Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


GURU SMPN 2 PATROL KABUPATEN INDRAMAYU

Disusun oleh:

TANTRI EKA WANIS SWASTIKA, S.Pd

NIP. 19950311 201903 2 012

KELAS B / 27

Coach: H. Wisandana, SH., M.Si

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KABUPATEN INDRAMAYU BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINISI
JAWA BARAT
2019
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

NAMA : TANTRI EKA WANIS SWASTIKA, S.Pd


NIP 19950311 201903 2 012

TELAH DISEMINARKAN

HARI KAMIS TANGGAL 25 APRIL 2019

DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA


BARAT

Mentor Coach

Drs. H. Dodi Supandi, M.Pd H. Wisandana, SH., M.Si


NIP. 19660908 199802 1 003 NIP. 19610301 198611 1 001

Penguji

NIP.

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat tersusun
dengan baik. Penulis menyadari penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak pihak yang
telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan, masukan, dan semangat pada penulis
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Wisandana, SH., M.Si, sebagai pembimbing yang bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan masukan, dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam
penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini.
2. Bapak Drs. H. Dodi Supandi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah sekaligus mentor dalam
kegiatan aktualisasi ini yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan motivasi kepada penulis demi kelancaran penyusunan rancangan
aktualisasi.
3. Orang tua, adik-adik, dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung penulis
hingga tahap ini.
4. Seluruh Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa
Barat yang telah berbagi pengetahuan dan informasi dengan peserta.
5. Seluruh pihak yang turut serta membantu dan mendoakan penulis selama proses
penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini.
Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktulisasi ini, penulis menyadari bahwa masih
ada kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang membangun
sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat
dilaksanakan dengan maksmal sehinnga dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN
guna menjadi ASN yang professional dan berintegritas tinggi.

Cimahi, April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2

KATA PENGANTAR...........................................................................................II

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB IPENDAHULUAN......................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


A. LATAR BELAKANG.........................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
B. MAKSUD....................................................................................................2
C. TUJUAN.............................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
C. MANFAAT..................................................................................................3

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI....................................................................4


A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI.......................................................4
B. VISI DAN MISI ORGANISASI.................................................................4
C. STRUKTUR ORGANISASI.......................................................................5
D. NILAI ORGANISASI.................................................................................6
E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI.......................................6

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI............................................................8


A. NILAI-NILAI DASAR APARATUR NEGERI SIPIL (ASN)...................8
B. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN.........................................................12
C. IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU..........16
D. MATRIKS KEGIATAN AKTUALISASI................................................17
E. JADWAL AKTUALISASI........................................................................22
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Hal ini sesuai dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-
cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, perlu dibangun Aparatur
Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
Untuk mendapatkan sosok ASN yang professional dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui Latihan Dasar (Latsar) CPNS.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) 12 Tahun 2018
Tentang Pedoman Penyelenggaran Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
yang menerapkan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi pembelajaran dibagi menjadi
klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan Unit Pelaksana Teknis peserta masing-
masing. Latsar ini diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat. Latsar ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi dan kompetensi PNS.
Untuk mencapai kompetensi PNS yang profesional, struktur kurikulum latsar CPNS
Golongan III terdiri atas dua tahap pembelajaran yaitu Tahap Internalisasi Nilai–Nilai Dasar
Profesi PNS. Pada tahap ini peserta latsar mendapatkan materi mengenai nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu Akuntabilits, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang disingkat dengan ANEKA. Selanjutnya Tahap Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar
Profesi PNS. Dimana peserta latsar mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di
tempat tugas masing-masing.

1
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat proses
kegiatan belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Proses pembelajaran di
kelas yang dilaksanakan oleh guru haruslah dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, inspiratif, dapat menantang pengetahuan siswa, guru dan siswa harus saling
berinteraksi, guru harus bisa membuat siswa termotivasi lebih untuk aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran, kemudian siswa diberikan kesempatan yang cukup untuk mencari dan
menemukan pengetahuan, kreativitas, ide, keinovatifannya sendiri sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki siswa.
Penulis merupakan salah satu peserta pendidikan dan pelatihan dasar golongan III
gelombang I angkatan I yang bertugas sebagai guru matematika di SMPN 2 Patrol yang akan
mengaktualisasikan lima nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nepotisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru
matematika SMPN 2 Patrol tantangan yang dihadapi di sekolah yaitu rendahnya motivasi
belajar siswa khususnya di pelajaran matematika. hal tersebut dikarenakan guru masih
menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah dan presentasi. Media pembelajaran yang
digunakan yaitu media Power Point (PPT) dan masih belum menggunakan media
pembelajaran lain yang lebih menarik, memotivasi dan memudahkan kegiatan belajar siswa
seperti media alat peraga. Proses belajar mengajar seperti ini sangat membosankan dan
membuat siswa cepat jenuh. Rendahnya tingkat motivasi yang ada pada diri siswa dapat
berdampak buruk dalam pembelajaran, seperti tidak bersungguh-sungguh atau kurang
bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, akibatnya dapat menghambat
dalam mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu penulis bermaksud membuat rancangan
aktualisasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membuat alat peraga papan
napier, guna meningkatkan motivasi belajar matematika siswa di SMPN 2 patrol.

B. Maksud
Maksud aktualisasi dalam pelatihan dasar CPNS ialah untuk menanamkan nilai-nilai
dasar ASN yang diwujudkan dalam bentuk pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi yang
kemudian diimplementasikan melalui pelaksanaan kegiatan aktualisasi di instansi masing-
masing.

C. Tujuan
Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini adalah untuk:
1. Membentuk karakter Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan masyarakat, perekat dan pemersatu bangsa, selalu
mengedepankan akuntabilitas dalam tugas dan peran yang ditanggungnya, memiliki
semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang
baik dalam melayani masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, serta anti korupsi dalam menjalankan tugasnya.
2. Menjadikan pedoman dalam mengaktulisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) pada profesi Aparatur Sipil
Negara yang dihubungkan dengan isu permasalahan yang ada di SMPN 2 Patrol.

D. Manfaat
Manfaat dari mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di SMPN 2 Patrol, yaitu:
1. Bagi Penulis
Mampu menjadi Aparatur Sipil Negera yang profesional dalam menjalankan tugasnya
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi
jabatannya secara akuntabel, mengutamakan kepentingan nasional, menjunjung tinggi
etika, meningkatkan kualitas mutu, serta tidak melakukan korupsi dalam menjalankan
tugasnya.
2. Bagi Organisasi
Membentuk seorang ASN sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN bermanfaat untuk membantu
mewujudkan visi dan misi SMPN 2 Patrol sehingga terciptanya kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah.
3. Bagi Masyarakat
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN bermanfaat untuk menciptakan
suasana belajar yang lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
BAB II

DISKRIPSI ORGANISASI

A. Gambar Umum Organisasi


SMP Negeri 2 Patrol berlokasi di Jalan Arjasari, Kecamatan Patrol, Kabupaten
Indramayu. Didirikan pada tahun 1997. Bangunan sekolah terdiri atas lahan seluas 6000 m 2.
Banyaknya rombongan kelas adalah 12, terdiri dari 4 rombongan belajar VII, 4 rombongan
belajar VIII, dan 4 rombongan belajar IX. Jumlah tenaga pendidik sebanyak 23 orang, terdiri
dari 9 orang PNS dan 14 orang honorer. Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 4 orang,
terdiri dari 2 orang PNS dan 2 orang honorer. Jumlah siswa sebanyak 384 siswa.Sarana dan
prasarana yang tersedia adalah ruangan kelas 12 lokal, ruang kepala sekolah, ruang tenaga
pendidik, ruang tata usaha, mushola, lapangan olahraga, lapangan upacara, ruang
laboratorium IPA, ruang perpustakaan, ruang serba guna, ruang UKS, kamar mandi guru,
kamar mandi siswa dan siswi.

B. Visi dan Misi Organisasi


 Visi:
“Mengembangkan SDM Berakhlak Mulia, Kreatif, Mandiri dan Berprestasi”
 Misi:
1. Mengembangkan sumber daya secara optimal dalam rangka mempersiapkan peserta
didik berkompetisi di era global
2. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berakhlak, kreatif,
berprestasi, berwawasan iptek dan lingkungan
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih, indah, hijau, dan nyaman
berwawasan wiyata mandala
4. Mengadakan layanan publik berupa informasi kegiatan di sekolah yang berbasis ICT
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang ada di SMPN 2 Patrol adalah sebagai berikut:

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


KETUA Drs. H. DODI SUPANDI, M.Pd
H. C I T A
SEKRETARIS
RUSJA, S.Pd
BENDAHARA
ILMAN
ANGGOTA
SYUHADA, S.Pd
TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
KEUANGAN & KEPEGAWAIAN
DOMO
KESISWAAN
SYAMSIYAH
WAKASEK KESISWAAN WAKASEK KURIKULUM SARANA & PRASARANA
MOHAMAD YANI, SE SUDIRMAN, S.Pd TONI YOGASWARA
KEBERSIHAN
IBNU ABDUL AZIS

PEMBINA OSIS PEMBINA PRAMUKA


PUSTAKAWAN
EHA SULAIHA, S.Ag SUTORO, S.Pd AULIA PRISANI, S.Pd
SYAMSIYAH

PEMBINA PMR PEMBINA PASKIBRA KEPALA LAB. KOMPUTER


RINAWATI, S.Pd ADE IMAM M., S.Pd AULIA PRISANI, S.Pd

KEPALA LAB. IPA


PEMBINA PENCAK SILAT MAYA ULFAH S., M.Pd
NUR EKA SIRNIATI, S.Pd

Guru Mata5Pelajaran
D. Nilai Organisasi
Nilai organisasi SMPN 2 Patrol tersirat dalam akronim kata “Dinamis”, yaitu Disiplin, Inovatif,
Asri, dan Agamis.
a. Disiplin
b. Inovatif
c. Asri
d. Agamis

E. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


 Tugas Guru:
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undnag No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
diantaranya:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;

6
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.

 Fungsi Guru:
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah
dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e
Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal
40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-
nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Dalam menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya, seorang ASN harus berpegang teguh pada
nilai-nilai dasar profesi ASN yang disebut sebagai ANEKA, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi untuk mengemban
tanggung jawab yang telah diamanahkan kepadanya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang
mampu mengambil keputusan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam
politik praktis, melayani warga secara adil, dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas diantaranya:
 Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat memainkan peranan penting dan
mengayomi. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dengan memberikan contoh,
adanya komitmen tinggi terhadap pekerjaannya, terhindar dari aspek yang menggagalkan kinerja.
 Transparansi
Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup- tutupi. Organisasi yang
transparan memiliki laporan yang jelas secara berkala sehingga seluruh anggota organisasi dan
masyarakat dapat mengetahui kinerja organisasi tersebut.
 Integritas
Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi
segala hukum yang berlaku, undang- undang, kontrak, dan kebijakan yang berlaku.
 Tanggung jawab (responsibilitas)
Tanggung jawab institusi dan perseorangan memberikan kewajiban bagi individu dan
lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya
tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
 Keadilan
Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan oleh pimpinan
kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang akuntabel.
 Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel tidak lahir dari hal
yang tidak dipercaya.
 Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat menggunakan kewenangannya
untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan tercipta kerja sama organisasi yang baik.
 Kejelasan
Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel, mereka harus
memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta memiliki gambaran yang
jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.
 Konsisten
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,
prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang
tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme memiliki dua arti, dalam arti sempit, nasionalisme adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
a. Sila 1 (Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayaannya, saling
menghormati kepercayaan satu sama lain, mengembangkan etika sosial di masyarakat.
b. Sila 2 (Nilai Kemanusiaan)
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, saling menghargai antar sesama, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c. Sila 3 (Nilai Persatuan)
Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan kepentingan publik
daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila 4 (Nilai Permusyawaratan dalam Kehidupan Sehari–hari)
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang kerakyatan
(penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawaratan (kekeluargaan), dan hikmat
kebijaksanaan.
e. Sila 5 (Nilai Keadilan)
Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem kemasyarakatan, menyediakan
kesetaraan kesempatan dalam proses fasilitasi akses informasi dan layanan.

