Anda di halaman 1dari 24

Kalimat Efektif

Syahriah Madjid
2

Pengertian Kalimat Efektif menurut Para Ahli


✔ Menurut Akhadiah, dkk (1988:116). Kalimat Efektik adalah kalimat
yang benar akan mudah dipahami orang lain secara tepat. Sebuah kalimat
efektif harus memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca.

✔ Menurut Arifin (2000:89), Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki


kemampuan untuk menimbulkan gagasan-gagasan pada pikiran pendengar
atau pembaca sepperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

✔ Menurut Widjono (2012:205), Kalimat singkat, padat, jelas, lengkap dan


menyampaikan informasi secara tepat.
3

“Sebuah kalimat disebut efektif


jika kalimat tersebut telah
disusun dengan baik dan teliti,
sehingga baik pesan, berita,
maupun amanat yang hendak
disampaikan dapat dimengerti.”
4

Ciri-ciri Kalimat Efektif


• Memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas Subjek dan
Predikat,
• Menggunakan diksi yang tepat,
• Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis dan sistematis,
• Menggunakan tata aturan ejaan yang berlaku,
• Memperhatikan penggunaan kata,
• Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa,
• Menggunakan variasi struktur kalimat
Syarat-syarat Kalimat Efektif

1. Kesatuan 6. Ketepatan
Gagasan
2. 7.
Kelogisan Kepaduan
3. Ketegasan 8
Keparalelan
4. 9.
Kehematan Kebervariasian
5. 10.
Kecermatan Keringkasan
1. Kesatuan Gagasan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang
digunakan. Kesatuan gagasan ini diperlihatkan oleh kesepadanan
yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri – Ciri Kesatuan Gagasan dalam kalimat


- Subjek dan predikat harus jelas. (hindari penggunaan kata
depan sebelum subjek)
- Tidak terdapat subjek ganda
- Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam
kalimat tunggal
- Predikat dalam kalimat tidak didahului oleh kata “yang”
Contoh :
Di program ini menyediakan beberapa fitur terbaru
Program ini menyediakan beberapa fitur terbaru

Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa.


Kami dibantu oleh warga desa dalam membangun jalan itu.

Saya datang terlambat. Sehingga saya tidak dapat masuk kelas.


Saya datang terlambat sehingga saya tidak dapat masuk kelas.

Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu.


Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.
2. Kelogisan
Kelogisan yakni ide kalimat harus dapat dengan mudah
dipahami dan masuk akal serta penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.

Contoh :
Saya mengajar mata kuliah Bahasa Indonesia di kampus.
Saya mengajarkan mata kuliah Bahasa Indonesia di kampus.

Waktu dan tempat kami persilakan.


Kepada bapak, kami persilakan.

Yang membawa HP harap dimatikan !


Harap matikan HP anda !
3. Ketegasan
Ketegasan dalam kalimat yakni suatu perlakuan
penonjolan/penekanan terhadap ide pokok dari kalimat.

Cara menegaskan suatu kalimat


- Meletakkan kata kunci yang ingin ditonjolkan di awal
kalimat.
Contoh : Buku itu sudah saya baca.
- Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh : bukan hanya puluhan atau ratusan ribu, melainkan
jutaan rupiah uangnya terpakai agar lolos menjadi PNS.
- Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh : Peraturan ini tidak besifat sementara, tetapi bersifat
tetap.
4. Kehematan
Kehematan maksudnya yaitu hemat dalam penggunaan kata,
frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak
mengurangi makna atau mengubah informasi juga tidak
menyalahi kaidah tata bahasa.

Ciri – Ciri Kesatuan Gagasan dalam kalimat


- Hindari pengulangan subjek kalimat
- Jangan gunakan kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam
hubungannya dengan nama hari, tanggal, nama bulan, dan
tahun.
- Hindari pemakaian hipernim
- Hindari pemakaian kata dan atau kata hubung yang
berlebihan.
Contoh :
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.

Pemberontakan itu terjadi pada tanggal 30 bulan September


tahun 1960.
Pemberontakan itu terjadi pada 30 September 1960.

Pencuri itu memakai baju berwarna hitam.


Pencuri itu memakai baju hitam.

Walaupun hujan, tetapi Intan tetap berangkat kesekolah.


Walaupun hujan, Intan tetap berangkat kesekolah.
5. Kecermatan
Dalam menyusun kalimat efektif, pemilihan kata, pemenggalan
kata, dan pemakaian tanda baca perlu diperhatikan dengan
cermat dan teliti agar tidak menimbulkan tafsir ganda /
kerancuan (ambigu).

Contoh : “Kucing makan tikus mati”

Makna yang didapat dari kalimat diatas


- Kucing yang memakan bangkai tikus.
- Kucing makan tikus, kemudian mati.
- Saat kucing sedang makan, ada tikus yang mati.
- Memerintahkan kucing untuk memakan bangkai tikus.
6. Ketepatan
Ketepatan dalam pemilihan kata sangat mempengaruhi
efektifitas suatu kalimat. Ketepatan dalam kalimat efektif
mensyaratkan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam
kalimat itu harus jitu (sesuai sasaran) sehingga dibutuhkan
ketelitian.

Contoh :
Gedung sekolah itu sedang dibuat.
Gedung sekolah itu sedang dibangun.

Dini melihat pertunjukan konser di Bangkok.


Dini menonton pertunjukkan konser di Bangkok.
7. Kepaduan (Koherensi)
Koherensi adalah hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur-unsur pembentuk
kalimat yaitu kata, frasa, klausa serta tanda baca yang
membentuk S-P-O-Pel-K pada kalimat. Koherensi menjadi salah
satu syarat kalimat efektif karena kalimat dikatakan efektif
apabila berisi informasi yang padu dan tidak terpecah-pecah.

Contoh :
Kepada setiap pengendara sepeda motor atau mobil wajib
memiliki SIM.
Setiap pengendara sepeda motor atau mobil wajib memiliki
SIM.
8. Keparalelan / Kesejajaran
Keparalelan atau kesejajaran kalimat adalah terdapat
unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata
maupun frasa yang dipakai dalam sebuah kalimat.

Contoh :
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat
katalog, dan buku-buku diberi label.
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan
katalog, dan pelabelan buku.

Ayah menolong anak anjing itu dengan diobati luka di kakinya.


Ayah menolong anak anjing itu dengan mengobati luka di
kakinya.
9. Kebervariasian
Kebervariasian diperlukan dalam menyusun kalimat efektik agar
kalimat tidak monoton dan menjemukan.

Cara melakukan variasi pada suatu kalimat


- Melakukan variasi pada penguunaan kata.
Contoh : Pembicaraan itu membicarakan kenakalan siswa.
Pembicaraan itu membahas kenakalan siswa.

- Membuat variasi pada susunan struktur kalimat


Contoh : merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
10. Keringkasan
Keringkasan direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur
yang tidak diperlukan dalam sebuah kalimat. Kalimat efektif
harus bersifat ringkas dan tidak bertele-tele.

Contoh :
Nenek selalu memeberikan nasihat kepada cucu-cucunya.
Nenek selalu menasihati cucu-cucunya.
Pemilihan kata
• Pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai seorang
pembicara atau penulis.
• Untuk menghasilkan tulisan yang baik, diperlukan pilihan
kata yang cermat dan tepat.
• Suatu pilihan kata dinyatakan tepat apabila kata itu
mengungkapkan maksud penulis dengan
secermat-cermatnya.

TEP
Syarat Pemilihan AT
BENA
kata yang baik R
LAZI
M
PERANGKAIAN KALIMAT
Seorang penulis harus dapat merangkai kalimat secara bervariasi
agar tulisan yang dihasilkan tidak monoton dibaca.
Contoh: Sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun
pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil.
Kalimat diatas dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
A. Sesuai dengan etika berdagang
B. dengan alasan apa pun
C. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil
Variasi kalimat yang mungkin:
a. Dengan alasan apa pun, pemodal besar tidak boleh menggusur
pedagang kecil sesuai dengan etika berdagang.
b. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil, sesuai
dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun.
Penataan Kalimat Dalam Paragraf

Kalimat-kalimat yang dirangkai menjadi suatu


paragraf harus memiliki tatanan ide yang apik,
mengalir tanpa lompatan-lompatan ide yang
mengejutkan.

Fokus & Latar


Belakang
Hal penting dalam 2
membuat gagasan
Informasi
Fokus dan Latar Belakang
▪ Sebuah gagasan yang dimaksudkan sebagai fokus
diungkapkan dalam klausa induk.
▪ Gagasan lain yang merupakan latar belakang diungkapkan
dalam klausa sematan.

Contoh: Ketika pulang siang kemarin dan melihat adik saya,


Rani, sedang di kebun, saya berteriak memanggilnya. Ia
tidak menjawab.

Dari kalimat diatas, “Ketika pulang siang kemarin dan melihat adik
saya, Rani, sedang di kebun” adalah latar belakang, sedangkan
“saya berteriak memanggilnya” adalah fokus.
22

TerimaaK
Informasi
• Dalam hal penataan kalimat, ada dua jenis informasi yaitu,
Informasi Lama (IL) dan Informasi Baru (IB).
• Informasi Lama (IL) adalah gagasan yang (menurut penulis)
sudah diketahui pembaca.
• Informasi Baru (IB) adalah gagasan yang (menurut penulis
belum diketahui oleh pembaca.
• Sebelum menyampaikan IB, penulis harus terlebih dahulu
memaparkan IL.
24

Contoh:
(a) Rumah ayah ada empat kamar tidurnya dan dua kamar
tamunya. (b) Di depan rumah ada sebuah kebun yang luas. (c)
Di kebun itu ayah menanam banyak bunga.

Penataan IL dan IB dari


paragraf di atas yaitu:
(a) rumah… (IL)
(b) rumah… (IL) kebun (IB)
(c) kebun… (IL) bunga (IB)

Anda mungkin juga menyukai