Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS TEMA DALAM NOVEL CRAZY RICH ASIANS KARYA KEVIN KWAN

Kajian Ini Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Sastra Populer Pada Semester
Awal 2020/2021

MARCHELLA AUDRIA PANDELAKI


F041171332
SASTRA INGGRIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Batasan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Novel Crazy Rich Asians..........................................................6
2.2 Riwayat Hidup Kevin Kwan.........................................................................9
2.3 Analisis Tema Novel Crazy Rich Asians...................................................10
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................18
3.2 Saran.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra merupakan suatu karya imajinatif sesorang dimana Ia dapat
mengungkapkan gagasan, ide, maupun luapan perasaannya. Sebagian besar
karya sastra diungkapkan melalui tulisan dan ada juga yang berasal dari
mulut ke mulut. Semi (1993:8) mengungkapkan bahwa,
“Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang
objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan
bahasa sebagai mediumnya.”

Fungsi utama dari sebuah karya sastra pada dasarnya adalah menghibur
atau ingin menyampaikan sebuah gagasan. Damono (1984:1) juga
menegaskan bahwa “karya sastra diciptakan sastrawan untuk dinikmati,
dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat”.
Sebuah karya sastra dikategorikan dalam bentuk yang berbeda, atau
yang biasa disebut sebagai genre sastra, yaitu seperti prosa, puisi, dan
drama. Kata prosa, sebagai satu terminologi dalam dunia sastra, diambil
dari bahasa Inggris, prose,yang berarti ‘bahasa tertulis atau tulisan’. Prosa
kemudian dibagi lagi berdasarkankan pada kadar panjang-pendeknya isi
cerita, kompleksitas isi cerita, serta jumlah pelaku yang mendukung cerita.,
yaitu novel, novella, dan cerita pendek.
Salah satu bentuk karya sastra yang paling diminati adalah Novel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
“Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.”

Pernyataan ini dipertegas oleh Jassin (Suroto, 1989:19),


“Novel adalah suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang
luar biasa karena kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang
mengalihkan jurusan nasib mereka.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan, penulis dapat menyimpulkan


bahwa novel merupakan salah satu hasil karya yang menceritakan rangkaian

3
peristiwa atau gambaran dalam kehidupan manusia yang konflik didalamnya
memperlihatkan sifatnya yang kemudian akan menentukan nasibnya.
Terdapat dua unsur utama yang membentuk suatu karya sastra,
khususnya prosa, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
merupakan unsur-unsur yang membangun karya satsra dari dalam. Stanton
(1965: 12) menjelaskan bahwa unsur instrinsik termasuk tema, plot, tokoh
dan setting merupakan fakta dari sebuah cerita. Dalam penelitian ini, penulis
akan membahas salah satu unsur intrinsik sastra, yaitu tema. Tema
merupakan gagasan tesirat yang membentuk cerita secara menyeluruh
Nurgiyantoro (2010:68) mengungkapkan bahwa:
“Tema merupakan gagasan utama yang menjadi fondasi sebuah karya
sastra dan juga dipandang sebagai dasar cerita yang sebelumnya telah
ditentukan oleh pengarang agar dapat mengembangkan idenya menjadi
sebuah cerita yang utuh dan menyeluruh.”

Penulis memilih novel sebagai objek kajian karena novel merupakan salah
satu genre karya sastra yang berisi rangkaian peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan manusia dan juga mengandung nilai-nilai moral yang sangat
dalam yang dapat kita petik dalam kehidupan sehari-hari. Penulis
memutuskan mengangkat novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan untuk
dianalisis karena novel ini mengandung tema yang berkaitan dengan sejarah,
kebudayaan, dan perilaku orang Tionghoa abad ini.
Novel ini bercerita tentang Nick Young dan Rachel Chu yang sedang
menjalin hubungan cinta terlarang. Mereka sama-sama berasal dari
keturunan Tionghoa. Namun, yang menjadi konlik adalah keluarga Nick
Young yang masih berpegang erat dengan pakem-pakem budaya yang
diturunkan oleh leluhur mereka. Sementara itu, Rachel Chu diceritakan
sebagai wanita keturunan Tionghoa yang sudah lama menetap di
Amerika Serikat. Sehingga, dia memiliki pemikiran yang lebih terbuka
dan tak terlalu mengikuti budaya-budaya Tionghoa tradisional.

4
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, titik fokus penelitian ini
adalah pada analisis tema dari novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penelitian ini adalah umtuk mengetahui tema yang terkandung
dalam novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan,
khususnya dalam pengkajian sastra.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan Novel Crazy Rich Asians
Novel Crazy Rich Asians dibuka dengan prolog di London tahun 1986, Nicholas
(Nick) Young, sang pemeran utama yang pada saat itu berumur 8 tahun, bersama
keluarganya sedang menunggu di lobby hotel dengan pakaian yang basah kuyup
akibat hujan. Melihat lantai lobby hotel menjadi becek, resepsionis hotel bintang lima
ternama itu menghampiri mereka dan menanyakan maksud kedatangan mereka.
Ibunda Nick, Eleanor Young pun mengatakan bahwa mereka ingin check in ke
kamar yang telah dibooking. Resepsionis tidak mempercayai mereka mampu
membayar hotel bintang lima itu dan berbohong kepada mereka mengatakan
seluruh kamar di hotel tersebut sudah ditempati. Setelah perdebatan yang amat
panjang, pemilik hotel, Lord Calthorpe-Cavendish-Gore tiba dan mengumumkan
bahwa hotel tersebut sudah dibeli oleh keluarga Young.
Latar waktu dan tempat beralih ke New York pada tahun 2010. Nick Young
sudah berumur 32 tahun. Ia merupakan seorang profesor sejarah berketurunan Cina
di suatu universitas di New York. Ia mengencani seorang profesor ekonomi bernama
Rachel Chu yang juga berketurunan Cina namun tumbuh besar di Amerika, yang
pada saat itu berumur 29 tahun. Mereka telah menjalin hubungan selama hampir 2
tahun.
Nick mengajak Rachel untuk menjadi pendampingnya di pesta perkawinan
teman baiknya, Colin di Singapura selama seminggu dan juga mereka berencana
ingin menikmati sisa musim panas di negara-negara Asia lainnya. Namun, hal
tersebut mengkhawatirkan Rachel karena Ia sama sekali tidak mengetahui seluk-
beluk keluarga Nick, karena Ia tidak pernah membicarakan tentang mereka. Ia juga
tidak pernah mengatakan bahwa keluarganya adalah satu keluarga paling kaya di
seluruh Singapura. Ia menganggap kekayaan tersebut bukan miliknya, melainkan
milik keluarganya maka Ia merasa hal itu tidak perlu untuk dibicarakan. Lagipula,
Nick Young sangat senang dengan kehidupannya sebagai profesor di New York dan
betemu seorang wanita yang sangat pintar dan istimewa seperti Rachel Chu.
Menurutnya, Rachel adalah seorang wanita yang sangat berbeda dengan wanita-

6
wanita yang Ia temui dan tumbuh bersama sejak kecil. Rachel Chu dilahirkan dan
dirawat oleh seorang single mother, Kerry Chu. Hubungan antara keduanya sangat
erat dan mereka menceritakan segala hal yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Eleanor Young, ibunda Nick, disisi lain sama sekali tidak mengetahui bahwa
anaknya itu akan membawa pulang seorang wanita dan memperkenalkannya
kepada seluruh keluarga besar Young. Ia terkejut mengetahui hal itu tersebut dari
teman-temannya saat mengadakan studi grup. Berita tentang kekasih Nick Young
rupanya telah tersebar di seluruh Singapura mengingat keluarga Young merupakan
keluarga terpandang di negara itu, bahkan di seluruh Asia. Ibu Nick pun menyewa
investigator pribadi untuk mencari seluk beluk keluarga kekasih Nick, Rachel Chu. Ia
menemukan informasi bahwa ternyata Rachel bukanlah pemilik perusahaan plastik
di Taipei yang dikatakan banyak orang, dan juga Ia bukanlah warga negara Amerika
kelahiran Cina. Ternyata Rachel lahir di Cina dan pindah ke Amerika bersama
dengan ibunya ketika Ia berumur 6 bulan. Satu hal yang tidak disangka Eleanor
adalah walaupun Ia dari dulu sudah mengetahui Nick sering berkencan adalah
faktanya bahwa Nick tidak pernah membicarakan Rachel kepadanya, apalagi ingin
membawanya ke Singapura untuk diperkenalkan dengan keluarga besarnya. Hal
tersebut menandakan bahwa Nick mungkin berada di jenjang yang serius dengan
wanita ini dan bukan sebatas sepasang kekasih. Pertanyaan yang ada di benak
Eleanor Young adalah apakah wanita tersebut berketurunan Cina dan berasal dari
keluarga kaya dan terpandang? Apakah wanita ini pantas untuk anaknya?
Ketika Nick dan Rachel tiba di bandara JFK, New York untuk berangkat ke
Singapura, Rachel tidak menyangka bahwa mereka akan berada di first class. Ia
merasa kasihan terhadap Nick telah membuang uang demi membelikan tiket
semahal ini untuk dirinya. Ia tidak mengetahui hal itu hanyalah hal kecil bagi Nick.
Sesampainya di Singapura, mereka disambut oleh Colin Khoo dan Araminta Lee,
sahabat Nick sedari Ia kecil. Mereka pun mengajak Rachel untuk berkeliling melihat
indahnya Singapura dan menyantap hidangan-hidangan lokal yang paling enak.
Tanpa Rachel ketahui, Colin Khoo adalah anak dari seorang milioner Asia. Tidak
hanya itu, Ia juga merupakan salah satu perenang tingkat teratas di Singapura
ketika Ia masih duduk di bangku kuliah.

