Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN BADAN POM NO 6 TAHUN 2020 TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN BPOM NO 9 TAHUN 2019 TENTANG


PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK

Dra. Ratna Irawati, Apt, M.Kes


SOSIALISASI PEDOMAN TEKNIS CDOB 1
OUTLINE
01 BAB VII
Transportasi

02 BAB VIII
Fasilitas Distribusi
Berdasarkan
Kontrak

BAB IX
03 Dokumentasi
BAB VII TRANSPORTASI
Penambahan
Transportasi dan produk dalam transit
• Area penyimpanan obat pada kontainer pengiriman hendaknya mempertimbangkan
7.2 risiko keamanan produk khususnya obat-obat yang berpotensi disalahgunakan.

• Selama transit/pemberhentian, penempatan kendaraan harus mempertimbangkan


7.6 faktor keamanan.

• Penjelasan atas butir 7.7 mengenai kondisi-kondisi yang tidak diharapkan selama
7.8 transportasi (sebelumnya diatur dalam Juklak CDOB)  kecelakaan, force majeur dll

• Penjelasan atas butir 7.9 mengenai kondisi yang tidak diharapkan terkait dengan
7.10 produk (sebelumnya diatur dalam Juklak CDOB)  kemasan rusak, dll

• Hal-hal yang harus dilakukan Terhadap pesanan obat/bahan obat yang ditolak
disebabkan oleh hal yang disebutkan pada 7.10  dibawa kembali & notifikasi
7.11 dokumen
• Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman harus dalam kondisi baik dan layak
jalan. Kondisi ruang penyimpanan dalam kendaraan harus mampu menjaga mutu
7.14 produk. (sebelumnya diatur dalam Juklak CDOB)
• Cakupan pelatihan CDOB bagi pengemudi pengiriman  prosedur pengiriman,
penanganan obat dan/atau bahan obat selama pengiriman; penanganan jika terjadi
7.17 kondisi yang tidak diharapkan; dan pemahaman terhadap persyaratan dokumen
pengiriman. (sebelumnya diatur dalam Juklak CDOB)
memastikan Obat dan /atau Bahan Obat yang dikirim tetap aman (terhindar dari
pencurian saat pengiriman terutama untuk NPP) dan mutunya tetap terjaga
BAB VII TRANSPORTASI
Penambahan
Transportasi dan produk dalam transit Obat dan/atau Bahan
(lanjutan) Obat dalam Pengiriman
7.26.Fasilitas distribusi harus melaporkan tempat yang
digunakan sebagai hub transportasi (termasuk pihak Penanganan agar
ketiga) ke Badan POM tembusan ke Unit Pelaksana identitas obat dalam
Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan pengiriman tidak
Makanan (UPT BPOM) setempat dan Dinas Kesehatan hilang meliputi:
Provinsi dengan melampirkan hasil audit internal  cara
sarana yang melakukan distribusi yang bersangkutan pengemasan;
terhadap fasilitas hub transportasi.  pemisahan
(sebelumnya diatur dalam Juklak CDOB) berdasarkan
bentuk sediaan;
7.27.Batas waktu maksimum penyimpanan di hub,  material
tidak melebihi 2 (dua) kali jadwal pemberangkatan D kemasan; dan
transportasi berikutnya.  segel kemasan
(butir 7.35).
7.28.Hub transportasi tidak diperkenankan untuk (sebelumnya diatur
mengubah kemasan pengiriman. dalam Juklak CDOB)

memastikan Obat dan /atau Bahan Obat yang dikirim tetap aman (terhindar dari
pencurian saat pengiriman terutama untuk NPP) dan mutunya tetap terjaga
BAB VII TRANSPORTASI
Perubahan
PerBPOM 9/2019 PerBPOM 6/2020 Keterangan
7.12.Tumpahan harus dibersihkan sesegera 7.19. Apabila terjadi tumpahan produk, maka Perubahan
mungkin untuk mencegah kemungkinan harus dibersihkan sesegera mungkin Redaksional untuk
kontaminasi, kontaminasi silang dan untuk mencegah kemungkinan menyempurnakan
bahaya yang ditimbulkan. Prosedur kontaminasi, kontaminasi silang dan kalimat.
tertulis harus tersedia untuk menangani bahaya yang ditimbulkan. Prosedur
kejadian tersebut. tertulis harus tersedia untuk menangani
kejadian tersebut.
7.16.Pengiriman harus dilakukan langsung ke - Dihapus karena terkait
alamat yang tertera pada dokumen pengiriman dan telah
pengiriman dan harus diserahkan dipindahkan menjadi
langsung kepada penerima yang butir 4.48. (Bab IV
berwenang. Obat dan/atau bahan obat Operasional)
tidak boleh ditinggalkan di tempat
penyimpanan sementara yang tidak
mempunyai izin PBF.
7.33. Obat dan/atau bahan obat yang 7.43. Pengangkutan Obat dan/atau bahan obat Perubahan
mengandung narkotika dan zat yang yang mengandung narkotika dan zat yang redaksional untuk
dapat menyebabkan ketergantungan dapat menyebabkan ketergantungan menyempurnakan
harus diangkut sesuai dengan harus diangkut sesuai dengan ketentuan kalimat.
5
peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan.
Inographic Style
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK

Perubahan dan Penambahan yang utama  memperjelas pembagian kontrak beserta


persyaratannya yaitu:

1 2

kontrak pemanfaatan kontrak antara fasilitas


fasilitas distribusi dengan
pihak penyedia jasa
penyimpanan berupa (transportasi,
gudang/ruang di pengendalian hama,
fasilitas distribusi dll)

TUJUAN:

Memastikan pihak yang harus bertanggung jawab terhadap:


1) mutu obat
2) keamanan obat dari diversi dengan modus pencurian/kehilangan
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK

Perubahan

Cakupan kegiatan kontrak


terutama yang terkait dengan 8.1. Semua kegiatan kontrak harus tertulis
keamanan, khasiat dan mutu antara pemberi kontrak dan penerima
obat dan/atau bahan obat: kontrak serta setiap kegiatan harus sesuai
dengan persyaratan CDOB.
- Kontrak antar fasilitas distribusi
- Kontrak antara fasilitas 8.2. Cakupan kegiatan kontrak terutama yang
distribusi dengan pihak penyedia terkait dengan keamanan, khasiat dan mutu
jasa antara lain transportasi, obat dan/atau bahan obat, antara lain:
pengendalian hama, a. kontrak pemanfaatan fasilitas
pergudangan, kebersihan dan penyimpanan berupa gudang/ruang di
sebagainya fasilitas distribusi;
b. kontrak antara fasilitas distribusi dengan
pihak penyedia jasa antara lain transportasi,
Semua kegiatan kontrak harus pengendalian hama, pergudangan, kebersihan
tertulis antara pemberi kontrak dan sebagainya.
dan penerima kontrak serta
setiap kegiatan harus sesuai
dengan persyaratan CDOB. Memperjelas pengaturan
kegiatan kontrak
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK

Penambahan

D
D
D
• Ketentuan kontrak pemanfaatan fasilitas
• Informasi tertulis dari
Umum

Pemberi Kontrak
penyimpanan (butir 8.3):
a. pemberi kontrak harus memperoleh surat pemberi kontrak ke
persetujuan perubahan fasilitas dari penerima kontrak berisi:
Badan POM terkait Lokasi gudang/ruang
tugas dan Kewajiban
yang disewa;
b. penerima kontrak harus melaporkan
penerima kontrak dan
kepada Badan POM perubahan denah Prosedur tertulis. Pemberi
bangunan atas fasilitas penyimpanan kontrak harus
yang dikontrakkan; dan, memastikan Personel
c. pengelolaan di gudang/ruang penerima penerima kontrak
kontrak harus memenuhi persyaratan mempunyai uraian tugas
CDOB. yang sesuai. (butir 8.8)
• Untuk fasilitas distribusi yang menerima (sebelumnya diatur dalam
kontrak fasilitas penyimpanan dari industri Juklak CDOB
farmasi harus memenuhi persyaratan
CDOB dan CPOB (butir 8.4).
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK

Perubahan

PerBPOM 6/2020
Fasilitas distribusi
PerBPOM 9/2019 yang menerima
Fasilitas distribusi kontrak, harus
yang ditunjuk oleh memenuhi
fasilitas distribusi persyaratan CDOB.
lain untuk (butir 8.10)
melaksanakan
kegiatan distribusi,
harus memenuhi
persyaratan CDOB.
(butir 8.5)

D
*perubahan redaksional

D
D
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK

Perubahan
PerBPOM 9/2019 PerBPOM 6/2020
Didalam persyaratan kontrak harus Di dalam persyaratan kontrak yang berhubungan
mencakup, antara lain: dengan transportasi harus mencakup, antara lain:
 Penanganan kehilangan/  penanganan kehilangan/ kerusakan produk obat
kerusakan produk obat selama selama pengiriman dan dalam kondisi tidak terduga
(force major);
pengiriman dan dalam kondisi
 kewajiban penerima kontrak untuk mengembalikan
tidak terduga (force major) obat dan/atau bahan obat kepada pemberi kontrak jika
 Kewajiban penerima kontrak terjadi kerusakan selama pengiriman dengan
untuk mengembalikan obat menyertakan berita acara kerusakan;
dan/atau bahan obat kepada  kehilangan selama pengiriman oleh penerima kontrak,
pemberi kontrak jika terjadi penerima kontrak wajib melaporkan kepada pihak
kerusakan selama pengiriman kepolisian dan pemberi kontrak;
dengan menyertakan berita  pemberi dan penerima kontrak harus melakukan
acara kerusakan. investigasi terhadap kejadian kehilangan atau
kerusakan produk obat sampai dengan ditemukannya
 Kehilangan selama pengiriman akar permasalahan dan melaporkan kepada Badan
oleh penerima kontrak, POM perkembangan investigasi sampai dinyatakan
penerima kontrak wajib selesai;
melaporkan kepada pihak  pemberi kontrak harus menyelenggarakan pelatihan
kepolisian dan pemberi kontrak. CDOB yang berhubungan dengan penanganan
 Pemberi kontrak berhak obat/bahan obat dalam pengiriman;
melakukan audit terhadap  penerima kontrak memiliki mekanisme penelusuran
penerima kontrak setiap saat. keberadaan obat/bahan obat selama pengiriman. (butir
(butir 8.9) 8.14)

Memperjelas bahwa butir ini hanya terkait dengan kontrak yang


berhubungan dengan transportasi
BAB VIII FASILITAS DISTRIBUSI BERDASARKAN KONTRAK

Penambahan

Di dalam persyaratan kontrak yang berhubungan Penerima kontrak harus


dengan penyimpanan harus mencakup, antara
lain: memahami bahwa seluruh
a. penanganan kehilangan/ kerusakan produk obat kegiatan yang masuk dalam
selama penyimpanan dan dalam kondisi tidak cakupan kontrak, menjadi
terduga (force major); bagian yang dapat
b. kehilangan selama penyimpanan oleh penerima
kontrak, penerima kontrak wajib melaporkan
diperiksa oleh Badan POM.
kepada pihak kepolisian dan pemberi kontrak; (butir 8.17)
c. pemberi dan penerima kontrak harus melakukan
investigasi terhadap kejadian kehilangan atau
kerusakan produk obat yang disimpan 
ditemukannya akar permasalahan 
laporBPOM perkembangan investigasi sampai
selesai;
d. pemberi kontrak harus menyelenggarakan
pelatihan CDOB yang berhubungan dengan
penanganan obat/bahan obat dalam Memperjelas persyaratan
penyimpanan. kontrak yang berhubungan dg
(butir 8.15)
penyimpanan
BAB IX DOKUMENTASI
Perubahan

Memberikan kepastian
dan kesamaan persepsi
antara fasilitas
distribusi dan inspektur
Badan POM tentang
dokumen yang harus
tersedia.

Penambahan terkait
dokumen yang harus
dimiliki fasilitas
distribusi berupa
elektronik/ manual
BAB IX DOKUMENTASI
Perubahan
PerBPOM 9/2019 PerBPOM 6/2020
Dokumentasi yang baik merupakan bagian 9.1. Dokumentasi yang baik merupakan bagian
penting dari sistem manajemen mutu. penting dari sistem manajemen mutu.
Dokumentasi tertulis harus jelas untuk Dokumentasi tertulis baik secara manual
mencegah kesalahan dari komunikasi lisan dan maupun elektronik harus jelas untuk
untuk memudahkan penelusuran, antara lain mencegah kesalahan dari komunikasi lisan
sejarah bets, instruksi, prosedur. Dokumentasi dan memenuhi prinsip ketertelusuran,
merupakan dokumen tertulis terkait dengan keamanan, aksesibilitas, integritas dan
distribusi (pengadaan, penyimpanan, penyaluran validitas.
dan pelaporan), prosedur tertulis dan dokumen
lain yang terkait dengan pemastian mutu.

9.1. Dokumentasi terdiri dari semua prosedur 9.2.Dokumentasi meliputi dokumen tertulis
tertulis, petunjuk, kontrak, catatan dan data, terkait dengan distribusi (pengadaan,
dalam bentuk kertas maupun elektronik. penyimpanan, penyaluran dan pelaporan),
dokumen prosedur tertulis, dokumen
instruksi tertulis, dokumen kontrak, catatan,
data, dan dokumen lain yang terkait dengan
pemastian mutu, baik dalam bentuk kertas
maupun elektronik.
BAB IX DOKUMENTASI
Penambahan

9.5. Harus terdapat pengaturan wewenang dan


keamanan terhadap pihak-pihak yang dapat
mengakses, mengubah, menghapus, dan / atau
menyetujui/ menandatangani dokumen.

9.10.Dokumentasi meliputi dokumen pengadaan,


dokumen penyimpanan, dokumen penyaluran dan
dokumen transaksi keuangan.

9.11. Dikecualikan dari butir 9.10 dokumen transaksi


keuangan tidak diwajibkan untuk penyaluran
antara fasilitas distribusi pusat dan fasilitas
distribusi cabang.
BAB IX DOKUMENTASI
Penambahan
Dokumen pengadaan terdiri dari surat
pesanan dan faktur atau surat jalan dari
pemasok. Pengarsipan faktur harus
disatukan dengan surat pesanan yang
sekurang-kurangnya diurutkan Ketentuan Surat Pesanan
berdasarkan nomor surat pesanan untuk
memudahkan dalam penelusuran, kecuali Elektronik (9.13)
untuk dokumen pengadaan secara
elektronik. (butir 9.12)

Dokumen
Pengadaan

Surat Pesanan
Narkotika, Psikotropika
Ketentuan Surat Pesanan
dan Prekuusor, format
Manual (9.14)
mengikuti ketentuan
PerUU (9.15)
BAB IX DOKUMENTASI
Penambahan

Dokumen penyimpanan meliputi kartu


stok dan/atau sistem pencatatan
mutasi obat/bahan obat secara
elektronik. Pencatatan secara
elektronik dapat memanfaatkan sistem
2D barcode (butir 9.16)

Dokumen
Penyimpanan
Informasi
Ketentuan
minimal
dokumentasi
dalam kartu
elektronik (butir
stok (butir
9.18)
9.17)
BAB IX DOKUMENTASI
Penambahan
Dokumen
Penyaluran
Butir 9.19 Butir 9.21
Dokumen penyaluran terdiri dari surat Faktur penjualan/surat
pesanan dari pelanggan dan faktur atau jalan/surat pengiriman
surat jalan/surat penyerahan barang. barang harus dicetak
Pengarsipan faktur/surat jalan/surat sebagai salah satu dokumen
penyerahan barang harus disatukan
dengan surat pesanan yang diurutkan dalam pengiriman
untuk memudahkan dalam penelusuran, obat/bahan obat.
kecuali untuk dokumen pengadaan secara
elektronik.

Butir 9.20 Butir 9.22


Ketentuan sistem penjualan
untuk membuat Faktur Ketentuan faktur
penjualan/ surat jalan/surat penjualan manual
pengiriman barang secara
elektronik
BAB IX DOKUMENTASI
Penambahan

Dokumen Pelaporan

9.23. Fasilitas distribusi wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan
penyaluran obat kepada Badan POM.

9.24. Dalam hal obat yang disalurkan oleh fasilitas distribusi yang sudah dilengkapi dengan 2D
barcode dengan metode otentifikasi, pelaporan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

9.25. Pelaporan sebagaimana dimaksud pada butir 9.23. paling sedikit terdiri atas:
- nama, bentuk sediaan, dan kekuatan;
- jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
- tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan;
- jumlah yang diterima;
- tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran;
- jumlah yang disalurkan; dan
- nomor bets dan kedaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran dan persediaan awal
dan akhir.
TERIMA KASIH

Thank You
Satu Tindakan Untuk Masa Depan,
Baca Label Sebelum Membeli
@ halobpom@pom.go.id; www.pom.go.id; @bpom_ri; Bpom RI

Anda mungkin juga menyukai