Dede Hidayatullah
Peneliti Muda
Balai Bahasa Kalimantan Selatan
Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 32,2, Loktabat, Banjarbaru 70712 Kalimantan Selatan
Telepon (0511) 4772641, Posel: dayatdh@gmail.com
Abstrak: Selama ini, penelitian untuk naskah pengobatan belum pernah dilakukan di
Kalimantan Selatan. Hal ini terjadi, karena fokus penelitian selama ini tepusat naskah
keagamaan dan juga naskah sastra. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan kodikologi dan
isi yang terdapat dalam naskah pengobatan MM dengan kode E. 4508. Penelitian tentang
naskah MMini adalah penelitian filologis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Secara kodikologi dapat diketahui bahwa Naskah ini ditulis menggunakan bahasa Banjar
berbentuk prosa beraksara Arab Melayu yang ditulis oleh tiga orang. Naskah ini memuat
tentang pengobatan, mantra kesaktian dan doa.
Kata kunci: Naskah, kodikologi, dan filologi
Abstract: During this time, in South Kalimantan, research on old traditional healing and medicine
manuscript is rare. It is happened since the research mostly focuses on religious and literary manuscripts.
This study aims to describe codicology and content reflected in MM healing and medicine manuscript
with code E. 4508. This MM manuscript research is a philological research. The method of the research is
descriptive. Codicologically, it could be found that this manuscript is written by three men in Banjar
languange with Arabic Malay letters. This manuscript consists of medicine, mystical spell, and prayer
supplication.
Key words: Manuscript, Codicology, and philology
117
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
dilihat di Dalam Pagar dan juga di menyatakan jalan yang benar karya
Museum Lambung Mangkurat. Nuruddin al-Raniri.
(Hidayatullah, 2015: 89)Selain naskah al- Adapun tentang naskah syair, kajian
Banjari, kajian juga dilakukan terhadap yang sudah dilakukan sudah banyak
naskah keagamaan lain, seperti pada ditemukan. Biasanya kajian yang
naskah Negara. Naskah ini merupakan dilakukan berkaitan dengan tema,
kitab yang berisi tentang tasawuf dan penokohan, dan amanat yang terdapat
tauhid yang merupakan hasil karangan dalam syair itu. Naskah syair ini dapat
beberapa pengarang. Mayoritas dilihat di Museum Lambung
pengarang dalam naskah ini berasal dari Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan
Aceh seperti Risalah Syarâb al-’Âsyiqîn, Selatan.
karangan Hamzah Fansuri, IniFasal pada Penelitian-penelitian dan kajian-
menyatakan jalan yang benar, karangan kajian tentang naskah pengobatan
Nûr al-Dîn ibn ’Alî ibn Hasanjî ibn belum pernah dilakukan. Hal ini terjadi,
Muḥammad Hamîd al-Rânîrî al-Syâfi’î, karena fokus penelitian selama ini
(Nuruddin Arraniri), Risalah IniFasal hanya tepusat pada dua tersebut di atas,
pada Menyatakan Ilmu Ma’rifatullah, dan yaitu naskah keagamaan dan juga
risalah IniFasal pada menyatakan Haqiqat naskah sastra. Adapun kajian untuk
Niat {risalah ini untuk menjelaskan naskah pengobatan seakan-akan
hakikat sembahyang (mukhtaṣar fî ḥaqîqat terabaikan. Oleh karena itu, kajian ini
al-ṣalât)} yang diberi nama Asrâr al-Salât akan membahas tentang naskah
karangan Nuruddin Arraniri. Risalah pengobatan. Objek penelitian ini adalah
IniFasal pada menyatakan Bacaan Mantra Mistik. Naskah Mantra Mistik ini
sembahyang yang merupakan cuplikan merupakan naskah yang dimiliki oleh
Uṣûl al-I’tiqâd karangan Ihsân al-Dîn ibn Museum Lambung Mangkurat Jalan
Muḥammad Syamaṭaranî selanjutnya akan Jendral A. Yani Km. 36, Banjarbaru
disebut dengan Ihsanuddin Sumatrani Kalimantan Selatan. Naskah ini diberi
(Hidayatullah: 2014: 1). kode Berkode E. 4508.
