Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEMBANGUNAN PASAR ASEMBAGUS


KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO
TAHUN ANGGARAN 2012

A. URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

1.1. Kabupaten Situbondo sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki


potensi strategis baik dari sumber daya alam yang dimiliki maupun letak
geografinya serta kemampuan Pemerintahannya dalam mengelola
potensi daerah, sehingga kemajuan pembangunan di daerah saat ini
sudah mulai dapat dirasakan oleh segenap penduduk daerah setempat
pemerataannya baik dalam pembangunan infrastruktur / sarana dan
prasarana, keamanan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya
dan olah raga.

Peningkatan prasarana termasuk infrastruktur siperlukan dalam


mewujudkan hal tersebut. Dan setiap bangunan Pemerintah harus
dikelola secara optimal, direncanakan secara seksama, sehingga mampu
memenuhi secara maksimal akan fungsi bangunan, efisien dalam
pembiayaan serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan martabat lingkungannya sehingga menjadi perhatian Pemerintah
Kabupaten Situbondo dalam memfasilitasi untuk perencanaan
Pembangunan Pasar Asembagus yang memadai sesuai dengan fungsi
dan kebutuhannya.

1.2. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten


Situ-bondo telah mengalokasikan dana pada Dana Pendapatan Yang
Sah Tahun Anggaran 2012 untuk Penyusunan Detail Engineering Design
(DED) Pembangunan Pasar Asembagus yang berlokasi di Jl. Raya
Asembagus Kecamatan Asembagus yang akan menjadi acuan dasar
dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sesuai perencananan.

1.3 Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai Penyusunan


DED Pembangunan Pasar Asembagus Kabupaten Situbondo berasal dari
Dana Pendapatan Yang Sah Tahun Anggaran 2012.

1.4 Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengadaan Jasa Konsultansi


Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Pasar Asembagus
Kabupaten Situbondo.
1.5 Penyelenggaraan Penyusunan DED terdiri dari 3 ( tiga ) tahapan, yaitu
Tahap penyusunan Konsep; Tahap penyusunan Pra Design; dan Tahap
Penyusunan Design.

1.6 Bahwa untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan
gedung negara khususnya Pembangunan Pasar Asembagus Kabupaten
Situbondo perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan
layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

1.7 Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan


dapat menjadi acuan bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga
mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan
kepentingan proyek.

2. Maksud dan Tujuan

2.1. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Pasar
Asembagus Kabupaten Situbondo.

2.2. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat


melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang
tercantum dalam KAK ini.

2.3. Tujuannya adalah membuat / menyusun Perencanaan Pembangunan


Pasar Asembagus Kabupaten Situbondo yang akan menghasilkan
suatu bangunan gedung yang representatip, memenuhi syarat-syarat
teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggungajawabkan dari segi
arsitektur, struktur (konstruksi) dan fungsional serta lengkap dengan
jaringan mekanikal elektrikal serta sistem utilitasnya sehingga mampu
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

3. Sasaran : Pembangunan Pasar Asembagus sesuai dengan kaidah pasar


tradisionil yang sehat ( hieginis )

4. Lokasi Kegiatan : Jl. Raya Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten


Situbondo.

5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Situbondo Tahun 2012

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama/NIP Pejabat Pembuat Komitmen : Afriyanti, S.Sos/19710423 199803
2 007
Proyek/Satuan Kerja : Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah (DPKD) Kabupaten
Situbondo

B. Data Penunjang

7. Data Dasar, Data Fisik dan Rencana Sarana

a. Data Primer dari survey dan penelitian di Lapangan dan data penunjang
lainnya antara lain :
- Survey dan pengukuran terhadap lokasi yg akan direncanakan.
- Data tentang status tanah beserta luasan yang sebenarnya.

b. Data Fisik yang meliputi :

- Data fisik tapak ;


- Permukaan tanah dilokasi relatif datar atau kondisi tanah kategori labil
- Terletak di tepi jalan raya, dengan sisi menghadap jalan, dan tiga sisi
lainnya menghadap ke permukiman penduduk.

c. Rencana Sarana yang akan dibangun yang meliputi :

- Bangunan utama pasar, berupa kios dan los dengan kapasitas yang
disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan proyeksi kebutuhan untuk
jangka panjang.
- Bangunan pengelolah pasar berupa kantor pasar
- Bangunan pelayanan berupa unit kebersihan, kamar mandi/WC
umum, ruang genset, gudang dan pos satpam.
- Bangunan penunjang berupa mushollah dan klinik kesehatan
- Sarana penunjang berupa parkir dan pintu gerbang serta drainase dan
IPAL (Instalasi Pengelolah Air Limbah)
- Perencanaan Site Development dan Landscape, terdiri dari pagar
batas halaman, tiang-tiang lampu beserta kelengkapannya, yang
volumenya disesuaikan dengan kebutuhan harian serta penataan
taman (jika diperlukan).
- Bangunan-bangunan lainnya yang dibutuhkan namun belum masuk
KAK ini, yang nantinya ditentukan oleh Pemberi Tugas pada saat
proses Perencanaan.

8. Standar Teknis

8.1. Kriteria Umum


Perencanaan Pembangunan Pasar Asembagus ini harus sesuai dengan
ketentuan- ketentuan dan persyaratan perencanaan bangunan gedung
yang berlaku, baik segi arsitektural, konstruksi, mekanikal / elektrikal
maupun persyaratan-persyaratan yang berfungsi sebagai sarana
perniagaan umum dengan sarana pendukung bangunan lain, sebagai
kelengkapannya antara lain

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata
letak. Menjamin pembangunan pasar nantinya berfungsi sebagai
sarana perniagaan dan memberi manfaat untuk kemajuan
perekonomian masyarakat.
b. Menjamin kenyamanan serta keselamatan pengguna pasar dan
masyarakat disekitar pasar.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan


a. Menjamin terwujudnya pembangunan Pasar Asembagus serta
kawasannya berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan
wujud bangunan, dan budaya lokal dengan sentuhan modern,
sehingga dihasilkan rancangan yang harmonis-menyatu dan
adaptif dengan lingkungan sekitarnya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya.
c. Menjamin bangunan pasar dan bangunan gedung
pendukungnya, dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang disertai
dengan dokumen mengenai upaya pengelolaan lingkungan dan
upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL )
d. Disain arsitektur gedung, bangunan pendukung, serta
lansekapnya memberi kesan kesatuan serasi dan harmonis
dengan kawasan sekitarnya.

3. Persyaratan Struktur Bangunan


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan
atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, sehingga mampu memberi peringatan dini pada
penghuni saat awal terjadinya kebakaran.
b. Menjamin terwujudnya bangunan Pasar Umum Asembagus
yang dibangun sedemikian rupa sehingga mampu secara
struktural stabil selama kebakaran, sehingga :
1) Cukup waktu bagi pedagang, pembeli dan masyarakat
pengguna melakukan evakuasi secara aman.
2) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
3) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya

5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung pasar yang mempunyai
akses yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan
fasilitas serta layanan di dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi pedagang dan pembeli
dari kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.

6. Persyaratan Kondisi Darurat, Tanda Arah Keluar, dan Sistem


Peringatan Bahaya (Alarm)
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin pengguna melakukan evakuasi secara mudah dan
aman, apabila terjadi keadaan darurat.

7. Persyaratan Instalasi Listrik dan Penangkal Petir


a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
pasar sesuai dengan fungsinya terutama penerangan di ruangan
bila terjadi kegiatan malam hari.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung pasar dan
penggunanya dari bahaya akibat petir.

8. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan perniagaan dalam
bangunan pasar dan bangunan penunjang sesuai dengan
fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi pengguna pasar dan Masyarakat disekitarnya.
c. Menjamin tidak ada genangan air di dalam bangunan pasar dan
lansekap pendukungnya pada saat musim hujan.
d. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik.

9. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di
dalam bangunan gedung maupun fasilitas penunjang sesuai
dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
udara secara baik.
c. Dalam hal penggunaan sistem penghawaan buatan (AC) untuk
kantor pengelola, diusahakan agar beban pendinginan ruangan
tidak terlalu besar sehingga dapat menghemat energi.

10. Persyaratan Pencahayaan


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup
baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung maupun fasilitas penunjang
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
c. Pencahayaan buatan untuk ruang-ruang yang diperlukan harus
perlu dibuatkan cadangan.

11. Persyaratan Kebisingan dan Getaran


a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan
suara dan getaran yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan
yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu
melakukan upaya pengendalian pencemaran dan mencegah
kerusakan lingkungan.

8.2. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang


khusus, spesifik berkaitan dengan Pembangunan Pasar Umum
Asembagus Kabupaten Situbondo yang akan direncanakan, baik dari segi
fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :

a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan tampilan gedung, estetika


dan lingkup pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

9. Referensi Hukum

1. Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.


2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung;
3. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
6. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Bangunan Gedung
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 441 /
KPTS / 1998 Tentang Persyaratan Teknis Aksebilitas Pada Bangunan
Umum dan Lingkungan;
9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 468 /
KPTS /1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 10 /
KPTS / 2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
11. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor
11 / KPTS / 2000 Tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan
Kebakaran di Perkotaan;
12. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332 /
KPTS / M / 2002 Tentang pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 207 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Jasa Konstruksi Pemerintah Secara Elektronik;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006 tentang
Pedoman Teknis Fasilitas Dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung Dan
Lingkungan;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan;
19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
Tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup;
21. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 .tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
22. Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 53/M.DAG/PER/12/2008
tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern
23. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar
Sehat
24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.02/2011 tentang Standart
biaya Tahun Anggaran 2012
25. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 22/SE/M/2007 tanggal
12 Desember 2007 tentang Pedoman Besaran Biaya Personil dalam
Penyusunan Harga Perkiran Sendiri (HPS) / Rencana Anggaran Biaya
(RAB) Paket Pekerjaan Konsultansi di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum;
26. Surat Edaran bersama antara BAPPENAS dan Departemen Keuangan
Nomor 1203/D.II/03/2000–SE-38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang
Petunjuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk jasa
konsultansi (biaya langsung personil/remuneration) dan biaya langsung
non personil (direct reimbursable cost);
27. Surat Edaran Nomor 16 / SE / M / 2010 tanggal 23 November 2010
tentang Persyaratan Kualifikasi Usaha dan Nilai Paket Pekerjaan, serta
Masa Berlaku Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian Kerja, dan
Sertifikat Keterampilan Kerja.
28. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 36 Tahun 2011 tanggal 25 Agustus
2011 tentang Petunjuk Umum dan Pedoman Kerja Bagi Aparat
Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Situbondo Dalam Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 (APBD
TA. 2012 ) Kabupaten Situbondo.
29. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo No. 44 tentang Retribusi Ijin
Mendirikan Bangunan

C. RUANG LINGKUP

11. Lingkup Kegiatan

Nama Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor


Nama Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Pasar Umum Asembagus

Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Perencanaan Pembangunan


Pasar Asembagus ini, konsultan perencana harus dapat mengikuti proses
dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site,
penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK.
2. Penyusunan Konsepsi Design Pembangunan Pasar Umum Asembagus,
termasuk program bangunan dan lingkungan serta didetailkan ke dalam
program penataan ruang pada setiap bangunan gedung yang
direncanakan. Khusus bangunan bertingkat agar juga menyusun konsepsi
transportasi horizontal dan vertikal. Dan selanjutnya perlunya Uji
Presentasi Konsep terhadap konsep yang dibuat.

3. Tahap Pra-Design yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-


hal yang sudah dikonsepsikan.
a. Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan
tapak, denah, tampak dan potongan.
b. Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan
konsep bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan
pemilihan sub-sistem mekanikal elektrikal.
c. Laporan Prakiraan Biaya (Engineer Estimate).
d. Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang
menjelaskan mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan
dan detail-detail utama, dengan menggambarkan program
penggunaan ruangan dengan melihat bangunan gedung secara
keseluruhan.
e. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test
dan perencanaan pondasi.
f. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi
sistem tata udara, tata cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air
bersih, sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran,
pencegahan rayap, dan lain-lain.
g. Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe
dan karakteristik material/bahan yang digunakan.
h. Presentasi pra Design telah dibuat.

4. Tahap Penyusunan Design antara lain membuat :


a. Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas dan mekanikal elektrikal yang sesuai dengan gambar rencana
yang telah disetujui.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS/spesifikasi).
c. Rencana anggaran biaya (RAB/Estimasi Biaya).
d. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity)
e. Perhitungan struktur konstruksi.
f. Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar.
g. Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan
perencanaan teknis secara lengkap digandakan sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar disertai dengan soft copy (flashdisk).

5. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi / Pemborongan, konsultan


berkewajiban membantu POKJA ULP Jasa Konstruksi / Pemborongan
dalam kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
Tanggung Jawab Perencanaan

1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang
– undangan serta harus sesuai dengan kode etik ( tata laku ) profesi yang
berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup hal-
hal sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen termasuk melalui KAK ini seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku pada umumnya, sehingga kelak pelaksanaan pembangunan
konstruksi proyek mencapai hasil guna dan daya guna yang
memenuhi syarat teknis dan syarat ekonomis yang dapat
dipertanggungjawabkan.

12. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah
merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format
yang sistematik dan baik. Adapun keluaran yang dihasilkan dalam
perencanaan Pembangunan Pasar Umum Asembagus meliputi :
a. Dokumen Laporan Pendahuluan ( draft dan final )
b. Draft Laporan Akhir /Dokumen Design
c. Gambar Perspektif
d. Laporan Akhir berikut soft copy berupa flashdisk

Keterkaitan antar output sebagaimana dimaksud pada item diatas, sebagai


berikut :
a. Laporan Pendahuluan merupakan laporan rencana kerja konsultan dan
memuat laporan dokumen pra- design dan pengembangannya .
b. Draft Laporan Akhir merupakan Dokumen Design yang memuat Tahap
Rencana Detail, terdiri dari :
• Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.
• Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
• Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
• Rencana anggaran biaya (RAB)
• Laporan perencanaan arsitektur, struktural, utilitas, Mechanical
Enginering (ME) dan perhitungan-perhitungan lain yang diperlukan.
c. Gambar Persepektif dibuat dengan menggunakan program 3DS.Max
dengan render engine setara V.Ray dan Editing setara Photo Shop.
d. Laporan Akhir merupakan Laporan akhir penyelenggaraan kegiatan oleh
penyedia Jasa yang berisi final design Pembangunan Pasar Umum
Asembagus .

Azas-azas

Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan


Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara
sebagai berikut :

1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi


tidak berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan


kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsí teknik dan fungsí sosial bangunan, terutama sebagai
bangunan pelayanan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi


dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya diusahakan
serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan


dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.

5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas


lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.

Proses Perencanaan

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang


diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK ) dan Tim Tehnis
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal ( berupa pra-
design ), produk antara ( berupa draft dokumen perencanaan ) dan produk
pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam KAK ini.

3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan


bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat.
.
13. Peralatan, Material, personil dan fasilitas dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

Tidak ada.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa berkewajiban


menyediakan seluruh sarana dan prasarana yang memadai demi
terlaksananya pekerjaan dengan sebaik-baiknya seperti : Sondir,
Boring/SPT, Patok BM, Alat GPS dan Theodolite serta peralatan
perkantoran.

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Penyedia Jasa selama selama pelaksanaan pekerjaan Perencanaan


Pembangunan Pasar Umum Asembagus mempunyai kewenangan :
a. Memberi pertimbangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang
berkaitan dengan Pembangunan Pasar.
b. Memberi pertimbangan kepada Konsultan Pengawas yang berkaitan
dengan Pembangunan Pasar

16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan adalah 60 (enam puluh ) hari kalender sejak


Surat Perjanjian (Kontrak) ditandatangani.

17. Personil

Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus


menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi
lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan sesuai dengan
KAK.
Tenaga – tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri
dari :

a. Tenaga Ahli

1. Team Leader ( Tenaga Ahli Sipil )

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini dipimpin


oleh seorang yang disebut Team Leader sesuai dengan bidang dan
keahliannya adalah seorang sarjana strata-2 atau lebih tinggi di bidang
Teknik Sipil dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 10
(sepuluh) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian
dibidangnya (SKA) dari institusi / lembaga yang telah diakui oleh
Pemerintah.

Tugas dari team leader adalah bertanggung jawab pada hal-hal


sebagai berikut :

− Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua


kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil
yang diharapkan.
− Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam
tahap pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari
hasil keseluruhan pekerjaan.
− Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam
pekerjaan yang mencakup perencanaan struktur serta
memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait.

2. Tenaga Ahli Teknik Sipil

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang


Teknik Sipil dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 8
(delapan) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian
dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang
telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli sipil adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup
perencanaan struktur serta memberikan masukan kepada tenaga
ahli lainnya yang terkait.

3. Tenaga Ahli Geo Tehnik

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang


Teknik Sipil/Geodesi dan berpengalaman di bidangnya selama
minimal 8 (delapan) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi
Keahlian dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga
yang telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli geo tehnik adalah melakukan survey dan
pengukuran-pengukuran terkait dengan kondisi Lahan Calon
Bangunan.

4. Tenaga Ahli Arsitektur

Adalah seorang sarjana strata-1 atau lebih tinggi di bidang Teknik


Arsitektur dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 8
(delapan) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian
dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang
telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli arsitektur adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup
perencanaan arsitektur serta memberikan masukan kepada tenaga
ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan perencanaan ini.

5. Tenaga Ahli Mekanical & Elektrical

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang


teknik elektrik dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 8
(delapan) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian
dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang
telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli ME adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup
perencanaan dan perhitungan ME serta memberikan masukan
kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan
perencanaan ini.

6. Tenaga Ahli Lingkungan

Adalah seorang sarjana strata-1 Tehnik Lingkungan atau yang lebih


tinggi di bidang teknik Lingkungan dan berpengalaman di bidangnya
selama minimal 8 (delapan) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi
Keahlian dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga
yang telah diakui oleh pemerintah.
Adapun tugas tenaga ahli Lingkungan adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup
perencanaan dan perhitungan berkaitan dengan upaya pelestarian
lingkungan serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya
yang terkait dalam pekerjaan perencanaan ini.

7. Estimator

Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang


Teknik Sipil dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 8
(delapan) tahun, dimana tugas Estimator adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup
perhitungan biaya, spesifikasi dan volume material.

b. Tenaga Pendukung

1. Surveyor ( 2 orang )
Pendidikan : D3 Tehnik Sipil
Pengalaman : min 3 th
2. Cad Operator/Juru Gambar ( 2 orang )
Pendidikan : Min Setara SMK
Pengalaman : Min 3 th

3. Office Manajer ( 1 orang )


Pendidikan : Min Setara SMA
Pengalaman : Min 3 th

4. Sekretaris (1 orang)
Pendidikan : Min Setara SMA
Pengalaman : Min 3 th

Kebutuhan personil dalam perencanaan Pasar Umum Asembagus dapat


dilihat dalam tabel berikut ini :

Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang Bulan
Tenaga Ahli :
S-2 1 orang x 2 bulan
1. Team Leader Pengalaman
minimal 10 th
2. Tenaga Ahli Tehnik Sipil S-1 1 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 8 th
3. Tenaga Ahli Geo Tehnik S-1 1 orang x 1 bulan
Pengalaman
minimal 8 th
4. Tenaga Ahli Arsitektur S-1 1 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 8 th
5. Tenaga Ahli Mecanical Elektrical S-1 1 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 8 th
6. Tenaga Ahli Lingkungan S-1 1 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 8 th
7. Estimator S-1 1 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 8 th
Tenaga Pendukung
1. Surveyor D3 Tehnik Sipil 2 orang x 1 bulan
Pengalaman
minimal 3 th
2. Card Operator/Juru Gambar Minimal SMK 3 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 3 th
3. Office Manager Minimal SMA 1 orang x 2 bulan
Pengalaman
minimal 3 th

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Konsultasi
No Laporan Pelaksanaan Bulan I Bulan II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
                       
1 Persiapan/Mobilisasi                    
2 Laporan Pendahuluan                    
3 Seminar                    
4 Draft Laporan Akhir                    
5 Paparan Laporan Akhir                    
                       
                       
1. Untuk Pembahasan Laporan Pendahuluan yang diundang PA, PPK , Tim
Tehnis, unsur terkait
2. Untuk Seminar pra-design dilakukan 2 kali, yang diundang Panitia
Pelaksana, Tim Tehnis, dn stage holder
3. Sedangkan untuk seminar draft laporan akhir dan paparan laporan akhir
yang diundang Panitia, Tim Tehnis dan stage holder.

D. LAPORAN-LAPORAN

19. Draft Laporan Pendahuluan dan Laporan Pendahuluan

Outline Draft Laporan Pendahuluan dan Laporan Pendahuluan antara lain


berisi :
1. Dokumen konsep yang memuat :
 Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi
ruang, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan
dan tanggung jawab waktu perencanaan.
 Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, jumlah
dan organisasi hubungan ruang, detail-detail dan lain-lain.
 Laporan data dan informasi lapangan yang ada, termasuk
penyelidikan tanah, keterangan pengguna tentang kebutuhan ruang
dan lingkup pelayanan, fasilitas yang dibutuhkan, kapasitas ruang,
jumlah pengguna dan lain-lain yang dianggap perlu.
 Konsepsi desain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas
terlebih dahulu agar dapat dilanjutkan ke tahapan Pra-rencana
Pembangunan Pasar Umum Asembagus.
2. - Tahap Pra-Design, terdiri dari :
a. Gambar-gambar pra-rencana bangunan dari aspek arsitektur,
struktur, utilitas bangunan dan lingkungan.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
d. Hasil konsultasi dengan pengguna gedung.
e. Pra-rencana desain ini harus mendapat persetujuan pemberi
tugas terlebih dahulu yang telah melalui pembahasan bersama tim
tehnis agar dapat dilanjutkan ke tahapan pengembangan rencana
Pembangunan Pasar Umum Asembagus.
- Tahap Pengembangan Rencana, terdiri dari :
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, utilitas
penunjang berdasarkan prarencana yang telah disetujui.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan lain yang
diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat.
Dokumen Laporan Pendahuluan diserahkan dalam waktu selambat-
lambatnya10 (sepuluh) hari kerja sejak Surat Perjanjian (Kontrak)
ditandatangani setelah dipresentasikan dan dibahas bersama Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan Tim Tekhnis didasarkan atas masukan dari
pembahas yang hadir. Laporan disusun dalam kertas Folio ukuran 80 Gsm
diketik 1,5 spasi, diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) Eksemplar. Adapun
untuk gambar pra-design menggunakan kertas A3 ukuran 80 Gsm.

20. Draft Laporan Akhir

Draft Laporan akhir memuat hasil sementara kegiatan perencanaan yang


berisi draft design pembangunan pasar Umum Asembagus termasuk draft
RKS, EE, dan BQ
Draft Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh
lima) hari kerja sejak Surat Perjanjian (Kontrak) ditandatangani sebanyak 10
(sepuluh) eksemplar
Laporan Antara dipresentasikan dan dibahas bersama Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Tim Tekhnis, serta Stake Holder yang terkait dengan
pembangunan Pasar Umum Asembagus. Draft Laporan disusun dalam
ukuran kertas Folio diketik 1,5 spasi, diserahkan sebanyak 10 (sepuluh)
Eksemplar untuk Pejabat Pembuat Komitmen, Pengguna Anggaran, Tim
Tehnis sebanyak 6 orang dan stake holder terkait.

21. Gambar Perencanaan


Gambar yang perlu disiapkan dan dilengkapi sebagai dasar acuan untuk
perencanaan selain gambar perspektif meliputi antara lain :
- Gambar Tampak bangunan serta tampak potongan beberapa sisi.
- Rencana pondasi
- Rencana beton meliputi :
- Rencana Slooff beton
- Rencana kolom struktur
- Rencana Balok gantung
- Rencana ring balk
- Rencana beton lain yang mendukung konstruksi
- Rencana Drainase antara lain :
- Rencana drainase pembuangan air hujan
- Rencana IPAL (air limbah)
- Rencana konstruksi rangka atap lengkap dengan detail dan
potongan.
- Rencana instalasi air bersih.
- Rencana sanitair.
- Rencana instalasi listrik
- Detail-detail bangunan baik yang struktur maupun yang ornamental
- Rencana struktur lain yang mendukung.
- Untuk gambar pra-design menggunakan kertas ukuran A3 tebal 80
Gsm dan untuk hasil akhir menggunakan kertas ukuran A1
- Cover untuk pra-design mengunakan kertas ukuran A3 setara kertas
BC dan untuk hasil akhir cover menggunakan kertas glossy dengan
ketebalan 0,3 mm, dimaksudkan agar saat penyimpanan tidak
tergulung/terlipat

22. Gambar Persepektif


a. Jenis kertas yang digunakan untuk gambar perspektik adalah A1
b. Cover menggunakan kertas glossy dengan ketebalan 0,3 mm,
dimaksudkan agar saat penyimpanan tidak tergulung/terlipat,
c. Gambar Perspektif meliputi antara lain :
- Gambar Perspektif Draft :
- Untuk presentasi pra-design menggunakan media LCD Proyektor
juga di print memakai kertas ukuran minimal A3 dengan kualitas
gambar resolusi 1024 Pixel x 768 Pixel tanpa rendering halus,
tidak harus detail atau kualitas biasa yang penting bisa memberi
kejelasan bentuk design.
- Jumlah dibuat sebanyak 10 eksemplar.
- Gambar Perspektif Akhir
- Program 3D yang digunakan setara dengan 3D.SMax dengan
render engine yang mendekati riil serta gambar mampu tampil
secara detail lengkap dengan assesoris pendukung ( manusia,
mobil dan pohon-pohonan ) dengan resolusi minimal 2500 pixel x
1875 pixel meliputi :
- Perspektif mata burung 1 ( satu ) view
- Perspektif mata normal 2 ( dua ) view
- Perspektif Interior 1 ( satu ) view

- Untuk hasil gambar print dicetak menggunakan kertas foto


seukuran A1 dengan rincian perspektif mata burung dicetak dalam
1 ( satu ) lembar penuh dan tiga ( tiga ) gambar perspektif lainnya
bisa dijadikan satu dalam satu kertas foto ukuran A1.

23. Laporan Akhir

Laporan Akhir memuat hasil kegiatan perencanaan yang berisi final design
pembangunan pasar Umum Asembagus termasuk RKS, EE, dan BQ.
Standart Laporan Akhir yaitu bahasan umum menyeluruh yang wajib dibuat
konsultan perencana berisi informasi tentang pelaksanaan kegiatan
konsultan mulai dari awal/persiapan sampai pada laporan akhir. Untuk itu
Laporan Akhir memuat sekurang-kurangnya :
Bab. I Pendahuluan
a. Latar Belakang, yaitu latar belakang disusunnya Perencanaan
Pembangunan Pasar Umum Asembagus
b. Maksud, yaitu maksud disusunnya Perencanaan Pembangunan
Pasar Umum Asembagus
c. Tujuan, yaitu tujuan disusunnya Perencanaan Pembangunan Pasar
Umum Asembagus
d. Ruang lingkup, yaitu ruang lingkup bahasan dan ruang lingkup
kawasan. Untuk ruang lingkup kawasan supaya disebutkan
lokasinya ( posisi geografis ) dan batas-batasnya.
e. Metodologi yaitu cara menyusun, cara menganalisa dan cara
merencanakan Pembangunan Pasar Umum Asembagus.
f. Sistimatika Pembahasan secara menyeluruh

Bab. II Pelaksanaan Pekerjaan


Meliputi dasar hukum dan dasar pelaksanaan pekerjaan, pengertian
umum dan batasan-batasan, gambaran umum, ruang lingkup
pekerjaan, rencana pekerjaan, metode pelaksanaan, pemberdayaan
personil dan pebjadwalan pekerjaan

Bab. III Struktur Organisasi dan Komposisi Tenaga Ahli


a. Organisasi dalam pekerjaan, yaitu organisasi yang terlibat dalam
pe-kerjaan penyusunan Perencanaan Pembangunan Pasar Umum
Asembagus baik secara eksternal maupun internal.
b. Tenaga ahli yang terlibat
c. Jadwal kegiatan secara keseluruhan mulai dari awal kegiatan
sampai akhir kegiatan.

Bab. IV Pelaporan Akhir


Meliputi penyusunan produk akhir beserta penjelasannya yang berisi:
a. Gambar Rencana detail pelaksanaan pembangunan Pasar Umum
Asembagus
b. Rencana Kerja dan Syart-syarat ( RKS )
c. Rencana Kegiatan dan Volume pekerjaan ( BQ )
d. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
e. Laporan perencanaan arsitektur, structural, utilitas, mechanical
engineering ( ME ) dan perhitungan-perhitungan lain yang
diperlukan.

Bab. V Penutup
Lampiran-lampiran :
a. Jadwal pelaksanaan kegitan ( time schedule )
b. Daftar Riwayat Hidup masing-masing tenaga ahli
c. Data hasil survey
d. Dsb

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja


sejak Surat Perjanjian (Kontrak) ditandatangani sebanyak 20 (sepuluh)
eksemplar, disusun dalam ukuran kertas A4 diketik 1,5 spasi. Dokumentasi
laporan akhir beserta seluruh dokumen kegiatan dalam media flashdisk 2
GB sebanyak 2 buah, diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

E. HAL LAIN-LAIN

24. Produksi Dalam Negeri

Produksi Dalam Negeri memuat semua kegiatan jasa konsultansi


berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri

25. Persyaratan Kerja Sama

Persyaratan Kerjasama memuat jika kerjasama dengan penyedia jasa


konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi.

26. Pedoman Pengumpulan Data Bangunan

Pengumpulan Data Bangunan harus memenuhi persyaratan yang


disesuaikan dengan jenis data dan uji yang dilaksanakan antara lain : Sondir
4 titik, Boring 4 titik dan uji laboratorium tanah 4 sampel yang diambil dari
titik boring ( soil test )

27. Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/Satuan Kerja Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)

Anda mungkin juga menyukai