Anda di halaman 1dari 34

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP-2)

Nama Sekolah : SMAN 2 Malang


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok :Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Satu Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti/KI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menginterpretasikan 3.1.7 Mendeskripsikan konsep
Persamaan dan pertidaksamaan linier mutlak satu
Pertidaksamaan Nilai variabel.
Mutlak dari Bentuk 3.1.8 Mengidentifikasi teorema-teorema
Linear Satu Variabel yang berkaitan dengan
dengan Persamaan dan pertdaksamaan linier mutlak satu
Pertidaksamaan Linear variabel.
Aljabar Lainnya. 3.1.9 Mengidentifikasi macam-macam
model pertidaksamaan linier
mutlak satu variabel.
3.1.10 Mengidentifikasi cara
menyelesaikan pertidaksamaan
linier mutlak satu variabel.
3.1.11 Menentukan himpunan
penyelesaian pertidaksamaan linier
mutlak satu variabel menggunakan
pendekatan grafik.
3.1.12 Menentukan himpunan
penyelesaian pertidaksamaan linier
mutlak satu variabel menggunakan
pendekatan aljabar.
4.1 Menyelesaikan masalah 4.1.1 Membuat model matematika dari
yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang
persamaan dan berkaitan dengan persamaan linier
pertidaksamaan nilai mutlak satu variabel.
mutlak dari bentuk linear 4.1.2 Menyelesaikan masalah
satu variabel. kontekstual yang berkaitan dengan
pertidaksamaan linier mutlak
linear satu variabel.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis UKBM diharapkan siswa dapat menjelaskan
konsep pertidaksamaan linier mutlak satu variabel dan terampil dalam
memecahkan masalah konstektual terkait pertidaksamaan linier mutlak satu
variabel , sebagai realisasi dari ketrampilan berfikir tingkat tinggi/HOTS,
kecakapan hidup abad 21 seperti berfikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
dan kreativitas (4C), literasi dan penguatan karakter.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
a. Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan konsep
pertidaksamaan nilai mutlak.
2. Konseptual
a. Konsep aljabar dari pertidaksamaan linier mutlak satu variabel.
b. Selesaian dan himpunan penyelesaian pada pertidaksamaan nilai
mutlak satu variable menggunakan pendekatan grafik dan aljabar.
3. Prosedural
a. Menyelesaikan pertidaksamaan linier mutlak satu variabel.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Model pembelajaran Team Games Tournament dengan metode berbasis
UKBM (Unit Kegiatan Berbasis Mandiri), diskusi kelompok, tanya jawab,
dan penugasan.
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media/Alat
 White Board
 Spidol
2. Bahan Belajar
 Unit Kegiatan Belajar Mandiri/MTKU-3.1/4.1/1/1-2

G. Sumber Belajar
 Baca dan amati pada Buku Teks Pelajaran (BTP) :
 Buku Matematika Kemendikbud Kelas X Wajib Kurikulum 2013
Edisi Revisi. Kemendikbud: 2016, halaman 27-40.
 Sinaga, Bornok,dkk.2013.Buku Siswa Matematika X Wajib.Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Keempat (2 JP)
Kompetensi dasar
3.1 Menginterpretasikan Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari
Bentuk Linear Satu Variabel dengan Persamaan dan Pertidaksamaan
Linear Aljabar Lainnya.
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel.
Indikator Pencapaian Konpetensi:
3.1.12 Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier mutlak
satu variabel menggunakan pendekatan aljabar.

a. Pendahuluan (10 menit)


