Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.

2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725


E-ISSN 2549-4163

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN


MINAT BELAJAR MAHASISWA
Talizaro Tafonao
Program Studi Pendidikan Agama Kristen, STT KADESI Yogyakarta
Email: talizarotafonao@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadi sarana penting untuk mencapai tujuan
pendidikan yang lebih efektif dan efesien. Namun di balik itu menjadi tuntutan besar bagi para
dosen/guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menguasai teknologi dan media pembelajaran.
Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar sangat penting dilaksanakan oleh para
pendidik saat ini, karena peranan media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
pengirim kepada penerima dan melalui media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik untuk
menjelaskan sesuatu yang disampaikan oleh pendidik. Oleh karena itu, dosen/guru dituntut untuk
menggunakan media di dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat
membuat proses belajar mengajar lebihefektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru dengan
peserta didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar di kelas. Jadi
media pembelajaran adalah salah satu metode dalam mengatasi segala macam persoalan dalam mengajar,
bukan saja mengatasi persoalan, namun media pemberi pembelajaran memberi berbagai informasi yang
koprehensip kepada peserata didik.

Kata-kata kunci: media pembelajaran, minat belajar mahasiswa

THE ROLE OF INSTRUCTIONAL MEDIA TO IMPROVING


STUDENT INTEREST
Talizaro Tafonao
Study Program of Christian Education, STT KADESI Yogyakarta
Email: talizarotafonao@gmail.com

Abstract
The development of technology becomes important to achieve the goal of education, more effective and
efficient. In another side, a big demand for the lecturers / teachers to develop their skills in technology
and learning how to use media for their class. Nowdays the role teacher/ lecturer with skill in technology
in teaching and learning process is very important. Because to explain by technology is one one of great
option in education, with alot of media that can be use, depend on the situation. Therefore, lecturers /
teachers are required to be able use the media in the learning process. Thus, through the media can make
the learning process more effective and efficient and also give another kind of relationship between
teachers and students. In addition, the media can play a role to overcome the boredom in class. So the
learning media is one of the methods in overcoming all kinds of problems in teaching, not only overcome
the problem, but the learning media provide various information that koprehensip to students.

Keywords: instructional media, student interest

103
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

PENDAHULUAN mengajar, materi menjadi monoton dan


Peranan media pembelajaran dalam siswa merasa bosan dengan apa yang diajar
proses belajar dan mengajarmerupakan satu oleh pendidik. Oleh karena itu, media
kesatuanyang tidak dapat pembelajaran harus difungsikan untuk
dipisahkandaridunia pendidikan. Media meningkatkan kualitas belajar
pembelajaran merupakan segala sesuatu mengajar.Dengan demikian semakin
yang dapat digunakan untuk menyalurkan menarik media pembelajaran yang
pesan pengirim kepada penerima, sehingga digunakan oleh guru akan semakin tinggi
dapat merangsang pikiran, perasaan, pula tingkat motivasi belajar siswa. Namun
perhatian, dan minat peserta didik untuk dalam prakteknya, masih banyak dijumpai
belajar.Senada dengan apa yang dikatakan guru-guru yang belum menerepankan
oleh (Ruth Lautfer, 1999) bahwa media media pembelajaran secara inovatif, bukan
pembelajaran adalah salah satu alat bantu hanya tidak menerapkan media tersebut,
mengajar bagi guru untuk menyampaikan namun sama sekali tidak ada media
materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas pembelajaran di sekolah. Ada beberapa
siswa dan meningkatkan perhatian siswa alasan, mengapa guru tidak menggunakan
dalam proses pembelajaran. Dengan media media pembelajaran.Alasan pertama adalah
siswa akan lebih termotivasi untuk belajar, (1). Guru menganggap bahwa
mendorong siswa menulis, berbicara dan menggunakan media perlu persiapan. (2).
berimajinasi semakin terangsang. Dengan Media itu barang canggih dan mahal. (3).
demikian, melaluimedia pembelajarandapat Tidak biasa menggunakan media (gagap
membuat proses belajar mengajar teknologi). (4). Media itu hanya untuk
lebihefektif dan efesien serta terjalin hiburan sedangkan belajar itu harus serius.
hubungan baik antara guru dengan peserta (5). Di sekolah tidak tersedia media
didik. Selain itu, media dapat tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan
berperanuntuk mengatasi kebosanan dalam dan bahan untuk membuat media
belajar di kelas.Oleh karena itu, guru pembelajaran. (6). Guru tidak memahami
dituntut memberikan motivasi pada peserta arti penting penggunaan media
didik melalui pemanfaatan media yang pembelajaran. (7). Guru tidak memiliki
tidak hanya ada di dalam kelas, akan tetapi pengetahuan dan kemampuan mengenai
juga yang ada di luar kelas, jika hal itu cara membuat sendiri media pembelajaran.
dimanfaatkan maka tujuan pembelajaran (8). Guru tidak memiliki keterampilan
akan tercapai.Lantas apa yang terjadi jika mempergunakan media pembelajaran. (9).
media pembelajaran tidak ada, yang terjadi Guru tidak memiliki peluang (waktu) untuk
adalah mengalami kesulitan dalam membuat media pembelajaran. (10). Guru

103
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

sudah biasa mengandalkan metode jawab dalam menghadapi tantangan global.


ceramah. Itulah sebab, guru diharapkan mampu
Pada hal perkembangan Ilmu mengembangkan keterampilan membuat
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat media pembelajarannya sendiri, karena
ini sangat menolong para pendidik untuk perkembangan ilmu dan teknologi semakin
lebih kreatif dalam membuat media mendorong ke arah pembaharuan.Oleh
pembelajaran.Sekalipun perkembangan karena itu, berdasarkan prolem di atas,
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi banyak maka penulis memberi judul karya tulis ini
memunculkan berbagai gejala sosial dan yakni Peranan Media Pembelajaran dalam
perubahan dalam masyarakat, namun bukan Proses belajar dan mengajar di Kalangan
berarti para tenaga pendidik menghindari Mahasiswa STT Kadesi Yogyakarta.
dan tidak mau mengikuti perkembangan Karena media pembelajaran merupakan
yang ada. salah satu komponen pembelajaran yang
Menurut Presiden Republik Indonesia mempunyai peranan sangat penting dalam
dalam pembukaan Rapat Koordinasi proses pembelajaran.
Nasional Pengawasan Internal Pemerintah Pemanfaatan media dalam pengajaran
Tahun 2017 di Istana Negara, Kamis seharusnya merupakan bagian yang harus
(18/5/017), Jokowi mengatakan, dunia mendapat perhatian dari guru sebagai
berubah sedemikian cepatnya akibat fasilitator dalam setiap kegiatan
teknologi, bahkan negara-negaralain sudah pembelajaran. Oleh karena itu setiap
sedemikian rupa berbicara ruang angkasa, pendidik perlu mempelajari bagaimana
sedangkan orang Indonesia baru belajar memilih dan menetapkan media
menggunakan internet, belum lagiberkutat pembelajaran agar pencapaian tujuan
dengan demo, fitnah dan saling pembelajaran dalam proses belajar
menghujatmelalui media sosial dengan mengajar dengan optimal. Sekalipun media
menyebarkan berita-berita hoax. Oleh pembelajaran ini masih sering diabaikan
karena itu perlu kesiapan dari sumber daya dengan berbagai alasan diantaranya.
manusia dalam mengatasi setiap problem
yang ada.Salah satu cara mengatasinya KAJIAN TEORITIS
permasalah yang ada adalahdiperlukan Definisi Media Pembelajaran
program pendidikan yang berkualitas, Nunu Mahnun (2012) menyebutkan
menyediakan berbagai pengetahuan, bahwa “media” berasal dari bahasa Latin
keterampilan dan nilai-nilai yang luwes, “medium” yang berarti “perantara” atau
sehingga menghasilkan sumber daya “pengantar”.Lebih lanjut, media merupakan
manusia yang tangguh, mandiri tanggung sarana penyalur pesan atau informasi

104
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

belajar yang hendak disampaikan oleh Jenis-jenis Media Pembelajaran


sumber pesan kepada sasaran atau penerima Perkembangan pendidikan yang
pesan tersebut.Penggunaan media sangat pesat, berpengaruh pada
pengajaran dapat membantu pencapaian perkembangan psikologi belajar serta pada
keberhasilan belajar. Menurut AECT sistem pendidikan yang ada.Keadaan
(Association of Education and tersebut, mendorong dan berakibat juga
Communication Technology) yang dikutip pada kemajuan teknologi pembelajaran dan
oleh Basyaruddin (2002) “media adalah penambahan baru pada media
segala bentuk yang dipergunakan untuk pembelajaran.Seiring dengan kemajuan
proses penyaluran informasi”. Sedangkan teknologi, maka perkembangan media
menurut Steffi Adam dan Muhammad pembelajaran begitu cepat, di mana masing-
Taufik Syastra (2015) bahwa media masing media yang ada punya ciri-ciri dan
pembelajaran adalah segala sesuatu baik kemampuan sendiri. Dari hal ini, kemudian
berupa fisik maupun teknis dalam proses timbul usaha-usaha penataannya yaitu
pembelajaran yang dapat membantu guru pengelompokkan atau klasifikasi menurut
untuk mempermudah dalam menyampaikan kesamaan ciri-ciri atau karakteristiknya.
materi pelajaran kepada siswa sehingga Ciri-ciri umum dari media pembelajaran
memudahkan pencapaian tujuan menurut (Oemar Hamalik, 1994), adalah:
pembelajaran yang telah dirumuskan. Pertama, Media pembelajaran identik
Selanjutnya (Joni Purwono, dkk, 2014) dengan pengertian peragaan yang berasal
menjelaskan bahwa media pembelajaran dari kata “raga”, artinya suatu benda yang
memiliki peranan penting dalam menunjang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang
kualitas proses belajar mengajar. Media dapat diamati melalui panca indera. Kedua,
juga dapat membuat pembelajaran lebih Tekanan utama terletak pada benda atau
menarik dan menyenangkan. Salah satu hal-hal yang dapat dilihat dan didengar.
media pembelajaran yang sedang Ketiga, Media pembelajaran digunakan
berkembang saat ini adalah media audio- dalam rangka hubungan (komunikasi)
visual. Dari pengertian di atas dapat dalam pengajaran antara guru dan siswa.
disimpulkan bahwa media pembelajaran Keempat, Media pembelajaran adalah
adalah alat bantudalam proses belajar semacam alat bantu belajar mengajar, baik
mengajaruntuk merangsang pikiran, di dalam maupun di luar kelas. Kelima,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau Media pembelajaran merupakan suatu
ketrampilan pembelajar sehingga dapat “perantara” (medium, media) dan
mendorong terjadinya proses belajar. digunakan dalam rangka belajar.Keenam,
Media pembelajaran mengandung aspek,

105
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

sebagai alat dan sebagi teknik yang erat membutuhkan orang lain untuk
pertaliannya dengan metode belajar. mendidiknya. Selain itu, peran media juga
Ketujuh, Karena itu, sebagai tindakan sangat diperlukan dalam mendidik peserta
operasional, dalam buku ini digunakan didik. Hal ini dijelakan oleh (Iwan
pengertian “media pembelajaran”.Selain Falahudin, 2014) bahwa peran pembelajar
ciri-ciri di atas, lalu apa saja yang termasuk adalah menyediakan, menunjukkan,
dalam media pembelajaran. Menurut Rudi membimbing dan memotivasi para
Bretz sebagaimana dikutip oleh (Arif pembelajar agar mereka dapat berinteraksi
Sadiman, 1993) yang membagi ke dalam 8 dengan berbagai sumber belajar yang ada.
klasifikasi media, yakni: (1). Media audio Bukan hanya sumber belajar yang berupa
visual gerak. (2). Media audio visual diam. orang , melainkan juga sumbe-sumber
(3). Media audio semi gerak. (4). Media belajar yang lain. Oleh karena itu, dalam
visual gerak. (5). Media visual diam. (6). meningkatkan kemampunya untuk belajar
Media visual semi gerak. (7). Media audio. maka diperlukan sumber belajar. Dengan
(8). Media cetak. Sedangkan menurut adanya sumber belajar maka peserta didik
Briggs, (dalam Arif Sadiman, 1993) bahwa dapat mengerti apa yang dipelajarinya.
terdapat 13 macam media, yaitu : (1). Salah satu sumber belajar yang dikenal
Obyek. (2). Model. (3). Suara langsung. (4). selama ini adalah media
Rekaman audio. (5). Media cetak. (6). pembelajaran.Menurut AECT (dalam
Pembelajaran terprogram. (7). Papan tulis. Ahmad Rohani, 1991), mengklasifikasikan
(8). Media transparansi. (9). Film rangkai. tentang sumber belajar media menjadi enam
(10). Film bingkai. (11). Film. (12). macam, yaitu: (1). Message (pesan), yaitu
Televisi. (13). Gambar. Dari berbagai jenis- informasi/ajaran yang diteruskan oleh
jenis media yang dikemukakan di atas, komponen lain yang dalam bentuk gagasan,
maka dapat disimpulkan bahwa media fakta, arti dan data. Termasuk dalam
pembelajaran adalah sarana, metode dan kelompok pesan adalah semua bidang
teknik yang digunakan dalam rangka studi/mata kuliah atau bahan pengajaran
mengidentifikasikan komunikasi dan yang diajarkan kepada peserta didik, dan
interaksi antar dosen/guru dan peserta didik sebagainya. (2). People (orang), yakni
dalam proses pembelajaran di sekolah. manusia yang bertindak sebagai
penyimpan, pengolah dan penyaji pesan.
Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Termasuk kelompok ini misalnya
Setiap manusia memerlukan belajar
guru/dosen, tutor peserta didik dan
untuk mengembangkan pengetahuan, bakat
sebaginya. (3). Materials (bahan), yaitu
dan minatnya. Dalam pengembangan
perangkat lunak yang mengandung pesan
kemampuan tersebut, seseorang

