Anda di halaman 1dari 11

KEHIDUPAN KEKAL

Wolvy Elopore

STT MAWAR SARON LAMPUNG

Welopore@gmail.com

Absrak.

Kehidupan kekal ada dua bagian yaitu, Surga dan neraka adalah dua konsep yang sangat
dikenal dan selalu mendapat tempat dan perhatian di kalangan umat Kristen. Manusia adalah
dia yang mencari, mengajar, menyerakan diri, permimpi dan menciptakan sejarah hidup
sendiri. Manusia yang terdiri dari badan dan jiwa terus berjuang untuk mencapai kepenuhan
dirinya. Kepenuhan diri itu sudah dimulai dan dialami sekarang tetapi kepenuhan nya yang
sempurnah baru terjadi di akhirat. Kehidupan kekal akan diperoleh hanya melalui dan dalam
kematia. Kematian merupakan peraliahn dari bentuk kehidupan Sekaran menuju kehidupan
baru, kehidupan abadi atau kehidupan kekal.

Kata kunci: kehidupan kekal

Abstract.

There are two parts to eternal life, namely, Heaven and hell are two concepts that are well

known and always get a place and attention among Christians. Man is he who seeks, teaches,

surrenders himself, dreams and creates his own history of life. Humans who consist of body

and soul continue to struggle to achieve self-fulfillment. The fullness of self has begun and is

experienced now, but its perfect fullness only occurs in the hereafter. Eternal life will be

obtained only through and in death. Death is a transition from the present life form to a new

life, eternal life or eternal life.

Keywords: eternal life


PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

Kehidupan kekal adalah, Allah akan menempatkan waktunya, Ia akan dating menghakimi
dunia ini (Kis 17:31; Rom 2:6) pada suatu waktu telah di tetapkan Alla, yakni hari ini
penghakiman, siapa objek pengahakiman Allah pada hari penghakiman terakhir atau
kehidupan kekal? Dalm Ibrani 12:23 jelas di tulis bahwa Ia adalah “Allah yang penghakiman
Allah kepada semua manusia yang ada di dunia ini termasuk orang Kristen, umat Allah nya
sendiri. Dan kedatangan Allah sendiri hakim yang adil bukan hanya menghakimi orang-orang
yang menjadi musuh Allah. Dan orang-orang durkah tetapi juga akan menghakimi atau yang
kehidupan kekal orang percaya. Akan hal ini Yakobus memperingatkan orang-orang Kristen
agar mereka tidak sungut-sungut dan saling mempersalahkan supaya jangan mereka
dihukum, karena “hakim kehidupan yang kekal di ambing pintu.

Berdasarkan hal ini, timbul beberapa pertanyaan yang menyakngkut keselamatan


orang percaya dalam kehidupan kekal. Menurut Paulus berbicara tentang kehidupan kekal
terhadap orang percaya, itu berarti akan memisakan antara dengan orang prcaya dan orang
yang tidak percaya, dimana hasil dari kehidupan kekal, dan evaluasi terhadap orang yang
telah percaya.

Jadi menurut Schreiner, perbuatan baik tidak menentukan keselamatan hidup


seseorang, namun berbuatlah baik itu merupakan hal yang penting untuk memasuki kerajaan
Allah yang kekal. Tidak hanya sampai disitu, schreiner mengungkapkan bahwa perbuatan
baik di perlukan keselamatan atau memiliki kehidupan kekal, kedatangan Tuhan Yesus
Kristus yang ke dua kalinya.
Kehidupan kekal adalah banyak hal yang perlu di perhatikan sebagai berikut: yang
pertama adalah kehidupan kekal dalam dunia, yang kedua perlu kehidupan kekal dalam
surga, ketiga kehidupan kekal adalah Allah yang telah memberikan anak-Nya yang satu-
satunya untuk menyelamatkan kepada orang dunia.

Antara kata-kata Alkitab yang terpenting dihuungkan dengan hukuman adalah kata yang
mempunyai akar kehidupan kekal. Penghukuman kehidupan yang kekal atau lebih di kenal
pemindahan atau Bahasa lain nya disebutkan bertanggungjawaban bidana, hukuman yang
pertama mengalami kehidupan kekal adalah orang yang berdosa akan mengalami
penghukuman yang lebig berat, daripada orang yang percaya kepada kepada firman atau
kepada Tuhan Yesus Kristus, akan di selamatkan/akan meisahkan di Sorga. 1

Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes yang telah mengikuti sejak Yesus memulai
pelayanan-Nya yang dikatakan bahwa iaadalah murid yang dikasihi Yesus Kristus yang
dating menyelamatkan manusia 2000 tahu yang lalu dan akan di genapi juga yang akan ke
datangan keduakali kehidupan yang kekal.2 Dalam pandang Kristiani peristiwa kematian
dilihat sebagai peristiwa terlepasnya jiwa dan badan. Yang kan memisahkan kehidupan lama
dan kehidupan baru.3 Manusia adalah makhluk yang fana sebab manusia hanya diciptakan
dari debuh tanah (Kej 2:7) hidup manusia kekal pasti orang yang berdosa akan mengalami
kematian. Kematian telahmenjadi kodrat manusia yang tidak dapat selamat. Kematian orang
Kristen semua akan menghadapi kematian. Kematian adalah salah atu kenyataan hidup.4

Keselamatan merupakan bagian penting dari master plan Allah karena katika manusia
jatuh dalam dosa, maka saat itu juga manusia telah kehilangan kehidupan kekal. Untuk
mendapat Kembali maka manusia perlu keselamatan melalui penebusan Yesus Kristus.
Keselamatan satu-satunya cara yang dipilih Allah agar manusia Kembali bersekutu dengan
Allah. Orang yang tidak mungkin dapat mencapai keselamatan di luar Yesus Kristus
sekalipun banyak pandangan yang mengarahkan bahwa ada acara lain yang dapat di peroleh
agar seseorang bisa mendapatkan keselamatan tanpa harus melalui Yesus Kristus. Bagi
mereka Yesus Kristus adalah salah satu keselamatan. 5

1
Alan P Stanley, “Alan P. Stanley, Ed., Four Views on the Role of Works at the Final Judgment (Grand Rapids:
Zondervan, 2013), 10. 1 1” (2013): 1–14.
2
“PEREMPUAN SAMARIA YANG PERCAYA, EKSPOSISI YOHANES 4:1-42,” JURNAL PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DAN GEREJA 3 (2020): 70–78.
3
Yosep Pranadi, “KEMATIAN DAN KEHIDUPAN ABADI : SEBUAH EKSPLORASI” (2018): 248–271.
4
Viktorinus Raja Odja, “Keberadaan Jiwa Manusia Setelah Kematian” (n.d.).
5
Federans Randa, “Karya Keselamatan Allah Dalam Yesus Kristus Sebagai Jaminan Manusia Bebas Dari
Hukuman Kekal Allah,” LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya 3, no. 1 (2020): 35–62.
Alkitab sendiri sebagai bukti yang akurat dan percaya telah memberikan satu
pengertian dan pemahaman yang benar bagi manusia agar tidak salah dalam memilih dan
mencari jalan untuk mencapai keselamatan. Fiman tuhan berkata: “Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapa pun juga selalu di dalam Dia, sebab dibahwa kolong langit tidak ada
namun lain yang di berikan keada manuai yang olehnya kita dapat diselamakan” 6dalam
kenyataan kehidupan kekristenan mendampakkan pengharapan berdasarkan keyakinan dan
iman kepada janji Kristus.7 Dalam artikel ini secara spsifikakan di paparkan tentang
pengharapan hidup kekal masa kini, masa yang akan datang dalam surat Titus 8 meskipun
Yesus mengenakan wujud kemanusiaan yang lengkap dan hidup sebagai manusia, dia tidak
pernah berhenti sebagai Allah yang kekal yang selalu ada, penciptaan dan penopang segala
sesuat, dan sumber kehidupan kekal.9 Ia ada sebagai yang kekal dan menjadi penyebab segala
sesuatu itu ada-causa primaN; ini adalah sebuah kebenaran apsolut dan tidak dapat di sangkal
lagi.10 Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan dan kewajiban sampai batas tentu
untuk menyelidiki arti yang dalam dari yang ada.11 Sebagai orang yang beragama dan
bernudaya, masyrakat manggarai, seperti masyarakat lain nya memiliki pandangan dan
pemahaman tentang kehidupan kekal, kehidupan pasti kematian. 12 Manusia yang mati akan
dikubur dan tubuhnya akan Kembali menjadi tanah. Meskipun tubuh akan hancur dan
menyatu dengan tanah, namun jiwa manusia akan Kembali kepada Allah.13 Pandangan umum
tentang kematian yang sering didengar, yaitu kematian merupakan akhir dari kehidupan
manusia di dunia ini (SGK).14 kematian menjadi akhir dari perjalanan hidu didunia akan
memasuki hidup yang baru Bersama Allah.15 Yesus pernah berkata: jangan gelisa hatimu;
percayalah kepada Allah, percayalah kepada Ku. Dirumah Bapa Ku banyak tempat tinggal.
Jika tidak demikia, tentu aku mengatakan kepadamu. Sebab aku pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagi mu. Aku akan dating Kembali dan membawa kamu ke tempat Ku.
Supaya di tempat diman Aku berada, kamu pun berada.16

6
Ibid.
7
Ayub Rusmanto et al., “Teologi Paulus Tentang Pengharapan Hidup Kekal Dalam Surat Titus” 9, no. 1 (2022):
33–43.
8
Ibid.
9
B.J niftrik.G.C.Van Boland. Dokmatiaka masa kini (Jakarta.2017).Halaman 188
10
Warren W Wiersbe, (Jakarta: LAL, 2009). Warren W. Wiersbe, 2009.
11
Adrianus Jebarus, “Pa ’ Ang Bele : Locus Kehidupan Kekal Masyarakat Manggarai,” Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Missio 2, no. 10 (2015): 244–253.
12
Ibid.
13
Odja, “Keberadaan Jiwa Manusia Setelah Kematian.”
14
Ibid.
15
Ibid.
16
Ibid.
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian in meniti menggunakan metode kualitatifdekskritif, yaitu mengkripsikan


pengharapan hidup kekal yang di janjikan sebelum nya, masa kini, masa yang akan dating
dengan ekspresis untuk menjelaskan hermeneotik teks Titus 1:2; 2:13;3:7. Oleh karena
ituberbagi sumber Pustaka/literature baik buku maupun jurnal mengoptimalkan penelitian
in,17

PEMBAHASAN

Hidup manusia di dunia ini merupakan suatu perjuangan. Perjuangan manusia itu
berlangsung terus menerus untuk membina kebribadiannya menjadi dewas seorang
induvidu,pribadi yang martabat dan memiliki jati diri, kehidupan bukanlah suatu pilihan.
Kehidupan adalah suatu keterberian alami kodrati. Kehidupan itu ada sebelum kita memilih.
Bahkan kematian pada satu titik bukankah negasi dari suatu kehidupan.18

Manusia adalah makluk yang fana sebab manusia hanya diciptakan dari debuh tanah
(Kej 2:7). Hidup manusia tidak kekal, manusia pasti mengalami kematianyang tidak dapat
dihindari lagi. ke mana saja manusia melangkah dan dimana saja manusia berada, manusia
tidak dapat melepaskan diri dari kematian. Kematian merupakan misteri terdalam dari
kehidupan manusia, karena tidak seorang pun tauh dengan pasti kapan ia akan mati. Bahkan,
banyak orang masih bertanya tentang apa itu kematian. Setiap orang mempunyai pemikiran
dan cara pandang berbeda-beda tentang kematian. Banyak pandangan kematian yang sering
didengar dalam kehidupan sehati-hari.19

Kematian Manusia

kematian manusia membuat hidup dan karya nampakk sia-sia. Tetapi, orang beriman
akan menterahkan hidup dan mati kepada Kristus, memandang kematian sebagai sesuatu
yang mengetukan (Fil 1:21). Tuhan berfirman “tidak ada damai sejatera bagi orang fasik”
(Yes 48:33), kesejahteraan hanya ada bagi orang yang selama hidupnya berlaku baik dan
bertindak jujur dihadapan Tuhan. Manusia yang mati akan di kubur dan tubuhnya akan

17
Rusmanto et al., “Teologi Paulus Tentang Pengharapan Hidup Kekal Dalam Surat Titus.”
18
Jebarus, “Pa ’ Ang Bele : Locus Kehidupan Kekal Masyarakat Manggarai.”
19
Odja, “Keberadaan Jiwa Manusia Setelah Kematian.”
Kembali menjadi tanah, meskipun tubuh akan hancur dan menyatu dengan tanah, namun jiwa
manusia akan Kembali kepada Allah, sebab manusia berasal dari Allah.20

Pengertian Kematian

Pandangan umum tentang kematian yang sering di dengar, yaitu kematian merupakan
akhir dari kehidupan manusia di dunia (KGK 1006). Kematian manusia akan terjadi sering
semakin tuanya usia dan perjalanan cara alami sebagaiman mahkluk hidup pada umum nya,
kematian di anggap sebagai sesuatu yang wajar apa bila orang meninggal dalam usia yang
sudah tua dan cukup banyak anak.21

Ketika kematian tiba, tidak ada satu pun kuasa bumi ini yang mampu menolaknya 22
kematian adalah memisahkan pukiran dari tubuh, dan pada saat itu pikiran perpindah ke
dalam suatu dunia kehidupan lain. Kematian menghantar manusia untuk memahami hidupnya
dan sekaligus mengajak untuk percayaakan adany kekuatan dan kekuasaan diluar dirinya
yang membuat dia ada dan tiada Kembali.

“kematian adalah titik akhir perjalanan perziarahan manusia di dunia ini, titik akhir
dari masa rahmat dandan belas kasihan, yang Allah berikan kepadanya, supaya
melewati kehidupan di dunia ini sesuai dengan rencana Allah dan dengan demikian
menentukan nasipnya yang terakhir”

Kematian menjadi akhir dari perjalanan hidup manusia di dunia sangat menentukan
kelayakan untuk dapat hidup Bersama. Allah akan memperhitungkan semua perbuatan
manusia di dunia.23

Kematian Bagi Orang Kristen

Semua manusia akan menghadapi kematian. Kematian adalah salah satu kenyataan
hidup. Nafas hidup ditebuskan ke dalam hidung manusia (Kej 2:7) akan di Tarik Kembali.
Manusia akan mengalami kematian seperti makluk hidup lainnya di ciptakan Allah. Manusia
berasal dari debuh akan Kembali menjadi debu, kematian akan tiba dan pasti akan tiba. 24

20
Bdk. Aloysius Budi Purnomo, Yang Berasal dari Allah akan Kembali Kepada Allah, Yogyakarta:
Kanisius, 2002, hlm.7.
21
Bdk, Peter C. Phan, 101 Tanya Jawab Tentang Kematian dan Kehidupan Kekal, Yogyakarta:
Kaisius, 2005,hlm.79.
22
Norman J. Muckerman, CSSR, mentingkap Keajaiban Rahasia di Balik Kehidupan Kematian Akhirat,
Jakarta: Fidei, 2005, hlm.8.
23
Odja, “Keberadaan Jiwa Manusia Setelah Kematian.”
24
Bdk, Alfonsus Maria de Ligouri, Kematian itu Inda, Jakarta: Obor, 2004, hlm.27.
Maka, semua manusia harus siap untuk meniggal pada hari ini, sekarang juga, pada detik ini 25
Kristus yang akan dating di dunia sebagai manusia mengalami kematian yang sama dengan
manusia. Iaman akan kematianYesus mengakui bahwa Ia adalah anak Allah (Markus 15:39)
dan akan bangkit antara orang mati (Lukas 24:46) kematian manusia memberi harapan akan
kesatuan dengan Kristus yang “telah bangkit” dai mati (Markus 16:6). namun, di dalam
ketidak tahuan, keangkuhan serta kemanusiawiaan kita lemah, kita tidak sama sekali
mengerti bahwa Allah telah bertindak dalam sejarah dan di dalam kehidupan pribadi kita
masing-masing. Kebangkitan Yesus memberi keyakinan dan pengharapan bahwa semua
manusia yang telah mati akan di bangkitkan seperti Dia.

Allah yang mengutus Yesus, mempunyai rencana besar untuk menarik Kembali
semua hal menjadi sama kesatuan di dalam tengan-Nya.26 Makah, Allah telah bertindak untuk
menebus kita dari kematian rohani dan dari kematian jasmani. Semua dosa dan kelemahan
akan di pulihkan dalam darah Yesus Krisus. Kematian menjadi gerbang kepada kehidupan
abadi, sehingga kematian bukanlahsesatu yang menakutkan tetapisuatu ramat untuk
memperoleh kehidupan abadi.27 Bagi orang Kristen intidari semua harapan adalah harapan
akan Tuhan. Tuhan merupakan sumber keselamatan dan hidup baru semua orng Kristen.
Tuhan merupakan sumber keselamatan dan hidup baru semua orang Kristen. Oleh karena itu,
segala karya dan harapan akan menjadi nyata dalam penyelenggaraan Tuhan. 28 Harapan
manusia menunjukkan hubungan mendasar dengan yang memberi arti pada semua usaha
karena manusia. Semua orang manusia ditebus dengan darah kristus akan ditarik Kembali
untuk tertentu dengan-Nya. (Yoh 13: 32). Yesus pernah berkata:

“jangan gelisa hati mu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Dirumah
bapa Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentuh akan mengatakannya
kepadamu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan dating Kembali dan membawa kamu ke tempat ku, supaya
ditempat dimana Aku berada, kamu pun berada” (Yoh 13).

Pada saat kematian inilah semua orang beriman akan dihimpun dan bertemu dengan Kristus.
Semua beriman akan “melihat Dia dalam keadaan nya yang sebenarnay” (1 Yohanes 3:2).
Oleh karena itu, kebersamaan dalam Kristus memberi jaminan akan hidup yang kekal,
sehingga dapat di katakana “hari kematian lebih baik dari hari kehidupan” (Pengkotbah 7:1).
25
Ibid.,hlm.30.
26
Odja, “Keberadaan Jiwa Manusia Setelah Kematian.”
27
Ibid.
28
Ibid.
Rasul Paulus berkata, “karena begitu hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Fil
1:21). Kematian orang Kristen menjadi saat yang membahagiakan karena penantian akan
kebahagiaan Bersama Kristus telah tiba.29

Pengadilan Setelah Kematian

Manusia yang hidup di dunia ini cepat atau lambat pasti mengalami kematian. Setelah
mengalami kematian, manusia akan segera diadili.30 “manusia di tetapkan untuk mati hanya
satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27). Orang yang melakukan kebaikan
sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan akan mendapat penghargaan yang layak dan semua
orang yang melakukan kejahatan akan di hukum.

Dalam gereja dikenal ada dua macam pengadilan yaitu pengadilan kusus (parcutular
judgment) diadaakan sesaat setelah kematian, dan yang ke dua adalah pengadilan umum
(general judgment) yang di adakan pada akhir jama, setelah kebangkitab badan. Semua
manusia pasti akan mengalami kedua macam pengadilan ini.31

Pengadilan

Kematian manusia dapat menjadi pengalaman pemurnian, seba pada saat kematian manusia
melihat dirinya sendiri dalam keadaanyang sesungguh nya, walaupun demikian, segala
perbuatan manusia di dunia ini akan diperhitungkan oleh Allah. Allah adalah Allah yang adil,
Ia akan mengadil manusia dengan kuasa-Nya. Pengadilan khusus (percular judgment) adalah
pengadilan pembalasan langsung, yang setiap orang, sejak kematian nya, terima dari Allah
dalam jiwa yang abadi sesuai dengan iman dan perbuatan.

Dalam pengadilan khusus, Kristus sendiri yang akan berhadapan dengan semua orang
telah meninggal untuk memberi penghakiman (Yohanes 5:22). Setiap orang yang telah mati,
langsung sesudah kematian diganjari sesuai dengan pekerjaan dan iman nya.

Semua orang percaya dan menjalankan segala perintah-Nya pasti akan di bawah ke
kediaman-Nya yang kudus. Namun, yang belum merasa layak untuk masuk ke tempat kudus-
29
Ibid.
30
Ibid.
31
Ibid.
Nya akan diselamatkan-Nya melalui proises pemurnian di api penyucian. Setelah itu, Ia akan
membahwa mereka masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kudus. Ditempat inilah semua orang
disatukan dengan para kudus dan akan mengalami sukacita Surgawi yang didampakkan oleh
semua makhluk.32

Semua manusia telah mati, pasti akan menghadap Allah setelah melalui prose pengadilan
khusu dan proses pemurnian di api sucian. Pada akhir jaman, semua manusia, baik yang
hidup dan yang mati akan diadili secara Bersama-sama, pengadilan tekhir (lost udgment) ini
belum terjadi pada saat setekah manusia mengalami kematian. Pengadilan terakhir akan
terjadi pada akhir jama,

Surga

Surga menjadi tujuan dari perziarahan umat Kristiani agar dapat berkumpul dan Bersatu
dngan Allah. Surga telah disediakan Allah bagi semua manusia, namun tidak seorang pu di
dunia ini yang pernah melihat surga. Surga ialah dialog cinta, komunikasi mendalam dengan
Allah dan di antara para kudus. Maka, kurang tepat berbicara mengenai “rupa” surga, sebab
surga berarti kebagahiaan manusia dalam kesatuan dengan Allah meninggal dan Bersatu
dengan Allah akan merasakan sukacita dan kebahagiaan.33 Dalam kitab suci, surag seringkali
digambarkan sebagai tempat kediaman Allah ( 1Raja 8:30; Maz2:4; Mrk 11:25) dan tempat
kediaman orang-orang kudus ) (Mrk 16: 19; Kis 1:9-11) dan tempat kediaman orang kudus.

Surga menjadi tujuan akhir dari semua kehidupan umat Kristiani di dunia ini.
Kerinduan yang mendalam untuk Bersatu dengan Allah dan para kudus akan perwujud di
surga. Persekutuan antara dengan Allah Bersama dengan perawan Maria dan para malaikat
serta semua orang kudus menjadi gambaran persaudaraan yangsempurna dan bahia.34

Api Penyucian

Keberadaan diri yang berada dam merasa belum layak untuk menghadapi Allah, membuat
manusia menganggap diri kurang baik umtuk masuk surga dan tiadak juga mau juga untuk
masuk neraka, maka api penycian dipandang sebagai pintu yang “normal”

Untuk dapat masuk dalam surga, keadaan diri seseorang harus masuk dengan keadaan
suci “tidak ada sesuatu yang najis yang akan masuk” ke dalam surga (Why 21:27). Api

32
Ibid.
33
Ibid.
34
Ibid.
penyucia hanyalah sesuatu tahap sebuah kematian di mana jiwa dimurnikan diri segala
kenajian, yakni pengaruh dosa selama ia masih hidup.

Neraka

Yesus pernah mengatakan: “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan
buanglah itu, karena lebi baik bagimu juka satu dari anggota tubuh mu binasa, dari pada
tubuhmu dengan utuh dicampikkan ke dalam neraka (Mat 5:29)”. Perkataan Yesus ini keras
dan tegas. Yesus menunjukkan bahwa juka seseorang melakukan perbuatan yang dapat
menyesatkan, maka akan dicampakkan ke dalam neraka. Neraka sebagai keadaan di mana
manusia tidak disatukan dengan Alllah, tanpa penyesalan dan tanpa menerima inta allah yang
berbelaskasihan, tinggal terpisah dengan-Nya untuk selama-lama nya oleh keputusan yang
bebas.

Peringatan ini merupakan bukti kasih Allah agar semua manusia selamat dan dapat masuk
dalam kerajaan surga. Dalam katekismus Gereja katolik ditulis:

“ajaran gereja mengatakan bahwa ada neraka, dan bahwa neraka itu berlangsung
sampai selama-lamanya, jiwa orang-orang yang mati dalam keadaan dosa berat.
Dimana mereka mengalamikisa neraka, api abadi penderitaan neraka yang
palingburuk adalah perpisahan abadi dengan Allah; hanya di dalam Dia manusia
dapat menemukan kehidupan dan kebahagiaan, karena untuk itulah ia diciptakan dan
untuk itulah ia dirinduhkan”.35

Kesimpulan

Orang percaya seharusnya bersyuku karena allah telah memberikan yang terbaik bagi
keselamatan kekal manusia dapat dicapai hanya melalui Yesus Kristus untuk menjadi
manusia menjadi berarti berniali kekal. orang-orang percaya pada dasarnya pada masa kini
telah menjalani kehidupan di zaman baru hidup di dalam Kristus meskipun ada kesulitan
tentang yang berat namun status orang percaya adalah istilah eskatologis atau hidup kekal
atau masa yang akan datangyang telah di janjiakn sebelum permulaan zaman.

35
Ibid.
Martin Heidegger mengungkapkan bahwa benarlah kematian itu milik Dasein. Dasein
merupakan ermininologi yang dipakai Heidegger untuk menyebut manusia. Heiddegger lebih suka
menyebut manusia dengan Dasein untuk menandai perspektif kedalaman pengalaman manusia sehari-
hari. Heidegger mengajarkan bahwa kematian itu bukan saat Tuhan mencabut nyawa manusia.
Kematian itu merupakan sebuah batas peziarahan, Perjalanan-Menjadi dari manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Jebarus, Adrianus. “Pa ’ Ang Bele : Locus Kehidupan Kekal Masyarakat Manggarai.” Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan Missio 2, no. 10 (2015): 244–253.

Odja, Viktorinus Raja. “Keberadaan Jiwa Manusia Setelah Kematian” (n.d.).

Pranadi, Yosep. “KEMATIAN DAN KEHIDUPAN ABADI : SEBUAH EKSPLORASI”


(2018): 248–271.

Randa, Federans. “Karya Keselamatan Allah Dalam Yesus Kristus Sebagai Jaminan Manusia
Bebas Dari Hukuman Kekal Allah.” LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya
3, no. 1 (2020): 35–62.

Rusmanto, Ayub, Yohanes Joko Saptono, Sekolah Tinggi, and Teologi Iman. “Teologi
Paulus Tentang Pengharapan Hidup Kekal Dalam Surat Titus” 9, no. 1 (2022): 33–43.

Stanley, Alan P. “Alan P. Stanley, Ed., Four Views on the Role of Works at the Final
Judgment (Grand Rapids: Zondervan, 2013), 10. 1 1” (2013): 1–14.

Wiersbe, Warren W. (Jakarta: LAL, 2009). Warren W. Wiersbe, 2009.

“PEREMPUAN SAMARIA YANG PERCAYA, EKSPOSISI YOHANES 4:1-42.” JURNAL


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN GEREJA 3 (2020): 70–78.

Anda mungkin juga menyukai