Oleh;

M. LUTHFI AFIF AL AZHARI, M.Pd.I

ISLAM DAN TANTANGAN
GLOBALISASI
 TANTANGAN ABAD GLOBALISASI
SEPULUH TANTANGAN AKIBAT PESATNYA ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI
 Kecepatan (speed)
 Kenyamanan (convinience)
 Gelombang generasi (age wave)
 Pilihan (choice)
 Ragam gaya hidup (life style)
 Kompetisi harga (discounting)
 Pertambahan nilai (value added)
 Pelayanan Kastamer (customer service)
 Teknologi sebagai andalan (techno age)
 Jaminan kualitas ( Quality Assurance)
 TANTANGAN GLOBAL
▓ TANTANGAN EKSTERNAL:
 PERSAINGAN ,

 LIBERALISME,

 INVESTASI MODAL ,

 ARUS INFORMASI ,

 TENAGA KERJA

 BUDAYA & NILAI-NILAI BARU

▓ TANTANGAN INTERNAL
 MASYARAKAT YANG SEMAKIN CERDAS

 MASYARAKAT YANG SEMAKIN BANYAK TUNTUTAN-NYA

MALAPETAKA SPIRITUAL UMAT MANUSIA
DIBAWAH LIBERALISASI BUDAYA (BARAT)

 RUSAKNYA RASA KEAGAMAAN

 HILANGNYA SEMANGAT KEAGAMAAN
 SEMANGAT MATERIALISME
 DEKADENSI MORAL DAN SOSIAL
 MEMENTINGKAN HEDONISME

5
 AD-DIEN AL ISLAM & ASWAJA

 SYAHADAT
 SHALAT
IBADAH &  ZAKAT
RUKUN
MUAMMALAH  PUASA ISLAM
 HAJJI

 ALLAH
 MALAIKAT
AQIDAH  KITAB
RASUL
RUKUN AL-DIEN
 IMAN


KIAMAT
TAQDIR
AL-ISLAM
ALLAH
TASAWUF DIDEPANMU
ICHSAN
ALLAH
MELIHATMU
SELALU

6
EMPAT PILAR PEMICU KEBANGKITAN ULAMA

NAHDLAH AT-TUJJAR TASYWIR AL-AFKAR

(PEDULI EKONOMI (PEDULI TRASFROMASI
RAKYAT) DAN BUDAYA ILMU)

NAHDLATUL ‘ULAMA
KOMITE HIJAZ
NAHDLATUL WATHAN
(ANTISIPASI GERAKAN
(PEDULI NASIB BANGSA
TRANSNASIONAL)
INDONESIA & NKRI)

7
 KEBANGKITAN NU DI ERA GLOBAL

• NU : ORGANISASI SOSIAL
NU : ORGANISASI POLITIK
KEAGAMAAN
NU KEMBALI KE
KHITTAH
• TANTANGAN NU ERA
NU ERA REFORMASI
GLOBAL
PENGUATAN JAMA‟AH & JAM‟IYYAH
IDEOLOGI DEMOKRASI IJTIHAD KEMBALI PADA SEMANGAT :
POLITIK, EKONOMI  NAHDLATUT TUJAR : (EKONOMI UMAT)
SEKULER DAN SOSIAL  TASYWIRUL AFKAR : KEUNGGULAN PENDIDIKAN / PONPES
NU
BUDAYA BARAT (NEOLIB)  NAHDLATUL WATHAN : MEMELIHARA PERSATUAN &
KESATUAN BANGSA MENGAWAL 4 PILAR BANGSA (NKRI,
DEMOKRASI DAN EKONOMI UUD-45, PANCASILA & BHINEKA TUNGGAL IKA)
SOSIAL (NEW LEFT)  KOMITE HIJAZ: IMBANGI PEMIKIRAN PROGRESIF DENGAN
ISLAM AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
ISLAM RADIKAL  NU KEDEPAN : KONSISTEN DALAM MEMBANGUN
8
PERGAULAN INTERNASIONAL ( PERDAMAIAN DUNIA) BAGI
TRANSNASIONAL
IZZUL ISLAM WAL MUSLIMUN
 SIKAP TAWASUTH DAN I’TIDAL
 Sikap tengah dalam berlaku adil dan lurus
ditengah kehidupan bersama
 Menjadi panutan dalam bersikap dan
bertindak lurus dan bersifat membangun serta
menghindari tatharruf (ekstrim)
SIKAP TASAMUH
 Sikap toleran thd perbedaan
pandangan baik dalam masalah
keagamaan (furu’/khilafiyah) ,
masalah kemasyarakatan dan
kebudayaan

SIKAP KEMASYARAKATAN NU

SIKAP TAWAZUN
 Sikap seimbang dalam berkhidmah kpd AMAR MA‟RUF NAHI MUNGKAR
Allah SWT,
 Kepada sesama manusia dan lingkungan
hidupnya
9