106
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

untuk disajikan melalui penggunaan alat komunikasi memberikan informasi aktual


perangkat keras atau pun oleh dirinya dan pengalaman dalam berbagai bidang
sendiri. Berbagai program media termasuk kehidupan sosial orang. (c). Fungsi
media materials seperti transportasi, slide, ekonomis media komunikasi, media
film, audio, video, modul, majalah, buku komunikasi dapat digunakan secara intensif
dan sebagainya. (4). Device (alat), yakni pada bidang-bidang pedagang dan industri.
(suatu perangkat keras) yang digunakan (d). Fungsi politis media komunikasi,
untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bidang politik media komunikasi
dalam bahan, misalnya OHP, slide, video, dapat berfungsi terutama politik
tape recorder, dan sebagainya. (5). pembangunan baik material maupun
Technique (teknik), yaitu prosedur atau spiritual. (e). Fungsi seni dan budaya media
acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan komunikasi, perkembangan ke bidang seni
bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk dan budaya dapat tersebar lewat media
menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran komunikasi. Dari sekian fungsi media
terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, pembelajaran di atas, (Arif
tanya jawab, CBSA, dan sebagainya. (6). Sadiman,1993),menguraikan beberapa
Setting (lingkungan), yaitu situasi atau fungsi media pembelajaran, yaitu: (a).
suasana sekitar di mana pesan disampaikan. Memperjelas penyajian pesan agar tidak
Baik lingkungan fisik ruang kelas, gedung terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk
sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, kata-kata tertulis atau lisan belaka). (b).
lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
non fisik, misalnya suasana belajar itu daya indera, seperti misalnya:1) Obyek
sendiri, tenang, lelah, ramai dan yang terlalu besar bisa digantikan oleh
sebagainya. realita, gambar, film, atau model. 2) Obyek
Pada dasarnya, media adalah sebagai yang kecil dibantu oleh proyektor mikro,
alat komunikasi yang digunakan dalam film bingkai, film atau gambar. 3) Gerak
proses belajar mengajar. Sebagai alat yang terlalu lamban atau terlalu cepat, dapat
komunikasi, media pembelajaran menurut dibantu dengan timelapse atau hagh speed
(Oemar Hamalik, 1994) memiliki fungsi photograpy. 4) Kejadian atau peristiwa
yang luas di antaranya: (a). Fungsi edukatif yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan
media komunikasi, yakni bahwa setiap lagi lewat rekaman film, video, film
kegiatan media komunikasi mengandung bingkai, foto atau pun secara verbal. 5)
sifat mendidik karena di dalamnya Obyek yang terlalu kompleks (missal
memberikan pengaruh pendidikan. (b). mesin-mesin) dapat disajikan dengan
Fungsi sosial media komunikasi, media model, diagram dan lain-lain. 6) Konsep