Nilai-nilai Nasionalisme yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan dan bernegara:


 Adil
 Ikhlas
 Toleransi
 Integritas
 Musyawarah
 Demokrasi
 Amanah
 Rela berkorban

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran,
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dalam wujud keprihatinan dan kepedulian akan
kesejahteraan bersama untuk mewujudkan pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan Undang-
Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan kesanggupan yang sungguh-sungguh dari seorang pegawai
untuk melakukan tugasnya dengan efektif, efisien, inovatif, dan berorientasi pada kepuasan
pelanggan. Indikator komitmen mutu diantaranya:
 Orientasi mutu
Orientasi mutu adalah pelayanan yang mengutamakan keunggulan produk/jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
 Efektifitas
Efektivitas menunjukkan ketercapaian target yang telah disepakati baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja.
 Efisiensi
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya.
 Inovatif
Inovatif yaitu mengusahakan selalu memberikan hal baru bagi peningkatan mutu
pelayanannya.

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan perbuatan buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental dan umum. Korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya
yang
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dalam pengadaan dan gratifikasi. Indikator anti korupsi, diantaranya:
 Jujur, merupakan sikap seseorang yang menyatakan sesuatu dengan apa adanya.
 Peduli, merupakan suatu bentuk perhatian terhadap apa yang dilakukan orang lain, di
sekitarmya, dan taat pada aturan.
 Mandiri, melakukan sesuatu dengan inisiatif sendiri.
 Disiplin, melakukan sesuatu dengan tepat dan sesuai standar dan aturan.
 Kerja keras, bekerja dengan usaha yang lebih.
 Tanggung jawab, berani menanggung segala akibat perbuatannya.
 Sederhana, apa adanya, tidak berlebih-lebihan.
 Berani, mempunyai keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan.
 Adil, menempatkan sesuatu sesuai dengan fungsinya.

B. Kedudukan dan Peran ASN


1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk
jangka waktU tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat
memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh
karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat
berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN
merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan negara di atas
segalanya). Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak.
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
2. Whole Of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan dengan karakteristik pendekatan WoG yang dirumuskan dalam prinsip-prinsip
kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor
dalam pemerintahan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh
sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya
faktor- faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain
itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu
sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh
namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau „saling membunuh‟.
Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya. Sebuah
contoh misalnya, sector lingkungan hidup memandang bahwa pelestarian alam, terutama hutan,
merupakan prioritas dalam pembangunan, sehingga perlu mendapatkan prioritas dukungan
kebijakan dan keuangan yang lebih. Sementara di sisi lain sektor pertambangan memandang
bahwa pembangunan memerlukan modal besar, dan hanya tambanglah yang bisa menyediakan.
Kedua sektor sangat penting, tetapi nampak ada perbedaan tajam atau bahkan saling bertabrakan
dalam perumusan tujuan masing-masing. Sektor pendidikan dengan sector investasi, misalnya,
bisa berpotensi untuk berseberangan dalam kepentingan jangka pendek dan panjang. Sektor
pendidikan misalnya lebih berorientasi pada penyiapan sumber daya manusia jangka panjang
melalui investasi pendidikan.
Hasil dari pembangunan di sektor pendidikan tidak akan bisa diraakan dalam jangka waktu
pendek, karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memtik hasilnya. Sementara sektor
yang ingin menggerakkan penanaman modal justru memandang bahwa investasi harus segera
menghasilkan dalam jengka pendek, karena investasi lebih melihat nilai ekonomis dan
keuntungan dalam jangka pendek dari sebuah kegiatan.
3. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
 Organisasi penyelenggara pelayanan publik
 Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan
 kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
Partisipatif, Transparan, Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien,
Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.

C. Identifikasi Isu-isu dan Gagasan Pemecahan Masalah

Dalam menyusun suatu rancangan kegiatan aktualisasi, maka harus berawal dari sebuah isu
yang terjadi pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD ) para CPNS masing-masing sehingga
peserta pendidikan dan pelatihan dasar CPNS dapat menjabarkannya ke dalam beberapa kegiatan
yang nantinya akan di aktualisasikan pada UPTD-nya masing-masing. Dalam kegiatan
aktualisasi tentunya harus juga sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi, atau Sasaran Kinerja
Pegawai maupun Tugas Tambahan yang diperintahkan oleh atasan melalui Surat Perintah Tugas
Tambahan yang melekat pada diri CPNS, sehingga nantinya dalam pelaksanaan aktualisasi dapat
menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mengindetifikasi suatu isu di SMPN 2 Patrol
antara lain yaitu :
1. Kurangnya tenaga pendidik
2. Rendahnya motivasi belajar matematika siswa
3. Input siswa masih belum mencapai target
Penetapan isu dapat dilakukan dengan beberapa cara. Penulis memilih untuk menggunakan
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Pada penggunaan matriks USG, untuk
menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkn. Ketiga
faktor tersebut adalah Urgency, Seriousness, dan Growth.
1. Urgency berkaiatan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi
urgensi massalah tersebut.
2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi.
Dampak terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi. Semakin tinggi dampak
masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat masalah tersebut.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah
tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat
berkembang tentunya semakin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.
Tabel USG Analysis (Perumusan Isu Terpilih)
No Isu Skala Total
Urgency Seriousness Growth
1 Kurangnya tenaga pendidik 3 2 2 7
2 Rendahnya motivasi belajar 4 3 4 11
matematika siswa
3 Input siswa masih belum 2 4 3 8
mencapai target
Keterangan:
Penilaian yang digunakan yaitu rentang 1 sampai 4 dengan rincian:
1. Tidak Penting
2. Kurang Penting
3. Penting
4. Sangat Penting
Berdasarkan hasil USG maka penulis menyelesaikan permasalahan point kedua dengan cara
“Penggunaan Alat Peraga Papan Napier untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika
Siswa SMPN 2 Patrol”. Papan Napier merupakan salah satu alat peraga matematika yang
menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khusunya pada pelajaran
matematika.

D. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : SMPN 2 Patrol


Identifikasi Isu :- Kurangnya tenaga pendidik
- Rendahnya motivasi belajar matematika siswa SMPN 2 Patrol
- Input siswa masih belum mencapai target
Isu yang diangkat : Rendahnya motivasi belajar matematika siswa SMPN 2 Patrol
Gagasan Pemecahan Isu : Penggunaan Alat Peraga Papan Napier untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMPN
2 Patrol

Tabel Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


Subtansi Mata Visi-Misi Oraganisasi Organisasi
Pelatihan
1 Melaksanakan Terlaksananya konsultasi Akuntabilitas: Melaksanakan konsultasi Melaksanakan
dengan mentor terkait
konsultasi dengan dengan mentor dan Bertanggung konsultasi dengan
pembuatan alat peraga
mentor terkait mencatat hasil konsultasi jawab papan napier dengan mentor terkait
misi sekolah
pembuatan alat terkait pembuatan alat pembuatan alat
Mengadakan layanan
peraga papan peraga papan napier Nasionalisme: publik berupa informasi peraga papan
kegiatan di sekolah yang
napier 1. Mempersiapkan bahan 1. Tersedianya bahan Cinta tanah air napier
berbasis ICT
konsultasi dengan konsultasi terkait menguatkan nilai
menggunakan perangkat pembuatan alat peraga Etika Publik: displin
komputerisasi (laptop) papan napier sudah Sopan
disiapkan dengan teliti Hormat
dan bertanggung jawab Ramah
2. Menghubungi mentor 2. Adanya kesepakatan Cermat
untuk membuat janji waktu konsultasi
dengan mentor
menggunakan bahasa

18
Indonesia yang baik,
sopan, ramah dan
hormat
3. Melakukan konsultasi 3. Terlaksananya
dengan mentor konsultasi dengan
mentor dan
mendengarkan masukan
mentor dengan cermat.
4. Menyusun notulen hasil 4. Tersedianya susunan
diskusi dengan kepala notulen hasil diskusi
sekolah secara cermat, teliti,
dan
jelas.
Prediksi analisis dampak:
Jika dalam kegiatan melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait pembuatan alat peraga papan napier tidak dilakukan dengan bertanggung jawab,
cinta tanah air, sopan, hormat, cermat, dan teliti kegiatan tersebut tidak akan terlaksana dengan baik
2 Merancang konten Terbentuknya konsep Etika Publik: Merancang konten Merancang
pembuatan alat peraga
pembuatan alat untuk pembuatan alat Cermat konten
papan napier dengan
peraga papan peraga papan napier. Teliti misi sekolah pembuatan alat
napier Mengadakan layanan
1. Mencari sumber untuk 1. menemukan sumber Komitemen peraga papan
publik berupa informasi
referensi referensi dengan cermat Mutu: kegiatan di sekolah yang napier
Inovatif berbasis ICT menguatkan nilai
2. Menyusun bahan-bahan 2. tersusunnya bahan-
yang diperlukan dalam bahan yang digunakan kreatif
membuat alat peraga dalam pembuatan alat
papan napier peraga papan napier
3. Menentukan konsep dengan teliti
untuk pembuatan alat 3. Mendapatkan konsep
peraga papan napier pembuatan alat peraga
papan napier dengan
inovatif
Prediksi analisis dampak:
Jika dalam kegiatan merancang konten pembuatan alat peraga papan napier tidak dilaksanakan dengan cermat, teliti, dan inovatif kegiatan tersebut
tidak akan terlaksana dan kemungkinan tidak akan menemukan konsep dalam pembuatan alat peraga papan napier
3 Membuat alat Terbuatnya alat peraga Komitmen Membuat alat peraga Membuat alat
papan napier sesuai
peraga papan papan napier Mutu: peraga papan
dengan misi sekolah
napier 1. Menyiapkan alat dan 1. Tersedianya alat dan Inovatif Mewujudkan pendidikan napier
yang menghasilkan
bahan yang diperlukan bahan yang diperlukan Efektif menguatkan nilai
lulusan yang berakhlak,
dalam membuat alat dalam membuat alat kreatif, kreatif
berprestasi, berwawasan
peraga papan napier peraga papan napier Nasionalisme:
iptek dan lingkungan
2. Merancang/membuat 2. Dapat Kerja keras
alat peraga papan anpier merancang/membuat
alat peraga papan napier Etika Publik:
dengan inovatif, kerja Displin
keras, dan disiplin demi
tercapainya pembuatan
alat peraga papan napier
tepat waktu
Prediksi analisis dampak:
Jika dalam kegiatan pembuatan alat peraga tidak dilaksanakan dengan bertanggung jawab, inovatif, efektif, kerja keras, dan displin kegiatan tersebut
tidak akan terlaksana dengan efektif dan kemungkinan pembuatan alat peraga papan napier tidak akan jadi.
4 Melaksanakan Telaksananya demontrasi Akuntabiltas: Melaksanakan Melaksanakan
demontrasikan alat alat peraga papan napier Partisipatif demontrasikan alat demontrasikan
peraga papan kepada siswa peraga papan napier alat peraga papan
napier kepada 1. Mengajak siswa untuk 1. Siswa berpartisipasi Nasionalisme: kepada siswa dengan napier kepada
siswa ikut berpartisipasi dalam dalam demostrasi alat Tidak memaksa misi sekolah siswa
demontrasi alat peraga peraga papan napier mengembangkan sumber menguatkan nilai
papan napier dengan suka rela tanda Komitmen daya secara optimal inovatif
2. Menerapkan alat peraga ada paksaan Mutu: dalam rangka
papan napier dalam 2. Diterapkannya alat Inovatif mempersiapkan peserta
proses pembelajaran peraga papan napier didik berkompetisi di era
matematika sebagai media global
pembelajaran yang
kreatif.
Prediksi analisis dampak:
Jika dalam kegiatan melakukan demontrasikan alat peraga papan napier tidak dilaksanakan dengan partisipatif, inovatif, tidak memaksa kegiatan
tersebut tidak akan terlaksana secara optimal dan kemungkinan penyampaian penerapan alat peraga papan napier tidak tersampaikan dengan baik
E. Jadwal Aktualisasi

Nama : Tantri Eka Wanis Swastika


Instansi : SMPN 2 Patrol
Tempat Aktualisasi : SMPN 2 Patrol
APRI MEI JUNI
NO KEGIATAN L
MINGGU KE-
5 1 2 3 4 5 1 2
1 Melaksanakan konsultasi dengan
mentor terkait pembuatan alat
peraga papan napier
2 Merancang konten pembuatan alat
peraga papan napier
3 Membuat alat peraga papan napier
4 Melaksanakan demontrasikan alat
peraga papan napier kepada siswa

22

Anda mungkin juga menyukai