(1) Menjunjung
tinggi nilai-nilai &
norma ajaran Islam
(12) Menjunjung tinggi
kebersamaan ditengah
kehidupan berbangsa dan
bernegara
(11) Menjunjung tinggi
kepeloporan dalam usaha
mendorong, memacu dan
mempercepat perkembangan
masyarakatnya
(10) Selalu siap menyesuaikan diri
dengan setiap perubahan yang
membawa manfaat bagi
kemaslahatan manusia
(9) Menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan dan ahlinya
(3) Menjunjung tinggi sifat ikhlas
(2) Mendahulukan dalam berkhidmad dan berjuang
kepentingan bersama
daripada pribadi (4) Menjunjung tinggi sifat
keikhlasn dan berkhidmah
dan berjuang
PERILAKU
(5) Menjunjung tinggi
persaudaraan (al-ukhu-
BERDASAR wah , persatuan
KEAGAMAAN DAN (ittihad) serta kasih
mengasihi
SIKAP
KEMASYARAKATAN (6) Meluhurkan kemuliaan
moral (akhlaqul karimah),
NU menjunjung tinggi
keluhuran (as-shidqu)
dalam berfikir, bersikap
dan bertindak
(8) Menjunjung tinggi nilai
amal, kerja dan prestasi (7) Menjunjung tinggi kesetiaan
sebagai bagian dari ibadah (loyalitas) kepada agama ,
10
kpd Allah SWT bangsa dan negara
1. Dengan sadar
mengambil posisi aktif, 2. Sebagai warga negara
Indonesia yang
3. Memegang
menyatukan diri tinggi
didalam perjuangan menjunjung tinggi
Pancasila , UUD 45, NKRI ukhuwah dan
nasional bangsa
Indonesia dan Bhineka Tunggal Eka tasamuh

NU DALAM
4. Mendidik untuk
menjadi warga negara KEHIDUPAN 5. Menjunjung
tinggi ilmu
yang sadar akan hak BERBANGSA dan ahli ilmu
dan kewajibannya

7. Sebagai warga negara, Ormas NU

6. Tidak terikat organisasi
politik & organisasi
massa manapun
mempunyai hak –hak politik dan
menggunakannya dengan tanggung
jawab / demokratis/ konstitusional , taat
hukum dan mengembangkan mekanisme
musyawarah 11
 MISI
Nahdlatul Ulama
 MISI Utama Perjuangan NU
1. Bidang Terlaksananya ajaran islam ahlus sunnah wal jamaah dalam
Agama masyarakat dengan melaksanakan dakwah islamiyah dan amar
ma‟ruf nahi munkar
2. Bidang Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta
Pendidikan, pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam
dan untuk membina umat agar menjadi muslim yang taqwa, berbudi
Kebudayaan luhur ,berpengetahuan luas & terampil, serta berguna bagi agama ,
bangsa dan negara
3. Bidang Terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bagi rakyat
Sosial Indonesia
4. Bidang Terwujudnya pembangunan ekonomi untuk :
Ekonomi  pemerataan kesempatan berusaha dan
 menikmati hasil-hasil pembangunan ,dengan
 mengutamakan tumbuh dan berkembangnya “ekonomi
kerakyatan”
5. Bidang Usaha Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi
peningkatan masyarakat banyak guna terwujudnya khaira ummah (keunggulan
13
daya saing daya saing ummat)
 WAWASAN
NAHDLATUL ULAMA
 WAWASAN TENTANG WAWASAN
KE-NU-AN SENDIRI TENTANG
KEISLAMAN

WAWASAN NU
WAWASAN TENTANG
WAWASAN TENTANG KESEMESTAAN
KE-INDONESIAAN
(UNIVERSALITAS =
INTERNASIONALITAS = SELURUH
KEMANUSIAAN)
 NU DIDIRIKAN ATAS NU DIDIRIKAN SEBAGAI JAM‟IYAH
DASAR KESADARAN DINIYAH IJTIMA‟IYAH NU BEASASKAN
DAN KEBUTUHAN (UTK MENYATU DG MASYARAKAT PANCASILA,
HIDUP DAN MEMBAWA MISI BERAQIDAH ISLAM
BERMASYARAKAT KEAGAMAAN) AHLUSUNNAH WAL
JAMA‟AH

NU SELALU KONSISTEN NU BERHALUAN

MENGAWAL 4 PILAR WAWASAN NU SALAH SATU
BANGSA : NKRI, UUD-45, MADZHAB
PANCASILA & BHINEKA TENTANG KE-NU-AN EMPAT,TIDAK
TUNGGAL IKA BERHALUAN BEBAS
MADZHAB

NU DIDIRIKAN OLEH PARA NU BERSIKAP

ULAMA AHLUSSUNNAH KEMASYARAKATAN:
WAL JAMAAH ,PENGASUH NU TELAH MEMILIH BIDANG- • TAWASUTH & I‟TIDAL
PONDOK PESANTREN , BIDANG TERTENTU YANG • TASAMUH
SEHINGGA ULAMA DAN STRATEGIS BAGI MISINYA: • TAWAZUN
PESANTREN MENDAPAT (A) DAKWAH, (B) MA‟ARIF, • AMAR MA‟RUF NAHI
KEDUDUKAN KHUSUS (C) MABARRAT MUNKAR
DALAM NU (D) MUAMMALAH
ISLAM ADALAH AGAMA ALLAH, AGAMA
WAHYU, TIDAK BOLEH
DISEDERAJATKAN DENGAN SUATU
IDEOLOGI ATAU GAGASAN HASIL
PEMIKIRAN MANUSIA
ISLAM ADALAH AGAMA FITRI YANG
MENYEMPURNAKAN SEGALA NILAI
POSITIF YANG SUDAH ADA PADA
MANUSIA ATAU KOMUNITAS
MANSUSIA (SUKU-BANGSA) DAN
TIDAK MENGHAPUSNYA

KEMURNIAN AJARAN ISLAM HARUS WAWASAN

DIPELIHARA DENGAN METODE
PEMAHAMAN YANG SUDAH NU TENTANG
TERBUKTI MENJAMIN PEWARISAN
PERSEPSI YANG BENAR DAN KEISLAMAN
UTUH,YAITU SISTEM
BERMADZHAB,TANPA MENOLAK ISLAM ADALAH AGAMA UNIVERSAL, COCOK
PEMEKARAN PEMIKIRAN YANG UNTUK SEGALA BANGSA KARENA SIFATNYA
DAPAT DIPERTANGGUNG YANG SESUAI DENGAN SIFAT-SIFAT
JAWABKAN KEMANUSIAAN PADA UMUMNYA DAN
TOLERANSINYA YANG TINGGI TERHADAP
BERBAGAI KEBUDAYAAN BANGSA ATAU
SUKU-SUKU BANGSA
 KE-INDONESIA-AN, TIDAK PERNAH ADA YG SEMUA BANGSA DAPAT
SEDERAJAT DENGAN KE- DIPERTENTANGKAN MENERIMA ISLAM
ARAB-AN, KE-PERSIA-AN, ANTARA KE-ISLAM-AN SEUTUHNYA TANPA
KE-PAKISTAN-AN DLL, DARI DAN KE-INDONESIA-AN MENINGGALKAN
KACAMATA KEISLAMANAN
IDENTITAS
KEBANGSAANNYA,
NKRI ADALAH NEGARA JUSTRU KARENA ISLAM
YANG SAH MENURUT ITU DISEDIAKAN UNTUK
HUKUM ISLAM, SEMUA BANGSA
MENJADI WADAH
BERKIPRAH
MELAKSANAKAN
KAUM MUSLIMIN KAUM MUSLIMIN INDONESIA
DAKWAH YANG
INDONESIA SEBAGAI BAGIAN MUTLAK, TAK
AKOMODATIF DAN
MAYORITAS BANGSA TERPISAHKAN (TIDAK
SELEKTIF SECARA
HARUS MENYADARI BOLEH DIPISAHKAN DAN
BERTAQWA
KEMAYORITASAN, TIDAK BOLEH MEMISAHKAN
SESEMPURNA
BERSIKAP SEBAGAI DIRI) DARI KESATUAN
MUNGKIN,TIDAK USAH
MAYORITAS, BERSIKAP BANGSA INDONESIA DARI
MENCARI / MEMBUAT
DEWASA, TANPA KEHIDUPAN NASIONAL
NEGARA BARU
MERENDAHKAN DIRI BANGSA INDONESIA
 SEBAGAI PEMELUK ISLAM, KAUM
MUSLIMIN INDONESIA ADALAH JUGA
BAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN SEDUNIA,
BAHKAN NEGARA DENGAN JUMLAH
UMAT ISLAM TERBESAR DI DUNIA
SEBAGAI BANGSA INDONESIA ,
MERUPAKAN BAGIAN DARI BANGSA -
BANGSA SEDUNIA, BAHKAN SUDAH
TERBUKTI MERUPAKAN BAGIAN YANG
TIDAK DAPAT DIABAIKAN OLEH BANGSA
LAIN

WAWASAN TENTANG
KESEMESTAAN (UNIVERSALITAS,
INTERNASIONALITAS)
SEBAGAI MAKHLUK ALLAH, MERUPAKAN BAGIAN
DARI KEMANUSIAAN SELURUHNYA, YANG HARUS
SALING MEMBANTU, GUNA MEWUJUDKAN
RAHMATAN LIL „ALAMIN