2. Profil Usaha
A. Visi : Menjadi perusahaan penghasil energi
alternatif ramah lingkungan dengan mengolah
limbah arang secara efektif dan produktif
melalui pembuatan briket.
B. Misi : a) Menyediakan produk energi ramah
lingkungan
b) Turut ambil bagian dalam mengatasi krisis
energi dengan mengolah kembali limbah
arang
c) Menyediakan pelayanan prima kepada
industri-industri kerjasama perusahaan.
3. Kelebihan Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pengusaha arang di Jl.
Satangga 13-17 Makassar menyatakan bahwa selama proses penjualan
terdapat arang yang sudah lapuk dan tidak bisa dijual kembali. Namun arang
hancur tersebut dapat dimanfaat menjadi briket sehingga kelebihan dari
perusahaan yang dibuat berupa pemanfaatan limbah arang untuk diolah
menjadi briket sebagai pengembangan energi alternatif yang terbarukan,
bernilai ekonomis serta mampu menjadi solusi solutif mengatasi krisis energi.
Selain itu karena briket ini memanfaatkan limbah arang maka harga jualnya
di bawah produk briket yang tersebar di pasaran, dengan kandungan kalor
yang setara dengan produk yang sudah ada, sehingga dapat menurunkan biaya
operasional produksi.
1) Sumber Daya Manusia (SDM)
Para pengepul arang area Makassar dan sekitarnya
2) Networking
Produk ini akan didistribusikan kepada pedagang, dan juga pangsa pasar
rumah tangga dan UKM yang menggunakan kompor arang atau kompor
briket.
3) Visi yang berkelanjutan
Produk yang aman dan ramah lingkungan, maka dapat memberikan
pembaharuan terhadap pangsa pasar di Indonesia
B. Struktur Organisasi
a. Direktur : Nurfiana Abdullah
b. Manager : Rahmayani
c. Keuangan : Haslipa
d. Pemasaran : Nurlina dan Abdul Gafur
B. Implementation Step
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan produksi dan pemasaran produk
tanaman sukulen.
1. Lokasi pembuatan produk briket di Jl. Satangga 13-17 Kota Makassar. Lokasi
ini dipilih karena merupakan pemasok arang yang cukup besar di Makassar.
2. Limbah arang dikumpulkan dari pemasok atau pembuat arang, kemudian
dibentuk menjadi briket dan dikemas, kemudian dipasarkan.
3. Proses produksi dan pemasaran. Gambaran proses produksi dan pemasaran
dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Bagaimana caranya penjualan secara ekspor?
Dalam pasar lokal briket ada yang dijual ecer dengan kemasan per kg
untuk pemenuhan para pengusaha menengah dan kebawah, sedangkan untuk
pengusaha besar dan ekspor ke luar negeri dijual dalam ton. Harga jual briket
bervariasi yaitu………….
C. Evaluation Step
Proses evaluasi dilakukan dengan melihat hasil perkembangan usaha.
Tingkat keberhasilan produk dapat diketahui dengan jumlah permintaan
konsumen dan kelangsungan usaha.Selain itu usaha juga dapat dievaluasi dari
hasil komentar konsumen mengenai produk souvenir tanaman sukulen.
D. Conclution Step
Kesimpulan dapat diambil berdasarkan hasil evaluasi usaha.
E. Make a Report
1. Pembuatan Laporan awaldilakukan dengan melihat hasil dan mengevaluasi
kesimpulan pada saat pelaksanaan kegiatan.
2. Pembuatan Laporan Menengahdilakukan saat terjadi kesalahan pada
pembuatan laporan awal.
3. Pembuatan Laporan Akhirdisusun setelah revisi yang dilakukan telah selesai
dan mulai menyusun laporan dengan hasil yang telah disempurnakan
BAB IV
HASIL SURVEI
A. Survei Harga
Berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan pada tanggal 08 September
2019 menyatakan bahwa dari beberapa lokasi yang telah kami observasi,
mayoritas masyarakat dari berbagai kalangan terutama kaum hawa meminati
tanaman sukulen dikarenakan jenis dan warnanya yang bervariasi dan juga
terdapat berbagai macam bentuknya yang unik. Tanaman sukulen yang ada di
daerah kota makassar biasanya dijual dengan kisaran harga minimal Rp 15.000
sampai Rp500.000,-. Oleh karena itu, kami ber-insiatif untuk mengembangkan
tanaman sukulen sebagai souvenir yang bernilai tinggi, ekonomis dan memiliki
nilai estetika dengan kemasan yang unik dan menarik. Souvenir tanaman sukulen
nantinya kami jual dengan kisaran harga Rp 15.000,- sampai Rp100.000,-
tergantung jenis dan tingkat kesulitan pembuatannya.
A. Biaya Peralatan
Harga Satuan Harga Total
No Peralatan Kuantitas
(Rp)
1 Sekop mini 3 pcs 7.500 22.500
2 Kaos tangan 3 pcs 15.000 45.000
3 Baskom 3 pcs 25.000 75.000
4 Gunting 5 pcs 5.000 25.000
5 Stapler 5 pcs 8.000 40.000
6 Cat 2 kaleng 25.000 50.000
7 Lem lilin 10 pcs 700 7.000
8. Lem tembak 3 pcs 10.000 30.000
9.
10
294.500
Total (Rp)
B. Biaya Bahan
Harga Satuan
No Bahan Kuantitas Harga Total
(Rp)
1 Pot plastik 1.000 pcs 250 250.000
2 Tanaman sukulen 1000 pcs 3.000 3.000.000
3 Sekam 1 karung 80.000 80.000
4 Kerikil 5 karung 15.000 75.000
5 Pasir 5 karung 10.000 50.000
6 Kertas karton 500 175 87.500
7 Tali rami 1 roll 50.000 50.000
8 Kaca mika 1000 pcs 250 250.000
9 Kartu ucapan 1000 pcs 50 50.000
10 Hiasan pita 1000 pcs 25 25.000
Harga Total (Rp) 3.917.500
C. Biaya Perjalanan
Harga Harga
No Jenis Barang Kebutuhan
Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Paket data,
Pemasaran dan Promosi 250.000 250.000
iklan online.
2 Transportasi 150.000 - 150.000
3 Uang Listrik 200.000 - 200.000
Harga Total (Rp) 600.000
D. Total Biaya
E. Analisis Ekonomi
1. Biaya Produksi
a. Variable cost
Tanaman sukulen Rp. 30.000 / 10x pakai = Rp. 3.000 / 1x pakai
Pot Rp. 2.500 / 10x pakai = Rp. 250 / 1x pakai
Pasir Rp. 500 / 10x pakai = Rp. 50 / 1x pakai
Sekam Rp. 800 / 10x pakai = Rp. 80 / 1x pakai
Kerikil Rp. 750 / 10x pakai = Rp. 75 / 1x pakai
Humus Rp. 500 / 10x pakai = Rp. 50 / 1x pakai
Kaca mika Rp. 2.500 / 10x pakai = Rp. 250 / 1x pakai
Tali ramiRp. 500 / 10x pakai = Rp. 50 / 1x pakai
Pita Rp. 250 / 10x pakai = Rp. 25 / 1x pakai
Lem Rp. 70 / 10x pakai = Rp. 7 / 1x pakai
Kartas karton Rp. 1.750 / 10x pakai = Rp. 175 / 1x pakai
Kartu ucapanRp. 500/ 10x pakai = Rp. 50 / 1x pakai
Cat Rp. 250 / 10x pakai = Rp. 25 / 1x pakai
b. Fixed Cost
Sarung tangan Rp. 45.000 / 1000x pakai = Rp. 45 / 1x pakai
Sekop mini Rp. 22.500 / 1000x pakai = Rp. 23 / 1x pakai
Staples Rp. 40.000 / 250x pakai = Rp. 160 / 1x pakai
Baskom Rp. 75.000 / 500x pakai = Rp. 150 / 1x pakai
Lem tembak Rp. 30.000 / 500x pakai = Rp. 60 / 1x pakai
Gunting Rp. 25.000 / 500x pakai = Rp. 50 / 1x pakai
∑Fixed cost = Rp. 488
c. Biaya lain-lain
Pemasaran, Promosi Rp. 250.000 / 1000x pakai = Rp. 250 / 1x pakai
Transportasi Rp. 150.000 / 100x pakai = Rp. 1.500 / 1x pakai
Uang listrikRp. 200.000 / 250x pakai = Rp. 800 / 1x pakai
Keterangan:
BT = Biaya Tetap
HJ = Harga Jual
BV = Biaya Variabel
8.076.000
¿ ×100 %=56,1 %
14.400.000
Data diatas menunjukkan bahwa ROI = 71,68% sehingga usaha ini layak
hanya jika bunga (tabungan) bank < 71,68%, sebaliknya bila > 71,68%
menjadi tidak layak.