Penelitian-penelitian terhadap Selama ini, objek penelitian tentang
naskah Negara ini pernah dilakukan oleh pengobatan, terutama berkaitan dengan
beberapa orang, diantaranya; Munadi mantra adalah mantra yang berada di
dkk (2010) meneliti salah satu bagian masyarakat yang di tuturkan secara
dari naskah negara, yaitu Ini pasal pada turun temurun secara lisan atau masih
menyatakan Sembahyang yang membahas berupa tradisi lisan. Misalnya penelitian
tentang konsep shalat menurut tentang mantra Banjar yang dilakukan
Ihsanuddin Sumatrani; Humaydi dkk. oleh Sunarti, dkk. (1978) dan Tim
(2011) yang meneliti tentang isi naskah Peneliti dari Balai Bahasa Provinsi
Syarâb al-‘Âsyiqîn karya Hamzah Fansuri Kalimantan Selatan (2005), Rohim (2012)
dalam Naskah Negara; dan yang mendeskripsikan tentang mantra
Hidayatullah (2014) yang meneliti Banjar berdasarkan fungsinya dan nilai
masalah kodikologi, suntingan teks dan budaya. Dede Hidayatullah (2009 dan
isi naskah IniFasal Pada Menyatakan 2014) mendeskripsikan jenis mantra
Banjar berdasarkan penggunaannya dan
118
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
119
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
120
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
121
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
metode rujukkan yang tepat (Baried, tidak ditulis halaman 3, justru halaman
1994: 69). 3 nya ditulis di halaman 4. Selanjutnya
Keempat, melakukan analisis untuk penomorannya menggunakan angka
menguraikan isi teks MM. Analisis ganjil, 3,5,7, dan seterusnya. Pada
dilakukan dengan cara menguraikan isi halaman 19, penomoran ini tidak ditulis.
naskah berdasarkan pasal dan/atau bab Justru pada halaman 21, malah tertulis
yang ada dalam MM, kemudian halaman 19. Oleh karena itu, sesudah
dijelaskan tentang isi setiap pasal dan halaman 17, antara halaman naskah
bab tersebut. dengan penomoran yang tertulis
berbeda. Apabila yang tertulis halaman
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 19, seharusnya halaman adalah halaman
21 secara urutan naskah.Oleh karena itu,
Deskripsi Naskah dalam penyuntingan naskah, penulis
Naskah MM yang Berkode E. 4508 menuliskan halaman naskah sesudah
ini di simpan di Museum Lambung halaman 18 sebagai beriku ‟21 (19)‟.
Mangkurat Jalan Jendral A. Yani Km. 36, Angka 21 itu menunjukkan halaman
Banjarmasin. Naskah ini bersampul secara urutan naskah, sedangkan angka
kertas karton tebal berwarna coklat dan 19 dalam kurung merupakan angka
alas naskah kertas tebal. Ukuran naskah yang tertulis di naskah.
10x6,5 cm, ukuran teks 7x4 cm, tebal Pada halaman judul bagian dalam
naskah 61 halaman. Jumlah baris setiap ada iluminasi seperti seekor burung
halaman 7 baris. Kecuali pada halaman yang di dalamnya tertulis tȋb. di bawah
57 yang hanya berisi 4 baris dan dua iluminasi itu tertulis ini yang punya tȋb.
