Anda di halaman 1dari 2

t--r

PUNGST PLELIRA GORAKOSTNTESTS)

Nomor: No. Revisi: Halamaru


34ssl sPol YMK/ RSr/ Xt / 2tr20 0 1/2
RSI PATI
[. Raya Pati-Tayu KM 18
Waturoyo, Ivlargoyo6o, Pati
Tanggal erbit Ditetapkan
19 Nopember2020 ,Direktur,
STAI{DAR il 1*3d,
PROSEDUR t*t 19

OPERASIONAL s#
Gfl &=
MKM
Pengertian Merupakan tindakan invasif dengarfqefginGrsi ja\m melalui
dinding toraks untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura
Tujuan Tindakan ini memiliki tujuan diagnostik yaitu mendapatkan spesimen
cairan pleura untuk .pemeriksaan lebih latrjut dan juga tujuan
terapeutik untuk mengurangi tekanan mekanik terhadap paru dengan
cara mengeluarkan cairan dari rongga pleura
Kebiiakan Peraturan Direktur RSI Pati llomor : 865/PER/DIR/RSI/tr/2019
Tentang IGbijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien di RSI Patl
Prosedur L. Persiapan Pasien
- Motivasitindakanyangakandilakukan
- Penandatanganan informedconsent
- pasien diposisikan duduk bila memungkinkan atau setengah
duduk
2. Persiapan alat/obat :
- Sarung tangan steril
-. " Spuit 5 cc dan 50 cc

- Kateter vena nomor 1"6


- 'lhree way stopcock
- Blood set
- Lidocain 2%
- Alkohol T0 %
- Betadine
- Kasa steril
- Plester
- Beberapa tabung/spuit untuk pemeriksaan spesimen
3. Pelaksanaan
1. Atur posisi pasien duduk bila memungkinkan atau setengah
duduk
2. Tentukan tempat aspirasi dengan pemeriksaan fisik dengan
bantuan radiologi (foto toraks)
3. Memberi tanda daerah yang akan dipungsi di linea axilaris
posterior khususnya tempat insersi di bawah batas redup pada
pemeriksaan perkusi di ruang intercostal, tepi atas iga
f-

PUNGSI PLEURA

Nomor: Ns. Revisi: Halattran:


M55 / SPA I YMK/ Rer/ XU 2020 0 2/2
RSI PATI
[. Raya Pati-Tayu KM 18
Waturovo, Marqovoso, Pati
Prosedur 4. Desinfeksi dengan kasa steril yang diberi betadine, dari arah
dalam ke luar, lalu ulangi dengan alkohol 70%. Pasang duk
steril dengan lubang pada tempat yang akan dipungsi.
5. Anastesi lokal dengan lidocain Z%24 ce dengan spuit 5 cc,
diirfiluasikan anestesi lokal inhadermal, tunggu Beaaat
kemudian lar$utkan ke arah dalam hingga terasa janrm
menembus pleura.
6. ]ika jarum telah menembus rongga pleura lalu dilakukan
aspirasi di dalam kavum pleura sampai spuit penuh, kemudian
spuit dicabut.
7. Luka bekas tusukan segera di tutup dengan kasa betadine.
8. Selarrjutkan hrsukkan katAter vena f abocath nomor 16 di
tempat tusukan jarum anastesi lokal dan apabila telah
menembus pleura, maka maindrain (piston) jarum dicabut.
9. sambungkan bagian pangkal jarum dengan threeway stopcock
(stopkran) dan spuit 50 cc (unhrk aspirasi).
10. Dilal$kan aspirasi sampai cairanmemenr.ilri spuit 50 cc.
11. Ujung threeway stopcock yang lain dihubungkan dengan blood
spt (untuk pembuangan). Dilakukan penutupan kran aliran
threeway otopcoek ke rongga pleura.
12. Cairan dalam spuit dibuang melalui aliran blood set
L3. Iftan threeway stopcock kembali di putar ke atah rongga pleura
dan dilakrkan aspirasi kembali 50 cc
14. Dilakukan evakuasi sampai jumlah cairan maksimal1500 cc
15. Evaluasi cairan yang keluar, hitung periodik
16. Hentikan aspirasi cairan jika sudah batuk-batuk /nyeibemafas
17. Setelah selesai evakuasi kateter vena dicabut dan luka bekas
tusukan ditutup dengan kasa steril yang telah diberi betadine
L8. Awasi KU pasien dan TTV pasien
L9. Prosedur pungsi selesai
Unit Terkait 1. IGD
2. hrstalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Unit Hemodialisa
5. ICU

Anda mungkin juga menyukai