Anda di halaman 1dari 2

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KEKAL

Topik permasalahan “Akan pergi kemana manusia setelah ia mati?” telah menuai banyak
perdebatan. Terjadi banyak perdebatan mengenai penafsiran-penafsiran para teolog tentang kehidupan
setelah kematian. Manusia mencari kepastian atau pengharapan bahwa akan ada hidup setelah kematian.
Bahkan, kekhawatiran akan kehidupan setelah kematian sudah ada sejak zaman Mesir kuno. Mereka
beranggapan bahwa masih ada kehidupan setelah kematian. Orang-orang mesir kuno melakukan berbagai
perawatan terhadap tubuh orang mati sebagai bentuk penghormatan mereka kepada orang yang sudah
mati. Melihat hal itu, manusia pada umumnya merasa bahwa ada kehidupan setelah kematian dan dari
mana muncul pemikiran yang demikian. 

Alkitab menceritakan sebuah gambaran bagaimana sebenarnya kematian dan kebangkitan yang
dialami oleh manusia. William Dyrness memaparkan dalam bukunya (2013) tentang kematian, yakni
kematian tubuh yang digambarakan seperti “Berkas gandum yang dibawa masuk pada waktunya (Ayub.
5:26); kematian digambarkan seperti suatu akhir (II Samuel 14:14), kematian seperti air yang tercurah ke
bumi, yang tidak terkumpul lagi atau kita harus menjadi kembali menjadi tanah (Kejadian 3:19).
Pernyataan tersebut menyiratkan bagaimana Alkitab menjelaskan tentang kematian. Hal ini juga
menunjukan bahwa kematian merupakan hal yang mutlak dialami manusia dan satu-satunya tentang masa
depan yang kita ketahui akan terjadi, tapi tidak diketahui kapan kepastianya.  

Kematian dan kebangkitan pasti terjadi dalam kehidupan manusia. Alkitab memberikan
gambaran yang jelas mengenai kehidupan yang akan kita peroleh di kemudian hari. Tuhan sendiri telah
mendemonstrasikan bagaimana kehidupan seluruh umat manusia kelak. Tuhan telah menunjukan dengan
pasti bahwa tidak ada yang abadi di dunia. Yang semula diciptakan dari debu, akan kembali kepada debu,
tetapi tidak setelahnya. Setiap umat manusia akan menuai hasil dari apa yang telah ia tabur selama di
dunia dan mendapat upah sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Hal ini bukan berarti kita akan hidup
kekal berdasarkan seberapa banyak kita kerjakan. Tetapi, hal ini berbicara tentang buah apa yang telah
kita hasilkan dari kehidupan yang dianugerahkan. Seperti halnya pohon baik menghasilkan buah yang
baik, sama seperti manusia yang baik harus berbuat baik pula.
            
Alkitab sudah memberikan gambaran bagaimana kehidupan kita di dunia berjalan sangat cepat
dan tidak terprediksi. Setiap orang tidak mengetahui kapan, dimana, dan bagaimana kematian yang akan
datang menghampiri pribadi lepas pribadi. Jika demikian, sudah selayaknya kita mempergunakan
kesempatan dengan bijak. Kehidupan yang kita peroleh adalah pemberian yang sebenarnya tidak layak
diberikan kepada kita. Oleh karena itu, bertanggungjawablah atas karunia yang diberikan dan jangan
menyia-nyiakannya. Jangan sampai kita semua seperti kacang yang lupa kulitnya, atau seperti emas
permata yang dilemparkan ke mulut babi.
DAFTAR RUJUKAN
Ariawan, Sandy. 2018. The Effectiveness of Cooperative Learning Method (Student Team Achievement Devisions) in
Christian Educaion . IJECA, 1(3), 45-50.
https://journal.ummat.ac.id/index.php/IJECA
https://doi.org/10.31764/ijeca.v1i3.2128
Ariawan, S. (2018). PENGARUH APRESIASI GEREJA BERBENTUK MATERI DAN NON MATERI TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN MUSIK GEREJA DI KOTA YOGYAKARTA. DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan
Agama Kristen Duta Harapan, 1(1), 8-16.
Ariawan, S. 2019. Countering zeitgeist of Self-Centered through Role Playing Methods Among Junior High School
Student. IJECA, 2(3), 44-49.
https://journal.ummat.ac.id/index.php/IJECA
https://doi.org/10.31764/ijeca.v2i3.2143
Ariawan, S., & Malang, S. T. I. P. A. K. Building Critical Thinking in Covid-19 Pandemic Era: Impossible or I am Possible?.
In FIRST INTERNATIONAL CONFERENCE ON ADVANCES IN SCIENCE HUB (ICASH 2020) PROCEEDINGS
(Special Edition).
Ariawan, S. (2020). Kreativitas Mengajar dan Implementasi Konsep Pastor-Teacher, SulSel: CV. Mitra Ilmu,
http://doi.org/10.31237/osf.io/xe95j
Ariawan S. 2020. Etika Guru Pendidikan Agama Kristen. Jawa Tengah: CV. Pena Persada.
Ariawan S., Kristyana, N. Nurprasetyaningsih, Rusmi. 2020. Vi rt ual Di scussi on for Im provi ng Mot i vat i on: A
C hri sti an Educat i on S t rat egy agai nst Covi d- 19 P andemi c Effect . RSP Sci ence HUB, 02 (07), 1-
6.
Dyrness, W. (2013). Tema-Tema Dalam Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.
Thiessen, H. C. (2015). Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas.

Anda mungkin juga menyukai