ilmunisasi, dan halaman 56 yang iluminasi ini menunjukkan logo si
merupakan akhir dari pembahasan bab. pemilik naskah. di halaman 23 (21) ada
Halaman awal dan akhir Teks MM ini gambar dua kepala dengan ukuran yang
kosong, sedangkan halaman 56 (58) berbeda (besar dan kecil) di jidat ada
yang ditulis dengan pensil dicoret dan tulisan Allah dan di mulut ada tulisan
diulang lagi penulisannya pada Muhammaduh. Gambar kepala yang
halaman 59. ukuran besar kedua telinganya lebar
Penomoran halaman terletak di atas panjang dan di gambar mata serta
tengah dan pojok kanan atas. hidung juga ada tulisan Allah di
Penomoran naskah ini ditulis dengan dahinya dan tulisan Muhammad w h di
pensil menggunakan angka latin, mulutnya. Selain itu, iluminasi juga
penomorannya di mulai dengan angka terdapat pada halaman 57 (55)
2, halaman sampul dalam tidak Iluminasi ini berbentuk 2 buah bulatan.
ditemukan ada penomoran, tetapi dapat Satu bulatan berisi tulisan :
diduga bahwa penomoran ini di mulai Muhammadun ilahun, ilahun Allah,
dari sampul dalam ini. Selain itu, sedangkan bulatan yang lain berisi
penulisan nomor ini dilakukan untuk rajah, yang tulisannya tidak berbentuk
memudahkan membaca naskah ini, dan kalimat, tetapi hanya simbol-simbol
bukan dilakukan oleh penulis/penyalin dalam huruf Arab saja. Jadi, pada
naskah. Halaman di samping halaman 2 halaman judul tidak tertulis judul besar.
122
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
Penamaan Mantra Mistik sendiri Sumpah Kurap. Hai Raja Jin, Ikam
merupakan penamaan yang diberikan jangan bahinggap di kulitku karena
pemilik teks. kulitku kulit wujud Allah.‟ dan kalimat
Pada naskah ini juga terdapat tulisan akhir teks berbunyi „ini rajah maka surat
yang ditulis vertikal, seperti pada ngarannya‟.
halaman 5 Teks Ṣifatu l-Lȃh ini tertulisan
vertikal di samping kata „Zȃtu l-Lȃh’. Deskripsi Isi Teks
teks ini merupakan tambahan dari Naskah ini tidak mempunyai daftar
bacaan yang harus dibaca. Hal ini bisa isi. Penulisan naskah pada halaman 2
jadi karena penyalin tertinggal saat dimulai dengan tulisan tentang sumpah
menyalin bacaan ini. Dan juga pada kurap. Diduga teks yang berisi tentang
halaman 55 (53) kalimat yȃ hayya l-lażȋ sumpah kurap atau anti kurap ini
yuhyi l-mauta, tertulis vertikal yang disalin oleh orang yang berbeda dengan
merupakan sambungan dari teks mantra penyalin utama naskah ini. Hal ini
Melepaskan Penyakit Hati. disebabkan oleh dua hal: pertama,
Naskah ini ditulis menggunakan tulisan dalam naskah utama ini berbeda
bahasa Banjar berbentuk prosa dengan tulisan pada teks Ini Sumpah
beraksara Arab Melayu. Naskah ini dan Kurap; kedua, pada naskah utama setiap
Jawi berbentuk prosa. Tulisan pada pergantian judul selalu di mulai dengan
naskah ini menggunakan tinta berwarna menggunakan kata pasal, baik dengan
hitam dan pensil sebagai penomoran. kata „Ini Pasal‟ ataupun Cuma
Seperti yang disebutkan sebelumnya, menggunakan kata „Pasal‟. Pada akhir
penomoran ini diduga dilakukan bukan naskah, yaitu pada bagian Ini kata
oleh penulis/penyalin naskah. Untuk sapu, juga ditulis oleh orang yang
membedakan antara teks yang berbeda dengan penulis sebelumnya,
berbahasa Banjar dan bahasa Arab. hal ini bisa terlihat dari bentuk huruf
Penulis menyertakan syakal atau baris dan juga kerapian tulisan. Selain itu,
tatkala menuliskan teks yang berbahasa juga mantra ini tidak ditulis secara
Arab. Sebaliknya, ketika menulis teks lengkap.
yang berbahasa Banjar, tidak disertai Secara tulisan dan Isi, teks MM ini
syakal atau baris. Selain itu, penulis juga bisa dibagi tiga bagian dari tiga orang
menebalkan tinta ketika memulai penulis naskah ini. Adapun secara
penulisan pasal dan bab yang baru. tulisan, naskah ini terbagi ke dalam tiga
Teks ditulis dengan khat riq’î bagian. Bagian yang pertama yang
kecuali ketika memulai pasal dan Bab. merupakan tulisan tentang sumpah
Pada saat memulai pasal dan Bab, kurap1 dan mantra tatkala bergaul
penulis biasanya menggunakan khat dengan orang yang menderita campah
ṡuluṡi . agar tidak tertular campah.
Watermark dalam naskah ini seperti
gambar mahkota kerajaan di halaman 3,
23, 25, 35, 39, 51, dan 57. Kondisi naskah 1
Kata sumpah di sini bermakna mantra/ucapan
masih baik dan masih jelas terbaca. penolak bala, sumpah kurap ini bertujuan agar
Kalimat awal teks berbunyi „Ini penyakit kurap tidak menyerang si pembaca sumpah
kurap.
123
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
Bagian kedua, terdiri dari pasal dan yang sangat besar manfaat dan akan
bab, serta doa yang ditulis oleh seorang mendapat pertolongan ribuan malaikat
penulis. Adapun pasal-pasal yang untuk pembacanya ketika melakukan
terdapat dalam bagian ini berbicara dua sesuatu. Sedangkan Bab Kata Kunci
hal, yaitu tentang cara bersahabat mengungkapkan tentang cara agar
dengan jin, dan kesaktian. Pasal-pasal seseorang terkunci atau terbungkam
tersebut adalah sehingga tidak bisa beristri atau
Pasal jika hendak bersahabat jin. Pasal bersuami, dan musuh tidak bisa
ini berbicara cara bersahabat dengan menyerang.
Jin. Pada bagian doa, terdapat beberapa
Ini Pasal Lampah Kagancangan. Pasal macam doa, yaitu doa Kandung
ini menguraikan tentang kesaktian Rasulullah, doa agar memperoleh
dan kekuatan pukulan. kewibawaan dan pangkat, doa
Ini Pasal pakai menundukkan musuh. melepaskan segala kejahatan, doa
Pasal ini memuat bacaan yang melepaskan segala penyakit hati, dan
dibacakan ketika bertemu dengan satu azimat agar kebal. Doa kandung
musuh, agar musuh itu tunduk. Rasulullah itu mempunyai banyak
Ini Pasal Kagancangan. Pasal ini khasiat, diantaranya mendapat rezki
memuat tentang cara mendapatkan yang tiada putus, disayangi sama
kesaktian dan kekuatan dengan pembesar dan atasan, disayangi kekasih,
berpuasa. dapat mengetahui dan melihat orang
Ini Pasal Kagancangan Jin. Pasal ini yang berada dalam kubur, dapat
memuat tentang cara mendapatkan melihat malaikat dan setan, mempunyai
kesaktian dan kekuatan seperti pengaruh dan selalu dipatuhi, ditakuti
kekuatan Jin. binatang, membuat air laut menjadi
Ini pasal kagancangan. Pasal ini tawar, agar orang tidak jadi berbuat
memuat tentang cara mendapatkan jahat, agar sawah dan ladang tidak
kesaktian dan kekuatan dengan dimakan tikus, meredakan ombak dan
mandi. angin besar, agar selamat di negeri
Ini Pasal lampahnya Kebal. Pasal ini orang.
memuat tentang cara mendapatkan Teks Agama disalin seteliti mungkin
kekebalan dengan menggunakan sehingga jarang terjadi penambahan
kekuatan cahaya matahari. atau pengurangan mengenai gagasan-
Ini Pasal Isim Jalalah.Pasal ini memuat gagasan pokok yang disajikannya.
cara agar dikasihi orang dengan Demikian juga dalam mentransliterasi
mandi. naskah ini, harus dilakukan dengan
Adapun Bab yang terdapat pada seteliti mungkin sehingga gagasan-
bagian ini berbicara tentang Bab Japaian, gagasan pokok yang disajikannya tidak
Bab Isim Puji Dina, dan Bab Kata Kunci. mengalami perubahan. Dalam
Bab Japaian berbicara tentang mentransliterasi teks tersebut, dipakai
bagaimana cara memegang lidah dan beberapa ketentuan sebagai berikut.
puting susu sendiri dengan bacaannya. 1. Kata-kata Arab yang sudah diserap
Bab Puji Dina berbicara tentang bacaan ke dalam bahasa Indonesia,
124
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
125
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
126
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
127
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
ini//21 (19)// jua cahayanya, seperti/ Nabi Ibrahim Nabinya. Maka/ ditolongi
kita tarik dengan nafas,/ kita rupakan di malaikat 3 laksa./Danpada hari arba‟
muka kita/ seperti ini jua cahayanya/ dibaa//28 (26)// 700 kali siang/ dan
seperti matahari atau di banyu/ atau dia malam, tiada boleh mauyah ()مااويه/
matahari matahari atau dia//22 (20)// sewaktu itu. Inilah yang/ dibaca, “Yȃ
muka kita seperti ini petanya Kabȋr Yȃ Mutakabbir”./ Nabi Musa
nabinya. Maka dito/longi malaikat
tujuh laksa./ Dan pada hari
Khamis//29 (27)// dibaca 800/ kali
siang dan malam tiada boleh/ minum
air sewaktu itu. Inilah/ yang dibaca, “Yȃ
Hȃlȋ Yȃ Halȋm.” Nabi Idris nabinya.
Maka/ ditolongi malaikat 8/ laksa. Dan
pada hari jumat//30 (28)// dibaca 600
//23 (21)// Bab Ini Japaian, maka kita/ kali/ siang dan malam tiada boleh/ di
japai ujung ilatlawan/ jari manis kanan makan yang masak karana sebab/ api
serta/ ujung ujung susu kita kanan, sewaktu itu. Inilah/ yang dibaca, Yȃ
makrifatnya dari dapat nafas/ katanya Kȃfȋ Yȃ Munȋ.” Nabi Muhammad
HUWA L-LLAH. Kemudian japai/ nabinya. Maka ditolongi/ malaikat 6
pulang ujung ilat lawan//24 (22)// jari laksa. Dan//31 (29)// pada hari sabtu
manis kiri,Japai/ ujung susu kiri dibaca/ 900 kali siang/ dan malam,
seperti/ yang dahulu jua adanya. tiada boleh tidur/ sewaktu itu. Inilah
yang/ dibaca,“YȃFattȃh Yȃ Rizqȋ.”6/
Bab ini Isim Puji/ Dina, besar Nabi Isa nabinya. Maka dito/longi
faedahnya/ lagi mustajab. Maka malaikat 9 laksa//32 (30)// malaikat.
diamal/kan tujuh hari, bermu{la}5 Kita di dalam beramal/ itu
pada//25 (23)// hari Ahad, dibaca 500 diminta kepada Allah Ta‟ȃla/ barang
kali siang dan/ malam tiada boleh {yang di} kehendaki. Kita tiada/ boleh
manginang. Ini yang dibaca yȃ hayyu yȃ dua talu permintaan./ Itu hanya satu
qayyūm/ Nabi Adamnabinya. Maka aja. Tammat.
dito/longi malaikat lima laksa./ Dan
hari senin dibaca//26 (24)// 400 kali Ini Pasal Isim Jala/lah. Barang dici[n]ta7
siang/ dan malam tiada boleh makan/ niscaya//33 (31)//di{a}nugrahi Allah
ikan sewaktu itu. Ini yang/ dibaca, “Yȃ Ta‟ȃla. Jika/ hendak minta kasih pada/
Rahmȃn Yȃ Rȃhȋm.” Nabi/ Nuh orang sekalian, baca isim/ ini. Jikalau
nabinya. Maka ditolongi 4 laksa. Dan/ kita tadapat/ malu, yaitu lampahkan/
pada hari selasa dibaca//27 (245// 300 mandi tiga isukan wayah/ manggunjur
kali siang dan/ malam tiada boleh matahari/ dan//34 (32)// tilasannya
makan apa-apa/ sewaktu itu. Inilah kain putih, jangan/dilihat oleh
yang/ dibaca, “Yȃ Mȃlika l-Quddūs.”/ dangsanak/ atau kuwitan. Kita baca
6
Biasa kalau amaliyah Yȃ Fattȃh bergandingan
5
Tertulis hanya bermu, mungkin penyalinnya dengan asma Allah Yȃ Razzȃq.” bukan “Yȃ Rizqȋ”.
7
ketinggalan menuliskan huruf lam. Mungkin yang dimaksud adalah dicita
128
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
tiga/ kali di dalam sekali-sekali mandi. hendak pada/ orang-orang, maka usap
Inilah isimnya yang dibaca, diri/ kita dengan tinggi pada malam
“Bismillȃhirrahmȃnirrȃhȋm/ Yȃ hayyun jumat. Baca doa ini 4 kali,/ niscaya
haini bi muy ikal hayyi//35 (33)//lȃilȃha illa datang pada kita.Bermula kita
l-Lȃhu ila l-Haq/ hayyun mulhaq, Yȃ Allȃh hendak//42 (40)// diturut orang
Yȃ Allȃh/ ya hayyun, ya dȋtu mulku uhȃ/ sekalian kata./ Maka baca pada malam
bilika ihim, Yȃ Allȃh wa tarfȋ/ ujȃlallȃh. jumat tujuh/ belas kali, niscaya takut/
pada kita.Bermula jika kita/ masuk ke
Ini Bab/ Kata Kunci. Jikalau kita dalam hutan baca doa/ ini, niscaya
jangan/ memberikan orang baisitri,//36 sekalian binatang/ takut pada
(34)// atauperempuan hendak/ kita.Bermula//43 (41)// jika hendak
bersuami, atau musuh kita/ supaya ia menawar air / yang masin8di laut. Maka
jangan berkehendak./ Maka kita baca/ doa ini serta rendam kaki/ kita,
tiupkan kepadanya. Inilah/ yang niscaya tawar.Bermula jika hendak
dibaca, “Kunciku kunci/ alam, kunciku dibunuh/ orang, baca doa ini tiap-tiap/
kunci Muhammad. Tertutup,/ terkunci hari dan malam, niscaya tiada//44
mati-mati kehendak sekalian//37 (42)// jadi orang membunuh.Bermula
(35)// yang berkendak berkat lȃilȃha illa jika padi kita di ma/kan tikus atau ular,
l-Lȃh Muhammadu r-Rasūlullȃh./ baca/ doa ini 3 kali berkuliling/
pahumaan, niscaya tiada dimakan/nya
Ini Doa kandung rasulu/llah. Maka lagi.Bermula jika kita/ hendak
sabda rasulullah/ sallahu alaihi be{r}layar ada terdapat//45 (43)//
wasallam/ kepada sayyidina Ali, “Baran ombak besar atau angin besar/ baca da
siapa/ membaca doa ini dengan ini, niscaya teduh./Bermula jika kita
ikhlas//38 (36)// hati, niscaya sampai/ pada negeri orang baca 9/ kali
di{a}nugraha/i Allah Ta‟ȃla rizqi tiada serta makrifat niscaya/ selamat. Inilah/
ber/keputusan. Bermula doa/ inijika doanya.//46 (44)//
dibaca dihadapan/ raja-raja atau orang Bismillȃhirrahmȃnirrȃhȋm/
besar-orang besar,/ niscaya jadi Akhażtu samȋ’a mȃ khalaqa/ l-Lȃhu Ta’ȃla
kasih.Ber/mula doa ini tiupkan wa baṣaruhum92x./ Akhażtu biquwwatin
pada//39 (37)// perempuan, jadi mȃ mȃ khalaqa l-Lȃhu Ta’ȃla wa s-
kasih/ pada kita. Bermula jika/ kita sultȃnuhum mȃ mȃ khalaqa l-Lȃhu Ta’ȃla
hendak melihat/ orangdi dalam kubur, wa ṣ-ṣultȃ/nuhu wa isyrȃȋlu an yamȋni//47
dibaca/ doa ini atas kubur/ pada hari (45)// wa isyrȃfȋla `an yusȃrȋ./ Allahumma
jumat 7 kali,/ niscaya dilihat orang mina l-Jawwȃbȋn hafżi/ wa hasbiya l-Lȃhu
yang//40 (38)// di dalam kubur, wa ni`ma l-wakȋl/ wa ni`ma l-maulȃ wa
membaca itu/ pada waktu subuh. ni`ma l-naṣȋr./ Bifaḏlika bi quwwati rabbi/
Bermula/ jika hendak melihat l-`ȃlamȋn, yȃ rabbi lȃ haula wa/ lȃ quwwata
mala/ikat, atau jin, atau syaitan, dibaca illa bi l--Lȃhi l-`aliyyu//48 (46)// l-`aẕȋm.
doa ini pada tempat yang/ sunyi,
niscaya kelihatan/ semuanya, serta 8
asin
berkasih-kasihan//41 (39)// dan 9
Mungkin yang lebih tepat adalah baṣarahum.
berkata-kata dengan kita.Bermula jika Karenakata ini ataf kepada samȋ’a yang merupakan
objek dari akhażtu.
129
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
130
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
Bab ini paputaran surat pada telur Adapun Pasal-pasal yang terdapat
ayam hitam, patak pada kuburan orang dalam bagian ini berbicara dua hal,
besar, niscaya sakit tiada mendera. Ini yaitu tentang cara bersahabat dengan
rajamnya, maka surat ngaranya//62 jin, dan kesaktian.
(60)// Adapun Bab yang terdapat pada
bagian ini berbicara tentang Bab Japaian,
5. PENUTUP Bab Isim Puji Dina, dan Bab Kata Kunci.
Bab Japaian berbicara tentang bagaimana
Simpulan cara memegang lidah dan puting susu
Naskah MM yang Berkode E. 4508 sendiri dengan bacaannya. Bab Puji Dina
ini di simpan di Museum Lambung berbicara tentang bacaan yang sangat
Mangkurat Jalan Jendral A. Yani Km. 36, besar manfaat dan mendapat
Banjarmasin. Naskah ini bersampul pertolongan ribuan malaikat ketika
kertas karton tebal berwarna coklat dan melakukan sesuatu. Sedangkan Bab Kata
alas naskah kertas tebal. Ukuran naskah Kunci mengungkapkan tentang cara
10x6,5 cm, ukuran teks 7x4 cm, tebal agar seseorang terkunci sehingga tidak
naskah 61 halaman. Jumlah baris setiap bisa beristri atau bersuami, dan tidak
halaman 7 baris. Kecuali pada halaman diserang musuh.
57 yang hanya berisi 4 baris dan dua Pada bagian doa, terdapat beberapa
ilmunisasi. Naskah ini ditulis macam doa, yaitu doa Kandung
menggunakan bahasa Banjar berbentuk Rasulullah, doa agar memperoleh
prosa beraksara Arab Melayu. Tulisan kewibawaan dan pangkat, doa
pada naskah ini menggunakan tinta melepaskan segala kejahatan, doa
berwarna hitam dan pensil sebagai melepaskan segala penyakit hati, dan
penomoran. Teks ditulis dengan khat satu azimat agar kebal. Doa kandung
riq’î kecuali ketika memulai pasal dan Rasulullah itu mempunyai banyak
Bab. Pada saat memulai pasal dan Bab, khasiat, diantaranya mendapat rezki
penulis biasanya menggunakan khat yang tiada putus, disayangi sama
ṡuluṡi . pembesar dan atasan, disayangi kekasih,
Secara tulisan, naskah ini bisa dapat mengetahui dan melihat orang
dsimpulkan ditulis oleh tiga orang. yang berada dalam kubur, untuk
Adapun secara Isi, teks MM ini bisa melihat malaikat dan setan, mempunyai
dibagi tiga bagian dari tiga orang pengaruh dan selalu dipatuhi, ditakuti
penulis naskah ini. Bagian pertama binatang, membuat air laut menjadi
merupakan tulisan tentang sumpah kurap tawar, agar orang tidak jadi berbuat
dan mantra tatkala bergaul dengan jahat, agar sawah dan ladang tidak
orang yang menderita campah agar dimakan tikus, meredakan ombak dan
tidak tertular campah. Bagian kedua, angin besar, agar selamat di negeri
terdiri dari pasal dan bab, serta doa orang.
yang ditulis oleh seorang penulis.
131
Naskah Mantra Mistik: Kodikologi, Suntingan dan Isi Teks (Dede Hidayatullah)
DAFTAR PUSTAKA
Baried, Siti Baroroh, dkk., 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Fakultas Sastra UNS.
Behrend, T.E. (ed.). 1994. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4: Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan EFEO.S.
Diyab, abdul majid. 1993.Tahqiq al-turast alArabi, manhajuhu wa tatawuruhu. Kairo: Dar al-ma‟arif.
Djamaris, Edwar. 2009. Filologi Dan Cara Kerja Penelitian Filologi. Makalah. 20 April 2009
.
Harun, Abdussalam. 1998.Tahqiqun an-nusus wa nasyruha. Kairo: Maktabah al-khaniji bil qahirah.
Hidayatullah. Dede. 2009. Jenis dan fungsi mantra dalam masyarakat Banjar. Bunga Rampai
Sastra Hasil Penelitian. Banjar Baru: Balai Bahasa provinsi Kalimantan Selatan.
-----------. 2014. Revitalisasi Mantra Banjar. Makalah. disampakan pada seminar Nasional Bahasa
Daerah (Sembada) tanggal 10—11 Sepetember 2014 di Martapura.
----------. 2014. Naskah Ini Fasal Pada Menyatakan Jalan Yang Benar karya Nuruddin Ar-Raniry
dalam Naskah Negara: Edisi Suntingan Teks. Prosiding.Disampaikan pada Diskusi
Ilmiah (Lokakarya Hasil Penelitian) Kebahasaan dan Kesasteraan. di Yogyakarta 29
September—1Oktober 2014.
-----------. 2015. Naskah Martabat Tujuh: Edisi Kodikologi Dan Isi Naskah. Jurnal Undas.
Banjarbaru: Balai Bahasa Kalimantan Selatan.
Humaidy, dkk. 2011. Studi Naskah Syarâb al-‘Âsyiqîn Karya Hamzah Fansuri dalam Naskah
Negara. Banjarmasin: Puslit IAIN Antasari.
Mu‟jizah. 2005. Martabat Tujuh: Edisi Teks dan Pemaknaan Tanda serta Simbol. Jakarta: Djambatan.
Munadi, dkk. 2011. Konsep Shalat Menurut Ihsanuddin Sumatrani Dalam Asrâr Al-Ṣalât.
Banjarmasin: Puslit IAIN Antasari.
Rohim, Khairur dan Rustam Effendi.2014 Nilai Budaya Dalam Mantra Banjar. Jurnal bahasa dan
sastra 204-214.
Sunarti, dkk. 1978. Sastra Lisan Banjar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Tjandrasasmita, Uka. 2006. Kajian Naskah-naskah Klasik dan Penerapannya bagi Kajian Sejarah Islam
di Indonesia. Jakarta: Pusdiklat Lektur Keagamaan Departemen Agama RI.
Yudiafi, Siti Zahra dam Mu`zijah. 2010. Filologi. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
132
Undas Vol 12. , Nomor 2 , Desember 2016 : 117--133
133