Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG PENYAKIT ASMA

KELOMPOK 2:

SI AYU BELLA SHANTY JAGADHITA (17)

SONIA JASMINE HAUMENI (18)

NI PUTU NESY DIARTHA MEVIANI (14)

NI MADE SINTA SARI DEWI(13)

I MADE DWI SAPUTRA (03)

SEKOLAH: SMK GHANDI USADA BALI

ALAMAT SEKOLAH :BR.SENAPAHAN,BANYAR ANYAR,KEC. KEDIRI, KAB.TABANAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Pujian dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenarahmat dan kuasa- Nya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mendapatkan informasimengenai arthritis reumatoid
sehingga pembaca dapat mengetahui definisi, etiologi,manifestasi klinis dan beberapa hal yang terkait
dengan arthritis rheumatoid.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuanpembaca mengenai masalah-
masalah kesehatan khususnya tentang arthritisreumatoid.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Olehkarena itu,kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun daripembaca sekalian untuk
penyempurnaan makalah ini.

TABANAN, 23 JANUARI 2021

PENYUSUSUN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah................................................................................................................. 2

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

D. Manfaat ................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

1. Konsep medis ...................................................................................................................... 3

A. Definisi .............................................................................................................................. 3

B. Mekannisme ...................................................................................................................... 3

C. Etiologi……….. ............................................................................................................... 4

D. jenis jenis…........................................................................................................................5

E. Patofisiologi ...................................................................................................................... 6

F. pemeriksaan fisik................................................................................................................9

G. Penatalaksanaan..................................................................................................................9

H. Pantangan penderita……………………………………………………………………… 10

i. Asuhan keperawatan………………………………………………………………………..10

2. Asuhan keperawatan ......................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 23

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 23

B. Saran ................................................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 24


BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Saat ini berbagai penyakit baru bermunculan bahkan dengan tingkat berbahaya yang
sangat tinggi hingga menelan korban banyak dan sangat disayangkan penyakit-penyakit yang
baru timbul dengan keganasan dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkan. Pada
pembuatan makalah ini kami mengangkat tema tentang penyakit ASMA yang tidak asing lagi
di dunia medis. Penyakit ASMA ini merupakan suatu gangguan yang komplek dari bronkial
yang dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan
nafas).

Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada
anak-anak maupun dewasa. Kata asma (Asthma) berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“terengah-engah”. Lebih dari 200 tahun yang lalu, Hippocrates menggunakan istilah asma
untuk menggambarkan kejadian pernapasan yang pendek-pendek. Sejak itu, istilah asma
sering digunakan untuk menggambarkan gangguan apa saja yang terkait dengan kesulitan
bernapas, termaksud ada istilah asma kardiak dan asma bronkial.

B. RUMUSAN MASALAH

 a. Apa pengertian Asma?

b. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit Asma?

c. Apa saja obat tradisional yang dapat digunakan untuk penyaki Asma?

d. Apa saja kandungan kimia yang terkandungan dalam obat tradisional tersebut?

e. Bagaimana mekanisme penyembuhan penyakit Asma? 

C.TUJUAN PENULISAN

a. Untuk mengetahui pengertian Asma.

b. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Asma.

c. Untuk mengetahui obat tradisional yang di gunakan untuk penyakit Asma

. d. Untuk mengetahui kandungan kimia dari obat tradisional tersebut.

e. Untuk mengetahui mekanisme penyembuhan penyakit Asma.


BAB ll

PEMBAHASAAN

B.PENGERTIAN ASMA

Asma merupakan sejenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat radang dan penyempitan
saluran pernafasan. Orang yang mengalami penyakit asma akan menunjukkan beberapa tanda
atau gejala tertentu. Diantara tanda-tanda yang dapat diperhatikan termasuk pernafasan yang
berbunyi seolah-olah orang bersiul, terutama sekali apabila penderita menghembuskan
nafasnya. Namun ada juga yang tidak mengalami nafas bunyi, tetapi akan mengalami batuk
terutamanya di waktu malam atau selepas melakukan aktivitas fisik. Adakalanya batuk
tersebut dialami secara terus-menerus lebih dari seminggu.

Selain itu, penderita akan sesak nafas dan ketat dada. Pada keadaan asma yang tidak
ditangani, banyak juga yang terdapat lendir dan sulit dikeluarkan. Asma merupakan sejenis
penyakit saluran pernafasan yang kronis. Ia dicirikan dengan waktulah pada sistem
pernafasan yang berulang. Sewaktu bernafas, udara bebas keluar masuk ke dalam paru-paru.
Bagaimanapun, sewaktu serangan terjadi pernafasan menjadi sulit karena terjadi
pembengakakan otot di sekeliling saluran pernafasan. Pada waktu yang sama, selaput saluran
pernafasan akan mengalami radang dimana dua unsur ini menyebabkan penderita mengalami
sesak nafas.

Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronis saluran nafas menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas
berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam
menjelang dini hari. Dimana saluran nafas mengalami

C. MEKANISME TERJADINYA ASMA (FAKTOR FRCRTUS ASMA)

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap


rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang,
asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa

mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti
pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki
riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus
terjadinya serangan asma,”
D. ETIOLOGI ASMA

Penyebab awal terjadinya inflamasi saluran pernapasan pada penderita asma belum diketahui
mekanismenya 10 Terdapat berbagai keadaan yang memicu terjadinya serangan asma,
diantara lain:
 Infeksi seperti sinusitis, pilek,dan flu.
 Alergen seperti serbuk sari, spora jamur, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu.
 Iritan seperti bau yang kuat dari parfum atau larutan pembersih, dan polusi udara.
 Asap tembakau.
 Olahraga (dikenal sebagai asma yang diinduksi oleh olahraga).
 Cuaca; perubahan suhu dan / atau kelembaban, udara dingin.
 Emosi yang kuat seperti kecemasan, tawa atau menangis, stres.
 Obat-obatan, seperti asma sensitif aspirin.

E. JENIS JENIS ASMA

Ada 3 jenis asma menurut Prayahara (2011) antara lain:

 Asma alergenik atau ekstrinsik Merupakan asma yang disebabkan karena terpapar
oleh alergen seperti debu, bulu, makanan, dan sebagainya. Asma jenis ini biasanya
muncul sejak anak-anak.
 Idiopatik atau non alergenik/intrinsik Asma idiopatik merupakan asma yang
disebabkan bukan karena paparan alergi pada asma alergenik. Penyebab dari asma
jenis ini yaitu faktor seperti polusi, infeksi saluran pernafasan atas, aktivitas, dan
emosi. Asma non alergenik biasanya muncul pada saat dewasa atau sekitar usia 35
tahun.
 Asma campuran Asma campuran merupakan gabungan dari dua jenis asma yang telah
disebutkan sebelumnya dan asma ini paling umum terjadi.

F. PATOFISIOLOGI ASMA

Patofisiologi dari asma yaitu adanya faktor pencetus seperti debu, asap rokok, bulu
binatang, hawa dingin terpapar pada penderita. Bendabenda tersebut setelah terpapar ternyata
tidak dikenali oleh sistem di tubuh 12 penderita sehingga dianggap sebagai benda asing
(antigen). Anggapan itu kemudian memicu dikeluarkannya antibody yang berperan sebagai
respon reaksi hipersensitif seperti neutropil, basophil, dan immunoglobulin E. masuknya
antigen pada tubuh yang memicu reaksi antigen akan menimbulkan reaksi antigen-antibodi
yang membentuk ikatan seperti key and lock.
G.TANDA DAN GEJALA

Berikut tanda dan gejala asma :


 Batuk yang sering, mungkin terjadi saat bermain, di malam hari, atau saat tertawa.
Sangat penting untuk mengetahui bahwa batuk dengan asma mungkin satu-satunya
gejala yang ada.
 Terlihat kurang berenergi pada saat bermain, atau berhenti sejenak untuk mengambil
napas sewaktu bermain.
 Pernapasan cepat atau dangkal.
 Keluhan dada sesak atau dada “sakit”.
 Bunyi seperti siul terdengar pada saat bernapas (menghirup dan mengeluarkan napas).
Suara siulan ini disebut mengi.
 Gerakan jungkat-jungkit di dada dari nafas yang bekerja. Gerakan-gerakan ini disebut
retraksi.
 Sesak nafas, kehilangan nafas
 Otot leher dan dada yang mengencang.
 Perasaan lemah atau lelah
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS PADA ASMA

1) Pemeriksaan Sputum Pemeriksaan untuk melihat adanya:


 Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dan kristal eosinophil
 . b) Spiral curshman, yakni merupakan castcell (sel cetakan) dari cabang bronkus
 . c) Creole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus
 d) Netrofil dan eosinofil yang terdapat pada sputum, umumnya bersifat mukoid
dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapat muscus plug.
2) Pemeriksaan daraha
 Analisa Gas Darah pada umumnya normal akan tetapi dapat terjadi hipoksemia,
hipercapnia, atau sianosis
 . b) Kadang pada darah terdapat peningkatan SGOT dan LDH
 Hiponatremia dan kadar leukosit kadang diatas 15.000/mm3 yang menandakan
adanya infeksi.
 Pemeriksaan alergi menunjukkan peningkatan IgE pada waktu serangan dan menurun
pada saat bebas serangan asma.

I.PENATALAKSANA

Penatalaksanaan asma dilakukan melalui berbagai pendekatan yang dapat


dilaksanakan (applicable), mempunyai manfaat, aman dan dari segi harga
terjangkau. Integrasi dari pendekatan tersebut dikenal dengan : Program
penatalaksanaan asma, yang meliputi:
 Edukasi
 Menilai dan monitor berat asma secara berkala
 Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
 Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
 Menetapkan pengobatan pada serangan akut
 Kontrol secara teratur
 Pola hidup sehat 
J.PANTANGAN DARI PENDERITA ASMA
Berikut beberapa makanan dan minuman yang mengandung gas dan sebaiknya dihindari
oleh penderita asma:
 Minuman berkarbonasi.
 Minuman manis dalam kemasan.
 Permen karet.
 Gorengan.
 Sayuran seperti kubis dan kol.
 Kacang polong.
 Bawang putih.

K. ASUHAN KEPERAWATAN
BAB lll
PENUTUP
A..KESIMPULAN
Asma bronchial adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang
bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea
dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas.
Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
Ekstrinsik (alergik), Intrinsik (non alergik) ,Asma gabungan.
      Dan ada beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan asma
bronkhial yaitu : faktor predisposisi(genetic), faktor presipitasi(alergen, perubahan cuaca,
stress, lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat). Pencegahan serangan asma
dapat dilakukan dengan :
1. Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
2. Menghindari kelelahan
3. Menghindari stress psikis
4. Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
5. Olahraga renang, senam asma 

B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak
bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu saya juga mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca sehinga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami
selanjutnya.

.DAFTAR PUTSAKA
Muchid, dkk. (2007, September). Pharmaceutical care untuk penyakit asma.
Diakses 22 Juni 2012 dari Direktorat Bina Farmasi Komunitas
Dan Klinik Depkes RI:http://125.160.76.194 /bidang/yanmed/farmasi/
Pharmaceutical/ASMA.pdf
Tanjung, D. (2003). Asuhan Keperawatan Asma Bronkial. Diakses 22 Juni 2012
dari USU digital library:

Anda mungkin juga menyukai