Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

AKUNTANSI REG 2 UTS PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN


(Business Plan “Briket Tempurung Kelapa”)
Dosen Pengampu : Dr. Danang Satrio, SE, MM

Disusun Oleh :
SYIFA RIKHANA
0521027251

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS PEKALONGAN (UNIKAL)
2024

A. IDENTIFIKASI BISNIS
1. Nama Perusahaan : Sybr (Syifa Briket)
2. Bidang Usaha : Bahan Baku
3. Jenis Produk : Briket Tempurung Kelapa
4. Alamat Perusahaan : Ds. Karanganyar Tirto Pekalongan
5. Nomor Telepon : 085601581152

B. LATAR BELAKANG BISNIS


Sybr merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
bahan baku kelapa yang sudah berjalan sejak tahun 2010. Selama ini beberapa
proses pengolahan bahan baku kelapa yang dilakukan diantaranya adalah
bahan kelapa mentah (utuh), daging kelapa (kelapa cungkil), kelapa parut,
sampai dengan santan. Pencatatan tahun 2023 menunjukkan rata-rata
konsumsi kelapa harian yang diolah hingga mencapai 180 buah kelapa.
Selama ini limbah yang dihasilkan dari pengolahan bahan baku di Sybr berupa
sabut, tempurung kelapa, dan sisa perasan kelapa (ampas) yang biasanya
dialihkan untuk dijual ke beberapa segmen, seperi sabut biasanya diambil oleh
pengrajin sapu tradisional maupun tempurung kelapa untuk tukang ikan asap.
Sedangkan ampas kelapa dibeli oleh peternak untuk pakan, sehingga 3 (tiga)
limbah sisa pengolahan bahan baku tersebut dapat menjadi potensi tersendiri
dalam bisnis kelapa Sybr. Salah satu sisa pengolahan bahan baku yang
memiliki nilai ekonomi cukup tinggi adalah tempurung kelapa dimana limbah
ini memiliki banyak peminat dikarenakan keunggulan dalam pemanfaatannya
sebagai bahan dasar pembakaran terutama untuk arang aktif, arang
pembakaran kuliner, maupun pengasapan daging maupun ikan. Berangkat dari
potensi tempurung kelapa yang demikian, dewasa ini terdapat potensi lain
yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dengan
sedikit pemrosesan lanjutan menjadi Briket Tempurung Kelapa. Briket
merupakan bahan bakar padat yang diperoleh dari bahan organik, limbah
industri yang diolah dengan proses karbonisasi, dan dicetak dengan tekanan
tertentu, yang biasanya berasal dari cangkang buah karet, cangkang buah
sawit, tongkol jagung, sekam padi, maupun serbuk kayu. Sehingga hal ini
sangat memungkinkan untuk mengembangkan tempurung kelapa yang
memiliki keunggulan potensial dari briket.

C. PENJELASAN PRODUK
Proses pembuatan briket tempurung kelapa cukup sederhana, namun
memiliki prosedur yang cukup banyak yaitu sebagai berikut.
1. Tempurung kepala dibakar sampai hangus menjadi arang (jangan sampai
menjadi abu), lalu tumbuk sampai halus. Proses ini bervariasi, bisa
menggunakan blender atau penumbuk manual.
2. Proses penghalusan arang tempurung kelapa dilakukan berulang hingg
benar benar halus menjadi bubuk arang.
3. Buat adonan yang tediri dari air dan tepung kanji. Komposisi disesuaikan
dengan jumlah bubuk arang yang tersedia.
4. Campurkan bubuk arang dengan adonan tepung kanji sampai pada kondisi
lembek seperti tanah liat (tidak terlalu basah ataupun kering).
5. Bentuk adonan sesuai kebutuhan, biasanya briket paling umum berbentuk
bola, balok, maupun pipa (tabung berlubang tengah atau selongsong).
6. Jemur adonan sampai benar-benar kering (dengan panas matahari
simultan, biasanya membutuhkan waktu 1 hari atau 12 jam).

D. TUJUAN
1. Pemanfaatan limbah pengolahan bahan baku
2. Meningkatkan potensi nilai ekonomis limbah bahan baku
3. Inovasi produk hasil olahan limbah pengoalah bahan baku yang dapat
dioptimalkan kedalam penggunaan secara masal (masyarakat luas)

E. POTENSI
Potensi dari produk briket tempurung kelapa yang dikembangkan
dalam pemanfaatan peluang bisnis cukup menjanjikan, dimana bahan baku
tempurung kelapa yang ada di Sybr tidak membutuhkan biaya tambahan,
dikarenakan bahan tersebut adalah limbah sisa hasil pengolahan bahan baku.
Selain itu potensi dari hasil akhir pengembangan briket tempurung kelapa
dapat meningkatkan nilai ekonomis dibandingkan dengan nilai ekonomis
arang tempurung kelapa.

F. ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan produk
Produk briket tempurung kelapa terbukti memiliki beberapa
kelebihan diantaranya seperti lebih panas dan merata, bara api lebih
awet (proses menjadi abu lebih lama daripada arang), sisa pembakaran
(abu) yang cukup sedikit. Harga yang cukup bersaing dan terjangkau
dibandingkan antara benefit dan cost yang dikeluarkan pada arang
tempurung kelapa biasa.
b. Bahan baku mudah didapat dan gratis
Bahan baku utama dari produk briket yaitu tempurung kelapa
yang digunakan merupakan bahan baku yang pasti ada pada Sybr dan
merupakan sisa bahan baku tidak terpakai (secara umum), sehingga hal
ini menjadi pokok utama dalam pemanfaatan yang diterapkan dalam
pembuatan briket.
c. Bentuk fisik yang dinamis
Briket memiliki bentuk yang dinamis yaitu bentuk bentuk yang
simetris yang dapat diatur sesuai dengan keinginan pembuat. Selain
itu, bentuk fisik dasar briket yang biasanya berbentuk balok
memungkinkan untuk penataan yang lebih rapi, compact, dan dapat
mendukung untuk beberapa segmen produksi lain seperti pengiriman,
display produk, maupun aestethic form.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Belum memiliki cukup pengalaman Pengalaman untuk memulai usaha
yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus
diatasi.
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia Keterbatasan sumber daya manusia
sebagi produsen atau pembuat briket tempurung kelapa.
3. Opportunities (Kesempatan)
a. Belum ada pengembangan lebih lanjut dari arang untuk tujuan
pembakaran yang lebih efektif selain briket.
b. Harga produksi yang minim sehingga harga jual dapat bersaing dengan
harga arang konvensional dengan keunggulan yang lebih pada briket.
c. Bentuk fisik yang sangat memudahkan untuk pengiriman barang dalam
jumlah yang banyak dan compact packaging.
4. Threats (Ancaman)
Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bisa terjadi adalah
keacuhan konsumen. Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap
produk baru yang belum masal diproduksi (ada dimana-mana) dan
dipergunakan secara luas.
G. BUSINESS PLAN ASPECT
1. Teknologi
a. Memberikan prioritas pada keamanan dan privasi data konsumen yang
mencakup seluruh aspek proses bisnis, seperti transaksi,
pengembangan produk, riwayat bisnis, maupun ulasan produk
b. Melakukan pemantauan (riset) tentang pengembangan teknologi
terkini dan berkelanjutan, serta mengintegrasikannya kedalam layanan
maupun produk
c. Melakukan analisis data bisnis melalui identifikasi pola atau siklus
konsumen menggunakan teknologi berbasis strategi dan pengolahan
2. Pemasaran
a. Melakukan pendekatan komunikatif yang efektif melalui semua
elemen dan segmen, seperti media sosial, digital campaign, dan
kemitraan berbasis strategi
b. Memahami perilaku konsumen dan tren pasar dengan menggunakan
pendekatan riset terpadu secara terus menerus (simultan) dan
berkelanjutan
c. Mengembangkan produk yang memiliki efisiensi dan efektifitas serta
multiguna baik secara segmen maupun global
d. Menyediakan layanan yang selalu inovatif dan menyesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan serta berdasarkan pada pengalaman maupun
paradigm pasar
3. SDM
a. Melakukan strategi kolaboratif untuk berbagai segmen pengelolaan
dengan merekrut SDM yang memiliki kompetensi dan proporsionalitas
yang mumpuni
b. Melakukan basic manner atau pelatihan dasar untuk setiap SDM
dengan orientasi pengembangan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan ketrampilan dan produktifitas layanan maupun kinerja
karyawan
c. Mengembangkan dan mempertahankan SDM yang memiliki dedikasi
dan bakat dalam pertumbuhan bisnis
4. Keuangan
a. Memberikan ruang dalam pendanaan untuk pemilahan antara omset
dan profit yang jelas dan detail
b. Melakukan alokasi dana secara menyeluruh yang berfokus pada
prioritas pengembangan, pertumbuhan, dan inovasi bisnis
c. Melakukan analisis keuangan yang berdasarkan pada metrik keuangan
yang disusun dengan pola anggaran terstruktur dan strategis
d. Melakukan investasi pada plot plot keuangan maupun celah bisnis
yang dapat difungsikan sebagai strategi minimalisire resiko dan
stabilitas bisnis jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai