarti usaha-usaha yang terus menerus harus

15
dilakukan guna mengarahkan masyarakat kepada nilai-nilai yang baik, lebih maju dan
lebih insani usaha itu adalah “amar ma’ruf, disamping usaha lain untuk mencegah
segala bentuk kejahatan dan kemerosotan nilai-nilai kemanusiaan dan nahi munkar.
Selanjutnya adalah bentuk kerja kemanusiaan yang lebih nyata ialah pembelaan kaum
lemah, kaum tertindas dan kaum miskin pada umumnya serta usaha-usaha kearah
peningkatan nasib dan taraf hidup mereka yang wajar dan layak sebagai manusia.

Kesadaran dan rasa tanggung jawab yang besar kepada kemanusiaan melahirkan
jihad, yaitu sikap berjuang. Berjuang itulah dilakukan dan ditanggungkan bersama
oleh manusia dalam bentuk gotong royong atas dasar kemanusiaan dan kecintaan
kepada Tuhan. Perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan menuntut ketabahan,
kesabaran, dan pengorbanan. Dan dengan jalan itulah kebahagiaan dapat diwujudkan
dalam masyarakat manusia. Maka dari itu persyaratan bagi berhasilnya perjuangan
adalah adanya barisan yang merupakan bangunan yang kokoh dan kuat. Mereka
terikat satu sama lain oleh persaudaraan dan solidaritas yang tinggi dan oleh sikap
yang tegas kepada musuh-musuh dari kemanusiaan. Akan tetapi justru demi
kemanusiaan mereka adalah manusia yang toleran. Meskipun mengikuti jalan yang
benar, mereka tidak memaksakan kepada orang lain atau golongan lain.

Kerja kemanusiaan atau amal shaleh itu merupakan proses perkembangan yang
permanen. Pejuang kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang lebih baik, lebih
benar. Oleh sebab itulah manusia harus mengetahui arah yang benar daripada
perkembangan peradaban di segala bidang. Dengan kata lain, manusia harus
mendalami dan selalu mempergunakan ilmu pengetahuan. Kerja manusia dan kerja
kemanusiaan tanpa ilmu tidak akan sampai pada tujuannya, sebaliknya juga ketika
ilmu tanpa rasa kemanusiaan tidak akan membawa kebahagiaan bahkan
menghancurkan peradaban. Ilmu pengetahuan adalah karunia Tuhan yang besar
artinya bagi manusia. Mendalami ilmu pengetahuan harus didasari oleh sikap terbuka.
Mampu mengungkapkan perkembangan pemikiran tentang kehidupan berperadaban
dan berbudaya. Kemudian mengambil dan mengamalkan diantaranya yang terbaik.

Dengan demikian, tugas hidup manusia menjadi sangat sederhana, yaitu beriman,
berilmu, dan beramal.

16
REFRENSI

Engineer, Asghar Ali.2009. Islam dan Teologi Pembebasan. Yogyakarta : Pustaka


Pelajar

Madjid, Nurcholish.2013. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung :


Mizan

Muniruddin, Said.2014. Bintang Arasy : Tafsir Filosofis-Genostik Tujuan HMI.


Banda Aceh : Syiah Kuala University Press

Pengurus HMI Cabang Ciputat.2016. Basic Training HMI. Ciputat : Bidang


Pembinaan Anggota HMI Cabang Ciputat

Solichin.2010.HMI Candradimuka Mahasiswa. Jakarta : Sinergi Presdatama


Foundation

Tarigan,Azhari Akmal.2018. Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI : Teks,


Interpretasi dan Kontekstualisasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Tarigan, Azhari Akmal.2007. Islam Madzhab HMI : Tafsir Tema Besar Nilai
Dasar Perjuangan (NDP). Ciputat : Kultura

17
BIOGRAFI

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap Sufyan Saifulloh

Nama panggilan Sufyan, Iyan

Jenis kelamin Laki-Laki

Tempat tanggal lahir Cilacap, 27 Desember 1999

Alamat asal Jl. Hayam Wuruk no. 83 Pekalongan Barat kelurahan


kergon

No. HP 081261929294

E-mail mamahnyanizar@gmail.com

Sosmed Fb (sufyan saifulloh), Ig (avey_says) , Twitter


(@sufyansaifulloh)

Golongan darah B

Hobi dan minat Membaca, Menulis puisi, Bulutangkis, Jogging,


diskusi,Dll.
Cita-cita Pengusaha
Motto hidup “berjuanglah untuk cintamu sediri dan jadilah diri
sendiri sebelum menjadi tua yang menyebalkan”.

RIWAYAT PENDIDIKAN
a. Pendidikan Formal
Jenjang Tempat Tahun

SD MSI 01 Kauman Pekalongan 2006-2012

SMP MTs.SS 2012-2015


(Pondok Pesantren Tebuireng Jombang)

SMA MA SS Tebuireng Jombang 2015-2018


Universitas IAIN Pekalongan 2019-Sekarang

18
Prestasi yang Diperoleh Penyelenggara Tahun

Juara 3 Bulu Tangkis Kab.Padang Lawas Utara 2013


2013
Jambore Pemuda 2015 Kab.Tapanuli Selatan 2015

Finalis Esai Se-SMA Universitas Sumatera Utara 2016


Sumut

Riwayat Organisasi
Nama Organisasi Jabatan Tahun

Keluarga Santri Pemalang Anggota 2014


Indonesia
Kudaireng humas 2017

IPASULA TBI Ketua 2017

Pencak Silat NHP Wakil ketua 2017


TEAC Kemanan 2017
Himpunan Mahasiswa Islam Kabid P3A 2019

Riwayat Pelatihan
Nama Pelatihan Penyelenggara Tahun

LKMD HMJ MD 2017

LK1 (Basic Traning) HMI HMI Komisariat Walisongo 2019

LK2 (Intermediate HMI Cabang Semarang 2020


Training) HmI

Komunitas
Nama Tahun
Gubuk Literasi 2020

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai