Anda di halaman 1dari 9

Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
6
Universitas Mercu Buana

MODUL - 6
MATA KULIAH : TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

POKOK BAHASAN :

AIR CAMPURAN BETON

6.1. UMUM
Air pada beton mempunyai fungsi sebagai pengencer. Agar cairan beton
dapat padat dan mengisi ruang-ruang sehingga membentuk cetakan. Ciri-ciri air
yang baik untuk campuran beton adalah tidak berwarna , tidak berbau dan tidak
berasa.

Gambar 6.1. Butuh Air

Kita banyak butuh air untuk pekerjaan sehari-hari antara lain adalah untuk
kebutuhan campuran beton, air yang bagaimana dapat digunakan untuk campuran

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

beton, apa syarat-sayarat yang harus diperhatikan dalam penggunaannya ,


karakteristiknya bagaimana ?

Air mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembuatan beton,


karena berpengaruh terhadap sifat-sifat beton, sifat-sifat yang berpengaruh adalah
kemudahan pengerjaan (workability) dan penyusutan. Selain itu tujuan utama
pemakaian air adalah untuk proses hidrasi, yaitu rekasi antara seman dan air yang
mengahasilkan campuran keras setelah bebrapa waktu tertentu. Setelah pengecoran
air juga berguna untuk perawatan (curing) guna menjamin proses pengerasan yang
sempurna.

Gambar 6.2 Prosen Penjernihan Air

6.2 PERAN AIR


Semen tidak bias menjadi pasta tampa ada air. Air harus selalu ada dalam beton
cair, tidak saja untuk hidrasi semen, tetapi juga untuk mengubahnya menjadi suatu
pasta sehingga betonnya lecak (workable).

Jumlah air yang terikat dalam beton dengan factor air semen 0.65 adalah sekitar
20 % dari berat semen pada umur 4 minggu. Dihitung dari komposisi mineral semen.
Jumlah air yang diperlukan untuk hidrasi secara teoritis adalah 35- 37 5 dari berat
semen.

Dalam praktik, estimasi air terikat secara kimia didapat dengan mengeringkan
contoh sampai 100 oC, menghilangkan air bebas yang bias menguap didalam pori
kapiler. Kehilangan berat akibat dekomposisi contoh kering pada 1000 oC dianggap
sebagai jumlah non evaporable. Hidrasi penuh dicapai dengan terjadinya hidrasi
slurry semen (dengan rasio air/semen diatas 1.00) terjadi didalam ball mill. Proses
ini mengambil lapisan terhidrasi dari permukaan butir semen. Seluruh proses bias
memakan waktu beberapa bulan hinga mencapai hidrasi penuh.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

a. Air yang diambil oleh pori gel. Air gel ini tertahan dalam struktur gel dengan
tegangan permukaan . sering disebut air yang diserap. Perilaku
sebenarnya masih diselidiki. Diambilnya air ini menyebabkan perubahan
volume yang besar, misalnya selama susut pengeringan.
b. Air di dalam pori-pori kapiler relative mudah untuk di ambil. Jumlahnya
ditentukan oleh factor air semen (w/c) awal dan dikurangi oleh hidrasi yang
menerus. Diambilnya air ini selama proses pengeringan tidak akan
menyebabkan penyusustan. Pori-pori ini terus jenuh jika perawatan
dilakukan dengan penggenangan atau dengan lingkungan yang jenuh.
Waktu air secara bertahap keluar dari kapiler, tekanan uap akan
berkurang. Ruang di isi oleh udara yang difusi kedalam pori. Bila kelengasan
relative turun dibawah 80% kecepatan difusi sempat dikurangi.

c. Pergerakan air keluar masuk struktur gel menyebabkan perubahan volume.


Ini bias disebabkan oleh :
1. Regangan akibat lingkungan yaitu susut pengeringan atau pengembangan
selama perawatan.
2. Regangan akibat beban, yaitu rangkak (creep).

d. Kehilangan air sebelum setting karena hidrasi dan evaporasi dan permukaan
terekspose yang menyebabkan hilangnya kelecakan . Bila kecepatan
evaporasi melampaui kecepatan pengeluaran air sebelum setting maka
akan bias terjadi susut plastis.

6.3 JUMLAH AIR.


Air adalah merupakan zat cair sebagai alat media untuk mendapatkan
kelecakan (mudah untuk dikerjakan) yang diperlukan untuk penuangan beton
pada beton segar. Jumlah air yang diperlukan untuk kelecakan tertentu
tergantung pada sifat material penyusun (agregat, semen) yang digunakan .
Hukum kadar “air konstan” mengatakan bahwa “kadar air yang diperlukan
untuk kelecakan tertentu hampir konstan tanpa tergantung pada jumlah semen
untuk kombinasi agregat halus dan kasar tertentu” . Hukum ini tidak sepenuhnya
berlaku untuk seluruh kisaran (range), namun cukup praktis untuk
penyesuaian perencanaan dan koreksi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

Air yang diperlukan untuk beton dipengaruhi oleh :


a. Ukuran agregat maksimum, diameter membesar maka kebutuhan air
menurun, begitu juga jumlah mortar yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit.
b. Bentuk butir, bentuk bulat akan menyebabkan kebutuhan air menurun
misalkan untuk batu pecah perlu lebih banyak air.
c. Gradasi agregat, gradasi baik akan menyebabkan kebutuhan air menurun
untuk kelecakan yang sama.
d. Kotoran dalam agregat, Makin banyak silt, tanah liat dan limpur maka akan
meningkatkan kebutuhan air meningkat.
e. Jumlah agregat halus ( dibandingkan agregat kasar,) Jika agregat halus lebih
sedikit maka kebutuhan air menurun.

6.4 SYARAT KIMIA AIR.


Air yang mengandung kotoran yang cukup banyak akan mengganggu
proses pengerasan atau ketahanan beton. Kandungan kurang dari 1000 ppm (
parts per million masih diperbolehkan meskipun konsentrasi lebih dari 200 ppm
sebaiknya dihindari.

Bolehkah memakai air sumur, air sungai, air laut untuk campuran beton ?.
Secara umum ( kasar) : YANG BISA DIMINUM BOLEH DIPAKAI dan tidak terdapat
yang aneh pada rasa bau, dan warna. Tentu saja pedoman ini tidak cukup untuk
menilai. Misalnya air yang mengandung laruran gula tentu dapat diminum, tetapi
jelas tidak cocok untuk membuat beton. Untuk lebih teliti, ambil contoh air dan
lakukan uji laboratorium. Apa saja dan berapa kandungan yang terdapat di
dalamnya?

Tidak ada ketentuan syarat air dari ASTM. Pada BS 3148 terdapat dua metode
untuk menilai kelayakan air untuk campuran beton, yaitu dengan membandingkan
waktu pengikatannya dan kuat tekan benda uji yang dibuat dengan semen dan air.
Yang dipertanyakan dengan air suling. Air dianggap memenuhi syarat jika tidak
berubah waktu pengikatannya lebih dari 30 menit, atau berkurang kekuatannya
dengan lebih dari 20 % dibandingkan air suling.

Bila masih diragukan, adakan perbandingan antara mortar yang memakai air
tersebut dengan mortar yang memakai air suling/air tawar. Dipakai kubus mortar
ukuran 50 mm, sesuai SII 0013-81 atau ASTM C109. Kekauatan pada umur 7 dan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

28 hari minimal 90 % dari kekuatan mortar dari air tawar. Namun sifat-sifat lain harus
diperiksa, misalnya pengaruh jangka panjang.

Air laut sebenarnya dapat dipakai untuk membuat beton tanpa tulangan. Tetapi
untuk beton bertulang, penggunaan air laut akan menyebabkan korosi pada tulangan
bajanya dan menyebabkan keretakan pada beton. Hal ini akan mengurangi
ketahanan beton bertulang sehingga sebaiknya dihindari pemakaiannya.

6.5 PENGARUH KOTORAN PADA AIR


Sumber kotoran pada air dapat disebabkan oleh sumber zat organic dan
unorganik, (tumbuhan dan hewan dan banda mati lainya) yang sudah melapuk yang
tercampur dalam air.

Gambar 6.4 Air Kotor

Banyak akibat yang merugikan pada beton jika airnya sudah tercemar dan
kotor digunaka untuk pencapuran beton. Efeknya baik secara langsung maupun
tidak langsung akan terlihat. Kotoran – kotoran tersebut ada berupa zat yang
mengapung atau tersuspensi dalam air akan ikut terbawa masuk kedalam campuran
beton sehingga perlu proses penjernihan sehingga air tersebut baru dapat
digunakan untuk campuran beton.

Kotoran pada air jika terikutkan dalam campuran beton pada umumnya bisa akan
menyebabkan perubahanan secara sifat/karakteristik pada beton, antara lain :
a. Gangguan pada hidrasi dan pengikatan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

b. Gangguan pada kekuatan dan ketahanan


c. Perubahan volume yang dapat menyebabkan keretakan.
d. Korosi pada tulangan baja maupun kehancuran beton.
e. Bercak-bercak pada permukaan beton.

Batas / limit konsentrasi untuk berbagai kotoran adalah sebagai tertera pada
table 6.1 berikut :

Tabel 6.1 Batas Toleransi Kotorasn Pada Air.


Jenis Kotoran Konsentrasi Keterangan
Maksimum (ppm)
Suspensi 2000 Silt, tanah liat, bahan
organik
Ganggang 500-1000 Air entrain
Karbonat 1000 Mengurangi setting time
Bikarbonat 400-1000 400 ppm untuk Ca,Mg
Sodium sulfat 10.000 Kekuatan dapat dini dapat
meningkat tapi kekuatan
akhir menurun
Gula 500 Menpengaruhi set
Garam, 500 Meperlambat set
Zn,Cu,Mn,Sn
Asam inorganis 10.000 PH tidak kurang 3.00

Sumber : PBI 1988.

6.6 AIR LAUT


Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material
lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-
partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.

Air laut banyak mengandung garam , kadarnya sekitar 35.000 ppm ( 3.5 %). Dan
umumnya hanya dapat dipakai untuk beton tanpa tulangan. Meskipun kekuatan
awalnya lebih tinggi dari beton biasa, setelah 28 hari kekuatannya akan lebih

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

rendah. Pengur angan kekuatan ini dapat dihindari dengan mengurangi factor air
semen(water cement ratio).

Bila air bersih tidak tersebia, air laut sebenarnya dapat digunakan(meskipun sangat
tidak diajurkan). Ada resiko korosi pada tulangan. Tetapi resiko tapat dikurangi bila
tulangan mempunyai penutup beton yang cukup kuat atau baja tulangannya di
coating, dan juga jika betonnya kedap air laut dan terekspose pada lingkungan
maritime harus mempunyai factor air semen lebih kecil dari 0.45 dan tebal selimut
beton sedikitnya 7.5 mm.

Gambar 6.2 Air laut banyak mengandung garam mineral

6.7 AIR LIMBAH SANITASI


Air sanitasi dapat mengandung 400 ppm bahan organis, stelah limbah
diencerkan dalam system disposal yang baik, konsentrasi dikurangi menjadi 20
ppm atau lebih sedikit, Jumlah ini terlalu rendah untuk mempengaruhi kekuatan
beton.

Gambar 6.1. Air limbah Sanitasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

6.8 AIR LIMBAH INDUSTRI


Kebanyakan air yang mengandung limbah industru lebih kecil dari 4000 ppm.
Dari totoal benda padat. Pengurangan kekuatan tekan umumnya tidak lebih dari 10
%. Air limbah dari penyamakan , pabrik kertas, pabrik cat, pabrik limun, pabrik kimia
dan galvanis dapat mengandung kotoran yang berbahaya. Cara yang paling baik
adalah menguji air limbah yang akan dipakai, bahkan apabila hanya mengandung
beberapa ratus ppm dari solid yang tidak umum.

6.9 AIR GULA


Air yang mengandung 0.3 - 0.15 % gula terhadap berat semen, umumnya
memperlambat pengikatan semen. Batas atas bervariasi dengan jenis semen.
Kekuatan 7 hari dapat dikurangi sementara kekuatan 28 hari dapat dinaikan. Ketika
jumlah gula bertambah samapai 0.20 % berat semen. Pengikatan umumnya
bertambah cepat.

Gula dalam kadar 0.25 % atau lebih berat semen dapat menyebabkan pengikatan
yang cepat dan pengurangan kekuatan 28 hari.

Bila kadar kurang dari 500 ppm gula dalam air umumnya tidak memberikan
pengaruh pada kekuatan tetapi bila lebih harus dites.

6.10 SILT ATAU BUTIR-BUTIR TERSUSPENSI


Sekitar 2000 ppm tanah liat tersuspensi atau butiran halus batua dalam air
yang digunakan dapat ditoleransi. Jumlah besar tidak mempengaruhi kekuatan
tetapi dapat mempengaruhi sifat-sifat yang lain dari campuran beton. Air yang
mengandung lumut harus tetap di dalam setting basin sebelum dipakai. Untuk
mengurangi jumlah silt dan tanah liat yang tertambahkan ke dalam campuran beton.

6.11 MINYAK
Macam-macam jenis minyak terkadang ada dialam air. Minyak mineral
(petroleum), tidak tercampur dengan minyak hewan atau tumbuhan , mungkin
berpengaruh sedikit pada kekuatan dari pada jenis minyak yang lain. Namun minyak
mineral dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari 2 % berat semen dapat mengurangi
kekuatan sampai 20 % kekuatan tekannya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
Modul 6 Mata Kuliah : Teknologi Bahan Konstruksi

6.12 PERSYARATAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON.


Syarat-syarat air yang dapat digunakan untuk pencampuran beton menurut
PB 1971 adalah :
a. Air tidak boleh mengandung minyak asam-alkali, garam-garam, bahan
organis atau bahan-bahan lainnya yang dapat merusak beton atau baja
tulangan pada beton bertulang.
b. Apabila ada keraguan tentang air , dianjurkan membawa contoh air tersebut
ke lembaga/laboratorium pemeriksaan bahan-bahan untuk di tes.
c. Apabila pemeriksaan ke lembaga tersebut tidak dapat dilakukan maka air
dapat dipakai asalkan campuran semen yang memakai air tersebut harus
mempunyai kekuatan paling sedikkit 90 % dari kekuatan tekan semen
dengan air yang memakai air suling pada umur 7 hari dan 28 hari.

6.13 SUMBER PUSTAKA


1. Teknologi Beton , dari Material , Pembuatan ke Beton Mutu Tinggi, Oleh
Paul Nugraha, dan Antoni , Penerbit Andi Ofset. (2007)
2. Modul Panduan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi, Laboratorium
Teknik Sipil Universitas Mercu Buana ( 2001)
3. Spesifikasi Bahan Pembuat Beton Menurut Konsep PBI 1988, Seminar
Teknologi Beton dalam Rangka Menyambut PBI 1988. (1986).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IR. ALIZAR, M.T


TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai