MASYARAKAT”
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatakan Ke Hadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat serta Hidayah -
Nya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Adapun tujuan daripada pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi mata pelajaran Bahasa
Indonesia, juga untuk mengetahui seberapa pentingkah pranata sosial di kalangan masyarakat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang sudah mendukung dalam
penyusunan makalah ini. Pihak - pihak tersebut adalah:
- Orang tua yang telah mendukung penulis baik secara materil maupun secara moril.
- Guru yang sudah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun makalah.
- Serta beberapa pihak yang tidak dapat disebutkan satu - persatu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa "Tak Ada Gading yang Tak Retak". Sehingga saran dan
kritik sangat dibutuhkan penulis dalam penyusunan makalah yang mendatang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode
1.5 Kegunaan
1.6 Sistematika
2. Pembahasan
2.1 Pengertian Pranata Sosial
2.2 Ciri - Ciri Pranata Sosial
2.3 Fungsi Pranata Sosial
2.4 Tipe - Tipe Pranata Sosial
2.5 Jenis - Jenis Pranata Sosial
3. Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pranata Sosial tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan
pranata sosial berfungsi mengatur kehidupan bermasyarakat. Dapat dibayangkan bila pranata
sosial tidak ada, maka kehidupan bermasyarakat akan kacau dan kita tidak dapat hidup dengan
aman, tenteram, dan nyaman akibat kekacauan ini. Tetapi sepenting itukah pranata sosial? Nanti
akan dibahas di bab selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diambil dalam makalah ini adalah:
1. Apa ciri - ciri pranata sosial?
2. Apa fungsi dari pranata sosial?
3. Apa tipe - tipe pranta sosial?
4. Apa jenis - jenis dari pranata sosial?
1.3 Tujuan
Adapaun tujuan daripada penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa pentingkah
pranata sosial dalam masyarakat.
1.4 Metode
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah adalah studi literatur.
1.5 Kegunaan
Adapun kegunaan daripada penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca tentang pranata sosial di dalam masyarakat.
1.6 Sistematika
Sistematika penulisan yang dilakukan oleh penulis diantaranya:
a. Menentukan topik
Pertama penulis menenetukan topik. Setelah berpikir, maka diputuskan topiknya tentang pranata
sosial.
b. Mengumpulkan data
Setelah ditentukan topik, lalu penulis mengumpulkan data buku tentang pranata sosial.
c. Menyusun data
Setelah dikumpulkan datanya, baru data tersebut dipilah dan dipilih untuk kemudian disusun.
d. Melaporkan
Setelah disusun, baru dilaporkan dalam bentuk makalah.
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pranata Sosial
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pranata sosial, daintaranya:
a. Menurut Soerjono Soekanto
Pranata sosial adalah himpunan berbagai norma yang berkisar pada kebutuhan pokok dalam
masyarakat.
b. Menurut Koentjoroningrat
Pranata Sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pranata sosial adalah sistem norma yang mengatur perbuatan dan
perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Pranata ekonomi
Mengatur produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.
d. Pranata pendidikan
- Sebgai pranata pemindahan warisan kebudayaan.
- Mempersiapkan peranan sosial yang dikehendaki individu.
- Memberikan persiapan bagi peranan - peranan pekerjaan.
e. Pranata politik
- Melembagakan norma melalui undang - undang..
- Menyelenggarakan pelayanan umum.
- Melindungi warga negara.
3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahwa pranata adalah aturan yang berlaku di masyarakat dan berfungsi untuk
mengaturpergaulan antar masyarakat
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebgai anggota masyarakat menaati pranata sosial yang berlaku di dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Supardiyono.2009.Galileo: IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester
Genap.Klaten:CV.Grafika Dua Tujuh.
Halaman
19
/
19
Halaman 1 dari 19
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“KALIMAT”
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2014
Halaman 2 dari 19
Halaman 3 dari 19
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua sehingga makalah Bahasa
Indonesia ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam
tak lupa kita sampaikan kepada junjungan baginda rasul Muhammad SAW beserta
Dalam penyusunan makalah ini kami mendapat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
teman-teman, kaka tingkat dan dosen pengajar bahasa Indonesia, yang telah
kekurangan baik isi maupun tata bahasa penulisannya. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan agar makalah
Kelompok 4
Halaman 4 dari 19
BAB I
PENDAHULUAN
Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting
dengan jelas. Satuan bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran
kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu).
Kedua bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu maksud dengan
jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat. Untuk dapat berkalimat
dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S)
dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap
dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca
titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini
penuturannya.
Beberapa rumusan masalah yang dapat dikaji dari uraian-uraian di atas, antara
lain:
3. Tuliskan dan jelaskan apa saja yang termasuk dalam jenis – jenis kalimat ?
1.3 TUJUAN
Dengan dibuatnya makalah ini kami selaku pembuat makalah ini sangat
mengharapkan makalah ini sangat berguna bagi seluruh pembaca dan dengan
makalah yang berjudul “kalimat bahasa indonesia” para pembaca akan mengetahui
apa saja yang dimaksud dengan pengetian kalimat,unsur-unsur kalimat dan jenis-jenis
BAB II
PEMBAHASAN
utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun
asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda
seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:),
pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan
sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti
1. Predikat
2. Subjek
3. Objek
Halaman 7 dari 19
4. Pelengkap dan komplemen
5. Keterangan
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian
Contoh : Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuannya
( ket. Tujuan ).
1. Kalimat Langsung
bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya
ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau
kalimat perintah.
atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan
menjadi 2 jenis yaitu:
Halaman 8 dari 19
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang
terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat
Contoh: sintia beryanyi.
SP
SP
SP
kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua
Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan,
sepatutnya.
Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi
mereka.
memperhatikan rakyat.
2. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan
KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh
KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi,
hubungan pertentangan.
KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata
atau.
KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata
bahkan.
Contoh: Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa
dengan sadis.
KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan
oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang
berurutan.
Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu
(inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat).Bagian yang lebih
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Contoh:
selesai.
yaitu:
1. Kalimat Perintah
2. Kalimat Berita
3. Kalimat Tanya
1. Kalimat Lengkap
buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat
lengkap.
SPK
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya
memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja.
1. Kalimat Versi
atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan
mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika
kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau
PS
2. Kalimat Inversi
Contoh:
SPOK
SPK
Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali
oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak
penulisnya.Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna
lengkap.
Halaman 15 dari 19
Contoh: Semua warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang
berlaku agar kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.
Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh
anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika
hanya membaca anak kalimatnya.Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada
sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian kalimat ini
Contoh: Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera
Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan
1. Kaliamat Aktif
yang berawalan me- dan ber-.Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata
kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan me–saja), misalnya pergi, tidur,
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek
penderita (O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan
S P O1
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh
.Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti dengan O1.Kalimat ini tidak
SPK
Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena disertai oleh
S P Pel.
2. Kalimat Pasif
Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan
S P O2
kalimat ini berakhiran -kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-.
Predikatnya juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja
O2 P S
4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada
BAB III
PENUTUP
31. KESIMPULAN
utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan
tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Dan kalimat
3.2 SARAN
kalimat dalam bahasa indonesia ini masih banyak kekurangaan untuk itu
DAFTAR PUSTAKA
http://freezcha.wordpress.com/2010/05/08/jenis-jenis- kalimat/
http://rizaljenius.wordpress.com/2009/11/26/kalimat-dan- unsur-kalimat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat/
http://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat.
http://paridastkip-pgri.blogspot.com/2012/03/makalah- kalimat-bahasa-
indonesia.html