NARKOTIKA
JURNAL ILMIAH
Oleh
JUHENDRA YADI
NIM. D1A013173
FAKULTAS HUKUM
UNIVERISTAS MATARAM
2017
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh
JUHENDRA YADI
NIM. D1A013173
Menyetujui,
Pembimbing Pertama,
ABSTRAK
Kata kunci; Jamur sapi termasuk kedalam narkotika yang dilarang dalam
undang-undang
iv
ABSTRACT
The objective of the study was to find out whether the mushroom fungus
belonged to the narcotics prohibited in Law No. 35 of 2009 on narcotics and
how the rules of sanction for the magic mushroom users. The benefits of this
study consist of academic, theoretical and practical benefits. This study uses
normative research. The results of this study indicate that the mushroom
(magic mushroom) is included in the drug category 1 and prohibited in Law
number 35 of 2009 on narcotics, as for the form of sanctions for the users of
cow mushroom (s) of criminal sanctions and action sanctions, criminal
sanctions In the form of imprisonment and action sanction in the form of
rehabilitation, medical rehabilitation article 56 paragraph 1 and social
rehabilitation article 58 Act number 35 year 2009 about narcotics.
I. PENDAHULUAN
lain yaitu sebagai obat pembius, obat bius itu diberikan oleh dokter kepada
bahaya lebih besar lagi bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang
pada akhirnya melemahkan ketahanan nasional.1
tegas terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika. Upaya ini adalah salah satu
penerus bangsa.
hukum yang ada, baik yang telah dibuat oleh pemerintah maupun yang belum
dibuat oleh pemerintah. Masyarakat merupakan subjek hukum harus juga ikut
dan tidak semua yang memenuhi sifat dan ciri-ciri seperti narkotika yang
Narkotika. Belakangan muncul jamur sapi atau yang biasa disebut dengan
memberikan pendapat dan memvonis bahwa jamur sapi ini adalah salah satu
1
Samsul Hidayat, pidana mati di idonesia. Genta Pes, Cetakan Pertama, tahun 2010
Hlm,1
vii
Undang- undang Nomor 35 Tahun 2009 tidak mengatur secara jelas tentang
magic mushroom ini. Padahal jamur sapi (magic mushroom) sudah memiliki
undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dan jika dilihat dari sisi yang
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik
2
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 TentangNarkotika, PT.Sinar Grafika. Cetakan
Kedua. Jakarata,2010
viii
II. PEMBAHASAN
kemampuan GIL sangat terkenal pada saat itu, dan GIL menyebar di Dunia
sejarah, yaitu perang candu (The Opium War) pada tahun 1839-1842 yang
Proses pengolahan candu pada zaman dahulu mash sangat sederhana, salah
dengan air sulingan dan disimpan dalam guci 8-12 bulan setelah kering baru
a. Narkotika golongan I
3
Redaksi Badan Penerbit Alda jakarta, Menanggulangi Bahaya Narkotika , cetakan
pertama, Jakarta, tahun,1985, hlm 31
4
Ibid Hlm 30
ix
ketergantungan
Contoh.
5) Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam
b. Narkotika golongan II
Contoh.
1) Alfasetilmetadol:alfa-3-asetoksi-6-dimentilamino-4,4difeniheptana
2) Alfameprodina :Alfa-3-etil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina
3) Alfametadol : alfa-6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heptanol
5) Alfentanil :N-[1-[2-(4-etil-4,5-dihidro-5-okso-lH-tetrazol-1-il)etil]-
4-(metoksimetil)-4-pipe ridinil]-N-fenilpropanamida
6) Allilprodina : 3-allil-1-metil-4-fenil-4-propionoksipiperidina
Contoh:
1) Asetildihidrokodeina
2) Dekstropropoksifena : α-(+)-4-dimetilamino-1,2-difenil-3-metil-2-
butanol propionat
3) Dihidrokodeina
6) Nikodikodina : 6-nikotinildihidrokodeina
7) Nikokodina : 6-nikotinilkodeina
8) Norkodeina : N-demetilkodeina
9) Polkodina : Morfoliniletilmorfina
Propiram : N-(1-metil-2-piperidinoetil)-N-2-piridilpropionamida
Jamur sapi atau yang biasa disebut Magic mushroom kini sudah
banyak beredar luas dan di kota-kota besar seperti jakarta, surabaya, bogor
dan bali. Namun belakangan jamur ini sudah diketahu memiliki unsur-unsur
xii
seperti narkotika ada juga yang mengira jamur ini hanya tanaman biasa
Jamur ini bukanlah jenis jamur yang biasa kita makan, melainkan
psilocybin berasal dari Bahasa Yunani, psilo yang artinya botak, dan cybe
a. Psylocibe Cubensis
5
Ibid.Hlm.27
6
https://jenis-jenis-jamur sapi-magic-mushroom-/mengenal-lebih-dalam-magic-
mushroom/ di akses pada 19 april 2017 jam 21:48
xiii
c. Panaeolus Cinctulus
a. Psilocybe subaeruginascens
b. Gymnopilus sp
1. Pengertian sanksi
undang.7
oleh negara atau kelompok tertentu karena terjadi pelanggaran yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok. Sanksi adalah hal yang sering kita dengar dan
kita saksikan. Dalam lingkup masyarakat kecil pun kata sanksi ini banyak
Misalnya saja orang yang mencuri di kampung maka ia akan dikenakan sanski
dijatuhkan oleh pengadilan atau dalam koteks sosiologi maka pengertian sanksi
adalah kontrol sosial. Sanksi yang dijatuhkan oleh pengadilan atau dalam
konteks hukum tentu jauh lebih berat mengingat karena memiliki kekuatan
7
J.C.T.Simorangkir,et.Al.kamus kriminologi,Aksara Baru, Jakarta,Hlm.152
xv
hukum. Jika seseorang atau kelompok melanggar hukum maka dia atau mereka
undangan yang sudah ada. Seperti halnya kasus pengguna jamur sapi (magic
belum pernah masuk ke ranah pengadilan sehingga belum jelas sanksi apa
yang harus diberikan kepada pengguna jamur sapi (magic mushroom) ini.
Dalam hukum pidana ada dua jenis hukuman, yang keduanya mempunyi
1) Sanksi Pidana
2) Sanksi Tindakan
3) Atau yang biasa disebut dengan (double track system)
ingin dicapai dalam pemidanaan, tujuan tersebut juga tidak harus terlepas
Sanksi pidana dan sanksi tindakan berbeda dari ide dasar landasan
filosofis maupun tujuan. Sanksi pidana bersumber pada ide dasar, “untuk
apa pemidanaan itu”. Sanksi pidana bersikaf reaktif terhadap suatu
perbuatan, sedangakan sanksi tindakan lebih bersifat ansipatif terhadap
pelaku perbuatan tersebut. Sanksi pidana lebih menekankan unsur
pembalasan (pengimbangan), yang merupakan penderitaan yang sengaja di
bebankan kepada seorang pelanggar. Sedangkan sanksi tindakan
bersumber dari ide dasar perlindungan masyarakat dan pembinaan atau
perawatan si pembuat.10
9
Sholehuddin. Sistem sanksi dalam hukum pidana. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2002, Hlm 32-33
10
Mahrus ali dan aji purnomo,ibid,Hlm10
11
Sotochid Kertanegara, Hukum Pidana Bagian Satu, Lektur, Mahasiswa,t.t, Hlm 49
xvii
pembuat.
12
Sudarto, Hukum Pidana Jilid I A, Badan Penyediaan Kuliah FH UNDIP, Semarang,
1973, Hlm, 7
13
Hamzah Andi, sistem pidana dan pemidanaan Indonesia, Dari, Retribusi ke Reformasi,
P.T . Pradnya Paramita, Jakarta, 1986, Hlm 53
14
Utrecht, Rangkaian Sari Kuliah Hukum Pidana. Hlm.360
xviii
III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
karena ciri jamur sapi (magic mushroom) dan narkotika mempunyai sifat dan ciri
termasuk kedalam narkotika golongan I dengan nama lain psilosibina (nomor 47)
dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. dan Jenis ini
(cannabis) .
tahun 2009 tentang narkotika, ada sanksi pidana dan ada sanksi tindakan
wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Pasal 103 Hakim yang
Saran
ditulisakan secara jelas dan rinci, hal ini guna menghindari penggunaan dan
pemerintah dan aparat penegak hukum, agar menindak tegas para pelaku
pengguna narkotika, atau pengguna jamur sapi (magic mushroom) supaya ada
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Soerjono Soekamto dan Purnadi Purbacaraka, Sendi-sendi Ilmu Hukum dan Tata
Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000
CST Kansil, Cristian Kansil, Latihan Ujian Hukum Pidana, Sinar Grafika,
Jakarta,1994
Pipin Syarifin, Hukum Pidana Indonesia, Pustaka Setia, Bandung, 2000
Soedarto, Hukum Pidana Jilid I A-B, Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro, Semarang,
Jonkers J.E, Buku Pedoman Hindia Belanda, PT. Bina Aksara, Jakarta, tahun 198
B.Perundang-undangan
C. Internet
xxiii