Anda di halaman 1dari 41

FLAVONOID

TIM DOSEN FARMAKOGNOSI


 Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa fenol alam
yang terbesar.
 Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau.
 Flavonoid merupakan kelompok senyawa yang memiliki 2 cincin
aromatik yang dihubungkan dengan 3 atom C, disertai dengan
ikatan atom O yang merupakan ikatan oksigen heterosiklik.
 Flavonoid merupakan senyawa yang merupakan zat warna/
pigmen warna merah, ungu, biru, dan sebagian zat warna
kuning yang ditemukan pada tumbuh-tumbuhan.
PERSEBARAN FLAVONOID
Bagian tanaman Famili Nama tanaman Nama senyawa
Bunga Asteraceae Matricaria chammomila L. Apigenin 7-glukosida, Luteolin-7-O-glukosida,
(kamomile) Patuletin-7-O-glukosida, kuersimetrin.
Myrtaceae Caryophyllus aromaticus L. (cengkeh) Kuersetin, kaemferol, mirisetin, isokuersetin
Malvaceae Hibiscus sabdariffa L. (rosela) Gosipetin, hibisetin, sabdaretin
Buah Rubiaceae Morinda citrifolia L. (mengkudu/pace) Rutin, kuersetin
Papilionaceae Phaseolus vulgaris L. (buncis) Kuersetin, kaemferol, mirisetin
Kulit buah Rutaceae Citrus sp. (jeruk) Rutin, naringenin, naringin, hesperidin
Lythraceae Punica granatum L. (delima) Kuersetin, rutin
Biji Fabaceae Parkia roxburghii Luteolin
Daun Anacardiaceae Anacardium occidentale (daun jambu Kaemferol, kuerstin
mete)
Asteraceae Blumeae balsamifera (daun sembung) Kuersetin
Myrtaceae Syzigium polyanthum (daun salam) Flouretin, kuersitrin
Rhizoma Zingiberaceae Languas galanga Galangin, kaemferol, kuersetin
Umbi lapis Amaryllidaceae Allium sschoenoprasum (Kucai) Kaemferol, kuersetin, isoramnetin
Akar Fabaceae Glycyrrhiza glabra L. (akar manis) Likuiritin, isolikuiritin,
 Flavonoid juga tersebar pada jenis paku-pakuan, lumut, dan Gymnospermae.
Jenis Flavonoid yang ditemukan
Lumut hati C- dan O-glikosida flavon
Lycopodium Flavon, O-glikosida
Paku-pakuan O-glikosida flavonol
Flavanon
Khalkon, dihidrokalkon
Proantosianidin, antosianin
Gymnospermae Flavon
Biflavon
Flavanon
Flavonol, dihidroflavonol
Proantosianidin, antosianin
Struktur flavonoid
Flavonoid merupakan 3'
senyawa yang memiliki 2' 4'
kerangka dasar C6-C3-C6
8 1 B
yaitu, 2 cincin aromatik
7 9 O 2 1' 5'
yang dihubungkan dengan
3 atom C, biasanya dengan A C 6'
ikatan atom O yang berupa 6 3
10
ikatan oksigen heterosiklik. 5 4
NOMENKLATUR
MENURUT IUPAC, TATA NAMA FLAVONOID DIKELOMPOKKAN DALAM:
 1. Flavonoid / 1,3 di-aril propan : B
berasal dari 2-fenil-1,4 benzopiron 3

A
2

 2. Isoflavonoid / 1,2 di-diaril propan :


berasal dari 3-fenil-1,4 benzopiron

 3. Neoflavonoid/ 1,1 di-aril propan :


berasal dari 4-phenil-1,2 benzopiron
NOMENKLATUR O
5'
3
6' 4'
B
8 3'
O 2
7 2'
A C
6 3 2. Isoflavonoid
(3-benzopiran)
5 4 O
1. Flavonoid
(2-fenilbenzopiran)
4

3. Neoflavonoid
(4-benzopiran)
Flavonoid (2-Fenilbenzopiran)

Based on the degree of oxidation and saturation present in the heterocyclic C-ring,
the flavonoids may be divided into the following groups:

O O

O O

flavan flavanone flavone

O O
O

OH OH
OH
O O
dihydroflavonol flavan-3-ol
flavonol
Isoflavonoid (3-benzopiran)
Isoflavonoids possess a 3-phenylchroman skeleton that is biogenetically derived by
1,2-aryl migration in a 2-phenylchroman precursor.

8 O O
O
2

2'
6
4
O O

isoflavan isoflavone isoflavanone

O O

OH

isoflav-3-ene isoflavanol
Isoflavonoid (3-benzopiran)

4 5
8 7 6 O
O O O
O 6a
3 9 O5
6a 7 D C B
2 10
8 12a 4
1 11a 11 12
A
11 O 9 1 3

coumestane 10 rotenoid 2 3-arylcoumarin

O O O
O O
A B
6a

11a
C D
O O

coumaronochromene coumaronochromone coumaronochromone


Neoflavonoid (4-benzopiran)

The neoflavonoids are structurally and biogenetically closely related to the


flavonoids and the isoflavonoids.

O O O O O

4-arylcoumarin 3,4-dihydro-4-arylcoumarin neoflavene


Minor Flavonoids
Natural products such as chalcones and aurones also contain a C6-C3-C6 backbone and
are considered to be minor flavonoids.

Flavonoid lain: dihidrokalkon, auron, flavanon, isoflavon


2' OH OH OH

O O O
2'-OH-chalcone 2'-OH-dihydrochalcone 2'-OH-retro-chalcone

A OH

O B O

aurone auronols
Anthocyanins

Basically anthocyanins are 3,5,7-thihydroxy flacylium salts and are classified based
on the substitution pattern in the B ring of the molecule. Generally 3-hydroxy and
5-hydroxy positions are glycosylated.

R4 R4
R4
R5 R3 O R5
R5
R3 O R6
+ R6
R3 O R2
R6
R1 O
R1
R9 R7
R1
R2 O
R2 Cl- R8
Derivatives of flavones Derivatives of isoflavones
Anthocyanidin including glycosides including glycosides
R1=R2=R3=R4=R5=R6 R1=R2=R3=R4=R5=R6 R1=R2=R3=R4=R5=R6=R7=R8=R9
=H,OH or OMe or =H,OH or OMe or Alkylor =H,OH or OMe or Alkylor
glycoside/ Anthocyanin glycoside/ glycoside glycoside/ glycoside
Flavonoid O-glikosida
 Flavonoid O-glikosida, adalah flavonoid yang satu (atau lebih) gugus –OH nya berikatan dengan satu
(atau lebih) molekul gula.
 Ikatan tersebut lebih mudah terurai dengan adanya asam.
 Pengaruh glikolisasi menyebabkan flavonoid menjadi kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam
pelarut polar (seperti: air, metanol, etanol).
 Glukosa merupakan gula yang paling umum terlibat. Gula lain yang kadang ditemukan: alosa,
manosa, fruktosa, apiosa, dan asam glukuronat serta galakturonat.
 Secara kimia, semua gugus -OH pada setiap posisi dalam kerangka inti flavanoid dapat terikat gula,
namun kenyataannya -OH pada tempat tertentu mempunyai peluang yang lebih besar untuk
terglukosilasi, yaitu:
1. OH pada posisi C no.7  pada flavon, isoflavon, dan dihidroflavon
2. OH pada posisi C no. 3 dan no.7  pada flavonol dan dihidroflavonol
3. OH pada posisi C no. 3 dan 5  pada antosianidin HOH2C OH
O
HO
O O
HO OH

