Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anang Ma’ruf Setyawan

NIM : 4401418065
Prodi : Pendidikan Biologi 3
Jurnal Refleksi Perkuliahan Genetika 1-6

 Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama berisi tentang kontrak kuliah. Dosen
memaparkan hal-hal yang harus dipelajari selama satu semester. Pertemuan
pertama juga dijelaskan terkait konsep dasar genetika

 Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua membahas tentang Genetika Mendel (Mendelian
Genetic). Yang dimana keterkaitan antara prinsip-prinsip pewarisan sifat. Materi
mencakup tentang Monohibrid, Test Cross dan Back Cross, dihidrida, polihibrida.
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu dengan
satu sifat beda. Sedangkan persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua
individu dengan dua sifat beda. Pada persilangan dihibrid berlaku Hukum II
Mendel karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam gamet yang tadinya
mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas. Penggabungan
secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu dapat secara bebas
bergabung dengan gen yang lainnya tanpa adanya syarat tertentu.
Dalam pertemuan 2 saya bisa mengikuti perkuliahan dengan lancar.
Akan tetapi terdapat beberapa materi yang masih belum dapat saya pahami.
Seperti halnya dalam menjawab soal-soal terkait test cross dan back cross, saya
sering menemukan jawaban yang kurang tepat terkait soal tersebut. Langkah
yang harus saya lakukan untuk mengatasi adalah dengan cara memahami
kembali materi tersebut, perbanyak latihan-latihan soal supaya dapat menjawab
soal dengan benar. Dan juga saya sering berkoordinasi dengan teman sejawat
saya untuk menjawab soal genetika.

 Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga membahas tentang Pewarisan Non-Mendelian:
alel semidominan, kodominan, lethal, ganda. Alel kodominan merupakan
ekspresi dua alel secara bersamaan yang kemudian menghasilkan fenotipe
berbeda. Alel-alel kodominan ditulis dengan huruf kapital dengan tambahan huruf
lain di atasnya. Contoh kodominan adalah alel yang mengatur golongan darah
MN dan warna bulu pada sapi. 
Alel ganda merupakan gen yang memiliki alel lebih dari dua. Alel letal
merupakan suatu kondisi di mana keberadaan alel homozigot dapat
menyebabkan kematian. Dalam pertemuan 3 saya bisa mengikuti perkuliahan
dengan lancar. Akan tetapi terdapat beberapa materi yang masih belum dapat
saya pahami. Seperti halnya dalam menjawab soal-soal, saya sering
menemukan jawaban yang kurang tepat terkait soal tersebut. Langkah yang
harus saya lakukan untuk mengatasi adalah dengan cara memahami kembali
materi tersebut, perbanyak latihan-latihan soal supaya dapat menjawab soal
dengan benar. Dan juga saya sering berkoordinasi dengan teman sejawat saya
untuk menjawab soal genetika.
 Pertemuan 4
Pada pertemuan keempat membahas tentang Interaksi Gen Non-epistasis
& Epistasi. Epistatis adalah sifat yang menutupi. Epistasis Dominan (12:3:1)
Epistasis dominan terjadi dimana dua pasang gen dominan lengkap mengatur
sifat yang sama tetapi satu alel dominan pada satu lokus dapat menghasilkan
fenotip tertentu tidak tergantung gen pada lokus lain baik dominan atau resesif,
jadi epistatik terhadap gen lain atau menutup efek gen lain. Epistasis Resesif
(9:3:4)
Epistasis resesif adalah sutau keadaan, kedua pasang gen dominan lengkap
tetapi gen resesif (missal cc) pada satu lokus (lokus A) menekan kenampakan
alel pada lokus lain (lokus B).
Epistasis Dominan-Resesif adalah keadaan satu gen dominan pada saat
lokus dan pada homozigot resesif pada lokus yang lain bersifat epistasis yaitu
bila terdapat salah satu gen itu akan mencegah pembuatan hasil akhir gen.
Contoh peristiwa epistasis dominan-resesif dapat dilihat pada pewarisan warna
bulu ayam ras.
Dalam pertemuan keempat ini, perlu adanya keterampilan untuk
menentukan tipe mana yang akan digunakan. Hal yang perlu dipersiapkan
adalah dengan latihan-latihan soal supaya bisa langsung menemukan tipe tipe
soal

 Pertemuan 5
Pada pertemuan kelima membahas tentang Sex Determination, sex-
linked, sex-influenced, sex limited. Determinasi seks adalah penentuan jenis
kelamin suatu organisme yang ditentukan oleh kromosom seks (Gonosom).
Pautan seks (sex linkage) merupakan peristiwa pewarisan sifat oleh gen-gen
yang terdapat pada kromosom seks. Sifat-sifat pautan seks, seperti ciri-ciri dari
autosom diturunkan dari orang tua kepada keturunannya melalui proses
reproduksi seksual.
Sex-influenced gene adalah Gen yang dipengaruhi jenis kelamin. Sex
Limited Gene adalah gen yang dibatasi oleh jenis kelamin. Pada pertemuan
kelima diperlukan memperbanyak latihan latihan soal untuk dapat memahami
berbagai tipe soal.

 Pertemuan 6
Pada pertemuan keenam membahas tentang Pautan dan Pindah Silang.
Pautan adalah Jika dua gen terletak pada kromosom yang sama.Gen ini dapat
bertautan menjadi satu pada salah satu autosom atau dihubungkan menjadi satu
dikromosom seks. Gen yang berbeda berpasangan secara bebas saat meiosis,
sehingga hasil uji silangnya 1:1:1:1.
Dalam tautan dikenal duasusunan gen yang menunjukkan lokasi alel pada
kromosom,yaitu:1.Coupling(cis) merupakan Gen-gen dominan terangkai pada
satu kromosom, sedangkan gen-gen resesif terangkai pada kromosom
homolognya. 2.Repulsion(trans) merupakan Gen dominan terangkai dengan gen
resesif yang bukan alelnya pada satu kromosom, sedangkan gen resesif dari sel
pertama dan gen dominan dari sel kedua terangkai pada kromosom homolognya.
Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran segmen
kromatid yang bukan saudaranya (non-sister chromatids) dari sepasang
kromosom homolog. Pada pertemuan keenam diperlukan memperbanyak latihan
latihan soal untuk dapat memahami berbagai tipe soal.

Anda mungkin juga menyukai