Anda di halaman 1dari 30

PROBLEMATIKA

PERKEMBANGAN
“MORAL-SPIRITUAL”
ANAK DAN REMAJA

KELOMPOK 6
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEMBER OF GROUP

Ahmad Taufik Febriantoro


NIM 170111600048

Desi Muliana Sembiring Hanii Rahmadiina


NIM 170111600007 NIM 170111600044

Fitri Andika Chrys Diana Ishfina Faridatul Himmah


NIM 170111600013 NIM 170111600009
WHOA!
Enjoy with our presentation. May be useful for all of us.
Thank you !
— PERKEMBANGAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan dalam diri
individu mencakup perubahan kuantitatif dan kualitatif individu
dalam rentang kehidupnnya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi,
masa kanak-kanak, masa remaja, sampai masa dewasa.
about “PERKEMBANGAN”

1 2
Proses perubahan yang terjadi dalam diri Perkembangan dari setiap aspek kepribadian
individu meliputi beberapa aspek sebagai tidak selalu bersama-sama atau sejajar,
implikasinya (aspek fisik dan psikomorotik, perkembangan sesuatu aspek mungkin
aspek kognitif dan bahasa, aspek sosioemosi, mendahului atau mungkin juga mengikuti
aspek moral dan spiritual) aspek lainnya
aspek perkembangan “MORAL”

1 2
MORAL PERKEMBANGAN MORAL
Moral adalah ajaran tentang baik buruk Perkembangan moral adalah perkembangan yang
perbuatan dan kelakuan, akhlak, berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai
kewajiban, dan sebagainya. Moral berkaitan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
dengan kemampuan untuk membedakan dalam interaksinya dengan orang lain
antara perbuatan yang benar dan salah.
aspek perkembangan “SPIRITUAL”

SPIRITUAL
Spiritual bisa dinyatakan dengan hubungan
manusia dengan Tuhan yang akan membuat
manusia menjadi sadar diri, merasa berarti,
memiliki etika, dan selalu menghargai apa
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
yang orang lain lakukan
Perkembangan spiritual lebih spesifik
membahas tentang kebutuhan manusia
terhadap agama
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ASPEK
“MORAL-SPIRITUAL” ANAK DAN REMAJA

Check this out …


KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN MORAL
PADA MASA ANAK-ANAK

Tingkat Prakonvensional (preconventional)


usia 4-10 tahun.
Pada tingkat ini, baik dan buruk
diinterpretasikan melalui reward (imbalan)
dan punishment (hukuman) eksternal

Tingkat Prakonvensional dibagi kepada dua tahap yaitu sebagai berikut:


Lanjutan …

Tingkat Prakonvensional dibagi kepada dua tahap yaitu sebagai berikut:

Moralitas heteronom (orientasi hukuman dan kepatuhan)


TAHAP 1
Pada tahap ini, anak melekat pada aturan

Suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari punishment


atau hukuman yang berkaitan dengan hal tersebut. Anak berfikir
bahwa mereka harus patuh karena mereka takut hukuman apabila
perilakunya membangkang.
Lanjutan …

Tingkat Prakonvensional dibagi kepada dua tahap yaitu sebagai berikut:

Individualisme atau instrumentalisme


TAHAP 2 Pada tahap ini, penalaran individu yang memikirkan kepentingan diri sendiri adalah hal
yang benar dan hal ini juga berlaku untuk orang lain

Anak-anak berpikir apa yang benar adalah sesuatu yang memuaskan


kebutuhan-kebutuhan dirinya atau memberikan keuntungan baginya.
Mereka berpikir apabila mereka baik terhadap orang lain maka orang
lain akan baik terhadap mereka juga
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN MORAL
PADA MASA REMAJA

1. Tingkat Konvensional usia 10-15 tahun

2. Tingkat Pascakonvensional usia >15 tahun

Penjelasan sebagai berikut:


Lanjutan …

- TINGKAT KONVENSIONAL
Pada tingkatan ini, individu memberlakukan standart tertentu yang dipandang bernilai
bagi dirinya sendiri.
Terdiri dari dua tahap:

Ekspektasi interpersonal
mutual, hubungan
TAHAP 3
dengan orang lain, dan
konformitas interpersonal

Pada tahap ini individu menghargai kepercayaan, perhatian, dan kesetiaan


terhadap orang lain sebagai dasar dari penilaian moral. Perilaku yang
bermoral bagi individu pada tahap ini adalah perilaku yang menyenangkan
dan membantu orang lain
Lanjutan …

- TINGKAT KONVENSIONAL
Pada tingkatan ini, individu memberlakukan standart tertentu yang dipandang bernilai
bagi dirinya sendiri.
Terdiri dari dua tahap:

Moralitas
TAHAP 4
system sosial

Pada tahap ini, penilaian moral didasari oleh pemahaman tentang pemenuhan
tugas sosial, keteraturan di masyarakat; hukum; keadilan, dan kewajiban.
Loyalitas individu terhadap orang lain atau kelompok digantikan menjadi
loyalitas kepada norma atau hukum.
Lanjutan …

- TINGKAT PASCAKONVENSIONAL
Pada tingkat ini, penalaran moral benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan
pada standar-standar orang lain.
Terdiri dari dua tahap:

Kontrak atau utilitas


TAHAP 5
sosial dan hak individu

Pada tahap ini, individu menalar bahwa nilai, hak dan prinsip individu lebih utama atau
lebih luas daripada hukum. Individu menyadari bahwa hukuman dan kewajiban harus
berdasarkan perhitungan rasional, individu juga menyadari bahwa ada perbedaan nilai-nilai
di antar individu dalam masyarakat.
Lanjutan …

- TINGKAT PASCAKONVENSIONAL
Pada tingkat ini, penalaran moral benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan
pada standar-standar orang lain.
Terdiri dari dua tahap:

Prinsip Etika
TAHAP 6
Universal

Pada tahap ini, seseorang telah mengembangkan standar moral


berdasarkan hak asasi manusia secara universal. Kebenaran
ditentukan oleh kata hati.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
PADA MASA ANAK-ANAK AWAL

Tahap intuitif-proyektif atau intuitive-


projective faith usia 2-7 tahun.
Lanjutan …

TAHAP INTUITIF-PROYEKTIF ATAU INTUITIVE-PROJECTIVE FAITH

Ketika anak-anak mulai memasuki tahap praoperasional menurut Piaget, dunia kognitif mereka
mulai terbuka terhadap berbagai kemungkinan baru. Benar dan salah dilihat menurut konsekuensi
bagi dirinya. Anak-anak mulai percaya akan adanya malaikat dan hal-hal gaib.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
PADA MASA ANAK-ANAK
MENENGAH DAN AKHIR

Tahap mistis literal atau mythical literal


faith usia 7-11 tahun
Lanjutan …

TAHAP MISTIS LITERAL ATAU MYTHICAL LITERAL FAITH

Pandangan mereka mengenai Tuhan sangat menyerupai gambaran mereka mengenai orang tua yang memberikan
hadiah untuk kebaikan dan memberikan hukuman untuk keburukan yang dilakukan. Dengan demikian gagasan-
gagasan keagamaan yang bersifat abstrak seperti Tuhan itu satu, Tuhan itu amat dekat, Tuhan itu ada di mana-
mana, hal ini mulai dapat di pahami oleh anak. Gambaran tentang Tuhan diibaratkan sebagai seorang pribadi,
orangtua atau penguasa, yang bertindak dengan sikap memerhatikan secara konsekuen dan tegas.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
PADA MASA REMAJA

1. Tahap sintesis konvensional atau synthetic


conventional faith usia 12-19 tahun.

2. Tahap iman individuatif reflektif atau


individuative reflective faith usia 19 tahun.
Lanjutan …

- TAHAP SINTESIS KONVENSIONAL/ SYNTHETIC CONVENTIONAL FAITH

Kalau pada masa awal anak-anak ketika mereka baru memiliki kemampuan berpikir simbolik, Tuhan
dibayangkan sebagai person yang berada di awan, maka pada masa remaja mereka mungkin
berusaha mencari sebuah konsep yang lebih mendalam tentang Tuhan dan eksistensi.