Apigenin 7-O- β- D-Glukopiranosida


OH O
Flavonoid C-glikosida
HO
 Flavonoid C-glikosida adalah flavonoid yang memiliki gula OH
yang terikat langsung pada atom C di cincin benzena,
CH2OH
berupa ikatan karbon-karbon yang tahan asam
(dibandingkan dengan O-glikosida).
O OH
HO
 Gula yang terikat pada atom C hanya ditemukan pada atom
C no.6 dan C no.8 dalam kerangka inti flavonoid. HO O

 Jenis gula yang sering terlibat antara lain: glukosa,


galaktosa, ramnosa, xilosa, arabinosa.
OH O
 Jenis aglikon yang paling lazim ditemukan adalah flavon,
selain itu : isoflavon, flavanon, dan flavonol Apigenin 8-C-β- D-Glukopiranosida (viteksin)
SIFAT FLAVONOID
 Flavonoid merupakan polifenol  punya sifat kimia dari senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga
dapat larut dalam basa.
 Bila di biarkan dalam larutan basa, dan disamping itu terdapat oksigen, banyak yang akan terurai.

 Flavonoid merupakan senyawa polar karena punya sejumlah gugus hidroksil atau suatu gula (dlm bentuk
glikosida)  maka larut dalam pelarut polar, seperti air, etanol, metanol, butanol, aseton, DMSO, DMF.
 Aglikon yang kurang polar (seperti: isoflavon, flavanon, dan flavon termetilasi, dan flavonol) cenderung
lebih mudah larut dalam pelarut non polar, seperti: eter dan kloroform
 Flavonoid dapat membentuk kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen. Bila kandungan sel
tumbuhan bercampur dan membran menjadi rusak selama proses isolasi, senyawa fenol cepat sekali
membentuk kompleks dengan protein. Akibatnya sering terjadi hambatan terhadap kerja enzim pada
ekstrak tumbuhan kasar.
 Ekstraksi senyawa fenol-tumbuhan dengan etanol mendidih biasanya mencegah terjadinya oksidasi enzim
Kegunaan flavonoid
Pada tumbuhan:

 pigmen bunga dan daun untuk menarik serangga yang


membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji,
 pengatur tumbuh (golongan flavon)
 pengatur fotosintesis,
Kegunaan flavonoid dalam bidang farmasi:
1. Mengurangi kekakuan dan permeabilitas kapiler (aktivitas seperti vitamin P) mis.
Rutin, diosmin, hesperidin, kalkon termetilasi
2. Antiinflamasi (apigenin, krisin, taxifolin, gossypin)
3. Antialergi dan hepatoprotektor (isobutrin, hispidulin, flavanolignan)
4. Antispasmodik (flavonoid thymi dan Lamiaceae lainnya), hipotensif
5. Menurunkan kadar kolesterol serum (beberapa isoflavon)
6. Diuretik (golongan flavon terhidroksilasi)
7. Antibakteri dan antifungi (kuersetol, isoflavon, flavanon, hesperidin)
8. Antivirus (apigenin, narigenin, hesperidin)
9. Antitumor ( leukosianidol, 4,4’-dihidroksikalkon )
10. Menghambat beberapa macam enzim ( histidin dekarboksilase, elastase,
lipooksigenase, siklooksigenase )
11. Antioksidan (kuersetin)
12. Konstriktor otot polos
13. Imunomodulator
14. Aktifitas estrogen (isoflavonoid)
PENGHASIL FLAVONOID
KALKON
 Pigmen kuning terang pada daun dan bunga
kuning
 Merupakan prekusor semua kelompok flavonoid.
 Diisolasi dari anggota: Acanthaceae, Compositae,
Liliaceae, Scrophulariaceae
HO OH
OH

 Contoh : butein, okanin (dari Acacia)


 Strukturnya dapat dibedakan dari senyawa Kalkon
OH O
flavonoid lain dari cincin C3 yang terbuka.
DIHIDROKALKON
 Penyebaran terbatas pada
Rosaceae, Ericaceae OH

