Anda di halaman 1dari 2

r-!

PUNGST ASTTES / PARASENTESTS ABDOMEN


Nomor: No. Revisi: Halaman:
MA, / SPO I YMKI RSr/ Xl I 2020 0 1/2
RSI PATI
[. Raya Pati-Tayu KM 18
Waturoyo, Margoyoso, Pati
Tanggal terbit Ditetapkan

STANDAR
PROSEDUR
19 Nopember2020 +
I'ffi*
OPERASIONAL fli*+nffi*dil'MKM
Pengertian Yaitu tindakan untuk mengeluarkan cait'an (Asites) dartd#m kavum
peritoneal melalui luka irsisi kecil atau pungsi lewat dindirtg abdomen.
Tujuan - Untuk pemeriksaan diagnostik cairan asites
- Penanganan asites masif yang resisten terhadap terapi nutrisi
maupun diuretik
- Sebagai tindakan awal sehehrm dIak*annya pemeriksaan
imaging diagnostik
- Sebagai dialysis peritoneal atau pembedahan
Kebijakan Peraturan Direktur RSI Pati Nomor : 865IPER/DIR/RSI/il /2019
Tentang Kebiiakan Pelayanan dan Asuhan Pasien RSI Pati.
Prosedur 1. Persiapan Pasien
- Motivasi tindakan yang akan dilakukan
- Penandatanganan informed consent
- posisi disesuaikan keadaan pasien(terlentang /mirtng/ dvd"k).
2. Pereiapan alat/obat :
- Betadine 10 %,
- Alkohol m %.
- Kassa steril dan plester secukupnya
- Doek lobang steril : l" lembar
- Handscoen steril : l pasang
- Disposible syringe 3 cc, 10 cc : 1 buah
- Lidocaine :2 ampul
I.V cateter no.l-6 : L set
- Blood set (baru,sudah dimodifikasi) .
- Kapasalcoholsecukupnya
- Bengkok / neerbecken / ember:1buah
3. Pelaksanaan
1. Atur posisi pasien supine atau setengah duduk
2. Desinfeksi dinding perut kiri bawah dengan betadin
3. Ulaogp desinfeksi dengan alkohol T0 %
4. Berikan anestesi local dengan lidocain 2 % sebanyak 2-4 cc
dengan spuit 5 cc
PLTNGST ASCTTES I PARASENTESIS ABDOMEN
Nomor: No. Revisi: Halaman:
34il/ SW / YMK/ RSr/ XV 2020 0 2/2
RSI PATI
[. Raya Pati-Tayu KM 18
faturovo ]dargovoeo, Pati
Prosedur 5. Lakukan pungsi di daerah kuadran perut kiri bawah, kurang
lebih5cmke arahkraniallalu 5 cm medial dariSLdS. Kemudian
cabut trocard. Apabila cairan asites tidak mengalir, pasang
trocard kembali dan posisi IV cateter diperbaiki
6. Lakukan dengan abocath no 16, sambung dengan bloodset,
kemudian cairan abdomen dialirkan
7. Untuk mempercepat pengeluaran cairan dapat dilakukan
aspirasi dengan menggunakan disposable syringe L0 cc, melalui
lV cateter lansung.
8. Alirkan maksimal2OOO cc
9. Awasi KU pasien
10. Cabutabocath
11. Tutup dengan kasa steril dan betadine
12. Selesai tindakaru pasien [ianiurkan tidur posisi miring
L3. Pada Akhir tindakan dihitung jumlah cairan yang keluar dan
perhatikan warna cairan yang keluar.
Unit Terkait 1. IGD
2. Instalasi Rawat Inap
3. UnitHemodialisa
4. ICU

Anda mungkin juga menyukai