 Menyiapkan kondisi siswa untuk mengikuti pembelajaran, seperti
menanyakan kabar dan mengabsen siswa.
 Menanyakan kepada siswa terkait materi yang sudah dipelajari
(capaian UKBM).
 Memotivasi siswa untuk semangat belajar.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran indikator pencapaian kompetensi.
 Pemberian apresepsi dengan mengajak siswa mengingat kembali
materi pada Kegiatan Belajar 2
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran, memberikan orientasi terhadap materi yang akan
dipelajari yaitu Pertidaksamaan Linier Mutlak Satu Variabel (pada
kegiatan UKBM MTKU-3.1/4.1/3/1-2).
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Presentasi Kelas
 Guru menjelaskan kembali terkait materi pendahuluan pada Kegiatan
Belajar 3
 Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan pendahuluan pada Kegiatan Belajar 3
 Siswa lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan teman
atau memberikan tanggapan atas pertanyaan atau tanggapan teman
yang lain.
Diskusi Kelompok
 Siswa dikelompokkan secara heterogen .
 Siswa membaca dan memahami cara alternatif yang tersaji dalam
Kegiatan Belajar 3 UKBM MTKU-3.1/4.1/3/1-2.
 Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan informasi apa yang
didapatkan.
 Siswa diarahkan untuk mengerjakan Ayo Berlatih pada UKBM
MTKU-3.1/4.1/3/1-2. bagian (a – g) di buku tugas masing-masing
siswa.
 Guru mengarahkan siswa menyiapkan laporan dari hasil diskusi
kelompoknya tentang penyelesaian masalah.
 Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil pengerjaan sesuai
hasil diskusi kelompok
 Guru dan siswa dalam kelompok memeriksa hasil pengerjaan.
 Guru menanggapi hasil diskusi kelompok dan menyempurnakan
dari hasil diskusi yang kurang tepat dengan jelas dan tanggung
jawab.
 Setelah semua kelompok selesai, guru mengarahkan siswa
mengumpulkan semua hasil diskusi masing-masing kelompok dalam
buku tugas.
Games Tournament
 Guru mengatur posisi duduk siswa kemudian membacakan peraturan
tournament
 Guru memberikan lembar kerja tournament untuk masing-masing
siswa dalam kelompok
 Guru memandu tournament sesi 1 dan 2, kemudian menjumlahkan
total skor akhir masing-masing kelompok
 Setelah tournament selesai, guru mengarahkan siswa untuk
mengumpulkan lembar kerja tournament.

Penghargaan Kelompok
 Guru mengumumkan tim pemenang dan mengintruksikan masing-
masing perwakilan kelompok maju untuk pemberian penghargaan.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberikan informasi terkait tugas untuk segera
menyelesaikan kegiatan yang belum terselesaikan pada Kegiatan
Belajar 3 sebagai pekerjaan rumah.
 Guru memberikan kuis kepada siswa berupa satu soal tentang
pertidaksamaan nilai mutlak
 Guru memberikan informasi berkaitan dengan kegiatan pada
pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan salam.

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


a. Teknik Penilaian
 Sikap : Observasi dan Jurnal
 Pengetahuan : Games Tournament, Tes Tulis dan Penugasan
 Keterampilan : Unjuk Kerja
b. Bentuk Instrumen
 Pengetahuan : Games Tournament, Tes Uraian dan tugas UKBM
 Keterampilan : Rubrik Unjuk Kerja (Keaktifan)
 Sikap pada mata pelajaran ini sebagai dampak setelah mempelajari
materi Pertidaksamaan Linier Mutlak Satu Variabel yang diamati
melalui observasi terhadap sikap ekstrim positif dan ekstrim negatif
c. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remidial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian:
1. Pembelajaran remidial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
KKM (besaran angka hasil remidial disepakati dengan adanya
”perkalian” yaitu angka sama dengan KKM sekolah).
2. Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKM
dalam bentuk pemberian tugas ke UKBM berikutnya, yaitu MTKU-
3.2/4.2/3/1-1 tentang Pertidaksamaan Rasional Satu Variabel.

Malang, 3 September 2018


Mengetahui
Kepala SMAN 2 Malang Guru Mata Pelajaran

Drs. Tri Suharno, M.Pd Trimah Purwanti


NIP 19590705 197903 1 006 NIM 150311601906
Lampiran 1 : Materi

Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel


Berdasarkan konsep nilai mutlak dan persamaan nilai mutlak, kita akan
mempelajari bagaimana konsep pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kasus yang melibatkan
pembatasan suatu hal. Seperti lowongan kerja mensyaratkan pelamar dengan
batas usia tertentu, batas nilai cukup seorang pelajar agar dinyatakan lulus dari
ujian, dan batas berat bersih suatu kendaraan yang diperbolehkan oleh dinas
perhubungan.
Selanjutnya, kita akan mengaplikasikan konsep nilai mutlak ke dalam
pertidaksamaan linear dengan memahami dan meneliti kasus-kasus berikut

Masalah 1.3

Seorang bayi lahir prematur di sebuah Rumah


Sakit Ibu dan Anak. Untuk mengatur suhu tubuh bayi tetap
stabil di suhu 34oC, maka harus dimasukkan ke inkubator
selama 2 hari. Suhu inkubator harus dipertahankan berkisar
antara 32oC hingga 35oC.
Bayi tersebut lahir dengan BB seberat 2.100-2.500 gram.
Jika pengaruh suhu ruangan membuat suhu inkubator
menyimpang sebe-
sar 0,2oC, tentukan interval perubahan suhu incubator
menyimpang sebesar 0,2oC tentukan interval perunbahan
suhu
Sumber: http://www.indotekken.com
Gambar 1.9 Inkubator

Alternatif Penyelesaian

Cara I (Dihitung dengan Nilai Mutlak)


Pada kasus tersebut di atas, kita sudah mendapatkan data dan suhu inkubator
yang harus dipertahankan selama 1-2 hari semenjak kelahiran, yaitu 34oC.
Misalkan t adalah segala kemungkinan perubahan suhu inkubator akibat
pengaruh suhu ruang, dengan perubahan yang diharapkan sebesar 0,2 oC, Nilai
mutlak suhu tersebut dapat dimodelkan, yaitu sebagai berikut.
|t – 34| ≤ 0,2
Dengan menggunakan Definisi 1.1, |t – 34| ditulis menjadi
t −34 =  t −34 jika t ≥ 34
−(t −34) jika t < 34

Akibatnya, |t – 34| ≤ 0,2 berubah menjadi t –


34 ≤ 0,2 dan –(t – 34) ≤ 0,2 atau t – 34 ≤ 0,2
dan (t – 34) ≥ -0,2 atau dituliskan menjadi
|t – 34| ≤ 0,2 ⇔ –0,2 ≤ t – 34 ≤ 0,2
⇔ 34,2
Dengan demikian, interval perubahan suhu inkubator adalah {t|33,8 ≤ t ≤ 34,2}.
Jadi, perubahan suhu inkubator itu bergerak dari 33,8oC sampai dengan 34,2oC.

Cara II (Mengamati Melalui Garis Bilangan)

Perhatikan garis bilangan di bawah ini.

0,2oC
0,2oC

33,8oC ... 33,9oC 34oC 34,1oC ... 34,2oC


Gambar 1.10 Interval perubahan suhu

Berdasarkan gambar, interval perubahan suhu inkubator adalah {t|33,8 ≤ t ≤


34,2}. Jadi, perubahan suhu inkubator itu bergerak dari 33,8oC sampai dengan
34,2oC.

Cara III. Alternatif Penyelesaian (Menggunakan |t |= √t 2)

|t – 34| ≤ 0,2 ⇔ (t −34)2 ≤ 0,2 (kuadratkan)


⇔ (t – 34)2 ≤ (0,2)2
⇔ (t – 34)2 – (0,2)2 ≤ 0
⇔ [(t – 34) – (0,2)][(t – 34) + (0,2)] ≤ 0
⇔ [(t – 34,2)][t – 33,8] ≤ 0.
Nilai pembuat nol adalah t = 34,2 atau t = 33,8

33,8oC 34,2oC
{t|33,8 ≤ t ≤ 34,2}
Masalah 1.4
.

Tentara melakukan latihan menembak di sebuah daerah yang


bebas dari warga sipil. Dia berencana menembak objek yang
telah ditentukan dengan jarak tertentu. Jika x = 0 adalah posisi
diam tentara tersebut, maka pola lintasan peluru yang
mengarah ke objek dan diperkirakan memenuhi persamaan
0,480x – y + 0,33 = 0.
Kecepatan angin dan hentakan senjata akan mempengaruhi
pergerakan peluru sehingga kemungkinan lintasan peluru dapat
berubah menjadi y – 0,475x – 0,35 = 0. Pada jarak berapakah
lintasan peluru akan menyimpang sejauh 0,05 m akibat
pengaruh perubahan arah tersebut?
Sumber: www.tniad.mil.ad

Gambar 1.11 Tentara sedang latihan


menembak
Alternatif Penyelesaian 1

(Mengggunakan Definisi 1.1)

Kasus 1
Untuk x ≥ 4, maka 0,05x – 0,02 ≤ 0,05 atau x ≤ 14
Irisan x ≥ 4 dan x ≤ 14 adalah 4 ≤ x ≤ 14

Kasus 2
Untuk x < 4, maka –0,005x + 0,02 ≤ 0,05 atau x ≥ –6
Irisan x < 4 dan x ≥ –6 adalah –6 ≤ x < 14
Gabungan kasus 1 dan kasus 2 adalah –6 ≤ x < 14

Akan tetapi, karena x = 0 adalah posisi awal maka x ≥ 0 diiris dengan –6 ≤ x < 14
sehingga 0 ≤ x ≤ 14
Jadi, penyimpangan lintasan peluru akibat pengaruh kecepatan angin dan
hentakan senjata sebesar 0,05 m terjadi hanya sejauh 14 m.

