Anda di halaman 1dari 8

Kimia XI SMA 83

2. Ke dalam ruang yang volumenya 2 liter, dimasukkan 4 mol gas HI yang kemudian
terurai menjadi gas H2 dan I2. Setelah 5 detik, dalam ruang tersebut terdapat 1 mol
gas H2. Tentukan laju reaksi pembentukan gas H2 dan laju reaksi peruraian gas HI!
Jawab:
Persamaan reaksi : 2 HI(g) → H (g) + I (g)
Mula-mula : 4 mol -2 -2
Setelah 5 detik : 2 mol 1 mol 1 mol
a. Laju reaksi pembentukan H2
Karena mol H2 yang terbentuk = 1 mol,
maka molaritas H = 1 2
2

= 0,5 mol/liter
0,5
Jadi, laju pembentukan H2 = 5
= 0,1 M/detik
b. Laju reaksi penguraian HI
2 mol HI ~ 1 mol H2
2
maka gas HI yang terurai = 1 × 1 mol
= 2 mol
2
Molaritas HI yang terurai = 2 = 1 mol/liter
1
Jadi, laju peruraian HI = 5
= 0,2 M/detik

3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi


Dari hasil percobaan ternyata laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, luas
permukaan, temperatur, dan katalis (James E. Brady, 1990).
A. Konsentrasi
Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi
pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah
partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih
rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya
lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang
susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.
84 Kimia XI SMA

B. Luas Permukaan
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi
harus bercampur atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen,
reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran
inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas
bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.
C. Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak
atau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi.
Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar.
Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu
zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar
meng-hasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak
mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini
akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan
meng-hasilkan reaksi.
D. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi,
tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah
menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan
katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat
yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.

3.4 Teori Tumbukan


Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antara partikel-
partikel zat yang bereaksi. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang mempunyai
energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi
(James E. Brady, 1990).
Contoh tumbukan yang
menghasilkan reaksi dan tumbuk-
an yang tidak menghasilkan
(a)
reaksi antara molekul hidrogen
(H2) dan molekul iodin (I2), dapat
dilihat pada gambar 3.4.
H2(g) + I2(g) → 2 HI(g)
(b)

Gambar 3.4 Tumbukan antara molekul hidrogen (A)


dengan iodin (B) dan membentuk molekul HI(AB)
Kimia XI SMA 85

Sebelum suatu tumbukan terjadi,


partikel-partikel memerlukan suatu
Komplek teraktivasi
energi minimum yang dikenal sebagai
energi pengaktifan atau energi aktivasi Energi O
2
(Ea). Energi pengaktifan atau energi
H2 Mengurai untuk
aktivasi adalah energi minimum yang Energi
pengaktivan membentuk hasil
diperlukan untuk berlangsungnya suatu
H O
reaksi. Sebagai contoh adalah reaksi 2 2
H2O
antara hidrogen (H2) dengan oksigen
2 H2+ O2
(O2) menghasilkan air, dapat dilihat
pada gambar 3.5.
Ketika reaksi sedang berlangsung 2 H2O
akan terbentuk zat kompleks terakti- Gambar 3.5 Energi pengaktifan untuk reaksi
vasi. Zat kompleks teraktivasi berada pembentukan air (H2O).
pada puncak energi. Jika reaksi
berhasil, maka zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi.
Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang diserap atau
dilepaskan selama reaksi berlangsung dapat dilihat pada gambar 3.6.

Ea
E
n

g
e
r

Hasil reaksi Pereaksi


Ea
H H
Pereaksi Hasil reaksi

Koordinat reaksi Koordinat reaksi


Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm

Gambar 3.6 Energi pengaktifan dan energi yang dilepas (eksoterm) atau energi yang diserap (endoterm)

A. Pengaruh Konsentrasi
Pada umumnya, reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat, jika
konsentrasi pereaksi ditingkatkan. Untuk lebih memahami hal tersebut, lakukan
percobaan berikut ini.

Percobaan 3.1
Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi
Alat dan bahan:
1. 2 buah botol aqua 600 mL
2. 2 buah balon dengan ukuran yang sama
3. 15 mL larutan cuka dapur 10 %
4. 2 sendok makan Soda kue
Cara kerja:
1. Masukkan 5 ml larutan cuka dapur 10 % ke dalam botol aqua 1 dan tambahkan
air 5 ml
2. Masukkan 10 ml larutan cuka dapur 10 % ke dalam botol aqua 2.
3. Siapkan pencatat waktu (stopwatch), masukkan 1 sendok makan soda kue ke
dalam masing – masing balon.
4. Pasanglah masing – masing balon yang berisi soda kue ke mulut botol aqua 1 dan
2. Lalu tuangkan soda kue ke dalam botol sehingga terjadi reaksi antara larutan
cuka dapur dengan soda kue.
5. Catat waktu yang diperlukan, mulai dari saat memasukkan soda kue sampai habis
bereaksi dengan larutan cuks dapur.
6. Salin dan masukkan hasil pencatatan waktu yang diperlukan oleh masing-masing
tabung pada tabel hasil pengamatan.
7. Buat kesimpulan dari percobaan Anda dengan membandingkan waktu yang
diperlukan oleh masing-masing tabung reaksi.
Tabel Pengamatan
Botol aqua Soda kue Larutan cuka 10 % Waktu (detik)
1 1 sendok 5 ml + 5 ml air .........................
2 1 sendok 10 ml .........................

Dari percobaan di atas, Anda bisa mendapatkan kesimpulan bahwa jika masa
soda kue yang sama direaksikan dengan larutan cuka yang diencerkan dengan air, maka
reaksi akan berlangsung lebih .......... bila dibandingkan dengan larutan cuka tanpa
diencerkan.

B. Pengaruh Luas Permukaan

Reaksi kimia dapat terjadi antara reaksi satu fasa maupun beda fasa. Pada
reaksi yang berlangsung lebih dari satu fasa, tumbukan antarpartikel atau reaksi
terjadi pada permukaan bidang sentuh. Jika luas permukaan ini diperbanyak,
dengan jalan memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi
Untuk lebih memahami pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi,
lakukan percobaan berikut.

Percobaan 3.2
Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh
Alat dan bahan:
1. 2 buah gelas dengan ukuran yang sama
2. 2 macam cangkang telur (CaCO3) dalam bentuk pecahan ukuran kecil dan
ukuran besar masing-masing massanya 1 gram
3. 30 mL larutan cuka dapur 10 %

Cara kerja:
1. Percobaan dilakukan pada suhu kamar.
2. Masukkan cangkang telur ukuran kecil ke dalam gelas 1.
3. Masukkan cangkang telur ukuran besar ke dalam gelas 2.
4. Masukkan 10 mL larutan cuka dapur 10 % ke dalam tiap tabung reaksi secara
bersamaan dan ukur waktu reaksi dengan menggunkan stopwatch.
5. Catat waktu yang diperlukan mulai dari memasukkan larutan cuka dapur 10 %
sampai cangkang telur habis bereaksi.
6. Salin dan tuliskan data ke dalam tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan
cangkang telur 10 mL larutan
Tabung Reaksi 1 gram cuka dapur Waktu (detik)
1 Ukuran kecil 10 % ..........................
2 Ukuran kecil 10 % ..........................
Bagaimana kesimpulan Anda terhadap hasil percobaan tersebut?

C. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi


Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antarpartikel,
tumbukan yang terjadi karena partikel-partikel yang selalu bergerak. Dengan
peningkatan suhu, energi kinetik partikel semakin besar. Hal ini menyebabkan
gerak partikel juga semakin besar, sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan
yang efektif juga semakin besar.
Di samping memperbesar energi kinetik, ternyata peningkatan suhu juga
meningkatkan energi potensial suatu zat. Dengan semakin besarnya energi
potensial zat, maka semakin besar terjadinya tumbukan yang efektif, sehingga laju
reaksi semakin cepat. (gambar 3.8)

Gambar 3.8 reaksi kimia

Untuk memahami lebih mendalam tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi, lakukan
percobaan berikut.

Percobaan 3.3

Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi


Alat dan bahan:
1. 2 Buah gelas
2. Air panas dan air dingin
3. Larutan cuka dapur 10 %
4. Cangkang telur dengan ukuran yang sama
Cara kerja:
1. Masukkan masing-masing 5 mL larutan cuka dapur 10 % ke dalam masing –
masing gelas. Beri tanda dengan kertas label untuk gelas 1 dan 2.
2. Tambahkan air panas ke dalam gelas 1 dan air dingin ke dalam gelas 2 dengan
jumlah yang sama banyak.
3. Secara bersamaan masukkan masing – masing 1 sendok cangkang telur dengan
ukuran yang sama ke dalam gelas 1 dan gelas 2. Ukur waktu dengan stopwatch
sampai cangkang telur habis bereaksi.
4. Salin dan catat waktu yang diperlukan ke dalam tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan

Air yang Larutan cuka


Gelas ke Cangkang telur Waktu (detik)
ditambahkan dapur 10 %
1 Air panas 5 ml ..... sendok ........................
2 Air dingin 5 ml .... sendok ........................

Bagaimana kesimpulan Anda dengan percobaan di atas?

Pada umumnya reaksi kimia akan berlangsung dua kali lebih cepat, apabila suhu
dinaikkan 10 oC. Jika dimisalkan laju reaksi pada saat t1°C = v1 dan laju reaksi setelah
dinaikkan suhunya t2°C = v2, maka laju reaksi setelah dinaikkan suhunya atau v2 tersebut
dapat dirumuskan sebagai:

C o n t o h 3.5
1. Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap suhunya dinaikkan 10 oC. Jika
laju reaksi pada saat suhu 20 °C adalah x M/detik, tentukan laju reaksi pada saat
suhu dinaikkan menjadi 60 °C!
Jawab:
t = (60 – 20) °C = 40 °C
v2 = 2 ( 10
40 )
⋅x = 24 · x = 16x

2. Suatu reaksi kimia yang berlangsung pada suhu 30 °C memerlukan waktu 40 detik.
Setiap kenaikan suhu 10 °C, reaksi akan lebih cepat dua kali dari semula. Tentukan
waktu yang diperlukan jika suhu dinaikkan menjadi 50 °C!
Jawab:
t = (50 – 30) oC = 20 oC
1 1
v = =
1 t1 40
)
(
⋅ 40
1 1 1
20
v = 2 10 = 22· 40 = 10
2

t2 = 1 = 1 = 10 detik
v 1
2
10
D. Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi
Katalis adalah zat yang berfungsi untuk mempercapat terjadinya suatu
reaksi, akan tetapi pada akhir reaksi didapatkan kembali. Peran katalis adalah
menurunkan energi aktivasi, sehingga dengan demikian suatu reaksi akan lebih
mudah melampaui energi aktivasi.
Untuk lebih memahami peran katalis terhadap laju reaksi, lakukan
percobaan berikut.

Percobaan 3.4

Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi


Alat dan bahan:
1. 3 buah gelas
2. larutan cuka dapur 10 %
3. larutan bayclin/pemutih
4. larutan besi klorida (FeCl3) 0,1 M
5. 3 buah peniti
6. stopwatch
7.

Cara kerja:
1. Siapkan 3 gelas dan beri nomer 1, 2 , 3
2. Masukkan masing-masing 10 mL larutan bayclean/pemutih ke dalam gelas nomer 1
dan nomer 3.
3. Masukkan masing-masing 10 mL larutan cuka dapur ke dalam gelas nomer 2 dan
nomer 3
4. Masukkan masing-masing 1 buah peniti ke dalam gelas nomer 1 , nomer 2 dan
nomer 3. Amati gejala yang terjadi dan amati waktu reaksi.

Perhatikan reaksi yang terjadi pada masing-masing gelas kimia, kemudian salin dan catat
pada tabel pengamatan
Tabel Pengamatan
Percobaan Larutan bayclean Larutan cuka Gejala yang Diamati
(mL) Ditambahkan
1 10 ml - ................................
2 - 10 ml ................................
3 10 ml 10 ml ................................
Bagaimana kesimpulan Anda terhadap percobaan di atas?
Latihan 3.2

1. Diketahui reaksi 2 NO(g) + O2(g) → N2O4(g).


Bila mula-mula 2 mol NO bereaksi dengan 2 mol oksigen dalam ruang 2 liter selama
10 detik, tentukan besarnya laju reaksi pembentukan N2O4!
2. Empat mol NOCl terurai dalam ruang 5 liter sesuai reaksi:
2 NOCl(g) → 2 NO(g) + Cl2(g)
terbentuk 1 mol gas Cl2, tentukan:
a. besarnya laju pengurangan NOCl dalam waktu 20 detik
b. besarnya laju pembentukan NO dan Cl2 dalam waktu 10 detik
3. Perhatikan data hasil percobaan berikut.
No. Bentuk Zink Konsentrasi HCl (M) Suhu (°C)
1. keping 0,5 30
2. keping 2 50
3. serbuk 0,5 30
4 serbuk 2 50
Percobaan manakah yang mempunyai laju reaksi paling besar? Jelaskan alasan Anda!
4. Apakah yang dimaksud dengan energi pengaktifan/energi aktivasi?
5. Jelaskan pengaruh energi pengaktifan atau energi aktivasi terhadap laju reaksi!
6. Jelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi!
7. Suatu reaksi berlangsung tiga kali lebih cepat setiap suhunya dinaikkan 20 °C. Jika
laju reaksi pada saat suhu 10 °C adalah x M/detik, tentukan laju reaksi pada saat suhu
dinaikkan menjadi 70 °C!
8. Suatu reaksi kimia yang berlangsung pada suhu 20 °C memerlukan waktu 10 detik.
Setiap kenaikan suhu 20 °C, reaksi akan lebih cepat dua kali dari semula. Tentukan
waktu yang diperlukan jika suhu dinaikkan menjadi 80 °C!

Anda mungkin juga menyukai