A
2
3. Neoflavonoid
(4-benzopiran)
Flavonoid (2-Fenilbenzopiran)
Based on the degree of oxidation and saturation present in the heterocyclic C-ring,
the flavonoids may be divided into the following groups:
O O
O O
O O
O
OH OH
OH
O O
dihydroflavonol flavan-3-ol
flavonol
Isoflavonoid (3-benzopiran)
Isoflavonoids possess a 3-phenylchroman skeleton that is biogenetically derived by
1,2-aryl migration in a 2-phenylchroman precursor.
8 O O
O
2
2'
6
4
O O
O O
OH
isoflav-3-ene isoflavanol
Isoflavonoid (3-benzopiran)
4 5
8 7 6 O
O O O
O 6a
3 9 O5
6a 7 D C B
2 10
8 12a 4
1 11a 11 12
A
11 O 9 1 3
O O O
O O
A B
6a
11a
C D
O O
O O O O O
O O O
2'-OH-chalcone 2'-OH-dihydrochalcone 2'-OH-retro-chalcone
A OH
O B O
aurone auronols
Anthocyanins
Basically anthocyanins are 3,5,7-thihydroxy flacylium salts and are classified based
on the substitution pattern in the B ring of the molecule. Generally 3-hydroxy and
5-hydroxy positions are glycosylated.
R4 R4
R4
R5 R3 O R5
R5
R3 O R6
+ R6
R3 O R2
R6
R1 O
R1
R9 R7
R1
R2 O
R2 Cl- R8
Derivatives of flavones Derivatives of isoflavones
Anthocyanidin including glycosides including glycosides
R1=R2=R3=R4=R5=R6 R1=R2=R3=R4=R5=R6 R1=R2=R3=R4=R5=R6=R7=R8=R9
=H,OH or OMe or =H,OH or OMe or Alkylor =H,OH or OMe or Alkylor
glycoside/ Anthocyanin glycoside/ glycoside glycoside/ glycoside
Flavonoid O-glikosida
Flavonoid O-glikosida, adalah flavonoid yang satu (atau lebih) gugus –OH nya berikatan dengan satu
(atau lebih) molekul gula.
Ikatan tersebut lebih mudah terurai dengan adanya asam.
Pengaruh glikolisasi menyebabkan flavonoid menjadi kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam
pelarut polar (seperti: air, metanol, etanol).
Glukosa merupakan gula yang paling umum terlibat. Gula lain yang kadang ditemukan: alosa,
manosa, fruktosa, apiosa, dan asam glukuronat serta galakturonat.
Secara kimia, semua gugus -OH pada setiap posisi dalam kerangka inti flavanoid dapat terikat gula,
namun kenyataannya -OH pada tempat tertentu mempunyai peluang yang lebih besar untuk
terglukosilasi, yaitu:
1. OH pada posisi C no.7 pada flavon, isoflavon, dan dihidroflavon
2. OH pada posisi C no. 3 dan no.7 pada flavonol dan dihidroflavonol
3. OH pada posisi C no. 3 dan 5 pada antosianidin HOH2C OH
O
HO
O O
HO OH
Flavonoid merupakan senyawa polar karena punya sejumlah gugus hidroksil atau suatu gula (dlm bentuk
glikosida) maka larut dalam pelarut polar, seperti air, etanol, metanol, butanol, aseton, DMSO, DMF.
Aglikon yang kurang polar (seperti: isoflavon, flavanon, dan flavon termetilasi, dan flavonol) cenderung
lebih mudah larut dalam pelarut non polar, seperti: eter dan kloroform
Flavonoid dapat membentuk kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen. Bila kandungan sel
tumbuhan bercampur dan membran menjadi rusak selama proses isolasi, senyawa fenol cepat sekali
membentuk kompleks dengan protein. Akibatnya sering terjadi hambatan terhadap kerja enzim pada
ekstrak tumbuhan kasar.
Ekstraksi senyawa fenol-tumbuhan dengan etanol mendidih biasanya mencegah terjadinya oksidasi enzim
Kegunaan flavonoid
Pada tumbuhan:
flavonol
HO O
OH
Aglikon flavonol terdiri dari: galangin, O
Dikenal hanya lima aglikon, tetapi pola hidroksilasi senyawa ini umumnya serupa
dengan pola pada flavonoid lain begitu pula bentuk yang dijumpai ialah bentuk
glikosida dan eter metil.
Contoh aglikon auron : aureusidin (umum), sulfuretin, maritimetin, leptosidin
c. Flavonoids and their conjugates from solid biological material (plant or animal
tissues and different food products).
- Mixtures of alcohol and water in different ratios
(methanol:water=9:1 and then methanol:water=1:1)
*cocok untuk flavonoid dengan kepolaran tinggi
METODE EKSTRAKSI FLAVONOID UMUM
(MARKHAM, 1988)
Bahan tumbuhan
dihaluskan ditimbang.
(+) metanol:air (9:1) dibiarkan selama 6-12 jam,
saring (Filtrat 1)
Ampas
dilakukan ekstraksi tahap kedua (+) metanol:air (1:1).
(Filtrat 2)
Filtrat 1 & 2 (Gabung)
diuapkan sampai semua pelarut teruapkan
Isolation
Perlu diubah dahulu jd turunan
Techniques
F.diam= serbuk adsorben
trimetilsilil (TMS)
(selulosa/silika)
Bsa digunakan utk analisis gula
F.gerak = eluen yg cocok/berdasarkan uji
dari glikosida flavonoid
KLT
High performance
Thin-layer
liquid
chromatography
chromatography
(TLC) F.diam= plat silika
(HPLC)
F.diam= kolom fase balik
gel/selulosa/poliamida
F.gerak = air/MeOH, air/MeOH/HOAc
F.gerak = eluen yg cocok
dgn berbagai perbandingan
Deteksi: sinar UV atau pereaksi semprot
IDENTIFIKASI FLAVONOID
(REAKSI WARNA)
•Larutan uji + serbuk Mg + HCl 5M
Uji Shinoda •Warna merah lembayung flavonon, flavonol, flavanonol, dihidroflavonol
•Warna kuning jingga flavon, kalkon, auron
• Larutan uji diuapkan + aseton + serbuk asam borat dan asam oksalat
Reaksi Taubock keringkan residu + eter lihat dibawah sinar UV 365 nm
• Warna hijau kuning senyawa flavonoid
• Larutan uji diuapkan + aseton + serbuk asam borat dan asam sitrat keringkan
Reaksi Wilson residu + eter lihat dibwh sinar UV 365 nm
• warna kuning tidak berfluoresensi flavonoid