Anda di halaman 1dari 9

AIR

Disusun oleh:
Wizdan Adani

2301311055
TEKNOLOGI BAHAN 1
1KG-2
Dosen Pengajar:
Nunung Martina, S.T., M.Si

PROGRAM STUDI KONSTRUKSI GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah jenis dan syarat air yang
memenuhi syarat untuk beton. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca, bermanfaat dan menambah wawasan.

Makalah ini saya susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam dapat
memahami mengenai informasi tentang jenis dan syarat air yang memenuhi syarat untuk beton.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Teknologi
Bahan 1.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi pengetahuan
yang baik dan benar bagi seluruh orang yang membaca. Sekian.

Jakarta, 21 September 2023

Rizqi Nur Fahiqoh

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. ......................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah. .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Jenis- Jenis Air Untuk Campuran Beton..................................................... 5


2.2 Syarat Air Dan Pengaruhnya Untuk Campuran Beton. ............................... 5

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan. ............................................................................................... 9


3.2 Daftar Referensi. ........................................................................................ 9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peran air dalam campuran adalah untuk memulai proses kimia semen sebagai
perekat dan agregat agar berminyak mudah untuk dilakukan. Kualitas air pencampur
Beton mempengaruhi kualitas material itu sendiri. Air mengandung bahan kimia
berbahaya, mengandung garam, minyak, dll, akan menyebabkan berkurangnya
kekuatan material.
Semen portland dapat berperan sebagai perekat jika terjadi reaksi dengan air. Oleh
karena itu, jumlah air penting untuk proses tersebut air dalam semen sudah cukup.
Jika airnya terlalu banyak ditambahkan pada bahan, karena pada proses pengeringan
ditambahkan air zat bebas gel akan menguap dengan cepat sehingga menghasilkan gel
menjadi keropos, gel menyusut secara signifikan dan muncul retakan. Juga Kekuatan
gelnya juga kuat sehingga menghasilkan daya rekat semen lemah. Sebaliknya jika
jumlah pencampuran air dan bahan sedikit maka proses hidrasi semen tidak dapat
berlangsung sempurna yang menyebabkan berkurangnya kekuatan material.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Mengapa jumlah air pencampur pada beton jumlahnya dibatasi?
2. Sebutkan jenis-jenis air untuk campuran beton!
3. Apa saja syarat air untuk campuran beton?

1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN


Mahasiswa menguasai pengetahuan tentang jenis dan syarat air yang memenuhi syarat
untuk beton. Dengan penguasaan pengetahuan ini Mahasiswa mampu menjelaskan
jenis dan syarat air untuk beton.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 JENIS - JENIS AIR UNTUK CAMPURAN BETON


Secara umum, air minum dapat digunakan sebagai air pengaduk beton
untuk berbagai hal. Ada berbagai jenis air yang bisa digunakan untuk air
pengaduk beton adalah:
1. Air Hujan, air hujan menyerap gas-gas yang ada di udara ketika jatuh
Dunia. Air hujan biasanya mengandung oksigen dan nitrogen dan
karbon dioksida.
2. Air Tanah, biasanya ada unsur kation dan anion. Selain itu juga
mengandung beberapa unsur CO2, H2S dan NH3.
3. Air permukaan, yang meliputi air sungai, air danau, air tawar, dan air
dari tangki. Air dari sungai atau danau bisa digunakan sebagai air
pencampur beton asal tidak terkontaminasi limbah industri. Sedangkan
rawa atau danau yang mengandung zat-zat alkali tidak dapat
digunakan.
4. Air Laut, air laut mengandung 30.000 hingga 36.000 mg/liter garam
(3% - 3,6%) dapat digunakan sebagai cairan pencampur beton tidak
bertulang. Air laut yang mengandung garam lebih dari 3% tidak dapat
digunakan untuk pencampuran beton. Untuk beton pra tekan, air laut
tidak diperbolehkan karena meningkatkan korosi pada tulangannya.

2.2 SYARAT AIR DAN PENGARUHNYA UNTUK CAMPURAN BETON


Air yang digunakan untuk mencampur beton harus mempunyai syarat-
syarat tertentu. Adapun syarat mutu air untuk adukan beton menurut British
Standard (BS.3148-80) adalah sebagai berikut (Mulyono T, 2003):
1. Garam garam anorganik
Ion dalam air adalah kalsium, magnesium, natrium, kalium,
bikarbonat, sulfat, klorida dan nitrat. Senyawa ionik ini terdapat
dalam air maksimal 2000mg/liter. Garam-garam ini akan mencega
waktu pengikatan pada beton sehingga kuat tekannya turun. Selain
itu, garam-garam ini membuat benda menjadi higroskopis, makanya
beton itu selalu basah, beton itu menjadi bercak putih, ditumbuhi
5
lumut dan tulangan menjadi elektrolit dan berkarat. Konsentrasi
garam-garam ini dalam air beragam maksimum 500 ppm.
2. NaCl dan Sulfat
Konsentrasi NaCl dalam air diijinkan maksimum 20000 ppm.
Garam ini membuat beton bersifat higroskopis dan bila bereaksi
dengan agregat yang mengandung alkali akan membuat beton
mengembang. Pengaruh garam sulfat terhadap beton adalah
membuat beton tidak awet.
3. Air asam
Air yang mempunyai nilai asam tinggi (PH > 3,0) akan menyulitkan
pekerjaan beton.
4. Air Basa
Air dengan kandungan Natrium Hidroksida kurang dari 0,5 % dari
berat semen tidak mempengaruhi kekuatan beton. Sebaliknya NaOH
lebih dari 0,5 % dari berat semen akan menurunkan kekuatan beton.
5. Air gula
Penambahan gula sebasar 0,25 % ke atas akanmenyebabkan
bertambahnya waktu ikat semen dan juga menurunkan kekuatan
beton.
6. Minyak
Air yang mengandung minyak tanah lebih dari 2 % menyebabkan
kekuatan beton turun sebesar 20 %. Oleh karena itu air yang
tercemar oleh minyak sebaiknya tidak digunakan untuk campuran
beton.
7. Rumput laut
Air yang tercampur dengan rumput laut mengakibatkan daya lekat
semen berkurang dapat menimbulkan gelembung-gelembung udara
pada beton. Akibatnya beton menjadi keropos dan akhirnya
kekuatannya akan turun.
8. Bahan organik, lumpur dan bahan terapung
Air yang banyak mengandung bahan organik, biasanya berwarna
keruh, berbau dan memiliki banyak lumut. Air ini dapat
menghalangi sistem hidrasi semen, terutama jika menggunakan
banyak agregat mengandung alkali. Hal ini akan menyebabkan

6
beton mengembang yang kemudian retak. Air dengan sedikit lumpur
halus kurang dari 2000 ppm kalau mau dipakai harus ratakan tanah
terlebih dahulu agar lumpur tidak menghalangi proses hidrasi
semen.
9. Air limbah
Air limbah biasanya mengandung senyawa organic sebanyak 400
ppm. Air ini dapat digunakan untuk campuran beton bila senyawa
organik diencerkan/dinetralisir sampai air hanya mengandung
senyawa organik sebesar maksimum 20 ppm.

 Syarat-syarat air untuk adukan beton menurut ACI 318-83:


1. Air untuk beton harus bebas dari minyak, alkali, garam dan bahan
organik.
2. Air untuk beton pratekan atau yang dilekati alumunium, termasuk
agregat tidak boleh mengandung ion clorida. Untuk mencegah
korosi, kadar klorida setelah beton berumur 28 hari dibatasi sebagai
berikut:
Bentuk konstruksi Maksimum Clorida Ion thd
berat semen
a. Beton pratekan 0,06 %
b. Beton bertulang yg berhub. 0,15 %
Dg Cl dalam pemakaiannya
c. Beton bertulang di tempat yg 1,0 %
selalu kering
d. Beton bertulang secara umum 0,3 %

 Menurut (SK SNI S-04-1989 F) yaitu sebagai berikut:


 Air harus bersih
 Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2gram liter.
 Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain
yang bisa dilihat secara visual. Benda-benda tersuspensi ini
tidak boleh lebih dari 2 gram per liter.
 Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam,
zat organik) lebih dari 15gram liter

7
 Tidak mengadung senyawa sulfat (SO3) lebih dari 1gram
liter
 Tidak mengandung chlorida ich lebih dari 0.5 gram/liter.
Khusus untuk heton prategang kandungan khlorida tidak
boleh lebih dari 0,05gram liter.

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Fungsi air di dalam adukan beton adalah untuk memicu proses kimiawi semen
sebagai bahan perekat dan melumasi agregat agar mudah dikerjakan.
 Jenis-jenis air yang dapat digunakan untuk air pengaduk beton adalah :Air hujan,
Air Tanah, Air permukaan, Air laut yang mengandung 30.000 – 36.000 mg/liter
garam (>3 %) dapat digunakan sebagai air pencampur beton tidak bertulang.
 Syarat-syarat air untuk adukan beton menurut ACI 318-83 adalah harus bebas
dari minyak, alkali, garam dan bahan organik, tidak boleh mengandung ion
clorida.

3.2 DAFTAR REFERENSI


Amalia – E-Book Material Bangunan. Available at:
https://press.pnj.ac.id/book/Amalia-Material-Bangunan/136/ (Accessed: 5 Nov. 23)
Operator IT Media Informasi Teknologi 2014. Teknologi Bahan (AIR) Bagian 1.
Scribd (2015) Artikel. Available at: https://www.scribd.com/doc/290554817/Syarat-
Air (Accessed: 5 Nov 23) Syarat Air.
Studocu. Available at: https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-
pln/teknik-sipil/air-menjelaskan-air-pada-beton/50108680 Jenis-Jenis Air Untuk
Campuran Beton.

Anda mungkin juga menyukai