Disusun Oleh :
2020
✓INTRODUCTION
Tidak pernah menurun malah melonjak dari bulan kebulan. Pergerak covid belum
pernah ada di titik nol. Seperti di negara negara lain. Indonesia merupakan angka yang
paling tinggi covid 19 di dunia. Memabawa dampak yang sangat besar mengubah double
dicrution.
Double Discrustion
Digital Technology mengubah Fundamental Kehidupan (Disruption) Dan akhirnya Pandemi hanya
Mempercepat Disruption.
40 JUTA Pengguna baru Internet bergabung di 2020, dibandingkan dengan penambahan 100
Juta sepanjang 2015 hingga 2019 70 Dari populasi ASEAN sekarang online Konsumen baru
paling banyak dari daerah Non-Metro, yakni Daerah dan Desa.
Kerja On line, Retail On Line, Pariwisata Tidak lagi sama, Migrasi antar Negara akan lebih Sulit,
Banyak Masalah Kesehatan Non Covid menjadi terabaikan.
✓PERGESERAN INDUTRI
Availability, Tahun 2021 perubahan industri sangat ditentukan oleh penyebaran virus
dan kemampuan pemerintah dalam memproduksi dan mendistribusikan vaksin kepada
seluruh warganegara.
Societal Anxicty, Mereka takut dan cemas kehilangan nyawa (“Fear of Death"),
Kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin (“Fear of Economic"), Kehilangan kehidupan sosial,
harapan, kebergunaan (“Fear of Actualzaton").
Maka tak terhindarkan pandemi mendorong kohesi di dalam negara akan meningkat,
sebaliknya friksi antarnegara akan menguat. Pandemi adalah antitesis globalisasi.
Mereka takut dan cemas kehilangan nyawa (“Fear of Death"), Kehilangan pekerjaan
dan jatuh miskin (“Fear of Economic"), Kehilangan kehidupan sosial, harapan, kebergunaan
(“Fear of Actualzaton").
Low Touch, Di masa pandemi kontak fisik akan dihindari karena menjadi sumber
penularan COVID-19 yang massif Maka sifatnya high-toudh seperti hosprtality & tourism
harus bertransformasi menjadi low-touch. Maka dig tal menjadi solusi sementara sekaligus
selamanya.
Less Crowd, ketika kerumunan orang (crowd) kian dihindari di era pandemi, maka
idustri-industri yang mengandalkan kerumunan massa seperti MICE (Meeting, Incentive,
Conference, Exhibition), transportasi publik, bisnis pertunjukan, airport, hingga sport harus
beradaptasi agar bisa survive.
Namun hybrid operating model yang menggabungkan aktivitas fisik dan virtual akan menjadi
solusi jangka panjang bagi para pelaku di berbagai industri yang high-crowd. semakin mobil, maka
semakin besar pula potensi penularan COVID-19.
Low Mobility, Low-mobile sogety" yang terbentuk oleh adanya bencana pandemi akan
memukul berbagai industri seperti otomotif, penerbangan, energi, pariwisata, hingga dinean resto.
Di sisi lain mobilitas manusia yang kian terbatas mendorong ekonomi digital berkembang lebih
cepat. Setiap pemain di industri apapun harus jeli merespons peluang maupun ancaman yang
muncul sebagai akibat munculnya "Iow mobile socety"
Gaya Hidup Baru Stay at Home Lifestyle, Gaya hidup baru ini terbentuk karena di era
Bardem semua semua aktivitas masyarakat terpaksa harus diakukan di rumah. Mulai dar
bekerja, berbelanja, belajar, menikmati hiburan, berobat, bahkan beribadah. Survei dari
Kantar, hampir 80X masyarakat Indonesia menghabukan waktu di rumah selama, masa
karantina.
Selama ini belanja online (online shopping) masih terbatas pada produk-produk
seperti pakaian, consumer electronics, atau memesan tiket pesawat atau hotal. Dengan
adanya wabah, belanja online akan melonjak baik dari sisi keluasan (“wide”) maupun dari
sisi kedalaman (“deep”).
Dari sisi “wide” belanja online akan meluas ke kategori-kategori lain terutama
grocery dan kebutuhan-kebutuhan esensial/rutin seharihari. Selama ini kebutuhan sehari-
hari untuk skala kecil berbelanja ke pasar tradisional dan minimarket. Sementara untuk
belanja besar tiap bulan di lakukan di supermarket/hypermarket. Maka pasca Covid-19
pelan tapi pasti akan bergeser ke online shopping.
Tak hanya keluasan, belanja online juga akan mengalami deepening dimana volume
pembelanjaannya untuk setiap kategori juga akan semakin bertambah. Tentu saja
konsumen tetap menggunakan omnichannel (digital-fisikal) dalam berbelarya, tapi dengan
maraknya contact-free lifestyle maka pendulum perilaku konsumen akan semakin
mengayun ke pembelanjaan online.
Sosial distancing akan permanen setelah krisis Covid-19 dan kemudian membentuk
kenormaan baru Konsumen akan membeli, menerima barang, mengonsumsi. menikmati
layanan, atau menikmati pengalaman dengan cara yang berbeda dengan selama ini, yaitu
mereka sesedikit mungkin melakukan kontak dengan orang lain.
Hal ini membentuk gaya hidup baru yang saya sebut contact-free lifestyle. Ketika
contact-free lifestyle sudah betul-betul menjadi keseharian, maka aktivitas berbelanja
sebagian besar akan dilakukan secara online dengan pengiriman barang yang secara ketat
mengikut protokol contact-free lifestyle.
Yang lebih ekstrim, nanti akan muncul beberapa hal yang pada saat ini aneh. namun
pada saat terjadi kenormalan baru akan menjadi hal yang lumrah Beberapa contoh di
antaranya. jarak kursi di pesawat atau di bioskop akan lebih longgar (separuh dan kapasitas
yang ada sekarang) Atau menonton konser musik secara virtual akan lebih diminati
ketimbanh fisik dengan adanya risiko penularan virus.
Olahraga-olahraga dengan kontak fisik Intens seperti olahraga bela diri, gulat, atau
tinju akan semakakin dihindari atau mungkin akan bermigrasi ke format digital/virtual
Begitu pula aktivitas-aktivitas hiburan berkerumun seperti nonton konser musik semakin
dihindari dan beralih ke format virtual.
Dalam buku Millennials Kil Everything (2019) saya mengatakan, ke depan milenial
“membunuh” jam kerja “9-to-5". Rupanya Covid19 membunuhnya lebih cepat. Saat ini
semua karyawan di paksa untuk menjalankan “work from home” (WFH). Sehingga mereka
berkesempatan melakukan "eksperimen" untuk menjalankan pola kerja flexible working
hour (FWH).
Di tengah resiko bisnis yang kian tinggi pasca wabah, operasi perusahaan semakin
“asset-light” dengan memangkas sebanyak mungkin biaya overhead. Maka WYFH dan FWH
pun menemukan jalan untuk menjadi kenormalan baru,
Prediksi saya jam kerja “9-to-5" akan berubah menjad “3 to-2” jam kerja 3 hari di
kantor dan 2 hari di rumah dalam seminggu.
Ketika flexible working hour (FWH) menjadi kenormalan baru, maka batas waktu
antara bekerja (working), berkumpul dengan keluarga (living), dan menikmati hiburan
(playing) menjadi kian kabur.
Selama ini (kenormalan lama) waktu karyawan banyak didominasi untuk working
dan sedikit porsi waktu untuk living dan playing. Dengan FWH, maka mereka lebih leluasa
mengatur waktunya dimana porsi living dan playing akan lebih besar dari sebelumnya.
Kalau generasi. milenial sering disebut sebagai “Instagram Generation" dan Gen-Z
sebagai "Snapchat Generation” maka setelahnya, kita akan menyongsong lahirnya apa yang
saya sebut "Zoom Generation".
Kalau generasi milenial dan Gen-Z tumbuh. di tengah keajaiban teknolog digital
(internet, media sosial, tech startup). maka Generasi Zoom tumbuh di tengah dunia yang
rapuh oleh ancaman panderni dan risiko hidup. yang tinggi.
Ancaman virus yang bisa setiap saat mengancam (Covid-19 maupun virus-virus
setelahnya) mengharuskan mereka selalu mengambil jarak fisik saat bergaul dan
bersosialisasi. Maka “contact-free lifestyle” dan “social-distancing lifestyle” sudah. menjadi
keseharian mereka
Ketika social distancing menjadi kenormalan baru, maka Zoom tiba-tiba berubah
menjadi kebutuhan pokok sehari-hari (“the new Google”) untuk perkomunikasi, berekspresi,
bersosialisasi, belajar, bekerja. bahkan beribadah.
Aktivitas oleh raga seperti nge-gym, senam, zumba, hingga yoga/meditasi kini
dilakukan dengan platform aplikasi virtual dimana instruktur dan masing-masing peserta
melakukan aktivitasnya di rumah masing-masing. Untuk games, soual gaming selama ini
sudah lebih dulu berkembang namun dengan adanya wabah Covid-19, social garing akan
makin melejit pertumbuhannya.
Merespons hal ini beberapa startup sudah curi star menangkap peluang ini.
Contohnya adalah DOOgether yang selama masa seff-guarantine saat ini meluncurkan fitur
baru yakni #dirumahaja olahraga by DOOgether dan DOOlive. Fitur memungkinkan
konsumen berolahraga melalui berbagai videoon-demand (VOD) latihan olahraga dan live
classes yang disediakan oleh berbagai studio lokal bermitra dengan DOOgether.
Sejak Covid-19 merebak akhir tahun lalu, kita tidak tak akan pernah lupa dengan kota
Wuhan terutama pasarnya yang menjadi awal mula penyebaran virus. Khusus di kalangan
kaum muslim, bayangan muram pasar Wuhan adalah wujud dari penyiapan dan pengolahan
makanan yang tidak mengikuti prinsipprinsip halal dan thoyyiban (higienis dan baik untuk
tubuh manusia).
Dalam buku Marketing to the Middle Class Muslim (2014) menguraikan terjadinya
revolusi pasar muslim di Indonesia, termasuk pasar makanan halal. Hal ini diikuti dengan
pemberlakuan UU No. 33/2014 yang mewajibkan setiap produk makanan, minuman, obat-
obatan harus memiliki sertifikasi halal sejak tahun lalu. Ditambah bencana wabah Covid-19
saat ini maka momentum kebangkitan industri halal di Indonesia bakal tak terbendung lagi.
Ancaman wabah Covid-19 masih terus mangintal maka para travellers tidak bisa
bebas keluyuran di destinasi-destinasi wisata seperti sebelum-sebelumnya. Tentu saja
mereka tetap berlibur tapi dalam situasi dan kondisi yang bisa dikontrol dan tak terpapar
virus.
Staycation atau berlibur di dalam lingkungan hotel akan. menjadi pilihan terbaik,
Aktivitas travelling luar menjadi aktivitas individual bukan lagi berbentuk grup. Untuk
keluarga, berlibur dengan kendaraan pribadi (bukan dengan transportasi umum seperti
pesawat, cruise, atau kereta api). akan semakin populer.
Dan tentu hiburan ka luar negeri bakal tak semenarik separti sekarang karena
bayang-bayang ancaman terpapar virus. Di tengah kejenuhan banyak di rumah, turisme
domestik akan, berkembang lebih baik dan lebih cepat pulih. Masa tourisme semakin
dihindari, sebaliknya, turisme minat khusus, unik, dan niche justru berkembang lebih pesat.
Pasca Covid-19 layanan akomodasi seperti AirBnB akan Iebih diuntungkan dibanding
hotel konvensional apalagi hotel yang bersifat massal dengan kamar dan populasi tamy yang
besar. Complieonce terhadap protokol Covid-19 akan menjadi alas berbanding yang ampuh
bagi hotel untuk menarik tamu.
Ketika konsumen diliputi ketakutan terpapar virus COVID19, maka higienitas dan
keselamatan menjadi prioritas utama mereka dalam membeli dan mengonsumsi barang.
Maka kesehatan, keamanan, dan kepedulian lingkungan di dunia
Ritel akan menjadi kenormalan baru yang bersifat permanen. Ri tel adalah sektor yang
berada di posisi “front-end” yang langsung bersentuhan dan berinteraksi dengan konsumen. Karena
itu, setiap peritel harus memosisikan dirinya sebagai “responsible brand” yang berkomitmen
menjaga keselamatan konsumen dari paparan COVID-19. Di era pandemi, konsep healthy, safety,
dan sustainability akan menemukan momentumnya.
K. ECCELERATION OF E-COMMERCE
Wabah COVID-19 membuat banyak orang berdiam diri di rumah sehingga toko
online menjadi salah satu pilihan untuk berbelanja. Belanja online pun mulai bergeser dari
produk yang sifatnya keinginan (wants) ke produk yang sifatnya adalah kebutuhan (needs).
Sehingga dapat dikatakan bahwa , COVID-19 telah membuat pola belanja konsumen
secara online semakin melebar (widening). Konsumen mulai membeli barang-barang
kebutuhan sehari-hari (daily needs) secara online seperti groceries. Tak hanya melebar dari
hanya pembelian barang non-esensial ke barang esensial, COVID-19 juga memaksa
konsumen melakukan pembelian online lebih besar (deepening).
Mereka berupaya mem n malisir sentuhan keypad pada terminal pembayaran jika
Pergeseran transaksi dari uang tuna ke dompet digital juga didukung dengan
berkembangnya sektor elektron k menggunakan guick response code indonesia standard
(ORIS) di berbagai kanal yang memungkinkan masyarakat melakukan contactless
transactions. Di era low-touch economy, maka contactless transactions bakal menjadi the
new wdustry standard.
M. OFFICIAL STORE BECOME MAINSTREAM
Peningkatan arus belanja online selama masa pandemi menjadi kesempatan bagi
para produsen (principal) untuk
Ketika hand sanitizer diburu masyarakat awal covid maret April mei 2020 ,Antis laku
keras di pasar sehingga harga meroket Maka Enesis memanfaatkan official store di berbagai
e-commerce sehingga dapat melakukan pembatasan pembelian peruser dan menjamin
barga yang diterima kensumen adalah harga normal.
BMW yang beberapa bulan lalu meluncurkan official store-nya di Tokopedia dan
berhasil mendapat antusiasme dari pelanggan mereka. Terbukti dari hasil penjualan BMW
seri 3 Touring yang dijual hanya. 25 unit di Tokopedia, sold out dalam waktu satu minggu.
Terputusnya rantai pasokan ekonomi dalam skala global berdampak pada proses
produksi dan distribusi barang yang terkendala. Sementara di sisi lain, stok barang, terutama
untuk produk kesehatan dan makanan mengalami penipisan sedangkan permintaan barang
terus mengalami kenaikan. Akibatnya stok barang kosong, terjadi kelangkaan dan barga
barang melambung tinggi.
Untuk alasan itu, baik perusahaan maupun konsumen menjadi lebih sadar mengenai
sumber produksi barang, efeknya, preferensi konsumen mengalami pergeseran. Konsumen
lebih memilih produk dengan stok barang yang terjangkau, sehingga pengiriman lebih cepat
dan barang masih dalam kondisi aman. Singkatnya tren produk lokal akan mengalami
peningkatan penjualan baik selama maupun setelah pandemi.
O. COMMUNITYBASED CLOSE LOOP COMMERCE
✓CLOSSING REMARKS
The world will never be the same again, karena cara kerja & pola konsumsi berubah
akibat Pandemi. Usia Pemilik dan rata-rata usia Pegawai akan sangat menentukan keinginan
untuk berubah, apakah anda mau AGHT (Bertarung) atau FLIGHT (Menghindar, Menunggu
atau Membiarkan) Industri perlu mengubah model bisnisnya dari integrated supply chain
menjadi ecosystem. Karena banyak hal yang tertunda di tahun 2020 & akan dilaksanakan
pada tahun selanjutnya.
Materi 2 : " Sukses Menjadi Creativeuneur Sejak Menjadi Mahasiswa"
Ingin sukses? contoh gambaran sebuah pohon, akar-akarnya harus sehat dan kokoh
agar menghasilkan buah yang berkualitas. Begitu pula dengan pemikiran yang kuat akan
menghasilkan pemikiran yang berkualitas.
Mandiri, atau independen bebas output dan wirausaha adalah mandiri sebagai
tujuan. Pengertian mandiri adalah karakter atau sikap dan perilkau yang tidak mudah
bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Adapun pengertian sukses sebuah kondisi yang sudah mapan menjadi kreatif tanpa
gambaran mandiri sukses adalah ketiadaan di sini akan membahas akar pohon karena akar
adalah awal mula kita memulai sukses.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk angkatan kerja yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, sedang menunggu proyek pekerjaan selanjutnya, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya.
Fenomena membingungkan ini terjadi akibat rendahnya kualitas sarjana yang ada.
Perguruan tinggi dinilai belum berhasil mempersiapkan mahasiswanya untuk terjun ke dunia
kerja.Banyak kampus yang memberi proporsi teori jauh lebih besar dibanding praktek dan
soft skill mahasiswa, seperti kemampuan bersosialisasi dan berbahasa asing.
Akibatnya, banyak mahasiswa yang tak memenuhi kriteria dan sulit diserap lapangan
kerja. Berdasarkan data BPJS 2017, jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi Indonesia
naik jadi 6,22 persen, yang sebelumnya (2016) berada di angka 5,34 persen.
Jadi kita kuliah harus bisa mengukur mengukur di sini tujuannya yang tepat titip
jangan cuman usianya saja yang produktif manusianya juga harus produksi produktif tujuan
kuliah untuk menjadi manusia produktif.
kalau kita tidak bisa memberi untuk kita sendiri bagaimana kita bisa memberi kepada
orang yang banyak dan berkontribusi kepada orang yang banyak.
Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang bagi manusia (UUD 1945
pasal 27 ayat 2)
KREATIFITAS=INOVATIF=PROSES DEPEREASI=PELUANG
Di awali dengan pemikiran kreatif, di diwujudkan dengan tindakan inovatif akan membentuk
proses diferensiasi sehingga pada akhirnya nya menghasilkan peluang yang menguntungkan.
Sampai dengan tahun 2020 kabupaten Garut baru mencapai 312.077 orang atau 12%
dari total penduduk kabupaten Garut.
Misi 1, Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang agamis, sehat, cerdas, dan
berbudaya.
Misi 2, Mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan amanah di sertai tata kelola
pemerintahan daerah yang baik dan bersih.
Misi 3, Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan Serta MISI kemantapan
Infrastruktur sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan serta fungsi ruang.
Misi 4, Meningkat kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dan Industri
pertanian secara paiwisata yang berdaya yang disertai pengelolaan sumber daya alam secara
berkelanjutan.
Peningkatan fungsi pelestarian kawasan lindung:
Peningkatan fungsi ekosistem dan jasa lingkungan pada kawasan lindung:
Pengembangan agribisnis yang berkelanjutan:
Pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal:
Pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang terpadu dan berkelanjutan:
Pengembangan kawasan peruntukan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan:
Peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana wilayah:
Pengembangan pusat kegiatan:
Peningkatan upaya mitigasi bencana pada kawasan rawan bencana:
Pengendalian kegiatan pada kawasan rawan bencana: dan
Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara.
» Perkotaan Garut
» Perkotaan Pameungpeuk
» Perkotaan Cikajang
» Perkotaan Rancabuaya 2 (dua) Kawasan Strategis Provinsi terkait dengan SDA (KSP Panas
Bumi Kamojang -Darajat Papandayan) dan Lingkungan Hidup (KSP Garut Selatan) Kawasan
Lindung : 50.654
8 (delapan ) Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis Ekonomi yang Berpengaruh
terhadap Pertumbuhan Ekonomi, 2 (dua) Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari Sudut
Kepentingan Sosial Budaya, 1 (satu) Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis Fungsi dan Daya
Dukung Lingkungan Hidup.
-Kawasan Koridor Kadungora Leles Garut. (Kadungora, Leles, Tarogong Kaler) Kawasan yang
memilki potensi cepat tumbuh.
-Kawasan Cagar Budaya Kampung Adat Pulo (Lelas/Cangkuang). Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap keanekaragaman budaya.
-Kawasan Perbatasan Bagian Barat (Caringin, Cisewu, Talegong) Kawasan yang dapat
mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten.
-Kawasan Koridor Jalan Lintas Jabat Selatan (Cibaiong, Pameungpauk, Cikelet. Mekarmukii,
Pakenjeng, Bungbulang dan Caringin) Kewasan yang berpengaruh terhadap perkembangan
wilayah kondornye termasuk kawasan Garut bagian selatan.
-Kawasan Perkotaan Garut -(Tarogong Kudul, Tarogong Kaler, Garut Kota, Banyuresmi,
Karangpawitan) Kewasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi.
1. Penyelamatan (Rescue) Berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan
menghidupkan kembali UMKM yang terdampak COVID-19.
2. Pemulihan (Recovery) Berfakus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor
usaha, membuka bidang bisnis berinvestasi dan membuka industri besar.
3. Penormalan (Normalization) Berfokus pada kelanjutan program pemulihan dan
sektor ekonomi lainnya secara normal, termasuk pengembangan infrastruktur.
Kesimpulan Materi 1
✓INTRODUCTION
Availability, Tahun 2021 perubahan industri sangat ditentukan oleh penyebaran virus
dan kemampuan pemerintah dalam memproduksi dan mendistribusikan vaksin kepada
seluruh warganegara. Kebangkitan Koronasionalisme, Negara juga bisa semena-mena akan
melarang orang asing masuk dengan alasan perlindungan warganegara. Maka tak
terhindarkan pandemi mendorong kohesi di dalam negara akan meningkat, sebaliknya friksi
antarnegara akan menguat.
Low Mobility, Low-mobile sogety« yang terbentuk oleh adanya bencana pandemi
akan memukul berbagai industri seperti otomotif, penerbangan, energi, pariwisata, hingga
dinean resto. Di sisi lain mobilitas manusia yang kian terbatas mendorong ekonomi digital
berkembang lebih cepat. Empathic Societ, COVID-19 tetah menciptakan masyarakat baru
yang empatik, penuh cinta, dan welas asih terhadap sesamanya. Sesuatu yang langka ketika
wabah belum mendera.
Ancaman virus yang bisa setiap saat mengancam mengharuskan mereka selalu
mengambil jarak fisik saat bergaul dan bersosialisasi. Namun di tengah bahaya wabah yang
mengintai setiap saat, konsumen dipaksa »menikmati« pengalaman virtual untuk aktivitas-
aktivitas bersama mereka. Beberapa minggu terakhir marak aktivitas »nongkrong« temen-
tcman sckantor, sckampung, sekomunitas, hingga sesama alumni SD hingga kuliah, yang
dilakukan via Zoom. Ini adalah kebiasaan baru yang sebelumnya tak dikenal.
Complieonce terhadap protokol Covid-19 akan menjadi alas berbanding yang ampuh
bagi hotel untuk menarik tamu. maskapai penerbangan akan, melakukan adaptasi dengan
mengatur jarak kursi lebih lebar, sentu dengan kapasitas penumpang yang lebih sadikit. Ritel
akan menjadi kenormalan baru yang bersifat permanen. Ritel adalah sektor yang berada di
posisi «front-end» yang langsung bersentuhan dan berinteraksi dengan konsumen.
Karena itu, setiap peritel harus memosisikan dirinya sebagai «responsible brand»
yang berkomitmen menjaga keselamatan konsumen dari paparan COVID-19. Belanja online
pun mulai bergeser dari produk yang sifatnya keinginan ke produk yang sifatnya adalah
kebutuhan Mereka berupaya mem n malisir sentuhan keypad pada terminal pembayaran
jika Pergeseran transaksi dari uang tuna ke dompet digital juga didukung dengan
berkembangnya sektor elektron k menggunakan guick response code indonesia standard di
berbagai kanal yang memungkinkan masyarakat melakukan contactless transactions.
Karena banyak hal yang tertunda di tahun 2020 & akan dilaksanakan pada tahun
selanjutnya.
Kesimpulan Materi 2
Ingin sukses? contoh gambaran sebuah pohon, akar-akarnya harus sehat dan kokoh
agar menghasilkan buah yang berkualitas. Begitu pula dengan pemikiran yang kuat akan
menghasilkan pemikiran yang berkualitas.
Mandiri, atau independen bebas output dan wirausaha adalah mandiri sebagai
tujuan. Pengertian mandiri adalah karakter atau sikap dan perilkau yang tidak mudah
bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Adapun pengertian sukses sebuah kondisi yang sudah mapan menjadi kreatif tanpa
gambaran mandiri sukses adalah ketiadaan di sini akan membahas akar pohon karena akar
adalah awal mula kita memulai sukses.
Fenomena membingungkan ini terjadi akibat rendahnya kualitas sarjana yang ada.
Perguruan tinggi dinilai belum berhasil mempersiapkan mahasiswanya untuk terjun ke dunia
kerja.Banyak kampus yang memberi proporsi teori jauh lebih besar dibanding praktek dan
soft skill mahasiswa, seperti kemampuan bersosialisasi dan berbahasa asing.
Akibatnya, banyak mahasiswa yang tak memenuhi kriteria dan sulit diserap lapangan
kerja. Berdasarkan data BPJS 2017, jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi Indonesia
naik jadi 6,22 persen, yang sebelumnya berada di angka 5,34 persen.
•Pencatatan Keuangan, Tetap disiplin untuk mencatat uang masuk dan yang keluar.
Kesimpulan Materi 3
Berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali
UMKM yang terdampak COVID-19.