Alternatif Penyelesaian 2

(Menggunakan | y|=√ y 2)

Dengan mengingat bahwa y bilangan real | y|=√ y 2 , maka

|(0,480x + 0,33) – (0,475x + 0,35)| ≤ 0,05


⇒ |0,005x – 0,02| ≤ 0,05

⇒ (0,005x −0,02)2 ≤ 0,05 (Kedua ruas dikuadratkan)


⇒ (0,05x – 0,02)2 ≤ (0,05)2
⇒ (0,005x – 0,02)2 ≤ (0,05)2 atau (0,5x – 2)2 – 25 ≤ 0
⇒ 0,25x2 – 2x – 21 ≤ 0
⇒ (0,5x + 3)(0,5x – 7) ≤ 0 (1.7)

Bentuk pertidaksamaan (1.7), memiliki makna bahwa dua bilangan, yaitu


(0,5x + 3) dan
(0,5x – 7) jika dikalikan hasilnya sama dengan nol atau kurang dari nol (negatif).
Artinya terdapat dua kemungkinan yang memenuhi kondisi (1.7), yaitu (0,5x + 3)
dan (0,5x – 7) atau
(0,5x + 3) ≤ 0 dan (0,5x – 7) ≥ 0.
■ Kemungkinan 1 adalah (0,5x + 3) ≥ 0 dan (0,5x – 7) ≤ 0 diperoleh x
≥–6 dan x ≤ 14, sehingga dapat ditulis –6 ≤ x ≤ 14
■ Kemungkinan 2 adalah (0,5x + 3) ≤ 0 dan (0,5x – 7) ≥ 0 diperoleh x ≤–6 dan
x ≥ 14 atau tidak ada nilai x yang memenuhi kedua pertidaksamaan.
Jadi, himpunan penyelesaian untuk pertidaksamaan (1.7) adalah
{x∈R: –6 ≤ x ≤ 14} ∪ ∅ = {x∈R: –6 ≤ x ≤ 14}
Karena x = 0 adalah posisi diam tentara atau posisi awal peluru, maka
lintasan peluru haruslah pada interval x ≥ 0. Dengan demikian, interval –6 ≤ x ≤
14 akan diiriskan kembali dengan x ≥ 0 seperti berikut.

-6 0 14
{x | 0 ≤ x ≤ 14}
Jadi, penyimpangan lintasan peluru akibat pengaruh kecepatan angin dan
hentakan senjata sebesar 0,05 m terjadi hanya sejauh 14 m.
Perhatikan grafik berikut.

Gambar 1.12 Lintasan peluru

Dari Gambar 1.12, jelas akan terlihat bahwa grafik lintasan peluru yang
diprediksi mengalami penyimpangan (garis putus-putus). Penyimpangan sejauh
0,05 m akan terjadi hingga x = 14 m.

Masalah 1.5

Secara umum, untuk setiap x, a∈R, pertidaksamaan nilai mutlak linear satu
variabel dapat disajikan dalam bentuk berikut ini.
|x| ≤ a untuk a ≥ 0
|x| ≥ a untuk a ≥ 0
Ingat pada teori sebelumnya bahwa nilai mutlak tidak pernah bernilai negatif.
Jika demikian, menurut pendapatmu apa yang akan terjadi pada bentuk umum di
atas jika a < 0?
Berikutnya, mari kita temukan penyelesaian dari bentuk umum pertidaksamaan
nilai mutlak linear |x| ≤ a dan |x| ≥ a untuk a ≥ 0, a∈R.

Alternatif Penyelesaian

Kasus 1, |x| ≤ a untuk a ≥ 0, a∈R


Dengan menggunakan Definisi 1.1, maka untuk x ≥ 0,
maka |x| = x sehingga x ≤ a untuk x < 0, maka |x| = –x
sehingga –x ≤ a atau x ≥ –a
Dengan demikian, penyelesaian dari |x| ≤ a untuk a ≥ 0, a∈R adalah x ≤ a dan
x ≥ –a (atau sering dituliskan dengan –a ≤ x ≤ a).
Jadi, menyelesaikan |x| ≤a setara dengan menyelesaikan –a ≤ x ≤ a.

Kasus 2, |x| ≥ a untuk a ≥ 0, a∈R Dengan menggunakan


Definisi 1.1, maka untuk x ≥0, maka |x| = x sehingga x ≥ a
untuk x < 0, maka |x| = –x sehingga –x ≥ a atau x ≤ –a
Dengan demikian, penyelesaian dari |x| ≥ a untuk a ≥
0, a∈R, adalah x ≤ –a atau x ≥ a.

Jadi, menyelesaikan |x| ≥a setara dengan menyelesaikan x ≥a atau x ≤-a.


Dari masalah-masalah dan penyelesaian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
sifat pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Malang
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X IPA 2 / 1
Mata Pelajaran : Matematika

 Penilaian Observasi
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas pribadi maupun kelompok secara terus menerus dan konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok :


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan konsisten.

Indikator sikap Tanggung jawab dalam pembelajaran:


a. Kurang baik jika tidak mengerjakan tugas pribadi maupun kelompok dalam
proses pembelajaran
b. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk mengerjakan tugas pribadi
maupun kelompok dalam proses pembelajaran
c. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mengerjakan tugas pribadi
maupun kelompok dalam proses pembelajaran tetapi masih belum konsisten.
d. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha mengerjakan tugas pribadi
maupun kelompok dalam proses pembelajaran dan konsisten.
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
SIKAP
Aktif Kerja Sama Tanggung Jawab
No Nama Peserta Didik KR CK BA SB KR CK BA SB KR CK BA SB
25 50 75 100 25 50 75 100 25 50 75 100
1 Affan Dzaki Abrar
2 Agung Wijaya Kurniawan
3 Aisyah Putri Asyari
4 Amanda Rizky Maulidia
5 Ariadna Ambarsari Arsari
6 Arum Dwi Norista
7 Arya Kusuma Dani
8 Avril Taufiqur Rohman
9 Dewa Candra Agung W
10 Divina Aulia Rachmani
11 Elyane Ninya Indah Saputri
12 Fara Dina Rahmatika
13 Fatma Aida Sofiana
14 Felix Andrean Samsi
15 M. Rifat Aji Satria
16 Mochammad Basir
17 Mufidatul Fikriyyah N
18 Muhammad Haidar Al Fikri
19 Mohammad Taufiqur R
20 Nadine Ranisyademas H C
21 Nadya Sandhya Putri
22 Prayendra Jonathan N
23 Putri Angelina Koba
24 Rafael Georgie P W
25 Rizky Satria Putra
26 Ruth Maria
27 Salsabillah Choirun Aisyah
28 Salvinia Hawaida
29 Sekar Rahma Sahwahita
30 Septia Putri Ningrum
31 Simon Ahkeria
32 Theresia Jocelin YonintaT
KR : Kurang CK : Cukup BA : Baik BS : Baik Sekali
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Pengetahuan
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Malang
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X MIPA-2 / 1
Mata Pelajaran : Matematika

Kisi-kisi Soal
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level No Bentuk
Kognitif Soal Soal
1. 3.2 Menginterpretasikan Menentukan himpunan Diberikan Menghitung 1-7 Uraian
Persamaan dan penyelesaian pertidaksamaan nilai (C3)
Pertidaksamaan
pertidaksamaan linier mutlak, siswa dapat
Nilai Mutlak dari
Bentuk Linear Satu mutlak satu variabel menetukan himpunan
Variabel dengan menggunakan pendekatan penyelesaian dari
Persamaan dan
aljabar pertidaksamaan tersebut
Pertidaksamaan
Linear Aljabar menggunakan
Lainnya pendekatan aljabar
secara alternatif.
 Penilaian penugasan
TUGAS 1
Nama :
Kelas :
No. Absen :

No Jawaban Skor
a. a) |x +2|<|3 x +1| 2
 ( x +2)2 <(3 x+1)2
 x 2+ 4 x +4 <9 x 2+ 6 x+1 2
 −8 x 2−2 x←3
 8 x 2+ 2 x >3
 8 x 2+ 2 x−3> 0 3
 ( 4 x+3 )( 2 x−1 ) >0
−3 1 2
Pembuat nol: x= dan x=
4 2
Gambar garis bilangan : 3

1 3 3
HP : {x ∈ R∨x> atau x← }
2 4
Total Skor 15
b. b) |x|>|2 x−3| 2
c) ( x)2 >(2 x −3)2
 x 2> 4 x 2−12 x+ 9 2
 −3 x 2+12 x−9> 0
 3 x 2−12 x +9< 0
 x 2−4 x+3< 0 3
 ( x−1 ) ( x−3 ) <0
Pembuat nol: x=1 dan x=3 2
Garis bilangan 3

HP : {x ∈ R∨1< x<3 } 3
Total Skor 15
c. |2 x+ 5|>|x +2| 2
(2 x+5)2 >( x+2)2
 4 x2 +20 x +25> x 2+ 4 x +4 2
 3 x 2+16 x +21>0 3
 ( 3 x+ 7 ) ( x +3 ) > 0
−7 2
Pembuat nol: x= dan x =−3
3
Gambar garis bilangan : 3

3
{ |
HP : x ∈ R x←3 atau x >
−7
3 }
Total Skor 15
d. d) |4 x+ 1|≤|4 x−1| 2
( 4 x+1)2 ≤( 4 x−1)2
 16 x 2+ 8 x +1 ≤16 x 2−8 x +1 3
 16 x ≤ 0
Pembuat nol: x=0 2
Garis bilangan : 2

