Laporan Kasus Besar Kegiatan Asuhan Gizi
Laporan Kasus Besar Kegiatan Asuhan Gizi
Di Susun Oleh :
RINA IRIANA
Laporan Studi Kasus Besar Praktik Kerja Lapangan Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada
Pasien Vomitus Dehidrasi di RSUD Tugurejo Semarang.
Ahamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya maka laoran kasus besar dengan judul “Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis di RSUD Tugurejo Semarang” dapat di selesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dengan seluruh kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
sebasar-besarnya kepada :
1. Ibu Dwi Nur Endah J.F, SKM, MM selaku Ketua Intalasi Gizi RSUD Tugurejo Semarang.
2. Ibu Chusnatul Ulum, AMG selaku pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk
dan pembelajaran, bimbingan serta motivasi dalam melakukan kasus besar ini.
3. Seluruh Ahli Gizi di Instalasi Gizi RSUD Tugurejo Semarang yang telah banyak
memberikan bimbingan selama PKL berlangsung.
4. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan.
5. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat.
Penulis menyadari bahwa laporan masih belum sempurna, tetapi penulis telah berusaha
dengan kemampuan yang ada untuk menyajikan yang terbaik, maka kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Rina Iriana
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan manajemen asuhan gizi
klinik di rumah sakit yang meliputi analisis kasus pasien tentang pengkajian,
perencanaan, penerapan, evaluasi dan membuat laporan.
b. Tujuan Khusus
a. Melakukan skirining gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi dan monitoring
evaluasi di RSUD Tugurejo Semarang.
b. Melakukan pemorsian selama tiga hari penuh dengan frekuensi 3x makanan
utama dan 1x selingan sesuai dengan anjuran dan siklus menu yang telah
ditetapkan di RSUD Tugurejo Semarang.
B. Gambaran Kasus
An. NF masuk rumah sakit dengan keluhan muntah dan demam tinggi. An. NF
didiagnosa Vomitus Dehidrasi. Pasien masuk rumah sakit sejak tanggal 12 November
2017 di RSUD Tugu Rejo Semarang.
1.1.Data subyektif
1.1.2.1. Data Riwayat Gizi
a. Riwayat gizi :
An.NF memiliki pola makan 4x sehari yang terdiri 3x makanan utama dan
1x selingan.
An.NF sering makan dengan kebiasaan makanan porsi sedikit (1 entong
setiap kali makan) dan suka makan disekolah jajanan.
An.NF tidak terlalu sering untuk mengkonsumsi lauk hewani dan nabati,
dikarenakan terbatasnya ekonomi dan sumber daya, dan tidak suka
sayuran.
Hasil recall An.NF pada hari minggu 12/11-2017 pada saat pasien baru
masuk RS adalah sebagai berikut:
(Nilai 1 setiap jawaban “ya” Beresiko bila salah satu jawaban “ya” dan dilakukan pengkajian
lebih lanjut oleh dietesien)
Parameter :
Ket :
(penyakit atau keadaan yang mengakibatkan malnutrisi)
Diare kronik / PJB / HIV / Kanker / PHK / PGK / TB pary / Terpasang stoma / Trauma /
Combustio luas / kelainan anatomi mulut yang menyebabkan kesulitan makan (misal : bibir
sumbing) / Rencana ATAU paska operasi mayor (misalnya : laparotomi, torakotomi) /
Kelainan metabolik bawaan (inborn error metabolism) / Retardasi mental / Keterlambatan
perkembangan / lain-lainn sebutkan : ............................
2. Biokimia
Tabel 3.2 Data Biokimia Pasien
Pemeriksaan Hasil Interpretasi
Typi O 1/640 Tinggi
Typi H 1/640 Tinggi
Identifikasi : hasil dari pemeriksaan hasil labolatorium An.NF widal tinggi
4. Dietery History
Tabel 3.4. Data Diet History
Terminologi Dietery Hasil Interpretasi
History
FH .1.1.1.1 Asupan energi 0 kkal (0% ) Defisit Berat
total
FH 1.2.1.1 Jumlah cairan 820 ml/hari
melalui oral
FH 1.5.1.1 Lemak total 0 gram (0% ) Defisit Berat
FH 1.5.2.1 Protein total 0 gram (0% ) Defisit Berat
FH 1.5.3.1 Karbohidrat 0 gram (0% ) Defisit Berat
total
5. Riwayat Personal
Tabel 3.5. Data Riwayat Personal
Terminologi Data Pasien Hasil Interpretasi
CH 1.1.1 Umur 8 tahun
CH 1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH 1.1.4 Bahasa Jawa – Indonesia
CH 1.1.6 Pendidikan SD
CH 2.1.1 Keluhan Pusing dan Muntah
CH 3.1.6 Pekerjaan Pelajar
CH 3.1.7 Agama Islam
Identifikasi : Status sosial ekonomi pasien masuk kategori menengah kebawah
(NI.2.1)
Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan adanya mual dan muntah pada pasien
yang dapat mempengaruhi asupan pasien dibuktikan dengan energi 0%, protein
0%, lemak 0%, karbohidrat 0%.
Tabel 3.6 Interpretasi Recall 24 jam
Energi dan Tingkat
Asupan Kebutuhan Interpretasi
Zat Gizi kons.(%)
Energi 0 kkal 1097 kkal 0 Asupan kurang
Protein 0 gram 53 gram 0 Asupan kurang
Lemak 0 gram 42 gram 0 Asupan kurang
KH 0 gram 327 gram 0 Asupan kurang
D. Perencanaan Intervensi
1. Perencanaan Pemberian Diet
Diit : Lambung
Rute : Oral
Bentuk : Lunak
Frekuensi : 3x utama, 1x selingan
2. Dengan pemberian secara bertahap dari basal dari kebutuhan E = 1097 kkal,
P = 30 gram, L = 24 gram, KH = 189 gram.
3. Tujuan Diet
Memberikan makanan sesuai kebutuhan zat gizi pasien untuk mempercepat
proses penyembuhan pasien.
Mempertahankan status gizi normal
Memberikan makanan lunak yang mudah ditelak dan dicerna
4. Prinsip/Syarat Diet
Energi cukup, untuk mencapai kebutuhan normal
Protein cukup, 2 gram/KgBB
Lemak cukup, 20% dari kebutuhan
KH cukup, 69% dari total kebutuhan
Makanan yang diberikan sesuai kemampuan dan penyakit pasien
Makanan yang diberikan tidak menimbulkan gas
Bentuk lunak untuk mudah dicerna dan ditelan
Porsi kecil tapi sering
5. Perhitungan Kebutuhan Zat gizi
Rumus (WHO EQUATION/REE = Resting Energy Expenditure)
REE = (22,7 x BB) + 495
= (22,5 x 26,5) + 495
= 1097 kal
Minyak 1 8,6 0 1 0
Oseng tahu Tahu 25 19 2 1,2 0,5
Minyak 1 8,6 0 1 0
Garang asem
Buncis 20 7 0,4 0,1 1,6
sayur
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
5. Pemberian
Selama studi kasus ini tidak ada perubahan diet mulai dari bentuk makanan maupun
cara pemberian
Tabel 3.16. Implementasi Pemberian Diet
Hari
Diit Kebutuhan Perencanaan Yang disajikan Asupan % Ket.
/Tanggal
(I) Diit E : 1897 kal E : 1054 kal E : 1189,5kal E : 362,5kal E : 19% E : Kurang
Minggu, Lambung P : 53 gram P : 33 gr P : 47gr P : 10,25gr P : 19% P : Kurang
15 Nov L : 42 gram L : 24 gr L : 31gr L : 8,75gr L : 21% L : Kurang
2017 KH : 327 gr KH : 179 gr KH : 183,6gr KH : 59gr KH : 18% KH : Kurang
(II) Diit E : 1897 kal E : 1137 kal E : 1131kal E : 881,25kal E : 46% E : Kurang
Senin, 16 Lambung P : 53 gram P : 34 gr P : 34gr P : 40,75gr P : 77% P : Kurang
Nov 2017 L : 42 gram L : 25 gr L : 24gr L : 25,25gr L : 60% L : Kurang
KH : 327 gr KH : 197 gr KH : 197gr KH : 120,25gr KH : 37% KH : Kurang
(III) Diit E : 1897 kal E : 1059 kal E : 1523,2kal E : 843,75kal E : 44% E : Kurang
Selasa, 17 Lambung P : 53 gram P : 32 gr P : 52,9gr P : 48,75gr P : 92% P : Baik
Nov 2017 L : 42 gram L : 24 gr L : 35,8gr L : 37,75gr L : 90% L : Baik
KH : 327 gr KH : 181 gr KH : 252,4gr KH : 116,5gr KH : 36% KH : Kurang
C. Penatalaksanaan
Pengobatan muntah ditujukan pada penyebab spesifik muntah yang dapat diidentifikasi.
Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak
dianjurkan. Bahkan kontraindikasi pada anak dengan gastroenteritis sekunder atau kelainan
anatomis gastrointestinal tract yang merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic pyloric
stenosis (HPS), appendisitis, batu ginjal, obstruksi usus, tekanan intrakranial yang
meningkat. Hanya pada keadaan tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif,
misalnya pada mabuk (motion sickness), nausea dan muntah paca operasi, khemoterapi
kanker, cyclic vomiting, gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal (Santosa,
2011).
B. PEMBAHASAN
Pasien masuk rumah sakit RSUD Tugurejo pada tanggal 13 November 2017 dengan
keluhan demam, pusing dan muntah. Pasien didiagnosa dokter Vomitus dan Dehidrasi.
Tabel 5.2 Grafik Intervensi Hari I
2000
1897
1500
Asupan
1000
Kebutuhan
Tingkat Kons. %
500
362,5 327
0 19 53
19
10,25 42
21
8,75 59
18
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Berdasarkan grafik diatas dengan intervensi hari pertama tingkat asupan Energi sebesar
362,5 kkal dengan kebutuhan 1897 kkal (19%) masuk dalam kategori asupan kurang,
asupan Protein sebesar 10,25 gram dengan kebutuhan 53 gram (19%) masuk dalam kategori
asupan kurang, asupan Lemak sebesar 8,75 gram dengan kebutuhan 42 gram ( 21%) masuk
1500
Asupan
1000
881,25 Kebutuhan
Tingkat Kons. %
500
327
46 77
53
40,75 60
42 120,25
0 25,25 37
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Berdasarkan grafik diatas dengan intervensi hari pertama tingkat asupan Energi sebesar
881,25 kkal dengan kebutuhan 1897 kkal (46%) masuk dalam kategori asupan kurang,
asupan Protein sebesar 40,75 gram dengan kebutuhan 53 gram (77%) masuk dalam kategori
asupan kurang, asupan Lemak sebesar 25,25 gram dengan kebutuhan 42 gram (60%) masuk
dalam kategori asupan kurang, asupan KH sebesar 120,25 gram dengan kebutuhan 327
gram (37%) masuk dalam kategori asupan kurang.
Tabel 5.4 Grafik Intervensi Hari III
2000
1897
1500
Asupan
1000
843,75 Kebutuhan
Tingkat Kons. %
500
327
44 92
53
48,75 90
42
37,75 116,5
36
0
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Berdasarkan grafik diatas dengan intervensi hari pertama tingkat asupan Energi sebesar
843,75 kkal dengan kebutuhan 1897 kkal (44%) masuk dalam kategori asupan kurang,
asupan Protein sebesar 48,75 gram dengan kebutuhan 53 gram (92%) masuk dalam kategori
asupan baik, asupan Lemak sebesar 37,75 gram dengan kebutuhan 42 gram (90%) masuk
dalam kategori asupan baik, asupan KH sebesar 116,5 gram dengan kebutuhan 327 gram
(36%) masuk dalam kategori asupan kurang.
Pada kasus ini, An.NF seorang siswa pelajar berumur 8 tahun mengalami mual muntah
dan demam tinggi saat pulang sekolah. Dari hasil diagnosa medis pasien didiagnosis
Setiap kali dilakukan monitoring asupan makan sebelum intervensi, saat intervensi,
dan sesudah intervensi pasien dan keluarga selalu diberikan edukasi dan informasi. Selain
dilakukan intervensi diet, pasien juga diberikan motivasi, informasi, maupun edukasi
setiap kali dilakukan monitoring selama pasien dirawat dirumah sakit. Hal ini dilakukan
agar pasien meningkatkan asupan makan yang diharapkan mencapai >80% sesuai
kebutuhan, agar pasien mau menghabiskan makanannya. Pemberian motivasi, edukasi,
dan informasi kepada pasien sangat penting untuk memenuhi kebutuhan asupan sehari-
hari karena makan yang disajikan dari rumah sakit telah disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi pasien.
Leksana, Eri. (2015). Jurnal Strategi Terapi Pada Dehidrasi. Semarang : Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Putra, Deddy Satriya. (2009). Jurnal Muntah Pada Anak. Riau : University of Riau
Fithrah, Bona Akhmad. (2014). Jurnal Penatalaksanaan Mual Muntah Pascabedah di
Layanan Kesehatan Primer. Jakarta : Fakultas Kedokteran Indonesia
Qudsi, Alfiani Sofia. (2015). Jurnal Prevalensi Kejadian Ponv Pada Pemberian Morfin
Sebagai Analgetik Pasca Operasi Penderita Tumor Payudara Dengan Anestesi Umum
Di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Santosa, Dicky. (2011). Jurnal Muntah Pada Anak. Bandung : Fakultas Kedokteran,
Universitas Islam Bandung.
(Nilai 1 setiap jawaban “ya” Beresiko bila salah satu jawaban “ya” dan dilakukan pengkajian
lebih lanjut oleh dietesien)
Parameter :
Ket :
(penyakit atau keadaan yang mengakibatkan malnutrisi)
Diare kronik / PJB / HIV / Kanker / PHK / PGK / TB pary / Terpasang stoma / Trauma /
Combustio luas / kelainan anatomi mulut yang menyebabkan kesulitan makan (misal : bibir
sumbing) / Rencana ATAU paska operasi mayor (misalnya : laparotomi, torakotomi) /
Kelainan metabolik bawaan (inborn error metabolism) / Retardasi mental / Keterlambatan
perkembangan / lain-lainn sebutkan : ............................
Lembar Monitoring Evaluasi sebelum Intervensi
Fisik/Klin Rencana
Hari/Tanggal Diet Asupan Biokimia Antropometri Terapi medis Identifikasi masalah Edukasi
is tindak lanjut
13/11-2017 Diit Pagi MP = 0% Typi O=1/640 Muntah, BB = 26,5Kg Inf.RL 20tpm Asuan oral inadekuat Memberikan Melakukan
Lamb LH = 0% Typi H=1/640 pusing TB = 130,3 cm Cefotaxim motivasi kepada intervensi lanjut,
ung LN = 0% t=40,5oC 2x500mg pasien dengan
SYR= 0% Dexametason pembeian
Siang MP = 0% 2x1/3A asupan sesuai
LH = 0% diet yang
LN = 0% diberikan
SYR = 0%
Mlm MP = 0%
LH = 0%
LN = 0%
SYR = 0%
III. SASARAN
Pasien Melati Bad 10.7 RSUD Tugurejo Semarang
IV. MATERI
1. Pengertian Vomitus Dehidrasi
2. Ciri-ciri Vomitus Dehidrasi
3. Penyebab Vomitus Dehidrasi
4. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
5. Kebutuhan gizi bagi pasien Vomitus Dehidrasi
6. Contoh menu dan pembagian menu dalam sehari
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet Diet Penyakit Vomitus Dehidrasi
2. Daftar Bahan Penukar
3. Evaluasi Hasil
Klien dapat memahami tentang materi konseling yang disampaikan
Lauk Hewani
100 gram
50 gram
1 gls
1 butir
PADA ANAK
Telur ceplok air
Setup wortel Lauk Nabati 50 gram 2 ptg sdg
Pagi
Teh Minyak 5 gram ½ sdm
Santan 50 ml ¼ gls
Nasi tim
Semur daging giling Nasi Tim 100 gram 1 gls
Setup bayam Lauk Hewani 50 gram 1 ptg sdg
Jus pepaya
Lauk Nabati 50 gram 2 ptg sdg
Siang
Sayuran 75 gram ¼ gls
Roti bakar Minyak 10 gram 1 sdm
Orak arik telur
Buah 100 gram 1 ptg sdg