Anda di halaman 1dari 4

TUGAS :

CARILAH ARTIKEL DI MAJALAH, KORAN, INTERNET YANG BERHUBUNGAN DENGAN :


1. COVID 19 & VAKSIN SINOVAC
2. SRIWIJAYA AIR SJ 182
DARI DUA ARTIKEL TERSEBUT, TENTUKAN :
1. COVID 19 & VAKSIN SINOVAC

No Infomasi Yang Diperoleh Opini Fakta


1 Pada 29 Februari 2020, hampir dua bulan semenjak SARS- √
CoV-2 alias COVID-19 muncul ke dunia, Chen Wei, jenderal
sekaligus pemimpin tim ilmuwan militer Cina, disuntik vaksin
Corona. Kala itu, sebagaimana ditulis Jon Cohen dalam artikel
berjudul "China's Vaccine Gambit," yang terbit pada Science
Magazine vol. 370 (11 Desember 2020), vaksin yang
disuntikkan pada tubuh Chen bukanlah vaksin ujicoba,
melainkan vaksin betulan.

Kutipan :
“Pada 29 Februari 2020, hampir dua bulan semenjak SARS-
CoV-2 alias COVID-19 muncul ke dunia, Chen Wei, jenderal
sekaligus pemimpin tim ilmuwan militer Cina, disuntik vaksin
Corona.”
2 Masalahnya, karena di akhir Februari itu belum banyak negara √
yang mengumumkan kasus positif Corona, acara pemberian
vaksi Corona pada Chen tak terasa spesial. "Stasiun televisi
atau media cetak bahkan tidak memberitakan kejadian
bersejarah tersebut," tulis Cohen. Belum lagi pemberitaan
People's Daily, corong Partai Komunis Cina, menyatakan
bahwa vaksin Corona yang disuntikkan pada Chen adalah
berita bohong. Meski demikian, Hou Li-Hua, ilmuwan militer
Cina, menegaskan bahwa vaksin tersebut adalah berita benar.

Kutipan:
“..,acara pemberian vaksi Corona pada Chen tak terasa
spesial.”
3 Perjalanan waktu lebih memihak pada pemberitaan People's √
Daily alih-alih Chen atau Hou. Vaksin Corona yang diberikan
pada Chen memang hoaks. Terlebih, tutur Cohen, Amerika
Serikat saja baru mengaktifkan Operation Warp Speed senilai
USD 10,8 miliar guna mengakselerasi penelitian untuk
menemukan vaksin Corona. Vaksin Chen hanya dianggap
upaya sebagian kalangan petinggi Cina meredam
kekhawatiran sekaligus tuduhan bahwa Cina adalah biang
kerok COVID-19.

Kutipan :
“Perjalanan waktu lebih memihak pada pemberitaan People's
Daily alih-alih Chen atau Hou.”
“Vaksin Chen hanya dianggap upaya sebagian kalangan
petinggi Cina meredam kekhawatiran sekaligus tuduhan
bahwa Cina adalah biang kerok COVID-19.”
4 Meskipun upaya Beijing menciptakan vaksin Corona diawali √
dengan hoaks, keadaan dalam negeri Tirai Bambu di dunia
medis sesungguhnya sangat memungkinkan mereka
menciptakan vaksin Corona. Akhirnya, pada November
kemarin, perusahaan-perusahaan farmasi Cina melakukan
fase ke-3 untuk 5 kandidat vaksin. Bulan ini, empat kandidat
vaksin masuk ke titik paling ujung fase tersebut. Satu di
antaranya yang dibuat oleh perusahaan bernama Sinovac
Biotech telah siap disuntikkan ke masyarakat Indonesia.

Kutipan :
“.., keadaan dalam negeri Tirai Bambu di dunia medis
sesungguhnya sangat memungkinkan mereka menciptakan
vaksin Corona.”
5 "Pasar kesehatan Cina tengah bersiap lepas landas," tulis √
Sarah E. Frew dalam studinya berjudul "Chinese Healt Biotech
and The Billion-Patient Market" yang terbit pada jurnal Nature
Biotechnology Volume 26 Nomor 1, Januari 2008. Frew
menyebut industri kesehatan Cina tumbuh 30 persen tiap
tahun sejak 2000. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan
rerata pertumbuhan industri kesehatan global yang cuma 19
persen. Masalahnya, jika diperhatikan mendalam,
pertumbuhan industri kesehatan Cina hanya berkutat di
segmen umum, sedangkan segmen khusus (atau biotech)
semisal vaksin, antibodi, hingga obat genetik terbilang kecil.
Bioteknologi hanya menyumbang 7,4 persen industri
kesehatan Cina.

Kutipan:
“Frew menyebut industri kesehatan Cina tumbuh 30 persen
tiap tahun sejak 2000.”
“Bioteknologi hanya menyumbang 7,4 persen industri
kesehatan Cina.”
6 Salah satu produk pertama Sinovac merupakan vaksin √
Hepatitis A bernama Healive yang diciptakan ilmuwan-
ilmuwan Cina pada 1999. Sinovac membanderol vaksin
tersebut seharga 94 yen, setara dengan USD 12. Ini harga
yang paling murah dibandingkan produk sejenis. Usai merilis
vaksin Hepatitis A, Sinovac merilis produk kedua bernama
Bilive, vaksin untuk menyembuhkan Hepatitis A dan
Hepatitis B. Pada 2006, mereka merilis vaksin influenza
bernama Anflu.

Kutipan :
“Salah satu produk pertama Sinovac merupakan vaksin
Hepatitis A bernama Healive yang diciptakan ilmuwan-
ilmuwan Cina pada 1999. Sinovac membanderol vaksin
tersebut seharga 94 yen, setara dengan USD 12.”
“..,Sinovac merilis produk kedua bernama Bilive, vaksin untuk
menyembuhkan Hepatitis A dan Hepatitis B.”
“Pada 2006, mereka merilis vaksin influenza bernama Anflu.”
7 Bagi Cina, Indonesia adalah "kunci". Sebagai kekuatan √
terbesar Asia Tenggara, Cina dapat menjadikannya pintu
untuk mengajak Filipina, Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja,
Thailand, dan Myanmar untuk turut menggunakan vaksin
"made in China".

Kutipan :
“Bagi Cina, Indonesia adalah ‘kunci’.”
“Sebagai kekuatan terbesar Asia Tenggara,…”

Tulis menurut pendapat kalian tentang artikel No. 1


Menurut saya, artikel tersebut sudah memenuhi kaidah penulisan yang memuat fakta dan opini dalam
suatu topik pembahasan. Fakta adalah pernyataan yang menampilkan situasi riil dari sebuah masalah
ataupun kejadian dan bisa dikatakan bahwa kebenaran sebuah fakta sudah teruji. Di dalam fakta, tidak
ada lagi pendapat antara orang yang satu ataupun yang lain. Yang ada hanyalah situasi nyata yang
memang telah terbukti dan terverifikasi. Sebagai contoh dalah artikel tersebut, “Sinovac merilis produk
kedua bernama Bilive, vaksin untuk menyembuhkan Hepatitis A dan Hepatitis B. Pada 2006, mereka
merilis vaksin influenza bernama Anflu.” Fakta tersebut bersifat akurat, benar-benar terjadi, objektif,
dan tidak dapat disangkal. Sementara, opini adalah opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang
mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi. Opini antara satu
orang dengan orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola pikir, pengetahuan, serta
lingkungannya dalam menanggapinya situasi ataupun persoalan tersebut. Sebagai contoh dalam
artikel, “Bagi Cina, Indonesia adalah "kunci". Sebagai kekuatan terbesar Asia Tenggara…” Opini tersebut
bersifat subjektif dan mengandung pendapat pribadi dari penulis. Fakta dan opini pada artikel tersebut
disusun rapih, sehingga tidak membingungkan pembaca dan terlihat padat.
2. SRIWIJAYA AIR SJ 182
No Infomasi Yang Diperoleh Opini Fakta
1 Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 √
atau SJ182/SJY182 hilang kontak pada pukul 14.40, Sabtu
(9/1/2021). Diperkirakan pesawat jatuh di sekitar perairan
antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Jika
data flightradar24.com diamati, pesawat jatuh atau terbang
merendah namun dalam kecepatan yang tinggi.
2 Dari data yang berbasis Automatic Dependent Surveillance– √
Broadcast (ADS–B), pesawat yang dioperasikan sejak 13 Mei
1994 (26,8 tahun yang lalu) itu, lepas landas dari Bandar
Udara Internasional Soekarno–Hatta pada 07:35 UTC. Jika
UTC itu dikonversikan, menjadi pukul 14.35 WIB. Setelah itu,
pesawat berbelok ke arah kanan dan mendaki di ketinggian
10.175ft, ketika melintasi garis pantai pada 14:39 WIB.
3 Petugas Air Control Tower (ATC), kata Budi, langsung √
menangkap kejanggalan kondisi pesawat ketika pesawat
bergerak di luar jalur. Mereka menghubungi Basarnas,
bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya lantaran pesawat
hilang beberapa detik kemudian.
4 Pesawat Sriwijaya Air SJ182/SJY182 membawa 62 jiwa, √
terdiri dari: 6 awak pesawat dan 56 penumpang. Rinciannya:
43 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
5 Kemudian pada detik-detik setelah 14:40 WIB (07:40 UTC), √
menjadi bagian krusial bagi Boeing 737-524 dengan registrasi
PK-CLC itu. Pesawat rute Jakarta ke Pontianak itu berbelok
tajam ke arah kanan. Perlahan ketinggian maupun
kecepatannya menurun dalam hitungan detik, rinciannya:
-Pada detik 08, 287 knots 10.725ft.
-Pada detik 14, 224 knots 8.950ft.
-Pada detik 16, 192 konts 8.125ft.
-Pada detik 20, 155 knots 5.400ft.

Tulis menurut pendapat kalian tentang artikel No. 2


Pada artikel nomor 2, distribusi dari opini dan fakta tidak merata. Isi artikel kebanyakan memuat fakta
tentang rincian kejadian. Namun, artikel tersebut tetap memiliki kalimat opini, yaitu “Petugas Air
Control Tower (ATC), kata Budi, langsung menangkap kejanggalan kondisi pesawat ketika pesawat
bergerak di luar jalur.” Opini tersebut berasal dari narasumber yang menjadi patokan pendapat perihal
suatu kerjadian.

Anda mungkin juga menyukai