Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG KELAS SD BERDASARKAN PROYEKSI

PERTUMBUHAN PENDUDUK USIA SEKOLAH DI KOTA CIREBON


Oleh:
Devi Nuranti
SDN Silih Asah II Kota Cirebon
(e-mail: dvnuranti@gmail.com)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kebutuhan ruang kelas sekolah dasar berdasarkan
proyeksi pertumbuhan penduduk usia sekolah dan membandingkan dengan SPMP dan SNP. Penelitian dilakukan di
Dinas Pendidikan Kota Cirebon, menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan perhitungan proyeksi.
Teknik pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan sekunder, melalui wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, input data dan pengolahan data menggunakan
metode proyeksi dengan mathematical equations approach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan
penduduk usia sekolah menjadi faktor penentu kebutuhan ruang kelas. RKB yang dibutuhkan pada tahun 2015/2016
sebanyak 199 unit, dan ruang kelas rehabilitasi sebanyak 50 unit. Penentuan estimasi biaya pembangunan satu unit
RKB menggunakan harga satuan PU dan harga perkiraan sendiri (HPS) pemerintah kota Cirebon yang ditetapkan oleh
peraturan dari dinas PU. Penentuan anggaran pembangunan RKB dan rehabilitasi bersumber dari APBD dan APBN
melalui bantuan DAK.

Kata Kunci : Social Demand, Proyeksi, Ruang kelas, Penduduk usia sekolah

ABSTRACT

This research aims to describe and analyze the needs of primary school classrooms based on the projected growth of
the school age population and compares with SPMP and SNP. This research was conducted in Department of
Education in Cirebon City, using descriptive qualitative research method with projection calculations. Data collection
techniques using primary data and secondary data sources, through interviews, observation and documentation study.
Data analizyng techniques using data collection, data input and data processing using the projection method with
Mathematical Equations Approach. The results showed that the growth of the school age population became one of the
determinants of classroom space requirements. RKB is needed in the year 2015/2016 as many as 199 units, and
classroom rehabilitation of 50 units. The determination of the estimated cost of construction of one unit RKB using PU
unit price and price estimate of its own (HPS) of Cirebon city government established by the regulations of the
Department of Public Works. Determination of budget development RKB and rehabilitation sourced budget as
government obligations of Cirebon city RKB from the APBD budget, and help budgeting of special allocation fund
(DAK) from APBN budget.

Key Words : Social Demand, Projection, classroom, school age-population.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu hak asasi pencitraan publik, menghendaki agar pemerintah
manusia dan kebutuhan dasar bagi negara memanfaatkan otonomi daerah dan desentralisasi
berkembang (Talpur et al,2014). Melalui pendidikan seoptimal mungkin untuk memacu
pendidikan peningkatkan kualitas kehidupan pembangunan pendidikan daerah dalam rangka
warga negara akan meningkat, maka pendidikan membangun pendidikan nasional secara
menjadi hak asasi setiap warga negara Indonesia. keseluruhan dalam wilayah NKRI, yang dimulai
Setiap warga negara Indonesia berhak dari suatu kegiatan penyusunan perencanaan
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai pengembangan pendidikan di daerah.
dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa Permasalahan yang muncul dalam pelayanan
memandang status sosial, status ekonomi, suku, pendidikan adalah kemudahan dalam akses
etnis, agama, dan gender. pendidikan dan pemenuhan kebutuhan prasarana
Implementasi tiga prioritas pembangunan fisik pendidikan di berbagai daerah (Lasker, at all,
pendidikan nasional, meliputi pemerataan dan 2001).
perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan Ketersediaan prasarana pendidikan
daya saing, serta penguatan tata kelola dan merupakan faktor pertama yang menjadi perhatian

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 107


dalam pembangunan sosial ekonomi (Aref, tahun telah dikemukakan oleh berbagi ahli administrasi.
2011). Dengan kata lain pemerataan akses dan Hal ini sejalan dengan pendapat Adams (2006,
peningkatan mutu pendidikan salah satunya hlm 5) :
dengan ketersediaan fasilitas pendidikan yang Planning is an almost ubiquitous activity,
memadai, akan membuat warga negara Indonesia engaged in by individuals, organizations,
memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga communities, and nations. It is pursued for
mendorong tegaknya pembangunan manusia a variety of purposes in a variety of ways,
seutuhnya serta masyarakat madani dan modern depending on what is being planned,who is
yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, sebagaimana doing the planning, and what assumptions
yang telah diamanatkan dalam UU No 20 Tahun are being made about the context and
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. constraints of planning.
Sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan, maka ruang lingkup perencanaan Fungsi dari perencanaan adalah alat bagi
pendidikan meliputi standar isi, standar proses, pengembangan quality assurance, perencanaan
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan yang benar dan tepat akan memberikan jaminan
tenaga kependidikan, standar sarana dan bagi mutu pendidikan. Oleh karena itu,
prasarana, standar pengelolaan, standar perencanaan meliputi berbagai aspek kegiatan
pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Dalam dalam pendidikan, begitu pula dalam hal
pemenuhan kedelapan standar ini menjadi perencanaan yang sifatnya pembangunan fisik,
kewajiban pemerintah untuk memenuhinya. atau fasilitas pendidikan, perencanaan yang
Upaya pemerintah dalam pemenuhan standar dilakukan bersifat middle range dan long range
nasional pendidikan ini dikuatkan dengan dengan jangka perencanaan lima, sepuluh, lima
ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 65 belas dan dua puluh tahun yang akan datang
Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan (Banghart & Trull,1990). Hal ini sejalan dengan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Setelah KXPDU KOP ³educational planning in
semua sekolah telah dapat memenuhi SPM, maka physical terms plans of school building, layout of
standar minimal ini akan ditingkatkan secara school building and their proper setting
berkala sampai semua sekolah telah memenuhi establishing environmental criteria for learning
SNP (Kemdikbud, 2011). Sesuai dengan PP No. activities´
32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP No.19 Perencanaan pendidikan memiliki empat
tentang SNP, pada pasal 1, SNP adalah kriteria pendekatan (Saud, 2013) yaitu: pendekatan
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh kebutuhan sosial (social demand approach);
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik pendekatan ketenagakerjaan (manpower
Indonesia. approach); pendekatan untung rugi (cost and
Pengertian sarana dan prasarana lebih jelas benefit approach); dan pendekatan keefektifan
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan No. biaya (cost effectiveness approach) dan
24 tahun 2007 tentang standar sarana dan pendekatan integratif (pendekatan sistemik atau
prasarana, yaitu Sarana adalah perlengkapan pendekatan sinergik).
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Perencanaan yang menggunakan
Sedangkan Prasarana adalah fasilitas dasar untuk pendekatan social demand merupakan pendekatan
menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Prasarana yang dimaksudkan untuk mengatasi pemerataan
pendidikan adalah segala macam alat, akses pendidikan dalam pemenuhan SPMP dan
perlengkapan, atau benda-benda yang dapat SNP. Seperti pendapat Kumar (2004, hlm 143)
digunakan untuk memudahkan (membuat ³The estimates of the social demand based upon
nyaman) penyelenggaraan pendidikan termasuk the demographic trends, an also based upon the
ruang kelas (Santoso, 2012). transition probabilities of enrolment, the
Pemenuhan prasarana merupakan bagian admission rates, the retention rules do and
penting dalam kegiatan perencanaan pendidikan. ZDVWDJH UROHV HWF DW GLIIHUHQW OHYHO RI HGXFDWLRQ´.
Perencanaan pendidikan adalah suatu kegiatan Jadi, dasar dari perencanaan pendidikan dasar
melihat masa depan dalam hal menentukan adalah dengan pendekatan social demand yang
kebijakan, prioritas dan biaya pendidikan dengan dasarnya adalah pertumbuhan penduduk usia
mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam sekolah (PUS), artinya perencanaan ini didasarkan
berbagai bidang ekonomi, sosial, dan politik pada tren kependudukan. Dalam menghitung
untuk mengembangkan sistem pendidikan negara jumlah pertumbuhan PUS, menggunakan metode
dan peserta didik yang dilayani oleh sistem dengan teknik proyeksi. Proyeksi adalah inti dari
tersebut (Saud, 2013). Perencanaan merupakan perencanaan pendidikan karena proyeksi
unsur dan fungsi pertama dari manajemen yang berfungsi untuk mengkonversi tujuan dicari dalam

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 108


skenario kuantitatif. Menurut Unesco (2010, Kesenjangan antara jumlah kelas yang ada
hlm.3) : dengan jumlah rombongan belajar pada setiap
Projection techniques are at the core of tahunnya, bahkan pada tahun 2014/2015 jumlah
educational planning as they serve to rombel yang ada sebayak 1187 rombel sedangkan
convert the sought objectives into kelas yang tersedia hanya 1081 ruang kelas
quantifiable scenarios. They are requisite dengan kondisi fisik bangunan ruangan baik
tools for policy dialogue and the sebanyak 813, rusak ringan sebanyak 114, rusak
formulation of educational strategies. sedang sebanyak 50, dan rusak berat sebanyak 50
Projections and simulation models make it ruangan. Dari data ini maka kota Cirebon masih
possible to translate the requisite tasks into kekurangan ruang kelas sebanyak 106 ruang kelas
calculations of the financial, physical and baru dan ruang kelas rehab rusak berat sebanyak
human resources required. 50 unit. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan
standar baik SPM dan SNP yang mewajibkan
Dengan kata lain, proyeksi merupakan alat rasio ruang kelas dengan rombel adalah 1:1,
yang diperlukan untuk penentuan kebijakan dan dengan ketentuan jumlah peserta didik yang
perumusan strategi pendidikan. Proyeksi berjumlah 28 orang perkelas, dan SPM dengan
memungkinkan untuk menerjemahkan tugas yang rasio 1: 32, artinya jumlah siswa 32
diperlukan dalam perhitungan keuangan, fisik dan orang/kelas/rombel. Masalah ini akan terus
sumber daya manusia yang dibutuhkan. Proyeksi berlanjut apabila tidak dibuat perencanaan yang
PUS dimaksudkan untuk mengetahui jumlah tepat untuk mengatasinya.
penduduk usia sekolah dalam suatu kawasan, Dari pembahasan dan data, sangat jelas
yang digunakan sebagai data dasar dalam nampak bahwa perubahan jumlah penduduk usia
menghitung kebutuhan ruang belajar atau RKB sekolah, akan merubah pula jumlah peserta didik
yang dibutuhkan, kemudian mengestimasi jumlah baru yang akan terserap di sekolah dasar, yang
biaya pembangunan per unit ruang kelas yang akan berdampak pula pada jumlah kebutuhan
dibutuhkan oleh SD yang sesuai dengan kriteria RKB yang harus direnovasi dan dibangun, serta
SNP. jumlah biaya per unit RKB yang harus disiapkan
Perubahan penduduk yang terus terjadi oleh Pemerintah daerah kota Cirebon. Dengan
akan menciptakan perubahan kebutuhan sosial membuat prediksi yang akurat akan membantu
dalam pendidikan. Akibatnya akan memunculkan Dinas Pendidikan membuat rencana strategis
perubahan fasilitas pendidikan yang dibutuhkan, dalam pemenuhan SPM dan pencapaian SNP,
hal ini sejalan dengan pendapat Dash dan Dash ( yang berdampak positif terhadap kualitas layanan
2008, hlm 22) ³D SUHVVLQJ GHPDQG IRU IXUWKHU pendidikan yang diberikan terhadap seluruh
expansion of educational facilities the social lapisan masyarakat.
demand puts emphasis on planning and Masalah yang akan dikaji dapat dirumuskan
streamlining educational expiation on the basic of sebagai pertanyaan penelitian, berikut :
GHPDQGV LQ WKH VRFLHW\´ Kebutuhan akan fasilitas 1. a. Berapa proyeksi jumlah penduduk kota
pendidikan seperti ruang kelas, menjadi masalah Cirebon tahun 2015-2019?
di berbagai daerah, dan menjadi kewajiban b. Berapa proyeksi jumlah penduduk usia
pemerintah daerah yang wajib untuk dipenuhi sekolah (7-12) tahun di kota Cirebon pada
(Asadullah, 2009). tahun 2015-2019?
Berdasarkan studi pendahuluan, penelitian c. Berapa proyeksi jumlah penduduk usia
ini menerapkan pendekatan social demand dalam masuk sekolah (6 dan 7) tahun di kota
perencanaan prasarana pendidikan dan yang Cirebon pada tahun 2015-2019?
menjadi kajian adalah kota Cirebon. Data d. Berapa jumlah peserta didik keseluruhan
penduduk kota Cirebon menunjukkan, jumlah berdasarkan APK pada tahun 2015-2019?
penduduk usia masuk SD pada setiap tahunnya 2. Berapa proyeksi jumlah peserta didik baru
mengalami perubahan, terlihat dari data yang terserap oleh SD, pada setiap
Disdukcapil kota Cirebon tahun 2010 sebanyak kecamatan di kota Cirebon pada tahun 2015-
10125 jiwa dan tahun 2014 sebanyak 10504 jiwa. 2019?
Hal ini menyebabkan perlunya perencanaan dan 3. Berapa jumlah ruang kelas yang dibutuhkan
analisis berdasarkan penduduk usia sekolah agar pada setiap kecamatan di kota Cirebon pada
dapat memproyeksikan jumlah peserta didik baru tahun 2015-2019?
yang akan berdampak pada jumlah rombongan 4. Berapa estimasi jumlah biaya ruang kelas
belajar dan jumlah ruang kelas yang dibutuhkan sekolah dasar yang diperlukan pada setiap
selama lima tahun yang akan datang. kecamatan di kota Cirebon pada tahun 2015-
2019?

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 109


5. Bagaimana pengadaan anggaran ruang kelas 2015 sampai tahun 2019?
sekolah dasar di kota Cirebon pada tahun

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilaksanakan adalah 2) Laju pertumbuhan penduduk yaitu : r = )t ln


penelitian kualitatif deskriptif dengan perhitungan (Pt/P0 ««««persamaan (3.8).
proyeksi. Dengan metode ini diharapkan 3) Proyeksi penduduk yaitu : Pn = P0 x (1 + r )
diperoleh data yang sebenarnya beberapa tahun n
,««««««persamaan (3.9)
yang lalu dan saat ini untuk selanjutnya 4) APK = E/P x100, ««««persamaan
disetimasi/diperkirakan kecenderungan untuk (3.10)
beberapa tahun yang akan datang, khususnya 5) Proyeksi Peserta Didik :
untuk tahun 2015/2016 sampai pada tahun PPDt=(APKt0+penurunanAPKrata-
2019/2020. rata/100)xPUS(7-12)t0 persamaan (3.11)
Dalam penelitian ini penulis tidak berusaha 6) ASK : SBn /P(6+7) x 100,
membuktikan hubungan antar variabel penelitian. ««««« SHUVDPDDQ
Data yang tidak tersedia atau belum lengkap serta 7) Proyeksi Siswa Baru berdasarkan APK
untuk mengkonfirmasi kebenaran data dari adalah PSBI = (ASKt/100) x (P6+7)t,
sumber data sekunder selanjutnya digali melalui persamaan (3.13)
wawancara dan observasi yang kemudian dalam 8) Rumus Siswa berdasarkan komposisi setiap
penelitian ini disebut sebagai data primer. kelas berdasarkan APK dan flow rate
Penggunaan data sekunder seperti laporan hasil adalah :
sensus dan dokumen lain dari dinas pendidikan a) PSIt = PSBIt + (AUt/100) X SIt-1 ,
dan dinas kependudukan dan catatan sipil «««««««« SHUVDPDDQ
7UH¶SDQLHU HW DO 6WRSKHU *UHDYes, 2007; b) PSIIt =(ANIIt/100 x SIIt-1)+ (AUIIt/100)
Talpur et al 2014, Subekti, 2014). X SIIt-1 «« persamaan (3.15)
Untuk mengolah data dalam penelitian ini c) PSIIIt =(ANIIIt/100 x SIIIt-1)+
digunakan persamaan matematis atau (AUIIIt/100) X SIIIt-1 «SHUVDPDDQ
matematical equation approach (Unesco, 2010; (3.16)
J.Bayou, 2005; Grip, 2004) . d) PSIVt =(ANIVt/100 x SIVt-1)+
Adapun rumus yang digunakan untuk (AUIVt/100) X SIVt-
mengolah data penelitian adalah sebagai berikut : 1 «SHUVDPDDQ )
1) Metode Sprague Multiplier, untuk e) PSVt =(ANVt/100 x SVt-1)+ (AUVt/100)
memecah memecah penduduk usia lima- X SVt-1 «« persamaan (3.18)
tahunan menjadi usia tahunan. Rumus yang f)PSVIt =(ANVIt/100 x SVIt-1)+
digunakan sebagai berikut : (AUVIt/100) X SVIt-1),...persamaan
a) Usia 6 tahun : Fb = (S1b x F-1)+ (S2b x (3.19)
F0)+ (S3b x F1) + (S4b x F2), g) PSt = PSIt + PSIIt + PSIIIt + PSIVt +
«SHUVDPDDQ 369W 369,W «persamaan (3.20)
b) Usia 7 tahun : Fc = (S1c x F-1)+ (S2c x 9) Kebutuhan Ruang kelas berdasarkan SPMP
F0) + (S3c x F1)+ (S4c x yaitu :
F2) « SHUVDPDDQ
c) Usia 8 tahun : Fd = (S1d x F-1)+ (S2d x ™ 5XDQJ .HODV ™5RPEHO ™ 3HVHUWD 'LGLN VLVZD
F0)+(S3d x F1)+ (S4d x F2) «.persamaan ««« 3HUVDPDDQ
(3.3) 10) Kebutuhan Ruang kelas berdasarkan SNP
d) Usia 9 tahun : Fe = (S1e x F-1)+ (S2e x yaitu :
F0) + (S3e x F1)+(S4e x F2),.. persamaan
™ 5XDQJ .HODV ™5RPEHO ™ 3HVHUWD 'LGLN :28 siswa
(3.4)
e) Usia 10 tahun : (Fa=S1axF-2)+(S2axF- « 3HUVDPDDQ
1)+(S3axF0)+(S4axF1)+(S5axF2), 11) Estimasi biaya : a) RKBn = n x HPS
persamaan (3.5) «« 3HUVDPDDQ ,
f)Usia 11 tahun : Fb=(S1bxF-2)+(S2bxF- b) Rehab RBn = n x
1)+(S3bxF0)+(S4b xF1)+(S5b x F2), HPS x 65%, «««3HUVDPDDQ ,
persamaan (3.6) c) BR = (BKR x Hasat
g) Usia 12 tahun : Fc=(S1cxF-2)+(S2cxF- PU x JRK) + Perabot.Persamaan (3.25)
1)+(S3cxF0)+(S4cxF1)+(S5cxF2),
persamaan (3.7).

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 110


HASIL PENELITIAN

a. Proyeksi Jumlah Penduduk Total, PUS (7-12) selanjutnya. Namun berdasarkan pada prinsip
tahun, PUMS (6-7), Peserta Didik Baru MDGs dan EFA yang mewajibkan APK atau
berdasarkan APK kota Cirebon tahun 2015- APM 100% atau lebih maka pada tahun ajaran
2019 2017/2018 sampai tahun ajaran 2019/2020
Dari data diatas maka dapat disimpulkan menggunakan APK 100%. Jadi berdasarkan APK
bahwa pada tahun 2015 proyeksi jumlah maka, proyeksi Peserta didik keseluruhan (jumlah
penduduk kota Cirebon 394435 orang, pada tahun seluruh siswa), pada tahun 2015/2016 adalah
2016 proyeksi jumlah penduduk kota Cirebon 40440 siswa, pada tahun 2016/2017 adalah 39757
410212 orang, pada tahun 2017 proyeksi jumlah siswa, pada tahun ajaran 2017/2018 adalah 40671
penduduk kota Cirebon 426620 orang, pada tahun siswa, pada tahun ajaran 2018/2019 adalah 41194
2018 proyeksi jumlah penduduk kota Cirebon siswa, pada tahun ajaran 2019/2020 adalah 42141
443686 orang, pada tahun 2019 proyeksi jumlah siswa.
penduduk kota Cirebon 461433 orang. Kenaikan b. Proyeksi Jumlah Peserta Didik Baru setiap
jumlah penduduk kota Cirebon terlihat sangat Kecamatan kota Cirebon Pada Tahun 2015-
besar, hal ini karena angka laju pertumbuhan 2019
penduduk mencapai 4% pertahun. Perubahan penduduk usia masuk sekolah
Jumlah proyeksi penduduk usia sekolah dasar yang terjadi dari tahun 2010 sampai tahun
yang akan terserap oleh pendidikan dasar baik, 2014, didasarkan pada meningkatnya laju
sekolah dasar negeri, sekolah dasar swasta dan pertumbuhan penduduk usia sekolah pada setiap
madrasah ibtidaiyah di kota Cirebon pada tahun tahunnya yaitu sekitar 0,86 %, selain itu kota
2015 sejumlah 38478 jiwa, pada tahun 2016 Cirebon merupakan kota yang sedang
sejumlah 39363 jiwa, pada tahun 2017 sejumlah berkembang dengan letak geografis yang strategis
40268 jiwa, pada tahun 2019 sejumlah 41194 di wilayah III, sehingga meningkatkkan jumlah
jiwa, pada tahun 2019 sejumlah 42141 jiwa. penduduk yang bermigrasi ke kota Cirebon,
Dimana, PPD2015 adalah proyeksi peserta sehingga permintaan dokumen kependudukan
didik pada tahun 2015, APK2014 adalah jumlah yang terus meningkat sehingga data dari Dinas
APK tahun 2014, rata-rata penurunan APK /100 Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Cirebon
adalah -4,1%, dan PUS (7-12)2015 adalah jumlah terus bertambah (Dcp.W.1).
proyeksi PUS (7-12) pada tahun 2015. Untuk Adapun rekapitulasi proyeksi jumlah
menghitung jumlah proyeksi peserta didik pada peserta didik sekota Cirebon, tersaji dalam tabel
tahun selanjutnya digunakan proyeksi PUS tahun berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi Proyeksi Jumlah Peserta Didik Kelas I-VI Tahun Pelajaran 2015/2016-2019/2020 Kota Cirebon
Kelas
No Tahun Jumlah
I II III IV V VI
1 2015/2016 5961 6030 6284 6104 5943 5964 36286
2 2016/2017 5888 5961 6030 6284 6104 5943 36210
3 2017/2018 5815 5888 5961 6030 6284 6104 36082
4 2018/2019 5741 5815 5888 5961 6030 6284 35719
5 2019/2020 5663 5741 5815 5888 5961 6030 35098

c. Jumlah Ruang Kelas yang dibutuhkan SD di terdiri dari 6 ruang kelas maka, jumlah SD/MI
kota Cirebon pada tahun 2015-2019 yang masih dibutuhkan oleh kota Cirebon pada
Kebutuhan ruang kelas di kota Cirebon tahun ajaran 2015/2016 adalah 29 SD/MI, tahun
secara keseluruhan menggunakan data proyeksi ajaran 2016/2017 adalah 25 SD/MI, tahun ajaran
APK pada setiap SD dan MI, menggunakan 2017/2018 adalah 30 SD/MI, tahun ajaran
standar pelayanan minimal pendidikan (SPMP), 2018/2019 adalah 33 SD/MI, dan tahun ajaran
berdasarkan pada 1000 penduduk per satu sekolah 2019/2020 adalah 37 SD/MI.
dikombinasikan dengan rasio perkelas 32 peserta Kebutuhan ruang kelas di kota Cirebon
didik, dengan jumlah ruangan kelas minimal secara keseluruhan menggunakan data proyeksi
dalam satu sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 111


Tabel 2. Proyeksi Kebutuhan Ruang Kelas Ta. 2015/2016
Tahun Ajaran 2015/2016
No
Kecamatan Rombel RK. Layak RB Rasio R.KLS RK RKB Rehab
1 Kejaksan 256 201 7 1 256 -48 -41 -7
2 Kesambi 392 323 8 1 392 -61 -53 -8
-
3 Harjamukti 396 259 23 1 396 114 -91 -23
4 Lemahwungkuk 155 171 8 1 155 +24 +32 -8
5 Pekalipan 97 75 4 1 97 -18 -14 -4
Jumlah 1296 1029 50 1

Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Ruang Kelas Ta. 2016/2017-2019/2020


No Tahun Ajaran 2016/2017 Tahun Ajaran 2017/2018
Kecamata Rom R.KLS Kecamat R.KLS
n bel Layak Rasio RKB an Rombel Layak Rasio RKB
1 Kejaksan 251 256 1 +5 Kejaksan 244 256 1 +12
2 Kesambi 393 392 1 -1 Kesambi 394 392 1 -2
Harjamukt Harjamu
3 i 400 396 1 -4 kti 405 396 1 -9
Lemahwu Lemahw
4 ngkuk 153 155 1 +2 ungkuk 149 155 1 +6
Pekalipa
5 Pekalipan 97 97 1 0 n 96 97 1 +1
Jumlah 1294 1296 1 1288 1296 1
No Tahun Ajaran 2018/2019 Tahun Ajaran 2019/2020
Kecamata Rom R.KLS Kecamat R.KLS
n bel Layak Rasio RKB an Rombel Layak Rasio RKB
1 Kejaksan 237 256 1 +19 Kejaksan 229 256 1 +27
2 Kesambi 393 392 1 -1 Kesambi 389 392 1 +3
Harjamukt Harjamu
3 i 403 396 1 -7 kti 398 396 1 -2
Lemahwu Lemahw
4 ngkuk 146 155 1 +9 ungkuk 141 155 1 +14
Pekalipa
5 Pekalipan 96 97 1 +1 n 97 97 1 0
Jumlah 1275 1 1254 1

d. Estimasi Jumlah Biaya Ruang Kelas SD di Cirebon tahun 2015, yaitu sebesar
kota Cirebon pada tahun 2015-2019 Rp.1.867.983/m2 atau biaya konstruksi per unit
Estimasi berdasarkan Harga Perkiraan sebesar Rp.119.500.912/unit RKB. Perhitungan
Sendiri (HPS) berdasarkan luas persiswa 2 meter ini digunakan untuk pembiayaan yang dibayarkan
dikalikan 28 siswa atau 64 meter persegi yaitu oleh pemerintah pusat berdasarkan Dana alokasi
sebesar Rp.150.000.000,00 (BDP.W.1) dan untuk khusus atau (DAK) tahun anggaran 2015.
menghitung jumlah biaya rehab ruang kelas rusak a) Estimasi Jumlah Biaya Ruang Kelas yang
berat yaitu menggunakan persamaan (3.24) dan Diperlukan Pada Setiap Kecamatan di Kota
Persamaan (3.25). Berdasarkan harga satuan biaya Cirebon Pada Tahun 2015-2019 Berdasarkan
konstruksi yang dikeluarkan oleh dinas PU kota SPMP

Tabel 4. Perhitungan Biaya RKB SPMP Berdasarkan HPS dan Hasat PU


Kebutuhan ™ Kebutuhan
Tahun RKminimal SD RK RK HPS Biaya RKB Hasat PU Biaya RKB
2015/2016 6 29 174 174 150,000,000 26,100,000,000 119,550,912 20,801,858,688
2016/2017 6 25 150 -24 150,000,000 0 119,550,912 0
2017/2018 6 30 180 6 150,000,000 900,000,000 119,550,912 717,305,472
2018/2019 6 33 198 18 150,000,000 2,700,000,000 119,550,912 2,151,916,416
2019/2020 6 37 222 24 150,000,000 3,600,000,000 119,550,912 2,869,221,888

b) Estimasi Jumlah Biaya Ruang Kelas yang Diperlukan Pada Setiap Kecamatan di Kota Cirebon Pada
Tahun 2015-2019 Berdasarkan SNP

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 112


Tabel 5. Perhitungan Biaya RKB Berdasarkan HPS TA.2015
Tahun Ajaran 2015/2016
Kebutuhan Ruang Biaya Per Unit
Total biaya
kelas (ribuan)
Kecamatan
% Total
RK RKB Rehab HPS RKB Rehab
RB Anggaran
Kejaksan 48 41 7 150,000 65% 6,150,000 682,500 6,832,500
Kesambi 61 53 8 150,000 65% 7,950,000 780,000 8,730,000
Harjamukti 114 91 23 150,000 65% 13,650,000 2,242,500 15,892,500
Lemahwungkuk 0 0 8 150,000 65% 0 780,000 780,000
Pekalipan 18 14 4 150,000 65% 2,100,000 390,000 2,490,000
241 199 50 29,850,000 4,875,000 34,725,000

Tabel 6. Perhitungan Biaya RKB Berdasarkan HPS TA.2016-2019 *dalam ribuan


Tahun Ajaran 2016/2017 Tahun Ajaran 2017/2018
Total Total
Kecamatan Rkb Hps Rkb Kecamatan Rkb Hps Rkb
Anggaran Anggaran
150,00 150,00
Kejaksan 0 0 0 0 Kejaksan 0 0 0 0
150,00 150,00
Kesambi 1 0 150,000 150,000 Kesambi 2 0 300,000 300,000
150,00 150,00 1,350,00
Harjamukti 4 0 600,000 600,000 Harjamukti 9 0 0 1,350,000
Lemahwungku 150,00 Lemahwungku 150,00
k 0 0 0 0 k 0 0 0 0
150,00 150,00
Pekalipan 0 0 0 0 Pekalipan 0 0 0 0
750,000 1,650,000
Tahun Ajaran 2018/2019 Tahun Ajaran 2019/2020
Total Total
Kecamatan Rkb Hps Rkb Kecamatan Rkb Hps Rkb
Anggaran Anggaran
150,00 150,00
Kejaksan 0 0 0 0 Kejaksan 0 0 0 0
150,00 150,00
Kesambi 1 0 150,000 150,000 Kesambi 0 0 0 0
150,00 1,050,00 150,00
Harjamukti 7 0 0 1,050,000 Harjamukti 2 0 300,000 300,000
Lemahwungku 150,00 Lemahwungku 150,00
k 0 0 0 0 k 0 0 0 0
150,00 150,00
Pekalipan 0 0 0 0 Pekalipan 0 0 0 0
1,200,000 300,000

Tabel 7. Perhitungan Biaya RKB Berdasarkan Hasat PU TA.2015


TAHUN AJARAN 2015/2016
Kebutuhan Ruang Biaya Per Unit
kelas (ribuan) Total biaya
Kecamatan
BK Total
RK
RKB Rehab Hasat PU R RKB Rehab Anggaran
119,550,91
Kejaksan 48 41 7 2 65% 4,901,587,392 543,956,650 5,445,544,042
119,550,91
Kesambi 61 53 8 2 65% 6,336,198,336 621,664,742 6,957,863,078
119,550,91 10,879,132,99 1,787,286,13 12,666,419,12
Harjamukti 114 91 23 2 65% 2 4 6
Lemahwungku 119,550,91
k 0 0 8 2 65% 0 621,664,742 621,664,742
119,550,91
Pekalipan 18 14 4 2 65% 1,673,712,768 310,832,371 1,984,545,139
23,790,631,48 3,885,404,64 27,676,036,12
241 199 50 8 0 8

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 113


Tabel 8. Perhitungan Biaya RKB Berdasarkan Hasat PU TA.2016-2019
TAHUN AJARAN 2016/2017 TAHUN AJARAN 2017/2018
Total Total
Kecamatan RKB HPS RKB Anggaran RKB HPS RKB Anggaran
Kejaksan 0 119,550,912 0 0 0 119,550,912 0 0
Kesambi 1 119,550,912 119,550,912 119,550,912 2 119,550,912 239,101,824 239,101,824
Harjamukti 4 119,550,912 478,203,648 478,203,648 9 119,550,912 1,075,958,208 1,075,958,208
Lemahwungkuk 0 119,550,912 0 0 0 119,550,912 0 0
Pekalipan 0 119,550,912 0 0 0 119,550,912 0 0
597,754,560 1,315,060,032
TAHUN AJARAN 2018/2019 TAHUN AJARAN 2019/2020
Total Total
KECAMATAN RKB HPS RKB Anggaran RKB HPS RKB Anggaran
Kejaksan 0 119,550,912 0 0 0 119,550,912 0 0
Kesambi 1 119,550,912 119,550,912 119,550,912 0 119,550,912 0 0
Harjamukti 7 119,550,912 836,856,384 836,856,384 2 119,550,912 239,101,824 239,101,824
Lemahwungkuk 0 119,550,912 0 0 0 119,550,912 0 0
Pekalipan 0 119,550,912 0 0 0 119,550,912 0 0
956,407,296 239,101,824

e. Pengadaan Anggaran Ruang Kelas SD di kota Cirebon. Prosedur dalam pengajuan anggaran
Cirebon pada tahun 2015-2019 biaya pembangunan ruang kelas baru diawali dari
Pengadaan anggaran dalam pembangunan proses perencanaan awal di dinas pendidikan kota
fasilitas pendidikan ruang kelas baru maupun Cirebon, melalui staf dan kasi sarpras dan
rehab, pada tahap awal adalah melalui proses disetujui oleh Kabid Sarpras dan Kepala Dinas
perencanaan dari pihak pemerintah kota Cirebon. pendidkan kota Cirebon. Pada tahap perencanaan
Dinas yang terkait dengan perencanaan dalam ini digunakan dua prosedur dalam penentuan
pembanguan di kota Cirebon di serahkan pada kebutuhan pembangunan ruang kelas.
BAPEDA atau badan perencanaan daerah kota

PEMBAHASAN

a. Proyeksi Jumlah Penduduk Total, PUS (7-12) dan usia, kemudian menghitung rata-rata
tahun, PUMS (6-7), Peserta Didik Baru kematian dan kelahiran serta migrasi sebagai
berdasarkan APK kota Cirebon tahun 2015- faktor dasar yang menentukan dalam membuat
2019 sebuah estimasi atau peramalan.
Sesuai dengan teori social demand yang Dari teori ini maka, dengan adanya
dijadikan dasar dalam penelitian ini, penulis proyeksi jumlah penduduk kota Cirebon kita bisa
membutuhkan satu model dan teknik untuk mengetahui dan membuat perhitungan mengenai
memproyeksikan tujuan dan meramalkan kebutuhan prasarana yang diperlukan seiring
perkembangan sistem sosial dan ekonomi setiap dengan perkembangan penduduk usia sekolah 7-
saat. Proyeksi penduduk atau peramalan 12 tahun yang mencapai laju penduduk sebesar
kependudukan, sebagai dasar untuk perencanaan 2,3% pertahun. Hal ini sesuai dengan prinsip
komprehensif, perubahan sitem sosial dan social demand dan target Milenium Development
ekonomi sebagai ukuran dan karakteristik Goals 2015, arah kebijakan dan evaluasi capaian
struktural dari perubahan penduduk. Proyeksi pembangunan pendidikan, juga memperhatikan
kependudukan juga digunakan untuk komitmen pemerintah terhadap konvensi
mengestimasi peserta didik yang masuk di internasional mengenai pendidikan, khususnya
sekolah di masa depan. Dan sebagai dasar dalam Konvensi Dakkar tentang EFA, Konvensi Hak
memperkirakan jumlah pendaftaran berikutnya. Anak, MDGs, Summit on Sustainable
Proyeksi penduduk juga sebagai pendukung dari Development Pembangunan Milenium (MDGs),
berbagai peramalan dan proyeksi ekonomi. SRLQ NHGXD DGDODK ³0HQFDSDL 3HQGLGLNDQ 'DVDU
Komponen dasar untuk model proyeksi 8QWXN 6HPXD´ 7DUJHW DQJND SDUWLVLSDVL PXUQL
penduduk adalah menghitung dasar sruktur atau APM atau APK di Indonesia mencapai 100%
penduduk tahun awal berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2015.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 114


Sesuai dengan teori social demand dalam Selain itu adanya pembangunan madrasah
perencanaan pendidikan yang paling sederhana ibtidaiyah (MI) yang cukup pesat dikota Cirebon
adalah target perencanaan pendidikan yang selama 6 tahun terakhir. Dari jumlah awal MI
didasarkan pada poyeksi penduduk/pendaftaran. hanya ada satu MI dengan status negeri,
Hal ini sesuai dengan pendapat davis (1980, hlm. bertambah 19 MI baru yang berstatus swasta yang
³educational plan targets are set by mengakibatkan terjadinya penyebaran penduduk
estimating the number in identifiable population usia masuk sekolah untuk memasuki lembaga
group who will received give a mount of pendidikan dasar lain selain lembaga yang
VFKRROLQJ RU ³HGXFDWLRQ´ 'HQJDQ NDWD ODLQ LQWL dibawah dinas pendidikan kota Cirebon yaitu SD
dari metode ini adalah proyeksi penduduk, hal ini negeri dan SD swasta (KDP.W.1). Maka pada
disebabkan oleh adanya kesamaan masalah yang dasarnya di kota Cirebon tidak mengalami
muncul baik secara teoritis maupun metodelogi penurunan penerimaan peserta didik baru, karena
dalam pendekatan social demand dengan analisis terjadi penurunan penerimaan PDB hanya terjadi
kependudukan dan proyeksi penduduk. Hal ini di lingkungan dinas pendidikan kota Cirebon
GLNXDWNDQ GHQJDQ ³the projection of an artinya terjadi di SD negeri dan SD swasta. Hal
educational enrollment taret for a plan is based ini tidak terjadi di Madrasah Ibtidaiyah yang
on the mechanistic analysis of trend, which is then setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah
extrapolated´ 3HQGHNDWDQ social demand dalam peserta didik baru.
perencanaan pendidikan juga memiliki tujuan c. Jumlah Ruang Kelas yang dibutuhkan SD di
berdasarkan nilai sosial seperti pemerataan dan kota Cirebon pada tahun 2015-2019
keadilan dalam mendapatkan pendidikan. Dari hasil penelitian mengenai jumlah
b. Proyeksi Jumlah Peserta Didik Baru setiap ruang kelas yang dibutuhkan di setiap Sekolah
Kecamatan kota Cirebon Pada Tahun 2015- dasar negeri dan swasta yang ada di setiap
2019 kecamatan kota Cirebon, menunjukkan fakta
Berdasarkan hasil penelitian, untuk bahwa pada tahun ajaran 2014/2015 kota Cirebon
menyusun proyeksi siswa, proyeksi setiap masih kekurangan prasarana pendidikan berupa
tahunnya dihitung dengan menggunakan kenaikan ruang kelas baru dan ruang kelas rehabilitasi rusak
atau penurunan dari hasil angka penyerapan kasar berat. Berdasarkan perhitungan proyeksi yang
sehingga diperoleh hasil proyeksi sampai tahun dilakukan pada tahun ajaran 2015/2016 jumlah
yang diinginkan. Jika ASK menurun maka supaya ruang kelas yang harus dibangun sebanyak 241
digunakan metodel lain karena ASK yang ruang kelas dengan rincian 199 ruang kelas baru
menurun akan menghasilkan proyeksi siswa yang dan 50 ruang kelas rehab. Kemudian pada tahun
turun pula. Namun metode ASK hanya digunakan ajaran 2016/2017 kota Cirebon masih akan
untuk membuat proyeski peserta didik baru saja kekurangan ruang kelas baru sebayak 5 unit RKB,
atau satu tingkat. Maka didapatlah hasil penelitian pada tahun ajaran 201/2018 kota Cirebon masih
yang menurun pada setiap tahunnya di setiap akan kekurangan ruang kelas baru sebayak 11 unit
kecamatan di kota Cirebon. Hal ini didasarkan RKB, pada tahun ajaran 2018/2019 kota Cirebon
karena jumah peserta didik yang diproyeksikan masih akan kekurangan ruang kelas baru sebayak
hanya yang terdaptar di sekolah dasar negeri dan 8 unit RKB dan pada tahun ajaran 2019/2020 kota
swasta di kota Cirebon saja tidak menghitung Cirebon masih akan kekurangan ruang kelas baru
proyeksi peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah. sebayak 2 unit RKB.
Dari hasil penelitian melalui wawancara Berdasarkan teori proyeksi pada penelitian
dengan kepala Dinas pendidikan kota Cirebon ini, untuk membuat proyeksi siswa banyak
(KDP.W.1) menunjukkan bahwa alasan menggunakan metode arus siswa atau Flow Rate
menurunnya jumlah peserta didik di kota Cirebon karena hasil proyeksi menggunakan metode ini
karena rendahnya angka serap kasar penduduk yang paling mendekati keadaan karena berbagai
usia masuk sekolah, kemudian faktor kebijakan parameter dan indikator pendidikan. Metode arus
kota Cirebon yang mewajibkan penduduk usia 7 siswa atau flow rate adalah metode proyeksi yang
tahun yang wajib diterima sebagai peserta didik mengikuti ke mana siswa dalam satu jenjang
baru dikota Cirebon dengan dibuktikan oleh akta pendidikan dan sistem pendidikan secara
kelahiran dan berdomisili di kota Cirebon. Selain keseluruhan. Dalam arus siswa secara makro
itu adanya pembatasan kuota bagi penduduk kota terdapat tiga arus dari setiap tingkat, yaitu 1)
dan diluar kota Cirebon yang ditetakna oleh angka mengulang, 2) angka naik tingkat, dan 3)
peraturan walikota tentang PPDB tahun 2010 angka putus sekolah sehingga setiap siswa di
sampai tahun 2014 sehingga terjadinya penurunan tingkat I pada tahun mendatang akan terjadi siswa
jumlah peserta didik yang masuk ke kota Cirebon. mengulang di tingkat I, siswa naik ke tingkat II,
dan siswa yang putus sekolah di tingkat I.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 115


Berdasarkan hasil penelitian, proyeksi d. Estimasi Jumlah Biaya Ruang Kelas SD di
kebutuhan prasarana atau ruang kelas, dilakukan kota Cirebon pada tahun 2015-2019
berdasarkan metode flow rate projection dengan Untuk menghitung biaya satu unit ruang
asumsi target. Asumsi target digunakan karena kelas didasarkan atas dua harga satuan yaitu
pendekatan social demand lebih berfokus dengan berdasarkan harga perkiraan sendiri (HPS) dan
persamaan sebagai target atau tujuan perencana, berdasarkan DAK yaitu harga satuan (Hasat PU).
dari pada sebagai standar yang menjadi sistem Semua informasi ini telah terkonfirmasi dari
yang memonitor secara terus meAPKus dan setiap narasumber yang diwawancarai dengan
mengalihkan tujuan ketika penilaian menunjukkan jawaban informasi yang seragam.
penyimpangan sehingga seluruh penduduk Berdasarkan peraturan menteri pendidikan
terutama penduduk usia sekolah dapat menikmati dan kebudayaan nomor 9 tahun 2015, pasal 5 ayat
pendidikan dan dengan tujuan automatic \DLWX ³D rehabilitasi ruang kelas dan/atau ruang
promotion tanpa ada mengulang atau tinggal kelas guru dengan tingkat kerusakan paling rendah
(Issah, dkk. 2007). Sehinggga didapatlah proyeksi rusak sedang berikut perabotnya; b. pembangunan
yang menggabungkan dengan informasi keadaan ruang kelas baru (RKB) berikut sanitasi dan
atau proporsi jumlah peserta didik pada tahun SHUDERWQ\D´ $UWLQ\D SDGD SHUDWXUDQ LQL
sebelumnya. ditegaskan bahwa DAK atau Dana Alokasi
Hal ini berbeda dengan penelitian yang Khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat
dilakukan oleh Arun C Mehta, yang berjudul pada tahun 2015 diperuntukan untuk membangun
Projection of Population, Enrolment and Teacher ruang kelas baru dan rehabilitasi ruang kelas.
dengan menggunakan Enrolment Projection Dengan kata lain, DAK bisa dijadikan acuan
Based On Method Of Least Squared. Penelitian dalam menentukan perhitungan biaya ruang kelas
ini lebih didasarkan pada proyeksi pertumbuhan baru, sekaligus menjadi sumber anggaran dalam
penduduk usia masuk sekolah dan pertumbuhan pembangunan RKB dan rehabilitasi.
penduduk usia sekolah. Sehingga didapatkan dua Selain menggunakan peraturan DAK,
standar yang dipakai yaitu Standar pelayanan dalam perhitungan estimasi biaya untuk membuat
minimal pendidikan yang menitik beratkan pada anggaran dalam membangun satu unit ruang kelas
pendekatan social demand, dan sekaligus baru, ditetapkan berdasarkan pada peraturan dari
pencapaian standar nasional pendidikkan yang dinas cipta karya yang ditetapkan pada Permen
didasarkan pada proyeksi flow rate dengan target PU No.07/PRT/M/2011 tentang peraturan
MDGs yang bersumber pada data eksisting yang pelelangan dan pembangunan oleh pihak ketiga.
tersedia. Lain halnya dengan estimasi biaya dengan
Selain itu pada penelitian yang dilakukan menggunakan HPS, perhitungan estimasi biaya
oleh Arun C Mehta (2010) dan Ono Wiharna dalam membangun satu unit ruang kelas baru juga
(2007) yang berjudul Perencanaan Kebutuhan di tentukan oleh harga satuan yang dikeluarkan
Guru Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Dirjen Cipta Karya dalam Lampiran II Peraturan
Kewilayahan, hanya sebatas pada penelitian Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar nomor
proyeksi jumlah peserta didik pada lima tahun 144/C/KP/2015 tentang petunjuk pelaksanaan
proyeksi dan proyeksi jumlah tenaga pendidikan DAK Bidang Pendidikan Dasar tahun Anggaran
yang dibutuhkan, pada penelitian ini membahas 2015, dan lampiran A surat Direktur penataan
mengenai proyeksi jumlah peserta didik pada lima bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal
tahun proyeksi dan dampaknya bagi kebutuhan Cipta Karya Nomor:BU.0106-Cb./1836 tanggal
prasarana atau ruang kelas yang dibutuhkan sesuai 13 November 2014, yaitu biaya harga satuan
dengan hasil proyeksi jumlah peserta didik yang konstruksi permeter persegi untuk kota Cirebon
terserap. adalah Rp.1.867.983/m2 dengan biaya satu unit
Adapun kriteria Ruang kelas berdasarkan pekerjaan konstruksi sebesar Rp.
SNP yaitu : 119.550.912/RKB, dengan ketentuan luas RKB
1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan 64m2, dengan spesifikasi bahan dan pekerjaan
banyak rombongan belajar konstruksi sesua dengan standar yang tetera pada
2) Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 28 peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
peserta didik nomor 144/C/KP/2015.
3) Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 Berdasarkan perhitungan estimasi biaya
m²/peserta didik. Untuk rombongan belajar pembangunan RKB yang diperlukan oleh kota
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, Cirebon pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.
luas minimum ruang kelas adalah 30 m². 27.676.036.128; hal ini didasarkan pada
Lebar minimum ruang kelas adalah 5m. perhitungan Hasat PU.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 116


e. Pengadaan Anggaran Ruang Kelas SD di kota Kebijakan Umum APBD Prioritas Plafon
Cirebon pada tahun 2015-2019 Anggaran Sementara).
Dalam prosedur atau alur pengajuan Setelah terbetuk KUAPPAS maka DPRD
anggaran dilakukan melalui perencanaan dari melakukan proses lelang dengan pihak ketiga
SKPD dalam hal ini Dinas pendidikan Kota berdasarkan Permen PU No.07/PRT/M/2011
Cirebon. Dinas pendidikan membawa rancangan dengan menggunakan HPS. Kemudian setelah
perencanaan kebutuhan RKB dan biaya yang KUAPPAS terbentuk maka dinas pendidikan
dibutuhkan berdasarkan HPS dan menyiapkan RKA atau rencana kerja anggaran
mempertimbangkannya dengan BAPEDA kota yang didalamnya memuat sekolah mana saja yang
Cirebon untuk memfasilitasi pengajuan ke akan mendapatkan RKB dan Rehabilitasi. Setelah
pemerintah kota Cirebon. Dari Bapeda kemudian RKA terbentuk dan pihak ketiga pemenang lelang
(bersama SKPD) diajukan ke DPRD dan Walikota akan bersama-sama membangun RKB sesuai
untuk menjadi rancangan KUAPPAS (berbentuk dengan peraturan dan RKA dari SKPD.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Secara umum proyeksi penduduk kota secara bertahap. Jumlah estimasi biaya dala
Cirebon dari tahun 2015-2019 akan terus pembangunan satu unit RKB dapat menggunakan
mengalami kenaikan jumlah penduduk. dua formula perhitungan. Perhitungan pertama
Peningkatan jumlah penduduk usia masuk sekolah dengan menggunakan Harga Perkiraan Sendiri
(6 dan 7 tahun) dan penduduk usia sekolah (7-12 atau (HPS) yang didasarkan pada peraturan dari
tahun) akan berdampak langsung bagi dinas cipta karya yang ditetapkan pada Permen
peningkatan jumlah peserta didik yang wajib PU Nomor.07/PRT/M/2011 pasal 6. Sedangkan
terlayani oleh lembaga pendidikan dasar. perhitunggan kedua mengunakan harga satuan
Jumlah peserta didik yang terserap oleh atau Hasat PU yang didasarkan pada peraturan
lembaga pendidikan dasar ditentukan oleh tingkat yang dikeluarkan Dirjen Cipta Karya dalam
angka serap kasar (ASK) yang menjadi Lampiran II Peraturan Direktorat Jenderal
indikatornya adalah penduduk usia masuk sekolah Pendidikan Dasar nomor 144/C/KP/2015 tentang
(6 dan 7 tahun) di setiap kecamatan. Jumlah petunjuk pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan
peserta didik secara keseluruhan sekota Cirebon Dasar tahun Anggaran 2015, dan lampiran A surat
yang pada setiap tahunnya telah diproyeksikan Direktur penataan bangunan dan Lingkungan
akan meningkat dapat berdampak pada kebutuhan Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor:BU.0106-
jumlah prasarana atau ruang kelas yang Cb./1836 tanggal 13 November 2014.
dibutuhkan. Jumlah ruang kelas yang dibutuhkan Pengadaan anggaran yang dibutuhkan
pada tahun 2015 yang dihitung berdasarkan untuk membangun ruang kelas baru dan
standar pelayanan minimal pendidikan atau SPMP rehabilitasi ruang kelas rusak berat, dapat
mencapai 177 unit RKB. Sedangkan, jumlah dilakukan dengan pengajuan rencana kerja
ruang kelas yang dibutuhkan pada tahun 2015 anggaran oleh dinas pendidikan melalui Bapeda,
yang dihitung berdasarkan SNP mencapai 199 untuk diajukan kepada pemerintah kota melalui
unit RKB dan 50 unit ruang kelas rusak berat DPRD dengan KUAPPAS (Kebijakan Umum
yang harus direhabilitasi. APBD Prioritas Plafon Anggaran Sementara).
Jumlah kebutuhan ruang kelas akan terus Selain itu, dari pemerintah pusat melalui APBN
berkurang pada setiap tahun berikutnya apabila dengan memberikan bantuan Dana Alokasi
pada tahun pertama proyeksi (tahun 2015), Khusus (DAK) di bidang pendidikan.
dilakukan tindaklanjut dengan pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

Aref, A. (2011). Perceived impact of education on Assadullah, M.N. (2009). Return to private and
Poverty reduction in rural Areas of iran. public education in bangladesh and
Life Science Journal 8 (2), 489-501. Pakistan : A comparative analysis.
Journal of Asian Economics, 20(1), 77-
Adams, D. (2006). Educational Planning:
86
Differing Models. University of
Pittsburgh, Pennsylvania, USA : Banghart, F.W and Trull, A. (1990). Educational
Elsevier Inc. All rights reserved Planning. New York : The MacMillan
Company

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 117


Bayou, J and C. Gouel. Sauvageot C. (2005). Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang
Projection of net enrolment rates of Perubahan atas PP No.19 tentang SNP
primary school age children, gender in
Permen PU No.07/PRT/M/2011, tentang Standard
primary and secondary levels for 2015.
dan pedoman pengadaan pekerjaan
Paper commissioned for the EFA Global
konstruksi dan jasa konsultasi dan
Monitoring Report 2006, Literacy for
Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang
Life
pengadaan barang dan jasa.
Dash, M & Neena Dash. (2008). School
6D¶XG GDQ 0DNPXQ Perencanaan
Management. New Delhi : Atlantic
Pendidikan, Suatu Pendekatan
Publishing Corporation.
Komprehensif. Bandung : Remaja
Davis, Russell G. (1980a). Planning Education Rosdakarya.
For Development Volume I.
Santoso, Joko, dkk. Evaluasi Skala Pelayanan
Massachusetts : Center for Studies in
Prasarana Pendidikan. Jurnal Rekayasa
Education and Development Harvard
Sipil. Volume 6, no.2-2012 ISSN 1978-
Graduate School of Education
5658. Hlm 156-167
Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan
Subekti, Solving dan Supriharjo, Rina D. (2014).
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Konsep Optimalisasi Distribusi Sekolah
Nomor:BU.0106-Cb./1836 tanggal 13
Tingkat Dasar (SD/MI) berdasarkan
November 2014.
Pola Persebaran Permukiman di
Grip, Richard S. (2004). Projecting Enrollment in Kabupaten Ngawi. Jurnal Teknik Pomits
Rural Schools : A Study of Three Vol. 3 No.2, (2014) ISSN: 2337-3539
Vermont School Districts. Journal of (2301-9271 print)
Research in Rural Education, 2004, 19
Talpur, M.A.H, Napiah, M, at all. (2014).
(3).1-6.
Analyzing Public Sector Education
Isaah, Madeez Adamu, dkk.(2007). Achieving Facilities : a Step Further Towards
Universal Primary Education In Ghana Accessible Basic Education Institutions
By 2015: A RealityOr A Dream?. New In Destitute Subregions. International
York : UNICEF Education Studies Canadian center of
3 UN Plaza, NY, NY 1001 7 Science and Education; vol. 7, No. 4;
ISSN 1913-9020, E-ISSN 1913-9039.
Kemdikbud. (2011). Panduan Penghitungan
Biaya Pencapaian Standar Akses 7UH¶SDQLHU 0 &KDSOHX 5 0RUHQF\ &
(PBPSA) Decentralized Basic Education Tool and Methods for a transportation
1 Management and Governance. household survey. Urban & Regional
Jakarta: Kemdikbud Information Systems Association
(URISA), 20(2008).
Kumar, Ashok. (2004). Current Trend in Indian
Education. New Delhi : APH Publishing Unesco .(2010). Module 5 Projections and
Corporation Scenario Building. Paris : International
Institute for Educational Planning.
Lasker, R.D., dkk. (2001). Partnership Synergy :
A Practical Framework For Studying Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
And Strengthening The Collaborative Sistem Pendidikan Nasional.
Advantage. Milbank Quarterly, 79(2),
Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
179-205.
Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Wiharna, Ono. (2007). Perencanaan Kebutuhan
tentang Standar Nasional Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Pendekatan Kewilayahan. Mimbar
tentang Pedoman Penyusunan dan Pendidikan No. 1/XXVI/2007. Hlm 63-
Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 71.

Jurnal Administrasi Pendidikan Vol.XXIV No.1 April 2017 118

Anda mungkin juga menyukai