Iman remaja sering kali


Mulai mengintegrasikan Kepercayaan remaja pada tahap ini
melibatkan sebuah hubungan
hal-hal yang pernah ditandai dengan kesadaran tentang
dipelajari mengenai pribadi dengan Tuhan. Tuhan
simbolisme dan memiliki lebih dari
agama ke dalam suatu dipandang sebagai “pribadi lain”
sistem keyakinan yang satu cara untuk mengetahui
yang berperan penting dalam
koheren kebenaran.
kehidupan mereka.
Lanjutan …

- TAHAP IMAN INDIVIDUATIF REFLEKTIF/ INDIVIDUATIVE REFLECTIVE FAITH

Pada tahap ini untuk pertama kalinya individu mampu sepenuhnya bertanggung jawab
terhadap keyakinan religiusnya

Menurut Fowler, tahap ini ditandai dengan: a) Adanya kesadaran terhadap relativitas
pandangan dunia yang diberikan orang lain, individu mengambil jarak kritis terhadap asumsi-
asumsi sistem nilai terdahulu; b) Mengabaikan kepercayaan terhadap otoritas eksternal
dengan munculnya “ego eksekutif” sebagai tanggung jawab dalam memilih antara prioritas
dan komitmen yang akan membantunya membentuk identitas diri.
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN ASPEK
“MORAL-SPIRITUAL” ANAK DAN REMAJA

Check this out …


PROBLEMATIKA ???

Dalam perkembangan pada diri individu setiap masa dan aspeknya tentu terdapat
problematika yang menjadi masalah bagi para individu dan lingkungan. Salah
satunya adalah aspek perkembangan moral-spiritual. Penyimpangan perilaku
terhadap nilai moral dan spiritual yang ada, akan menjadi problematika pada
perkembangan moral dan spiritual.
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN
MORAL - SPIRITUAL

PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN MORAL PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN SPIRITUAL

Banyaknya pelanggaran moral Problematika yang terjadi pada

disebabkan oleh lemahya moralitas perkembangan spiritual individu terjadi


karena rasa spiritual individu yang masih
Lemahnya moralitas dapat disebabkan lemah
oleh kurangnya lingkungan pendidikan
Perkembangan spiritual individu yang
moral bakdilingkungan keluarga,
tidak maksimal.
sekolah, dan masyarakat.
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN
MORAL - SPIRITUAL

KENAKALAN PELAJAR NARKOBA TAWURAN


Di kalangan sosial remaja, mereka Tawuran merupakan perilaku
memiliki tekanan dari teman sebaya menyimpang karena
untuk mencoba melakukan hal-hal melanggar aturan dan
yang dilarang oleh aturan, norma, meresahkan masyarakat.
dan nilai yang ada di masyarakat.

SEKS BEBAS KEBUT-KEBUTAN


Perilaku seksual di luar nikah Perilaku kebut-kebutan dikatakan
sangat bertentangan dengan menyimpang karena melanggar
nilai-nilai agama dan nilai-nilai ketetapan peraturan lalu lintas dan
sosial pada masyarakat membahayakan nyawa setiap
Indonesia pengendara jalan.
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN
MORAL - SPIRITUAL

Kasus pembullyan seringkali terjadi terhadap anak-anak dibawah


umur dan pelakunya juga banyak yang masih dibawah umur. Hukum
BULLYING pengenai pembullyan memang tidak secara langsung tertulis dalam
kitab suci manapun, namun semua agama mengajarkan kita untuk
selalu mengasihi satu sama lain
PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN
MORAL - SPIRITUAL

Atheis menjadi salah satu problematika/masalah yang sangat besar


bagi ummat karena ajaran ini sangat menentang ajaran individu
ATHEIS yang hidup dalam spiritual/beragama. Di Indonesia atheisme juga
dilarang karena bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia
yang berke-Tuhanan
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai