Disampaikan pada Mapaba PMII Komesarian ITB, Gedung Dakwah NU jln Terusan
Galunggung no. 9 Bandung , Tanggal 23 Februri 2012
MATERI BAHASAN :
1. Pendahuluan
2. Misi NU
3. Wawasan NU
4. Kader NU Profesional
5. Penutup
1
PENDAHULUAN
• Islam dan tantangan Globalisasi ?
• Kearifan Rasulullah & para sahabat
• Kearifan dakwah Walisongo
Tantangan Abad Globalisasi
Sepuluh tantangan akibat pesatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi :
Kecepatan (speed)
Kenyamanan (convinience)
Pilihan (choice)
• Tantangan Internal
(a) Masyarakat yang semakin cerdas
(b) Masyarakat yang semakin banyak tuntutan-nya
Malapetaka spiritual umat manusia dibawah
Liberalisasi budaya ( Barat)?
Mementingkan hedonisme
5
AD-DIEN AL ISLAM & ASWAJA
SYAHADAT
IBADAH & SHALAT Rukun
MUAMMALAH ZAKAT
SHIYAM
Islam
HAJJI
ALLAH
AQIDAH
MALAIKAT Rukun
KITAB AL-DIEN
AL-DIEN
RASUL Iman AL-ISLAM
AL-ISLAM
KIAMAT
TAQDIR
ALLAH
TASAWUF DIDEPANMU
Ichsan
ALLAH
MELIHATMU
SELALU
6
JEBAKAN KADER (PIMPINAN)DAKWAH YANG SUKSES
Tabligh :
(Transparancy )
- efektif komunikasi Sidiq
ISLAM
- terbuka
Amanah
(Accountability) Tabligh Sifat
Sifat
- punya tanggung jawab tinggi
- “trust “(dapat dipercaya)
Leader
Leader
- tepat janji Da’wah
Da’wah
Amanah
Islami
Islami
Fathonah
( competency ) Fathanah
- Mempunyai knowledge
- Mempunyai Skill
- Mempunyai personel Quality
Sajaah
Empat Pilar Pemicu Kebangkitan Ulama
Nahdlatul ‘Ulama
4. Komite Hijaz 3. Nahdlatul
(Antisipasi Gerakan Wathan
Transnasional) (Peduli nasib bangsa
Indonesia & NKRI)
9
Kebangkitan NU di Era Global
Sikap Kemasyarakatan NU
11
(3) Menjunjung tinggi sifat ikhlas
(1) Menjunjung (2) Mendahulukan dalam berkhidmad dan berjuang
tinggi nilai-nilai & kepentingan bersama
norma ajaran Islam daripada pribadi (4) Menjunjung tinggi sifat
(12) Menjunjung tinggi keikhlasn dan berkhidmah
kebersamaan ditengah dan berjuang
kehidupan berbangsa dan
bernegara
Perilaku (5) Menjunjung tinggi
berdasar persaudaraan (al-ukhu-
(11) Menjunjung tinggi wah , persatuan
kepeloporan dalam usaha keagamaan dan (ittihad) serta kasih
mendorong, memacu dan sikap mengasihi
mempercepat perkembangan
masyarakatnya kemasyarakatan
(6) Meluhurkan kemuliaan
NU moral (akhlaqul karimah),
(10) Selalu siap menyesuaikan diri menjunjung tinggi
dengan setiap perubahan yang keluhuran (as-shidqu)
membawa manfaat bagi dalam berfikir, bersikap
kemaslahatan manusia dan bertindak
(8) Menjunjung tinggi nilai
(9) Menjunjung tinggi ilmu amal, kerja dan prestasi (7) Menjunjung tinggi kesetiaan
pengetahuan dan ahlinya sebagai bagian dari ibadah (loyalitas) kepada agama ,
12
kpd Allah SWT bangsa dan negara
(2) Sebagai warga negara
(1) Dengan sadar
Indonesia yang (3) Memegang
mengambil posisi aktif,
menjunjung tinggi tinggi
menyatukan diri
Pancasila , UUD 45,
didalam perjuangan ukhuwah dan
NKRI dan Bhineka
nasional bangsa
Tunggal Eka
tasamuh
Indonesia
5.Bidang Usaha Mengembangkan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak
peningkatan guna terwujudnya khaira ummah (keunggulan daya saing ummat)
daya saing SDM 16
KEBIJAKAN NU JABAR
Akomodatif : menampung semua aspirasi dan masukan serta berani melihat
realitas yang ada serta menjauhkan menggu-nakan kehendak
sendiri
Akseptatif : kesediaan menerima keberadaan dan kehadiran kelompok
muslim dan pemikiran lain
Apresiatif : menghargai madzhab dan dan paham yang di-anut kelompok
lain
Selektif : selalu mengadakan seleksi dan penyaringan atas segala sesuatu
dan hanya mengambil yang bermanfaat dan maslahat bagi
Jam’iyyah , Jama’ah serta kebaikan umat
Ko-eksistensi :Kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai dengan
kelompok muslim manapun
Integratif ; selalu menyatu dengan kepentingan nasional, negara,
masyarakat dan bangsa
SISTEM NILAI NU JABAR
Tiga modal dasar : sebagai landasan sistim
nilai Nahdlatul ‘Ulama untuk mabadi
khaira ummah (keunggulan daya saing
ummat) yaitu :
(1) Doktrin Islam Ahlussunnah wal Jamaah ,
(2) Qanun Asasi NU
(3) Khittah NU
Enam Nilai yang diyakini ( core believes) NU
4 Wawasan NU
3
4 Wawasan tentang
Wawasan tentang keindonesiaan
kesemestaan (termasuk ke-jawa
(universalitas=internasionalita barat-an)
s=seluruh kemanusiaan)
1 2
NU didirikan atas dasar NU didirisebagai jam’iyah diniyah 3
kesadaran dan ijtima’iyah NU beasaskan
kebutuhan hidup (utk menyatu dg masyarakat dan Pancasila ,
bermasyarakat membawa misi keagamaan) beraqidah Islam
Ahlusunnah wal
8.
NU selalu konsisten Wawasan NU Jama’ah
4.
mengawal 4 pilar bangsa : NU berhaluan salah
NKRI, UUD-45, Pancasila tentang Ke- satu madzhab empat
dan Bhineka tunggal Ika ,tidak berhaluan bebas
Nu-an madzhab
7.
NU didirikan oleh para
Pengantar) 5.
NU bersikap
ulama ahlussunnah wal kemasyarakatan:
Jamaah ,pengasuh 6. -Tawasuth & I’tidal
pondok pesantren , NU telah memilih bidang-bidang -Tasamuh
sehingga ulama dan tertentu yang strategis bagi misinya: - Tawazun
pesantren mendapat (a) dakwah, (b) ma’arif, (c) mabarrat - Amar ma’ruf nahi
kedudukan khusus dan (d) muammalah dan (e) munkar
dalam NU semacamnya
1 2
Islam adalah agama Allah , agama wahyu, Islam adalah agama fitri yang
tidak boleh disederajatkan dengan menyempurnakan segala nilai positif
suatu ideologi atau gagasan hasil yang sudah ada pada manusia atau
pemikiran manusia komunitas mansusia (suku-bangsa)
dan tidak menghapusnya
7. Wawasan NU
Kemurnian ajaran Islam harus
dipelihara dengan metode tentang
pemahaman yang sudah terbukti
menjamin pewarisan persepsi yang Keislaman
benar dan utuh ,yaitu sistem
bermadzhab ,tanpa menolak 3.
pemekaran pemikiran yang dapat Islam adalah agama universal , cocok untuk
dipertanggung jawabkan segala bangsa karena sifatnya yang sesuai
dengan sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya
dan toleransinya yang tinggi terhadap berbagai
kebudayaan bangsa atau suku-sukubangsa
1 2 3.
Ke-Indonesia-an, sederajat Tidak pernah ada yang Semua bangsa dapat
dengan ke-Arab-an, Ke- dipertentangkan menerima Islam
Persia-an , ke-Pakistan-an antara ke-Islam-an seutuhnya tanpa
dll , dari kacamata dan Ke-Indonesia- meninggalkan identitas
keIslamanan an kebangsaannya, justru
Wawasan NU karena Islam itu
disediakan untuk semua
6. tentang Ke- bangsa
NKRI adalah negara
yang sah menurut Indonesiaan
hukum Islam, menjadi 4.
5.
wadah berkiprah Kaum Muslimin Indonesia bagian
Kaum muslimin Indonesia
melaksanakan dakwah mutlak , tak terpisahkan (tidak
sebagai mayoritas bangsa
yang akomodatif dan boleh dipisahkan dan tidak boleh
harus menyadari
selektif secara bertaqwa memisahkan diri) dari kesatuan
kemayoritasan, bersikap
sesempurna mungkin bangsa Indonesia dari kehidupan
sebagai mayoritas, bersikap
,tidak usah nasional bangsa Indonesia
dewasa , tanpa
mencari/membuat
merendahkan diri
negara baru
1.Sebagai pemeluk Islam, kaum muslimin 2.Sebagai bangsa Indonesia , merupakan
Indonesia adalah juga bagian dari kaum bagian dari bangsa-bangsa sedunia,
muslimin sedunia, bahkan Negara bahkan sudah terbukti merupakan bagian
dengan jumlah umat Islam terbesar di yang tidak dapat diabaikan oleh bangsa lain
dunia
Wawasan tentang
kesemestaan
(universalitas,internasionalitas)
3
Sebagai makhluk Allah , merupakan bagian dari
kemanusiaan seluruhnya, yang harus saling
membantu , guna mewujudkanRahmatan lil ‘Alamin
4
KADER
PROFESIONAL
Kader Profesional
1
Dimensi Intelektual
2
( al-bu’du al-’ilmy)
Dimensi Spiritual
(al-bu’du al-khuluqy)
4 Dimensi
Kepemimpinan
Ulama
4 3
Dimensi Administratif Dimensi Sosial
(al-bu’du al-idary) (al-bu’du al-
ijtima’y)
Kader Profesional
1 2
Mengerti kondisi dan Mampu mempengaruhi
kebutuhan pandangan & sikap
Jama’ah/masyarakat-nya Jama’ah/masyarakat-nya
Efektivitas
Kepemimpinan
Ulama
4
Mampu merobah kondisi 3
Jama’ah/ masyarakat-nya Mampu memecahkan
menjadi lebih baik problem yang dihadapi oleh
Jama’ah/masyarakat-nya
2
Kemajuan tingkat
kesejahteraan
1
dan ekonomi
Kemajuan tingkat
pendidikan 3
Dinamika
masyarakat Perubahan
kebijakan politik
Sosial dan kekuasaan
5
Pengaruh 4
informasi global Perubahan
melalui kehidupan sosial
multimedia & budaya
Kemunduran Pengaruh Kepemimpinan
2
1 Karena ada kesenjangan
Karena menurunnya paradigmatik antara
kepercayaan pemimpin dan
Jama’ah/masyarakat masyarakatnya, akibat
kepada pribadi si terjadinya dinamika sosial-
pemimpin budaya
3 pengaruh terhadap
Kepemimpinan Ulama
3
Karena si pemimpin tidak menyadari atau
tidak mampu merubah type kepemimpinan-nya
di tengah-tengah masyarakat yang berubah
Kepemimpinan yang produktif
1 2
Peningkatkan wawasan dan Memahami lebih cermat
kemampuan para perubahan yang terjadi dalam
pemimpin masyarakat/jama’ah-nya
Membangun kembali
kredibilitas kepemimpinan
4 3
Menghindari hal-hal yang Mengubah gaya dan type
mengurangi atau merusak kepemimpinannya sesuai
kredibilitasnya dengan dinamika dan
kebutuhan masyarakatnya
Fungsi Kader NU era kekinian
Peka akan perannya, tidak mudah terseret
arus situasi kondisi semrawutnya
ketakpastian yang sedang melanda bangsa
saat ini
38
Semua Kader adalah Pemimpin Diri dan umat
Kader Perintis
Paham dan mengerti kebutuhan NU
baik sebagai Jama’ah
maupun segabai Jam’iyyah
Kader Penyelaras
Mampu mengelola jama’ah
dan
mensinergikan untuk kemajuan jam’iyyah
39
Kader Pemberdayaan
Selalu komitmen, berdedikasi untuk
memberikan terbaik bagi umat
(rahmatan lil alamin)
Kader Panutan
43
Pesan Kyai NU sederhana dari Kampung
Jangan cari jabatan di NU untuk tujuan hidup, tapi
jadikan sarana pengabdian beribadah kepada Allah
dan berguna bagi kemaslahatan ummat.
Teladanilah tokoh-tokoh NU (KH Hasyim Asy’ari,
KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syamsuri dll),
mereka arif, dan bijak dalam keadaan apapun