HP : {x ∈ R∨x ≤ 0 } 1
Total Skor 10
e. 1 2
e) |x +2|< (6−x )
2
1 2
 ( x +2)2 <(3− x )
2
2 1 2 2
 x + 4 x +4 <9−3 x+ x
4
3 2
 x +7 x−5 <0
4
 3 x 2+28 x−20< 0 3
 ( 3 x−2 ) ( x+10 )< 0
2 2
Pembuat nol: x= dan x=−10
3
Gambar garis bilangan : 3
2 3
{ |
HP : x ∈ R −10< x<
3 }
Total Skor 15
f. f) |x +2|>2 x+ 1 2
Cara 1 :
 ( x +2)2 >(2 x +1)2
 x 2+ 4 x +4 > 4 x2 + 4 x+ 1 2
 −3 x 2+3 >0
 x 2−1<0 3
 ( x +1 )( x−1 ) <0
Pe.mbuat nol: x=−1 dan x=1 2
Skor 9
Cara 2 : 3
|x +2|=x+2 jika x ≥−2
|x +2|=−( x+2 ) jika x ←2
Untuk x ≥−2 6
|x +2|>2 x+ 1
 x +2 > 2 x+1
 −x >−1
 x <1
HP : { x ∈ R|−2≤ x< 1}

Untuk x ←2
|x +2|>2 x+ 1
 −x−2 > 2 x+1
 −3 x> 3
 −x >1
 x ←1
HP : { x ∈ R| x←2 }
Skor 9
Garis bilangan: 3

HP : {x ←2 atau−2 ≤ x <1 } 3
HP : { x ∈ R|x <1 }
Total Skor 15
g. 4|x|>|x−1| 2
 ( 4 x)2 >( x −1)2
 16 x 2> x2−2 x +1 2
15 x 2+2 x−1>0
 (3 x+ 1)(5 x−1)>0 3
−1 1 2
Pembuat nol: x= atau x=
3 5
Gambar grafik 3

1 1 3
∴ HP :{x ∈ R ⎸ x > atau x ← }
5 3
Total Skor 15
Total Skor T1 100

 Penilaian Tes Tulis


SOAL KUIS
Waktu: 5 menit

Nama :
Kelas :
No. Absen :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari
|x−2|≥|3−2 x|

No Jawaban Skor
1. |x−2|≥|3−2 x| 20
 ( x−2)2 ≥(3−2 x)2
 x 2−4 x+ 4 ≥ 4 x 2−12 x+ 9
 −3 x 2+ 8 x −5≥ 0 10
 3 x 2−8 x+ 5<0 10
 ( 3 x−5 ) ( x−1 ) <0 20
5 15
Pembuat nol: x= atau x=1
3
10

Jadi, HP dari pertidaksamaan |x−2|≥|2 x−3| adalah 15


5
{
∴ HP = x ∈ R∨1 ≤ x ≤
3}

 Petunjuk Games Tournament


A. Petunjuk teknis permainan
1. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok (masing-masing kelompok berisi 4-5
siswa)
2. Masing-masing kelompok duduk pada kursi yang sudah disusun berbaris
sesuai urutan kelompok pada power point
3. Anggota kelompok duduk berbanjar ke belakang sesuai dengan nomor urut
(mulai depan pemain pertama dan seterusnya)
4. Pada Games Ronde I, setiap kelompok akan saling berebut poin dengan
mekanisme pada sesi kesatu pemain pertama pada suatu kelompok akan
melawan pemain pertama kelompok lain untuk menjawab soal dengan
cepat dan tepat. Begitupun dengan sesi kedua pemain kedua pada suatu
kelompok akan melawan pemain kedua pada kelompok lain, dan
seterusnya. Dalam setiap sesi pemain yang tidak bermain dilarang
mengganggu dalam bentuk apapun anggota kelompoknya ataupun
kelompok lain yang sedang mengerjakan soal, jika ketahuan mengganggu
maka poin akan dikurangi 5.
5. Guru hanya akan menyediakan 6 kotak pilihan yang berisi soal mengenai
pertidaksamaan nilai mutlak satu variabel dengan batas waktu
mengerjakan pada masing-masing soal maksimal 2-3 menit menit
6. Pada sesi kesatu salah satu pemain diantara pemain pertama akan memilih
nomor urut soal pada power point yang akan dikerjakan pada sesi ini.
7. Soal akan ditampilkan oleh operator dan pemain siap menjawab
8. Jika anggota suatu kelompok yang menjadi pemain pertama sudah selesai
mengerjakan, maka dipersilahkan untuk mengangkat tangan yang
menandakan mereka telah selesai mengerjakan.
9. Guru akan mengklarifikasi jawaban tersebut, jika sudah benar maka akan
mendapat poin sesuai panduan penskoran. Jika belum, maka soal dilempar
ke kelompok lain. Jika kesempatan kedua ini belum juga ada yang benar
maka akan dilempar lagi. Jika pada kesempatan ketiga masih belum ada
yang benar, maka soal hangus
10. Kemudian posisi pemain berpindah, pemain pertama akan mundur ke
ujung paling belakang barisan kelompoknya, sehingga secara otomatis
semua pemain lain akan maju.
11. Lakukan langkah yang sama pada nomor 8 dan 9, dan begitu seterusnya
sampai nomor soal game telah habis dan semua siswa sudah mengikuti
permainan

RONDE II

1. Guru mengistrusikan untuk setiap kelompok duduk di kursi secara


melingkar dengan masing-masing kelompoknya
2. Guru menyajikan soal terkait pertidaksamaan nilai mutlak satu variabel
pada power point
3. Masing-masing kelompok diberi waktu 2-3 menit untuk menyelesaikan
masalah yang disajikan guru
4. Guru menghitung satu sampai tiga, kelompok tercepat yang mengangkat
tangan yang berkesempatan untuk menunjukkan jawaban kelompok
(hanya satu orang sebagai perwakilan kelompok )
5. Guru bersama siswa lain ikut mengoreksi jawaban dari kelompok tercepat
6. Guru akan mengklarifikasi jawaban, jika jawabannya tepat akan
mendapatkan poin sesuai yang tertera pada panduan penskoran, begitupun
jika jawaban salah.
7. Soal pada ronde dua hanya diberikan untuk satu kesempatan saja.

B. PANDUAN PENSKORAN

RONDE I
URUTAN JAWABAN SCORE
SALAH 0 POINT
1
BENAR 20 POINT
SALAH 0 0 POINT
2
BENAR 15 POINT
SALAH 0 POINT
3
BENAR 10 POINT

RONDE II

URUTAN KETEPATAN JAWABAN TOTAL SCORE


SALAH 5 POINT
1
BENAR 20 POINT

PAPAN TOTAL SCORE

KELOMPOK
RONDE
1 2 3 4 5 6 7 8
RONDE I
RONDE II
TOTAL

C. Sertifikat Penghargaan

SELAMAT
Untuk
-----------------------------------
Atas Prestasinya sebagai Juara -------------
Dalam Game Tournamet
Maju Terus dan Tingkatkan Prestasimu!
 Penilaian Games Tournament
RONDE 1
No Soal Jawaban Skor
1 . Tentukan himpunan |x +2|≥|1+ 3 x|
penyelesaian dari  ( x +2)2 ≥(1+3 x)2
|x +2|≥|1+ 3 x|  x 2+ 4 x +4 ≥1+6 x +9 x 2
 −8 x 2−2 x+3 ≥ 0
 8 x 2+ 2 x−3 ≥ 0
 ( 4 x+3 )( 2 x−1 ) ≥ 0
−3 1
Pembuat nol: x= atau x=
4 2
20

Jadi, HP dari pertidaksamaan


|x +2|≥|1+ 3 x| adalah
−3 1
{
∴ HP = x ∈ R∨
4 }
≤x ≤
2
2. Dengan menggunakan |2 x+ 5|>|x +2|
cara alternatif tentukan  (2 x+5)2 >( x+2)2
himpunan penyelesaian  4 x2 +20 x +25> x 2+ 4 x +4
dari pertidaksamaan  3 x 2+16 x +21>0
berikut  ( x +3 ) (3 x +7 ) > 0
|2 x+ 5|>|x +2| −7
Pembuat nol: x=−3 atau x=
3
20

Jadi, HP dari pertidaksamaan


|2 x+ 5|>|x +2| adalah
−7
{
∴ HP = x ∈ R∨x ←3 atau x >
3 }
3 Dengan menggunakan |x|<|x−1| 20
cara alternatif tentukan  ( x)2 <( x−1)2
himpunan penyelesaian  x 2< x2 −2 x +1
dari pertidaksamaan  2 x<1
berikut  ( 2 x−1 ) <0
|x|<|x−1| 1
Pembuat nol: x=
2

Jadi, HP dari pertidaksamaan


|x|<|x−1| adalah

1
{
∴ HP = x ∈ R∨x <
2 }
4 Dengan menggunakan 1
|x +2|> (6−x )
cara alternatif tentukan 2
himpunan penyelesaian 1 2
 ( x +2)2 ¿(3− x)
dari pertidaksamaan 2
berikut 2 1 2
 x + 4 x +4 >9−3 x+ x
1 4
|x +2|> (6−x ) 3 2
2
 x +7 x−5 >0
4
3 x 2+28 x−20> 0
 ( 3 x−2 ) ( x+10 )> 0
2
Pembuat nol: x= dan x=−10 20
3

Jadi, HP dari pertidaksamaan


|x|<|x−1| adalah

2
{
∴ HP = x ∈ R∨x ←10 atau x >
3 }
5 Dengan menggunakan |x +5|>| x| 20
cara alternatif tentukan 2
 ( x +5) ¿(x ) 2

himpunan penyelesaian  x 2+ 10 x +25> x 2


dari pertidaksamaan  10 x+ 25>0
berikut −25
|x +5|>| x| Pembuat nol: x=
10
Jadi, HP dari pertidaksamaan
|x +5|>| x| adalah
−25
{
∴ HP = x ∈ R ⎸ x >
10 }
6 Dengan menggunakan |x +2|<|2+2 x|
cara alternatif tentukan  ( x +2)2 <(3+3 x)2
himpunan penyelesaian  x 2+ 4 x +4 <9+18 x +9 x 2
dari pertidaksamaan  −8 x 2−14 x−5< 0
berikut  (−x−1 ) (8 x +5)<0
|x +2|<|2+2 x| −5
Pembuat nol: x=−1 dan x=
8
20
Jadi, HP dari pertidaksamaan
|x +2|<|2+2 x| adalah

−5
{
∴ HP = x ∈ R∨x ←1 atau x >
8 }

RONDE 2
No Soal Jawaban Skor
a Tentukan himpunan 4 |x|>|x +1| 20
penyelesaian dari ( 4 x)2 >( x +1)2
4 |x|>|x +1|  16 x 2> x2−2 x +1
 15 x 2+2 x−1>0
( 3 x+ 1 )( 5 x−1 ) >0
−1 1
Pembuat nol: x= atau x=
3 5

Jadi, HP dari pertidaksamaan


4 |x|>|x +1| adalah

1
5
1 1
{
∴ HP = x ∈ R∨x > atau x←
5 3 }

Lampiran 4: Instrumen Penilaian Keterampilan


Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Malang
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X MIPA-2 / 1
Mata Pelajaran : Matematika
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN UNJUK KERJA

 Penilaian Kinerja Matematika


Kriteria Skor Indikator
Persiapan 3 Paham maksud soal dan tahu cara menyelesaikan
(Skor maks = Paham maksud soal tetapi kurang tahu cara
2
3) menyelesaikan
Paham maksud soal atau tidak tahu cara
1
menyelesaikan
Tidak paham maksud soal dan tidak tahu cara
0
menyelesaikan
Pelaksanaan Pemilihan cara menyelesaikan dengan tepat dan
3
(Skor maks = sesuai
7) Pemilihan cara menyelesaiakan tepat tapi kurang
2
sesuai
Pemilihan cara menyelesaikan kurang tepat tapi
1
sesuai
Pemilihan cara menyelesaikan tidak tepat dan tidak
0
sesuai

2 Langkah pengerjaan lengkap dan runtut


Langkah pengerjaan kurang lengkap dan kurang
1
runtut
0 Langkah pengerjaan tidak lengkap dan tidak runtut

2 Penulisan symbol tepat dan benar


1 Penulisan symbol tepat atau benar
0 Penulisan symbol tidak tepat dan tidak benar

Hasil Jawaban benar


(Skor maks = 1
1)
0 Jawaban salah

 Tabel Pengolahan Penilaian Kinerja


Skor
Jumlah
No Nama Persiapa Pelaksanaan Hasil Nilai
Skor
n
1 Affan Dzaki Abrar
2 Agung Wijaya Kurniawan
3 Aisyah Putri Asyari
4 Amanda Rizky Maulidia
5 Ariadna Ambarsari Arsari
6 Arum Dwi Norista
7 Arya Kusuma Dani
8 Avril Taufiqur Rohman
9 Dewa Candra Agung W
10 Divina Aulia Rachmani
11 Elyane Ninya Indah Saputri
12 Fara Dina Rahmatika
13 Fatma Aida Sofiana
14 Felix Andrean Samsi
15 M. Rifat Aji Satria
16 Mochammad Basir
17 Mufidatul Fikriyyah N
18 Muhammad Haidar Al Fikri
19 Mohammad Taufiqur R
20 Nadine Ranisyademas H C
21 Nadya Sandhya Putri
22 Prayendra Jonathan N
23 Putri Angelina Koba
24 Rafael Georgie P W
25 Rizky Satria Putra
26 Ruth Maria
27 Salsabillah Choirun Aisyah
28 Salvinia Hawaida
29 Sekar Rahma Sahwahita
30 Septia Putri Ningrum
31 Simon Ahkeria
32 Theresia Jocelin YonintaT

Keterangan :
 Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
skor perolehan
 Nilai praktik = × 100
skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai