Laporan Pemeriksaan Abdomen
Laporan Pemeriksaan Abdomen
PENDAHULUAN
3.2. Pembahasan
Setelah penulis melakukan pengamatan dan pemotretan secara
langsung terhadap jalannya pemeriksaan, untuk itulah dalam pembahasan ini
akan penulis bahas hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang teknik dan
hasil dari teknik abdomen 3 posisi.
3.2.1 Pembahasan masalah
Pemeriksaan abdomen akut di RSUD DR. Moewardi
Surakarta pada kasus ileus obstruksi tidak diperlukan suatu
persiapan khusus,karena pada dasarnya kasus ini adalah
suatu keadaan mendadak dan memerlukan tindakan segera
dan proyeksi yang dipergunakan adalah AP supine, AP
setengah duduk dan LLD.
Keuntungan yang dapat diambil dengan proyeksi tersebut
adalah :
Mengurangi pergerakan pasien karena pada
umumnya pasien dengan kasus abdomen
akut agak sulit diposisikan dan harus hati-
hati dalam memposisikan.
Bisa memberikan informasi yang sejelas-
jelasnya dalam pendiagnosaan
4.1 KESIMPULAN
Dalam laporan ini dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Penggunaan proyeksi abdomen 3 posisi (AP,AP setengah duduk dan LLD)
didasarkan atas permintaan dokter untuk menegakkan diagnosa penyakit
yang diderita oleh pasien. Radiograf yang dihasilkan ternyata sudah cukup
untuk mendiagnosa indikasi ileus abdomen.
2. teknik periksaan abdomen akut adalah untuk memperlihatkan struktur
anatomis, fisiologi dan patologi di dalam rongga abdomen.
4.2 SARAN
Dalam laporan ini penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya dalam setiap kali pemeriksaan, diusahakan tidak terjadi
pengulangan foto karena dapat menambah dosis radiasi yang diterima
penderita.
2. Dalam setiap kali pemotretan baik AP,AP setengah duduk dan LLD
memakai grid untuk menyerap radiasi hambur karena faktor eksposi yang
digunakan umumnya sangat tinggi. Atur kolimasi secukupnya dan
gunakan gonad shield bila tidak menutup objek yang dilihat.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifudin, B. AC. 1994. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Buku kedokteran
EGC. Jakarta