107
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

yang terlalu luas (gunung berapi, gempa digunakan untuk menyalurkan pesan
bumi, iklim dan lain-lain) dapat pengirim kepada penerima dan melalui
divisualisasikan dalam bentuk film, film media pembelajaran juga dapat membantu
bingkai, gambar dan lain-lain. (c). peserta didik untuk menjelaskan sesuatu
Penggunaan media pembelajaran secara yang disampaikan oleh pendidik. Dengan
tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif penggunaan alat-alat ini guru dan siswa
anak didik, dalam hal ini media dapat berkomunikasi lebih mantap dan
pembelajaran berguna untuk:1). hidup serta interaksinya bersifat banyak
Menimbulkan kegairahan belajar.2). arah. Media mengandung pesan sebagai
Memungkinkan belajar interaksi yang lebih perangsang belajar dan dapat
langsung antara anak didik dengan menumbuhkan motivasi belajar sehingga
lingkungan dan kenyataan.3). siswa tidak menjadi bosan dalam meraih
Memungkinkan anak didik belajar sendiri- tujuan-tujuan belajar (Putra Sumberharjo,
sendiri menurut kemampuan dan minatnya. dkk, 2015). Ada beberapa peranan media
(d). Dengan sifatnya yang unik pada tiap pembelajaran dalam proses belajar antara
siswa, ditambah lagi dengan lingkungan lain:
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan Pertama, mahasiswa memiliki
kurikulum dan materi pendidikan kemampuan untuk menangkap
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka pembelajaran dengan baik.Dengan
akan banyak mengalami kesulitan bilamana demikian penggunaan media dalam
semuanya itu harus diatasi sendiri, apalagi pengajaran di kelas merupakan sebuah
bila latar belakang lingkungan guru dengan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.
siswa juga berbeda. Masalah ini, dapat Karena media pembelajaran adalah sumber
diatasi dengan kemampuan dalam: 1) belajar, secara luas media dapat diartikan
Memberikan rangsangan yang sama. 2) dengan manusia, benda atau pun peristiwa
Mempersamakan pengalaman. 3) yang membuat kondisi siswa untuk lebih
Menimbulkan persepsi yang sama. Dari memungkinkan memperoleh pengetahuan
uraian di atas, jelaslah bahwa fungsi media keterampilan atau pun sikap (Mudhofir,
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap 1993). Kedua, Media membangkitkan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan keinginan dan minat mahasiswa untuk
dalam pendidikan. belajar.Bukan hanya membangkitkan
Peranan media pembelajaran dalam motivasi untuk belajar, namun membawa
proses belajar dan mengajar sangat penting pengaruh positif bagi psikologis
dilaksanakan oleh para pendidik saat ini, mahasiwa.Sebab mediapembelajaran dapat
karena peranan media pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara dosen/guru

108
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

dengan peserta didik.Ketiga, Media demokratis serta bertanggung jawab”.


memiliki kemampuan untuk menampilkan Dalam mewujudkan tujuan tersebut maka
kembali objek atau kejadian dengan diperlukan kegiatan pendidikan formal dan
berbagai macam cara disesuaikan dengan non formal. Pendidikan yang dilaksanakan
keperluan dan penuh makna.Selain urain di di kampus/sekolah merupakan tempat
atas, (Sidik Bagas, 2018) menambahkan mencari ilmu bagi peserta didik, serta
peranan media pembelajaran dalam proses tempat bagi dosen/guru mentransfer
pembelajaran antara lain: (1). Memperjelas ilmupengetahuannya kepada peserta didik.
penyajian materi agar tidak hanya bersifat Oleh karena itu, dalam meningkatkan
verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau kualitas pengajaran seorang dosen/guru
tulisan). (2). Mengatasi keterbatasan ruang, maka diperlukan media pembelajaran.
waktu dan daya indera. (3). Penggunaan Dalam zaman modern ini, dosen/guru
media secara tepat dan bervariasi dapat dituntut untuk menggunakan media
mengatasi sifat pasif anak didik. (4). pembelajaran dalam menyampaikan materi
Menghindari kesalahpahaman terhadap di dalam kelas. Sebab media pembelajaran
suatu objek dan konsep. (5). adalah salah satu komponen pembelajaran
Menghubungkan yang nyata dengan yang yang mempunyai peranan penting dalam
tidak nyata. proses pembelajara. Oleh sebab itu,
Jadi, dengan menggunakan media pemerintah mendorong para dosen atau
pembelajaran dalam proses belajar guru untuk menfaatkan media pembejaran
membantu untuk memperlancar interaksi dalam meningkatkan kuliatas mengajar.
antara pendidik dengan peserta didik Dengan menggunakan media pembelajaran
sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih seharusnya merupakan bagian yang harus
efektif dan efisien dalam meningkatkan mendapat perhatian dosen atau guru.
mutu pendidikan. Menurut hemat (J. Reginald Hill, 1998)
Salah satu tujuan pendidikan nasional bahwa melalui media alat peraga peserta
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. didik akan belajar lebih bersemangat dan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia dapat mengingat dengan lebih baik
No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3, pembelajaran yang sudah diajarkan oleh
Pendidikan Nasional bertujuan untuk: dosen/guru. Oleh karena itu tiap-tiap
mengembangkan potensi peserta didik agar pendidik perlu mempelajari bagaimana
menjadi manusia yang beriman dan menetapkan media pembelajaran agar dapat
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengefektifkan pencapaian tujuan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap dan pembelajaran dalam proses belajar
kretif, mandiri dan menjadi warga yang mengajar. Selain penjelasan di atas, peranan

109
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

media pembelajaran dalamproses belajar membantu guru untuk menciptakan suana


mengajar antara lain: (1). Dapat belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton
menghindari terjadinya verbalisme. (2). dan tidak membosankan.Artinya
Membangkitkan minat atau motivasi. (3). dosen/guru dapat menciptakan berbagai
Menarik perhatian. (4). Mengatasi situasi kelas, menentukan berbagai macam
keterbatasan ruang, waktu dan ukuran. (5). metode pengajaran dan menciptakan iklim
Mengaktifkan siswa dalam belajar. (6). emosional yang sehat diantara peserta
Mengefektifkan pemberian rangsangan didik.
untuk belajar.Sedangkan menurut (Nana Ketiga, Peranan media pembelajaran
Sudjana, 1995) bahwa peranan media dalam meningkatkan daya minat belajar
pembelajaran dalam proses mengajar Mahasiswa/peserta didik.
adalah sebagai berikut: Sejak dipercayakan sebagai
Pertama, Penggunaan media dalam pengampu mata kuliah media
proses mengajar bukan merupakan
pembelajarandi STT Kadesi Yogyakarta
fungsi tambahan, tetapi mempunyai
fungsi sendiri sebagai alat bantu menjadi beban tersendiri, karena mengingat
untuk mewujudkan situasi belajar
perkembangan teknologi di zaman modern
mengajar yang efektif. Kedua,
Penggunaan media pengajaran ini begitu besar pengaruhnya dalam dunia
merupakan bagian yangintegral dari
pendidikan. Menurut hemat (Rahmayanti,
keseluruhan situasi mengajar. Ini
berarti bahwa media pengajaran 2015) bahwa “teknologi pembelajaran terus
merupakan salah satu unsur yang
mengalami perkembangan seiring dengan
harus dikembangkan guru. Keempat,
Media dalam pengajaran perkembangan zaman.Dalam pelaksanaan
penggunaannya bersifat integral
pembelajaran sehari-hari kita sering
dengan tujuan dan isi pelajaran.
Kelima, Penggunaan media bukan menjumpai adanya pemfaatan dari
semata-mata sebagai alat huburan
perkembangan Teknologi dalam dunia
yang digunakan hanya sekedar
melengkapi proses belajar supaya pendidikan, seperti yang sering dilakukan
lebih menarik perhatian siswa.
oleh guru ataudosen yaitu
Keenam, Penggunaan media dalam
proses pembelajaran lebih mengkombinasikan alat teknologi dalam
diutamakan untuk mempercepat
peroses pembelajaran. Artinya dalam
proses belajar dan membantu siswa
dalam menagkap pengertian yang penggunaan media pembelajaran dan
diberikan guru. Ketujuh, Pengguna
teknologi dapat menolong peserta didik
media dalam pengajaran diutamakan
untuk mempertinggi mutu belajar untuk mengerti materi yang disampaikan
mengajar.
oleh guru atau dosen.Jika hal ini diabaikan
Berdasarkan uraian dan penjelasan oleh para pengajar saat inimaka peserta
para ahli di atas, penulis menyimpulkan didik akan ketinggal banyak informasi.
bahwa media pembelajaran dapat Dengan demikian kemampuan dan

110
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

kompetensi dosen/guru dapat berperan pembelajaran yang menarik dan bervariasi.


penting dalam menyelesaikan berbagai Jika dosen atau guru tidak menggunakan
polemik berkaitan dengan kegiatan belajar variasi dalam proses pembelajaran, peserta
mengajar. Menurut (Nasir Usman, 2012) didik akan cepat bosan dan jenuh terhadap
ada 10 dasar kompetensi dosen yang harus materi pelajaran.
di miliki oleh dosen/guru sebagai syarat Lantas apa yang dapat meningkatkan
menjadi dosen yang professional, adalah minat belajar mahasiswa dalam proses
sebagai berikut: belajar mengajar, yakni: (1). Dosen/guru
(1), Menguasai bahan (mata kuliah hendaklah menggunakan variasi dalam
yang diajarkan). (2), Mengelola
mengajar agar semangat dan minat
program belajar mengajar (dari
persiapan perangkat mengajar sampai mahasiswa dalam belajar meningkat
melaksanakan program belajar
sehingga prestasi belajar sesuai dengan
mengajar). (3), Mengelola kelas
(mengatur tata ruang kelas dan yang diharapkan. (2). Dosen/guru
menciptakan iklim belajar mengajar
membantu peserta didik/siswa melihat
yang sesuai). (4), Menggunakan
Media/sumber belajar (mengenal, bagaimana hubungan antara materi yang
memilih dan menggunakan media
diharapkan untuk dipelajarinya dengan
yang bervariatif, membuat alat-alat
bantu pelajaran yang sederhana, dirinya sendiri sebagai individu (Sofan
menggunakan dan mengelola
&Elisah, Tatik, 2011). (3). Dosen/guru
laboratorium,perpustakaan,dan
micro-teaching yang disesuaikan berusahamelibatkan peserta didik dalam
dengan bidang studi yang
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
diajarkannya). (5), Menguasai
landasan-landasan kependidikan. (6). khususnya dalam meprestasi tugas di depan
Mengelola interaksi belajar-
kelas. Dengan adanya tugas presentasi baik
mengajar. (7). Menilai prestasi
mahasiswa untuk kepentingan perorangan maupun individu mahasiswa
pembelajaran. (8). Mengenal fungsi
memiliki gairah untuk belajar.Pengalaman
dan program pelayanan bimbingan
dan penyuluhan. (9). Mengenal dan penulis selama menjadi dosen, penulis
menyelenggarakan administrasi
merasa bahwa tugas presentasi yang
sekolah. (10). Memahami prinsip-
prinsip dan menafsirkan hasil-hasil diberikan kepada mahasiswa sangat
penelitian pendidikan guna keperluan
penting, karena mahasiswa tersebut ada
pembelajaran.
minat untuk belajar. (4). Dosen/guru yang
Pada lingkungan kampus, dosen atau
menggunakan media pembelajaran, pada
guru harus membangkitkan minat belajar
dasarnya mahasiswa lebih cepat menangkap
siswa, karena itu adalah tugas para
penjelasan dosen dan bukan hanya itu,
pendidik. Dosen atau guru harus benar-
tetapi mahasiswa dapat menambah minat
benar menguasai semua keterampilan yang
belajar dan memudahkan untuk mengerti
dibutuhkan dalam pengajaran, antara lain
tentang materi yang ada.Akibat dari sekian
menguasai materi, memiliki media

111
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

uraian di atas maka dapat dilihat ciri-ciri dan mengurangi minat seseorang
terhadap kegiatan yang bersangkutan.
mahasiswa yang memiliki minat
belajar.Pertama, mereka memahami tujuan- Berdasarkan urain tersebut di atas
tujuan belajar. Kedua, merekamerasakan maka perlu adanya pengamatan secara
dan menemukan suasana pembelajaran langsung, apakah mahasiswa/pesrta didik
yang menantang, merangsang dan memiliki minat belajar atau tidak. Oleh
menyenangkan.Ketiga, mereka memiliki karena itu, (Rasyid 2010) menguraikan ada
keinginan tinggi untukberinteraksi baik beberapa bukti jika anak-anak tersebut
kepada sesamanya maupun kepada memiliki belajar, yakni: (1) bergairah
dosen.Keempat, mereka merasa nyaman untuk belajar, (2) tertarik pada pelajaran,
belajar sekalipun materinya susah (3) tertarik pada guru, (4) mempunyai
dipahami. inisiatif untuk belajar, (5) kesegaran dalam
Ada beberapa faktor yang belajar, (6) konsentrasi dalam belajar, (7)
mempengaruhi minat belajar mahasiwa atau teliti dalam belajar, (8) punya kemauan
peserta didik. (Menurut Taufani 2008), ada dalam belajar, (9) ulet dalam belajar.
tiga faktor yang mendasari timbulnya minat
yaitu: KESIMPULAN
(1). Faktor dorongan dalam, yaitu Perkembangan teknologi yang
dorongan dari individu itu sendiri,
semakin canggih menjadi sarana untuk
sehingga timbul minat untuk
melakukan aktivitas atau tindakan mencapai tujuan pendidikan. Itu sebabnya
tertentu untuk memenuhinya.
peranan media pembelajaran dalam proses
Misalnya, dorongan untuk belajar
dan menimbulkan minat untuk belajar dan mengajarmerupakan satu
belajar. (2). Faktor motivasi sosial,
kesatuanyang tidak dapat
yaitu faktor untuk melakukan suatu
aktivitas agar dapat diterima dan dipisahkandaridunia pendidikan. Media
diakui oleh lingkungannya. Minat ini
pembelajaran merupakan segala sesuatu
merupakan semacam kompromi
pihak individu dengan lingkungan yang dapat digunakan untuk menyalurkan
sosialnya.Misalnya, minat pada studi
pesan pengirim kepada penerima, sehingga
karena ingin mendapatkan
penghargaan dari orangtuanya. (3). dapat merangsang pikiran, perasaan,
Faktor emosional, yakni minat erat
perhatian, dan minat peserta didik untuk
hubungannya dengan emosi karena
faktor emosional selalu menyertai belajar. Oleh karena itu,dosen/guru dituntut
seseorang dalam berhubungan
memberikan motivasi pada peserta didik
dengan objek minatnya. Kesuksesan
seseorang pada suatu aktivitas melalui pemanfaatan media yang tidak
disebabkan karena aktivitas tersebut
hanya ada di dalam kelas, akan tetapi juga
menimbulkan perasaan suka atau
puas, sedangkan kegagalan akan yang ada di luar kelas, jika hal itu
menimbulkan perasaan tidak senang
dimanfaatkan maka tujuan pembelajaran

112
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

akan tercapai. Lantas apa yang terjadi jika Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. (2002).
Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat
media pembelajaran tidak ada, yang terjadi
Pers.
adalah pertama, mengalami kesulitan dalam Falah. Iwan, Pemanfaatan Media dalam
mengajar, materi menjadi monoton dan Pembelajaran. Dalam Jurnal Lingkar
Widyaiswara Edisi 1 No. 4:104-117
peserta didik merasa bosan dengan apa Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan,
yang diajar oleh pendidik. Kedua, peserta Bandung: Citra Adtya Bakti.
Hill. Reginald. (1998). Penuntun Sekolah
didik sulit mengerti dan memahami materi Minggu, Jakarta: Yayasan Komunukasi
pembelajaran. Ketiga, peserta didik susah Bina Kasih.
Lautfer. Ruth. (1993). Pedoman Pelayanan
menangkap penjelasan dari dosen/guru.
Anak.Malang Indonesia : Yayasan
Keempat, peserta didik merasan bosan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia.
Mahnun.Nunu.(2012). Media Pembelajaran
dengan materi tersebut. Kelima, peserta
(Kajian terhadap Langkah-langkah
didik susah berpikir. Pemilihan Media dan Implementasinya
Sebagai saran demi kelancaran dan dalam Pembelajaran). Dalam Jurnal
Pemikiran Islam; Vol. 37, No. 1: 27.
efektivitas pembelajaran di kelas maka Mudhofir. (1993). Teknologi Intruksional,
media pembelajaran salah satu alat Bandung: Remaja Rosda Karya.
Purwono. Joni, dkk. (2014). Penggunaan Media
bantu/sumber belajar untuk meningkatkan Audio-Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
daya minat belajar peserta didik. Oleh Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri1 Pacitan. Dalam Jurnal
karena itu, para guru/dosen sebaiknya
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran
memfungsikan media pembelajaran dengan Vol.2, No.2: 127
baik. Lebih lanjut, alat bantu/media/sumber Rahmayanti. (2015). Penggunaan Media It
Dalam Pembelajaran. Dalam urnal Ilmiah
belajar perlu dimanfaatkan secara sinergis CIRCUIT Vol. 1 No. 1 Juli: 92.
untuk mengoptimalkan pembelajaran. Rohani, Ahmad. (1991). Pengelolaan
Pelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Dengan adanya media/alat bantu Rasyid.(2010). Minat, Indikator-Indikator
pembelajaran semakin memudahkan Minat. Jakarta: Bumi Aksara.
Sofan &Elisah, Tatik. (2011). Strategi
guru/dosen dalam pelaksanaan
Pembelajaran Sekolah. Terpadu. Jakarta:
pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan PT. Prestasi Pustaka.
kondisi yang dapat mendorong siswa agar Sudjana.Nana.(1995). Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
dapat mencapai kompetensinya dalam Algensindo.
pembelajaran yang diberikan oleh guru atau Sumberharjo. Putra, dkk. (2015). Media
Pembelajaran Pengenalan Huruf Dan
dosen. Angka Di Taman Kanak-Kanak Tunas.
Dalam Journal Speed – Sentra Penelitian
Engineering dan Edukasi – Volume 7 No
DAFTAR PUSTAKA
3:24
Adam. Steffi dan Muhammad Taufik Syastra.
Taufani.(2008). Minat. Faktor-Faktor yang
(2015). Pemanfaatan Media Pembelajaran
Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa
Kelas X Sma Ananda Batam. Dalam CBIS
Journal, Volume 3 No 2: 79

113
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163

Usman.Nasir. (2012). Manajemen Peningkatan Model), Bandung, Cita Pustaka.


Mutu Kinerja Guru (konsep,Tiori dan

114

Anda mungkin juga menyukai