7
Salah satu alasan Rachel menyetujui ajakan Nick untuk datang ke Singapura
adalah karena salah satu teman Rachel semasa kuliah adalah orang Singaopura,
Goh Peik Lin. Ia adalah sahabat Rachel semasa kuliah. Ketika mereka bertemu di
Singapura, Rachel mengunjungi rumahnya dan lagi-lagi dia tidak mengetahui betapa
kayanya sahabatnya itu walaupun semasa kuliah Peik Lin memang sering
menggunakan barang-barang mahal dan memiliki mobil mewah. Ketika mereka
sedang makan bersama keluarga Peik Lin, mereka terkejut saat mereka mengetahui
Rachel menjalin hubungan dengan Nick Young dan Rachel akan diundang ke
“wedding of the year” Rachel sama sekali tidak mengetahui betapa terkenalnya
mereka.
Nick mengundang Rachel untuk acara makan malam bersama keluarga-keluarga
terdekatnya, yaitu di kediaman nenek Nick di Tyersall Avenue. Daerah tersebut
merupakan tempat tinggal para pemerintah Inggris dan kedutaan-kedutaannya
negara lainnya dan bukan sebenarnya area untuk umum. Rumah-rumah disana
semuanya adalah milik pemerintah. Rumahnya juga dijaga para Gurkha, yang
merupakan tentara paling mengerikan di dunia dan tentara yang digunakan oleh
para sultan di Brunie Darussalam sebagai penjaganya.Sesampainya disana, Rachel
melihat deretan mobil-mobil mewah. Rupanya, nenek Nick Young mengundang
kerabat-kerabat lainnya karena beliau mengadakan pesta untuk merayakan
bermekarannya bunga tan hua miliknya. Bunga tan hua mekar hanya beberapa kali
selama satu dekade dan bahkan lebih lama daripada itu. Selain itu, bunga tersebut
juga hanya mekar pada malam hari dan berlangsung hanya beberapa jam saja.
Maka dari itu bunga ini sangat berarti untuk nenek Nick. Disana, Rachel
diperkenalkan kepada seluruh keluarga Nick Young walaupun Ia menjadi bahan
pembicaraan semua orang disana.
Keesokan harinya, Rachel diundang ke pesta lajang Araminta Lee besama
teman-temannya di resort pribadi milik ibunya di Pulau Samsara. Disana, Rachel
merasa sangat kesepian karena Ia tidak mengenali siapapun. Namun, Rachel selalu
saja mendengar bagaimana mereka mengolok-oloknya dan mengatakan Ia tidak
pantas untuk Nick Young dengan gayanya yang sederhana dan tidak secantik yang
mereka bayangkan. Saat melakukan berbagai aktivitas, saat Rachel kembali ke

8
kamarnya, Ia menemukan tasnya yang basah kuyup dipenuhi air yang berwarna
kecoklatan yang berisi sebuah ikan yang telah dipotong-potong yang dipenuhi darah
dan dengan tulisan dari darah yang tidak senonoh di kaca. Namun, Rachel lebih
memilih untuk diam dan tidak melakukan apa-apa dan menceritakannya ke Nick
setelah Ia kembali ke Singapura. Nick pun mengajaknya makan malam bersama
kedua orang tuanya. Tentu saja, Eleanor Young, ibunda Nick, sangat tidak segan
terhadapnya.
Keesokan harinya, Nick dan Rachel diundang ke kediaman neneknya di Tyersall
Park untuk menghabiskan waktu bersama dan mengenal Rachel lebih dekat. Su Yi,
nenek Nick dalam lubuk hatinya tidak percaya bahwa Nick akan menikahi gadis ini.
Tidak mungkin Nick melakukan hal yang tidak diinginkan keluarganya, karena Ia
tahu bagi Nick, keluarga yang paling penting di dunia ini.
Kerabat dekat keluarga Nick Young berusaha dengan segala kemampuan yang
mereka miliki untuk memisahkan Rachel Chu dengan Nick Young. Eleanor Young,
ibunya, bahkan menasihati Nick bahwa seluruh keluarga tidak akan memberikan
restu kepada mereka berdua. Nick pun membawa Rachel ke Malaysia untuk
menghabiskan waktu berdua terlepas dari drama yang ada dalam keluarganya.
Namun, mereka pun diikuti oleh Su Yi, nenek Nick bersama-sama dengan Eleanor
Young, ibunya.

2.2 Riwayat Hidup Kevin Kwan


Kevin Kwan adalah seorang penulis Singapura-Amerika yang lahir di Singapura
pada tahun 1974 (tanggal dan bulan lahir tidak disebutkan). Ia merupakan anak
bungsu dari tiga bersaudara laki-laki dari keluarga Tionghoa di Singapura. Kakek
buyutnya, Oh Sian Guan, adalah direktur pendiri bank tertua di Singapura, Oversea-
Chinese Banking Corporation. Kakek dari ayahnya, Sir Arthur Kwan Pah Chien
M.D., adalah seorang dokter mata yang menjadi spesialis terlatih pertama di
Singapura dan dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II atas upaya
filantropisnya.  Kakek dari pihak ibu, Pendeta Paul Hang Sing Hon, mendirikan
Gereja Metodis Hinghwa.

9
Selama di Singapura, Kwan belajar di Anglo-Chinese School dan tinggal
bersama kakek-neneknya.  Ayah dan ibu Kwan, yang masing-masing adalah
seorang insinyur dan pianis, mereka sekeluarga memutuskan untuk pindah ke
Amerika Serikat ketika Kwan berusia 11 tahun. Keluarganya pindah ke Clear Lake,
Texas, dan Kwan bersekolah di Clear Lake High School dan menyelesaikan
studinya ketika dia berusia 16 tahun. 
Kevin Kwan kuliah di University of Houston-Clear Lake, di mana dia memperoleh
gelar BA dalam Studi Media, setelah itu dia pindah ke Manhattan untuk menghadiri
Parsons School of Design untuk mengejar gelar BFA dalam Fotografi. Di New York,
Kwan bekerja untuk Majalah Wawancara Andy Warhol, Martha Stewart Living, dan
firma desain Tibor Kalman M & Co.  Pada tahun 2000, Kwan mendirikan studio
kreatifnya sendiri, klien-kliennya termasuk Ted.com, Museum of Modern Art, dan
The New York Times.
Ia menjadi terkenal karena karya-karyanya yang bertema satir yang berjudul
Crazy Rich Asians (2013), Crazy Rich Girlfriend (2015), Rich People Problems
(2017), Sex and Vanity (2020). Kwan menjadi terinspirasi untuk menulis salah satu
karyanya yang paling terkenal, yaitu Crazy Rich Asians ketika Ia merawat ayahnya
yang sakit kanker. Mereka sering bercerita mengenai kehidupan mereka sewaktu
masih di Singapura yang kemudian mendorong Kwan untuk menuliskannya dalam
sebuah cerita.
Pada tahun 2014, Kwan diberi gelar "Five Writers to Watch" dalam daftar
Hollywood's Most Powerful Authors oleh The Hollywood Reporter. Tahun 2018,
Kwan masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time dan
masuk The Asian Hall of Fame, proyek Robert Chinn Foundation yang dirintis tahun
2004.

2.3 Analisis Tema Novel Crazy Rich Asians


2.3.1 Tema
Tema merupakan inti/pokok cerita yang tersirat. Maka dari itu, diperlukan
pemahaman tentang cerita untuk dapat menyimpulkan tema dalam novel yang
dibaca. Tema diperlukan dalam sebuah penulisan karya sastra sebagai

10
gagasan/pokok pikiran yang kemudian dikembangkan sehingga menghasilkan suatu
cerita yang utuh. Semi (1984:35) menyatakan bahwa tema merupakan suatu
gagasan sentral, sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam suatu tulisan atau
karya fiksi. Pendapat ini diperkuat oleh Nurgiyantoro (2010:68) mengungkapkan
bahwa:

“Tema merupakan gagasan utama yang menjadi fondasi sebuah karya sastra
dan juga dipandang sebagai dasar cerita yang sebelumnya telah ditentukan oleh
pengarang agar dapat mengembangkan idenya menjadi sebuah cerita yang utuh
dan menyeluruh.”
Setelah membaca novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan, penulis dapat
menyimpulkan satu tema pokok yang dapat mendeskripsikan novel ini, yaitu
perjuangan kisah cinta dua insan yang dipisahkan oleh kondisi sosio-ekonomi
keluarga.

2.3.2 Analisis tema berdasarkan alur/plot


Tema yang penulis simpulkan diatas didapatkan setelah memahami alur/plot dari
novel ini.
A) Perkenalan (introduction)
Novel Crazy Rich Asians diawali dengan cerita keluarga Nicholas (Nick) Young
yang tiba di hotel dengan penampilan basah kuyup dan membuat lantai menjadi
basah dan becek. Kedatangan mereka di hotel berbintang ini dianggap tidak
pantas, apalagi mereka adalah orang asing. Hal ini ditunjukkan di prolog dalam
kutipan:

“Reginald Ormsby saw from his desk overlooking the lobby were two little
Chinese children staining the damask settee with their sodden coats. And it
only got worse from there. Three Chinese women stood nearby, frantically
blotting themselves dry with tissues, while a teenager slid wildly across the
lobby, his sneakers leaving muddy tracks on the black-and-white checker
board marble” (CRA, 2013: 9).
Namun, disamping itu pada akhirnya kita mengetahui bahwa keluarga dari
Singapura ini memiliki harta yang berlimpah di saat pemilik hotel memberi kabar
bahwa mereka adalah pemilik baru hotel berbintang tersebut; yang dapat kita
lihat dalam kutipan berikut ini:

11
“And Wormsby,” Lord Rupert continued dismissively, “I am entrusting you
to inform the staff of a very important announcement: as of this evening, my
family’s long history as custodians of the Calthorpe has come to an end.. I
sold the Calthorpe a short while ago, lock, stock, and barrel. May I present
the new mistress, Mrs. Felicity Leong.” (CRA, 2013:16)

Novel pun pindah ke latar yang lebih modern, yaitu di New York tahun
2010. Disini, diceritakan Nick Young, tokoh utama, mengencani Rachel Chu.
Mereka terlihat seperti pasangan yang sedang menjalin hubungan seperti
biasanya. Akan tetapi, semuanya berubah ketika munculnya figur yang yang
kemudian mulai memberitahu orang-orang bahwa seorang Nick Young sedang
berkencan.

“At a neighboring table, the girl huddled behind a three-tiered stand piled
high with finger sandwiches was getting increasingly excited by the
conversation she was overhearing. She suspected it might be him, but
now she had absolute confirmation. It was Nicholas Young.” (CRA, 2013:
20)
Berita Nick Young bersama Rachul Chu pun tersebar luas. Hal ini
menandakan, Nick Young adalah orang yang terkenal di Singapura. Hal ini bisa
dilihat dalam:

“Minutes later, before Rachel herself knew for certain her summer plans,
the details of her conversation had already begun to spread far and wide,
circling the globe like a virus set loose... And so this exotic strain of gossip
spread rapidly through the levantine networks of the Asian jet set, and
within a few hours, almost everyone in this exclusive circle knew that
Nicholas Young was bringing a girl home to Singapore. And, alamak! This
was big news.” (CRA, 2013: 23)
B) Kemunculan konflik (rising action)
Konflik mulai muncul saat berita ini sampai ke telinga Eleanor Young,
ibunda Nick Young. Ia terkejut dengan berita ini karena sama sekali tidak
mengetahui bahwa Nick sedang dalam hubungan dan apalagi kalau ingin
membawa seorang wanita yang Ia sama sekali tidak tahu asal-usulnya ke
Singapura dan bertemu dengan keluarga besarnya. Dari sinilah juga timbul
beberapa ungkapan-ungkapan sterotip.

12
“But surely you’ve heard about this girl? The one from New York,”Daisy
said in a whisper, relishing that she was the one breaking the news to
Eleanor.
“An American girl? Nicky wouldn’t dare do such a thing. Daisy,your
information is always ta pah kay!”
“What do you mean? My news is not ta pah kay—it comes from the most
reliable source! Anyway, I hear she’s Chinese,” Daisy offered.
“Really? What’s her name, and where is she from? Daisy, if you tell me
she’s from Mainland China, I think I’ll have a stroke,” Eleanor warned.
“I heard she’s from Taiwan,” Daisy said carefully.
“Oh my goodness, I hope she’s not one of those Taiwanese tornadoes!...
You know how notorious those Taiwanese girls can be. They swoop in
unexpectedly, the men fall head over heals, and before you know it they
are gone, but not before sucking up every last dollar, just like tornado,”
Nadine explained. (CRA, 2013: 28)
“You know, she’s typical ABC. Overconfident and overfamiliar. I would
never have thought that Nicky would go for someone like that... and you
should have seen the way she was staring open mouthed at everything
around the house” (CRA, 2013: 189)
“She’s not at all what I was expecting. I mean, her family issupposed to be
one of the richest in Taiwan, and she shows uplooking like some—” (CRA,
2013: 194)
“Did you see what she was wearing? Where did she get that cheap-
looking tunic top—Mango?”
“How can you expect her to have any style? Think she gets it from reading
American Vogue? Hahaha.”
“Actually, Francesca says that she’s not even ABC—she was born in
Mainland China!”
“I knew it! She’s got that same desperate look that all my servant shave.”
“Well here’s a chance for her to get some decent clothes at last!”
“Just you watch, with all that Young money she’s going to upgrade pretty
damn quick!”
“We’ll see—all the money in the world can’t buy you taste if you weren’t
born with it.” (CRA, 2013, 198)
“This girl grew up drinking vitamin-D calcium-fortified American milk. But
she still doesn’t have a chance of catching Nicholas” (CRA, 2013:284)

Disisi lain, Rachel Chu sama sekali tidak mengetahui bahwa kekasihnya,
Nick Young berasal dari salah satu keluarga paling kaya dan terpandang di
Singapura. Tidak sampai akhirnya Nick mengajaknya untuk bertemu dengan
keluarganya di kediaman neneknya, Su Yi.

“As the car rounded one last curve, Rachel suddenly let out a gasp,
grabbing Peik Lin’s arm. In the distance, a great house had come into
view, ablaze with lights. As they got closer, the enormity of the place truly

13
became evident. It wasn’t a house. It was more like a palace. The front
driveway was lined with cars, almost all of which were large and European
—Mercedes, Jaguars, Citroëns, Rolls-Royces, many with diplomatic
medallions and flags” (CRA, 2013: 137)
C) Klimaks (climax)
Sepanjang kedatangan Rachel ke Singapura, Ia sadar bahwa tidak semua
orang menyukainya dan Ia selalu mendengar sindiran yang dilontarkan untuknya
karena mengencani seorang Nick Young. Banyak yang dilakukan oleh orang-
orang untuk memisahkan mereka berdua. Bahkan, ibunda Nick dan neneknya,
Su Yi pun bersikeras tidak menyetujui hubungan mereka. Seperti yang dikutip
dalam:
“Aiyah, she’s just a pretty girl that Nicky’s having fun with.” Su Yi laughed,
as if the idea of him marrying Rachel was too ridiculous toeven consider..
Nicky has no intentions with this girl—he told me so himself. And besides,
he would never do anything without my permission.” (CRA, 2013: 322-
323)
“You don’t have to marry her just to put things right, Nicky. Don’t let thisgirl
pressure you... I’m sure Rachel is a nice girl, but she can never be your
wife... She is just not suitable for you, Nicky. She does not come from the
right background...Nicky, you don’t understand. She will never be
accepted. And I’m not talking about your dad and me—I’m talking about
your dear Ah Ma and the rest of the family. Take it from me—even though
I have been married to your father for thirty-four years, I am still
considered an outsider. I am a Sung—I came from a respectable family, a
rich family, but in their eyes I was never good enough. Do you want to see
Rachel suffer like that?” (CRA, 2013:361-362)
“Ah Ma will never allow you to marry Rachel, no matter how accomplished
she is. Come on, Nicky, you know this! It’s been told to you a thousand
times since you were a little boy. You are a Young.” (CRA, 2013: 362)

Merasa lelah dengan segala culture shock yang dialami Rachel, beserta orang-
orang yang selalu menghinanya dan menganggapnya tidakpantas, Ia pun
melupakan semua amarahnya ke Nick.
“I don’t think you get it, Nick. I’m still mad at you. You didn’tprepare me for
any of this. I traveled halfway around the world withyou, and you told me
nothing before we left... The fact that there’s an army ofGurkhas with dogs
protecting your grandmother while she sleeps,the fact that you grew up in
friggin’ Downton Abbey, the fact thatyour best friend was throwing the
most expensive wedding in thehistory of civilization! You should have told
me about your family,about your friends, about your life here, so I could at
least knowwhat I was getting myself into.” (CRA, 2013:356)

14
D) Antiklimaks (anticlimax)
Setelah perdebatan antara Rachel dan Nick, mereka lebih memilih untuk
menyelesaikan masalah mereka dengan kepala dingin. Nick mengajak Rachel
untuk meninggalkan Singapura untuk sementara, setidaknya menikmati waktu
berdua.
“I have an idea—whydon’t we go away tomorrow? Let’s skip the tea
ceremony at the Khoos’. I don’t think you really want to stand around and
watch Araminta get piled with tons of jewelry from all her relatives
anyway. Let’s get out of Singapore and clear our heads. I know a special
place we can go... I’m taking you to Malaysia. I’m taking you to a remote
lodge in the Cameron Highlands, far away from all this.” (CRA, 2013:357-
358)
Nick bahkan dengan berani memberitahu ibunya bahwa Ia akan melamarnya.
“Well then, I’ll tell you first. I’m going away with Rachel for a few days, and
if all goes according to plan, I intend to propose to her while we’re away. ..I
know you don’t know her very well yet, but that’s been my fault entirely—I
haven’t given you or Dad the chance to meet her until now. But I can
assure you that you’ll soon discover what an amazing human being she
is. She is going to be a fantastic daughter-in-law to you, Mum.” (CRA,
2013: 360-361)
Rencana Nick untuk melamar Rachel rupanya dihancurkan oleh kedatangan
neneknya, Su Yi dan ibunya, Eleanor Young ke Malaysia.
“I do not give you permission to marry her. Now let’s stop all this
nonsense and go home. I don’t want to be stuck having dinner here, when
the cook hasn’t prepared properly for me. I’m sure she didn’t get any fresh
fish today.” (CRA, 2013: 378)
Mereka bahkan menemukan sebuah kebenaran yang bahkan Rachel tidak
ketahui, yaitu tentang ayah kandung Rachel.
“Well, I’m sorry to be the one to break the news to you, Rachel.Your father
did not die. He’s in a prison outside Shenzhen. I met him myself a few
weeks ago. The man was rotting away behind rusty bars, but he still had
the nerve to demand an enormous dowry in exchange for you!” (CRA,
2013: 379)

E) Penyelesaian (resolution)
Setelah kejadian itu, 7 hari kemudian, Rachel memutuskan untuk berbicara
dengan Nick, dan Rachel memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.
“So you’ll have to understand that, as much as I love you, Nick, I don’t
want to be your wife. I never want to be part of a family like yours. I can’t

15
marry into a clan that thinks it’s too good to have me. And I don’t want my
children to ever be connected to such people. I want them to grow up in a
loving, nurturing home, surrounded by grandparents and aunts and uncles
and cousins who consider them equals. Because that’s ultimately what I
have, Nick. You’ve seen ityourself, when you came home with me last
Thanksgiving. You see what it’s like with my cousins. We’re competitive,
we tease eachother mercilessly, but at the end of the day we support
each other.That’s what I want for my kids. I want them to love their family,
but to feel a deeper sense of pride in who they are as individuals, Nick,
not in how much money they have, what their last name is, or how many
generations they go back to whatever dynasty. I’m sorry, but I’ve had
enough. I’ve had enough of being around all these crazy rich Asians, all
these people whose lives revolve around making money, spending
money,flaunting money, comparing money,hiding money, controlling
others with money, and ruining theirlives over money. And if I marry you,
there will be no escaping it,even if we live on the other side of the world.”
(CRA, 2013: 397)

Masalah kebenaran akan ayah kandung Rachel sudah diselesaikan karena


kedatangan ibunya, Kerry Chu ke Singapura oleh Nick. Mereka pun, dengan
Peik Lin akhirnya bersama-sama keliling Singapura. Rachel dan Nick pun
memutuskan untuk tetap bersama, meskipun dunia tidak berpihak pada mereka
berdua. Novel pun diakhiri dengan ungkapan yang penuh makna oleh Rachel:
“Let them be, Mom. Let thembe. This is just how they all are.” (CRA,
2013: 435)

2.3.3 Analisis Judul Crazy Rich Asians


Istilah Crazy Rich ini merupakan suatu ungkapan yang digunakan bagi
orang-orang yang memiliki harta yang berlimpah. Hal ini digambarkan dengan
detail dalam novel Crazy Rich Asians, yaitu bagaimana keluarga Nick Young
salah satu keluarga terkaya di Singapura mengetahui hubungannya dengan
gadis Tionghoa-Amerika, Rachel Chu. Novel ini ditulis oleh Kevin Kwan, seorang
konglomerat Singapura dan keturunan salah seorang pendiri bank tertua di
Singapura, OCBC. Maka dari itu, Kwan familiar dengan lingkungan keluarga
Tiongkok (Singapura) yang kaya seperti yang Ia deskripsikan dalam novel ini.
Novel ini pada dasarnya merupakan representasi keluarga Tiongkok yang kaya
di Singapura. Selain itu, novel ini juga menekankan akan perbedaan budaya
yang mencolok antara keturunan Tionghoa asli dengan orang-orang Tionghoa-

16
Amerika. Ditambah lagi dengan kisah cinta dua orang karakter utama yang
dipisahkan oleh kondisi sosio-ekonomi keluarga masing-masing. Meskipun
Rachel Chu digambarkan sebagai seorang profesor ekonomi, namun hal
tersebut tidak menjadi jaminan untuknya agar disetujui oleh keluarga dan kerabat
Nick Young.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tema dalam sebuah novel merupakan dasar pengembangan cerita oleh
penulis. Namun, sebagai seorang pembaca, diperlukan pemahaman terhadap
novel tersebut untuk dapat menyimpulkan tema yang terkandung didalamnya.
Setelah penulis membaca dan memahami dengan seksama novel Crazy Rich
Asians karya Kevin Kwan, penulis bisa menyimpulkan bahwa novel ini memiliki
kelompok tema yang beragam, maka dari itu penulis ingin menganalisa novel ini.
Novel Crazy Rich Asians bertemakan percintaan antara dua insan, Nicholas
Young dan Rachel Chu. Sepanjang novel ini merupakan cerita perjuangan kisah
cinta mereka. Selain itu, ada juga tema keluarga, yang menjadi pokok masalah
dalam novel ini. Kisah cinta antara Nick dan Rachel rupanya menjadi sangat sulit
karena adanya tekanan dari keluarga besar dan kerabat dekat Nick. Budaya dan
steriotip juga sangat kental dalam novel ini. Fakta bahwa Nick Young dikelilingi
dengan keturunan-keturunan Tionghoa terkaya di Asia yang masih memegang
erat pakem-pakem tradisi dan budaya sedangkan Rachel yang lama tumbuh
besar dan menetap di Amerika menjadikannya lebih berpikiran terbuka dari
mereka menjadikan novel ini sangat menarik untuk dianalisa.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang penulis dapatkan, penulis berharap
penelitian ini dapat berguna bagi para peneliti lainnya dalam hal analisis unsur
intrinsik sebuah novel, khususnya tema.

18
DAFTAR PUSTAKA

Damono, Sapardi Djoko. 2007. “Sastra di Sekolah”. Artikel dalam Jurnal Susastra 5.
Volume 3, Nomor 5.2007.hal 1-11

Kwan, Kevin. 2013. Crazy Rich Asians. Manhattan: Random House LCC US.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Satra. Bandung: Angkasa

Suroto. 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra. Jakarta: Erlangga

Wikipedia, “Crazy Rich Asians”, https://en.wikipedia.org/wiki/Crazy_Rich_Asians


(diakses pada tanggal 24 Oktober 2020)

19

Anda mungkin juga menyukai