 Contoh : floridzin, mempunyai efek HO OH

pengaturan pertumbuhan pada


apel, menyebabkan glukosuria pada dihidrokalkon

hewan, menyebabkan tanaman OH O

tahan terhadap penyakit


FLAVON
 Flavon merupakan pigmen warna kuning yang tersebar luas pada
tumbuhan tinggi
 Sering terdapat sebagai glikosida, tetapi lebih sedikit dibanding OH

flavonol
HO O

 Flavon berbeda dengan flavonol karena tidak memiliki gugus 3–


hidroksi, hal ini berpengaruh pada serapan UV, gerakan Flavon
kromatografi dan dan reaksi warnanya, sehingga hal ini dapat
OH O
digunakan unutk membedakannya.
 Flavon mudah dipecah oleh alkali menghasilkan diasilmetan

 Flavon stabil terhadap asam kuat, dan eternya mudah di dealkilasi


dengan penambahan HI atau HBr atau dengan aluminium klorida
dengan pelarut inert.
 Beberapa contoh kelompok flavon : apigenin,
luteolin, krisin, tangeritin, krisoeriol
 Semua senyawa ini memiliki peran hampir
sama yaitu sebagai antioksidan (penangkap
radikal bebas). Selain itu juga sebagai
peningkat daya tahan tubuh karena memiliki
sifat memperkuat dinding sel sehingga tubuh
dapat lebih bertahan dari serangan agen
penyebab penyakit.
 Contoh tanaman yang mengandung flavon
adalah seledri, lada (hanya luteolin), dan
peterseli (hanya apigenin)
Bentuk C-glikosida alam dari flavon
Gula yang terikat (Glikon)
Nama lazim Aglikon
C-6 C-8
Viteksin Apigenin - Glukosa
Isoviteksin Apigenin Glukosa -
Orientin Luteolin - Glukosa
Isoorientin Luteolin Glukosa -
Skoparin Krisoeriol - Glukosa
FLAVONOL O

OH
 Aglikon flavonol terdiri dari: galangin, O

kuersetin, kaemferol,dan mirisetin flavonol

 Kuersetin yang paling umum adalah


kuersetin 3-rutinosida (rutin) yang berasal
dari Citrus sp.
 Silibin ( silimarin ) dari tanaman Silybum
marianum, antioksidan dan
antihepatotoksik
 Gosipetin dari Gossypium sp, Primula sp.
KUERSETIN
 Kuersetin membentuk glikosida kuersitrin (rutin) dengan gula:
ramnosa+rutinosa.
 Banyak ditemukan dalam suplemen diet, dapat juga membantu
untuk mencegah beberapa jenis kanker
 Kuersetin memiliki aktifitas antioksidan yang kuat. Jika vitamin c
adalah 1 maka quersetin 4,7.
 Kuercetin mungkin memiliki efek positif dalam memerangi atau
membantu mencegah kanker, prostatitis, penyakit jantung,
katarak, alergi / inflammations, dan penyakit pernapasan seperti
bronkitis dan asma dan juga menghambat peradangan
KAEMFEROL
 Kaemferol merupakan senyawa padatan kuning

 Mempunyai titik 276-278C

 Sedikit larut dalam air, larut dalam etanol panas,


metanol dan dietil eter
 Konsumsi kaemferol dalam teh dan brokoli
menunjukkan adanya penurunan resiko kanker dan
gangguan jantung
 Mampu menghambat LDL tetapi tidak seefektif bila
dibandingkan dengan kuersetin dan luteolin
MIRISTIN
 Miristin merupakan senyawa yang paling sedikit dijumpai
di tanaman dibandingkan dengan senyawa lain yang
termasuk dalam flavonol
 Miristin berkhasiat sebagai antioksidan

 Hasil studi in vitro menunjukkan dengan konsentrasi tinggi


miristin mampu memodifikasi penyerapan kolesterol LDL
oleh sel darah putih menjadi lebih cepat
 Konsentrasi miristin tinggi juga dapat mencegah terjadinya
kanker prostat
FLAVANON
(ATAU DIHIDROFLAVON)
 Beberapa glikosidanya seperti: hesperidin
dan naringin dari kulit buah jeruk.
(Aglikonnya: hesperetin dan naringenin).
 Recent in vitro examinations strenghten
the antiproliferative effects of prenylated
naringenin (Humulus lupulus L., hops) on
prostate tumour cell line culture.
(Phytomedicine. 13 (9-10), 732-4. 2006.)
 Flavanon merupakan Isomer kalkon
 Kalkon sering bersama-sama flavanon,
tetapi flavanon belum tentu disertai
kalkon
 Gingko biloba L. (Ginkgoaceae)

 Bagian yang digunakan : daun dan biji

 Kandungan : 0,5-1% glikosida flavon, terpen lakton (bilobalide


dan ginkkgolida A, B, C, J), biflavonoid, asam ginkgolik, sterol,
prosianin, dan polisakarida.
 Kegunaan : meningkatkan aliran darah, antioksidan,
meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif tubuh.
FLAVANONOL
(ATAU DIHIDROFLAVONOL)
 Flavanonol barangkali merupakan
flavonoid yang paling kurang dikenal,
 Flavanonol yang diasetilasi dikenal
karena rasanya yang sangat manis.
 Tidak seperti leukoantosianidin,
senyawa ini stabil dalam asam klorida
 Contoh aglikon flavanonol: pinobanksin
(dari Pinus), aromadendron (dari
Eucalyptus), fustin (dari Rhus), taksifolin
ANTOSIANIN
 Antosianin ialah pigmen daun bunga merah, ungu, sampai biru
terutama pada bunga dan buah.
 Sebagian besar antosianin adalah glikosida, dan aglikonnya disebut
antosianidin, yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan
asam.
 Antosianin yang paling umum adalah sianidin yang berwarna merah
lembayung.
 Antosianidin secara umum, yaitu : apigenidin, luteolinidin,
pelargonidin, sianidin, peonidin, petunidin, malvidin dan delfinidin.
 Adanya –OH, -OCH3, O-glikosida dapat mempengaruhi warna.

 Amfoter, warna berubah berdasarkan pH :

cth: sianin (pH < 3 : merah, pH 8,5 = ungu, pH > 11 : biru)


AURON
 Auron berupa pigmen kuning emas terdapat dalam bunga tertentu dan bryofita.

 Dikenal hanya lima aglikon, tetapi pola hidroksilasi senyawa ini umumnya serupa
dengan pola pada flavonoid lain begitu pula bentuk yang dijumpai ialah bentuk
glikosida dan eter metil.
 Contoh aglikon auron : aureusidin (umum), sulfuretin, maritimetin, leptosidin

 Dalam larutan basa senyawa ini menjadi merah rose


ISOFLAVON
 Merupakan isomer flavon, namun jauh lebih langka
dari flavon.
 Kebanyakan pada anak suku Papilionoidae
 Contoh :

 Daidzein, genistein dari Trifolium pratense,


semanggi, sebagai esterogen lemah.
 Rotenoid dari Derris elliptica, sebagai insektisida
kuat
 Kumestan, kerabat rotenoid, wedelolakton yang
pertama ditemukan
 Pisetin dari Piscidia erythrima

 Ekuol, Satu-satunya isoflavon hewan


Isolasi flavonoid
Extraction of flavonoids by the solvent systems

a. Free flavonoid aglycones exuded by plant tissues (leaf or root)


- Nonpolar solvents: methylene chloride, ethyl ether, or ethyl acetate.

b. More polar glycosidic conjugates


- Polar solvents: methanol and ethanol.

c. Flavonoids and their conjugates from solid biological material (plant or animal
tissues and different food products).
- Mixtures of alcohol and water in different ratios
(methanol:water=9:1 and then methanol:water=1:1)
*cocok untuk flavonoid dengan kepolaran tinggi
METODE EKSTRAKSI FLAVONOID UMUM
(MARKHAM, 1988)
Bahan tumbuhan
dihaluskan  ditimbang.
(+) metanol:air (9:1) dibiarkan selama 6-12 jam,
saring (Filtrat 1)
Ampas
dilakukan ekstraksi tahap kedua (+) metanol:air (1:1).
(Filtrat 2)
Filtrat 1 & 2 (Gabung)
diuapkan sampai semua pelarut teruapkan

Ekstrak kental n-heksana atau kloroform di dalam corong pisah

Ekstrak non polar Ekstrak polar


F.diam= kertas Whatman
Paper
METODE PEMISAHAN/ISOLASI Chromatography F.gerak = TBA/BAA
(PC) Deteksi: uap amonia  UV 366 nm
FLAVONOID

Gas liquid Column


chromatography chromatography
(GLC) (CC)

Isolation
Perlu diubah dahulu jd turunan
Techniques
F.diam= serbuk adsorben
trimetilsilil (TMS)
(selulosa/silika)
Bsa digunakan utk analisis gula
F.gerak = eluen yg cocok/berdasarkan uji
dari glikosida flavonoid
KLT

High performance
Thin-layer
liquid
chromatography
chromatography
(TLC) F.diam= plat silika
(HPLC)
F.diam= kolom fase balik
gel/selulosa/poliamida
F.gerak = air/MeOH, air/MeOH/HOAc
F.gerak = eluen yg cocok
dgn berbagai perbandingan
Deteksi: sinar UV atau pereaksi semprot
IDENTIFIKASI FLAVONOID
(REAKSI WARNA)
•Larutan uji + serbuk Mg + HCl 5M
Uji Shinoda •Warna merah lembayung  flavonon, flavonol, flavanonol, dihidroflavonol
•Warna kuning jingga  flavon, kalkon, auron

• Larutan uji diuapkan + aseton + serbuk asam borat dan asam oksalat 
Reaksi Taubock keringkan  residu + eter  lihat dibawah sinar UV 365 nm
• Warna hijau kuning  senyawa flavonoid

• Larutan uji diuapkan + aseton + serbuk asam borat dan asam sitrat  keringkan 
Reaksi Wilson residu + eter  lihat dibwh sinar UV 365 nm
• warna kuning tidak berfluoresensi  flavonoid

• Larutan uji + serbuk Zn + HCl 5M


Uji dgn serbuk Zn • Warna merah hingga merah lembayung  dihidroflavonol
• Tidak berwarna atau warna merah muda lemah  flavanon dan flavonoid

• Larutan uji + FeCl3


Uji FeCl3 • Warna hijau biru  flavonoid yang memiliki gugus hidroksil bebas pada cincin A
atau B
IDENTIFIKASI FLAVONOID (REAKSI WARNA)
LANJUTAN...
• Warna kuning sampai kuning kemerahan  Flavanon dan flavanol
• Warna merah biru  Antosisanin
Uap amonia • Warna orange atau coklat  Flavononol
• Dalam suasana asam menjadi merah dan lembayung  Khalkon/auron

• Campuran asam sitrat dan asam borat


Pereaksi sitroborat • fluoresensi kuning,kuning kehijauan dengan sinar UV 366 nm  Flavonoid

• Warna kuning  terbentuk kompleks dengan flavonoid


• Kompleks dari flavonoid dengan gugus hidroksil berkedudukan orto tidak
Pereaksi aluminium stabil dengan asam dan akan terurai kembali.
• flavonoid dengan gugus hidroksil yang berkedudukan dekat gugus
klorida karbonil akan stabil dengan penambahan asam.

• Warna kuning  Flavon dan flavonol


Asam sulfat • Warna merah atau merah kebiru-biruan  khalkon/auron
• Warna orange sampai merah  flavanon
IDENTIFIKASI DENGAN UAP AMONIA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai